Rika berdiri dibawah pojokan tangga “Tadaaa… aku bawa es krim”
serunya sambil mengulurkan kantong plastic kedepan.. “mino senpai.. ini
hutangku waktu itu” lanjutnya “ah ini tidak bagus..” gumam Rika pelan.
Ternyata Rika sedang berlatih mengucapkan kata-kata yang akan
diucapkannya nanti diruang klubnya.
“karena kau kemarin sudah memberikan padaku sesuatu yang
manis… ah ini juga tidak bagus.. aku mengatakan sesuatu yang aneh” Rika
kebingungan memilih kaliamatnya. Ia sangat grogi bertemu dengan Mino.
Rika pergi ke ruangan klubnya.Rupanya semua member klub sudah
datang dan sedang bercanda.
“konichiwa!” sapa Rika riang..
“hei…” semua menoleh padaya
“ini sudah dimulai Rika” kata Mino.
Rika tersenyum malu karena ia sudah datang terlambat.
“sebenarnya hari aku sudah… Tadaaaaa…” Rika mengangkat plastic berisi es krim
yang dibawanya.
Namun dari jendela seorang gadis muncul dan menempelkan es krim
dipipi Mino dan membuat Mino sangat terkejut.
“AHHH..AOI SENPAI!!!” teriak para cowok terkejut.Mereka
langsung kegirangan melihat senpai cantic yang mereka kagumi ada disana.
“hai lama tak berjumpa “ sapa Aoi senpai sambil bersiap
melompat kedalam ruangan dari jendela.Mino membantu membawakan tas dan barang
bawaan Aoi Senpai.
Mereka mengerumuni Aoi senpai. Rika terdiam mematung melihat
saingan cintanya ada disana.
“aku datang untuk bertemu kalian semua.” Aoi mengulurkan tas
pada Tetchan. “ada toko es krim dekat sekolahku jadi aku membeli beberapa untuk
kalian.”
“ahh ini es krim yang mahal.. biar kita ikut bayar” kata
tetchan
“bodoh.. bukankah sudah aku beritahu, adik kelas nggak boleh
mempermasalah hal kecil seperti ini”
Rika mendengar Aoi senpai membawakan es krim untuk mereka
langsung menyembunyikan es krim yang dibawanya.
Yu chan memahami perasaan Rika. Ia hanya memperhatikan
sahabatnya itu.
Para cowok itu sibuk mengambil es krim yang dibelikan Aoi
Senpai.
“ah kalian member baru ya” sapa aoi menyadari ada 2 orang
cewek yang memperhatikan saja.
“iya.. aku Momoya Yuko” ucap Yu-chan memperkenalka dirinya.
“aku Tsuzuki Rika” kata Rika memperkenalkan dirinya.
“oh Rika-chan dan yuko chan.. mari kita berteman… ah janga
malu, ayo kita makan bersama klo kalian mau.”
“iya” sahut Yu-chan
“aku.. aku tidak” kata Rika
“ohh…”
Aoi senpai lalu berjalan ke kursi yang ada bantal
peninggalannya. “ah kalian masih menggunakan ini”
“tentu saja..” sahut Mino.. “tapi… ah dimana ya… ada sobekan
di sisi ini” mino mencari lokasi sobekan yang ada dibantall itu. Rika semakin
sedih melihat Mino dan Aoi-senpai berbicara berdua seperti itu.
Rika berbalik menuju pintu keluar.
“Rika?” Yu-chan menyadari Rika akan pergi dari ruangan itu.
“Rika-chan kau mau kemana?” tanya Rika..
“senpai maafkan aku punya hal yang harus aku lakukan” ucap
rika tanpa menoleh kebelakang dan membuka pintu lalu segera pergi.
Rika pergi ke bukit dipinggir sungai dan duduk sendirian di
rerumputan. Rika melihat bungkusan plastic yang berisi es krim “mmmm… padahal
aku sudah membelikan beberapa es krim untuk setiap orang ” gumamnya sedih.
Rika berdiri dan berteriak “bodoh!Kau bisa membeli es kri tapi
tak perlu sampai membuat keributan seperti itu di sekolah!”
Saking kerasnya ia berteriak sampai Rika mengeluarkan segenap
tenaganya dan itu malam membuatnya terjatuh dan terguling guling menuruni
bukit.
Rika tak punya tenaga untuk naik ke atas dan dia juga tidak
mau bangkit berdiri.Ia meremas dan mencabuti rumput yang ada disekitarnya
dengan gemas.
“kouhei harusnya tak memperdulikan hal seperti ini – begitu
katanya (aoi senpai).. jadi harus seperti itu?”
Mino dan Aoi masih ada diruang klub sementara yang lain sudah
pada pulang. Aoi sedang membantu menjahit bagian bantal yang sobek.
“Mino apa benar yang tadi mereka bicarakan?” tanya Aoi
“iya..”
“jadi tujuanmu adalah ke Universitas yang sama denganku ya?”
“iya”
“meski untuk ukuranku, universitas disana menurutku sangat
susah dimasuki. “
“aku tau itu tapi aku akan tetap kesana..”
“ah ini sudah selesai.. ini cukupkan?” kata Aoi menyelesaika
jahitan bantalnya dan memberikan bantal itu pada Mino.
“sudah kuduga.. ini bagus” puji Mino
“maafkan aku atas waktu itu.. aku tak punya selera (cowok)
yang bagus ya.. karena aku jatuh cinta pada orang seperti itu. aku seperti
orang yang bodoh..”
“tidak.. kau bukan orang bodoh.”
“apakah ada orang yang menerima diriku seperti ini?”
Suasana jadi sunyi dan canggung karena Mino diam berpikir.
“ahhh aku hanya bercanda” ucap Aoi menepuk bahu Mino.
“bagaimana klo kita pulang sekarang?”
“iya..” jawab Mino
setuju tapi ia teringat sesuatu “aoi senpai?”
“ya?”
Mino ragu melanjutkan kata-katanya. “aku akan mengantarkanmu
pulang”
Sudah cukup lama Rika ada ditempat persembunyiannya diatas
bukit itu.ia berniat pulang saat telingaya mendengar suara Mino.Rika mendongak
dan melihat Mino sedang berjala berdua bersama Aoi.
“aoi san”ucap Mino. Aoi menoleh memperhatikan Mino.Ada kereta
yang lewat didepan mereka dan membuat Aoi mendekat ke Mino agar bisa
mendengarkan ucapan Mino.
“ya?”
Rika tak mendengar apa yang dibicarakan keduanya karena suara
kereta sangat bising. Namun yang pasti ia melihat sesuatu yang membuat hatinya
sangat hancur. Ia melihat Mino mencium Aoi didepannya. Sesuatu yang tidak ingin
dilihatnya sama sekali. Tubuhnya lemah hanya bisa melihat mino dan aoi.
Esok harinya Rika bercerita pada yu-chan dan Tetchan klo ia
melihat Mino dan Aoi berciuman
“mino dan Aoi san berciuman?” gumam tetchan sambil bergaya
berciuman memakai tangannya.
Yu-chan jadi kesal karena tetchan sepertinya tidak serius.
“jangan bercanda…”ucap Yu-chan kesal
“iya… maaf.. maaf.. tapi anak itu tak pernah bercerita pada
sahabatnya ini”
“tapi bukankah Aoi-senpai juga sudah punya pacarkan? Apa
mereka putus?” tanya Yu-chan
“aku harusnya tau jika mereka berpacaran dan putus kan.. tapi
saat ini aku sama sekali tidak tau.. “
“apakah dia type orang yang sentimental?” tanya Yu-chan pada
tetchan
“bukan… bukan seperti
itu.. pacarnya adalah type orang yang labil dan dia membuat Aoi san jadi
bingung. Dia sering menangis diruang klub dan dia akan curhat dan berkonsultasi
pada Mino. Ini sudah 2 tahun lamanya dan Mino harus mengalaminya sangat lama,
cinta yang tak berbalas”
“jika cintanya tak berbalas begitu harusnya dia berhenti
(mencintai) saja” gumam Rika pelan.
Tetchan paham posisi Rika tapi ia ingin bersikap dewasa pada
adik kelasnya itu.
“mmm.. so Rika… apakah kau juga akan berhenti mencintai
Mino?” tanya tetchan
Rika dengan terkejut menoleh pada tetchan.Ia tak menyangka
tetchan tau klo ia mencintai Mino “mengapa? Mengapa?Mengapa?Apakah Yu-chan
sudah memberitahumu?!” teriak Rika kesal sambil memperhatikan kedua orang yang
didepannya itu.
“bukan.. bukan.. kau terlihat jelas dengan perasaanmu itu..”
kata tetchan menjelaskan.
“apakah sebenarnya kau berencana menyembunyikannya?” tanya
Yu-chan tak percaya karena dari sikap Rika semua orang akan sadar klo rika
mencintai Mino.
Tetchan tertawa “lihat..tidak mudah kan berhenti mencintainya?
Jika kau berhenti mencintai seseorang hanya karena tidak akan terbalas berarti
itu bukan perasaan yang sejati.”
Rika terdiam merenungkan kebenaran ucapan tetchan.
Rika melihat mino sedang bermain bola dengan teman-temannya.
Ia terus menatap Mino dengan berkaca-kaca seperti mau menangis “jika aku
berhenti mencintainya… apakah akan mudah? Mengapa..mengapa harus Miino senpai
dan bukan yang lainnya? Senpai..tolong jatuh cintalah padaku…..”
Rika pergi ke ruang klubnya dan ia terkejut melihat Aoi san
sedang disana. Ia melihat aoi san dengan tatapan benci.
“apakah ini saatnya tama klub?” ucap rika
“ah rika-chan..” sapa Aoi san dengan ramahnya “ kau tau
tentang tama klub ya.. aku senang kau meneruskannya”
“okita senpai! Apakah kau berpacaran dengan Mino senpai?”
“tidak” jawab aoi menggelengkan kepalanya.
“tentang Mino senpai.. apakah kau mencintainya?”
“aku menyukainya.. tapi mungkin berbeda arti “suka” seperti
yang kau tanyakan.”
“lalu… lalu mengapa kau menciumnya? Aku melihatnya tanpa
sengaja”
Aoi shock ada oran yang menyaksikan kejadian ciuman waktu
itu.. “ahhh begitu.. begitu.. begitu” ucap aoi bingung dan tersipu malu.
Rika jadi tambah kesal dan marah melihat ekpresi Aoi.Rika
menghentak-hentakan kakinya lalu berlari mengambil bantal lama Aoi dan
melemparkannya ke dada aoi.
“ambil barang ini!” seru rika
“sepertinya aku jadi pengganggu disini..”ucap aoi pelan
memperhatikan rika yang tidak suka padanya.
“jika kau tidak mencintainya.. jangan datang ke sini lagi..
berhenti untuk membuatnya merasa klo kau menyukainya. Jangan menjamah dia!”
teriak rika
“aku tak pernah berencana untuk menjamahnya meskipun dia menyukaiku…
ini bukan salahmu dan bukan salahmu juga. Apakah aku akan tetap dengan dia atau
apapun lainnya semua keputusan ada ditangan Mino”
Rika jadi semakinn kesal dan tidak bisa mengendalikan
dirinya.Rika menampar Aoi dengan keras.
Tepat pada saat itu Mino sedang masuk ke ruangan itu dan
melihat rika menampar Aoi.
“senpai?” gumam Rika kaget melihat Mino. Aoi paham jika iatak
melakukan sesuatu maka mino, Rika dan klub akan jadi rusak persahabatannya. Aoi
lalu menampar balik Rika didepan Mino.
Rika menangis dan berlari meninggalkan ruang klub itu.
“heii..tsuzuki” panggil Mino yang melihat rika menangis dan
berlari keluar itu.
Rika berjalan dan menatap tangannya yang tadi menampar Aoi.Ia
merasa bersalah. Saat itu ia juga tersadar klo tasnya ketinggalan diruang klub.
Mino memberikan alat compress untuk wajah Aoi yang merah
akibat tamparan Rika tadi. Mereka duduk bersebelahan.
“apakah telah terjadi sesuatu?” tanya Mino.
“em… ini hanya masalah
pribadi antara aku dan rika saja.” Jawab Aoi sambil terus mengompres pipinya.
Aoi tiba-tiba berdiri mengambil bantal yang dipegang Mino “
Aku rasa aku lebih baik tidak kesini lagi. Aku terlalu dimanja olehmu..aku
terlalu tergantung padamu.”
Mino juga berdiri dan terkejut dengan ucapan Aoi yang
tiba-tiba itu.“itu tak masalah buatku..karena aku..”
“tidak boleh.. ini tak baik.. aku benar-benar payah. Aku harus
keluar dari semua ini.” ucapAoi
“aoi san.. ini memang bukan saat berbicara tapi.. jawabanmu atas malam yang lalu.. bisakah aku
mendengarnya sekarang?” tanya Mino ragu.
Rika kembali ke ruang klub dan melihat ada Mino yang masih
duduk disana sendirian.
Mino menyadari kehadiran Rika saat Rika membuka pintu ruangan“ahh..tsuzuki..?”
“maaf aku lupa tasku..” ucap Rika gugup
“jangan pergi dan melupakan barang berhargamu begitu saja”
ucap Mino sambil berdiri dan menutup jendela ruang klub. Rika berlari membantu
senpainya itu.Mino langsung pergi meninggalkan Rika tanpa banyak bicara lagi.Rika
merasa sesuatu telah terjadi dengan Mino.
Libur summer, Tama Club berkumpul lagi di restaurant milik
keluarga tetchan.Mereka bermain kartu bersama-sama.Beberapa kali Rika melirik
Mino yang duduk didepannya.
Tetchan sedang meminta
tolong ibunya untuk membawakan makanan untuk teman-temannya tapi ibunya yang
sedang minum-minuman alcohol atau sake agak malas karena ia ingin libur summer
juga seperti yang lainnya. Setelah dibujuk beberapa lama akhirnya ibu tetchan
berajak dari meja minuman alkoholnya dan memberikan nampan berisi sushi pada
Mino dan teman-teman.
Ibu tetchan lalu duduk bergabung dengan Mino dkk.
“Hei apa yang akan kalian lakukan di summer ini?” Tanya ibu
tetchan
“Yah kami biasanya cuma
belajar” jawab mino
“Kau harusnya juga harusnya menghabiskan liburanmu dengan
bermain dan lain-lain.Kau kan hanya punya libur summer sebentar tiap
tahunnya..kalian harusnya….”
Tetchan mendatangi ibunya yang masih berbicara “Mom perlu kau
tau. dia ini juga sudah melalui banyak hal..”
“Dia? Apa? Apa yang terjadi?” tanya Ibu tetchan penasaran
tentang apa yang terjadi dengan Mino.
“Hentikan”ucap Mino pada Tetchan.
“ayolah.. Katakan padaku” desak ibu tetchan.
Rika tiba-tiba bangkit berdiri dari mejanya dan dudk dimejaibu
tetchan sewaktu minum-minum.
“Rika? Apa kau baik-baik saja?” tanya yu-chan
“ya..” sahut Rika terus
melangkah.
Rika duduk sendirian dan mengambil botol minuman alcohol yang
diminum ibu tetchan dan langsung menegaknya.Rika yang tak terbiasa minuman
alcohol langsung terbatuk-batuk.Semua terkejut memperhatikan rika.
“Rika
?!Apa yang terjadi, Rika ?!” tanya yucha panic sambil berjalan cepat mendekati
Rika
“APA
YANG TERJADI?!Apakah kamu baik-baik saja?!” ibu tetchan juga langsung mendekati
Rika.“Nakano!bawakan sesuatu untuk minum!”
Mino
yang segera mengambil minum dan memberikan pada ibu tetchan.Mino berdiri
disebelah Rika dengan khawatir.
“Dia
akan baik-baik saja, kan?”
Ibu
tetchan segera memberikan minuman pada Rika “Minumlah.Minumlah.”
Tapi
Rika sudah sangat mabuk dan sudah tidak sadar.
Mino
terpaksa menggendong rika di punggungnya.
“Hati-hati!Sebuah
tangga! Sebuah tangga depan!” ucap tetchan mengarahkan Mino dengan mengejek
seolah Mino kesusahan menggendong Rika.
“Mengapa
harus aku?”gerutu mino karena ia yang harus mengantarkan pulang rika dan yang
lain masih asyik didalam.
“Kau
presiden klub.” Jawab tetchan
“
ya sudah.. Yu-chan, kau pulang dengan kami.” Ajak mino pada yuchan.
Yuchan
tidak ingin menyia-yiakan kesempatan sahabatnya itu jadi ia memberi alasan pada
Mino “Tapi ... Aku masih di tengah-tengah makan, jadi maaf”
“sudah Cepat
cepat pergi!” usir tetchan pada mino
“Ya,
ya… selamat menikmati.” Sindir Mino.
“Semoga
selamat sampai tujuan.HATI-HATI, OKE ?!” teriak tetchan memperingatkan Mino
“bye…”
teriak yuchan. Keduanya masih memperhatikan Mino.
“Apakah
semua akan baik-baik saja?” ucap tetchan pelan.
“kautidak
terlihat seperti orang memikirkan Mino-senpai seperti itu” jawab yu-chan
“heh?”tetchan
tidak paham maksud yuchan.
“ternyata...Kau
justru orang yang paling memikirkan tentang orang-orang di sekitarmu. “
“
benarkah begitu” gumam Tetchan kaget karena Yuchan sepertinya mulai mengenali
kepribadiannya.
“iya”
sahut Yuchan tersenyum.
Tetchan
langsung malu dan jadi senang.“-Begitukah? Aku seperti itu?.”
Tetchan
tertawa-tawa bahagia.
Mino
terus berjalan dengan menggendong Rika yang mabuk dipunggungnya.Gadis itu
tersenyum-senyum sendiri.
“Kau
orang pertama yang telah menggendongku selain dari ayahku...” kata Rika dengan
tertawa-tawa dan bergerak memukul-mukul bahu Mino
“Iya
iya.ayahmu ya?” ucap mino bersabar.
“Tapi
aku ... tidak akan melakukan hal semacam ini bersama ayahku!” kata rika sambil
bergerak-gerak dipunggung Mino sampai cowok itu kehilangan keseimbangan
“hei ---Tsuzuki. Seorang wanita mabuk ... tak sedap dipandang.” Omel mino pada rika
“jadi....
Okita-senpai apa juga tidak sedap dipandang?” tanya rika.
Mino
terdiam cukup lama sambil terus berjalan.
“Aku
ditolak.” Kata Mino tiba-tiba.
“Siapa?”
tanya rika
“aku”
“Oleh
siapa ....?” tanya rika lagi
“...
Oleh Aoi-san.”
“YEAY…YEAY….
APAKAH ITU BENAR, SENPAI ?!” teriak rika sambil terus bergerak gerak kegirangan
mendengar Mino ditolak Aoi
“hei
Ini bahaya.. TSUZU ---“
“APA
KAMU YAKIN SENPAI?!” Rika tertawa-tawa girang
“Kau
sepertinya terlalu senang… Jangan terlalu banyak bergerak” omel kesal Mino
karena Rika terus bergerak-gerak membuatnya susah menggendong Rika.
“Hei,
senpai ... senpai!” rika tertawa-tawa
“hei…
kamu! ayo kesana dan jernihkan kepalamu di sana!”kata Mino pada rika saat didepan
mereka ada taman bermain.
Mino
meletakkan tubuh rika diplosotan.
“Hei.Tsuzuki…”
panggil mino mencoba membangunkan rika tapi gadis itu tidak bangun juga jadi ia
meletakkan minuman kaleng panas ke pipi rika.
“inipanas.”
Teriak rika yang langsung bangun.
“Bangun,
bodoh.Tsuzuki bodoh.Ayolah. Ini” mino memberikan minuman kaleng itu pada rika
yang masih setengah mabuk.Rika menggelengkan kepalanya.
Tiba-tiba
kedua tangan rika terangkat menyentuh wajah Mino. Rika terus menatap mino dan
membuat cowok itu sepat terkejut.
“Kau
masih mabuk.” Gumam Mino saat tangan rika melepaskan wajahnya
“
ini tak apa… kau sudah mencium Okita-senpai.”
Mino
kaget rika tau klo ia sudah mencium Aoi. “hah kau melihatnya?
“Itu
salahmu karena menciumnya di tempat seperti itu.” sahut rika galak
“Aku
tau..jadi minum ini saja.” Kata mino memberikan kaleng minuman panas ke rika
lagi.
“Senpai
...Jika ada kemungkinan ... Okita-senpai ... menyukaimu... Jika itu terjadi, aku
akan menyerah.” Ucap rika pelan dan pasrah.
“Apa
maksudmu dengan kemungkinan itu?Ayolah.Naik ke punggungku.” Kata Mino
berjongkok didepan Rika dan menepuk kaki gadis itu.
“tapi..
kemungkin bisa menjadi mungkin, tapi ... Jika itu terjadi, aku akan benar-benar
berhenti.” Gumam rika
“heh?”
Mino tak begitu paham dengan gumaman Rika dipunggungnya itu
“
jadi… sudahlah pacaran denganku segera” gumam Rika ditelinga Mino dan pasti
sangat jelas dimengerti maksud kalimat itu. mino terkejut dengan permintaan
Rika untuk jadi pacarnya itu.
BERSAMBUNG PART 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar