“dibawah langit yang tak berbatas ini...
"dimanakah kau berada...?
"siapakah yang kau temui hari ini...?
"apakah yang sedang kau bicarakan...?
"kemana kau pergi...?
"Kapan terakhir kau memikirkanku...?”
“siapakah orang yang kau cintai...?”
Nanami masuk ke kelas yang dulu pernah ditempatinya. Ia melihat ke bangku tempatnya duduk dulu.
“saat itu dia masih berumur 17 tahun tapi kenyataannya dia harus terus mengalami hal-hal yang lebih besar untuk orang seumurnya”
BOKURA GA ITA = ZENPEN – Part 1
Selalu saja sibuk saat musim gugur seperti ini, pindah kelas, buku baru, teman baru.
Cewek-cewek diSMA Nanami sedang bicara tentang Yano Motoharu . Mizu-chin bertanya pada Taka-chan “hey.. apa kau pernah berbicara dengan Yano Motoharu?”
“blom! Apakah kau sydah, mizu-chin?”
diruangan lain ada gadis-gadis yang bergosip klo ditahun pertamanya, 2 dari 3 gadis dikelas Yano jatuh cinta padanya. Serempak gadis2 yang lain berteriak histeris “luar biasa”
Semua gadis-gadis membicarakan soal Yano, sementara Takahashi Nanami menyendiri di atap gedung sekolahannya. Nanami kecewa dengan nilai ulangannya yang hanya mendapat nilai 8 saja. “masih saja angka delapan meski sudah aku bolak balik kertasnya”gerutu Nanami sambil membolak-balikkan kertas ulangannya.
Tiba-tiba ada pesawat dari kertas ulangan yang terbang kearahnya. Nanami mengambil pesawat kertas itu, ada angka 0 disana.
Nanami melihat sekeliling atap sekolahan untuk mencari orang yang membuat pesawat kertas itu. Nanami melihat diatas atap gudang seorang cowok sedang termenung disana.
Nanami segera menaiki tangga atap sekolahannya dan mendekati cowok yang termenung itu. Tapi diatap itu angin semakin kencang membuat rok Nanami berkibar *bendera kale ya.. heheh. Nanami sibuk menutup rok bawahnya biar tidak terbuka.
Mendengar ada orang dibelakangnya, cowok itu langsung menoleh heran melihat Nanami disana.
“ada apa?”tanya cowok itu menatap Nanami.
“ohhh.. ini..”kata Nanami sambil menunjukkan pesawat kertas itu yang ada nilai 0-nya. “ehh.. kau jangan terlalu memikirkan tentang ini”lanjut Nanami tersenyum dan berjalan mendekati cowok itu. “..coba lihat..”kata Nanami tertawa memperlihatkan nilai 8 nya, mencoba menghibur cowok itu yg dikiranya sedih krn dapat nilai 0. “.. ini kan hanya test awal semester..” masih dengan tertawa kecil dan memberikan pesawat kertas itu pada cowok tersebut.
Cowok itu mengambil pesawat kertas itu dan membuka lipatan pesawat sampai menjadi 1 lembar kertas ulangan seperti semula. Kemudian Cowok itu memperlihatkan angka didalam kertas ulangan tersebut pada Nanami dengan sombongnya.
Nanami jadi kaget dan malu ternyata cowok itu nilainya 100 bukan 0. Padahal tadi dia menunjukkan nilainya yg cm 8 (bukan 80 dari nilai 100). “Gomen (maaf).. aku pikir kau seperti aku...”kata Nanami malu. Nanami jadi salah tingkah dan beranjak pergi.
“duduklah” seru cowok itu memanggilnya.
“apa?” jawab Nanami berpaling melihat cowok itu, ia terpana melihat senyum manis dibibir cowok itu.
kata hati Nanami "aku tidak membaca namanya dikertas ulangan itu... tapi.. aku langsung tau siapa namanya".
“Kau Yano-kun ya?.. kau sangat pandai ya?”tanya Nanami duduk bersebelahan dengan Yano.
“ya.. setidaknya aku tidak mendapat nilai 8lah”sindir Yano tersenyum
“jadi kau pintar dalam segala hal dan tidak punya hal yang tidak kau sukai ya”
“aku??? Ahh itu tidak benar” sanggah Yano tersenyum
“benarkah?? Pdhl kau terlihat santai orangnya”
“begitulah, aku benci jadi populer diantara gadis-gadis”
‘apa maksudmu?”
“aku tidak suka, ...gadis yang tidak setia!”
“apa?” Nanami memandang Yano”..coba lihat siapa yang bicara. Kau kan juga punya banyak gadis..”ejek Nanami dengan ceplas ceplos.
Yano tertawa memandang Nanami
“meski aku terllihat seperti itu. Sebenarnya aku hanya akan mencintai 1 orang saja.”kata Yano dengan mantab.
“coba misalnya pacarmu tidak setia padamu , apa yang akan kau lakukan?”
tiba-tiba tangan Yano mencekik leher Nanami, membuatnya terkejut dan takut. Ia memandang wajah Yano lekat.
“aku akan membunuhnya”kata Yano tegas.
Nanami terbelalak kaget memandan Yano. Melihat wajah Nanami yang ceria berubah jadi ketakutan, Yano langsung pasang senyuman diwajahnya yang ganteng itu.
“ber..can..da..”kata Yano santai sambil melepas cekikan tangannya dileher Nanami dan berdiri berjaalan turun ke lantai bawah.
Nanami memegang leher bekas cekikan tangan Yano.
Kata hati Nanami “tidak tau mengapa, aku tiba-tiba mengucapkan kata-kata ini..”
“heyyy.. kau boleh mengatakan masalahmu padaku”seru Nanami dari pinggir atas atap gedung sekolahan. Nanami teringat saat ia melihat Yano melamun sendirian tadi.
Yano berbalik melihat Nanami dari jauh “aku tidak punya masalah..”
kemudian melanjutkan langkahnya, tapi tiba-tiba ia berbalik lagi melihat Nanami.
“bukankah masalah ada untuk membedakan antara orang hidup dan orang mati kan?” kata Yano tersenyum.
kemudian dia menunjuk kearah berdirinya Nanami. “aku bisa melihat underwaremu”goda nakal Yano. Nanami langsung melihat ke roknya, dia baru sadar la gi klo angin diatas atap gedung sangat kencang sehingga roknya berkibar-kibar. Nanami langsung memegang roknya rapat agar tidak terbuka lagi... hehhe.. Nana-chan...sudah teladdd...! :D
“dasar brengsek”sungut Nanami malu.
Yano tersenyum melambaikan tangannya “bye.. bye.. Nana-Chan”
Kata hati Nanami “saat itu aku merasa... jika aku meninggalkannya sendiri, ia terlihat seperti akan terjatuh (dlm masalahnya)”
Dilapangan sekolahan, kelas Nanami ada pertandingan lari jarak pendek tapi bolak-baik saat pelajaran olahraga . Tampak Yano ikut pertandingan bersama takeuchi , sahabat Yano dan teman cowok lainnya. Sekarang menyisakan Yano dan Takeuchi keduanya masih berlari saling susul menyusul tidak ada yang mau mengalah. Teman-teman memberi semangat keduanya. Para Gadis heboh sendiri dipinggir lapangan dan Nanami memperhatikan Yano juga.
Sampai akhirnya pertandingan dimenangkan oleh Yano. Para Gadis menjadi semakin heboh, dan Nanami ikut tersenyum melihatnya. Taka-chan dan Mizu-chin datang menyapa Nanami. “Nana-chan kau memberi semangat kepada siapa? Yano atau Takeuchi?”tny Mizu-chin
“aku tidak memberi semangat pada siapapun”kata Nanami
“aku tau.. pasti Yano kan?”goda Taka-chan. Nanami membelalak, menolak dibilang memberi semangat pada Yano. “ahh.. tidak.. tidak.. yang mereka lakukan itu pertandingan kekanak-kanakan”kata Nanami “..apa Yano layak mendapat begitu banyak perhatian? Benarkan Yamamoto-san?”kata Nanami dan iseng bertanya pada Yuri Yamamoto teman kelasnya yang terkenal paling pendiam dan serius dikelasnya. Yamamoto yang sedang berjalan didepan Nanami kaget dengan pertanyaan Nanami yang tiba-tiba itu.
Gadis berkacamata itu pun menjawab kaku“aku membenci dia”. Kemudian Yuri langung berjalan pergi meninggalkan Nanami dan kedua temannya yang bengong mendengar jawaban Yuri itu.
”lihatkan.. gadis yang serius seperti dia saja tidak melihat ada hal bagus pada yano”kata Nanami sambil tersenyum senang setelah tersadar dari kekagetan atas jawaban Yuri itu.
Kedua sahabatnya memperhatikannya dan kompak menjawab “oh yeahhhh????”
Nanami grogi dan berkata sambil menghitung dengan tangannya“ hmm ya biar adil boleh dibilang, dia pintar, dia bagus dalam olahraga .. dan dia ganteng..ehhh...”
tapi begitu dia menyebutkan klo Yano ganteng Nanami lsg kaget sendiri dengan omongannya. “..dia punya 3 kriteria.. ahhh.. tidak...tidak bisa”sanggah pelan Nanami pada perkataanya sendiri tadi.
“aku kadang tidak mengerti dengan jalan pikirannya. Dia menjadi arogan hanya karena dia populer disekolahan”lanjut Nanami yang tidak memperhatikan raut muka temannya mendadak berubah dan terdiam saja karena ada Yano dibelakang Nanami.
“..mana ada yang percaya 2 dari gadis menyukainya??? Jika itu benar, berarti aku adalah termasuk orang ketiga (yang tidak suka Yano)”Nanami masih nerocos bicara meski kedua temannya mencoba memberitahukan klo ada Yano dibelakang Nanami lewat kedipan mata mereka.
Yano yang dari tadi mendengarkan omongan Nanami jadi tidak sabar, ia menarik buku penilaian skors olahraga ditangan Nanami dengan kasar.
“ohh begitu.. jadi kau bisa menghitung, huh?”kata Yano tersinggung (2 dari 3 gadis menyukainya dan Nanami bilang dia gadis ke3 itu, yg berarti tidak menyukai Yani)
“catat dengan tepat nona pencatat. Pertandingan ini aku yang menang”
“moto! Dia kan perwakilan kelas kita (ketua kelas mungkin x ya)”kata Takeuchi dibelakang Yano
“hanya karena aku bicara dengannya sekali, dia jadi berani” kata Yano
“berani?”kata Nanami
“kau ingin mendengarkan permasalahan orang padamu agar kau terlihat baik didepan orang-orangkan?”kata Yano sambil menyerahkan buku skors olahraga kembali pada Nanami.
“hentikan moto!”kata takeuchi yang ga tega pada Nanami.
“jangan membuat janji kosong klo kau tidak sanggup menolong apapun” Yano mengucapkannya dengan menatap Nanami.
Saking kesalnya Nanami memukulkan buku catatan itu ke kepala Yano. Yano kesakitan sementara Takeuchi memandang Nanami kaget.
“ouchhhh.. heyy.. apa yang kau lakukan!!”teriak Yano sambil memegangi kepalanya.
“dasar berengsek...”Teriak Nanami kecewa “..aku benar-benar mengkhawatirkan kamu... kau terlihat terluka, aku benci kau yang seperti itu..”Lanjut Nanami dan langsung pergi meninggalkan semuanya. Yano menatap kepergian Nanami dan merasa menyesal dengan apa yang dikatakannya tadi.
Sebagai perwakilan kelas Nanami mengajak teman-temannya untuk menentukan lagu yang akan dinyanyikan saat konser sekolah. Nanami berdiri didepan kelas dan menulis lagu-lagu yang akan dipilih. Tapi teman-temannya seperti tidak mau mendengarkan Nanami dan semuanya beranjak dari kursinya untuk pulang ke rumah masing-masing.
“teman-teman.. tunggu.. tunggu.. ayo pilih lagu mana yang akan kita nyanyikan saat konser?”kata Nanami.
Tapi beberapa teman tetap keluar dari kelasnya
“ahh sangat mengganggu.. kau kan bisa melakukannya sendiri “ kata salah satu teman kelasnya. “tunggu.. tunggu.. ini harus kita putuskan bersama..”
“kau bisa lakukan solo saja”
“aku tidak bisa.. hey guys.. ini even pertama kelas kita.. ayo lakukan bersama.. aku akan membuat not lagunya”
Nanami masih berusaha mengajak teman kelasnya. Tapi mereka tidak mendengarkannya dan tetap pergi. Hanya tinggal beberapa orang saja termasuk Yano yang dari tadi melamun menatap jendela, Takeuchi dan beberapa lainnya. Takeuchi menatap kasihan pada Nanami. klo di anime, Takeuchi beda kelas.
“maaf Nanami aku ada acara, aku pulang dulu ya” pamit Mizu-chin sahabatnya
“maaf aku juga Nanami, bye.. bye..”Taka-chan pun ikut pulang.
Saat melihat Yuri Yamamoto mau pulang, Nanami mencegatnya “Yamamoto-san, kau bisa main piano kan?”
“aku ada kelas” kata Yuri dan pergi. Yano mendengarkan semua itu, ia bangkit berdiri dan berjalan kearah Nanami. Nanami jadi takut Yano akan marah padanya setelah kejadian dilapangan tadi. Ia mengira Yano akan memukulnya, makanya saat Yano smkin deket kearahnya nanami memejamkan matanya. Tapi ternyata Yano berjalan kearah pintu keluar kelasnya.
Takeuchi menjadi semakin kasihan pada Nanami, ia bangkit dari kursinya dan mendekati Nanami. “Takahashi...”panggilnya, belom selesai ia bicara pintu kelas dibuka oleh Yano. Yano masuk ke dalam kelas lagi diikuti teman-teman lainnya. Ternyata Yano mengajak teman-temannya untuk tetap tinggal didalam kelas untuk latihan.
“ayo masuk semuanya.. “kata Yano.
“kau sangat memaksa..”gerutu teman yang keluar tadi.
“dia bilang “ayo lakukan ini bersama”.. tidak menyangka ini keluar dari mulut orang yang tidak bisa membaca nada” teriak teman yang lain menirukan kata-kata Yano saat memaksa mereka kembali ke kelas. Merekapun tersenyum geli mendengar rahasia yano yang katanya tidak bisa nyanyi itu.
“diamlah..!”teriak Yano tertawa malu.
“benarkah? Yano ternyata mempunyai kelemahan, tidak bisa melakukan sesuatu??” guman para gadis.
“dia benar-benar buta nada”kata teman cowok lainnya. “tuan buta nada”goda teman yang lain. Yano hanya tersenyum-senyum malu digoda teman-temannya itu. Takeuchi menatap Nanami yang sepertinya terharu atas ulah Yano tadi.
“ketua kelas, ayo sekarang kita ambil keputusan”kata Yano dari bangkunya. Nanami mengangguk dan mulai pemungutan suara.
Takeuchi sedang cuci muka saat Nanami lewat dan memanggilnya. “Takeuchi-kun” Take berjalan mendekati Nanami. “ini..”kata Nanami menyerahkan kertas yang berisi not lagu yang akan dinyanyikan dikonser sekolah. “kau membuatnya?”
“iya, karena aku sudah berjanji pada semuanya.. dan juga ini... tolong berikan pada Yano” Takeuchi melihat not nada untuk Yano disana Nanami membuatnya dengan gambar-gambar biar Yano lebih mudah membacanya.
“karena musik adalah kelemahan Yano”
“ohhh..”jawab Takeuchi binggung mo bicara apa.
“dan tolong katakan pada Yano aku minta maaf untuk hari itu.”
“kau sepertinya orang pertama yang pernah mengatakan hal seperti itu pada Yano.”kata Takeuchi, .Nanami tersenyum.
“apa?”
“aku tidak bisa bilang kalau dia baik atau berarti, tapi dia sudah menarik orang.. kau tau..ada orang yang membawa bola ditangannya dan orang disekelilingnya menjadi semangat, dan saat orang itu pergi semuanya ikut pergi.. orang itu akan selalu menjadi pusat segalanya“Nanami menjelaskan dengan penuh semangat dan antusias.
“.. aku menyukai Yano karena dia seperti itu “ungkap Nanami. Saat melihat takeuchi mematung, Nanami sadar klo dia terlalu bersemangat dan sdh bicara banyak. Ia jadi malu dan pamit pergi. “sampai jumpa lagi”
Takeuchi tersenyum geli, ia berjalan ke arah ujung dinding. “sekarang apa” katanya sambil mengulurkan not nada kebelakang. Ternyata dari tadi Yano ada dibalik dinding mendengar semuaya
“apa maksudmu “sekarang apa””tny Yano mengambil kertas yang diulurkan Take.
“orang yang sangat jujur ya”kata Take
“atau orang bodoh..”gumam Yano. Yano membuka kertas not nada dan tersenyum melihat tulisan dan gambar Nanami.
Nanami memimpin teman-teman latihan. Ternyata Yano bener-bener buta nada. Suaranya fals membuat yang lain meliriknya. Nanami tersenyum geli mendengar suara Yano itu. Takeuchi dan yang disebelah Yano bernyanyi sambil menahan geli. Yano cuek saja, konsen dengan kertas not nadanya... hihihi.. ikut geli juga denger n liatnya...
Istirahat latihan semua menggoda Yano yang fals itu. Nanami, Mizu-chin dan Taka-chan jg membahasnya “dia bener-bener parah..”tawa Nanami. “tapi dia sudah mencoba keras.. sambil -melihat not nada yang dibuat Nanami.. aku sangat cemburu..”Kata Mizu-chin
“okay.. okay... teman-teman.. ayo kita latihan lagi dari awal”seru Nanami.
Namun tiba-tiba terdengar suara berdegum, Yuri Yamamoto yang bermain piano tiba-tiba terjatuh. Semua terkejut, Nanami mendekati Yuri.
“Yamamoto san?” namun langkahnya terhenti saat Yano lebih dulu mendekati Yamamoto.
Yano memegang Yamamoto, Nanami terkejut melihat itu semua demikian juga teman-temannya. “anemia lagi?”tanya Yano ingin tau.
Yamamoto menepis tangan Yano “jangan sentuh aku!” tapi badan Yamamotopun limbung lagi. Yano menangkap tubuh Yamamoto dan menggendongnya keluar dari kelas.
Teman-teman masih shock dengan tindakan Yano pada Yamamoto itu jd mereka hanya berdiri melihat.
Saat sampai didepan pintu kelas, Yano memanggil Nanami. “ketua kelas!” Nanami lsg tersadar “iya..” Nanami berlari dan membuka pintu kelas untuk Yano.
BERSAMBUNG....
NB : Aku potong sampai sini dulu ya.. dilanjut ke part 2 selanjutnya...