Rabu, 09 Januari 2013

Sinopsis : Koukou Debut - Part 2



Dimulailah pelajaran “cara menarik perhatian cowok” ala coach Yoh di sebuah ruang kelas.

“aku sudah memikirkan alasan utama kenapa selama ini kau tidak pernah berhasil”

“ya! apakah itu?” seru Haruna bersemangat siap-siap menulis dibukunya.

“pertama-tama, sekarang ini sudah tidak jamannya dapat cowok dari beraksi di pusat kota (taman gaul para remaja) “

“eeeiihhhhhh??? Tapi.. tunggu..” kata Haruna sambil membuka klipping kumpulan potongan majalah yang dibuatnya. “.. lihatlah... ini beberapa spot untuk jadi pusat perhatian.”

Yoh mendekat penasaran dengan klipping itu dan mengambilnya dari atas meja Haruna“ apa itu?”


“itu adalah catatanku mengenai cara menarik perhatian cowok. Aku mempelajarinya dari membaca majalah wanita dan komik cewek. Tentang baju-baju stylish untuk dipakai dan apa yang cocok sebagai aksesoriesnya“ jawab Haruna dengan bangga atas usaha membuat klipping itu.

Setelah membuka-buka kliping Haruna dan mendengarkan penjelasan cewek itu, Yoh menatap Haruna. “oh begitu..” katanya sambil menutup kliping Haruna kemudian melemparkannya ke dalam tong sampah petugas kebersihan yang sedang lewat.

Haruna jadi shock melihat hasil usahanya dibuang begitu saja oleh Yoh.

“noooooooooo...”teriaknya. Yoh menggebrak meja Haruna “dengarkan aku, itulah alasan utama kegagalanmu!”

“Hahhh??”

“mencampur cola, orange jus dan olong tea bersama akan terasa menjijikkan kan?” tanya Yoh. Haruna ditanya begitu langsung membayangkannya. “kau tak perlu membayangkannya! Itu sudah jelas menjijikan!” seru Yoh yang kesal karena Haruna yang lemot mikirnya itu. “iya..” sahut Haruna pada akhirnya.

“hari ini aku akan mencarikan skirt (rok) yang cocok untukmu.”

“skirt? Ahh senangnya..” lonjak Haruna dari kursinya. “selama di SMP semua yang aku pakai adalah jersey (Kaos). Aku ingin Yoh-san memilihkan skirt yang cocok untukku!”

“sudah aku bilang panggil aku Yoh saja” kata Yoh meninggalkan kelas. Haruna langsung menyusul Yoh dibelakang cowok itu.

“tasmu..” kata Yoh mengingatkan Haruna yang lupa ga mengambil tasnya. Haruna balik ke mejanya untuk mengambil tasnya lalu bergegas menyusul langkah kaki Yoh.



Yoh mengajak Haruna pergi ke sebuah butik dan ia melihat-lihat baju yang cocok dengan Haruna.

Haruna yang mengikuti Yoh bergumam lirih “ jika aku memakai baju yang Yoh pilihkan untukku, aku pasti akan terlihat stylish.” Haruna memperhatikan baju-baju yang ada disana.

Yoh yang sudah berjalan jauh didepannya langsung menarik perhatian cewek-cewek yang sedang berbelanja. “mm .. apa kau sendiri?” tanya seorang cewek yang mendekatinya. “tidak juga” sahut Yoh cuek tanpa menatap cewek-cewek yang mengerumuninya.

“apa kau mencari sesuatu?” tanya cewek satunya lagi.



“luar biasa. Aku tak memperhatikan Yoh beberapa detik saja, tiba-tiba dia sudah menarik perhatian cewek-cewek. “ Haruna terbengong melihatnya.

Yoh mengambil sebuah skirt “heyy..” panggilnya pada Haruna “kau coba ini” otomatis cewek-cewek menatap ke orang yang diajak bicara Yoh, alias menatap Haruna.

Haruna mengambil skirt yang dipilihkan Yoh padanya dan ia melewati barisan cewek yang menatapnya tidak suka. “terlalu banyak juri” batin Haruna melihat para cewek itu yang menilai penampilannya dari atas sampai bawah karena ia bersama Yoh yang ganteng itu.




Dan mulailah adegan ala-ala “PRETTY WOMAN” Julia Robert dan Richard Gere itu. Haruna keluar dari Ruang Pas dengan skkirt hijau pilihan Yoh “ bagaimana?” tanyanya. “heihhhhh...” seru cewek dan Yoh yang kecewa melihat skirt tidak cocok untuk Haruna.



Haruna ganti skirt lagi warna putih dan keluar lagi dari Ruang Pas dengan beraction ala model. Yoh dan cewek berempat itu langsung menepuk kepalanya kecewa. Tidak cocok lagi.



Yoh pun memilihkan beberapa baju tapi masih saja tidak ada yang cocok untuk dipakai Haruna. Sampai-sampai turis – turis pun ikut melihat action Haruna ganti baju ala pretty woman itu dan memfotonya..

Mereka juga ikut berkomentar kecewa saat haruna keluar dari ruang pas dengan baju yang tidak cocok. “ahhhhhh..” seru mereka semua dengan kecewa..

Penontonpun semakin banyak yang jadi juri untuk baju Haruna...

Yohpun akhirnya menyerah untuk memilihkan baju lagi...




Mereka berdua duduk di taman kota “maafkan aku.. aku terlihat tidak cocok klo memakai skirt”

“kau tak perlu minta maaf” sahut Yoh lesu. Melihat Yoh yang sepertinya kecewa dengan yang barusan terjadi, Haruna jadi kuatir.

“ohh tidak,.. situasinya jadi aneh begini. Aku harus mengatakan sesuatu dan melakukan tindakan yang lucu “ batin Haruna.

“kau tak perlu melakukan lelucon itu.” Kata Yoh yang seperti tau apa yang akan dilakukan haruna.

“heiiihhhh? Bagaimana kau tau?”

“cara berpikirmu selalu transparan(mudah terlihat)”

“hahh.. aku transparant?” Yoh menatap Haruna “omong-omong, lelucon apa yang kau pikir akan kau lakukan tadi?”

Haruna kemudian berkata dengan suara seperti suara cowok “ aku minta maaf”

Yoh menatap Haruna biasa saja tidak ketawa mendengarnya. Garing banget lelucon Haruna. Yoh lalu pergi meninggalkan Haruna. “maaf” ucap haruna mengikuti langkah Yoh.



Yoh membawa haruna masuk ke dalam kamarnya. Ia lalu membuka lemari pakaiannya.

“sebenarnya pakai cowok adalah yang cocok untukmu kan?”

“iya..” jawab Haruna melihat-lihat kamar Yoh. Diatas rak meja yoh ia menemukan sebuah gelang disana. Harunapun mengambilnya “ahh.. sangat cantik” pujinya. Yoh menoleh ke arah haruna dan begitu melihat Haruna memegang gelang itu ia segera berjalan ke arah haruna dan mengambil gelang itu. “kau tak bisa punya ini! Aku akan membuangnya.” Teriak Yoh tak suka. Haruna kaget dengan ekpresi Yoh itu. Yoh jadi salah tingkah melihat haruna yang terkejut itu. “ini tidak akan cocok untukmu..” kata Yoh pelan.

Yoh mengambilkan kaos dan celananya kemudian diberikan pada haruna “ kau coba ini dulu”

Sementara haruna ganti baju, Yoh melukis baju yang cocok untuk dipakai haruna.

“aku sudah selesai..” seru haruna.

Yohpun menoleh kebelakang punggungnya untuk melihat penampilan haruna. “bagaimana?” tanya haruna, Yohpun tersenyum senang melihat haruna cocok memakai bajunya... ahh cocok skirt tadi kaleeeee....

Yoh membawa haruna ke depan kaca “aku rasa ini cocok ya?” bisik Yoh.

“iya ini bagus..” seru Haruna senang.

“tidak.. ini tidak bagus! Tapi benar ini cocok dipakai olehmu. Ini berguna untuk menyembunyikan lengan dan kakimu. “ kaki dan lengan haruna berotot jadi keliatan ga feminim klo terlihat, itu menurut Yoh. “ tapi ini benar-benar tidak bisa dipakai untuk menarik perhatian cowok.”

“tidak apa-apa.. ini sudah bagus!” seru haruna. “jika kau bilang ini cocok berarti ya ini benar-benar cocok!’

“tidak bisa begitu.. diluar sana pasti ada baju cewek yang cocok untukmu. “

“sudahlah.. ini tidak apa-apa”

“ini tidak bisa!” teriak Yoh kesal karena Haruna tidak mendengarkan ucapannya.




Tanpa mereka sadari ternyata pertengkaran dan pembicaraan mereka didengar orang lain.

“ohh pada akhirnya Yoh melakukannya juga” kata seorang cowok ganteng yang datang bersama Asami.

“kenapa kalian kesini?” tanya Yoh tidak suka

“iya kami dengar Yoh sekarang jadi coach jadi kami ingin melihat.”

“kami rasa itu terdengar menyenangan”kata cowok dengan jaket hitam


“ohh.. kau cowok yang waktu itu ya..” seru Haruna mengenali cowok yang bertopi yang ditemuinya di taman bersama Yoh.

“ohh kenalkan, aku temannya Yoh, Tamura Fumiya. “ kata cowok bertopi.

“aku Asaoka” kata cowok berjaket hitam memperkenalkan dirinya.

“lihat.. benarkan dia kawaiii (cute).” Kata Asami pada Asaoka.

“iya.. dia lebih kawaii dari yang aku pikirkan...” sahut Asaoka.

“eihhhh?” seru Haruna girang dibilang kawaii oleh cowok seganteng Asaoka.

“jangan dengarkan kata-katanya. Itu hanya gombalan dia saja!” kata Yoh meruntuhkan kebahagian Haruna yang dipuji itu.

“ohh begitu ya..” Haruna langsung tertunduk lesu

“ahh tidak kok.. kau memang honto ni kawaii (benar-benar imut).. kau ini typeku” puji Fumiya.

“eihhhhh!!” seru Haruna terkejut sekaligus gembira baru kali ini ada cowok yang bilang begitu padanya.

“dia katakan itu juga pada semua orang yang ditemuinya.” Ucap Yoh yang membuat Haruna yang barusan diangkat serasa dijatuhkan lagi.

“aku capek. Tolong jangan katakan hal-hal ini lagi. Semua ini kan gombalan saja..”



Mereka berempat akhirnya makan bersama di rumah Yoh. Asami-chan yang memasaknya.

“Asami-chan.. kau pinter memasak ya.. ini benar-benar enak!” puji Fumiya.

“kenapa kalian semua dinner disini?” kata Yoh bete.

“Asami-chan berpakaian sangat stylish dan bisa masak dengan enak. Kau benar-benar contoh yang bagus untuk seorang gadis populer!” puji Fumiya lagi pada Asami.

Asami tersenyum-senyum gembira dipuji-puji terus begitu.

“orangtua mereka keluar negeri, jadi Asami-chan itu malah seperti ibunya Yoh. Benarkan yohh?” kata Asaoka melirik Yoh.

“benarkan Onii-chan?” tanya Asami. Semua menunggu jawaban Yoh.

Yoh berdiri “hentikan itu..” saat berjalan didekat Haruna, yoh berhenti dan berkata pada Haruna “ kau tunggu disini. Aku akan menggambar skecth dulu.

“sketch? “ tanya haruna dengan mulut penuh makanan.

“iya untuk baju” jawab Fumiya.

“itu baguskan haruna-chan. Berarti Yoh benar-benar serius.” Ucap Asaoka.

“iya... aku akan jadi populer seperti Asami-chan!” tekad Haruna penuh keyakinan.

“ganbatte ne Haruna chan” seru Fumiya memberi semangat.

“Fumiya-san dan Asaoka-san, tapi kalian berdua terlihat populer juga..” kata Haruna menatap kedua cowok yang ganteng itu.

“ah tidak juga.. dibanding Yoh, kami tak ada pa-apanya” tolak Fumiya.

“ahh seperti dugaanku, dia(Yoh) populer juga” gumam haruna pelan tapi cukup bisa didengar yang lain.

“saat dia masih SD dia pulang membawa coklat dalam plastik 70 literan. “ ungkap Fumiya

“tapi saat kau terlalu populer, kau mungkin dapat tanggapan yang salah juga.” lanjut Asaoka.

“hehhhh?” Haruna tak mengerti maksud Asaoka.

“para gadis di kelasnya dia berkelahi memperebutkannya. Dan yang kalah akan mengirimkan surat kebencian di loker sepatunya dia (Yoh).... oh ya ada “peristiwa gelang” itu juga kan..” Fumiya terus bercerita.

“itu kata-kata Taboo untuk diucapkan.” Ucap Asaoka pada Fumiya

“ahh benar.. maaf” sahut Fumiya.

“kau tau.. saat SMP dia ikut klub Basket dan dia berpacaran dengan manager klub.” Ungkap Asami meneruskan cerita Fumiya. “tapi manager yang lain yang juga suka dengan Onii-chan (kakak) tau itu. Dia ingin merebut onii-chan jadi dia berbohong pada pacar Onii-chan. Dia bilang klo dia berpacaran dengan Yoh juga! pacar Onii-chan berpikir itu hal yang sebenarnya. Jadi dia memutuskan putus dengan Onii-chan. Dan itu mengakibatkan kekalahan team basket. Gadis itu juga pernah membuatkan gelang untuk onii-chan. Itulah yang kami sebut sebagai “peristiwa gelang”. ”



Haruna tertunduk ia teringat kejadian dikamar Yoh tadi saat ia memegang gelang yang ada dirak meja Yoh.

“cewek itu yang mengambil keputusannya sendiri untuk putus dengannya, tapi Yoh masih mencintai cewek itu. Sejak itu, dia berubah menjadi tidak percaya pada wanita.” Kata Asaoka menjelaskan cueknya Yoh pada wanita adalah karena kejadian itu.

Haruna teringat kata-kata Yoh yang berkata “suatu hubungan tidak selalu berbunga mawar(tidak selalu bahagia).”

“Itulah kenapa kami heran saat Yoh memutuskan untuk menjadi Coachmu.

“apa ini..!” kata Yoh tiba-tiba berdiri didekat mereka. Semua langsung pura-pura sibuk tak mau menatap Yoh.



“kalian tidak mengatakan sesuatu yang tidak baik kan?” tanya Yoh

“Tidak.. tidak.. tentu tidak..” bantah Asami, Fumiya dan Asaoka tapi haruna diam saja.

“iyakan haruna chan?” ucap Fumiya meminta persetujuan.

Haruna yang dari tadi diam langsung tengadahkan mukanya tapi sambil menangis keras membuat semua kaget. Haruna lalu berbalik menghadap Yoh sambil terus menangis tanpa henti..” Yoh.. aku berjanji akan melakukan yang terbaik!”

Yoh yang kaget hanya berkata “oke.. baiklah.. “ ia kemudian memperlihatkan sketch baju untuk Haruna.

Haruna mengambilnya sambil terus menangis “arigatou gozaimasu..”

 



Haruna pulang membawa sketch buatan Yoh itu. Dan sebagai seorang otaku didalam kamarnya ia mulai membaca manga romance koleksinya lagi. Ia kemudian menatap sketch Yoh dan kaos Yoh yang dipakainya. Haruna tersenyum dan berkata“ besok aku akan populer juga (seperti tokoh wanita di manga itu..”




Preview part 3 :

Haruna akhirnya pergi kencan dengan cowok ganteng untuk pertama kalinya dipantai seperti tokoh manga yang dibacanya. Haruna yang tak punya pengalaman minta bantuan Coach Yoh untuk mengikuti kencannya dari jauh. Tapi Haruna justru akhirnya tidak menggubris email/sms Coachnya, membuat Yohpun marah...!

1 komentar: