Rabu, 17 September 2014

Itazura Na Kiss 2 - Love In Okinawa SP ~ Part 1



BULAN MADU YANG RUMIT

Pada season pertama Itazura Na kiss sudah diceritakan perjuangan Kotoko mendapatkan cinta Naoki Irie.. Kotoko dan naoki akhirnya menikah dan season kedua ini mereka pergi Honeymoon ke Okinawa.


Didalam pesawat yang dinaikinya bersama Naoki, Kotoko nampak sangat bersemangat sekali dengan honeymoon mereka. Ia terus tersenyum-senyum kegirangan membayangkan apa yang akan terjadi selama mereka honeymoon. Disebelahnya seperti biasa Naoki yang super cuek justru enak-enak-an tidur.


Seorang pramugari datang untuk menawarkan minuman.
“nyonya.. nyonya” panggil pramugari itu beberapa kali karena Kotoko tidak mendengar panggilannya. “anda ingin minum?” katanya menawarkan saat kotoko menyadari panggilannya.

“oh iya..” sahut kotoko, ia menjatuhkan majalah yang dipegangnya dan kotoko membungkuk untuk mengambilnya.

“apa kau baik-baik saja?” Tanya pramugari itu lagi.
“iya maaf…” sahut kotoko menoleh pada pramugari.
“kami memiliki kopi, ocha (teh jepang) dan jus jeruk.”

Kotoko tersenyum “kohi (kopi).. kohi please” kata kotoko sok berbicara Bahasa inggris dengan logat yang Bahasa inggris yang aneh.


Pramugari itu memandang aneh pada kotoko karena sok ke-barat-baratan kotoko itu  lalu ia tersenyum “iya saya mengerti” ia lalu mengambilkan kopi untuk kotoko.
Seorang perempuan yang duduk diseberang kotoko mendengar ucapan ala inggrisnya kotoko juga memandang aneh pada kotoko.
“ini..”kata pramugari mengulurkan kopinya.
“sankyuu” kata kotoko tersenyum manis.

Pramugari itu lalu pergi meninggalkan kursi kotoko. Perempuan yang diseberang kotoko langsung memandang kotoko dengan tertawa. Kotoko menoleh pada perempuan itu dan mengangguk tersenyum.


“mengapa kamu berbicara Bahasa inggris?” Tanya naoki yang tiba-tiba membuka matanya.

“oh sayangku.. aku tak tau kau sudah terbangun.” Kata kotoko dengan suara yang dilembut-lembutkan  biar terkesan manja.

“kita akan ke Okinawa jadi kamu tidak perlu berbahasa inggris.” Kata naoki menoleh pada kotoko.

“ya karena ini adalah pertama kalinya aku terbang.. saat di bandara kau akan mendengar kata kata ini kan ‘attention please! Coffee or tea?’” kotoko berkata dalam Bahasa inggris menirukan gaya pramugari.

“kau terlalu terbawa suasana.” Sahut naoki.


“tentu saja.. ini adalah bulan madu kita” kata kotoko riang sambil mengambil kameranya. Kotoko lalu mengambil beberapa foto Naoki yang ada disebelahnya. Lalu ia mengajak naoki berfoto selfie berdua.


Kotoko lalu melihat foto-foto yang ada dikameranya itu. disana juga ada foto pernikahan mereka. Kotoko melihatnya dengan penuh senyuman bahagia.

“kita benar-benar menikah sekarang.. aku baru menyadarinya” gumam kotoko pelan. Naoki memperhatikan kotoko yang terus melihat foto-foto itu.

“berapa kali kamu akan terus melihat foto foto itu?” sindir naoki. “aku akan tidur lagi” lanjutnya.

“kau mau tidur lagi? Ini kan bulan madu kita..”

“ibuku yang menyiapkan pernikahan dan bulan madu ini tanpa persetujuanku. Aku lelah” sahut naoki sambil memejamkan matanya lagi.
Kotoko langsung cemberut melihat naoki yang tiduran lagi.


“apakah anda sedang bulan madu?” Tanya wanita yang duduk diseberang kotoko itu.

“oh gadis yang tadi menertawakanku” batin kotoko. Ia lalu tersenyum pada wanita itu “iya”

“kami juga..! iyakan?” seru wanita itu menoleh pada suaminya. Pria itu lalu menyapa kotoko dan kotoko tersenyum padanya.

Wanita itu melihat pada naoki yang tertidur disebelah kotoko. Dari tempatnya duduk ia tidak begitu melihat wajah naoki apalagi naoki menutupi wajahnya dengan penutup mata hitamnya.

“ohh suamimu tertidur?” komentar wanita itu.
Kotoko memperhatikan naoki “ iya” sahutnya

“kasian sekali padahal ini pasti bulan madu yang sudah kamu nantikan.” Kata wanita itu iba pada kotoko.

“aku tak akan pernah tertidur dan meninggalkan Mari” ucap suami wanita yang bernama Mari itu.

“oh kamu memiliki suami yang manis ya” puji kotoko pada ucapan suami mari itu.

“karena takumi-kun (suaminya) sangat tergila-gila padaku” jawab wanita itu sambil berbaring manja dibahu suaminya.

“hari dimana mari bergabung dengan perusahaan kami, aku langsung merasa ‘inilah dia!’” ucap takumi

“sebuah kisah cinta dikantor yang membosankan kan” Tanya Mari pada kotoko.

Takumi langsung protes “apa maksudmu membosankan?”



“lalu bagaimana denganmu?” Tanya Mari tanpa memperdulikan protes suaminya.
“aku..? aku kotoko dan ini Iri…” kotoko ingat klo ia statusnya sudah jadi istri naoki. Ia lalu meralat kata-katanya dengan sedikit pamer  aku Kotoko Irie…”

Apakah suamimu yang melamarmu?”Tanya takumi

“tidak.. tidak.. tidak pernah! Tidak mungkin!” bantah kotoko secepatnya.
“heihhh?” mari keheranan

“untuk hubungan kami, aku adalah orang yang mengejarnya seperti orang gila.” Sahut kotoko. Ia teringat masa lalu mereka saat ia pertama kali melihat naoki berbicara diupacara penerimaan sekolah. Lalu saat ia memberikan surat cintanya pada naoki. Saat ia harus pindah ke rumah naoki dan semua kenangan sampai akhirnya mereka menikah.



“jadi.. cinta sebelah pihak selama 6 tahun itu akhirnya berakhir dengan pernikahan kami dan disinilah kami sekarang” kata kotoko

“kau sangat sabar ya kotoko-san” kata mari melihat kotoko dengan iba. Kotoko tersenyum malu-malu.

“jadi kamu mendapatkannya dengan cara belakang untuk memenangkannya.” Ucap takumi

“jadi apakah kau mendorongnya/menjebaknya ke tempat tidur? Oh pasti begitu” tebak mari tentang hubungan kotoko yang berhasil mengajak naoki menikah.

“tidak mungkin! Kami belum melakukan sejauh itu..  eh sejauh itu” bantah kotoko. Ia menoleh pada naoki yang masih tertidur

Dia pergi tidur dulu tadi malam (setelah pernikahan), katanya ia lelah.. batin kotoko

“hm.. tunggu.. jadi maksudmu….???” Terka Mari ragu klo kotoko dan naoki belum tidur bersama padahal keduanya sudah menikah.

Kotoko mengangguk malu.

“kau bercanda! Kau belum pernah tidur dengan?!” seru mari keras sehingga semua yang disekitar mereka mendengarnya dan menoleh pada mereka berdua.



“aku belum pernah melihat pasangan yang seperti kalian sebelumnya. Tapi.. apakah kau tidak cemas?”

“apa?”

“aku pasti kecewa jika pasanganku tidak menginginkanku (berhasrat kepadaku) sebagai seorang wanita. Aku akan berpikir bahwa aku tidak menarik bagi pasanganku.”

Kotoko terkejut dengan ucapan Mari. Ia memperhatikan dadanya “anoo…”

“apakah kalian baik-baik saja? semoga tidak berakhir menjadi perceraian di ‘narita’” kata mari “ups bukan narita.. tapi haneda.. aku salah!”

Kotoko langsung takut “narita? Perceraian?”
Mari lalu meminta suaminya untuk memijat pundaknya. Takumi menurut dan memijat pundak istrinya itu.

Kotoko kesal Mari seperti menyumpahinya bercerai “ berani beraninya dia mengatakan itu padaku pada hari pertama bulan madu kami!” batin kotoko menatap kesal pada Mari.



Kotoko dan naoki berjalan membawa kopernya untuk keluar dari bandara. Ditengah jalan kotoko berhenti dan mencari-cari sesuatu didalam tasnya.

“ada apa?” Tanya naoki.
“Kacamataku..” sahut kotoko sambil terus mencari kacamatanya.
“kacamata? Bukankah kau rabun senja..” ucap naoki.

“orang dengan rabun senja merasa silau juga.” Sahut kotoko. Ia lalu mengambil kopernya dan siap membukanya.

“tunggu sampai kita di hotel saja” kata noaki yang melihat kotoko siap-siap membuka kopernya ditengah lalu lalang orang.

“aku ingin memakainya sekarang” eyel kotoko dan berusaha membuka kopernya. Tapi tidak bisa terbuka juga “ehh ini tidak bisa dibuka” kata kotoko heran.

“sepertinya begitu..” naoki mencoba membukanya juga tapi tetap tak bisa dibuka.

“ahhh.. apa mungkin kuncinya rusak?” ucap kotoko masih berusaha membuka kopernya dengan lebih kasar.

“hei… kau tidak berusaha merusaknya kan?” sindir naoki melihat gaya membuka koper kotoko sudah kasar.

Kotoko tidak mengubris naoki dan masih panic membuka kopernya dengan sekuat tenaganya dan akhirnya berhasil terbuka. Kotoko tertawa senang.
“ah terbuka irie-kun!”


Namun betapa terkejutnya kotoko melihat isi koper itu. Ada Bikini warna hitam yang sangat seksi. Kotoko mengambil bikini itu dan menempelkannya didadanya dengan keheranan.
Naoki juga keheranan melihat bikini itu. ia memperhatikan kotoko yang menempelkan bra itu didadanya.

“kau memakai itu?” Tanya naoki heran.

Kotoko tertawa-tawa dan mengibaskan tangannya “tidak! Aku tidak pernah memakai baju renang seperti ini! aku heran siapa yang akan memakai baju renang mencolok ini.” ucap kotoko memperhatikan bra bikini itu.


“oh itu punyaku..” seru sebuah suara wanita.
Kotoko menoleh dan melihat mari dan takumi sedang berjalan ke arahnya. Mari terlihat membawa sebuah koper yang sama dengan koper yang tadi dibukanya itu.

“apa itu punyaku..?” gumam kotoko memperhatikan koper kuning itu. ia lalu memperhatikan koper yang tadi dibukanya. Mari sudah berdiri disebelah kotoko dan melihat isi koper yang dibuka kotoko dan ia menyadari itu kopernya.
“ahhhhhhhh..” seru mereka bebarengan.


Mereka berempat keluar dari bandara bersama-sama.
“koper yang sama.. sungguh kebetulan” ucap takumi
“aku benar-benar minta maaf” sahut kotoko.
“itu karena kau terburu-buru. Tadi aku sudah bilang untuk memeriksa kartu namanya dulu” ucap naoki.

“karena…” belum sempat kotoko menjawab naoki, mari sudah berjalan mendekati naoki.

“hai saya Mari Horiuchi. Senang bertemu denganmu..” Mari memperkenalkan dirinya pada naoki,

“saya naoki Irie, senang bertemu dengan anda” sahut naoki.

“saya kotoko irie!” kotoko berdiri didepan keduanya untuk menghalangi mari mendekati naoki tapi mari sepertinya tidak memperdulikan Kotoko. Ia terus menatap wajah ganteng naoki yang ada didepannya.

“aku akhirnya melihat wajah suamimu! Dia sangat keren!!”  seru mari. Naoki merasa tidak nyaman dengan ucapan mari jadi ia meninggalkan keduanya.

“aku sekarang mengerti mengapa cintamu tidak berbalas selama 6 tahun.” Ejek mari menyusul naoki. Kotoko kesal dan mengejar mereka.


Kekesalan kotoko bertambah saat mereka ternyata check in di hotel yang sama. Kotoko dan takumi sedang mengisi form check in mereka. Sementara dibelakangnya Mari terus mengajak naoki berbicara pada naoki terlihat cuek tidak tertarik padanya. Mari mengajak mereka makan malam bersama.


“irie-kun ayo kita pergi ke kamar!” ajak kotoko secepatnya begitu ia selesai mengisi formulirnya. Ia segera menarik naoki pergi. “jadi akhirnya tinggal kita berdua” bisik kotoko pada naoki dengan senangnya saat meninggalkan mari dan suaminya.


Karena berbicara sambil terus menatap naoki ternyata troli yang didorong kotoko hampir menabrak orang lain.

“kotoko awas!” seru naoki menghalangi troli mereka menabrak orang itu..

Kotoko tersadar dan mendekati pria itu “maafkan aku! Apakah anda baik-baik saja? apakah ada yang terluka?” Tanya kotoko panic memperhatikan pria ‘cantik’ didepannya itu.
“saya baik-baik saja” sahut pria itu kalem.

mata Kotoko terbelalak saat melihat wajah pria ‘cantik’ itu. ia sangat mengenali wajah itu dan ia terkejut sekali.
“go.. go.. mi nam??” Tanya kotoko

Pria cantik itu gelisah dan melihat ke pintu masuk dan 2 pria tampan lainnya masuk ke dalam memperhatikan pria ‘cantik’ yang bersama kotoko itu. Kotoko menoleh dan melihat kedua pria itu. ia jadi yakin atas kecurigaannya.


“apakah anda Go Mi Nam dari A.N JELL?” seru kotoko histeris. Ia memperhatikan 2 pria yang barusan datang “ kang shin woo, Jeremy?! Serunya mengenali 2 pria yang juga members A.N JELL.

“kau benar.. saya Go Mi Nam.” Ucap pria cantik itu.
“aku kang shin woo”
“aku Jeremy”
2 pria itu juga langsung mengenalkan dirinya dengan tersenyum ramah.


 “ahhh kerennn! Ini adalah A.N JELL! Band popular dari Taiwan!” Teriak kotoko kegirangan bertemu dengan idolanya. Noaki hanya memperhatikan kotoko yang begitu histerisnya sampai melompat-lompat disebelah Naoki.

“dari Taiwan?” Tanya naoki

“aku penggemar berat mereka!” seru kotoko. 



Naoki menoleh memperhatikan ketiga pria tampan dan cantik itu (yang pernah nonton He is beautiful tau ya maksudku menyebut go mi nam pria cantik.. hehehe”

“maaf sudah membuat masalah buatmu” ucap naoki tiba-tiba dalam Bahasa cina.

“tak apa-apa karena anda berhenti  dengan cepat(troli yang hampir menabrak go mi nam) “ sahut go mi nam

Kotoko mencolek bahu naoki “tolong tanyakan pada mereka mengapa mereka ada di Okinawa.”pintanya pada naoki malu-malu.

“kau bisa melakukannya sendiri” sahut naoki.

“tapi aku tak bisa berbicara bahasa mereka… ayolah” rengeknya. Naoki menyerah dan melihat pada 3 pria tampan didepannya itu.

“mengapa kalian ada di Okinawa?”
“untuk syuting sebuah video music” jawab Kang shin woo ramah.
“iya Okinawa sangat mengagumkan!” sahut Jeremy sambil memberikan jempolnya.

“apa.. apa kata mereka?” Tanya kotoko penasaran
“mereka berada disini untuk syuting video music.” Kata naoki menerjemahkan.
“benar benar! Itu sangat keren!” seru kotoko 

“semoga perjalananmu menyenangkan.” Pamit Go Min am berjalan pergi.
“bye-bye” pamit kang shin woo.
“semoga menyenangkan” kata Jeremy sambil membentuk hati dengan tangannya. Kotoko ikut membentuk hati dengan tangannya “wow.. terima kasih!” seru Kotoko ceria.

Kotoko memperhatikan ketiganya pergi. Ia melompat-lompat dan berteriak “bye.. bye..”
Naoki memperhatikan kotoko “ayo kita pergi..”

“baiklah” sahut kotoko menyetujui. Mereka lalu melanjutkan langkahnya menuju kamar mereka.



Sampai dikamar mereka. Kotoko yang sangat ekpresif itu langsung histeris melihat kamarnya “luar biasa! Fantastic!” kotoko bertambah histeris melihat pemandangan laut lepas dari jendela kamarnya. Kotoko berlari menuju jendela.

“oii…pantai putih dan langit biru! Ahhh…Okinawa! Kita berada di Okinawa. Irie-kun!” seru kotoko melompat lompat.

“tenang dirimu sedikit..” kata naoki terganggu dengan keributan kotoko itu.


Kotoko berjalan ke pinggir tempat tidur dan menjatuhkan tubuhnya ke atas tempat tidurnya itu. “ahh… tempat tidur yang cantik!”

Naoki melihat kotoko yang berguling-guling dikasur cuek. ia malah mengambil majalah wisata dan duduk di kursi dekat jendela.

“ahhh.. aku bisa berguling-guling! Hei lihat irie-kun!” seru kotoko masih berguling-guling di tempat tidur seperti anak kecil. 

Kotoko tiba-tiba teringat klo tempat itu akan dipakai tidur bukan hanya dia tapi juga Naoki.

tunggu… malam ini aku akan berada ditempat tidur ini dengan irie-kun” batin kotoko

Ia melirik naoki yang sedang duduk membaca majalan wisata di kursi dekat jendela. “aku akan menyatu dalam cinta dengan irie-kun.”


Kotoko bangun dari tempat tidur dan berjalan mendekati naoki. Ia lalu duduk disebelah naoki yang sedang membaca itu.
“irie-kun…”
“ya...?”
“ano… aku akan berusaha untuk menjadi istri yang baik, jadi tolong jangan menyerah padaku ya.” ucap kotoko serius dengan suara pelan.

Naoki melirik kotoko yang ada disebelahnya sekilas sambil bergumam “ padahal beberapa menit yang lalu kau begitu terperangkap bersama A.N JELL.”  Gumam naoki pelan(hmmm.. cemburu rupanya ya.. hehhehe.. padahal dari tadi keliatan adem banget yaa.. hehhe)

“apa?” Tanya kotoko yang tidak begitu jelas mendengar ucapan naoki.

“tak ada..” sahut naoki meletakkan majalah yang dipegangnya.


Ia lalu mengusap kepala kotoko lembut “aku tak berharap banyak padamu.. cukup jadi dirimu sendirilah. Dirimu yang apa adanya.” Naoki juga mengusap pipi kotoko lembut.

kotoko terdiam menatap naoki yang tumben-tumbennya lembut padanya itu jadi kotoko speakless. Mereka saling menatap cukup lama. 

Melihat tatapan lembut naoki, kotoko langsung menutup matanya siap-siap untuk dicium suaminya itu.  naoki juga seperti akan mencium kotoko. Namun tiba-tiba telpon kamar mereka bordering membuyarkan suasa romantic mereka.


Naoki bangkit berdiri dan mengangkat telpon itu. “halo?”
“moshi mosh..? naoki? Ini aku! Mari!” teriak sang penelpon cukup keras sampai naoki harus menjauhkan gagang telpon dari telinganya.


Mereka berdua lalu pergi ke kolam renang untuk bertemu dengan Mari dan Takumi.
“naoki, naoki! Kotoko! Disini! Kami memesankan kursi untuk kalian!” teriak mari begitu melihat kotoko dan naoki nampak di kolam renang. Mari terlihat seksi dengan bikininya meski ia memakai kemeja yang sedikit menutup tubuhnya.

Kotoko dan naoki melihat mari yang berteriak-teriak dari jauh itu. Kotoko memakai bikini warna pink dan cukup seksih jugalah.. hehhee.. klo naoki memakai celana pendek dan kemeja putih yang tidak dikancingkan.

“berani-beraninya dia mengulang memanggil nama naoki seperti dia  berpacaran?!” gerutu kotoko dalam hatinya.


Naoki berjalan mendekati mari dan takumi.
“naoki! Disini! Kami punya kursi untuk kalian!” ucap mari pada naoki yang sudah didepannya.

“hai..” sapa takumi.

“kita bisa minum disini, dikolam renang!” kata mari masih bersemangat. Ia lalu berjalan mendekati Naoki dan menarik tangannya “naoki, ayo kita pergi untuk memesan”

“oh biarkan ak....” kotoko mau mengajukan dirinya sebagai ganti naoki . tapi belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya Naoki sudah menjawab mari.
“tentu saja” sahut naoki .

Mari dengan senangnya menarik tangan naoki segera pergi meninggalkan kotoko dan takumi. Kotoko dan takumi menatap keduanya dengan tidak rela.


Takumi melihat wajah kotoko yang sedih itu.  
“maafkan dia.. aku rasa dia suka naoki.” Ucap takumi memperhatikan istrinya dan naoki yang sedang memesan minuman.
“tunggu takumi! Apakah itu benar?” Tanya kotoko dengan kesal mendengar mari menyukai Mari.

“apa yang telah kau ajarkan pada istrimu!?”

“apa?” takumi tak mengerti maksud kotoko.

“jika kamu tau apa yang sedang terjadi, cepat kau hentikan! Bukankah kamu suaminya?” seru kotoko kesal sampai ia menguncang-guncangkan tubuh takumi.

“iya tapi cintaku adalah cinta sepihak untuk waktu yang lama, aku hampir mendapatkan hatinya.” Sahut takumi.

“mengapa kau begitu takut?! Kalian sudah menikah, apa kau lupa?!” kotoko mengomel disebelah takumi.



“kotoko bodoh.. terdengar aneh kalau kau yang mengatakannya” sebuah suara anak remaja pria yang sepertinya ia kenal terdengar disekitar kotoko.
Kotoko jadi mencari-cari arah suara itu. tapi yang lewat disebelahnya seorang anak gadis remaja bule.
“tadi aku rasa aku mendengar suara yang mirip suara yuki(adik naoki).”gumam kotoko heran.


Sementara itu dari jauh naoki sedang memperhatikan kotoko dan takumi yang terlihat akrab dari tempatnya berdiri.
“aku rasa mereka berdua baik-baik saja. mungkin kita bisa berbuat sesuatu juga” goda Mari merangkul lengan naoki dan meletakkan kepalanya di bahu naoki.



Dari jauh kotoko melihat itu dan jadi panic “ehhhhh.. dia menempel pada irie-kun!” serunya pada takumi.
Takumi sudah kebingungan melihat tingkah istrinya itu.



Mari masih menempel dengan mesra pada naoki. Tiba-tiba sebuah bola  terlembar ke punggungnya dan membuat mari jadi terkejut dan menabrak pelayan yang membawa minuman. Minuman itu langsung tumpah ke tubuh Mari yang berteriak melihat bajunya basah minuman.

Pelayan itu meminta maaf dan pergi untuk mengambilkan handuk bagi mari. 


Seorang wanita bule mendekati naoki dan mari. Ia lalu mengambil bola itu. ia memperhatikan Mari.

“oh aku minta maaf..” kata wanita blonde itu.
“hati-hatilah!” sahut mari kesal.


“bagus ms blonde!” kata kotoko dari tempatnya berdiri melihat kejadian itu.
“mari apa kau baik-baik saja?” teriak takumi yang berlari mendekati istrinya.

Kotoko berlari menyusul takumi menuju tempat naoki dan Mari berdiri.


mari apa kau baik-baik saja?” Tanya takumi begitu ada didepan mari.
“sialan!” omel Mari.

“I’m sorry.. itu kesalahanku” kata wanita bule itu. Seorang gadis bule melambaikan tangannya memanggil wanita bule itu “ hey mom.. come on.. let’s go to beach!”

“sandy wait..!” teriak wanita blonde itu pada anaknya. “sorry..” uap wanita blonde itu dan berlari pergi menyusul anaknya.


Kotoko memperhatikan kedua orang bule itu dan merasa aneh dengan keduanya.
“tunggu sebentar.. orang-orang itu…” kotoko berpikir sambil memperhatikan keduanya. Naoki yang juga merasa curiga dengan keanehan 2 bule itu berpaling menatap kotoko. Ia pikir kotoko mengenali mereka.

“.. ahh mereka berasal dari luar negeri!” kata kotoko lagi setelah berpikir cukup lama.

Naoki menghela nafasnya dan mengelengkan kepalanya. Ia lalu memperhatikan 2 bule itu lagi dengan curiga..


“hei apa yang kau lakukan disana?!” carikan handuk atau sesuatu!” teriak Mari pada Takumi yang juga memperhatikan 2 bule tadi.
“roger” sahut takumi tersadar dari lamunannya. Ia segera pergi.
“hei bukan kesini!” teriak mari galak pada suaminya. Takumi berbalik dan pergi ke arah yang ditunjukkan mari. “cepat takumi.. cepatlah!” teriak mari tidak sabar.
Kotoko heran melihat sikap mari yang galak  pada suaminya itu.

Kotoko mendekati Mari dan bertanya “apa kau baik-baik saja? ternyata aku benar tentang perasaan burukku..”kata kotoko sedikit mengejek halus mungkin ya.. hehhe


Malam harinya kotoko dan naoki diundang minum-minum di kamar mari dan takumi.
“wow jadi naoki adalah seorang calon dokter?” ucap Mari penuh tatapan kagum pada Naoki.

“bukan, aku hanya bercita-cita menjadi dokter.” Sahut naoki.
“tapi kamu memiliki cita-cita yang mengagumkan.” Puji takumi.

Mereka bertiga bercakap-cakap sementara disebelah naoki, kotoko terlihat agak mabuk. Kotoko tidak terbiasa minum-minum jadi meski minum sedikit ia sudah mabuk.

“aku yakin irie-kun akan segera masuk ke sekolah kedokteran! Karena bagaimanapun dia memiliki IQ 200!” seru kotoko dengan duduk sempoyongan.


“aku mendengar kalian berdua menikah setelah kotoko melakukan pendekatan dalam waktu yang lama.” Tanya mari mencoba mengorek informasi dari naoki.

“yak arena irie-kun seperti orang yang tinggal didunia lain..” sahut kotoko. Ia lalu mengambil jus jeruknya dan meminumnya.

“kalian berdua sudah menikah dan kamu masih memanggilnya irie-kun?” ejek Mari pada kotoko sambil tertawa-tawa.” Jadi kamu masih belum dekat dengannya(naoki)”

“mari-chan” bisik takumi untuk menghentikan pembicaraan mari yang menjurus ke urusan pribadi itu.

“ya, aku telah memanggilnya seperti ini selama bertahun-tahun!” sahut kotoko sambil menepuk nepuk tubuh naoki. Tiba-tiba kotoko jatuh tertidur dikursinya. Naoki dan semuanya memperhatikan kotoko yang sudah K.O karena mabuk itu

“ohhh.. padahal hanya minum segitu” ejek mari lagi.


 Naoki pulang ke kamarnya dengan mengendong piggy back kotoko. Ia lalu berjalan menuju tempat tidur dan membaringkan kotoko ke tempat tidur dengan perlahan.


“kotoko.... kita sudah kembali ke kamar” ucap naoki tapi kotoko sudah tertidur. Naoki lalu menata posisi tidur kotoko “hei kotoko..” panggilnya.

Kotoko masih tidak membuka matanya. Naoki terus menatap wajah kotoko dan ia duduk disamping kotoko yang tertidur. Naoki melihat kotoko begitu lelap dalam tidurnya. 

Ia lalu berbisik lirih dn lembut “sayang…. Kita sudah berada dikamar”


Naoki menyingkirkan rambut yang sedikit mengenai wajah kotoko. Naoki membelai sisi wajah kotoko.

“irie-kun…”tiba-tiba kotoko mengigau pelan. “irie-kun.. aku mencintaimu”

Naoki tersenyum mendengar igauan kotoko dimalam pertama honeymoon mereka



BERSAMBUNG PART 2


2 komentar:

  1. Terima kasih sudah membuat sinopsisnya...

    BalasHapus
  2. Ini film sama kayak film They Kiss Again ya?

    BalasHapus