Nami-chan
mengajak Yuni pergi shopping baju untuk Saki-kun. Yuni lalu menceritakan pada
Nami-chan kenapa kakinya keseleo seperti itu.
“Untung
saja cuman keseleo. Tapi dasar Yoshida. Aku
akan memarahinya nanti saat aku bertemu mereka. “ kata Nami-chan
“Tak apa, Sakurai-sensei sudah melakukannya. “
sahut Yuni cepat
“Kalau gitu, baguslah. “
“BTW, Nami-chan. Mau beli apa kesini? “ Tanya Yuni
“Hadiah untuk Saki. “
“Untuk Satou-kun?
“Yeah, ia dapat pekerjaan. Seleranya agak kewanitaan, jadi aku pikir aku
akan memberinya sesuatu yang lebih jantan. Ketika seseorang yang kau cintai
menggunakan sesuatu yang kau beli, itu akan membuatmu senang, kan? “ ucap
Nami-chan sambil memilih milih kemeja untuk saki-kun.
Yuni
melihat sebuah saputangan terpajang disana. Ia mengambil sebuah saputangan itu
dan ia merasa malu sendiri. Yunipun menyentuh telingannya.
Pelajaran
Tambahan Bahasa Inggris.
Sakurai
sensei meminjamkan rekaman percakapan Bahasa inggris pada Yuni.
“Aku
telah menyertakan ini dan beberapa lainnya jadi berjuanglah. Dengarkan ini setidaknya 10 menit setiap
hari. “ kata Sakurai sensei pada Yuni. Sakurai sensei lalu bangkit berdiri
untuk berkemas-kemas. Yunipun membereskan buku-bukunya kedalam tasnya.
Yuni
melihat saputangan yang dibelinya ada didalam tasnya. Yuni bangkit berdiri dan
berjalan mendekati sakurai-sensei.
“ano….“ Yuni mengulurkan kadonya pada
Sakurai-sensei
“Apa ini? “
Yuni malu dan menyentuh telinganya.
“Ini sebagai terima kasih untuk hari kemarin. “
“Aku tidak bisa menerima hadiah dari siswa. Akan
gawat jika orang lain jadi salah paham. “
“Aku tidak salah paham apapun. Itu hanya ucapan
terima kasih. Tidak ada maksud
didalamnya! “ bantah Yuni
“Kenapa
kau jadi serius gini? Apakah kau benar-benar jatuh cinta denganku? Apa kau
bodoh? Benarkah? Sangat membosankan.. Itu bagus ketika kau tidak tertarik
padaku. Aku bersikap baik padamu karena itu pekerjaanku. “ ucap sakurai sensei
dengan serius. Sakurai-sensei hanya ingin menjaga jarak hubungan antara guru
dan murid saja.
Yuni
kesal mendengar sakurai-sensei menuduh dan menguruinya seperti itu. tanpa sadar
tangannya menampar pipi sakurai sensei.
“Aku hanya.. Mencoba.. untuk berterima kasih
padamu sensei.. “ suara Yuni bergetar.
Sakurai
sensei terkejut dan memperhatikan Yuni. Ia jadi semakin kaget saat melihat
airmata berlinang di wajah Yuni, gadis yang biasanya berwajah datar itu.
Ia
jadi kasihan dan ingin menyentuh Yuni namun Yuni segera meraih tasnya dan
berlari pergi.
Dirumahnya
,Yuni didalam kamar membaca buku Mendel. Di tepat sampahnya tergeletak
saputangan yang tadi mau diberikannya pada sakurai. Akechi-sensei yang sudah membuat makan malam
segera memanggil Yuni.
Akechi
kaget saat melihat Yuni membaca buku mendel. Ia bertanya apa telah terjadi
sesuatu saat pelajaran tambahan? Yuni membantahnya tapi Akechi jadi kuatir.
Akechi
lalu sebagai Wali Yuni mengajukan kepada kepala sekolah agar kelas tambahan
Bahasa inggris Yuni diakhiri saja.
Kepala
sekolah memanggil Sakurai sensei untuk menghentikan kelas tambahannya pada Yuni
sesuai dengan keinginan wali Yuni, Akechi.
Akechi
menjelaskan pada semuanya klo Yuni bertingkah aneh sejak ikut kelas tambahan
seperti
Ketika
sesuatu benar-benar mengganggunya, dia memiliki kebiasaan pergi ke kamarnya dan
membaca buku-bukunya. Ia paham klo nilai Yuni mulai meningkat Bahasa inggrisnya
tapi ia rasa itu sudah cukup untuk Yuni.
Sakurai
sensei sebenarnya mau menolak tapi kepala sekolah agar tidak berlarut-larut
langsung memutuskan pelajaran tambahan dihentikan saja.
Akechi
pergi menemui Yuni dan memberitahu gadis itu klo pelajaran tambahan mulai hari
ini dihentikan.
“Pelajaran tambahan Sakurai-sensei telah
dibatalkan. “
“Telah.. dibatalkan? “
“Nilaimu sudah tinggi,\Njadi mereka bilang kau
tidak membutuhkannya lagi. Kau sudah melakukan yang terbaik. “
“Yeah.
“Dah. “ akechi lalu meninggalkan Yuni.
Pulang
sekolah Yuni tidak langsung pulang. Ia pergi ke ruang kelas Bahasa inggris dan
melihat kursi yang biasa ia duduki saat kelas tambahan itu.
Yuni
mendengar suara dihalaman sekolah gadis-gadis sedang merayu sakurai-sensei.
“Sakurai-sensei! “
“Sakurai-sensei! Hari ini, setelah kegiatan
klub bahasa inggris, maukah anda pergi karoke dengan kami? “
“Aku tidak punya alasan untuk jalan-jalan
bareng siswa. Belajar sana. Aku sibuk! “ jawab sakurai-sensei
“Sensei, kumohon! Aku ingin pergi bersamamu! “
“Kumohon! “
Teriakan
merajuk gadis-gadis yang diluar sangat jelas terdengar ditelinga Yuni.
Saat
pelajaran Bahasa inggris didalam kelas Yuni terus memperhatikan sakurai sensei.
Beberapa kali mata mereka bertemu tapi sakurai sensei sepertinya cuek sekali
padanya. Hati Yuni sakit, Yuni meremas dasi yang dipakainya.
Saat
pulang sekolah Yuni masih pergi ke ruangan Bahasa Inggris. Yuni tiduran dimeja
sambil mendengarkan percakapan itu lewat headsetnya.
Tiba-tiba
sakurai-sensei datang dan langsung melepaskan headset yuni.
“Apa yang kau lakukan? Pulang sana. “ kata
sakurai-sensei. Ia terkejut saat mendengar klo headset yang sedang didengarkan
Yuni tadi berisi percakapan Bahasa inggris.
Yuni
lalu meraih headsetnya dari tangan sakurai sensei dan langsung berlari pergi
meninggalkan sakurai-sensei.
Saat
jam istirahat, Nami-chan merasa Yuni sedikit berbeda, Yuni terlihat melamun dan
tidak menyentuh makanannya sama sekali.
“Ada apa, Yuni? Kau tidak makan sama sekali. “
“Bukan apa-apa.. Aku baik-baik saja…“ Yuni
tertunduk. Ia melihat ke Nami-chan dengan ragu lalu ia meletakkan makannya.
“Sebenarnya, akupun tidak mengerti… Aku tidak
yakin apa, tapi.. Sesuatu.. di dalam sini.. berdebar-debar. “ ucap Yuni
menyentuh dadaknya.
“berdebar-debar? “
“Aku membencinya, tapi itu membuatku sedih
ketika dia jadi dingin (cuek). Aku tidak
mau melihatnya, tapi aku tidak bisa
melihatnya kesepian. “ kata Yuni tak mengerti perasaannya sekarang
“Yuni, itu namanya cinta. “ seru Nami-chan
tersenyu
“Cinta? “
“Yeah. Cinta dan Benci. Memiliki keduanya adalah
cinta sejati. Saki dan aku bertengkar. Ketika
aku memberinya hadiah yang aku beli untuknya, dia mengatakan “Aku tidak menyukai ini “ dengan mudahnya! Dia
benar-benar membuatku marah! Tapi.. Aku
tetap mencintainya…“ kata Nami-chan menjelaskan.
“Nami-chan..
“Pada awalnya, aku merasa aku menyukai segala
sesuatu tentangnya. Tapi sekarang aku bisa mengatakan aku membencinya dan
mencintainya, rasanya seperti nyata. “ lanjut Nami-chan.
“Cinta.. Sejati? “ gumam Yuni
Nami-chan
malu sendiri dengan pengakuannya.
“aaaaaaaaahhhhhhhhh….Apa yang kukatakan?! Kau
akhirnya sedikit terbuka, jadi aku membaginya sedikit kebanyakan. “
“Maaf. “
“Bukan begitu maksudku. Aku senang… Kau selalu
memikirkan orang lain. Kau tidak pernah
benar-benar mengatakan apa yang kau rasakan sendiri. Aku pikir itu mungkin agak
sedikit kesepian“
“Nami-chan.. “
Selesai
istirahat mereka berjalan ke kelasnya masing-masing.
Nami-chan
masih penasaran dengan sosok yang dibicarakan Yuni.
“Jadi, siapa dia? “ Tanya Nami-chan penasaran.
“Aku tidak bisa memberitahumu. “
“Apaan tu? Yah, jika berjalan dengan baik
segera beritahu aku! “
“Okay“
“Janji.? “
“ya“
Mereka
menautkan jari mereka sebagai tanda janjinya.
Pulang
sekolah Yuni pergi ke toko buku untuk mencari definisi kata cinta. Dalam sebuah
buku ia membaca sebuah tulisan “Jalan
menuju kesimpulan terbaik adalah menyatakan perasaanmu! “
Saat
pelajaran Bahasa inggris. Yuni masih terus berdiri meski murid yang lain sudah
duduk.
“Sensei! “
“Apa, Kururugi?
“Aku su..(cin)….. “ Yuni mau berkata “suki “: “Aku cinta kamu “
Yuni
melihat semua teman memperhatikannya. Yuni jadi tidak berani. “sugu… “(Segera)..Tolong segera mulai
kelasnya. Kita sudah telat 3 Menit 23
Detik. “ lanjut Yuni mengarang kaliamatnya.
“Kita
akan mulai, cheeky-chan. “sahut Sakurai sensei
“Aku tidak bisa mengatakannya.. Di depan
semuanya.. “ gumam yuni.
Saat
istirahat seperti biasa sakurai sensei pergi ke mobilnya dan merokok disana.
Tiba-tiba Yuni datang, membuka mobilnya dan mengambil rokok dari tangan sakurai
sensei. Yuni segera keluar dari mobil sakurai-sensei membawa rokoknya.
Sakurai
terkejut dan keluar dari mobil.
“Apa? “ ia mencoba merebut sebatang rokok ditangan yuni tapi tak berhasil.
“Merokok secara ilmiah terbukti buruk untuk
kesehatanmu. “ sahut yuni
“Benarkah? “ kata sakurai-sensei sambil
mengambil rokok baru dari boxnya. Yuni mau mengambil box rokok yang ada
ditangan sakurai sensei.
“Kau meracuni tubuhmu! Hentikan! “ tangan
mereka saling menyentuh tapi sakurai sensei segera menepiskan tangannya.
“Apaan sih? Apa yang kau mau, cheeky-chan? “
“Sensei, Aku Cin.. “
“Cin..? “ sakurai sensei kebingungan
“Aku Cin.. “
“Katakan cepat! “
“Supacium ***bla..bla..bbla (Aku gak mudeng
juga dimulai dengan “su “)
“Berhentilah
main-main. “ kata sakurai meninggalkan Yuni
Yuni
termenung memikirkan cara menyampaikan perasaanya pada gurunya. Saat di lab
sekolah ia melihat temannya mencatat segala sesuatu ke dalam buku untuk
ditanyakan pada guru praktek mereka. Yunipun berniat menggunakan siasat buku
catatan itu saat menyatakan perasaannya pada sakurai sensei.
Didalam
kelas sebelum pelajaran Bahasa inggris Yuni menghafalkan kalimat yang akan
diucapkannya pada sakurai sensei.
“Aku menuliskan sesuatu
yang tidak aku mengerti. Bisakah kau
melihatnya? …….Ada hal yang aku tidak.. “
Latihan
Yuni terhenti saat salah satu temannya berteriak.
“Sensei
datang! Sensei! “
Yuni
kebingungan sendiri mencari posisinya.. Semua teman-temannya sudah duduk rapi
dikursinya masing-masing.
Sakurai
sensei masuk ke dalam kelas dan ketua kelas mengajak teman-temannya memberi
hormat pada gurunya.
“Berdiri! “…“Menunduk! “ “Duduk. “ mereka lalu duduk bersama-sama.
Sakurai
sensei melihat murid muridnya dan ia menemukan sebuah bangku yang kosong.
“Apa Kururugi tidak masuk hari ini? “ Tanyanya
“Dia barusan ada. “ jawab salah satu murid
“Yeah, ada. “ kata murid-murid lainnya
“Mungkin dia pergi ke kamar kecil. “
Yuni
terdiam gugup ditempatnya bersembunyi. Ia melihat kaki sakurai-sensei yang
sangat dekat padanya. Yuni mengendus-endus parfum sakurai-sensei sambil menarik-narik
celana sakurai sensei.
Sakurai
sensei kaget dan melihat ke bawah. Ia lebih kaget lagi saat melihat Yuni ada
dibawah kolong mejanya. Ia bingung mau
melakukan apa dengan ulah Yuni klo sampai ketauan yang lain.
Yuni
tiba-tiba membuka bukunya , menutupi wajahnya dengan bukunya itu dan
memperlihatkan tulisan tangannya.
“Aku membencimu, sensei tapi aku juga
menyukaimu! Apa yang harus aku lakukan?“
Setelah
beberapa saat Yuni menutup bukunya lagi dan melihat sakurai-sensei. Mereka
saling menatap.
Murid
yang lain heran melihat sakurai sensei yang menunduk terus memperhatikan bawah
meja.
“Ada apa, sensei? “
Sakurai sensei tersadar posisinya sedang
mengajar “Tidak ada apa-apa. “
“Suzuki, baca halaman 16. “
“Okay.
“
Murid
yang disuruhnya lalu membaca halaman 16 itu.
Dengan
sengaja/berpura-pura Sakurai-sensei menjatuhkan bolpointnya kelantai dekat
mejanya. Sakurai sensei menunduk memungut bolpoinnya sambil terus menatap Yuni.
“Kau.. “ bisik sakurai sensei lirih menatap
Yuni yang juga menatapnya.
Ia
tak berhenti sampai disitu. Tiba-tiba ia memberikan sebuah ciuman ke bibir
Yuni. Mereka berciuman dibawah kolong meja didalam kelas tanpa seorangpun
melihatnya.
yah adegan kissingnya kok cuma begitu saja sih.. datar banget... kayak kurang perasaan. asal nempel doang.. ^_^
ini adegan kisu /kissing versi manga.. bayanginnya Yamapi kisu terbalik model begini... hihihi... pegel, pegel deh tuh kepala pastinya ya.
Diluar
kelas itu, seorang guru baru perempuan sedang diajak melihat ruangan-ruangan
kelas oleh guru yang lain. Tanpa sadar guru perempuan itu melihat dari kaca
pintu kelas, sakurai-sensei yang menunduk dan bangkit berdiri sambil mengusap
bibirnya dengan pelan. Guru perempuan itu paham maksud dari gerakan itu.
ia
curiga dan ia mengalihkan padangan matanya ke bawah meja. Guru perempuan itu
melihat sosok gadis sedang bersembunyi disana namun ia tak dapat melihat dengan
jelas wajah gadis itu karena ia melihatnya dari kaca kecil pintu.
Sakurai-sensei
menunggu dengan gelisah di sebuah ruangan guru. Yuni masuk dengan buru-buru
kedalam ruangan itu.
Sakurai
–sensei mendekati dan melihat Yuni dengan wajah serius.
“Maafkan aku. “ ucap sakurai sensei.
“Kenapa kau minta maaf? “ Tanya Yuni heran
“Aku salah melakukan itu(ciuman). Tolong
dilupakan. “ ucapnya penuh penyesalan. Sakurai-sensei lalu pergi meninggalkan
ruangan itu.
Yuni
merasa tertolak dan iamenahan emosinya dengan meremas roknya.
Sakurai
sensei berjalan ke ruangan guru-guru. Tiba-tiba Akechi-sensei memanggilnya
“Oh, Sakurai-sensei. “ akechi mendekati
Sakurai bersama guru perempuan baruu itu “Aku akan memperkenalkanmu. Ini guru
yang akan menggantikan Taguchi-sensei, Takizawa-sensei. “
Sakurai
sensei terkejut saat mengenali guru baru itu.
“Lama tidak bertemu, Sakurai-sensei. “ ucap
guru itu dengan ramahnya. Akechi terkejut melihat keduanya sepertinya sudah
saling kenal. Takizawa-sensei (mirei)lalu menjelaskannya.
“Kami sudah berteman saat SD. “
“Oh, benarkah?? “ akechi terkejut
“ya Kan? “ senyum Takizawa-sensei pada Sakurai
sensei.
Stop
dulu aku jelasin.
Yang
sudah nonton dramanya “kinkyori renai ~ season zero“ sudah tau ya siapa
Takizawa sensei ini, dia adalah Mirei teman sakurai dari kecil.
Tapi
yang aku mau jelasin bagi yang belum membaca manganya adalah Mirei ini di Manga
adalah guru Haruka(sakurai-sensei) saat SMA sekaligus pacarnya Haruka muda.
Jadi memang alurnya manga sama live actionnya beda.
Sakurai-sensei
dan Takizawa-sensei lalu pergi bernostalgia bersama ke tempat-tempat mereka
pernah bersama.
“Nostalgia! Tidak banyak berubah sejak
terakhir kali kita kesini. Hey, apa kau ingat? Pohon yang ayahmu katakan bisa
mengabulkan permintaan…? Jika kau mengintari pohon ini 3 kali dengan mata
tertutup, dengan mengulang permintaanmu lagi dan lagi, itu
akan menjadi kenyataan. “ Mirei/Takizawa
mengenang masa kecil mereka
“Cerita itu bohong. Itu merupakan salah satu
cerita yang dibuat-buat ayahku. “ sahut haruka/Sakurai sensei.
Klo hanya mereka
berdua aku sebut Sakurai-sensei = haruka dan Takizawa sensei=mirei saja ya.
smoga tidak bingung.
“Benarkah? Aku pikir keinginanku tidak
terwujud. “ ucap mirei tertawa.
“Mirei…. Kau tidak mengajakku keluar untuk
membicarakan masalah itu, kan? “ Tanya Haruka
“Kau dingin seperti biasanya, Haruka. “ ucap
mirei. Tiba-tiba ia mendekati haruka dan menciumnya. Haruka terkejut tidak
sempat menghindari ciuman itu. haruka lalu mengusap bibirnya dengan tangannya.
Mirei
terdiam menatap haruka “Kebiasaan itu
tidak berubah. Kau selalu melakukannya setelah ciuman. Aku melihatnya kemarin. Aku melihatnya di ruang kelas. Mencium siswa. “
Haruka
terkejut dan panic. Iapun menjelaskannya pada Mirei.
“Kebetulan? Ciuman? Dengan siswa? “ Tanya
mirei tak percaya.
“Ya, tepat sekali… dan kamipun sudah
membicarakannya. “sahut haruka sambil mematikan rokoknya.
Mata
Mirei berkaca-kaca. Ia bangkit berdiri untuk tidak diketahui haruka dan ia
mengusap airmatanya.
“Hey.. Saat kita kencan di SMA, Kita berbagi
banyak ciuman. Tapi selalu aku yang
melakukannya. Apa kau ingat? “ Tanya Mirei
“Tidak. “
“Tentu saja. Lagi pula, kau tidak
sungguh-sungguh mencintaiku. Tapi aku mengingatnya Karena aku sungguh-sungguh
mencintaimu. “ lanjut Mirei
“Apa yang sebenarnya ingin kau katakan? “
haruka sepertinya tidak suka masa lalunya diungkit lagi
“Apa kau sungguh.. menyukai siswa itu? “ Tanya
mirei “ Jika tidak.. Kau tidak akan
menciumnya. Seperti yang selalu kau katakan, “Tindakan bawah sadar manusia
tidak bisa berbohong “.“ mirei dengan
emosi duduk disebelah haruka.
“Kau tidak boleh melakukan ini, Haruka. Cinta antara Guru dan Siswa.. Jika mereka
mengetahuinya,
Kau
tidak akan pernah bisa mengajar lagi. Dan yang terburuk, kau bisa dituntut! “
Haruka
bangkit berdiri “Aku tau tanpa harus kau beritahu. “
Disekolah
sakurai sensei melihat tumpukan rangkuman pelajaran Bahasa inggris yang sudah
dibuatnya untuk Yuni. Ia ingin membuangnya ke tepat sampah tapi ia
membatalkannya. Ia memasukkan semua buku-buku pelajaran tambahan Yuni itu
kedalam laci mejanya.
Takizawa-sensei
pergi ke kelas Yuni untuk memberikan formulir universitas pada murid-muridnya.
“Tolong serahkan daftar pilihan universitas
saat Senin depan. “ ucapnya pada semuanya
“Okaay“
Cowok yang duduk didepan Yuni berbisik dengan
cowok satunya“Tidakkah Takizawa-sensei sangat imut? “
“Aku juga berpikir begitu! Imut banget! “
“Aku rasa aku jatuh cinta. “
“Ya ampun.. “
Takizawa-sensei
melihat murid-muridnya, ia terkejut saat melihat jepit rambut kucing yang
dilihatnya dipakai gadis yang berciuman dengan Sakurai-sensei. Dia adalah Yuni.
Saat
selesai jam pelajaran, takizawa mengejar Yuni yang berjalan didepannya.
“Kururugi-san! “ panggilnya.
Yuni
menghentikan langkahnya dan menoleh pada takizawa-sensei.
Takizawa-sensei
melihat sekelilinya ada orang atau tidak sebelum ia melanjutkan ucapannya.
“Aku dengar dari Sakurai-sensei. Tentang kau dan dia. Apa kau baik-baik saja? Kau
bisa datang padaku untuk meminta nasihat. “ lanjutnya. Takizawa-sensei heran
melihat wajah Yuni tidak nampak terkejut, panic ketakutan atau apapun. Wajah Yuni
terlihat datar.
“….Karena aku guru wali kelasmu, dan kita
berdua wanita. “ lanjutnya lagi melihat ekspresi Yuni
“Okay. “ jawab Yuni datar dan segera pergi
meninggalkan gurunya yang keheranan.
Haruka
dan Mirei bertemu di halaman sekolah.
“Mengejutkan mereka patuh. “ ucap Mirei memuji
kelasnya.
“
Nilai bahasa inggris mereka juga tinggi-tinggi. “ sahut haruka.
Mirei
melihat sekelilinya dan ia melihat dari lorong sekolah Yuni sedang
memperhatikan mereka berdua. Mirei tersenyu tipis menangapi haruka “Begitukah.
meskipun, aku tidak pernah menyangka kau akan menjadi guru! “ ucapnya
sambil menyenggolkan (?) tangannya pada Haruka (sok mesra?)
Yuni
dari lorong sekolah terus memperhatikan ulah kedua gurunya itu dihalaman
sekolah. Murid-murid lain yang melihat juga ribut sendiri.
“Hey, hey! Lihat itu! Aku dengar mereka teman
masa kecil! “
“Mereka tampak hebat bersama-sama! “
“Seperti cinta dewasa~~~“
“dekatdekatdekatdekatdekat!!!! “
“Tidak mungkin, mereka sangat dekat! “
Yuni
tak sanggup mendengar ucapan gadis-gadis yang sedang membicarakan kedua gurunya
itu. iapun berlarii pergi.
Yuni
termenung diruang lab saat jam sekolah sudah berakhir. Ia melihat hujan turun
dengan derasnya.
Sementara
itu sakurai-sensei juga sudah selesai mengajar. Ia berjalan melewati tempat
parkiran sepeda muridnya. Ia terkejut melihat Yuni berdiri didepannya.
“Kururugi..
apa yang kau lakukan? “
“Sakurai-sensei. Kau memberitahuku harus lebih
jujur dengan emosiku…. Aku menyukaimu, sensei. Jadi aku tidak bisa melupakan apa yang telah terjadi “ ucap Yuni
Sakurai
terdiam menatap Yuni. “Kita tidak bisa
begini. “ ucapnya sambil melihat ke tempat lain.
“Lupakan. “
Yuni
menunduk dan menggelengkan kepalanya.
Sakurai-sensei
lali memegang kedua bahu Yuni dengan kedua tangannya.
“Kururugi! Lihat aku! Jangan salah paham. Perasaan
yang kau miliki sekarang.. bersifat sementara. Seiring berjalannya waktu, Kau
secara alami akan melupakannya. “
Yuni
mencengkram roknya “Sensei.. Kau tidak memahamiku sama sekali! “ teriaknya dan
ia berlari ditengah guyuran hujan. Sakurai-sensei mengejarnya tapi ia tak bisa
mengejarnya.
Ulangan
Bahasa inggris.
“Gunakan apa yang aku ajarkan pada kalian
untuk mendapatkan nilai sempurna. “ kata sakurai-sensei.
“Okaaaaay“ sahut murid-muridnya.
Sakurai-sensei
memperhatikan Yuni yang terlihat termenung menatap keluar jendela.
Siswa
yang ada di depan Yuni mengulurkan soal untuk dibagikan kebelakang. Yuni mengambilnya
dan mengambil satu diletakkan dimejanya lalu memberikan sisanya ke teman-teman
dibelakangnya.
Saat
Yuni mmau melihat kertas ulangannya
ternyata terjatuh jauh dari dirinya.
Sakurai-sensei
yang melihatnya lalu mengambilnya dan memberikannya pada Yuni.
Mereka
saling menatap lalu tiba-tiba Yuni membuang mukanya.
Bel
istirahat berbunyi dan kelaspun selesai.
Yuni
bangkit berdiri dari kursinya dengan lemas. Wajahnya pucat tapi pipinya merah
sekali. Yuni berjalan ke pintu keluar kelas. Yuni melihat 3 orang cowok teman
sekelasnya sedang mengambil buku diari Matoba, siswa lain dikelasnya.
“Ada
apa dengan buku ini?! pakai gembok segala! “ kata salah satu cowok itu
“Matoba pada dasarnya jahat tapi dia memiliki
buku imut ini! “
“Dia sudah pergi, kan? Ayo buka! “
Yuni
melihat diari itu dan merampasnya dari tangan cowok –cowok itu.
“Ada apa, Kururugi? “ Tanya salah satu cowok
itu dengan kagetnya.
“jangan melihat milik orang lain. “
“Jangan terlalu kaku! Jika kita meletakkannya
kembali di mana kita mengambilnya, dia tidak akan tahu.“
“Apa yang tidak aku tau?! “ teriak Matoba dari
pintu.
“Oh Larilarilarilarilari ayo lari! “ ketiga
pria itu langsung melarikan diri.
Matoba
melihat Yuni sedang membawa buku diarinya.
“Ini. “ kata Yuni menyerahkannya
Matoba mengambilnya “Makasih banyak! Catatan
ini sangat penting bagiku. Aku sangat, benar-benar bersyukur. “
“Aku tidak……“ belum sempat Yuni berbicara
tiba-tiba ia pingsan didepan matoba.
Matoba kaget dan berteriak “Kururugi-san? Kururugi-san!!!
“
Teriakan
matoba sangat keras sampai terdengar di lorong sekolah. Sakurai sensei yang
sedang dalam perjalanan ke ruang gurupun mendengarnya. Sakurai-sensei langsung
berlari secepatnya menuju kelas Yuni.
Sakurai-sensei
melihat Yuni tergeletak dilantai.
“Kururugi! “ serunya mendekati Yuni.
Sakurai-sensei jongkok didekat Yuni dan mengangkat bahu Yuni. Ia meraba dahi
Yuni. Ia terkejut dahi Yuni sangat panas. Ia menghela nafasnya.
Sakurai-sensei
lalu membawa Yuni ke ruang UKS. Seorang penjaga UKS langsung memeriksanya.
“Dia
mengalami demam tinggi. Kita memerlukan
bantuan untuk membawanya pulang. Aku akan menelpon Akechi-sensei. “ ucap dokter
itu.
“Silahkan.
“ sahut sakurai sensei.
Sakurai-sensei
lalu berjalan keluar pintu UKS. Ia melihat Matoba juga ada disana. Ia mendekati
Matoba dan berbisik.
“Jangan
beritahu dia klo aku yang menolongnya. “
“iya.. “ sahut matoba patuh.
Sakurai-sensei
lalu meninggalkan ruangan UKS itu.
BERSAMBUNG PART 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar