Rika
tertidur dengan pulasnya sampai pagi hari.Rika terbangun dan menguap. Ia
mengusap wajahnya dengan tangannya saat ia menyadari ada tulisan ditangannya
itu.
[Jika
kamu ingat apa yang terjadi semalam,temui aku hari ini. Minohara]
Rika
terperanjat dan bangun dari tempat tidurnya dan membaca lagi tulisan itu. Ia
jadi sedikit teringat dengan kejadian semalam.
Rika
bersemangat memilih pakaian yang akan dipakainya menemui Mino. Ini adalah
kencan pertama mereka.
Rika
berlari dengan penuh senyuman.Ia melihat Mino sudah menunggunya disebuah tempat
makan.
Rika
langsung membungkuk disebelah kursi mino “Aku minta maaf karena kemarin ..
Umm..aku telah melakukan hal yang keterlaluan…”
“
tak apa…. Duduklah..”
“Baik.”
Sahut Rika menurut dan duduk dikursi depan Mino.
“Apakah
orang tuamu baik-baik saja?” tanya Mino khawatir Rika dimarahi orangtuanya
karena mabuk
“Ya
... entah bagaimana ...aku tidak ingat banyak tentang apa yang terjadi ....”
“ya
sudah klo begitu..”
“jadi... Anda ditolak oleh Okita-senpai ..kan?” tanya Rika tiba-tiba ingat ucapan Mino saat ia mabuk.
Mino
kaget dan ragu mengangguk “iya”
“aku
tidak berpikir senpai itu menyedihkan atau apa pun…”’
“mmm…
iya…” angguk Mino.
Rika
memperhatikan sekeliling ruangannya
“Tsuzuki-san
...”
“Iya?”
“Hal
terakhir yang kau katakan kepadaku (permintaan berpacaran Rika)… Apakah kamu
ingat?” tanya Mino ragu-ragu dan tak berani menatap rika langsung.
Rika
bingung dan mencoba mengingat kejadian semalam “Hal terakhir yang aku
katakan…”
Mino
menoleh memperhatikan rika yang mencoba mengingat-ingat.
“Aku
berteriak "Yeiiy !," atau sesuatu ...Dan setelah itu, aku tidak
ingat banyak lagi.” Jawab rika
“oh
begitu” sahut mino menghela nafas “Maka semua baik-baik saja.”lanjutnya sedikit kecewa sambil
melihat keluar jendela.
Rika
jadi merasa aneh “aku...Apakah aku telah mengatakan sesuatu?”
“iya..Kamu
melakukannya.” Jawab mino menoleh pada rika
“ap…Apa
yang sudah aku katakan?” desak rika penasaran karena ia tidak ingat sama
sekali.
“aku
tidak akan memberitahumu” sahut mino tersenyum melihat wajah bloon rika yang
kebinggungan.
Rika
jadi tambah penasaran “heih… Ap.. Apa yang aku lakukan..”
Jam
sekolah sudah selesai dan mino segera menutup jendela kelasnya dilantai 2. Dari
jendela ia mendengar suara Rika yang memanggil tama, kucinng klub mereka. Mino
menoleh ke bawah dan melihat rika yang terus mencari tama diantara tanaman
dikebun sekolah.Mino tertawa geli saat melihat tingkah bodoh rika mengendus dan
mencoba memakan makan kucing itu.Dan sepertinya rika suka dengan makanan kucing
itu karena gadis itu makan lagi beberapa butir.
“Apa
yang gadis itu lakukan?” gumam Mino tersenyum.
Rika
pergi ke Klub dan dan memperhatikan rumah Tama masih kosong. Kucing peliharaan
mereka sepertinya belum kembali juga.
“Tama
pergi kemana ya?” gumam Rika “Apakah Mino-senpai akan datang hari ini? “
Mino
masuk ke ruang klub dan melihat Rika yang sedang menatap keluar jendela.
“Tsuzuki.
Jangan kau makan makanan kucing.” Ucap Mino.
Rika
berbalik dan melihat Mino yang masuk ke ruang klub
“Selamat
siang… senpai apa kau melihatnya? Hmm… dari mana kamu bisa tau..” tanya Rika
terkejut dan malu Mino melihat kelakuan anehnya itu.
“dari
ruang kelasku.” Jawab Mino. Ia lalu duduk dikursi depan Rika “Hari ini bisa
menjadi hari besar untuk melakukan sesuatu yang bodoh.”
“hm..
kau mengatakan "bodoh" lagi” gerutu Rika dengan suara pelan Rika
bergumam. “padahal kau lebih parah dibandingkan
dengan aku”
Rika
melihat Mino yang tidak menggubrisnya dan asyik membaca” kau sedang belajar?”
“hemm..
(ya)”
“Jika
begitu sebaiknya aku pulang agar tidak mengganggumu.” Ucap Rika cepat-cepat beranjak pergi.
“Tidak
perlu” ucap mino sok cuek tanpa melihat ke Rika dan terus menatap buku yang
sedang dibacanya.
“eih?”
”kau
dapat tinggal di sini.” Sahut Mino masih sok konsentrasi dengan bukunya. padahal mungkin Mino pengennya Rika ada disana.
“Baik.”
Kata Rika sumringah dan langsung duduk dikursi lainnya sambil tersenyum melirik
Mino. Cowok itu pun merasa Rika memperhatikanya dan ia memperhatikan Rika dengan tersenyum.
“Apa
ada yang salah?” tanya Mino
“Tidak
ada” sahut Rika tersenyum dan mengalihkan pandangan matanya ke ruangan klub,
lalu ia melirik lagi Mino yang sudah belajar lagi.
Tama
klub pergi ke restaurant keluarga tetchan lagi. Mereka mengambil foto
kebersamaan mereka. Mino yang sedang usil sengaja menepuk bahu Rika tempat saat
temannya memfoto mereka. Jadi hasilnya wajah Rika gak keliatan karena sedang
menoleh pada Mino. Foto terpaksa harus diulang lagi dan Mino melakukan hal yang
sama membuat Rika dimarahi teman lainnya. Ibu tetchan tersenyum melihat
keakraban teman-teman anaknya itu
Mino
dan Rika pergi ke pameran universitas yang akan dituju Mino nanti setelah lulus
SMU. Rika sangat senang, ia seperti anak kecil yang kegirangan diajak pergi
wisata.
“Amazing!
Kampus yang indah!” seru Rika tertawa girang.
“Tsuzuki
... Jangan terlalu ribut” gerutu Mino melihat Rika yang kayak anak kecil itu. “Mengapa
kau ikut aku kesini?”
“Tentu
saja aku juga ingin melihat bagaimana rasanya berada di sini!” sahut Rika
berjalan dengan meloncat loncat kecil didepan Mino
“Salah.
Itu karena kau terus berkata ingin pergi tidak peduli apa.” Gerutu mino
“Apakah
tidak boleh? Senpai, kamu milih arah yang mana? Sini?Sini?” tanya Rika riang
menuju beberapa pilihan jalan.
Rika
melihat banyak mahasiswa yang berjualan beraneka makanan.
“Senpai!
Ini food court! Food court!’
“ya”
sahut Mino cuek sambil melihat-lihat sekelilingnya.
“Bukankah
menyenangkan ada food courtnya?” kata Rika mendengar nada cuek Mino”
“Ya
benar.” Sahut Mino sibuk mencari-cari lokasi yang akan ditujunya “Itu seharusnya
berada di jalan ini ..” gumam Mino
Tiba-tiba Rika melihat sosok yang ia kenali sedang berjalan didepan mereka. Rika segera meraih tangan Mino dan menariknya “Senpai! Sana! Di sana!”
“Tapi
sebentar, aku melihatnya ...” Mino semakin bingung mencari lokasi yang dituju
dan menanggapi Rika.
“Mino…”
seru sebuah suara seorang gadis. Mino menoleh dan melihat Aoi-chan sedang
berdiri didepannya bersama kekasihnya. Aoi chan mengajak kekasihnya mendekati
Mino.
“ah
sudah lama tak jumpa” sapa Aoi
“iya”
angguk Mino. Rika tertunduk melihat Aoi ada disana.
Aoi
menoleh pada kekasihnya “ini kouhai aku di SMU”
“ahh
hallo” sapa pacar Aoi.
“Hai.”
“Ehh?Hari
ini ... ada "Open Campus," ya?” ucap Aoi
“Ya,
dan setelah itu akan ada forum kuliah ...”jawab Mino
“oh
begitu..” Aoi tersenyum dan melirik Rika yang hanya diam. Aoi lalu menoleh pada
pacarnya lagi. “Dia ingin masuk ke universitas kita.”
“oh
begitu.. selamat berjuang”
“Terima
kasih.”
Aoi
berjalan mendekati Rika “Rika-chan ... ... Aku minta maaf atas apa yang
terjadi, ya”
“Tidak
... Itu karena aku ...” sahut Rika cepat dan gugup
“Tidak...
karena aku menyerangan balik juga. Mari kita membuat itu sudah berlalu.”
“Iya”
“Ayo
pergi” ajak cowok Aoi.
“iya..”
Aoi segera pergi menyusul cowoknya tapi kemudian ia berbalik “sampai jumpa
lagi.. bye.. bye” pamitnya pada Rika dan Mino.
Setelah
Aoi pergi, Rika menoleh memperhatikan Mino yang terus memandang punggung Aoi
dan pacarnya.
Pulangnya
mereka berjalan dalam kebisuan. Mino berjalan melamun didepan Rika. Sementara
Rika juga melambat langkah kakinya tidak berusaha menyusul Mino.
“Senpai
...” panggil Rika menghentikan langkah Mino dan cowok itupun berbalik.
“Maafkan
aku.. aku… aku sudah mengatakan
"yeayy," dan semua ... waktu itu, ketika Okita-senpai menolakmu… aku.. aku jahat kan?... orang yang aku suka… tidak
menyukaiku.. bahkan saat itu adalah saat yang sulit bagimu kan”
Suara
Rika bergetar dan terisak saat ia melanjutkan kalimatnya itu. Mino terkejut
mendengar isak rika dan ia mendekati gadis itu.
“Kenapa
kamu menangis?”
“Aku
tidak menangis…” bantah Rika dengan airmata yang jelas-jelas membasahi pipinya
Mino
menunduk melihat wajah Rika yang tertunduk didepannya itu “iya Kamu
menangis..”ucap Mino pelan sambil mengusap airmata dipipi Rika.
“Apa?...
Jika kau ingin mengatakan sesuatu.. katakan saja”kata Mino pelan menatap Rika
“Aku
mencintaimu.” Ucap Rika sambil menatap Mino
Mino
tidak terkejut karena ia sudah beberapa kali mendengar pengakuan Rika itu “Mengapa? hal bodoh seperti itu saja… “
Mino
perlahan menunduk mendekati wajah Rika dan mencium lembut gadis itu. Setelah mencium Rika, Mino menatap Rika yang
sepertinya tidak keberatan dengan ciumannya itu. gadis itu juga terus menatap
dirinya.
“Sekali
lagi…” ucap Rika tanpa malu-malu meminta Mino menciumnya lagi.
“Bodoh.”
Gumam Mino
“Aku
tidak bod...” belum sempat Rika menyelesaikan kalimatnya Mino sudah memberikan
ciuman lembut yang dimintanya tadi.
“Senpai?
Apakah kamu mau berpacaran denganku?”tanya Rika
Mino
tersenyum dan mengangguk “hem”
“aku pikir bisa saja......
Aku tidak akan bisa lagi ... ... Lebih bahagia dari saat ini”
kata hati rika.
Orang
yang pertama diberitahu soal hubungannya dengan Mino adalah sahabatnya Yu-chan.
Rika bercerita saat istirahat sekolah.
“aku
telah mulai berkencan dengan Mino-senpai ...” kata Rika
“hah?”
Yu-cha terkejut dengan kabar itu.
“Lalu...!”
denga malu-malu Rika menempelkan kotak minumannya ke kotak minuman yuchan.
“Apa?Apa
yang kamu lakukan?” tanya Yuchan tak paham maksud Rika
“kau
tau… Kami berciuman.” Tawa rika malu-malu sambil merebahka kepalanya di bahu
Yuchan
“eh…Tunggu!”
yuchan kaget tapi juga senang melihat kebahagiaa Rika.
Rika
bangun dan meraih tangan yuchan“Apa yang harus aku lakukan, Yu-chan ?! Aku benar-benar sangat bahagia!”
“Aku
senang untukmu, Rika.
Rika
berjalan ke depan pagar lantai 2 sekolah dan melamun.
Yuchan
juga ingin menyampaikan kabar hubungannya dengan tetchan “Hei, Rika ...
Sebenarnya aku...... Dengan Tetchan-senpai, kami ...” Yuchan melihat Rika
sepertinya tidak mendengarkannya. Rika malah terlihat banyak pikiran.
“Rika?”
panggil Yuchan.
Rika
menoleh dan tersadar dari lamunannya “hum?Ada
apa?”
Yuchan
tau Rika pasti memikirkan hubungan Mino dan Aoi “Aoi-senpai ..... kamu ingin
tahu tentang dia, kan? Apakah Mino-senpai ----“
“Tidak
apa-apa!” potong Rika “Meski begitu, gak
apa apa. Aku sudah paham… tak apa apa.. aku akan membuatnya baik-baik
saja.”
Lanjut
Rika seperti bicara pada dirinya sendiri.
Dikelas
mino juga memberitahu tetchan soal hubunganya dengan Rika.
“Bagaimana
denganmu? Apakah berjalan baik dengan Yu-chan?” tanya Mino pada tetchan
“aku?Yah,
akuuuu….” Tetchan bingung dengan pertanyaan tiba-tiba mino padanya.
“Apakah
baik-baik saja?” ulang Mino
“tidak..
seperti.. entah.. bukan seperti itu..
tidak.. kau tau.. itu agak”
tetchan kebingungan menjelaskan hubungannya.
“kenapa
ekspresimu berubah banyak begitu?” tawa Mino geli melihat wajah tetchan yang
grogi.
“Kami
tidak benar-benar ... tidak ...Tetapi lebih seperti itu… bahkan tidak dekat, tapi ...” tetchan
menghentikan ucapannya saat ada sms masuk untuk Mino.
“dari
orang yang kita bicarakan.. Tsuzuki.” Kata Mino membaca sms Rika
“Tunggu,
biarkan aku melihat itu juga.” Seru tetchan penasaran dengan sms Rika karena
mino tersenyum-senyum sendiri
“Sini!”
tetchan berusaha meraih hp mino tapi mino tidak memberikannya.
“Hentikan!”
tawa Mino sambil terus membaca smsnya.
“biarka
aku mengintip sedikit, ayolah biarkan aku melihatnya.” Desak tetchan “ kau
sepertinya mau merahasiakannya”
“karena
ini bukan urusanmu.”
“Lalu
kenapa kau tersenyum terlalu banyak bgt?” goda Tetchan
Mino
tertawa digoda tetchan“Diamlah”
Sementara
itu dikelasnya Rika sangat todak sabar menunggu sms jawaban dari Mino. Ia terus
melihat Hpnya “Mengapa? Mengapa?” Rika memainkan Hpnya
“Itu
berarti dia hanya belum menjawab” kata Yuchan
“Mengapa?bahkan
kegembiraanku tergantung pada sms ini!”
“mungkin
ia punya banyak hal yang harus dikerjaka” kata Yuchan mencoba menenangkan rika.
“MENGAPA
~~” Rika masih saja kesal karena blom ada jawaban dari Mino tapi kemudian ada
ada sms masuk di HPnya. Wajah Rika langsung ceria penuh harap.
“Ini
dia! Yu-chan, sms masuk! Sms masuk!” seru Rika sambil membaca sms jawaban dari
Mino.
[Apa
pun tak masalah]
Yuchan
ikut membaca sms itu dan langsung bergumam “Betapa dinginnya…”
Mino
menjawab singkat seperti itu atas ajakan Rika untuk pergi berdua. Kesannya Mino
hanya ikut aja apa yang dimau Rika.
Rika
dan Mino pergi jalan-jalan berdua. Dijalan
yang mereka lalui penuh dengan lampu-lampu yang menghias pepohonan dan taman. Rika
pingin berjalan bergandengan tapi Mino sepertinya tidak punya inisiatif
melakukannya. Rika memperhatikan tangan Mino, tangannya mendekat ke tangan Mino
untuk menggandengnya tapi tiba tiba Mino memasukkan tangannya itu ke saku
celananya.
“yahh…”gumam
Rika pelan dan kecewa.
Tiba-tiba
Mino menghentikan langkahnya dan tertawa memperhatikan Rika yang kecewa
“Hanya
bercanda…” ucap Mino yang sebenarnya tau Rika ingin menggandeng tangannya. “Sini…”
Mino mengukurkan tangannya pada Rika.
Rika
tertawa bahagia dan mengulurkan tangannya menggandeng Mino. Mereka berjalan
dengan tersenyum senang. Saking senangnya Rika sampai mengayun ayunkan tangan
mereka yang bergandengan itu.
“-Kau
Terlalu senang.”Mino mengomentari ulah kekanak-kanakan Rika itu.
“bukankah
gak masalah? Inikan menarik, senpai?”
“ini
agak memalukan.” Gerutu Mino karena Rika masih mengayun ayunkan tangan mereka
dengan penuh semangat padahal banyak pasangan lain yang berjalan disekitar
mereka.
“Aku
tidak sedikitpun ada rasa malu.” Bantah Rika
“kau
seperti anak SMP” ejek Mino.
“Apakah
kau serius, senpai?” kata Rika yang malah senang dianggap anak SMP padahal
maksud Mino tingkah Rika kekanak-kanakan.
Guru
kelas Rika sedang menjelaskan soal acara konsultasi/seminar sekolah yang akan
di hadiri oleh ex kakak kelas mereka termasuk Aoi. Semua cowok justru
bersemangat mendengar klo Aoi senpai juga akan datang di acara itu. Formulir
dibagikan bagi siapa saja yang ingin ikut diacara itu. Rika tertunduk lesu menatap formulir itu. ia
jadi tidak tenang setelah ada pengumuman Aoi senpai akan datang.
Dikelas
2, tetchan melihat Mino sedang sibuk dengan HPnya.
“Hei,
Tetchan… Bagaimana kau membaca ini?” tanya Mino sambil memperlihatkan isi chat
Rika pada tetchan.
"suka."
Baca tetchan
“suka?”
Mino tak percaya tulisan di layar Hpnya adalah kata itu. ia dan tetchan tertawa “Jadi, aku salah
membaca ya?”
“bukan…
sepertinya itu sengaja, kan?”
“Dia
(Rika) pasti memang salah menulis (kanji). .. dasar anak bodoh itu” gerutu Mino
“Hei...
apakah kau serius pacaran dengan Rika?”
“hum…”angguk
Mino
“dia
gadis yang hebat kan?”
“benar”
angguk mino menyetujui.
Rika
bertemu dengan Mino di ruang klub. Mino menggodanya dengan tulisan chatnya yang
salah itu. Rika ingin mengambil HP mino dan menghapus chatnya tapi Mino tidak
mau memberikan HPnya itu.
“Hei
senpai biarkan aku menghapusnya” rengek Rika manja.
Mino
tersenyu senang melihat wajah Rika yang merengek manja didepannya itu.
“Tidak
akan”
“Ayolah...”
rengek Rika lagi
“dari
awal, aku pikir sesuatu yang lain…” aku Mino yang tidak paham tulisan Rika itu.
“Senpai,
kau idiot!” goda Rika dan mau merebut HP Mino tapi cowok itu lebih cekatan dan
menghindar.
“enak
saja! Aku tidak tahu bagaimana membacanya tapi aku memang tidak perlu
melakukannya…. Bodoh.”
“Orang
yang mengatakan "bodoh" adalah orang yang bodoh itu sendiri” kata Rika.
“aku
akan menyimpannya” gumam Mino.
Rika
lalu duduk dikursi dan teringat suatu hal yg membebaninya.
“Senpai
... apakah kamu akan ikut konsultasi
itu?” tanya rika.
Mino
terdiam beberapa saat. “Ya aku ikut.” Jawabnya pelan
“karena
kau ingin melihat Okita-senpai?”tanya Rika lagi dengan wajah serius.
Mino
terkejut dan melirik Rika dengan sinis karena Rika sudah mencurigai
niatnya “kenapa denganmu?”
“Senpai?”
Mino
mengemasi barangnya dan mengambil tasnya lalu berjalan ke pintu keluar klub.
Sebelum
sampai pintu keluar Mino berkata tanpa menoleh “Aku akan masuk ke universitas
Tsubakawa...tidak karena ada dia(Aoi)”
Mino
kesal dan keluar dari ruangan klub. Ia berjalan cepat dengan kesalnya. Setelah berjalan
agak jauh ia merasa tidak tenang dan Rika juga tidak mengejarnya. Ia berbalik
dan melihat dari jauh pintu ruang klubnya berharap Rika mengejarnya atau
dirinya masuk lagi ke ruang klub untuk menyelesaikan masalah mereka berdua. Tapi
akhirnya ia tetap melanjutkan langkahnya pergi.
Seminar
konsultasi universitas sedang berlangsung di aula sekolah. Siswa siswi yang
mendaftar sudah berkumpul disana.
Rika
meski tidakmendap
MC
“Kemudian, berikutnya adalah Okita-san. Silahkan berbicara”
“Aku
dari Tsubakawa University, tahun pertama, semester pertama: Okita Aoi. hari ini ... aku berharap yang terbaik. kalian
dapat menanyakan apa pun yang kalian inginkan.” Ucap Aoi disambut tepukan dan
suara seruan para cowok yang bersemangat saat Aoi giliran berbicara.
“Seperti
yang kuduga...” gumam Yuchan yang mengintip dari pintu aula yang terbuka
bersama Rika.
Sementara
Rika menatap punggung Mino yang memandang ke depan kearah Aoi yang sedang
berbicara dengan serius.
Tiba-tiba
ada siswa yang terlambat dan buru-buru mau masuk ke aula dan tanpa sengaja
menabrak Rika yang ada dipintu sampai terjantuh masuk kedalam aula.
Semua
yang sedang mendengarkan seminar terkejut dengan suara keramaian di pintu aula
dan menoleh.
Rika
sangat malu dan mencoba duduk. Semua pandangan mata mengarah kepadanya.
“Rika,
kau tak apa-apa?” tanya Yu-chan khawatir.
Mino
terkejut melihat Rika terjatuh di depan pintu aula sekolah. Cowok itu segera
berdiri dan menghampiri Rika.
Semua
heboh karena Mino menghampiri Rika. Mino mengangkat tubuh rika untuk berdiri
dan menarik tangan rika untuk meninggalkan ruang aula.
“ayo
pergi” Semua yang ada disana setelah melihat sikap Mino yang perhatian itu
langsung menyoraki Rika dan Mino.
Mino
membawa rika duduk di luar gedung aula. Udara sangat dingin karena salju sudah
turun dan mengenai mereka berdua. Acara didalam Aula juga terdengar dari tempat
duduk mereka.
“Bodoh.”
Ucap Mino pelan.
“Bodoh,
ya?” gumam rika dengan suara bergetar.
Mino
menghapus airmata yang entah kapan membasahi pipi rika dengan lembut.
Rika
terisak pelan lalu Mino berdiri “Jangan menangis.” Ucapnya pelan. Ia menepuk
kepala Rika pelan.
Tiba-tiba
dari dalam ruang aula terdengar suara seorang pemuda bertanya pada Aoi apakah
Aoi sudah punya pacar. Aoi pun menjawab klo ia barusan putus dengan pacarnya.
Rika
sangat terkejut mendengar ucapan Aoi dari dalam aula itu. Rika langsung menoleh
pada Mino.
Dan
betapa sedihnya Rika saat melihat Mino juga sedang kaget, tertegun menoleh kearah
Aula setelah mendengar pengakuan Aoi. Dari situ Rika tersadar dengan posisinya
bagi Mino.
“orang
yang senpai suka… bukan aku.. bukan
diriku…” suara hati rika.
“Mino-senpai...
Okita-senpai mengatakan dia single sekarang.” Kata Rika membuka percakapan
“Bukankah
aku sudah pernah aku katakan klo aku
sudah ditolak?” sahut Mino pelan.
“Tidak
peduli apa, tapi dia ...” Rika menoleh melihat ke mino yang ada didepannya yang
masih tertegun setelah mendengar pengakuan Aoi tadi.
“Mino-senpai
... kau menyukainya, bukan?” tanya Rika. Mino masih terlihat bingung apalagi
dengan pertanyaan Rika itu.
Rika
tidak sabar menunggu jawaban Mino dan ia berdiri didepan Mino.
Mino
menatap Rika yang sedang menatapnya tajam “Tsuzuki...”
“Senpai
... daisuki deshita”
*
Rika memakai bentuk lampu dari daisuki desu (aku mencintaimu) jadi daisuki deshita
jadi artinya (Aku dulu mencintaimu (sekarang tidak))
Rika
langsung berlari meninggalkan Mino secepatnya.
Mino sangat shock sampai ia tidak tau apa yang harus diperbuatnya.
Rika
menangis dan berlari dilorong sekolah. Ia teringat masa-masa kebersamaannya
bersama Mino dan ia jadi menyesal mengatakan kata yang tadi diucapkannya..
tangisnya semakin menjadi keras.
“apa…
untuk apa aku kesal sampai seperti itu… Jika saja aku tetap terus mencintainya...
Jika saja aku tetap melakukan yang terbaik… Suatu hari nanti... Dia akan bisa
jatuh cinta denganku juga... senpai……. Senpai… daisuki deshita…”
BERSAMBUNG KE PART 4 ENDING
Tidak ada komentar:
Posting Komentar