Kamis, 05 September 2013

Sinopsis : Summer Nude - Ep. 2

“setiap pagi aku mendengar suara radio dan bau roti bakar dan Kasumi ada didapur.” 

Kasumi mendekati Asahii yang tertidur “sudah siap..”
Asahi terbangun dari tidurnya dan melihat sekelilingnya tapi Kasumi tak ada disana 

“aku memimpikan semua hal itu sejak saat itu.  Semua itu terus berada dalam pikiranku.”
Asahi bangkit dari tempat tidurnya dan menyalakan radio. 
 
Ditempat lain , hanae duduk mendengarkan radio yang sama didengar Asahi sambil melamun. Natsuki datang membawakan makanan untuk Hanae karena sudah mengijinkan tinggal dirumahnya. 


Natsuki sudah bertekad untuk bekerja di Restauran Aoyama.
Natsuki lalu menemui setsuko untuk menyatakan kesediaannya bekerja di Aoyama. Setsuko sangat senang mendengarnya. Sebelum pulang Natsuki yang tau setsuko bisa menebak ramalan/kejadian yang akan terjadi alias paranormal mencoba bertanya pada setsuko.
“apa benar ramalanmu itu akurat?” Tanya Natsuki. Setsuko tertawa “iya itu yang dikatakan semua orang”
“menurut ramalanmu aku akan tinggal dikota ini?”
“iya.. itu sangat akurat”
“benarkah?”
“bisakah aku memberitahu ramalan yang akan membuatmu marah sekarang ini?”
“kau mengatakan seperti itu membuatku jadi takut”
“natsukii-chan, summer ini kau akan bertemu pria yang baik.”kata setsuko.

Natsuki tertawa tak percaya “tidak mungkin! Aku kan barusan mengalami pengalaman yang buruk”
Setsuko tertawa “itulah mengapa aku bilang kau akan marah….. dalam hidup kadang saat hal buruk terjadi  lalu kemudian hal baik akan terjadi juga! Itulah sebabnya kau harus sabar!”
“kau benar-benar tak pernah meleset (ramalan)?”
Setsuko mengangguk kecil tapi kemudian ia ingaat sesuatu “ah pernah sekali”
“hanya sekali?”
“hmmm..” angguk Setsuko lalu berbisik pelan “tentang menikahi Kenji” setsuko lalu tertawa lagi “karena aku pernah bilang bahwa aku tak akan pernah menikahi dia. “
“benarkah?”
“iya..” jawab setsuko tertawa.
 

Kenji membantu Natsuki yang pindahan dikamar belakang restaurant Minatokunya. Ia bertanya pada natsuki apa dia benar akan menempati rumah itu karena Kenjii bisa mencarikan tempat yang lebih baik, jika Natsuki mau. Natsuki menolaknya karena menurutnya ia butuh tempat yang dekat dengan restaurant Aoyama. 

Natsuki melihat ada 2 buah foto lama yang ada kenji, setsuko, hanae dst dan juga ada foto lain dengan seorang laki-laki lain disebelah Setsuko. Kenji berkata klo itu adalah bekas suami Setsuko yang pergi melaut tapi tak pernah kembali. 


Asahi sedang bekerja dikantornya saat seorang gadis datang untuk foto. Tapi begitu melihat wajah Asahi dia langsung terkejut. Begitu juga Asahi. Ternyata dia adalah gadis yang ditemuinya di stasiun saat menunggu Natsuki pulang. 

“ah kau orang yang mencoba merayuku distasiun kan” seru gadis itu
“itu hanya salah paham, aku tak mencoba merayumu” bantah Asahi
“kalian berdua saling kenal?” Tanya bosnya. Asahi lalu disuruh memfoto gadis itu. Gadis itu ingat kejadian di stasiun lalu ia bertanya pada Asahi apa Asahi kenal dengan cewek yang ada di iklan beer itu (kasumi), asahi  pun mengelak dengan menyuruh cewek itu pose untuk difoto.


Diluar ruangan foto Hanae berbicara dengan bos Asahi. Sesi foto Asahi sudah selesai, ia dan gadis itu keluar ruangan. Sebelum cewek itu pergi ia berbisik pada Asahi “lain kali klo mengajakku kencan lakukan dengan benar ya” Asahi jadi bengong krn terkejut.

Hanae juga minta Asahi memfotonya karena ia diperbolehkan foto oleh bos asahi. Dengan buru-buru mengambil tasnya, Asahi meminta temannya mengambil foto Hanae karena dia ada sesi pemotretan di sekolahan. Hanae bilang Asahi membeda-bedakannya dengan cewek yang barusan difoto Asahi.
Asahi menjawab karena cewek itu adalah customer sementara hanae bukan customer krn gratisan.
Hanae kesal melihat Asahi yang berlalu pergi. 


Natsuki sedang membereskan kamarnya saat Asahi tiba-tiba masuk keruangannya.
“hai” sapa Asahi
“hey.. mengapa kau masuk kamar cewek dengan bebas begitu?” omel Natsuki sambil terus menata seprei kasurnya.  Asahi mengulurkan sebuah plastic “ini soba sebagai hadiah pindahan.. jika kau mau” ucapnya.

Natsuki mengambil plastic makanan itu  “oh ya biasanya orang yang pindahan akan memberikan soba untuk tetangganya kan?”
“itu sebagai tanda terima kasih” sahut Asahi.
“terima kasih?”
“iya terima kasih karena kau setuju menjadi manager Aoyama” ucap Asahi membungkuk.
“ehh.. kau harsnya menunjukkan terima kasih saat restaurant sudah dibuka dan berjalan baik.”

Asahi tersenyum dan mengedarkan pandangannya di ruangan itu.  Ia melihat foto Natsuki dengan baju pengantinnya tertempel di dinding. “ah itu sebagai foto pajangan ya”
“itu bukan pajangan.. aku hanya menaruhnya disana saja”
“itu sama saja!” sahut Asahi
“beda!”
“bagaimana beda?”
“kau tau.. “pajangan berarti foto yang punya banyak nilai berharga.”
“aku pikir kau harsnya punya banyak kepercaya dirian” kata Asahi.
“bukan itu maksudku.. aku bicara soal kualitas foto. ” sahut natsuki.

“bukankah foto ini diambil dengan baik? Subyek utamanya kan kelihatan bersinar” ucap Asahi mencoba membuat Natsuki bangga dengan fotonya.
“iya benar… aku punya ekpresi yang menunjukkan klo aku tak menyangka neraka yang sudah menunggu beberapa jam kemudian.”
“bukan begitu maksudku” kata Asahi pelan menyadari pembicaraan mereka jadi mengarah ke peristiwa menyedihkan bagi Natsuki itu.
“aku juga bercanda” lanjut Natsuki yang menyadari situasi jadi berubah. “sangat aneh ya.. jika aku tak menerima foto dan suratmu maka aku tak akan menelponmu.  Dan aku juga tak akan tinggal dirumah ini.”
Asahi mengangguk dan ia melirik ke meja Natsuki. Ia melihat cincin Natsuki belom dibuang karena masih ada disana.

“kita harus membuang masa lalu kita untuk maju melangkah. Satu hal yang menghalau masa lalu bukan angin utara atau matahari, tapi turunnya hujan yang tiba-tiba datang. “ gumam Asahi saat berdiri didean billboard iklan beer Kasumi.


Distudio foto Asahi, Asami chan (teman sekerja Asahi) melihat foto iklan beer Kasumi di sudut ruangan. Ia bertanya pada Asahi apa ia yang sudah mengambil foto bintag iklan itu. Bos Asahi datang dan menjelaskan pada Asami klo memang Asahi yang mengambil foto itu. Ia lalu bercerita klo Kasumi itu menang contest Misaki di kota mereka 4 tahun yang lalu.
Asami lalu bertanya apa Kasumi masih tinggal disitu. Bos Asahi melirik Asahi dan langsung pamit pergi melihat ekpresinya Asahi.

Hanae mengajak Natsuki mengunjungi beberapa tempat dikota itu. Mereka mengunjungi toko tempat ayah hikaru yang jualan ikan laut.

Hanae juga mengajaknya mengunjungi toko rental dvdnya Hikaru.  Hanae berjalan ke deretan film saat  Natsuki berbicara denga HIkaru. Ia melihat dvd yang dicarinya sedang dipinjam orang. “tidak ada yang ingin aku pinjam, ayo pergi” ajak hanae pada natsuki.
“aku minta maaf klo semua disini jelek” sindir Hikaru.
“aku akan datang besok” sahut Hanae
“kau tak perlu datang” ucap Hikaru
Natsuki langsung pergi menyusul hanae setelah pamit pada Hikaru.
 

Mereka berlanjut kesebuah toko dan minum es cream. Hanae bercerita pada natsuki klo Asahi di black list di rental itu karena sudah menyewa DVD selama 3 tahun tidak dikembalikan. Tapi Asahi selalu membayar sewanya setiap minggu. Hanae bilang itu karena Kasumi pernah berjanji melihat film itu dengan Asahi sbelum akhirnya Kasumi tiba-tiba menghilang. 

“dia benar-benar bodoh ya” kata Natsuki. Hanae tertawa “dia selalu ingat janjinya pada Kasumi tapi ia tak pernah mengingat janjinya padaku” kata hanae lirih dan terlihat kecewa.
“janji apa?” Tanya Natsuki
“dia berjanji padaku klo ia akan mengambil fotoku saat aku berumur 20 tahun. 5 tahun sudah berlalu dari itu tapi dia belum pernah mengambil sebuah foto dariku.”
“oh begitu..” 


Hanae mengajak Natsuki ke sebuah sekolah dan berkata klo itu adalah tempat ia bertemu pertama kalinya dengan Asahi yaitu saat di SMA kelas 1. Saat itu Hanae mau pulang dan Asahi yang melihatnya berkata klo hanae harus segera pulang karena hujan akan segera turun. Itu karena hanae membawa lukisan dari kelas melukisnya. Mungkin Asahi kuatir lukisan hanae akan basah. Begitu sampai rumah, hujan ternyata benar-benar turun. Saat mendengar rintik hujan itu, tiba-tiba hati Hanae berdebar. 

Natsuki pun juga bercerita tentang masa lalunya bersama cowoknya. 


Malam hari ini seperti biasa Takashi, Hanae pergi ke bar  milik kenji . Takashi melihat Natsuki yang sedang sibuk didalam segera mengajaknya bergabung dengannya utk minum-minum tapi Natsuki menolaknya. Hanae langsung mengejek Takashi klo dia blom pendekatan sudah langsung ditolak Natsuki. 

Takashi menjawab klo cinta yang sudah membara sejak permulaan akan cepat pudar tapi cinta yang membara sedikit demi sedikit maka itu yang disebut cinta sejati. 


Asahi pergi ke rental dvd untuk membayar denda sewanya. Hikaru bertanya kapan Asahi akan mengembalikannya karena customernya yang lain juga mencari dvd itu. Asahi terkejut dan bertanya , apa benar ada orang yang ingin menonton kaset itu. Hikaru menjawab klo customernya itu adalah Hanae. 
Asahi terkejut dan hanya diam.

Lain harinya, Asahi dapat job untuk foto anak-anak sekolah dipantai. Ia melihat restaurant aoyama dan mendekati Natsuki yang sedang duduk menulis. Asahi bertanya kondisi Natsuki dan dijawab klo Natsuki kuatir makanannya akan enak atau tidak dan juga apakah akan ada customer yang akan datang.

Asahi bertanya apa ada yang bisa dia bantu. Natsuki bertanya padanya apa yang disukai Kasumi di Restauran itu.  Blom sempat Asahi menjawab Takashi datang setelah surfing. Takashi bergaya klo dia bisa surfing padahal sebenarnya dia sedang berlatih surfing.
Takashi pergi surfing lagi meninggalkan Asahi dan natsuki berdua. 
 

“mengapa kau ingin menjadi fotografer?” Tanya Natsuki
“karena pertama kalinya aku dipuji adalah dari foto yang aku ambil”
“foto apa?”
“laut?”
“iya laut”
“aku rasa laut terlihat sama saja tak peduli siapapun yang memfotonya” ucap Natsuki.
“tidak..  itu seperti kau mengatakan bahwa jika orang-orang memakai bahan dan resep yang sama untuk membuat makanan maka semua makanan itu akan berasa sama siapapun yang menyiapkannya?”
“tidak mungkin seperti itu”
“nah begitu juga fotografi”
‘benarkah begitu” Asahi mengabil kameranya dan meminta natsuki untk mengambil foto laut dengan kameranya. Asahi memuji hasil foto natsuki klo natsuki lumayan ahli jg memfoto pemandangan. mereka melihat takashi yang sedang latihan surfing dan tertawa dengan ulah lucu takashi itu.


Kemudian gantian Asahi mengambil kameranya dan memfoto. Hasilnya foto Arasi lebih baik dari natsuki.
Natsuki bertanya pada Asahi kenapa dia tidak mau mengambil foto hanae sendiri.
“apa hanae kurang baik?” Tanya Natsuki
“apa maksudmu?”
“kau sudah membuatnya menunggumu selama 10 tahun kan?”
“aku tak pernah memintanya menunggu” jawab Asahi
“tapi kau tau perasaannya.”
“hubungan kami adalah hubungan yang tanpa keinginan seperti itu”
“tapi dia tak berpikir seperti itu… aku bilang padanya klo aku akan mendukung kau dan hanae. “
“tapi itu bukan urusanmu” sahut Asahi mengambil kameranya dan akan pergi.
“maaf… itu memang bukan urusanku tapi aku pikir kau harus melupakan wanita yang ada di bilbord itu”

“jika kau mengerti, lebih baik kau diam saja.”
“3 tahun telah berlalu sejak dia mnghilangkan?”
“lalu bagaimana dengan tunanganmu?”
“itu hanya butuh waktu. Lalu apa kau juga sudah membuang cincin itu?”
“blom..”
“mungkin kau harus urusi dirimu sendiri sebelum kau menasehati orang” sindir asahi.
“aku tak mau mendengarnya darimu itu.. kau membuat janji menonton dvd dengannya dan kau blom mengembalikan sewaan itu selama 3 tahun! Apa gunanya percaya janji seperti itu?”
Asahi melirik tidak suka pada Natsuki.

“aku tak percaya hal itu” jawab Asahi
“lalu mengapa kau masih meminjamnya?”
“aku meminjamnya karna ingin saja, ada masalah dengan itu?!”
“iya..”
“hah bagaimana?”
“aku jadi marah jika memikirkannya” sahut Natsuki
“siapa yg suruh kau berpikir tentang itu.”
“apakah menyenangkan hidup terikat dengan kenangan”
“orang bisa melakukan apa yang disukainya”
Mereka terus berdebat dan akhirnya Natsuki meninggalkan Asahi dengan kesal.
Natsuki pulang ke MInatoku, ia melihat kenji yang masih bekerja. Kenji lalu memberitahunya klo besok  Setsuko akan  ke acara pembukaan Aoyama. Natsuki senang mendengar Setsuko sudah boleh keluar dari rumah sakit.


Dirumahnya Asahi, Takashi  bertanya alasan Asahi tidak mau mengambil foto Hanae. Padahal Asahi sudah berjanji pada Hanae. Asahi menjawab klo ia ingat janjinya itu tapi memang dia tak mau memfoto Hanae. Takashi lalu menyimpulkan klo asahi takut memberi harapan pada Hanae. Asahi membantahnya.


Hanae pergi ke tempat persewaan Hikaru dan langsung jongkok melihat dvd yang mu dipinjamnya, tapi ternyata dvd itu masih dipinjam Asahi. Hanae lalu pulang bersama Hikaru. Dalam  perjalanan mereka melewati baliho kasumi. Hikaru bertanya apa hanae menyesal meminta ayahnya memasanng gambar Kasumi disana. 

Hanae menjawab bohong klo ia tidak menyesal. Tapi itu dilakukannya untuk membuat Asahi senang.
Hikaru lalu mengajukan dirinya mengambil foto Hanae sebagai ganti Asahi. Hanae menjawab klo Hikaru tak perlu bersimpati berlebihan padanya.
Hikaru menjawab klo itu bukan karena bersimpati. 

 

Acara pembukaan berlangsung meriah. Natsuki sibuk dengan pesanan makanan orang-orang yang singgah ke warungnya. Takashi membawakannya rumput laut dari perusahaannya. Hikaru membawakan ikan-ikan segar dan kerang dari toko ayahnya.
Semua memuji makanan buatan Natsuki. Asahi datang terlambat ke pembukaan summer kota itu.  Melihat asahi berjalan ke warungnya, Natsuki langsung mendekati cowok itu.

“hey.. bisakah kau membantuku mencuci piring sebentar?” 
“tidak.. aku kan customer” jawab Asahi.
“setsuko san bilang padaku klo aku dapat memakai  pelanggan tetap”
“disini kan banyak pelanggan tetap lainnya”
“itukan hal sepele”
“aku disini hanya ingin minum saja” kata Asahi menolak
“bir akan terasa lebih enak setelah bekerja” bujuk Natsuki
“aku kesini untuk bekerja” kata asahi memberi alasan lain
“terus terang saja.. kau harus bertanggung jawab atas ini semua..”
“hahhh..?” asahi tak mengerti tapi akhirnya Asahi tak bisa mengelak untuk membantu Natsuki mencuci piring di warungnya. tanggung jawab Asahi karena Asahilah yang menjebak Natsuki sehingga natsuki tiba di kota itu.


Asahi mengerakkan bahunya yg capek mencuci terus. Natsuki datang membawa piring dan gelas yang kotor lainnya.
“hey, bisakah kau melakukan lebih cepat lagi?” perintahnya.
“aku sudah melakukan secepat yang aku bisa” sahut Asahi menoleh pada Natsuki.
Takashi datang membawa piring dan gelas kotor lainnya. Ia menaruh semua barang di tempat cuci piring dan menyingkirkan Asahi “ minggir asahi, aku tunjukkan apa yang harus kau lakukan” kata Takashi sok pamer keahlian didepan Natsuki.
Takashi langsung mencuci sebuah piring dengan cepat. “ya.. ya benar.. itu kecepatan yang semestinya! Apa kau bisa melakukan seperti itu?” seru Natsuki melihat kerja Takashi.

Takashi tersenyum-senyum senang dan mengejek pada Asahi yang langsung kesal melihat tingkah temannya itu.
“jangan berpura-pura jadi cowok keren dengan mencuci piring. Mungkin kau seharusnya menunjukan sisi kerenmu saat kau surfing ” Sindir Asahi pada Takashi dengan kesal. Takashi kan masih latihan surfing jadi masih lucu saat surfing.
Asahii berjalan pergi.. baru beberapa langkah, ia merasa sesuatu mengenai rambutnya ternyata Takashi melemparnya dengan busa untuk cuci piring itu. Ckckck… childish buanged ya.. 
 

Setsuko dan Kenji datang membawa bayi mereka yang langsung disambut sahabat-sahabatnya.  Setsuko memberi sambutan pada pelanggan tetapnya. Mereka lalu berfoto bersama didepan warung Aoyama itu. Setelah itu beberapa meninggalkan tempat itu hanya tinggal Natsuki cs.


“Hanae…” panggil Natsuki. “ayo kita foto…!” serunya pada Hanae.
Takashi langsung bersemangat “ini kesempatan langka, bagaimana klo kita berfoto berdua?” ajak Takashi pada Natsuki. 

Hanae datang mendekati keduanya. Ia menoleh pada Hikaru yang masih berdiri jauh dibelakang mereka. “ohh… kau tak mau berfoto bersama kami Hikaru?” ajaknya

“dia tak perlu” sahut Takashi cepat..“jika kita terus menambah-nambah orang lain maka foto ini tak akan ada artinya lagi.”
“karena ini kesempatan istimewa.. selain kita ucapkan “cheese” bagaimana klo sesuatu yang luar biasa?” kata Natsuki mengisyaratkan sesuatu.
Asahi heran dengan kelakuan Natsuki dan Takashi yang agak aneh itu “ada apa dengan kelakuan yang tak masuk akal ini?”
“kita tersenyum natural sajalah” ucap hanae.

Mereka berdebat apa yang akan diucapkan saat akan difoto “apa cheese, ricotta atau mozzarella”  mereka akhirnya setuju memberi aba-aba mozzarella saja.

Asahi siap-siap mengambil foto ketiganya. Mereka bertiga langsung mengucapkan “mozzarella!”
Tapi saat Asahi menekan tombol fotonya, tiba-tiba Natsuki dan Takashi menunduk. Jadi yang ke foto hanya Hanae sendiri.
“hah??” seru Asahi heran dengan ulah keduanya
 

“ambil datanya” perintah natsuki pada Takashi yang langsung mendekati Asahi untuk mengambil memory foto Asahi
“aku sudah selesai menyelamatkan datanya” ucap Takashi pada natsuki
“misi kita berhasil!” seru natsuki mengulurkan tangannya meminta memory itu. Takashi memberikannya dan natsuki lalu menaruhnya ditangan Hanae yang masih bingung. Asahi juga masih tak mengerti apa yang terjadi.
“kau selalu ingin difoto Asahi sendiri kan?” kata Takashi menjelaskan ulahnya dan natsuki.
“itu hal yang dilakukan pengecut “ kata Asahi kesal dengan takashi dan natsuki yang telah memperdayanya.
“siapa pengecut disini? Kau pengecutnya karena telah mengingkari janjimu dengan tidak mau mengambil fotonya sendirian.” Balas Natsuki
Asahi melirik Hanae yang tertunduk. Hikaru menyaksikan semua itu dan melihat sikap hanae.

Hanae langsung mencetak fotonya di tempat asahi bekerja. Hanae keluar dengan tersenyum-senyum melihat fotojepretan Asahi pada dirinya.


Asahi pergi keluar memanggil hanae.
“hey…”
“ohhh.. kau mengejutkanku..  jangan mengejutkanku seperti itu” ucap Hanae yang benar-benar terkejut.
“apa kau benar-benar oke dengan gambar ini?”
“apa maksudmu? Tanya hanae
“klo kau merasa itu oke-oke saja, baiklah”
“lalu apa kau akan melakukannya dengan sepatutnya?’” Tanya hanae
“sepertinya aku sudah berjanji kan?” sahut asahi
“bukan sepertinya! Tapi memang seperti itu” jawab hanae. Ia menghela nafasnya tertunduk “ tapi aku tak masalah dengan foto ini”
“oh begitu..”
“jika kau berjanji lagi padaku maka aku akan berharap sekali lagi.. sampai jumpa lagi.. selamat bekerja” pamit hanae berbalik dan berjalan pulang.
“tunggu sebentar” seru Asahi. Hanae berbalik “hmm?” Asahi masuk ke dalam kantornya dan mengambil payung.  Asahi mendekati “sebentar lagi akan turun hujan.”
“heihh?” Hanae terkejut, ia mungkin seperti kena de javu saat masih sma dan Asahi juga memberikan foto untuknya.
“fotomu akan basah.” Lanjut Asahi. Hanae bengong menatap Asahi.
"ada apa dengan pengalaman ini.. kau tak percaya akan turun hujan? dulu juga turun hujan (sewaktu sma dan Asahi juga memberi tahukan hanae kloo akan turun hujan)." Hanae terdiam tak menyangka ternyata asahi mengingat kejadian dulu.

"kau tak ingat kejadian Sma dulu saat kau membawa gambar dan aku memberitahumu klo akan turun hujan?" lanjut asahi.
Hanae agak terharu hampir menangis "ternyata kau mengingatnya. aku pikir kau tak ingat apapun"
hanae mengulurkan tangannya mengambil payung yang diberikan Asahi "arigatou.." Hanae lalu pergi.
Sampai dikamar rumahnya hujan ternyata benar-benar turun.
Didalam kamarnya Asahi mengingat kejadian masa lalu.


Di tempat tidurnya Natsuki teringat masa lalunya dengan pacarnya. tentang hujan dan payng yang dibawakan pacarnya untuknya.

Esok harinya Natsuki menelpon  klo dia ada perlu dengan asahi dan meminta bertemu. Asahi pergi ke pinggir pantai tempat janjiannya dengan Natsuki. ternyata hanae ada disana

"aku tak tau apa aku akan bisa melupakannya dengan cepat setelah aku membuang cincin ini.  sebenarnya aku masih punya perasaan untuknya. tapi aku merasa jika aku membuang cincin ini maka aku akan bisa melangkah maju. aku tak bisa memaafkan seseorang yang mengingkari janjinya. dia berjanji klo ia akan membuatku bahagia... dia berjanji klo i aakan menjagaku seumur hidupnya... dia bilang klo kami bisa menjadi pasangan yang baik sampai kami tua. dia tidak bertanggung jawab dengan janjinya" Natsuki mulai menangis mengingat mantannya. "aku benci lelaki yang tidak menepati janjinya! tertarik pada lelaki seperti itu... merasa sayang pada lelaki seperti itu... masih menunggu telpon darinya meski dia sdh melakukan kejahatan padaku.. aku benar-benar benci... aku benar-benar bosan..!" seri natsuki dan melempar cincinnya ke lautan didepannya. 


Natsuki menghela nafasnya... perlahan ia tersenyum dan membalikkan badannya menatap kedua temannya yang terdiam itu. natsuki berbalik dan kedua tangannya diangkat memberi tanda Victory/Peace dan tersenyum puas.

"hebat.. kau hebat natsuki!" teriak Hanae

Natsuki mengucakan terima kasih pada keduanya yang telah menemaninya.


hanae pulang bersama Asahi. tengah perjalanan ia menghentikan langkah hanae dan ia berkata klo ia kan mengambil foto hanae. 
Hanae terkejut dan tak percaya. ia bertanya apa ia boleh menentukan tempat untuk fotonya juga. Asahi bilang boleh tapi hanya dikota itu.
mereka berpisah dan wajah hanae tersenyum bahagia. 

Asahi pulang kerumahnya dan melihat dvd yang jd janji antara dirinya dan kasumi. ia terdiam.
Tiba-tiba Natsuki menelponnya "moshi.. moshi.."
"oh moshi.. moshi aku dengar kau akan memfoto hanae ya?" tanya Natsuki
"gosip benar-benar cepat beredar "
"hanae benar-benar bahagia.."
"ahh begitu..."
"aku pikir kau akan mengembalikan dvd itu juga nantinya. "
"aku mmg berpikir untuk mengembalikannya"
"benarkah?"
"iya.. aku tak mau kau berpikir aku orang yang menyedihkan lagi"
"apakah perlu aku temani?" goda natsuki
"jezz.. aku akan kembalika sendiri"
"baiklah.. hanae bilang klo ia sudah pesan disalon kecantikan dan sebangsanya.. dia menunjukkan sisi feminimnya ya? dia juga bilang klo ia memakai masker wajah agar terlihat fotogenik. .."
Asahi mendengar sebuah lagu diputar di radio "wakamono no subete" lagu kenangannya bersama kasumi. Asahi jadi teringat masa lalunya bersama kasumi. lagu itu sebenarnya adalah lagu sedih, lagu yang menceritakan tentang seorang pria yang sudah putus dengan pacarnya dan megharapkan bertemmu lagi dengan mantan ceweknya itu. pria itu berharap akan bertemu di pesta kembang api musim summer. 


Asahi terdiam lupa akann telpon dari natsuki yang blom selesai. 
"hey apa kau mendengarkan? moshi.. moshi.." suara Natsuki diujung telpon kebingungan.
"maaf.." kata Asahi
"heihhh?"
"sepertinya ini tak mungkin.."kata Asahi dan Asahi langsung menutup telponnya. 
Ntasuki kaget telponnya diutus begitu saja. "apa yang terjadi dengannya. ?"

 

"3 tahun sudah berlalu dan selama itu, aku masih berharap dia akan kembali suatu hari nanti. aku tai klo aku harus membuang masa lalu. tapi aku tak bisa membuangnya karena aku masih percaya klo aku akan bertemu dengan Kasumi lagi. "


 ditempat lain sosok kasumi juga mendengarkan radio yang sama didengarkan Asahi. ia ikut menyanyikan lagu itu dan memandang langit dari luar jendela mobilnya. 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar