Memiliki
perasaan seperti ini… bukan sesuatu yang ingin kurasakan….itu yang dulu aku pikirkan…
Ini hari pertama Tsuzuki Rika memasuki masa SMUnya. Ia berjalan melihat-lihat sekolahnya.
“ahh kucing” seru Rika. Ia segera mendekati kucing yang sedang
dihalaman sekolah barunya itu. Ia jongkok didepan kucing itu dan menyentuhnya
“senang bertemu denganmu, nama aku Tsuzuki Rika. Mulai sekarang kita berteman
ya..”
Rika menghela nafas pelan memperhatikan sekolahnya “Aku jadi
gugup.Sebentar lagi Aku sudah murid SMU, bagaimana ya rasanya anak SMU?” Rika
merapatkan telapak tangannya seperti berdoa “ Aku berharap dan berdoa.. akan
ada cinta yang manis yang datang padaku.”
“Rika apa yang sedang kau lakukan?Tanya Yu-chan keheranan
melihat Rika sedang berdiri memperhatikan kakak kelasnya yang sedang mencoba
menarik perhatian murid baru agar bergabung dengan kelompok klub karate mereka.
“apa kau berencana masuk klub karate?” Tanya Yu-chan
“tidak.. tidak.. itu tak mungkin..”
“lalu apakah kau sudah ada rencana mau ikut salah satu klub?”
Tanya Yu-chan ingin tau.
“Terlalu banyak klub jadi aku tak bisa memutuskan yang mana.”
Mereka berjalan dilorong sekolah melewati kelas-kelas yang
dipakai untuk kegiatan klub sekolah yan g berbeda-beda.Kakak kelasnya selalu
menawarkan mereka berdua untuk bergabung dengan klub mereka. Entah berapa banyak
brosur yang di dapat mereka.
“Yu chan apakah kau sudah memutuskan ikut klub mana?” tanya
Rika
“sudah.. aku akan ikut tim voli karena waktu SMP aku sudah bermain”
Yu-chan melihat
sahabatnya yang kelihatan sedih dan bingung memutuskan klub yang akan
diikuti Rika.
Yu-chan tersenyum “ aku sudah bisa membaca ekpresimu itu. Rika, apakah ada yang sebenarnya sangat ingin
kau lakukan?”
“Cinta!” Seru Rika dengan cepat “ a sweet love!” ucapnya
tersenyum ceria.
Yu—chan tertawa melihat ekpresi sahabatnya itu “kau tak pernah
lepas dari harapanmu itu Rika.”
“karenatujuanku di SMU adalah mendapatkan sweet love” jawab
Rika masih ceria.
“ya ya.. semangat ya”
sahut Yu-chan tersenyum.
Sementara itu Mino dan Tetchan sedang menunggu mangsa murid
baru agar bergabung dengan klub mereka.Tapi mereka belum juga mendapatkan hasil. Tetchan
melihat Rika dan Yu-chan yang sedang duduk didepan Mereka sambil melihat
brosur-brosur klub. Tetchan meminta Mino agar membujuk kedua gadis itu bergabung
dengan klub mereka.
Mino sebenarnya mau menolaknya tapi tetchan memaksanya terus
akhirnya ia setuju.
Mino bingung bagaimana memulainya, ia teringat TTS yang sedang
diisinya dan tiba-tiba Mino berteriak dengan keras.
“argggghhhh… aku tak
tau jawabannya ini.. tentang kosmetik
yang menggunakan kata “Tsukema”. Apa kau tau tentang ini Tetchan?”
Rika dan Yu-chan yang mendengar teriakan Mino jadi
memperhatikan cowok itu
Tet-chan yang mengerti maksud Mino berteriak jadi ikut
memperkeras suaranya “Tsukema..aku sama sekali tidak tau”
“ahh kita berdua sama-sama tidak tau ya.”
Rika yang tau jawabannya jadi ingin membantu. Ia segera berlari
menuju Mino dan tetchan.
“Tsukematsuge (bulumata palsu)” ucap Rika pada kedua cowok
itu.
Tetchan dan Mino pura-pura kaget dan memperhatikan Rika.
“kau jenius” puji Mino berpura-pura.
Rika masih terus memperhatikan wajah Mino dengan kagum.
Yu-chan tiba-tiba menarik tangan Rika “ayo kita pergi Rika”
“eh tunggu-tunggu” cegah tetchan
Rika dan Yu chan menghentikan langkahnya.
“kalian berdua kelas satu kan?” tanya tetchan
“ya kenapa?” tanya Yu-chan.
“Kebetulan sekali kami kelas 3 dan anggota klub ‘peneliti
budaya moderen” lanjut tetchan
“hanya dengan melihatnya aku sudah bisa tebak” jawab yu-chan
cuek.
Rika tidak meperhatikan pembicaraan Yu-chan dan tetchan karena
pandangan matanya tak pernah lepas dari wajah Mino-senpai.
“jika kalian mau, bagaimana klo datang dan melihat klub
kita?” ajak Mino-senpai
“aku mau!” sahut Rika dengan cepat begitu yang berbicara
Mino-senpai.
Yu-chan hanya terbelalak melihat Rika yang bersemangat itu.
Mereka lalu berjalan menuju ruang klubnya.
“jadi kalian bersahabat sejak SMP ya? Ini sama kayak kita
(tetchan & Mino) ya” kata tetchan.
Mereka sampai didepan ruang klubnya . “oke kita sudah sampai
di ruang klub!”
Yu-chan dan Rika memperhatikan isi ruangan itu yang berisi
barang-barang yang tidak bermutu dan berhubungan dengan klub yang disebutkan
tetchan tadi.
“umm… sebenarnya apa yang kalian lakukan di klub ini?” tanya
Yu-chan heran.
“kami belum putuskan. Kami rapat tiap minggu dan dari itu
baruu kita bahas apa yang akan kita lakukan lalu semua akan berjalan mengikuti
even yang ada saja.”
Tetchan lalu menjelaskan klo mereka bermain puzzle, atau game
lainnya dan juga sushi klub. Tapi yang sering dilakukan sebenarnya “Tama club”
“tama-club?” tanya Rika
“seperti ini… kita memberi makan kucing yang hidup disekolah
ini” kata mino-senpai sambil menebarkan makanan kebawah jendela ruanngan
mereka.
Mendengar kata kucing Rika jadi bersemangat dan menyusul
Mino-senpai didekat jendela.
Rika melongok ke bawah jendela dan melihat disana ada kucing
yang dilihatnya tadi.
“oh jadi kau yang dipanggil ‘tama’” kata Rika senang.
“kau suka kucing ?” tanya Mino-senpai.
“bagaimana ya menjelaskannya..
ini hanya agar impianku terwujud.” Jawab Rika
“oh begitu… oh ini klo kau mau memberi makan kucing itu” Mino
menyodorkan makanan kucing itu pada Rika.
“oke..” sahut Rika senang. Ia pun memberi makan kucing dengan
tangannya.
“karena kita punya 2 orang anggota baru, bagaimana klo kita
merayakannya?” ajak tetchan bersemangat.
“tunggu.. aku sudah memutuskan untuk bergabung dengan tim
voli.” Ucap Yu-chan tidak setuju bergabung dengan klub yang tidak jelas itu.
“tak apa…. Bagi kami tidak masalah jika kau punya 2 klub.”
Sahut tetchan mencoba membujuk Yu-chan
“Sepertinya aku tak punya waktu luang seperti itu.Tujuanku
adalah universitas yang bagus. Aku tak mau nilaiku jadi turun.” Kata Yu-chan
menolak.
Tetchan mengangguk-angguk berlagak paham tapi ia juga berpikir
bagaimana agar tetap membuat keduanya bergabung dengan klub mereka.
“ akhirnya tiba saatnya untuk membuka “itu” mino” ucap tetchan
misterius sambil menuju ke sebuah almari.
Tetchan membungkuk dipintu almari bawah untuk membukanya. “ini
saatnya membuka Sen…”
Tetchan sengaja kepayahan membuka pintu lemari itu sampai mino
ikut membantunya. Mereka lalu membuka pintu itu dengan berseru
“membuka “Legenda Senpai”
Pintu terbuka dan disana terdapat folder-folder yang tertata.
Tetchan mengambil satu dan memberikan pada Mino dan ia juga mengambil satu
folder lagi.
Mino membuka folder itu didepan gadis itu dan tetchan mengulurkannya pada
Yu-chan.
“legenda senpai?” yu-chan heran melihat folder itu.
“iya.. ini adalah harta berharga yang senpai tinggalkan untuk
kita! Ini harapan besar kita! Ini adalah koleksi ujian dan solusi dengan detail
untuk menjawab tiap pertanyaan. Dengan
ini menjadi nomer 1 di sekolah bukan suatu mimpi.Inilah legenda senpai.Jika kau
bergabung “kau bisa melihatnya kapanpun!”
Yu-chan melihat folder itu dan ia terkagum “aku bergabung”
ucapnya yakin.
“yes” teriak tetchan. “baiklah.. ayo kau tanda tangan dikertas
ini” ajak tetchan cepat agar Yu-chan tak mengundurkan diri jadi member klub
mereka.
“apa yang terjadi? Apa? Apa? Apa yang terjadi” Rika yang
sedari tadi sibuk bermainn dengan kucing yang ada dibawah jendela kelas
kebingungan melihat Yu-chan yang bersemangat bergabung.
‘oh ini” Mino-senpai segera menunjukan folder senpai pada
Rika.Gadis itu lalu membuka isi folder itu dengan penasaran.
“apa kau tertarik?” tanya Mino “Kau bisa bergabung seperti
temanmu itu. bagaimana menurutmu?” Mino memperhatikan rika yang hanya diam
mengamati folder legenda senpai itu.
Tiba-tiba tangan mino menyilang didepan tubuh rika mencoba
menarik perhatian gadis itu.
Rika terkejut dan memperhatikan mino yang berdiri begitu dekat
didepannya.
Mino tersenyum “Aku pastikan kau tak akan menyesal.”
Ditatap Mino seperti itu Rikapun mengangguk setuju sambil
terus memperhatian wajah mino.
Mereka lalu merayakan 2 member baru klub itu di restaurant
sushi milik keluarga tetchan.Member pria selain Mino dan tetchan juga ikut
bergabung jadi hanya Rika dan Yu-chan saja yang gadis.
Ibu tetchan yang ramah membantu membawakan sushi yang sudah
disiapkan sendiri oleh tetchan.
“maaf ya kalian dikelilingi para cowok ini” ucap Ibu tetchan
sambil duduk disebelah Yu-chan.
“tidak.. tidak masalah” jawab Yu-chan dengan sopan.
“omong-omong kenapa kalian bergabung dengan klub yang tidak
jelas ini?” tanya ibu tetchan penasaran.
“ibu… hati hati dengan bicaramu” seru tetchan khawatir
mendengar pertayaan ibunya pada 2 gadis itu.
“anda paham ya.. tapi jika aku tidak melihat legenda senpai
aku juga tidak aka mau bergabung.”jawab Yu-chan
“ohh karena legenda senpai itu.” angguk ibu tetchan.
“eh ya apakah ‘dia’ akan datang?” tanya ibu tetchan teringat
dengan seseorang.
“oh iya.. apakah ada kabar tentang Aoi-senpai?” ucap member lain.
“tak ada… kita tak mendengar kabarnya sama sekali. “
“meski kau yang memintaya?” tanya seorang member lainya pada
Mino.
“aoi senpai baru masuk kuliah jadi ia sangat sibuk sekali”
sahut mino.
“kau berteman erat dengannya, kenapa kau menahannya (untuk
berhubungan dengan Aoi)” tanya ibu tetchan ikut bergabung.
Yu-chan dan Rika jadi penasaran dengan pembicaraan itu. “umm…
orang seperti apakah Aoi senpai itu?” tanya Yu-chan.
“cantik”
“cantik”
“dia adalah pemimpin klub bersama Mino” jawab ibu tetchan.
“dia pinter masak juga kan” ucap member lain.
“pintar dan baik.. dia punya aura yang berbeda
disekelilingnya”
“sangat cantik!”
‘heih… orang seperti itu bergabung dengan klub ini bersama
kalian?” tanya Rika heran mendengar begitu sempurnanya Aoi Senpai dihadapan
member lainnya.
“iya begitulah..”
Semua lalu sibuk berbicara.Yu-chan pergi meninggalkan rika
sebentar. Melihatnya ibu tetchan meminta
Mino agar menemani Rika yang sendirian.
Mino berbalik memperhatikan rika yag ada dibelakangnya. “mau
makan?” kata Mino menawarkan Sushi.
“iya” angguk Rika. Mino mengambilkan saus untuk Rika.
“terima kasih” ucap Rika menerima saus itu.
“mi.. mino?”
“ah aku Minohara.. Minohara Keigo.” Ucap Mino memperkenalkan
dirinya.
“aku Tsuzuki”
“Tsuzuki?”
“Tsuzuki Rika”
“oh tsuzuki.. oke mengerti”
“senpai bagaimana aku memanggilmu?” tanya Rika.
“apapun boleh” sahut Mino
“oke”
Seorang member lalu mengajak mino bermain game.
Rika tidak bisa konsentrasi pelajaranya karena yang ada
dipikirannya hanya Mino senpai jadi saat istirahat Rika langsung ke ruang
klub.Benar saja Rika melihat Mino sedang duduk dijendela sambil membaca buku.
“konichiwa” sapa Rika
membuka pintu klub.
“oh hai… kau sendirian?”
tanya Mino
“iya.. yu-chan pergi
latihan voli. Mm..senpai, apa kau sendirian juga?”
“iya..”
Rika duduk dikursi
memperhatikan barang –barang yang ada diruangan itu.
“senpai. Kita akan
melakukan apa di klub ini?” tanya rika kebingungan.
Mino tidak memperhatikan
Rika dan hanya focus dengan buku yang dibacanya. “ hari ini… mungkin “belajar”
karena aku akan ujian kelulusan.”
“oh iya..” sahut Rika. Ia
lalu melihat makanan kucing dimeja dan berlari-lari menuju jendela sebelah yang
tidak diduduki Mino.
“ah kucingnya tidak ada
…mungkin dia sedang tidak lapar” Rika cemberut begitu melihat tidak ada kucing
disana.
Mino tersenyum melihat
ekpresi manyun Rika.“hei tsuzuki.”
Rika menoleh pada Mino
“iya kenapa?”
Mino tersenyum melihat
ekpresi Rika “ tak apa-apa.. ayo kita lakukan sesuatu” ajaknya.
Mereka lalu bermain
Go/Baduk semacam halma/catur.
“siapapun yang kalah harus
membelikan pemenang minuman” kata Mino
“heihh? Aku tak akan kalah!” ucap Rika penuh percaya diri dan
ia meletakkan baduk putihnya.
Mino tersenyum melihat langkah Rika “BO~DOH” ucapnya sambil
meletakkan baduknya dan membuatnya memenangkan game itu.
“kenapa begini” teriak Rika kaget dengan kekalahannya…
Mereka berdua lalu pergi ke mesin minuman
“kausangat pelit.. hanya untuk segelas jus , kau tidak
mengalah padaku.” Gerutu Rika
“Klo aku me ngalah kau juga tetap akan kalah, jadi percuma
saja” sahut Mino.
“aku tau maksudmu tapi kan….”
Mereka sampai didepan mesin minuman.
“senpai kamu ingin minum apa?” tanya Rika bersiap siap didepan
mesin.
“kopi..” jawab mino tersenyum geli melihat Rika mencari uang
koin didepannya.
Tiba-tiba Mino memasukkan uang ke dalam mesin itu.Rika
terkejut dan heran memperhatikan Mino.
“BO~DOH…. Mana mungkin aku mengijinkan Kouhei (adik kelas) mentraktirku.” Ucap Mino
menatap Rika “kau mau minum apa?” tanyanya pada gadis itu.
“coklat” sahut Rika.
Mino menekan tombol mengambil coklat dan memberikannya pada
Rika. Lalu ia sendiri mengambil Kopi.
“mmm.. maaf meski aku kalah tapi senpai yang mentraktirku..”
“nggak masalah..aku bukan tetchan jadi jangan bandingkan
dengan sushi ya?”
“aku… aku lebih suka coklat. Jika aku reinkarnasi lagi aku mau
jadi coklat karena aku suka!” ucap Rika sambil berlari lari ditangga sekolah
dengan riangnya.
“kau ini memang gadis yang aneh” tawa Mino mendengar ucapan
Rika dan kelakuan Rika yang kayak anak kecil berlari ditangga.
“BO~DOH” ucap
Rika meniru nada suara Mino saat mengatainya.“Mana mungkin aku mengijinkan
Kouhei (adik kelas) mentraktirku” “ Rika tersenyum-senyum mengingat
ucapan Mino itu.
“dia mengatakan itu padaku… dia kerenkan…”Rika menyelesaikan
apa yang dialaminya tadi pada sahabatnya Yu-chan.
Yu chan geli melihat Rika sepertinya sedang kasmaran.
“Dalamnya dia sangat berbeda… mengapa..mengapa aku merasa dia
begitu jantan?!”
“ahh itu kan hanya berlaku untukmu saja” bantah Yu-chan
“bukan begituuuu” gerutu Rika cemberut sambil menghentakkan
kedua kakinya.
“ya.. ya… faktanya kamu kelihatan sangat bahagia adalah sebuah
bukti kan?”
“emmmmm…” Rika hanya terdiam tak sanggup membantah ucapan
Yu-chan.
Mino melihat bantal peninggalan Aoi senpai diruangan klub.Ia
mengambil bantal itu dan memperhatikan ada sobekan diujung bantal.
Mino tiba-tiba dikejutkan oleh suara yang meniru suara nya.
“ahhh… Aoi-san… aku ingin bertemu dengannya… Aoi sa aku
benar-benar ingin bertemu..” tetchan masih terus berbicara seolah ia adalah
suara yang ada dipikiran Mino.
Mino kesal sahabatnya itu menggodanya begitu.Ia menendang
pelan kursi yang diduduki tetchan.
Tetchan langsung berteriak sok ketakutan dengan ulah Mino.
“apa.. apa.. kau menakutkan… Minohara-kun sedang membullyku!”
“bodoh.. lihat ini.. ini sobek” kata mino menjelaskan kenapa
ia tadi memperhatikan bantal itu lama.
Mino lalu duduk dijendela tempat yang biasa didudukinya.Pintu
ruang klub terbuka dan Mino segera memperhatikan kesana.Mino terkejut bukan
main melihat yang ada disana adalah Aoi senpai dengan seragam SMA. Mino hamper
terjatuh dari jendela.
Tapi ternyata itu bukan Aoi senpai tapi Rika yang rambutnya
sedang diikat.
“konichiwa” sapa Rika.
“kau ini kenapa?” tanya tetchan yang terkejut melihat Mino
yang hamper jatuh itu.
“tak ada apa apa” bantah mino menatap keluar jendela.
“kau pasti mengiranya orang lain” tebak tetchan.
“diamlah!” perintah Mino.
Rika tidak paham isi pembicaraan mereka jadi ia hanya diam
saja.
Rika segera meghalangi tetchan “ahh sebenarya aku kesini hanya
untuk “legenda senpai”
“ah iya.. ujian tengah semester akan segera dimulai ya” kata
tetchan sambil membuka pintu lemari yang ada folder legenda senpai itu.
Tetchan lalu mengambilan soal-soal kelas 1 senpai yang ada
disana dan memberikannya pada Rika.
“aku merekomendasikan yang ini.” Kata tetchan.
Rika lalu duduk dan membuka test ujian senpaiya dulu. Rika melihat nilai orang yang mengerjakan
ujian itu dapat nilai hamper sempurna. Dan nama pemilik kkertas ujian tersebut
adalah Okita Aoi.
“98.. okita aoi… okita aoi… “ gumam rika membaca kertas ujian
itu.
“benarkan omonganku… Aoi-san sangat berbahaya! Dia adalah terbaik
dikelasnya. Peringkat kelasnya selalu dipertahankan.” Puji tetchan.
Rika menoleh melihat wajah Mino yang seperti jadi berubah
setelah mendengar percakapan tetchan.
“ahh sudah jam 4” teriak tetchan memperhatikan jam di
handphonenya “tunggu.. tunggu… yu-chan ada latiha hari ini. Aku harus
memberinya semangat” seru tetchan denga terburu-buru mengambil tasnya dan pergi
meninggalkan ruangan itu.
“ dia pergi… tetchan sepertinya sangat ingin mendekati
momoya-san” kata mino pelan.
“oh begitu…”
Mereka terdiam.
Rika melihat ke mino yang sedang melihat pemandangan diluar
jendela.
“ahhh ano… senpai apakah kau punya pacar?” tanya rika
Mino terkejut dengan pertanyaan Rika.
“belum” sahut mino
“ahh belum..”
“itu bukan hal yang penting” lanjut Mino.
“jangan bilang nggak penting… ngak penting… jangan… jangan..
jangan” ucap rika menggeleng-gelengkan kepalanya.
“kamu memang aneh… aku belum punya tapi…”
“tapi???” rika menunggu
Angin bertiup dengan kerasnya menerbangkan kertas ujian Aoi
senpai.Rika lalu jongkok dibawah jendela sambil memungutinya.
“senpai… orang yang kau sukai itu apakah akita aoi san?” tanya
rika pelan dan ragu antara mau mende ngar jawaban mino atau tidak.
“ya benar” mino mengiyakannya pelan.
Rika terkejut mendengar keterus terangan ucapan Mino. Rika masih berjongkok menatap wajah Mino yang duduk di jendela.
“aku mengerti… baiklah aku akan ambil kertas ujian ini dan
mengcopy-nya lalu nanti aku kembalikan.” Rika tanpa menu nggu jawaban mino
segera mengambil tasnya dan meninggalkan ruang klub.
Tapi saat didepan pintu, rika menghentikan langkahnya dan
berbalik.
“senpai… aku mencintaimu!”
Mino menoleh memperhatikan Rika.Ia tidak tau apa yang membuat
Rika berbicara seperti itu. Sementara itu Rika terkejut sendiri dengan
keberanianya mengatakan perasaannya pada Mino
“kamu ini ngomong opo? Kau hanya terbawa perasaan karena
atmosfer ini saja. Ini topik yang aneh… kau benar=benar bodoh” ucap Mino sambil
berdiri menatap Rika
“maaf…”
Mino tersenyum “tapi kau benar-benar punya keberanian ya”
Rika hanya menatap wajah Mino yang sepertinya tidak
mempercayai ucapan perasaannya dan menganggapnya angin lalu saja.
Rika penasaran melihat wajah Aoi senpai jadi ia membuka album
tahunan sekolah SMAnya. Ia sekarang jadi tau wajah Aoi senpai yang selalu jadi
bahan pebicaraan itu.
“wajah yang menakjubkan..” gumam Rika
“apa yang sedang kau lihat?” Tanya Yu-chan
“album foto” sahut Rika
“album? Punya siapa?”
“punya kakak kelas”
“oh Okita senpai ya?” tebak Yu-chan.
Rika menaruh album yang dipegangnya di meja agar Yu-chan bisa
melihatnya.
“aku rasa kau lebih cute dari dia” gerutu Rika agak cemburu
melihat wajah Aoi senpai yang cantik di album itu
yu-chan tertawa mendengar pujian Rika yang didasarkan karena
cemburu pada Aoi senpai itu. “ah kamu ini kenapa sih”
2 orang gadis teman kelasnya mendekati meja Rika. “eh apa yang
kalian lihat? Siapa orang ini?”
“Dia cantik…”
“iya dia cantik “
“apakah dia alumni sini… wah dia sangat cantik “
Puji 2 orang gadis itu yang membuat Rika jadi tambah cemberut.
“kalian terus saja bilang dia cantik.. dia cantik..”
Temannya terkejut mendengar nada tidak suka Rika “kau ini
kenapa sih? Jangan jangan kau membandingkan dirinya?”
“lihat kenyataan dong..
kenyataan!” ucap temannya
Rika dan member Tama club pergi ke taman wisata yang ada
danaunya.
“kita sudah sampai disini!” teriak mereka girang
Mereka sampai di pinggir danau ketempat penyewaan perahu untuk
berdua.
“setiap orang harus sepasang ya”
Rika kegirangan
“yu-chan cepat..” panggil Rika pada Yu-chan. “Yu-chan! Sini… “ Rika
melihat Yu-chan masih belum mendekatinya “ Yu-chan ayo naik kapal berdua..”
Teriak Rika dan langsung berlari mendekati kapal yang akan di naikinya.
Tiba-tiba sebuah tangan yang kuat menarik tangannya. Rika
terkejut dan berdebar saat melihat yang menarik tangannya itu adalah
Mino-senpai.
“Tsuzuki.. kau naik denganku” ucap Mino tersenyum melihat wajah
bengong Rika menatapnya. Ia menarik tangan Rika untuk mengikuti langkahnya.
Mereka naik perahu berdua. Mino mendayung perahu untuk mereka.
“senpai.. cuacanya sangat enak ya” ucap Rika memperhatikan
suasana sekitar danau itu.
“iya..”
“Tetchan dan Yu-chan ada di perahu yang sama..”
“dia sok tidak suka tapi sebenarnya dia orang yang pemikir..”
gumam Mino (maaf klo susah dimengerti terjemahannya.. Heheh)
“iya tetchan senpai memang seperti itu..”
“apa kau membawa minuman?” Tanya Mino
“ah minuman..” rika membuka tasnya untuk mencari minuman tapi
ternyata tidak ada. “maaf..”
“tak ada?”
“iya..”
“ya sudah nggak papa.
Ah Tsuzuki.. selanjutnya aku serahkan padamu..” ucap Mino senpai yang
kelelahan daan mengantuk karena cuacanya sangat nyaman. Ia segera berbaring di
perahu itu.
Rika heran melihat senpainya tertidur.. “senpai… apa dia sudah
tertidur?”
Rika membungkuk agar bisa melihat wajah Mino semakin dekat.
Rika mengambil topi yang menutupi wajah Mino “aku ambil ini ya..” Rika melihat ternyata Mino benar tertidur. Rika lalu memakai topi Mino dikepalanya.
Rika mengambil topi yang menutupi wajah Mino “aku ambil ini ya..” Rika melihat ternyata Mino benar tertidur. Rika lalu memakai topi Mino dikepalanya.
Rika semakin menyadari rasa cintanya pada Mino senpai.
Rika terus menatap wajah Mino senpai yang tertidur didepannya itu..
“ini tidak serius... ini bukan hal yang serius.. dia sudah punya seseorang yang disukainya.. tak mungkin dia jatuh cinta padaku. Tak apa.. ini belum sesuatu yang serius.. aku bisa mengendalikan perasaanku.. aku bisa…” Gumam Rika menenangkan perasaan hatinya.
Ia lalu ikut berbaring disebelah Mino tanpa ia sadari angin yang lembut perlahan membuatnya tertidur juga di perahu itu.
Rika terus menatap wajah Mino senpai yang tertidur didepannya itu..
“ini tidak serius... ini bukan hal yang serius.. dia sudah punya seseorang yang disukainya.. tak mungkin dia jatuh cinta padaku. Tak apa.. ini belum sesuatu yang serius.. aku bisa mengendalikan perasaanku.. aku bisa…” Gumam Rika menenangkan perasaan hatinya.
Ia lalu ikut berbaring disebelah Mino tanpa ia sadari angin yang lembut perlahan membuatnya tertidur juga di perahu itu.
“HEIII… MINO…. RIKA CHAN!. KEMBANG API AKAN SEGERA DIMULAI!”
teriakan teman-teman mereka di pinggir danau membangunkan keduanya.
Mereka lalu berjalan dipasar malam tempat yang ramai orang
melihat-lihat. Rika kegirangan seperti anak kecil melihat took-toko menjual
bermacam-macam barang dan makanan.
Rika lalu melihat ada orang menjual manisan buat plum yang berbentuk seperti apel. Mino yang sedang memperhatikan Rika jadi tau klo Rika pengen manisan itu. Ia segera mendekati penjual itu.
Rika lalu melihat ada orang menjual manisan buat plum yang berbentuk seperti apel. Mino yang sedang memperhatikan Rika jadi tau klo Rika pengen manisan itu. Ia segera mendekati penjual itu.
“terima kasih… terima kasih sudah membelikanku ini..” kata
Rika.
“kau pilih mana yang kau suka” kata Mino.
Rika mengambil 1 manisan “ini…” katanya girang
“pilih sausnya juga” kata Mino lagi
“iya..” Rika mengambil saus untuk manisannya. “terima kasih”
ucap Rika lagi.
Kembang api sudah akan dimulai. “hei Tsuzuki kembang api dimulai”
Rika buru-buru berlari menaiki tangga tapi sayang manisan yang
baru saja dibelikan Mino terjatuh.
Rika terlihat sedih memperhatikan manisan yang ada ditanah
itu. “aku bahkan belum menggigitnya secuilpun…”
“ahh ceroboh.. nanti aku belikan lagi” kata Mino kasian
melihat wajah kecewa Rika.
“benarkah?” seru Rika yang langsung bersemangat
“iya..”
“janji ya..” kata Rika kekanak-kanakkan sambil menyodorkan
jarinya untuk janji Mino itu.
“kamu seperti anak kecil..” protes Mino tapi mengikuti Rika
dengan menautkan jari mereka sebagai janji.
“karena aku sangat bahagia” sahut Rika.
Namun Rika heran saat
melihat Mino tidak sedang memperhatikannya tapi cowok itu sedang memperhatikan
seseorang. Rika mengalihkan pandangan matanya untuk melihat siapa yang sedang
dilihat Mino. Ada seorang gadis yang memakai Yukata sedang berlari sambil
menangis.
“Aoi-san!” teriak Mino tiba-tiba. “Aoi-san..” tanpa pamit pada
Rika, Mino berlari mengejar gadis yang ternyata Aoi-san itu.
Rika hanya bisa melihat kejadiannya itu dengan terkejut saja
“Mino Senpai…”
Mino berhasil mengejar Aoi-san yang tak jauh dari tempat Rika
berdiri dan menyentuh bahu Aoi san “apakah telah terjadi sesuatu?” Tanya mino
“Tak apa.. aku sudah mau pulang” jawab Aoi-san mencoba
menutupi kesedihannya.
“aku akan mengantarmu pulang” kata Mino
“aku baik-baik saja” tolak Aoi-san
“kau tidak baik sama sekali dan aku sangat mengkhawatirkanmu…”
Mino berbalik melihat Rika yang berdiri tak jauh dari
tempatnya. “Tsuzuki.. bilang ke semuanya aku pulang duluan…” Mino lalu melihat
Aoi san“ayo pergi..”
Rika dan Yu-chan sedang menuruni anak tangga saat tiba-tiba
ada sesuatu yang jatuh didepannya. Rika terkejut melihat ada permen lollipop
terjatuh. Ia mengambilnya “apa ini.. permen?”
“hei Tsuzuki..” seru sebuah suara dari atas.
Rika mendongak untuk melihat siapa yang sudah menjatuhkannya.
Rika melihat Mino dan tetchan sedang mengulum permen lollipop dimulut mereka.
“hei Yuka-chan, Rika-chan.. “ sapa tetchan
“kenapa dengan wajahmu itu.. ” seru Mino geli melihat wajah bengong Rika itu.
“haha terlihat bagus.. mulutmu terbuka seperti itu” goda
Tetchan kegelian melihat ekpresi Rika
Mino membuka 1 dus kecil permen “rasa apa yang kau suka “
royal milk tea.. atau cola?” Tanya Mino mencari-cari berbagai rasa yang ada
didus itu.
“semuanya..” sahut Rika ala kadarnya dengan nada masih kesal
karena ditinggal Mino waktu itu.
“ya sudahlah..” sahut Mino yang lalu bersama tetchan menjatuh
kan semua permen yang ada ke bawah, ketempat Rika dan Yu-chan berdiri.
Rika dan yu chan terkejut melihat ulah kedua cowok kakak
kelasnya itu. Yu chan memperhatikan semua permen yang terjatuh ketangga dan
menyebar kemana-mana itu. Sementara Rika masih terus bengong melihat ke atas,
ke Mino.
“ini ucapan maaf aku atas waktu itu..” ucap Mino menyesal.
“aku tak bisa menemukan tempat penjual permen buah plum.”
Yu-chan tersenyum memperhatikan Rika. Ia piker Rika bakal
terharu melihat ulah Mino tetapi gadis itu ternyata hanya diam melihat wajah
Mino terus.
Saat akan pulang Rika pergi ke ruang klub untuk menemui Mino.
Ia melihat Mino memang sedang disana memegang bantal pemberian Aoi-senpai itu.
“senpai.. terima kasih untuk permen ini” ucap Rika,.
“itu tak perlu” sahut Mino
“ini..” Rika mengulurkan topi yang dipakai di danau waktu itu.
“mmm… tentang apa yang terjadi di pesta kembang api itu..
apakah semua baik-baik saja?” Tanya Rika
“Aoi san bilang klo itu hanya pertengkaran dengan pacarnya. “
jawab Mino
“orang itu… Okita senpai punya pacar?”
“iya dia punya..”
“lalu kenapa kau masih menyukainya? percuma.. orang itu sudah
punya cowok yang disukainya.. mengapa kau masih saja mencintainya?” cecar Rika
lagi yang mencoba menyadarkan Mino klo Aoi sudah punya pacar
“dia sudah punya cowok… mmm… dia tidak memilik perasaan yang
sama denganmu, bukankah itu sia-sia?”
“DIAM!” seru Mino hilang kesabaran karena Rika terus
mencecarnya dengan pertanyaan pribadi seperti itu.
Mino segera sadar ia bersikap agak kasar..
“sial… ahhh.. maafkan aku…” Mino segera mengambil tasnya dan
pergi meninggalkan ruangan klub itu.
Rika terdiam didalam ruangan klub seorang diri.
(BERSAMBUNG PART 2)
sayang nya ga bisa dibaca lewat hape,,, terpaksa buka leppi dulu.. tp cerita nya kereeen...
BalasHapusharusnya pakai HP bisa.. aku sudah coba pakai Hpku yang jadul Nokia sama HP android semua bisa untuk buka Blog ini kok... coba lagi aja.. hehhee..
HapusBanyakin jmovie live action dong mau yg jadul atau terbaru jga gpp :)
BalasHapusAku bolak balik cek ksni bhrap ada yg baru lg haa
Sudah punya komiknya, ganyangka ada versi movienya. Ceritanya sama persis hehe
BalasHapus