Yuni
berangkat sekolah bersama Nami-chan dan Saki-kun. Matoba melihat Yuni dari jauh
dan ia mengejar Yuni.
“Kururugi-san!
Aku akan membawanya (tas Yuni). “ ucap Matoba
“Tak apa, Matoba-kun. Tolong jangan berbicara
begitu. “ sahut Yuni
Nami-chan tersenyum melihat ada cowok yang
mendekati sahabatnya “Matoba-kun tampaknya orang bertipe pengawal. “
“Dia melindungi buku catatanku. Dia
penyelamatku. “ kata matoba memberi alasan
“Matoba-kun juga penyelamatku. Dia membawaku ke UKS ketika aku pingsan. “
sahut Yuni.
Matoba
langsun terdiam. Mereka berjalan dihalaman sekolah bersama-sama.
Dari
ruangan kelas Sakurai-sensei melihat keakraban ke empat orang itu dari jendela
ruangan guru. ia terlihat banyak pikiran.
“Sakurai-sensei. “ sapa Takizawa-sensei “Berikut daftar tugas sekolah selama musim
panas. “
Sakurai-sensei
menerimanya dan kembali ke tempat duduknya lagi dengan ekspresi wajah yang aneh.
Takizawa-sensei
yang melihat Sakurai-sensei tadi melihat halaman sekolah jadi ingin tau apa
yang tadi dilihat sakurai sensei. Takizawa melihat ke halaman dan ia melihat
Yuni dan teman-temannya.
Matoba
mengajak Yuni pergi ke sebuah café roti.
“Maaf mengundangmu ke suatu tempat seperti ini
begitu tiba-tiba. “ ucap Matoba.
“Tak apa, Aku suka yang manis-manis. “ jawab
Yuni
“Syukurlah! “ matoba menghela nafas lega
“Sebenarnya, Aku ingin menjadi koki Pastry (
Tukang Buat Kue]). Aku ingin belajar hal-hal yang aku makan dengan hati-hati di
tempat-tempat seperti ini. Tapi sulit untuk datang ke sini sendirian. “
“Aku tidak tau itu! “
Matoba
membuka buku diarinya didepan Yuni.
“Buku yang kau lindungi ini sebelumnya. ada
resep yang ayahku tulis - dia seorang chef pastry di Perancis. Setelah lulus,
aku ingin mengumpulkan uang, dan pergi ke Perancis, dan bekerja di toko ayahku.
“
Matoba
bersemangat bercerita. ia melihat Yuni terus memperhatikannya.
“Maaf, pasti ini membosankan bagimu. “
“Aku tidak bosan sama sekali. Aku terharu.
Tidak sepertimu, Aku tidak punya impian yang jelas untuk masa depanku. Ketika aku SMP, Aku punya impian untuk
belajar di Universitas Mendel di California. Tapi aku tidak bisa bicara bahasa
Inggris.. Pada akhirnya, Aku menyerah. “
“Kau pasti bisa belajar di luar negeri! Kau
super pintar. Kau masih memiliki waktu! “ Matoba memuji dan memberi semangat
pada Yuni untuk berjuang meraih impiannya. Yuni tertunduk dan tangannya
terangkat memegang telingannya. (yuni malu).
Sampai
diruah Yuni mulai mencari informasi nilai TOEFL untuk bisa sekolah di sana. Ia
melihat buku catatan Bahasa inggris dan ia jadi ingat Sakurai-sensei.
Liburan
musim panas dimulai. Yuni, Nami, Saki dan Matoba pergi mengisi waktu liburan
mereka.
Nami-chan
dan Saki-kun berjalan bergadengan tangan didepan Yuni dan Matoba.
Saki-kun
melirik kebelakang melihat kedua temannya hanya berjalan dalam diam.
Nami-chan
ikut menoleh dan tersenyum. Nami-chan
berbicara lirih pada Matoba.
“Matoba-kun,
kenapa kau tidak berpegangan tangan dengan Yuni? Kau suka dia, kan?“
“Ada apa denganmu? Tidak bersikap seperti pria
sejati! Seorang pria harus lebih tegas! “
Saki-kun menimpali.
Matoba
lalu melihat Yuni yang sudah berjalan didepan mereka dan Matoba mempercepat
langkahnya mengejar Yuni.
“Kururugi-san!
“ serunya.
Yuni
menoleh memperhatikan Matoba.
“Aku suka Kamu. “ ucap matoba-kun. Yuni
terkejut namun ia hanya diam saja. Matoba lalu menggenggam tangan Yuni dan
menariknya berlari.
Sementara
itu sakurai-sensei dan Takizawa juga jalan-jalan berdua. Mirei sepertinya
mengajak haruka menemaninya berbelanja.
“Beruntungnya! “
“Yeah, Aku sangat mencari ini. “ sahut Mirei “Jadi, selanjutnya, bagaimana kalau nonton
Film? “
“tapi Kita hanya merencanakan untuk belanja,
kan? Kau selalu meminta lebih dan lebih. “ sahut Haruka.
Mirei
melihat disebrang jalan ada matoba yang sedang berjalan dengan menarik tangan
Yuni.
“Aku mau pulang. “ pamit Haruka berbalik untuk
pulang.
“Tunggu. “ Mirei menyentuh lengan haruka dan
menghalanginya pergi. “Haruskah kita.. mulai kencan lagi? “
“Ada apa ini tiba-tiba?... Mirei…. Aku-…“
“Aku
tau! Jangan katakan “Aku tidak bisa
membohongi perasaanku “, kan? Aku tidak mau mendengarnya lagi. “
“Kau sedikit aneh hari ini. “ ucap Haruka. Ia
lalu berbalik untuk pulang ke rumahnya.
Tapi Haruka terkejut saat Melihat
Matoba sedang berpegangan tangan dengan Yuni berjalan di jalanan depannya.
“Kururugi?
“ gumamnya kaget. Ia melihat Yuni meremas roknya dengan tangannya. Haruka mau
berjalan mendekati mereka.
“Haruka! Jangan! “ cegah Mirei menarik lengan
Haruka. “Kau tau apa yang akan terjadi,
kan? Jika ada yang tau, kau akan di pecat! “
Haruka
terdiam.
Matoba
terus menarik tangan Yuni.
“ano…“ Yuni mencoba melepaskan pegangan tangan
Matoba. Cowok itu tersadar atas apa yang dilakukannya dan ia melepaskan
pegangan tangannya.
“Maaf, Matoba-kun. “ Yuni menatap Matoba “Ada.. seseorang yang aku suka. Karena itu….“
Belum
sempat Yuni melanjutkan ucapannya tiba-tiba sebuah bayangan yang berlari sangat
cepat meraih tangannya dan mengajaknya berlari.
Yuni tak bisa melawan tenaga orang yang menariknya. Matoba juga terkejut
melihat seseorang membawa Yuni begitu saja... lebih-lebih ia sepertinya mengenal parfum yang dipakai orang itu.
Yuni
berlari mengikuti langkah orang yang menariknya itu. Yuni berlari sambil
memperhatikan pria yang menarik itu. Pria itu memakai jaket yang ada hoodnya
dan hoodnya itu menutupi kepala pria itu jadi ia tidak tau siapa orangnya.
Mereka
terus berlari. Hood yang dipakai orang itu berhembus angin. Yuni terkejut saat
tau orang yang memakai hood dan mengajaknya berlari itu adalah Sakurai-sensei.
Sakurai-sensei
membawa Yuni berlari sapai di bawah tangga stasiun bawah tanah baru mereka
berhenti dan ia melepaskan pegangan tangannya.
“Apa
yang kau lakukan? “ Tanya Sakurai sensei terengah.
“sensei
juga.. ada apa denganmu? “ sahut Yuni mengatur nafasnya.
“Aku
disakiti.. Oleh anak ini. “ gumam sakurai-sensei melirik Yuni dan tersenyum
tipis.
Sakurai
sensei lalu berjalan mendekati Yuni “Kururugi… Aku suka Kamu. “
“Aku tidak percaya padamu. “ jawab Yuni dengan
cepat.
“hah?
“
“Mengatakan sesuatu seperti itu tiba-tiba. Mustahil
mempercayainya! “
“Kururugi….“
“Aku.. sungguh mencintaimu, sensei! Tapi
perasaanmu mungkin sementara. Selama kau tidak dapat membuktikan perasaanmu, Aku
tidak bisa mempercayaimu! “ teriak Yuni dan berlari meninggalkan
sakurai-sensei.
Haruka
memikirkan semua tentang hubungannya dengan Yuni. Ia mengambil box rokoknya. Ia
teringat sesuatu dan langsung membuang rokoknya. Ia lalu pulang ke rumahnya.
Sejak
kejadian hari itu, Yuni jadi sering termenung. Akechi memperhatikannya saat
mereka sedang makan pagi di meja makan.
“Ada apa, Yuni? Apakah kau panas? “
“Tidak, Aku baik-baik saja. Makasih,
Kazuma-kun (akechi-sensei) “ kata Yuni melihat adechi.
Pandangan
Yuni teralihkan oleh sosok yang dilihatnya dari jendela dibelakang Akechi. Ia
melihat ada Sakurai-sensei berpenampilan menyamar sedang memberinya kode
untuknya keluar.
Akechi
heran melihat Yuni hanya terdiam saja.
“Yuni? “
“Aku mau beberapa Donat. “
“Donat?
Sekarang? “
“Yeah.
“Aku
akan segera kembali. “
“Yuni!
“
Yuni
segera berlari keluar rumahnya.
Yuni
kaget saat membuka pintu dan sakurai sensei sudah menunggunya. Sakurai-sensei
langsung menarik tangan Yuni pergi.
“Sensei. Mau kemana kita--“
Sakurai-sensei
membawa Yuni ke dalam mobilnya.
“jangan khawatir. Duduk dan diam saja. “
Mobilpun
berjalan pergi.
Sakurai
sensei membawa Yuni ke sebuah pantai yang sepi.
“Ini
adalah tempat yang tersembunyi bahkan penduduk setempat tidak pernah mengunjunginya.
“ ucap sakurai-sensei sambil melepaskan kacamatanya.
“Indahnya~“ gumam Yuni terpesona dengan
pemandangan pantainya. Yuni melirik Sakurai-sensei yang sedang menatapnya.
“Ada apa? “
“Bukan apa-apa. “ sahut sakurai-sensei
tersenyum “Tempat ini Indah, kan? “
(maafkan kilafku memuat foto2 ini... hihihi)
“Kururugi,
dengar. Pernahkah kau melihat matahari biru terbenam? “
“matahari biru terbenam? “
“Bagaimana mungkin ada, kan? Bahkan kau tidak
tau. Kau tidak akan pernah melihat sekalipun kecuali jika kau pergi ke Mars. Tapi
ayahku bilang dia pernah melihatnya sekali. Dia mungkin hanya membual tentang
hal-hal ini pada anak-anak. Dia adalah seorang salesman di perusahaan
perdagangan. Dia selalu pergi ke luar negeri untuk perjalanan bisnis. Semua
orang di perusahaan tahu dia workaholic. Tapi kadang-kadang ketika dia berada
di rumah, Dia membuat cerita seperti itu. Dengan senyum diwajahnya. Dan
kemudian, Ketika aku berumur 12 tahun, dia bunuh diri. Dia berbohong pada kami
sampai akhir. Dia benar-benar khawatir
tentang kerugian perusahaannya. Dan karena
itu.. Aku sangat membenci kebohongan… Aku tidak pernah membicarakan ini
sebelumnya. Kaulah yang pertama. Kau tidak benar-benar mendengarkannya, kan? Cerita
seperti ini.“
Sakurai-sensei terus menatap Yuni dengan serius.
“Kururugi.
Setelah kau lulus, Ayo Menikah. “ ucap sakurai-sensei tiba-tiba. Yuni
sangat terkejut.
“Ini pertama kalinya aku jatuh cinta. Makanya..
aku pikir, Aku bisa pergi kemanapun jika bersamamu. “ sakurai-sensei
melanjutkan kalimatnya.
“Itu
alasannya? Bukankah tiba-tiba membicarakan tentang pernikahan sedikit kejauhan?“ jawab Yuni
“Kaulah yang mengatakan untuk aku membuktikannya
kan“
“.. I..tu.. be..nar. “ Yuni tertunduk.
“Jadi
gimana? Ini kurang lebih adalah lamaran.. “ Tanya sakurai-sensei mendekati
Yuni.
Gadis
itu membalikkan badannya membelakangi sakurai-sensei. Yuni lalu meraih jepit
kepala kucing dan mengelusnya.
“Jika kau sampai segitunya.. maka aku setuju. “ jawab Yuni atas pernyataan
gurunya itu.
Sakurai-sensei
lalu memeluk bahu Yuni dari belakang.
“Sensei. “
“Aku mencintaimu, Kururugi. Jika itu demi
berada bersamamu, Aku bisa berhenti menjadi guru. “
sakurai-sensei
lalu membalikkan badan Yuni menghadapnya.
“Tapi jika ada yang melihat ini, Kau akan
dikeluarkan. Jadi sampai kau lulus, kita
harus tetap seperti siswa dan guru. Mengerti?
“
“Ya. “ Yuni tertunduk
Sakurai-sensei
merasa Yuni terlihat sedih harus menyimpan rahasia hubungan mereka “Jangan khawatir. Apapun yang terjadi Aku akan
melindungimu. Okay? “
“Yeah.
“
Sakurai-sensei
tersenyum dan menggenggam tangan Yuni “Sini. “
Sakurai-sensei
mengajak Yuni berjalan berpegangan tangan. Mereka lalu bermain-main air.
Sakurai-sensei
mengantar Yuni sampai dijalan yang berjarak beberapa rumah dari tempat tinggal
Yuni.
“Saat
waktunya tepat, Aku akan memberitahu Akechi-sensei bahwa kita akan menikah. “ kata
sakurai-sensei
“Okay. “ sahut Yuni menatap Sakurai-sensei.
Sepertinya Yuni sangat bahagia sampai ia mengambil jepit kucingnya dan
mengelusnya lagi.
“Kau sangat menyukai itu, ya? “ Tanya
sakurai-sensei memperhatikan.
“Kazuma-kun (akechi-sensei) memberikannya
padaku ketika aku masih di SMP. Jadi,
biarpun tanpa ekspresi, dengan ini aku akan terlihat sedikit lebih manis“
“Kau tidak perlu sesuatu yang seperti itu. Mulai
sekarang, Aku akan selalu melihatmu. “ ucap sakurai tersenyum manis menatap
Yuni. Gadis itu sampai malu dan menyentuh telingannya.
Disekolah
Yuni menunggu sakurai-sensei di depan ruangan kelas Bahasa inggris.
Sakurai-sensei terkejut Yuni sudah ada disana. Yuni terlihat tidak memakai
jepit rambut kucingnya. Mungkin yuni ingin memperlihatkannya pada
Sakurai-sensei.
Sakurai-sensei
pun mempercepat langkahnya menuju kelasnya. Namun tiba-tiba sekelompok siswi
memanggilnya dan memintanya menerjemahkan bukunya. Sakurai-sensei didesak
mereka dan akhirnya mnyentujuinya. Tanpa melihat dan berbicara dengan Yuni, ia
langsung masuk ke ruang kelas Bahasa
inggrisnya.
Yuni
menahan emosinya dengan meremas roknya.
Saat
pelajaran Bahasa inggris Yuni terus memperhatikan sakurai-sensei. Merasa
diperhatikan terusan sama Yuni, sakurai menatapnya tanpa ekspresi (cinta).
Yuni
pergi ke toilet dan menatap wajahnya di cermin. Yuni lalu mengambil jepit
rambut kucingnya dan memakainya lagi.
Matoba
melihat Yuni berjalan sendirian dan ia menghampirinya.
“Kururugi-san! “ pangginya. Yuni menoleh dan
mereka akhirnya berbicara dihalaman sekolah.
“Aku minta maaf soal hari itu yang setelah
ujian. Karena pergi tiba-tiba. “ ucap Yuni
“Aku.. berpikir untuk mengejarmu, tapi.. Aku
memutuskan untuk tidak Karena orang itu adalah.. Sakurai-sensei, kan? “ tebak
Matoba
Yuni
terkejut rahasia mereka terbongkar.
“Aku bisa mengatakannya dari bau Cologne-nya“
lanjut matoba.
“Oh... “
“Sakurai-sensei adalah satu-satunya orang yang
kau sukai, kan? Dan dia mungkin.. “ matoba melihat Yuni tertunduk seperti tidak
mau membahasnya.
“Tak apa, kau tidak perlu memberitahuku. “
“Maaf. “
“Jangan minta maaf. sebenarnya, akulah yang
harus minta maaf“ matoba tertunduk. Yuni tak mengerti kenapa matoba perlu minta
maaf padanya.
“Sensei bilang untuk tidak memberitahunya,
jadi aku tetap diam. Tapi, orang yang membawamu ke UKS saat kau pingsan hari
itu bukan aku.. tapi Sakurai-sensei. Ketika
kau pingsan, Dia tiba-tiba datang. Dia.. sangat mengkhawatirkanmu. “
“Jadi
itulah yang sebenarnya…“ ucap Yuni sambil memegang telinganya malu.
Matoba
terus memperhatikan Yuni.
Yuni
mempersiapkan makan malam sambil terus bersenandung lirih. Ia terlihat sedang
senang. Ditangan Yuni terlihat sebuah buku masakan.
“Oh, kau sedikit gembira. “ ucap akechi
melihat Yuni
“Sarapannya akan segera selesai. “ sahut Yuni.
Akechi
melihat ke meja makan dan disana sudah ada beberapa masakan buatan Yuni.
Persiapan menikah dengan sakurai-sensei(?)
“Kau mulai banyak memasak akhir-akhir ini. Tapi
kau lebih baik membuat masakan-masakan sederhana seperti sebelumnya. Karena kau
harus mempersiapkan diri untuk ujian.
“Tak apa, ini bagus untuk mood-ku. Dan ada
banyak hal tentang memasak yang ingin aku pelajari. “ jawab Yuni
“Ada yang aneh nih~~“ goda akechi.
“Gak ada kok. “ sahut Yuni tapi Akechi
benar-benar merasa aneh.
Yuni
terus belajar percakapan Bahasa inggris dari kaset yang pernah dipinjamkan
sakurai sensei padanya.
Saat
disekolah yuni melihat 2 orang teman yang berpacaran. Mereka terlihat sangat
bebas, mesra, bergandengan tangan di lorong sekolah. Yuni Iri(?)
Yuni
menerima sms dari Sakurai-sensei “Datang
ke Kantor Bimbingan Karir setelah sekolah “
Yunipun
membalas sms itu “iya. “
Yuni
sangat senang dan ia mengambil jepitnya lalu mengelus kepala kucing sepertii
biasanya.
Nami-chan
dan saki-kun datang menghampiri Yuni.
“Yu~~~~ni! Ada apa? “ Tanya Nami-chan
menggoda.
“Gak ada apa-apa, beneran. Maaf, Nami-chan. Ada sesuatu yang harus aku
lakukan, jadi aku tidak bisa pulang dulu. “
“eh Kenapa? Kita memiliki rencana untuk pergi
makan donat bersama-sama untuk sekali ini! “
“Itu…“ Yuni tak bisa memberi alasan pada
Nami-chan. Yuni melihat jam tangannya.
“Ah, Maaf, Aku harus bersiap-siap untuk kelas
berikutnya“
“Yuni? “
Nami-chan
merasa aneh dengan sikap Yuni itu.
Begitu
bel usai sekolah berbunyi, Yuni langsung berlari dengan penuh semangat menemui
kekasihnya, sakurai-sensei. Saat masuk ke ruangan itu ternyata sakurai-sensei
sudah menunggunya.
“Aku melihat hasil UN. Nilai bahasa Inggrismu sudah naik sedikit. “
puji sakurai-sensei tersenyum.
Yuni
langsung memegang telinganya malu-malu.
“Berkat bahan ajaran yang kau berikan padaku. “
“Kau tidak puas karena masih banyak perbaikan,
kan? Kau masih bisa menjadi lebih baik lagi di bahasa Inggris. “ kata
sakurai-sensei sambil menyerahkan file pelajaran Bahasa inggris yang sudah di
rekapnya.
“Ini..
karena ini kau menyuruhku kesini? “ Tanya Yuni sedikit kecewa (?)
“Ya, benar. “
Yuni
hanya diam membuat sakurai –sensei merasa ada sesuatu dengan gadis itu. “Ada
apa? “
“Bukan
apa-apa. Permisi…“ Yuni menjawabnya dan berbalik meninggalkan ruangan dengan
sedih.
“Kururugi. “ panggil sakurai-sensei sekali
lagi menghentikan langkah Yuni “Apa kau baik-baik saja? “
Yuni
masih terdiam membelakanginya. Sakurai-sensei melihat Yuni sedang mencengkram
roknya. Ia baru sadar klo Yuni sedang menahan emosinya. Yuni sedang tertekan.
Sakurai-sensei
lalu mendekati Yuni dan memeluknya dari belakang. “Maaf. Sudah Menyakitimu. “
“Sensei.. Aku.. tidak baik-baik saja. “
Sakurai-sensei
lalu membalikkan tubuh Yuni menghadapnya. Ia mengamati wajah Yuni yang
tertunduk itu.
“jepit
Kucing itu. Kau memutuskan untuk memakainya kembali. “ ucap sakurai-sensei.
Yuni
terkejut sakurai-sensei ternyata memperhatikannya sehingga tau klo ia sempat
tidak memakai jepit kucing itu.
“Kau melihatnya? “ Tanya Yuni tak percaya.
“Sudah
kubilang kan. Aku akan selalu melihatmu. “
Yuni
lega dan langsung meletakkan kepalanya ke bahu sakurai-sensei yang langsung
mengelus kepalanya dengan lembut.
Pada
saat mereka berpelukan itu, Takizawa
sensei sedang lewat dan melihatnya. Ia terdiam memperhatikan. Lalu ia mengambil
HPnya dan mengambil foto Yuni dan sakurai-sensei yang sedang berpelukan itu.
Diruang
guru mirei terus memperhatikan foto itu sampai ia tersadar saat akechi sensei
memanggil namanya.
“Takizawa-sensei. “
“Ya? “
“Um, ada waktu? “
“Tentu“
“Um, begini.. Ini tentang Kururugi Yuni. “
“Kururugi-san?
“
“Ya…
Dia... tampak sedikit aneh akhir-akhir ini. Tiba-tiba mengatakan dia ingin
donat dan pergi keluar rumah. Dia jadi sering memasak. Apakah kau tau sesuatu
sebagai guru wali kelas nya? “ Tanya akechi sensei.
“Tidak,
tidak ada yang khusus. “ jawab Takizawa sensei
“Oh.. “
“Kenapa
tidak bertanya padanya? “
“Jika dia khawatir, dia tidak mau
menceritakannya . Dia selalu seperti itu. Karena itu aku selalu berpikir aku
harus mencoba bertindak satu langkah di depannya, tapi akhir-akhir ini aku
tidak tahu apa yang harus aku lakukan. “ akechi sensei merasa takizawa tidak
tau apa-apa mengenai Yuni.
“Makasih atas waktunya“ ucapnya
“Tak apa“
Akechi
sensei lalu kembali ke Mejanya.
Takizawa
memperhatikan foto Yuni dan sakurai di Hpnya. Ia ragu apakah ia perlu
menunjukkannya pada akechi sensei sampai akhirnya….
“Akechi-sensei.
“
“Ya? “
“Sebenarnya..
“ Takizawa sensei menunjukkan Hpnya pada Akechi-sensei.
BERSAMBUNG PART 4
Sukaaaaaa.........makasih sipnosisnya..kalo bisa banyakin lagi sipnosisnya movie jepang apa drama jepang yang cerita romance.....sukaa.....apalagi manganya suka....
BalasHapusiya sedang diusahakan nulis sinop lg.. thanks
HapusAyooo semangat sis..bikin sinopsis movie & dorama2 jepangnya,,,,,
BalasHapusarigatou ^_^
Hwaaaaaaaaaa,, so sweetttt bgt,,,semangat ya sis buat nulis nya,,,
BalasHapusLanjuutt
BalasHapus