Erika
berjalan seorang diri di jam bebas karya wisata sekolah. Erika lalu pergi ke kebun binatang di Kobe
itu. Ia melihat orang yang datang kesana berpasang-pasangan dan ia merasa
sangat kesepian.
“Syukurlah
aku menemukanmu” tiba-tiba Kusakabe berdiri didepannya.
Kusakabe
lalu membawa Erika pergi ke penjual kroket yang pernah diinfokan temannya
kepada Erika. Mereka lau memesan kroket itu.
“Oohh...
benar. Kroket disini enak banget” seru Erika menikmati makanannya
“Kau
benar. Aku harus berterima kasih pada temanku.” Ucap Kusakabe
“Maaf.
aku jadi memaksamu menemaniku.”
“Tidak
kok, aku juga mau mengikuti rencana perjalananmu. “ jawab Kusakabe
“Aku
pikir kau akan menjalankan rencana perjalananmu sendiri”
“Shinohara-san...Boleh
nanya sesuatu?” tanya Kusakabe
“hum?”
“Apa
yang kau suka dari Sata-kun?” tanya kusakabe “Ah, maaf. Tapi meski dia hanya
pacar pura-puramu... Aku tahu kalau perasaanmu padanya sungguhan.”
“Aku
sangat buruk karena berbohong begitu'kan?” kata Erika
“Itu
tidak benar! Aku mengerti perasaanmu. Soalnya aku selalu sendirian. “
“Aku
juga bertanya-tanya apa yang aku suka darinya. Dia selalu mempermainkanku. Dia
egois dan kasar. Dia mengucapkan hal-hal jahat. Tapi tetap saja aku
menyukainya'kan? Aku tidak bisa menyalahkan itu karena itu kebenarannya. Bahkan
aku tidak memahami perasaanku sendiri”
“Shinohara-san.
Apa aku tidak cukup baik bagimu?” tanya Kusakabe pelan.
Erika
menoleh pada kusakabe, kaget.
“Dibandingkan
Sata-kun, aku tidak keren sama sekali. Aku bahkan tidak bisa bilang kalau aku
lebih baik darinya. Tapi jika itu aku... Aku tidak akan pernah membuatmu
menangis” kata kusakabe mengungkapkan perasaan yang selama ini dipendamnya.
“Maafkan
aku. Kusakabe-kun, aku masih...”
“Aku
mengerti. aku tahu perasaanmu.. Itu sebabnya kau tidak perlu menjawab sekarang.
Hanya untuk hari ini... Bisakah kau memberiku kesempatan untuk membuatmu
tersenyum? Aku akan melakukan yang terbaik.” Kata kusakabe
“Yaa” angguk Erika
Kamiya
berjalan bersama Sata dan beberapa cewek-cewek cantic seperti yang ia
rencanakan dulu. Maklum dia juga termasuk cowok playboy disekolah jadi
cewek-cewek nempel padanya. Di belakangnya Sata juga berjalan mengikutinya tapi
tetap jaga jarak dengan kamiya dan cewek-cewek itu.
Saat
cewek-cewek itu masuk ke toko perhiasan, Sata melihat perhiasan ditampikan
dikaca. Ada perhiasan untuk cewek dan ada kalung anjing juga. Sata jadi
teringat ucapan Erika yang akan bahagia jika ia menerima hadiah dari orang yang
dicintainya.
“Sata-kun!
Ayo pergi!” ajak Kamiya.
Mereka
lalu pergi ke sebuah karaoke.
Sata
terlihat tidak menikmati acara itu. tiba-tiba ia berdiri dan berjalan keluar.
“Hei,
Sata-kun. Kau mau kemana?” tanya Kamiya
“Toilet.”
Jawab Sata dan buru-buru keluar.
Kamiya
berbisik sesuatu pada seorang gadis yang ada disebelahnya.
Sata
keluar dari ruangan karaoke kamiya dan teman-teman lainnya..
“Apa
sih yang aku lakukan?” gumam Sata sendirian menyesali keputusannya pergi
bersama Kamiya.
Hpnya
tiba-tiba bordering dan ia menerima telpon yang ternyata dari kakaknya,
Reika-san.
“Kau
benar-benar tak berguna ya?” ucap reika dengan nada kesal pada adiknya
“Apa?”
“Aku
mendapat pesan suara dari Erika-chan. Aku mencoba menelponnya tapi tidak bisa.”
Jawab reika
“Jadi,
kenapa?”
“Tempo
hari ketika aku bertemu dengannya. Erika-chan bilang kau cowok baik. Apa kau
tidak tahu? Dia sangat terluka dengan kata-katamu? Apa kau benar-benar
melihatnya dengan baik? Dia mencoba yang terbaik untuk mengertimu. Perasaan
yang paling penting, sampai kau mengatakannya dengan kata-kata, itu tidak akan
tersampaikan”
“Diamlah.
Aku tahu itu!” seru Sata mematikan telponnya dengan kesal.
Seorang
gadis yang ada didalam ruangan yang tadi dibisiki Kamiya, keluar ruangan dan
berdiri disebelah Sata.
Erika
dan Kusakabe pergi ke china town dan melihat penampilan barongshai. Tiba-tiba
seseorang lewat dan agak mendorong Erika sehingga tasnya terjatuh. Kusakabe
membantu mengambilkan tas Erika. Tanpa Erika sadari gantungan kunci kura-kura
yang dibelikan Sata terjatuh.
Mereka
lalu berjalan lagi dan Kusakabe mampir ke sebuah toko. Erika menunggu diluar
toko.
Setelah
agak lama Kusakabe keluar dengan perasaan bersalah karena sudah membuat Erika
menunggunya lama.
“Maaf,
Ada banyak orang di supermarket. Kita
harus bergegas ke Venus Terrace'kan?” tanya Kusakabe.
“Umm,
Kusakabe-kun... Maaf... Sebenarnya mulai sekarang aku mau pergi kesana sendiri.
Bahkan jika aku tidak bisa menolong diriku. Setelah mengatakan hal kejam.. Entah
kenapa, aku masih ingin mempercayai kyoya-kun.
Aku berfikir "Bagimana jika". Aku sangat minta maaf” kata Erika
membungkuk didepan Kusakabe.
Erika
masih berharap agar Sata pergi ke Venus Terrace dan mereka akan bertemu disana
untuk memasang gembok cinta mereka.
“Jangan
meminta maaf.. Aku masih menyampaikan perasaanku padamu meski aku tahu
perasaanmu yang sebenarnya. Ya, tidak apa. Aku akan kembali ke hotel dan
mengatakan pada guru kalau aku bersenang-senang.”ucap Kusakabe memahami Erika
“Kenapa?”
“Sudah
aku bilang kan? Aku... mau cewek yang aku suka bahagia” kata Kusakabe tulus
“Terimakasih”
ucap Erika terharu
“Ya”
angguk Kusakabe.
Erika
lalu berlari meninggalkan Kusakabe.
Sementara
itu Sata mencoba menghubungi Erika tapi Telpon Erika tidak bisa di hubungi.
Sata mencari di hotel tempat mereka menginap tapi tidak melihat Erika. Ia
melihat Tezuka dan Marin serta teman Erika lainnya sedang berbicara, Sata lalu
mendatangi mereka.
“Dimana
Erika?” tanya Sata
“Aku
tidak melihatnya.” Jawab marin
“Bukannya
dia dengan Kusakabe-kun?” ucap Tezuka
“Jadi
kenapa kau tidak pacaran dengannya?”
“Bukankah
kau terlihat sedikit bahagia?” tanya cewek-cewek itu.
Sata
tidak menjawab mereka dan segera berbalik pergi.
Sata
berlari melewati Kamiya yang baru datang
ke hotel setelah bermain bersama cewek-cewek tadi
“Hei,
Tunggu!” seru Kamiya
Sata
menghentikan larinya dan menoleh pada Kamiya.
“Apa
kau tidak tahu seberapa kau membuatku malu didepan cewek-cewek? Kenapa kau
tidak bersenang-senang saja dengan kami? Apa kau tidak bisa membiarkan saja
Kusakabe-kun dengan Erika-chan?” ucap kamiya
“Diam.
Nikmati saja sendiri.” Sahut Sata berjalan peri
“Aku
bilang tunggu! Jangan bertingkah begini. Coba lihat ini. Aku punya 300 alamat
email cewek di Hp;ku.Sekali kita hubungi, mereka akan datang dalam sekejap. Dengan
kata lain, aku menikmati hidupku 300 kali lipat darimu” ucap Kamiya
memperlihatkan contact di HPnya yang penuh dengan nama-nama cewek.
Sata
berjalan mendekati Kamiya dan mengambil Hp Kamiya. Ia terlihat menekan beberapa
tombol HP kamiya.
“Menyimpan
nomer cewek meski kau tidak menyukainya, kau benar-benar tempat sampah” ucap
sata
“Tempat
sampah?”
“Selama
dengan mereka.. Apa kau pernah punya cewek yang ingin kau lindungi? Seorang
cewek yang kau pikirkan lebih dari apapun. Apa kau punya? Seorang cewek yang
jika hilang darimu. Akan ada perasaan sakit didadamu. Apa kau punya seseorang
yang seperti itu? Aku tahu kau pasti tak mengerti sama sekali. Suatu saat kau
akan bertemu orang yang seperti itu.” ucap Sata pelan
“Kenapa?”
“dulu…
aku seperti dirimmu” ucap Sata
“Berhenti
mempermainkanku.” Kata Kamiya sinis
“Begitulah”
ucap sata sambil mengembalikan HP Kamiya lalu ia berlari pergi lagi.
Kamiya
melihat hp yang diserahkan sata dan ia terkejut melihat contactnya yang penuh
nama cewek-cewek jadi kosong semua. Sata sudah menghapus contactnya.
“Bajin*an
itu. Dia menghapus semua nomer! “ dengus Kamiy tapi ia tak Nampak kecewa
kontaknya dihapus Sata seperti itu..
Sementara
itu Marin dan Tezuka dan kedua gadis lainnya yang mellihat kejadian itu jadi
tersenyum.
“Dia
sepertinya serius” ucap marin
"iya..
Pangeran Iblis". Ucap Tezuka
Mereka
memahami perasaan Sata pada Erika saat Sata begitu panic mencari Erika. Sata sepertinya menyimpan perasaan pada Erika.
Erika
berlari ke Venus terrace. Ia menaiki anak tangga dan ia kehabisan nafas begitu sampai ditempat
itu. Erika tidak melihat ada siapapun
disana, apaagi Sata.
“Dia
tidak datang.” Gumam Erika melihat gembok-gembok yang terpasang disana.
Erika
memandang pemandangan kota yang mulai berwarna orange karena matahari yang
hampir terbenam. Erika lau mencari gembok kunci ditasnya dan betapa terkejutnya
Erika saat ia tidak melihat gantungan kunci kura-kura ditasnya.
Sata
memutuskan mencari Erika di venus terrace. Sata sampai disana sudah malam dan
ia tidak menemukan Erika. Sata menghubungi Erika lagi tapi Erika tidak
mengangkat telponnya.”
“S*al
angkat telponnya dong!” gerutu Sata
Sata
lalu membuka buku agenda yang dibuat Erika untuk jam bebas ketempat yang
ingin ia kunjungi bersama Sata.
Sata
terus berlari menuju ke lokasi yang ada di agenda itu tapi ternyata Erika tidak ada disana.
Erika
pergi ke china town untuk mencari gantungan kuncinya disana. Ia yakin ada
disana karena kejadian barang-barangnya yang sempat berhamburan disana.
Lokasi
itu ternyata sudah dibersihkan jadi Erika memutuskan mencarinya ke tempat
sampah. Erika membongkar-bongkar tempat sampah sampai dilihat beberapa orang
yang meewatinya dengan tatapan mencemoohnya.
Tapi
alangkah senangnya Erika saat ia akhirnya menemukan gantungan kunci kura-kura
itu “Ketemu!” serunya senang.
Gadis
–gadis yang melewati Erika berbisik-bisik dengan temannya.
“Apa
kau melihat gadis itu? Apa yang dia lakukan di tempat pembuangan sampah?”
“Dasar
jorok!”
Saat
itu Sata lewat disebelah mereka dan Sata ikut melihat kearah pandangan mata
gadis-gadis itu.
Sata
terkejut mengenali tubuh Erikayang jongkok didekat tempat sampah. Sata segera
berlari ke tempat Erika.
“Oi,
Erika! Apa yang kau lakukan disana?!” teriak Sata
Erika
terkejut mendengar suara Sata. Erika berdiri dan melihat Sata yang berlari ke
arahnya .
“Kyoya-kun...kenapa?”
“Jangan
nanya "kenapa"", anjing bodoh!”Menelponmu sepanjang waktu dan
mencarimu berkeliling!”
“Aku
kehilangan Gantungan Kunciku jadi…”
“gantungan
kunci? Jadi itu sebabnya kau mencarinya di tempat sampah?
“Soalnya
meski itu hanya bohong atau tidak. Waktu yang aku habisikan bersamamu adalah
kenangan yang indah. “
“Kau
benar-benar sangat bodoh.” Ucap Sata tertawa.
“Aku
sudah memutuskan.” Kata Erika.
“Apa?”
“Aku
mau berhenti jadi gadis serigala. Aku berhenti.” Ucap Erika tertawa
(dipaksakan).
Erika
sesekali menatap mata Sata. Wajahnya terlihat sangat sedih
“Terimakasih atas semuanya. Entah kenapa... Aku
benar-benar berfikir untuk berhenti. Aku sangat bodoh kan? Bukankah lebih baik
jika aku melakukannya dari awal... Tanpa pacar... Karena benci sendirian... Aku
berbohong. Tapi... Aku jadi beneran menyukaimu. Berjalan bersamamu sangat
menyenangkan. Sangat menyenangkan tapi Aku tidak masalah jika itu hanya
pura-pura. Aku ingin berada disampingmu. Aku benar-benar minta maaf.” Ucap Erika
sedikit terisak tapi mencoba ditahannya.
“Lalu
dengan ini, maksudnya.. Kau tidak mau lagi memerankan peranmu kan?” tanya Sata
Erika
mengangguk
“Aku
mengerti..” ucap Sata yang terus memperhatikan wajah Erika yang tertunduk
didepannya.
“Apa
kau pikir kau diperbolehkan menyiram wajah tuanmu dengan air?” seru Sata
Erika
menatap Sata dengan mata yang penuh airmata yang siap berlinang diwajahnya. “Itulah
kenapa kau bilang aku berhenti!” seru Erika berkaca-kaca
“Jangan
bertingkah sombong padaku!” seru Sata. Ia mengambil sesuatu dari sakunya lalu
ia berjalan mendekati Erika dan memasang sesuatu di tubuh Erika. Ia lalu
berjalan mundur dan memperhatikan Erika lagi.
“Dilehermu…
“ ucap Sata
Erika
meraba lehernya dan menemukan kalung yang tadi dipasangkan Sata padanya.
“Jika
aku memberimu kalung anjing sungguhan, orang-orang akan mengejek seleraku.”
Erika
terdiam tidak mengerti maksud Sata tiba-tiba memberikan kalung padanya. Ia
hanya diam membisu menatap Sata dengan airmata yang berlinang.
“Itu
bukti kalau kau milikku. Jangan lupakan itu.” ucap sata dan membelakangi Erika.
“Aku
tidak mengerti.” Ucap Erika terisak
“hah?”
Sata berbalik melihat Erika.
“Aku
tidak tahu bagaimana perasaanmu! Jika kau tidak mengatakannya, aku tidak tahu!”
seru Erika masih dengan airmata yang berlinang.
“Mulutmu
yang berisik itu...”Sata berjalan mendekati Erika lalu ia memeluk Erika dan
mencium bibirnya.
Sata
melepaskan ciumannya dan ia memeluk Erika erat “Aku mencintaimu.” Ucapnya pelan.
Erika
terkejut dengan pengakuan Sata. Airmatanya semakin deras berlinang bukan karena
sedih lagi tapi karena bahagia.
Sata
melepaskan pelukannya dan mengusap kepala Erika “Ayo kita pulang!” ucapnya
berjalan mendahuui Erika.
Sata
berbalik dan melihat Erika yang masih berdiri ditempatnya dan menghapus airmata.
“Ayo cepat!.” Seru Sata.
Erika
lalu mengejar Sata dengan sebuah senyuman disudut bibirnya.
“Apa?
Kau bilang apa.. hehe?” seru Erika tertawa-tawa
“Apa
yang kau katakan?” ucap Sata pura-pura tidak paham maksud Erika karena ia pasti
akan malu klo harus mengulang kalimat itu lagi.
“Katakan
sekali lagi.” rengek Erika bergelayut dilengan Sata
“Aku
tidak mau, anjing bodoh.”
“Katakan
sekali lagi! Ayo dong.” Desak Erika.
“Tidak
mau!”
“Ayo
katakan sekali lagi!”
“Jangan
pikir bisa memaksa tuanmu. Lari yuk!” ucap Sata berlari-lari
“Hei,
tunggu. Katakan lagi!”
“Ayo,
jangan sampai tertinggal dibelakang.”
“Hei!
Kyoya-kun, katakan lagi!” seru Erika mengejar Sata sambil tertawa-tawa bahagia.
~~TAMAT~~