Yamato, Nakanishi dan Asami sedang berbicara dihalaman sekolah untuk rencana hang out
dihari minggu. Tanpa mereka sadari beberapa gadis sedang membicarakan
ketiganya. Terutama Asami yang dekat dengan Yamato. Mei saat melewati
gadis-gadis itu juga ikut mendengarnya dan ia ikut melihat ke tempat ketiga
orang itu berkumpul.
Saat
pelajaran olahraga, para cowok menggoda Asami yang berlari didepan mereka. Para
cowok suka dengan Asami karena ukuran ‘dada’ asami lebih besar dibanding
gadis-gadis lainnya. Apalagi saat Asami berlari seperti itu tentu saja para
cowok mesum langsung heboh. Mei baru menyadari kenapa Asami tidak suka
olahraga.
Mei
mendengar gadis-gadis juga mengejek Asami dan mengatakan ukuran dada Asami C
seperti buah semangka. Setelah puas membicarakan asami mereka lalu pergi.
“kau
mendengarnya kan” kata Asami pelan.
“Asami
kau sangat kuat” puji Mei “tidak peduli apa yang orang katakan dan tetap
tersenyum”
Asami
tersenyum “sebenarnya bukan seperti itu. Kalau aku mendengarkan mereka, aku
akan semakin sedih. Tertawa cara yang paling tepat menyembunyikannya. Tapi dibicaraka
orang-orang membuatku semakin kuat. Hmm.. Tidak juga, aku masih harus berusaha
keras melindungi diriku. Karena itu menurutku Yamato sangatlah kuat. Dia selalu
melindungi orang. Makanya aku selalu disampingnya. Tapi sekarang kau mencurinya
dariku” goda asami
“heih?”
“tidak
apa-apa.. Aku senang bersama dengan kalian. Teman-teman Yamato pastilah orang
baik. Tapi aku tetap ingin pangeran pelindungku sendiri. “ ucap asami.
Mei
tersenyum dan melihat Kenji yang sedang belari disudut lapangan “nakanishi
lumayan juga” goda Mei menjodohkan Asami dan Nakanishi.
“dia
suka main-maiin.. Dia tidak pernah serius” sahut Asami.
Saat
Mei akan pulang sekolah, yamato menemuinya dan mengajaknya pulang bareng. Mei mengangguk
setuju.
Mereka
kaget saat mendengar suara teriakan Asami. Mereka mencari sumber suara dan
melihat Asami sedang marah pada nakanishi yang mengatakan dadanya besar dan selalu
mesum itu. Asami lalu meninggalkan nakanishi setelah menamparnya.
Yamato
dan mei mendekati nakanishi dan bertanya apa yang dilakukan nakanishi sampai
Asami marah seperti itu. Nakanishi menjawab klo ia besok minggu ingin pergi
berdua bersama Asami tanpa yamato dan ia juga ingin memegang dada Asami.
Yamato
menghela nafasnya, pantas asami marah seperti itu. Nakanishi menjawab klo itu
hanya bercanda saja.
Nakanishi
kesal kenapa yamato tidak menyadari klo itu bercandanya saja. Nakanishi berkata
klo untuk orang sepopuler yamato pasti tidak menyadari perasaan oraang yang
kalah popular seperti dirinya. Dengan marah
nakanishi pergi meninggalkan yamato dan mei.
Yamato
lalu pergi menemui Asami yang sedang termenung dihalaman sekolah.
“tidak
usah dipikirkan lagi. “ ucap yamato sambil duduk disebelah Asami.
“entah
kenapa, mendengar nakanishi bicara seperti itu membuatku marah. “ kata Asami
menunduk.
“dia
memang berlebihan. “ sahut yamato memaklumi kemarahan Asami.
Sementara
yamato menghibur asami, mei pergi ke kelasnya dan untuk melihat nakanishi yang
ada disana.
“kau
belum pulang juga” Tanya nakanishi melihat mei yang masuk kedalam kelas.
“ada
yang ketinggalan.”
“(dimana
) yamato?” Tanya nakanishi.
“bersama
asami-san.” Jawab mei
“yamato tidak begitu saja disukai oleh semua orang. Dia
selalu ada saat oang lain membutuhkan pertolongan. Mungkin karena itu.” Kata
mei.
Ia
lalu mengambil bukunya dan pergi keluar kelas.
Asami
belari-lari dilorong sekolah. Gadis –gadis
mengatainya berdada besar dan membuatnya bergoyang-goyang.
Nakanishi
yang mendengar meneriaki gadis gadis
itu dengan marahnya.
“hei
kalian beraninya mengatai asami-chi diam-diam.
Daripada dada rata lebih baik yang besar. Jangan bangga kaena berdada
rata!”
3
gadis yang bergosip itu tertawa “aku tidak mengeti sama sekali. “
Mereka
lalu melihat pada asami dan berkata dengan keras “dia bilang dia ingin memainkan
dadamu. Temani dia” ketiganya lalu pergi
Nakanishi
lalu curhat pada mei.
“tentu
saja dia marah” sahut mei
“aku
gagal”
“tapi
aku tidak pernah melihat asami-san marah
selama ini. Dia selalu tersenyum padaku dan semua orang. “
“heihhhh?”
Nakanishi jadi semakin kuatir asami benar
benar marah padanya.
“maksudku…
dia hanya menunjukkan sisi lainnya padamu. Lebih baik kau mengatakan perasaanmu
sesunggunya. “ kata mei
menasehati nakanishi.
Saat
pelajaran olahraga, handuk nakanishi ketinggalan didalam kelas jadi ia pergi ke
kelasnya. Nakanishi terkejut melihat asami ada didalam kelas.
Begitu
melihat nakanishi masuk ke dalam kelas, asami langsung buru buru menghindarinya.
“tunggu!”
Seru nakanishi.
Mereka
berdua berdiri saling menatap. “tidak ikut olahraga?”
“aku
tidak ikut. Kau sendiri?” Sahut asami
“handukku
ketinggalan. “ jawab nakanishi.
“kalau
begitu bergegaslah” kata asami
“kalau
begitu aku juga tidak ikut olahraga” jawab nakanishi
Mereka
terdiam agak lama.
“maafkan
perkataanku kemarin. Aku ingin menolongmu, tapi malah mempermalukanmu. Asamichi
kau menyukai yamato, kan?”
Asami
hanya terdiam tidak mengerti kenapa nakanishi bertanya seperti itu padanya.
“aku
mengerti kenapa para gadis menyukainya, dia bisa diandalkan, menurutku pun dia
sangat keren. Biasanya aku tak peduli. Tapi hanya asami-chi yang membuatku
peduli. Aku menyukaimu..” Ungkap
nakanishi
Asami
terkejut dan terus menatap nakanishi.
“meskipun aku sering menyebut-nyebut dadamu, aku hanya
ingin melihat senyummu, melihatmu bahagia., ingkah lakumu, suaramu, melihatmu
sepanjang hari membuatku bahagia.. Dan bagiku dibanding siapapun, kau selalu
yang pertama. Kau adalah orang yang paling penting. “
Asami
terkejut mendengar perasaan nakashi padanya itu.
Asami
lalu berjalan mendekati nakanishi dan memegang lengan jaket cowok itu “arigatou” ucap asami pelan.
Yamato
melihat mei sedang berdiri melihat keluar jendela. Ia segera mendekati mei.
“mei
ayo pulang” ajak yamato.
Yamato
tersenyum melihat asami dan nakanishi berjalan pulang berdua dengan saling
berpegangan tangan. “oh..
Sepertinya mereka mulai berpacaran. ‘
“benarkah?”
Tanya mei terkejut. Yamato
tersenyum “syukurlah” desah mei
“nakanishi bilang terima kasih dan maaf untuk sebelumnya.
“ kata yamato
“dia
bilang pada kurosawa-kun (yamato) ya”
“ya…” yamato tersenyum “akhirnya kau
menyebut namaku. Tapi aku ingin kau
memanggilku yamato. “
Mei
diam “yamato..” Ucap mei.
Yamato
tersenyum mei mau memanggilnya dengan nama depannya itu.
“suatu
hari aku ingin juga mendengar kau mengatakan
“aku mencintimu”” bisik
yamato.
Mei
tertunduk malu “suatu hari ya” pinta yamato menepuk bahu mei yang malu-malu.
“masashi..”
Panggil yamato
“oi
yamato…” sapa masashi. Ia
terkejut melihat yamato sedang bersama mei. “wah kombinasi yang serasi”
Yamato
tersenyum “kami sedang berkencan”
akuinya sambil menarik pegangan tangannya dan mei.
“ohhh..
Kami juga sedang berkencan” sahut
masashi mau merangkul aiko tapi gadis itu langsung menepis tangan masashi.
“hah?
Jangan bercanda” bantah aiko
Aiko
memperhatikan mei dengan tidak suka.
Mereka
berempat lalu pergi bermain bowling bersama-sama. Para cowok sedang bermain bowling sementara
para cewek menunggu di pinggir arena.
“jadi
kalian berpacaran?” Tanya aiko sinis.
“kurosawa-kun
bilang begitu” sahut mei.
Aiko
heran mendengar jawaban mei itu. Seolah hanya yamato yang suka. “apa kau
menyukai yamato?” Tanya aiko
Mei
mengangguk ragu “sepertinya…”
Aiko
kesal mendengar jawaban mei yang ragu dengan perasaannya itu. “kalau kau tidak
menyukainya, jangan mengganggunya!”
Mei
kaget aiko tiba-tiba marah padanya.
“aku
tidak suka ekspresimu.” Kata aiko “yamato
punya banyak teman yang ingin menghabiskan waktu dengannya dihari libur. Kenapa
orang yang tidak yakkin dengan perasaannya sendiri sepertimu berada
disampingnya dan memonopolinya?! Kenapa yamato.?”
Aiko
melirik para cowok yang masih asyik bermain itu sebelum ia melanjutkan kata katanya.
“bukannya
memilihku yang pernah tidur dengannya tapi malah memilihmu?”
Mei
terkejut dan langsung shock mendengar pengakuan aiko tentang tidur bersama
yamato dan aiko.
Kedua
pasangan itu lalu berpisah untuk pergi dengan pasangannya masing-masing.
Mei
dan yamato berjalan-jalan lagi.
Mei lihat bayangan dirinya yang terpantul dari kaca pertokoan. Ia berhenti dan menatap bayangannya.
Yamato
menoleh dan melihat mei yang berhenti itu.
“apa
kau lelah? Mau istirahat dulu?” Tanya yamato.
“kau
tak perlu mengkhawatirkanku.” Sahut mei
agak ketus.
“tentu
saja aku khawatir, kau kan pacarku.” Sahut yamato
Dengan
cemberut mei bertanya “kenapa harus aku?”
Belum
sempat yamato menjawab seorang wanita tiba-tiba menyapa yamato dan menawari
yamato menjadi model. Ia memberikan kartu namanya pada yamato juga sebellum ia
pergi.
“aku
mau pulang “ ucap mei tiba-tiba
dengan dinginnya.
Yamato
mulai merasa sikap mei nampak berubah padanya. “mei kenapa tibatiba bersikap
begini?”
Mei
hanya diam. Wajahnya terlihat cemberut
“kalau
tidak apa-apa kenapa berwajah begitu?”
“apa
aku tidak membuatmu malu?” Tanya mei
“tentu
saja tidak. ” jawab yamato “kenapa?”
“aku
merasa kita tidak cocok.”
‘hah?”
“kau
adalah si tampan yang dipuja banyak orang, sedang aku sii suram yang tidak
punya teman, aku tidak mengerti kenapa kau menyukaiku, jadi..”
Yamato
lalu mengajak mei pergii ke sekolah smpnya dulu.
Yamato
mulai bercerita masalah yang dialaminya saat smp saat itu ia punya sahabat yang
selalu di bully murid lainnya. Yamato tidak bisa membantu temannya itu. Ia
merasa ia juga ikut melukai temannya itu karena tidak membantunya dan
mengabaikannya. Saat pulang sekolah mereka saling bertemu diam-diam. Tibatiba
suatu hari temannya itu mengucapkan terima kasih padanya lalu esok harinya ia
pindah sekolah.
“aku
menyukaimu karena tendanganmu itu. Tendangan berputarmu.” Kata yamato
mengakhiri ceritanya.
“heih?”
“kau
tidak peduli apa yang orang lain katakan.
Tanpa rasa takut. Menurutku kau keren sekali sementara aku orang yang
tak berguna. Aku ingin kau mengetahui sisi burukku “
Yamato
menoleh pada mei yang ada disampingnya dan tersenyum malu “pasti aku baru saja mendapat nilai
minus dimatamu ya?”
Mei
menggeleng “tidak… dengan begitu kau justru terlihat manusiawi. “
Yamato
terharu “maaf ditempat seperti ini…. “
yamato melihat sekelilingnya “
tapi bolehkah aku menciummu?”
Mei
terdiam menunduk. Yamato sedikit terlihat kecewa. Ia berjalan kebelakang mei “mei kau belum menyadari pesonamu. Kau
tidak menyadari pesonamu yang membuatku tertarik bukan?”
Mei
menggeleng dan menoleh pada yamato “ dibandingkan aku….”
“aku ingin tahu lebih banyak tentang dirimu.” Sahut yamato
“kau
menyukaiku dan aku juga sangat menyukaimu. Menunjukkan seluruh diriku padamu,
aku tidak bisa membayangkan hasilnya.
Entahlah aku takut.”
“lakukan
apa yang ingin kau lakukan. Sekarang maupun nanti, cinta akan tetap sama. Entah masalah macam apa yang akan terjadi
nanti. Kalau kau takut mencintai, kau tidak akan pernah memulainya. Aku sudah
menyukaimu sejak lama. “ ucap yamato
Mei
tertunduk ragu untuk bertanya pada yamato.
“apa
benar yang diucapkan aiko…. Klo kau dan dia tidur bersama?” Tanya mei
Yamato
terkejut “mengapa kau bertanya begitu?”
“tadi
dia memberitahuku.”
Yamato
terdiam memikirkannya
“itu
benar….”Akunya “tapi itu sebelum
aku bertemu denganmu.”
“aku
mengerti..”
“kau
marah?” Tanya yamato
Mei
berjalan disebelah yamato.
“berteman
dengan oang lain, mempercayai orang lain, masalah akan muncul saat kita
berubah. Tapi aku sudah memutuskan untuk menghadapinya. Kau sekarang berbeda
dengan kau yang dulu. Aku juga harus berubah”
Yamato
tersenyum melihat mei yang menunduk disebelahnya.
“mei…”
Sementara
itu aiko dan masashi berjalan ditempat yang lain. Masashi menoleh pada aiko
“apa kau mau melakukannya?” (sex)
“ahh..
Aku kesal” ucap aiko
“tapi
kan bukan aku penyebabnya” sahut masashi.
Mereka
berdua lalu menghabiskan malam bersama disebuah hotel. Aiko sedang memakai
pakaiannya dalam remang-remang kamar tiba-tiba masashi menyalakan lampu kamar.
Aiko
segera menutup tubuhnya dengan selimut “tunggu
dulu! Sudah aku bilang jangan menyalakannya sampai aku selesai berpakaian”
teriak aiko
“memangnya
kenapa? kau tak perlu
menyembunyikannya.” Sahut masashi
sambil ia mematikan lampu kamar.
“tidak mau.. Menjijikkan tau” kata aiko tidak percaya diri
dengan tubuhnya.
“tidak
bisa. Tubuhku tidak boleh terlihat menjijikkan untuk yamato.” Kata aiko
Masashi
sedikit kesal nama yamato disebut “berhenti memikirkan yamato. Masih ada aku”
“hah?”
Gantian aiko yang marah dan pergi ke kamar mandi. Ia tidak punya perasaan
apa-apa pada masashi. Mereka hanya teman sex saja.
“kau
itu cantik, tau” seru masashi
Aio
melihat tubuhnya dicermin kamar mandi. Ia melihat stretch mark yang ada
diperutnya terlihat sangat jelas bergaris garis diperutnya.
Yamato
pergi ke kelas menemui aikko. Ia melihat aiko sedang tiduran diatas meja.
“aiko….”
Aiko tak mendengar panggilan yamato dan cowok itu segera memanggilnya lebih
keras “ aiko!...”
Aiko
terkejut dan terbangun. Ia mengikuti yamato yang ingin berbicara dengannya.
Mereka
berjalan diatap sekolahan.
“aku
tidak mengakui orang yang sama sekali tidak berkorban demi cinta, tapi bisa dengan
mudah mendapatkannya”
“untuk
itu kau memberitahu mei?”
“orang
seperti itu tidak pantas berada disisimu. Lihat ini” aiko membuka atasan yang
menutupi perutnya dan memperlihatkan stretch mark itu pada yamato.
“aiko,
itu…”
“ini
hasilmenurunkan 17 kg dalam 2 bulan. Ini
yang aku dapatkan setelah matimatian mengurangi berat badan. Tapi ini adalah
bukti kerja kerasku. Aku ingin terlihat cantik supaya kau menyukaiku. Kau
sekarang mengertikan seberapa besar aku menyukaimu?”
Yamato
terdiam memikirkan kalimat yang pas untuk diucapkannya pada aiko “tapi aku
tidak bisa menerima perasaanmu. “
jawab yamato pelan.
Aiko
dan masashi berjalan bersama menuruni anak tangga saat mereka berpapasan dengan
mei .
Aiko
menghentikan langkahnya dan menatap mei “aku tidak akan mengakuimu.”
“seperti
inipun sudah cukup bagiku. Selama ini aku tidak peduli dengan orang lain. Menurutku sendirian lebih menyenangkan. Tapi sekarang kepercayaanku goyah. Aku
sama sekali tidak mengerti.’selamat pagi’,
‘terima kasih’, ‘maaf’, ‘sampai jumpa lagi’, sapaan-sapaan
seperti itu membuatku senang. Meski begitu aku tetap tidak menyukai diriku.
Jadi kupikir inilah saatnya untuk
berubah. Semua itu karena aku bertemu dengan yamato. Karena itu aku sangat berterima kasih padanya.
Selain terima kasih aku juga punya perasaan pada yamato dan aku tidak ingin
kalah dari siapapun menyangkut perasaan ini. ‘”
ucap mei mengakui perasaannya didepan aiko.
Aiko
melihat mei jujur mengakui perasaan mei yang tidak mau kehilangan yamato itu.
“aku ditolak olehnya. Dia bilang
ada gadis yang disukainya jadi dia tidak bisa menerimaku. “
Mei
terdiam.
Aiko
pergi bermalam bersama masashi lagi.
“setiap
orang punya cara berjuang sendiri sendiri.”
Batin aiko.
Masashi
menciumi tubuh aiko dan merasa gadis itu hanya diam saja “ apa yang kau pikirkan?” Tanya masashi.
“aku
tak mengerti yamato dan cewek itu. “ gumam aiko.
Tiba-tiba
masashi menyalakan lampu kamarnya. Aiko terkejut dan menutupi perutnya “kenapa kau nyalakan lampunya?!”
Masashi
membuka tangan aiko yang menutupi perutnya
“berhenti sembunyi. Biarkan aku melihatnya. “
masashi terus mencoba membuka tangan aiko tapi gadis itu tetap berusaha menutup perutnya. Masashi akhirnya bisa menahan kedua tangan aiko kesamping kepala aiko.
“berhenti sembunyi. Biarkan aku melihatnya. “
masashi terus mencoba membuka tangan aiko tapi gadis itu tetap berusaha menutup perutnya. Masashi akhirnya bisa menahan kedua tangan aiko kesamping kepala aiko.
“hentikan!” Teriak aiko tidak percaya diri
masashi melihat guratan diperutnya.
“aku
yang selalu melihatmu selama ini!” Seru masashi.
Cowok itu lalu dengan lembut menciumi perut aiko yang penuh guratan stretch mark itu.
Aiko menutup matanya
saking tidak percaya dirinya.
Cowok itu lalu dengan lembut menciumi perut aiko yang penuh guratan stretch mark itu.
“jangan
menutup matamu. Lihatlah aku!” Teriak masashi sedih karena perhatiannya tidak
pernah dianggap apa-apa oleh
aiko.
Aiko
mendengar nada frustasi masashi dan ia akhirnya membuka matanya dan perlahan
melihat masashi..
Aiko
akhirnya menyadari ketulusan masashi itu. Mereka saling menatap dan berciuman.
link download
http://www.ganool.ca/say-i-love-you-2014-bluray-720p-ganool#more-24070
link terjemahan indonesia
http://subscene.com/subtitles/say-i-love-you
http://www.ganool.ca/say-i-love-you-2014-bluray-720p-ganool#more-24070
link terjemahan indonesia
http://subscene.com/subtitles/say-i-love-you
Bersambung
part 3