“Summer
tahun ketiga sudah hampir mulai…”
Mikuriya
Asahi mengendarai sepedanya dipinggir jalanan sepanjang pantai dikotanya. Ia
berhenti disebuah baliho besar. Ia membungkuk memberi hormat dan menyapa “ohayo
gozaimasu”
Ia
tersenyum dan segera melanjutkan perjalanannya lagi . “ summer ketiga setelah
ia menghilang”
Sepasang
pengantin sedang berikrar sehidup semati disebuah pemberkatan nikah. Sang
pengantin wanita sangat cantik dengan senyum bahagia yang tersungging
diwajahnya. Asahi melihat senyum pengantin wanita itu dan segera mengabadian
senyuman itu dengan kameranya. Ya itulah tugasnya sekarang ini, jadi fotografer
untuk pernikahan. Ia terus mengambil foto moment bahagia kedua pengantin dan
keluarganya.
Semua
teman dan keluarga sepertinya memiliki kesan baik pada wanita itu sehingga
mereka memberikan sambutan-sambutan yang baik. Pengantin wanita terlihat
bahagia tapi pengantin pria sepertinya ia memikirkan sesuatu bahkan beberapa
kali ia menghela nafasnya untuk mengusir pikirannya.
Sebagai
fotografer yang berpengalaman Asahi bisa membaca jelas kegelisahan pengantin
pria itu. Tapi ia tetap mengambil gambar dan video keluarga pengantin. Saat
sedang mengambil foto ia melihat sekelebat bayangan pengantin wanita yang
berlari. Ia segera menyusul untuk melihat apa yang terjadi.
Ternyata
pengantin wanita sedang berlari membawa lilin pernikahan dan mengejar pengantin
pria yang pergi denga taksi. Ia tak bisa mengejar pria itu. Dari belakangnya
Asahi dengan santai terus mengambil gambar pengantin wanita yang sedang
mengejar pengantin pria.
“ya
karena ini adalah pekerjaanku untu mengabadikan gambar-gambar pernikahanmu”
“hah?
Apa kau menyadari apa yang sedang terjadi?”
Asahi
melihat api lilin yang dibawa pengantin wanita yang masih menyala itu dan
menjawab dengan santai. “tenang saja, api cinta masih belum padam. Mungkin kau
bisa membawanya kedalam. Seseorang didalam tadi sedang ingin merokok….” Belum
selesai ia bicara pengantin wanita memukul perutnya dengan keras.
“argh..”
Asahi kesakitan dipukul diperutnya tiba-tiba seperti itu. Ya iyalah.. ada orang
sedang sedih dia nggak ada pengertiannya sama sekali sih ya.. ckcck…
Atsui
tiduran dipantai.
Seorang
gadis mendekati Asahi yang sedang tiduran dengan bertelanjang dada itu.
Gadis itu melihat luka lebam di perut Asahi dan menyentuhnya.
“ouch”
seru Asahi. Gadis itu yang tak lain adalah Taniyama Hanae temannya dari SMA.
“bagaimana
kau mendapatkan luka ini?” Tanya Hanae.
“aku
dipukul”
“oleh
siapa?”
“pembawa
obor” jawab Asahi santai
“muhamad
ali?” terka hanae
“jika
dia aku pasti sudah mati”
“lalu
siapa yang memukulmu?”
“seorang
wanita yang tidak beruntung karena pengantin prianya meninggalkannya diupacara
pernikahan”
“siapa
yang lebih tidak beruntung dia atau aku?” sindir hanae.
“bagaimana
kau tak beruntung?”
“apa
kau pikir wanita yang mencintai seorang pria selama 10 tahun tapi si pria tetap
tak mau menjadi pasangannya bisa bahagia?” sindir Hanae yang sudah menunggu
Asahi menerima cintanya selama 10 tahun ini.
Asahi
hanya diam tak menjawab dan Hanae melanjutkan kata-katanya “tapi aku ingin kau
segera bertanggung jawab.”
“hah?
Apa maksudmu?” Tanya Asahi
“belikan
aku beer” sahut Hanae tersenyum
“kau
kan punya uang sendiri”
“ini
bukan masalah uang.. ini masalah hati!” seru Hanae dan sengaja menusuk luka
lebam diperut Asahi dengan telunjuknya.
“ah
sakit.. sakit..” seru Asahi kesakitan tapi hanae terus menusuknya. “iya.. aku
akan mentraktirmu!” seru Asahi akhirnya. Mereka lalu minum dibar milik Kenji.
Kenji
memiliki istri yang bernama Setsuko dan Setsuka ini punya usaha restaurant
pinggir pantai . Tapi Setsuko sedang melahirkan dirumah sakit jadi restauran
itu tidak ada yang mengurusi sementara waktu.
Mereka
sudah menikah 3 tahun ini. Hanae penasaran dengan pernikahan keduanya karena ia
tidak datang diacara itu. Kenji lalu memutarkan video pernikahannya. Melihat kenji
memutar video itu, buru-buru Asahi pamit pergi.
Kenji
dan Hanae terus melihat video itu. Hanae tiba-tiba bergumam “apa mungkin
terrekam disini?”
Kenji
tak mengerti maksud Hanae. Tapi tiba-tiba kamera merekam ke sosok gadis yang
duduk dipantai. Suara asahi yang membawa
kamera dan gadis itu berbicara sangat akrab. Bahkan terrekam suara Asahi yang
mengatakan klo gadis itu sangat berharga baginya. Hanae terus menatap layar dan
semakin sedih.
Kenji
minta maaf pada hanae karena ia baru ingat ada adegan Asahi dan pacarnya itu di
video. Hanae hanya tersenyum dan bilang klo itu tak masalah baginya. Ia lalu
mengambil beer yang tersisa digelasnya dan menghabiskannya sebelum ia pamit
pulang pada kenji.
Hanae
pergi meninggalkan tempat kenji dan berjalan pulang. Ia berhenti di Baliho
besar yang menampilkan iklan beer dengan model seorang gadis yang tadi ada
divideo yang dilihatnya. Iya itu adalah Ichikura Kasumi, mantan pacar Asahi
yang sudah meninggalkan Asahi selama 3 tahun ini.
“hei..
apa kau mau disini terus..” seru hanae menatap wajah Kasumi di baliho itu. Kau
pengganggu!” hanae menghirup udara pantai “bukankah ini saatnya kau muncul?”
Asahi
berdiam dipantai sampai gelap ia melihat sepasang kekasih sedang bermain-main
dengan kembang api ditangan mereka. Ia teringat kenangannya bersama Kasumi.
“selama
3 tahun ini, aku hidup seperti semua berakhir. Dengan kata lain, itu adalah
bagaimana kehidupanku selama 3 tahun ini. Aku tak bisa melupakannya disetiap
hari-hariku. Aku tau klo aku harus mulai dari awal yang menyakitkan. Tapi aku
tak tau harus mulai jadi aku hanya terus hidup dan waktu berlalu begitu saja. ”
Asahi
terbangun keesokan harinya masih dipinggir pantai. Ia menatap sunrise diujung
laut.
“saat
itu aku tak menyadari klo laut di summer ini hanya akan membuat kita sedikit
lebih jujur. ”
“saat
itu aku masih tak percaya klo matahari di summer ini akan mulai menghubungkan
kita. “
Asahi
berangkat kerja di Kominami Photo studio dengan sepedanya. Ia masuk dan
langsung duduk dimeja kerjanya. Ia lalu mulai mengerjakan hasil foto-fotonya
untuk pengantin yang kemarin di ambil foto olehnya.
Bosnya
berkata klo ia harus tetap mengirimkan foto-foto itu karena itu adalah hak dan
kewajiban mereka untuk menerima uang dan memberikan foto itu meski pernikahan
itu berakhir tragedy.
Ditempat
lain, sang pengantin wanita, Chiyohara Natsuki terlihat tiduran dilantai
rumahnya. Ibunya mengganggunya untuk segera bangun.
Beberapa
saat kemudian ia sudah berpakaian rapi dan pergi ketempat kerjanya. Ia satu
persatu mengembalikan amplop yang diberikan teman-temannya yang blom dibukanya.
Ia juga bertanya apa ia bisa masuk kerja lagi di restaurant itu. Tapi ternyata
restaurant itu sudah punya penggantinya.
Natsuki
yang sedih pergi ke tempat karaoke sendirian dan menangis disana.
Hanae
sedang di bar milik kenji dan bercakap-cakap tentang sport dengan Kenji dan
Hikaru. Hikaru adalah seorang kutu buku yang diam-diam menyukai Hanae bertahun
tahun, tapi ia menyimpan perasaannya setelah ia melihat dan tau betapa dalamnya
perasaan Hanae pada Asahi. Hikaru bekerja di sebuah toko tempat persewaan film.
Natsuki
tiduran didalam kamarnya saat ibunya masuk membawa sebuah amplop dan menaruhnya
dimeja kamarnya. Natsuki membuka dan melihat tagihan foto yang harus
dibayarnya.
Didalamnya ada suratnya
Asahi menjelaskan bahwa ia menyimpan foto dan video pernikahan Natsuki di
kantornya dan jika Natsuki mau ia akan mengirimkannya pada Natsuki. Asahi juga
memberi semangat Natsuki atas apa yang terjadi. Dalam pesannya Asahi bilang klo
ia ingin Natsuki tetap tersenyum seperti foto yang diambilnya dalam pernikahan
Natsuki itu. Ia mengirimkan foto senyum Natsuki dalam amplop itu juga.
Natsuki
melirik sedih cincin pernikahan diatas mejanya.
Kenji
pergi ke rumah sakit bersalin untuk menjenguk istrinya Setsuko dan bayinya. Ia
melihat Setsuko sedang menulis disebuah buku menu. Ia bertanya untuk apa
Setsuko menulis menu di buku padahal Setsuko tidak mungkin langsung bekerja
setelah melahirkan seperti ini. Setsuko bilang itu untuk masa depan anaknya karena
uang pendapatan dari Kenji tidak akan cukup untuk kehidupan mereka.
Malam
harinya Kenji curhat pada teman-temannya Asahi, Hanae, Hikaru dan Takahashi
(sahabat Asahi dan juga teman 1 rumah Asahi, tentang restaurant Aoyama yang
bakal tutup summer ini karena Setsuko masih belum bisa bekerja dan tak ada
orang lain yang bisa menggantikannya.
Semua
kecewa karena resturan Aoyama yang ada dipinggir pantai adalah tempat hang out
mereka saat summer seperti ini. Tiba-tiba Hp Asahi bordering dan ia segera pergi
keluar untuk menerimanya.
“moshi
moshi…” sapa Asahi
“ano..
aku Chiyohara Natsuki yang memesan foto upacara pernikahan yang lalu..” sahut
penelpon yang tak lain adalah Natsuki.
“chiyohara
san? Ohhh..”
“terima
kasih atas suratmu,..”
“tak
apa-apa.. maaf bossku perhitungan klo masalah uang dan sangat berat bagiku
untuk meminta pembayarannya darimu.”
“itu
sudah kewajibanku untuk membayar pekerjaan itu.. ano maaf untuk sebelumnya.. ”
“aku
juga minta maaf.. apa yang terjadi sesudah kejadian itu?”Tanya Asahi
“apa
maksudmu?”
“apa
kau sudah tenang?”
“ahhh
aku masih hidup kok” tawa kecil Natsuki.
“ngomong-ngomong,
apa yang kau kerjakan sekarang?” Tanya Asahi
“apa
maksudmu?”
“aku
bertanya tentang rencanamu.”
“sebenarnya
akan sangat baik klo bisa kembali ke tempat kerjaku yang lama. Tapi ternyata
tak semudah itu. “
“sejujurnya
aku punya permintaan padamu……”
Asahi
pergi ke stasiun misaki untuk menjemput Natsuki yang datang dari Tokyo.
“terima
kasih sudah datang ketempat yang jauh ini”ucap Asahi saat mereka sudah dalam
mobil.
“tak
masalah”
“aku
pikir aku harus merasakan masakanmu setidaknya sekali.”
“mengapa?”
“karena
setiap orang yang datang dipernikahanmu sangat memujimu.”
“yah..
kau pasti tak akan menemukan orang yang mau mengatakan hal buruk disaat seperti
itu”
“aku
belum pernah mendengar hal itu tentangmu”
Asahi
mengajak Natsuki pergi ke bar milik Kenji. Kenji dan Hanae yang ada disana
sangat senang.
“aku
senang kau datang”
“kau
benar akan melakukannya?” Tanya Hanae
“iya
untuk itulah aku datang” jawab Natsuki.
“serius?..
oh terima kasih sudah mau datang” kata kenji memegang tangan Natsuki dengan
penuh terima kasih. Natsuki jadi salah tingkah diperlakukan begitu oleh Kenji.
Hanae
langsung bangkit berdiri “ baiklah aku akan pergi memberitahukan hal ini pada
Sec-chan (Setsuko)” Asahi mencegahnya untuk pergi. “ tunggu sebentar”
“jika
seseorang secantikmu mengambil alih posisi manager toko, maka mungkin istriku
akan focus membesarkan anakku dengan tenang” ucap Kenji.
“manager
toko?’” Tanya Natsuki heran dengan pembicaraan Kenji.” Bukan begitu.. aku blom
mendengar hal seperti ini.”
Kenji
terkejut dan menoleh pada Asahi.
“aku
pikir aku akan memberi tahu detailnya sekarang.” Ucap Asahi
“aku
dengar tentang membantu restaurant yang sedang bermasalah untuk 1 hari.” Sahut
Natsuki
“1
hari” kata hanae heran. Ia dan kenji langsung menoleh pada Asahi yang bertugas
membujuk Natsuki itu.
“aku
tak mengerti situasi ini Asahi kun.” Kata kenji
“aku
ingin mengatakan detail restauran padanya sekarang ini”
“jadi
kau belom mengatakan hal yang penting padanya?” Tanya hanae
“apakah
untuk restaurant ini?” Tanya Natsuki menatap Asahi
“kau
bener-benar sudah menipuku” ucap Natsuki pada Asahi
“tidak
juga.. restaurant ya restaurant.” Jawab Asahi menunjukkan lokasi “restaurant”
yang dimaksudnya.
Restauran
itu adalah sebuah warung makan kecil dipinggir pantai bukan seperti restaurant
yang mahal-mahal.
“itu
benar… kau tak bisa membandingkannya dengan tempat kau dulu bekerja” kata Kenji
menimpali.
“memang
sama sekali tidak bisa dibandingkan” sahut Natsuki
“tapi
disana ada laut yang tak bisa dikalahkan oleh tempat lain” lanjut Kenji menatap
laut didepan restaurant Aoyama itu..
semua langsung membujuk Natsuki untuk menerima pekerjaan itu.
“aku
dengar dari Asahi klo ia menemukan seseorang yang punya banyak waktu luang”
kata kenji.
Natsuki
langsung melirik Asahi tak suka.
“oh
apakah ini wanita yang tak beruntung itu?” Tanya hanae
“jangan
bicara hal yang tidak penting” sahut Asahi agar hanae tidak meneruskan
pembicaraan itu.
“apa
maksudmu itu?” Tanya Natsuki dan berjalan mendekati Hanae dengan agak kesal.
Hanae
langsung gelisah “ ia bilang padaku klo ia dipukul oleh seorang wanita yang tak
beruntung” jawab hanae menunjuk pada Asahi dengan grogi.
Natsuki
berbalik menatap Asahi dan mendekatinya
“apa aku perlu memukulmu sekali lagi?” ancamnya
“tenanggg…
dengarkan aku dulu” sahut Asahi melindungi perutnya krn takut kena pukul lagi.
“bagaimana
aku menurutmu?” Tanya natsuki
“kau
adalah ex manager restaurant terkenal dan pintar memasak dan sudah bisa dinilai
kemampuan managemennya. Untuk itulah aku
memanggilmu.”
“aku
rasa aku harus mengatakan hal ini.. jangan pikir aku bisa membuat semua makanan
hanya karena aku seorang chef” sahut Natsuki
“jika
kau tak bisa membantu bekerja disini selamanya, mungkin kau bisa membantu
sampai restaurant ini berjalan baik, bagaimana?” bujuk Kenji dan Asahi
“iya
mungkin sampai secchan bisa kembali kesini” lanjut Hanae ikut membujuk.
“aku
tak mau melakukannya” jawab Natsuki. Kenji kecewa, ia lalu berllutut didepan
Natsuki.
“tolonglah, tak ada orang lain dikota ini yang bisa membantu menyelamatkan restaurant ini.” Pinta kenji membungkuk diikuti Asahi.
“maaf
it sepertinya tidak mungkin” jawab Natsuki.
Asahi
mengantar Natsuki ke stasiun untuk pulang. Ia terus membujuk Natsuki untuk
membantu kenji. Natsuki tetap tidak mau. “maaf karena aku sudah menelponmu dan
berbohong padamu” kata Asahi akhirnya.”tapi mengapa kau tetap tidak setuju
meski dia sudah menundukkan kepalanya.”
“karena
itu hal yang tak mungkin”
“aku
tak bisa membayangkan summer tanpa restaurant Setsuko-san”
“itu
tak ada hubungan denganku”
“mengapa
kau tak mau mengerti hal ini”
“aku
tak akan mengerti hal ini. Apa kau bodoh?!” sahut Natsuki kesal.
“baiklah..
akku mengerti.. aku tak akan memintamu lagi.” Sahut Asahi kesal juga.
“syukurlah
klo kau bisa mengerti. Apa kau tau laki-laki paling lemah jika melawan type
wanita yang kuat dan keras kepala? Tapi laki-laki yang bohong pada wanita patut
dipertanyakan kan?”
“itulah
alasannya dia pergi” sindir Asahi. Natsuki langsung menyadari sindiran Asahi
dan meliriknya.
“hentikan
mobil ini!” serunya pada Asahi
“maaf..
aku bicara banyak” sahut Asahi kesalahannya.
“cepat
hentikan mobil ini”
Asahi
langsung menghentikan mobilnya dan Natsuki segera keluar dari mobil. Natsuki langsung berjalan pergi. Asahi yang
merasa bersalah langsung mengejarnya “maaf.. aku bicara terlalu banyak.. tolong
tunggu sebentar.. apa yang akan kau
lakukan sekarang?”
“aku
akan pulang ke rumahku”
“ayolah
masuk ke dalam mobil, aku akan mengantarmu
ke stasiun.” Natsuki tetap berjalan pergi “stasiun sangat jauh..” lanjut
Asahi
“jangan
pedulikan aku!” seru Natsuki berjalan pergi.
Natsuki
sampai stasiun tapi sudah tutup. Asahi yang membuntutinya dengan mobil segera
menyusulnya. “itulah mengapa aku minta kau masuk ke dalam mobil. Ayolah masuk
kedalam”
“kau
akan mengantarku ke Tokyo kan? Ini semua karena kesalahanmu jadi kau harusnya
mengantarku sampai sana”
Natsuki
akhirnya masuk kedalam mobil Asahi tapi cowok itu tidak mengantarnya ke Tokyo
tapi malah mengajaknya ke bar Minatoku milik kenji. Natsuki jadi bertambah
kesal.
Didalam
sudah ada Hanae, Takahashi, hayao (adik Hanae) dan tentu saja Kenji. Mereka
sedang bermain billiard saat Asahi masuk.
“apa
kau sudah memikirkannya lagi?” Tanya kenji yang kaget melihat Natsuki datang
lagi
“tidak
jangan salah mengerti” sahut Natsuki
“sudah
tidak ada kereta jadi dia tak bisa pulang” jawab Asahi.
Takahashi
yang masih single langsung mendekati Asahi dan bertanya “ siapa dia? Apa dia
punya cowok? Dia darimana?” bisiknya pada Asahi
“aku
akan menjelaskannya padamu nanti tapi kau diam dulu” sahut Asahi
“aku
berpikir mungkin ia bisa tinggal di rumah hanae untuk 1 hari ini” kata Asahi
pada hanae
“tentu”
jawab Hanae
“tunggu
jangan putuskan sendiri” sahut Natsuki
“aku
juga punya ruangan untukmu” sela takasi
bersemangat
“kau
kan tinggal dengan keluargamu kan” kata hayao. Takashi langsung mengajak hayo
bergulat. “tapi itu kan 10 x lebih bagus daripada penginapan disini” sahut
Takashi.
“tapi
ada Jazusi di rumah kakak” seru hayao
mencoba melepaskan diri dari serangan Takashi.
“jadi
dia siapa? Single? Apa hobymu?” Tanya Takashi penasaran dengan Natsuki.
Natsuki
hanya diam tak berdaya dengan posisi yang dihadapinya ini.
Natsuki
berjala bersama dengan hanae ke rumah cewek itu.
“bolehkah
aku meyakinkan Sesutu?” Tanya Hanae. “apa kau mencintai Asahi ?” lanjutnya
“Hahhhh?!
Tidak mungkin!” seru Natsuki
“oh
yay a.. kau kan akan menikah dengan
laki-laki lain beberapa waktu lalu ya”
“tapi
mengapa kau bertanya?” Tanya Natsuki.
“karena
perlakuan dirumahku akan berubah sesuai dengan jawabanmu.”
“lalu
bagaimana jika aku jawab aku mencintainya?”
“tentu
saja kau akan tidur di ruang depan saja”
“haha..
jadi kau mencintainya ya?” Tanya Natsuki
“bahkan
aku ingin meneriakkannya.. tapi aku tak berani didepannya sekalipun walaupun 10
tahun sudah berlalu. Tapi aku tau kenyataannya, meski aku memberanikan diri itu
meneriakkannya dan melakukannya beberapa kali…” hanae berhenti di sebuah baliho
dan menunjukkan gambar Kasumi di baliho itu “dia ada rivalku”
“hmm?”
“orang
yang tak bisa dilupakan Asahi” lanjut hanae “dia lawan terberatku.. “
“dia
memang terlihat seperti musuh yang berat.. apa dia temanmu?”
“dia
tak tinggal dikota ini lagi tapi kehadirannya sangat nyata kan?”
Takashi
memaksa Asahi untuk menunjukkan video pernikahan natsuki dan terpaksa Asahi
memutarkannya. Takashi melihat bagaimana
Natsuki ingin membahagiakan ibunya.
“aku
sudah putuskan” kata Takashi setelah melihat video itu.
“ehhh?”
Asahi tak mengerti
“aku
akan menikahinya” lanjut Takashi.
“ha????”
“aku
akan membuat ibunya bahagia”
“ha..
harusnya kau bahagiakan ibumu dulu” sahut Asahi
Setelah
sampai dirumah Hanae, Natsuki melihat rumah Hanae yang bagus dan perlengkapan
yang komplit dirumahnya. Hanae menjelaskan itu semua karena ayahnya pemilik
perusahaan beer yang diiklankan pacar Asahi itu.
“lalu
mengapa kau tak minta ayahmu untuk mengganti baliho itu?”
‘aku
pernah memintanya. Tapi saat dipikirkan lagi, aku merasa itu seperti tindakan
yang pengecut”
“mengapa?”
“meminjam
kekuasaan orangtua untuk menghilangkan
bayangan Kasumi”
“oh
begitu”
Hanae
memberikan beer pada Natsuki.
“apa
kau tau mengapa Asahi tetap ingin mempertahankan restaurant secchan?”Tanya
hanae
“kenapa?”
“karena
cewek itu akan bahagia saat ia kembali. Dia sangat menyukai restaurant
secchan.”
Dirumahnya
Asahi menatap DVD dengan judul 48 hours yang dipinjamnya 3 tahun yang lalu
untuk bisa ditonton bersama.
Sementara
itu Natsuki dirumah hanae menata SMS dari Kouta cowok yang harusnya menjadi
suaminya.
Asahi
pergi ke rental dvd dan membayar biasa sewa untuk seminggu. Pulangnya ketika
melewati pantai ia melihat sosok Natsuki dipinggir pantai menatap kearah laut. Ia
menghentikan sepedanya dan mendekati Natsuki “apa yang kau lakukan?” Natsuki
langsung terlonjak kaget dan menoleh dengan muka basah bekas airmata “maaf”
kata Asahi melihat keterkejutan Natsuki.
“mengapa
meminta maaf?”
“karena
aku mengganggu kesendirianmu.” Ucap Asahi tidak enak sndiri. Asahi langsung
berbalik pergi.
“ano-san..
apa kau mengikuti aktivitas klub saat masih sekolah?”Tanya Natsuki
“baseball
selama di sekolah”
“ohh..
coba kau tutup matamu”
“mengapa?”
“aku
ingin kau melemparkan sesuatu untukku.” Asahi mengacungkan tangannya. Natsuki
mendekati Asahi dengan grogi dan memasukkan
sesuatu ke tangan Asahi dan menutup tangan Asahi.
Asahi
membuka tangannya dan melihat cincin ditangannya. “apa ini tak apa-apa?”
“tolong
lemparkan itu sejauh mungkin” ucap Natsuki. Asahi mengangguk dan siap-siap
melemparkanya. Tapi saat ia sudah mau melemparkannya dengan sekuat tenaga.
Natsuki tiba-tiba mencegahnya “tunggu.. aku mau melakukannya sendiri..”
Asahi
memberikan cincin itu dan Natsuki segera membawanya pergi.
Pagi
harinya saat Hanae bangun ia melihat Natsuki sudah memasak didapurnya. Natsuki
bilang ini sebagai ucapan terima kasih pada hanae karena diijinkan tinggal
dirumahnya.
Hanae
bilang ia ingin menunjukkan sesuatu pada Natsuki sebelum ia pulang.
Sementara
itu Asahi menunggu Natsuki di stasiun. Tiba-tiba seseorang cewek berseru memuji
iklan beer kasumi. Asahi langsung mendekatinya dan bertanya apa iakenal dengan
kasumi. Cewek itu bingung karena ia tadi berseru bukan karena gambar kasumi
tapi karena beer itu.
Asahi
lalu permisi pergi tapi cewek itu mengejarnya “ menggoda tak langsung biasanya
tak berhasil!” bisiknya dan langsung pergi
“itu
hanya salah mengerti saja” bantah Asahi yang dikira mau mendekati cewek itu. Cewek
itu lalu tersenyum tak prcaya dan langsung pergi.
Asahi
hanya geli melihat tingkah cewek itu.
Hanae
mengajak Natsuki pergi ke rumah sakit tempat setsuko dirawat. Setelah dibujuk
setsuko dan melihat menu makanan Aoyama, Natsuki berpikir ulang.
Hanae
memberitahukan kabar baik itu pada Asahi yang masih distasiun menunggu Natsuki.
Hanae meminta Asahi ke pantai untuk ikut serta dalam pembukaan Aoyama.
Hanae
dan Natsuki pergi ke aoyama disana sudah ada kenji ,Takashi dan hikaru. Lalu asahi
datang menyusul. Asahi memberi ucapan selamat pada Natsuki karena setuju
menjadi manager. “aku belum memutuskannya” sahut Natsuki
“setidaknya
kau memutuskan tinggal disini untuk hari ini” kata Asahi. Ia mengambil dvd dari
dalam tasnya dan memberikannya pada Natsuki. “ada yang ingin kuberikan padamu”
“apa
ini?”
“dvd
yang harusnya diputar diresepsimu”
“apa
kau mikir aku akan bahagia menerima ini?”
“sangat
penting untuk menghadapi masa lalunya kan?”
“bukan
urusanmu!” sahut natsuki dan memberikan dvd itu pada Asahi lagi
“ini
adalah kenangan” tolak asahi
Mereka
lalu bekerjasama menata restaurant Aoyama. 2 pasang remaja datang
memperkenalkan dirinya. Yang cowok bernama Yoneda Haruo dan yang cewek bernama
Ishikari Kiyoko. Mereka berdua adalah komite/ panitia dansa untuk memeriahkan
summer dikota itu.
Mereka
terus menata restaurant itu dan setelah
selesai mereka bersulang beer.
Beberapa
saat kmudian natsuki melihat Asahi yang duduk menyendiri duduk dipasir pantai.
“dia
kenapa?” Tanya Natsuki
“itu
kebiasaannya jangan kuatir” jawab Takashi. “menarik diri adalah hobynya”
Dimeja
lainnya Hanae duduk dimeja yang sama bersama Hikaru. Tidak biasanya Hikaru
minum banyak
jadi
ia heran. “tidak biasanya kau minum hikaru”
“aku
minum klo aku mau”
“kau
harus minum dan banyak tertawa” kata Hanae yang melihat kepribadian Hikaru yang
diam itu.
“mengapa?”
“itu
lebih baik untuk hidup dan menikmati hidupkan atau itu hanya seperti membuang
waktu”
Hikaru
tertawa “sama juga sepertimu”
“ehh?”
“berapa
tahun yang kau buang buang?” sindirnya sinis dan pergi meninggalkan Hanae yang
terbengong.
Asahi
tiduran dipantai dan terbayang-bayang kasumi dan janji mereka bahwa Kasumi
tidak akan pergi tapi kenyataannya 1 minggu setelah itu Kasumi menghilang.
Asahi
bangun dan melihat Natsuki menulis sesuatu dipasir. Asahi bangkit dan mendekati
Natsuki. “apa ini?” tanyanya.
Natsuki
menoleh “ aku tak suka berhutang bantuan”
“kau
ta berhutang apapun padaku” sahut Asahi
“aku
terselamatkan oleh 1 kalimat disuratmu. (“aku berdoa dari dalam hatiku untuk
kebahagianmu)” jadi aku pikir aku harus mengirimkan kalimat ini untukmu juga”
“sepertinya
aku terlihat jadi orang yang tidak bahagia saja”
“aku
mengalami hal yang sama denganmu baru-baru ini”
“pengalaman
yang sama?”
“aku
dengar tentang orang di billboard itu dari hanae. Tapi aku pikir kau tak mau
disamakan denganku” ucap Natsuki. Asahi tak suka mendengar kehidupannya
dibicarakan Natsuki. Tanpa berkata-kata ia meninggalkan Natsuki.
Ditinggalkan
Asahi lalu Natsuki jongkok melihat tulisannya itu sambil minum beer. Ia mendengar
suara foto dari balik punggungnya. Asahi terlihat sedang memfoto tulisannya. “ada
apa ini?”
“itu
akan hilang jika esok tiba” Natsuki tertawa geli “kau tau.. saat aku melihat
kau mencoba menulis kalimat ini aku pikir…” Asahi diam tak melanjutkan
kata-kata.
“apa?”
Tanya Natsuki penasaran
“kau
seperti kura-kura yang sedang bertelur”
“hah?”
“kau
berkeringat banyak saat menulis ini dank au menggunakan kedua tanganmu untuk
menulis ini dipasir.jadi aku berpikir apa yang aku harus lakukan jika kau
benar-benar bertelur. Kau terlihat buru-buru” tawa Asahi sambil memfoto wajah
natsuki yang cemberut
“kau
menertawakanku ya” ucap natsuki mendorong Asahi sampai Asahi tertawa dan
terjatuh. “ini berbahaya” kata Asahi menyelamatkan kameranya.
Natsuki
menertawakannya dan Asahi mengejarnya dan merekapun berkejaran dipantai dengan
riangnya. Dari jauh Hanae melihat keakraban keduanya. Sementara Hikaru melihat hanae yang menatap
keakraban Asahi dengan sedih.
Malam
harinya Hanae pinjam DVD Natsuki. Pertama-tama
Natsuki tak mau menontonnya tapi lama-lama ia bergabung dengan Hanae. Natsuki
terharu melihat pesan teman dan keluarganya. Apalagi saat ibunya yang berbicara
natsuki menjadi sangat sedih.
“asahi
benar-benar mengerti ya.. sakitnya perasaan saat orang yang penting menghilang. Aku tak akan menyerah” ucap Hanae
saat dvd selesai diputar.
“apa
maksudmu?” Tanya Natsuki
“karena
aku mencintai dia”
“benar
dia tidak jahat”
“iya”
“makanya
jangan menyerah” ucap natsuki memberi semangat. “aku mendukungmu”
“aku
lega” mereka lalu bersulag beer lagi
Natsuki
berdiri dipinggir pantai bersama Hanae untuk membuang cincin pernikahannya .
saat sudah hampir melemparkannya ia jadi ragu lagi.
“kau
tak perlu memaksakannya.” Kata Hanae “dia kan seseorang yang tak mudah
disingkirkan, itulah mengapa kau mau menikahinya kan?” Natsuki mengangguk “kau
masih punya banyak kesempatan untuk melakukannya” lanjut Hanae .
“aku bertanya-tanya apakah aku akan bisa melupakannya suatu hari nanti.” Asahi berhenti
didepan baliho gambar kasumi
“dan
hari-hari saat aku tak mengingatnya dan hatiku tak bergetar apakah akan datang?”
Asahi menaiki sepedanya lagi dan pergi. Tapi ia berhenti lagi dan menengok ke
baliho “oyasumi…”
“saat
itu aku masih tak percaya.. summer yang mempesona dan cerah akan tiba..”
akh... sukidesu... makasih banget udah mau bikin sinopsis SUMMER NUDE.. aku harap di lanjutin... :D arigatou ne~~~
BalasHapusCeritanya bagus... telat komen karena telat bacanya... terus berkarya yaa ^^
BalasHapusMakasih dah bikin sinopsisnya!!
BalasHapus