“setiap pagi aku mendengar suara radio dan bau roti bakar
dan Kasumi ada didapur.”
Kasumi mendekati Asahii yang tertidur “sudah siap..”
Asahi terbangun dari tidurnya dan melihat sekelilingnya
tapi Kasumi tak ada disana
“aku memimpikan semua hal itu sejak saat itu. Semua itu terus berada dalam pikiranku.”
Asahi bangkit dari tempat tidurnya dan menyalakan radio.
Ditempat lain , hanae duduk mendengarkan radio yang sama
didengar Asahi sambil melamun. Natsuki datang membawakan makanan untuk Hanae
karena sudah mengijinkan tinggal dirumahnya.
Natsuki sudah bertekad untuk
bekerja di Restauran Aoyama.
Natsuki lalu menemui setsuko untuk menyatakan
kesediaannya bekerja di Aoyama. Setsuko sangat senang mendengarnya. Sebelum
pulang Natsuki yang tau setsuko bisa menebak ramalan/kejadian yang akan terjadi
alias paranormal mencoba bertanya pada setsuko.
“apa benar ramalanmu itu akurat?” Tanya Natsuki. Setsuko
tertawa “iya itu yang dikatakan semua orang”
“menurut ramalanmu aku akan tinggal dikota ini?”
“iya.. itu sangat akurat”
“benarkah?”
“bisakah aku memberitahu ramalan yang akan membuatmu
marah sekarang ini?”
“kau mengatakan seperti itu membuatku jadi takut”
“natsukii-chan, summer ini kau akan bertemu pria yang
baik.”kata setsuko.
Natsuki tertawa tak percaya “tidak mungkin! Aku kan
barusan mengalami pengalaman yang buruk”
Setsuko tertawa “itulah mengapa aku bilang kau akan
marah….. dalam hidup kadang saat hal buruk terjadi lalu kemudian hal baik akan terjadi juga!
Itulah sebabnya kau harus sabar!”
“kau benar-benar tak pernah meleset (ramalan)?”
Setsuko mengangguk kecil tapi kemudian ia ingaat sesuatu
“ah pernah sekali”
“hanya sekali?”
“hmmm..” angguk Setsuko lalu berbisik pelan “tentang
menikahi Kenji” setsuko lalu tertawa lagi “karena aku pernah bilang bahwa aku
tak akan pernah menikahi dia. “
“benarkah?”
“iya..” jawab setsuko tertawa.
Kenji membantu Natsuki yang pindahan dikamar belakang
restaurant Minatokunya. Ia bertanya pada natsuki apa dia benar akan menempati
rumah itu karena Kenjii bisa mencarikan tempat yang lebih baik, jika Natsuki
mau. Natsuki menolaknya karena menurutnya ia butuh tempat yang dekat dengan
restaurant Aoyama.
Natsuki melihat ada 2 buah foto lama yang ada kenji,
setsuko, hanae dst dan juga ada foto lain dengan seorang laki-laki lain
disebelah Setsuko. Kenji berkata klo itu adalah bekas suami Setsuko yang pergi
melaut tapi tak pernah kembali.
Asahi sedang bekerja dikantornya saat seorang gadis
datang untuk foto. Tapi begitu melihat wajah Asahi dia langsung terkejut.
Begitu juga Asahi. Ternyata dia adalah gadis yang ditemuinya di stasiun saat
menunggu Natsuki pulang.
“ah kau orang yang mencoba merayuku distasiun kan” seru
gadis itu
“itu hanya salah paham, aku tak mencoba merayumu” bantah
Asahi
“kalian berdua saling kenal?” Tanya bosnya. Asahi lalu
disuruh memfoto gadis itu. Gadis itu ingat kejadian di stasiun lalu ia bertanya
pada Asahi apa Asahi kenal dengan cewek yang ada di iklan beer itu (kasumi),
asahi pun mengelak dengan menyuruh cewek
itu pose untuk difoto.
Diluar ruangan foto Hanae berbicara dengan bos Asahi.
Sesi foto Asahi sudah selesai, ia dan gadis itu keluar ruangan. Sebelum cewek
itu pergi ia berbisik pada Asahi “lain kali klo mengajakku kencan lakukan
dengan benar ya” Asahi jadi bengong krn terkejut.
Hanae juga minta Asahi memfotonya karena ia diperbolehkan
foto oleh bos asahi. Dengan buru-buru mengambil tasnya, Asahi meminta temannya
mengambil foto Hanae karena dia ada sesi pemotretan di sekolahan. Hanae bilang
Asahi membeda-bedakannya dengan cewek yang barusan difoto Asahi.
Asahi menjawab karena cewek itu adalah customer sementara
hanae bukan customer krn gratisan.
Hanae kesal melihat Asahi yang berlalu pergi.
Natsuki sedang membereskan kamarnya saat Asahi tiba-tiba
masuk keruangannya.
“hai” sapa Asahi
“hey.. mengapa kau masuk kamar cewek dengan bebas
begitu?” omel Natsuki sambil terus menata seprei kasurnya. Asahi mengulurkan sebuah plastic “ini soba
sebagai hadiah pindahan.. jika kau mau” ucapnya.
Natsuki mengambil plastic makanan itu “oh ya biasanya orang yang pindahan akan
memberikan soba untuk tetangganya kan?”
“itu sebagai tanda terima kasih” sahut Asahi.
“terima kasih?”
“iya terima kasih karena kau setuju menjadi manager
Aoyama” ucap Asahi membungkuk.
“ehh.. kau harsnya menunjukkan terima kasih saat
restaurant sudah dibuka dan berjalan baik.”
Asahi tersenyum dan mengedarkan pandangannya di ruangan
itu. Ia melihat foto Natsuki dengan baju
pengantinnya tertempel di dinding. “ah itu sebagai foto pajangan ya”
“itu bukan pajangan.. aku hanya menaruhnya disana saja”
“itu sama saja!” sahut Asahi
“beda!”
“bagaimana beda?”
“kau tau.. “pajangan berarti foto yang punya banyak nilai
berharga.”
“aku pikir kau harsnya punya banyak kepercaya dirian”
kata Asahi.
“bukan itu maksudku.. aku bicara soal kualitas foto. ”
sahut natsuki.
“bukankah foto ini diambil dengan baik? Subyek utamanya
kan kelihatan bersinar” ucap Asahi mencoba membuat Natsuki bangga dengan
fotonya.
“iya benar… aku punya ekpresi yang menunjukkan klo aku tak
menyangka neraka yang sudah menunggu beberapa jam kemudian.”
“bukan begitu maksudku” kata Asahi pelan menyadari
pembicaraan mereka jadi mengarah ke peristiwa menyedihkan bagi Natsuki itu.
“aku juga bercanda” lanjut Natsuki yang menyadari situasi
jadi berubah. “sangat aneh ya.. jika aku tak menerima foto dan suratmu maka aku
tak akan menelponmu. Dan aku juga tak
akan tinggal dirumah ini.”
Asahi mengangguk dan ia melirik ke meja Natsuki. Ia
melihat cincin Natsuki belom dibuang karena masih ada disana.
“kita harus membuang masa lalu kita untuk maju melangkah.
Satu hal yang menghalau masa lalu bukan angin utara atau matahari, tapi
turunnya hujan yang tiba-tiba datang. “ gumam Asahi saat berdiri didean
billboard iklan beer Kasumi.
Distudio foto Asahi, Asami chan (teman sekerja Asahi)
melihat foto iklan beer Kasumi di sudut ruangan. Ia bertanya pada Asahi apa ia
yang sudah mengambil foto bintag iklan itu. Bos Asahi datang dan menjelaskan pada
Asami klo memang Asahi yang mengambil foto itu. Ia lalu bercerita klo Kasumi
itu menang contest Misaki di kota mereka 4 tahun yang lalu.
Asami lalu bertanya apa Kasumi masih tinggal disitu. Bos
Asahi melirik Asahi dan langsung pamit pergi melihat ekpresinya Asahi.
Hanae mengajak Natsuki mengunjungi beberapa tempat dikota
itu. Mereka mengunjungi toko tempat ayah hikaru yang jualan ikan laut.
Hanae juga mengajaknya mengunjungi toko rental dvdnya
Hikaru. Hanae berjalan ke deretan film
saat Natsuki berbicara denga HIkaru. Ia
melihat dvd yang dicarinya sedang dipinjam orang. “tidak ada yang ingin aku
pinjam, ayo pergi” ajak hanae pada natsuki.
“aku minta maaf klo semua disini jelek” sindir Hikaru.
“aku akan datang besok” sahut Hanae
“kau tak perlu datang” ucap Hikaru
Natsuki langsung pergi menyusul hanae setelah pamit pada
Hikaru.
Mereka berlanjut kesebuah toko dan minum es cream. Hanae
bercerita pada natsuki klo Asahi di black list di rental itu karena sudah
menyewa DVD selama 3 tahun tidak dikembalikan. Tapi Asahi selalu membayar
sewanya setiap minggu. Hanae bilang itu karena Kasumi pernah berjanji melihat
film itu dengan Asahi sbelum akhirnya Kasumi tiba-tiba menghilang.
“dia benar-benar bodoh ya” kata Natsuki. Hanae tertawa
“dia selalu ingat janjinya pada Kasumi tapi ia tak pernah mengingat janjinya
padaku” kata hanae lirih dan terlihat kecewa.
“janji apa?” Tanya Natsuki
“dia berjanji padaku klo ia akan mengambil fotoku saat
aku berumur 20 tahun. 5 tahun sudah berlalu dari itu tapi dia belum pernah
mengambil sebuah foto dariku.”
“oh begitu..”
Hanae mengajak Natsuki ke sebuah sekolah dan berkata klo
itu adalah tempat ia bertemu pertama kalinya dengan Asahi yaitu saat di SMA
kelas 1. Saat itu Hanae mau pulang dan Asahi yang melihatnya berkata klo hanae
harus segera pulang karena hujan akan segera turun. Itu karena hanae membawa
lukisan dari kelas melukisnya. Mungkin Asahi kuatir lukisan hanae akan basah.
Begitu sampai rumah, hujan ternyata benar-benar turun. Saat mendengar rintik
hujan itu, tiba-tiba hati Hanae berdebar.
Natsuki pun juga bercerita tentang masa lalunya bersama
cowoknya.
Malam hari ini seperti biasa Takashi, Hanae pergi ke
bar milik kenji . Takashi melihat
Natsuki yang sedang sibuk didalam segera mengajaknya bergabung dengannya utk
minum-minum tapi Natsuki menolaknya. Hanae langsung mengejek Takashi klo dia
blom pendekatan sudah langsung ditolak Natsuki.
Takashi menjawab klo cinta yang sudah membara sejak
permulaan akan cepat pudar tapi cinta yang membara sedikit demi sedikit maka
itu yang disebut cinta sejati.
Asahi pergi ke rental dvd untuk membayar denda sewanya.
Hikaru bertanya kapan Asahi akan mengembalikannya karena customernya yang lain
juga mencari dvd itu. Asahi terkejut dan bertanya , apa benar ada orang yang
ingin menonton kaset itu. Hikaru menjawab klo customernya itu adalah Hanae.
Asahi terkejut dan hanya diam.
Lain harinya, Asahi dapat job untuk foto anak-anak
sekolah dipantai. Ia melihat restaurant aoyama dan mendekati Natsuki yang
sedang duduk menulis. Asahi bertanya kondisi Natsuki dan dijawab klo Natsuki
kuatir makanannya akan enak atau tidak dan juga apakah akan ada customer yang
akan datang.
Asahi bertanya apa ada yang bisa dia bantu. Natsuki
bertanya padanya apa yang disukai Kasumi di Restauran itu. Blom sempat Asahi menjawab Takashi datang
setelah surfing. Takashi bergaya klo dia bisa surfing padahal sebenarnya dia
sedang berlatih surfing.
Takashi pergi surfing lagi meninggalkan Asahi dan natsuki
berdua.
“mengapa kau ingin menjadi fotografer?” Tanya Natsuki
“karena pertama kalinya aku dipuji adalah dari foto yang
aku ambil”
“foto apa?”
“laut?”
“iya laut”
“aku rasa laut terlihat sama saja tak peduli siapapun
yang memfotonya” ucap Natsuki.
“tidak.. itu
seperti kau mengatakan bahwa jika orang-orang memakai bahan dan resep yang sama
untuk membuat makanan maka semua makanan itu akan berasa sama siapapun yang
menyiapkannya?”
“tidak mungkin seperti itu”
“nah begitu juga fotografi”
‘benarkah begitu” Asahi mengabil kameranya dan
meminta
natsuki untk mengambil foto laut dengan kameranya. Asahi memuji hasil
foto
natsuki klo natsuki lumayan ahli jg memfoto pemandangan. mereka melihat
takashi yang sedang latihan surfing dan tertawa dengan ulah lucu takashi
itu.
Kemudian gantian Asahi mengambil kameranya dan memfoto.
Hasilnya foto Arasi lebih baik dari natsuki.
Natsuki bertanya pada Asahi kenapa dia tidak mau
mengambil foto hanae sendiri.
“apa hanae kurang baik?” Tanya Natsuki
“apa maksudmu?”
“kau sudah membuatnya menunggumu selama 10 tahun kan?”
“aku tak pernah memintanya menunggu” jawab Asahi
“tapi kau tau perasaannya.”
“hubungan kami adalah hubungan yang tanpa keinginan
seperti itu”
“tapi dia tak berpikir seperti itu… aku bilang padanya
klo aku akan mendukung kau dan hanae. “
“tapi itu bukan urusanmu” sahut Asahi mengambil kameranya
dan akan pergi.
“maaf… itu memang bukan urusanku tapi aku pikir kau harus
melupakan wanita yang ada di bilbord itu”
“jika kau mengerti, lebih baik kau diam saja.”
“3 tahun telah berlalu sejak dia mnghilangkan?”
“lalu bagaimana dengan tunanganmu?”
“itu hanya butuh waktu. Lalu apa kau juga sudah membuang
cincin itu?”
“blom..”
“mungkin kau harus urusi dirimu sendiri sebelum kau
menasehati orang” sindir asahi.
“aku tak mau mendengarnya darimu itu.. kau membuat janji
menonton dvd dengannya dan kau blom mengembalikan sewaan itu selama 3 tahun!
Apa gunanya percaya janji seperti itu?”
Asahi melirik tidak suka pada Natsuki.
“aku tak percaya hal itu” jawab Asahi
“lalu mengapa kau masih meminjamnya?”
“aku meminjamnya karna ingin saja, ada masalah dengan
itu?!”
“iya..”
“hah bagaimana?”
“aku jadi marah jika memikirkannya” sahut Natsuki
“siapa yg suruh kau berpikir tentang itu.”
“apakah menyenangkan hidup terikat dengan kenangan”
“orang bisa melakukan apa yang disukainya”
Mereka terus berdebat dan akhirnya Natsuki meninggalkan
Asahi dengan kesal.
Natsuki pulang ke MInatoku, ia melihat kenji yang masih
bekerja. Kenji lalu memberitahunya klo besok
Setsuko akan ke acara pembukaan
Aoyama. Natsuki senang mendengar Setsuko sudah boleh keluar dari rumah sakit.
Dirumahnya Asahi, Takashi
bertanya alasan Asahi tidak mau mengambil foto Hanae. Padahal Asahi
sudah berjanji pada Hanae. Asahi menjawab klo ia ingat janjinya itu tapi memang
dia tak mau memfoto Hanae. Takashi lalu menyimpulkan klo asahi takut memberi
harapan pada Hanae. Asahi membantahnya.
Hanae pergi ke tempat persewaan Hikaru dan langsung
jongkok melihat dvd yang mu dipinjamnya, tapi ternyata dvd itu masih dipinjam
Asahi. Hanae lalu pulang bersama Hikaru. Dalam perjalanan mereka melewati baliho kasumi.
Hikaru bertanya apa hanae menyesal meminta ayahnya memasanng gambar Kasumi
disana.
Hanae menjawab bohong klo ia tidak menyesal. Tapi itu
dilakukannya untuk membuat Asahi senang.
Hikaru lalu mengajukan dirinya mengambil foto Hanae
sebagai ganti Asahi. Hanae menjawab klo Hikaru tak perlu bersimpati berlebihan padanya.
Hikaru menjawab klo itu bukan karena bersimpati.
Acara pembukaan berlangsung meriah. Natsuki sibuk dengan
pesanan makanan orang-orang yang singgah ke warungnya. Takashi membawakannya
rumput laut dari perusahaannya. Hikaru membawakan ikan-ikan segar dan kerang
dari toko ayahnya.
Semua memuji makanan buatan Natsuki. Asahi datang
terlambat ke pembukaan summer kota itu.
Melihat asahi berjalan ke warungnya, Natsuki langsung mendekati cowok
itu.
“hey.. bisakah kau membantuku mencuci piring
sebentar?”
“tidak.. aku kan customer” jawab Asahi.
“setsuko san bilang padaku klo aku dapat memakai pelanggan tetap”
“disini kan banyak pelanggan tetap lainnya”
“itukan hal sepele”
“aku disini hanya ingin minum saja” kata Asahi menolak
“bir akan terasa lebih enak setelah bekerja” bujuk
Natsuki
“aku kesini untuk bekerja” kata asahi memberi alasan lain
“terus terang saja.. kau harus bertanggung jawab atas ini
semua..”
“hahhh..?” asahi tak mengerti tapi akhirnya
Asahi tak
bisa mengelak untuk membantu Natsuki mencuci piring di warungnya.
tanggung jawab Asahi karena Asahilah yang menjebak Natsuki sehingga
natsuki tiba di kota itu.
Asahi mengerakkan bahunya yg capek mencuci terus. Natsuki
datang membawa piring dan gelas yang kotor lainnya.
“hey, bisakah kau melakukan lebih cepat lagi?”
perintahnya.
“aku sudah melakukan secepat yang aku bisa” sahut Asahi
menoleh pada Natsuki.
Takashi datang membawa piring dan gelas kotor lainnya. Ia
menaruh semua barang di tempat cuci piring dan menyingkirkan Asahi “ minggir
asahi, aku tunjukkan apa yang harus kau lakukan” kata Takashi sok pamer
keahlian didepan Natsuki.
Takashi langsung mencuci sebuah piring dengan cepat.
“ya.. ya benar.. itu kecepatan yang semestinya! Apa kau bisa melakukan seperti
itu?” seru Natsuki melihat kerja Takashi.
Takashi tersenyum-senyum senang dan mengejek pada Asahi
yang langsung kesal melihat tingkah temannya itu.
“jangan berpura-pura jadi cowok keren dengan mencuci
piring. Mungkin kau seharusnya menunjukan sisi kerenmu saat kau surfing ”
Sindir Asahi pada Takashi dengan kesal. Takashi kan masih latihan surfing jadi
masih lucu saat surfing.
Asahii berjalan pergi.. baru beberapa langkah, ia merasa
sesuatu mengenai rambutnya ternyata Takashi melemparnya dengan busa untuk cuci piring itu. Ckckck… childish
buanged ya..
Setsuko dan Kenji datang membawa bayi mereka yang
langsung disambut sahabat-sahabatnya.
Setsuko memberi sambutan pada pelanggan tetapnya. Mereka lalu berfoto
bersama didepan warung Aoyama itu. Setelah itu beberapa meninggalkan tempat itu
hanya tinggal Natsuki cs.
“Hanae…” panggil Natsuki. “ayo kita foto…!” serunya pada
Hanae.
Takashi langsung bersemangat “ini kesempatan langka,
bagaimana klo kita berfoto berdua?” ajak Takashi pada Natsuki.
Hanae datang mendekati keduanya. Ia menoleh pada Hikaru
yang masih berdiri jauh dibelakang mereka. “ohh… kau tak mau berfoto bersama
kami Hikaru?” ajaknya
“dia tak perlu” sahut Takashi cepat..“jika kita terus
menambah-nambah orang lain maka foto ini tak akan ada artinya lagi.”
“karena ini kesempatan istimewa.. selain kita ucapkan
“cheese” bagaimana klo sesuatu yang luar biasa?” kata Natsuki mengisyaratkan
sesuatu.
Asahi heran dengan kelakuan Natsuki dan Takashi yang agak
aneh itu “ada apa dengan kelakuan yang tak masuk akal ini?”
“kita tersenyum natural sajalah” ucap hanae.
Mereka berdebat apa yang akan diucapkan saat akan difoto
“apa cheese, ricotta atau mozzarella”
mereka akhirnya setuju memberi aba-aba mozzarella saja.
Asahi siap-siap mengambil foto ketiganya. Mereka bertiga
langsung mengucapkan “mozzarella!”
Tapi saat Asahi menekan tombol fotonya, tiba-tiba Natsuki
dan Takashi menunduk. Jadi yang ke foto hanya Hanae sendiri.
“hah??” seru Asahi heran dengan ulah keduanya
“ambil datanya” perintah natsuki pada Takashi yang
langsung mendekati Asahi untuk mengambil memory foto Asahi
“aku sudah selesai menyelamatkan datanya” ucap Takashi
pada natsuki
“misi kita berhasil!” seru natsuki mengulurkan tangannya
meminta memory itu. Takashi memberikannya dan natsuki lalu menaruhnya ditangan
Hanae yang masih bingung. Asahi juga masih tak mengerti apa yang terjadi.
“kau selalu ingin difoto Asahi sendiri kan?” kata Takashi
menjelaskan ulahnya dan natsuki.
“itu hal yang dilakukan pengecut “ kata Asahi kesal
dengan takashi dan natsuki yang telah memperdayanya.
“siapa pengecut disini? Kau pengecutnya karena telah
mengingkari janjimu dengan tidak mau mengambil fotonya sendirian.” Balas
Natsuki
Asahi melirik Hanae yang tertunduk. Hikaru menyaksikan
semua itu dan melihat sikap hanae.
Hanae langsung mencetak fotonya di tempat asahi bekerja.
Hanae keluar dengan tersenyum-senyum melihat fotojepretan Asahi pada dirinya.
Asahi pergi keluar memanggil hanae.
“hey…”
“ohhh.. kau mengejutkanku.. jangan mengejutkanku seperti itu” ucap Hanae
yang benar-benar terkejut.
“apa kau benar-benar oke dengan gambar ini?”
“apa maksudmu? Tanya hanae
“klo kau merasa itu oke-oke saja, baiklah”
“lalu apa kau akan melakukannya dengan sepatutnya?’”
Tanya hanae
“sepertinya aku sudah berjanji kan?” sahut asahi
“bukan sepertinya! Tapi memang seperti itu” jawab hanae.
Ia menghela nafasnya tertunduk “ tapi aku tak masalah dengan foto ini”
“oh begitu..”
“jika kau berjanji lagi padaku maka aku akan berharap
sekali lagi.. sampai jumpa lagi.. selamat bekerja” pamit hanae berbalik dan
berjalan pulang.
“tunggu sebentar” seru Asahi. Hanae berbalik “hmm?” Asahi
masuk ke dalam kantornya dan mengambil payung.
Asahi mendekati “sebentar lagi akan turun hujan.”
“heihh?” Hanae terkejut, ia mungkin seperti kena de javu
saat masih sma dan Asahi juga memberikan foto untuknya.
“fotomu akan basah.” Lanjut Asahi. Hanae bengong menatap
Asahi.
"ada apa dengan pengalaman ini.. kau
tak percaya akan turun hujan? dulu juga turun hujan (sewaktu sma dan
Asahi juga memberi tahukan hanae kloo akan turun hujan)." Hanae terdiam
tak menyangka ternyata asahi mengingat kejadian dulu.
"kau tak ingat kejadian Sma dulu saat kau membawa gambar dan aku memberitahumu klo akan turun hujan?" lanjut asahi.
Hanae agak terharu hampir menangis "ternyata kau mengingatnya. aku pikir kau tak ingat apapun"
hanae mengulurkan tangannya mengambil payung yang diberikan Asahi "arigatou.." Hanae lalu pergi.
Sampai dikamar rumahnya hujan ternyata benar-benar turun.
Didalam kamarnya Asahi mengingat kejadian masa lalu.
Di tempat tidurnya Natsuki teringat masa lalunya dengan pacarnya. tentang hujan dan payng yang dibawakan pacarnya untuknya.
Esok
harinya Natsuki menelpon klo dia ada perlu dengan asahi dan meminta
bertemu. Asahi pergi ke pinggir pantai tempat janjiannya dengan Natsuki.
ternyata hanae ada disana
"aku
tak tau apa aku akan bisa melupakannya dengan cepat setelah aku
membuang cincin ini. sebenarnya aku masih punya perasaan untuknya. tapi
aku merasa jika aku membuang cincin ini maka aku akan bisa melangkah
maju. aku tak bisa memaafkan seseorang yang mengingkari janjinya. dia
berjanji klo ia akan membuatku bahagia... dia berjanji klo i aakan
menjagaku seumur hidupnya... dia bilang klo kami bisa menjadi pasangan
yang baik sampai kami tua. dia tidak bertanggung jawab dengan janjinya"
Natsuki mulai menangis mengingat mantannya. "aku benci lelaki yang tidak
menepati janjinya! tertarik pada lelaki seperti itu... merasa sayang
pada lelaki seperti itu... masih menunggu telpon darinya meski dia sdh
melakukan kejahatan padaku.. aku benar-benar benci... aku benar-benar
bosan..!" seri natsuki dan melempar cincinnya ke lautan didepannya.
Natsuki
menghela nafasnya... perlahan ia tersenyum dan membalikkan badannya
menatap kedua temannya yang terdiam itu. natsuki berbalik dan kedua
tangannya diangkat memberi tanda Victory/Peace dan tersenyum puas.
"hebat.. kau hebat natsuki!" teriak Hanae
Natsuki mengucakan terima kasih pada keduanya yang telah menemaninya.
hanae pulang bersama Asahi. tengah perjalanan ia menghentikan langkah hanae dan ia berkata klo ia kan mengambil foto hanae.
Hanae
terkejut dan tak percaya. ia bertanya apa ia boleh menentukan tempat
untuk fotonya juga. Asahi bilang boleh tapi hanya dikota itu.
mereka berpisah dan wajah hanae tersenyum bahagia.
Asahi pulang kerumahnya dan melihat dvd yang jd janji antara dirinya dan kasumi. ia terdiam.
Tiba-tiba Natsuki menelponnya "moshi.. moshi.."
"oh moshi.. moshi aku dengar kau akan memfoto hanae ya?" tanya Natsuki
"gosip benar-benar cepat beredar "
"hanae benar-benar bahagia.."
"ahh begitu..."
"aku pikir kau akan mengembalikan dvd itu juga nantinya. "
"aku mmg berpikir untuk mengembalikannya"
"benarkah?"
"iya.. aku tak mau kau berpikir aku orang yang menyedihkan lagi"
"apakah perlu aku temani?" goda natsuki
"jezz.. aku akan kembalika sendiri"
"baiklah..
hanae bilang klo ia sudah pesan disalon kecantikan dan sebangsanya..
dia menunjukkan sisi feminimnya ya? dia juga bilang klo ia memakai
masker wajah agar terlihat fotogenik. .."
Asahi
mendengar sebuah lagu diputar di radio "wakamono no subete" lagu
kenangannya bersama kasumi. Asahi jadi teringat masa lalunya bersama
kasumi. lagu itu sebenarnya adalah lagu sedih, lagu yang menceritakan
tentang seorang pria yang sudah putus dengan pacarnya dan megharapkan
bertemmu lagi dengan mantan ceweknya itu. pria itu berharap akan bertemu
di pesta kembang api musim summer.
Asahi terdiam lupa akann telpon dari natsuki yang blom selesai.
"hey apa kau mendengarkan? moshi.. moshi.." suara Natsuki diujung telpon kebingungan.
"maaf.." kata Asahi
"heihhh?"
"sepertinya ini tak mungkin.."kata Asahi dan Asahi langsung menutup telponnya.
Ntasuki kaget telponnya diutus begitu saja. "apa yang terjadi dengannya. ?"
"3
tahun sudah berlalu dan selama itu, aku masih berharap dia akan kembali
suatu hari nanti. aku tai klo aku harus membuang masa lalu. tapi aku
tak bisa membuangnya karena aku masih percaya klo aku akan bertemu
dengan Kasumi lagi. "
ditempat
lain sosok kasumi juga mendengarkan radio yang sama didengarkan Asahi.
ia ikut menyanyikan lagu itu dan memandang langit dari luar jendela
mobilnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar