Episode 3 : Apakah
kopi pagi itu beraroma cinta?
Sepanjang jalan pulang kotoko sangat bersedih dengan
hubungannya bersama naoki.
“dengan dia menolakku beberapa waktu yang lalu. Aku pikir
aku akan baik-baik saja mendengar dia berkata jahat padaku. Lalu kenapa aku
harus menangis?” batin kotoko.
Kotoko menengadah menatap langit dan ia melihat sebuah
bintang jatuh lagi. “tapi setelah semua ini.. aku masih saja mencintai
Irie-kun” kata kotoko sedih.
Sampai rumah kotoko langsung disambut ibu irie yang
menguatirkannya.
“kotoko, kau terlambat. Aku kuatir padamu. “
“maaf aku lupa menghubungimu”
Kotoko setelah ijin ke kamarnya dulu, ia langsung
berjalan meninggalkan ibu irie.
Didalam kamarnya kotoko mengambil surat yang ditulisnya
untuk naoki. Ia terus menatap surat itu dan akhirnya membuka surat itu.
Kotoko langsung membacanya suratnya lagi. “surat cinta
pertama yang pernah aku buat dalam hidupku. Surat yang tidak akan pernah
terbaca. Aku tau dia tidak baik padaku..
tapi aku masih mencintainya.” Batin kotoko.
Naoki keluar kamar mandi dan mengetuk pintu kotoko.
Maksud dia adalah untuk gantian mandi karena kamar mandi lantai 2 hanya ada 1.
“oiyy.. kamar mandi sudah kosong.” Seru naoki tapi tak
ada jawaban sama sekali dari dalam kamar kotoko. Naoki jadi penasaran “aku
masuk ya” ijin naoki membuka pintu kamar kotoko. “ibuku bilang kamar mandi sudah kosong.”
Naoki membuka pintu kamar kotoko dan dari pintu ia
melihat kotoko tertidur di meja belajarnya.
Kotoko tertidur pulas sampai tak menyadari Naoki memasuki
kamarnya.
Naoki melihat disebelah kotoko ada kertas yang dibuka, ia mendekati
kotoko dan meraih kertas yang ternyata surat yang pernah diberikan padanya.
Karena naoki ingin tau isi surat itu, ia meraihnya dan membacanya.
senang berkenalan denganmu naoki irie
Namaku kotoko aihara
Aku dari kelas F
Kau tak tau aku, tapi aku tau kamu.
Sejak kau pidato di upacara masuk sekolah 2 tahun yang lalu,
aku sudah mengagumi kepandaianmu dan wajah tampanmu.
Sejak pertama bertemu denganmu,
aku merasa seperti tertimpa bintang jatuh
Namaku kotoko aihara
Aku dari kelas F
Kau tak tau aku, tapi aku tau kamu.
Sejak kau pidato di upacara masuk sekolah 2 tahun yang lalu,
aku sudah mengagumi kepandaianmu dan wajah tampanmu.
Sejak pertama bertemu denganmu,
aku merasa seperti tertimpa bintang jatuh
Aku mulai punya rasa special untukmu.
Yang ingin aku katakan pada irie-kun adalah.. aku mecintaimu.
Yang ingin aku katakan pada irie-kun adalah.. aku mecintaimu.
Kotoko pergi ke ruang makan dengan terburu-buru. “ohayou
gosaimasu” sapa kotoko kembali ceria.
“kau selalu saja kesiangan kotoko. Kenapa kau tak bangun
awal dan membantu ibu irie?” kata ayah mengingatkan kotoko.
“maaf” ucap kotoko
“jangan kuatir noaki dan yuki juga tidak membantuku”
jawab ibu ia menarik kotoko dan mendudukkan kotoko ke kursi “kau cepatlah dan
segera makan.”
Kotoko duduk dan mengambil rotinya dan seperti biasa
didepannya ada naoki sedang membaca Koran.
Kotoko terus menatap wajah naoki sampai suara ayah
mengagetkannya.
“kotoko bisakah kau pulang awal hari ini?” maksud ayah
jangan mampir-mampir ke tempat lain.
“baiklah.. kenapa?”
“iri chan dan keluarganya sudah begitu baik kepada kita
jadi aku akan membuatkan dinner mala mini dan menunjukkan terima kasih kita
pada mereka. Apakah kau bisa membantuku ?”
“iya benar. Lagian restauranmu kan tutup hari ini” jawab
kotoko
“sudahlah Aihara san, kau tak perlu melakukan itu.”sahut
ibu irie
“iya ini setidaknya yang bisa kami lakukan.”
“yah ai-chan adalah koki terbaik didunia, ini patut kita
tunggu kan ya naoki dan yuki?” kata bapak irie tertawa
“iya “ jawab naoki “terima kasih untuk makanannya. “
naoki pun pamit. Ibu irie lalu meminta kotoko juga segera pergi. Kotoko
buru-buru menghabiskan rotinya.
Setelah habis kotoko mengejar naoki di pintu depan. Naoki
sedang memakai sepatu sekolahnya saat ia datang. Naoki tau kotoko dibelakangnya dan ia
menoleh. Ia menatap kotoko lama membuat kotoko bertanya-tanya “ada apa?” Tanya
kotoko.
Naoki berbalik mendekatinya, tangan naoki terulur ke rambutnya dan mengambil sesuatu.
“oh ada potongan roti disini.” Ucap naoki. Ia menunjukkan
pada kotoko setelah itu berbalik pergi.
Kotoko jadi sangat malu, ia membersihkan mukanya biar
tidak ada sisa-sisa roti dimukanya.
Tapi kotoko masih saja dengan perlakuan naoki tadi yang
agak perhatian padanya “apa itu tadi”gumamnya heran.
Di sekolahan, kin-chan merasa kotoko dalam bahaya jika
bertemu naoki jadi kemanapun kotoko pergi maka kin-chan cs segera mengawalnya.
Sebenarnya kotoko merasa itu justru mengganggunya tapi apa daya, itulah
sahabatnya.
Tanpa mereka sadari ternyata musuh mereka ada dibelakang
mereka. Naoki melihat ulah kotoko dan 3 teman cowoknya itu.
“bukankah gadis itu yang tinggal dirumahmu?” Tanya teman
naoki.
“aku tak peduli “ ucap Naoki terus berjalan. masak siy.. tapi kenapa tadi liatin naoki terus ya... :P
Malam harinya kin-chan mengajak jinko, satomi dan 2
sahabatnya untuk mengawasi rumah kotoko.
Jinko dan satomi terkagum melihat rumah besar keluarga irie itu.
Diam-diam mereka memasuki halaman rumah keluarga irie dan melihat kedalam
rumah.
Malam itu ayah kotoko yang memasak seperti janjinya.
Semua terhidang diatas meja makan, lengkap, penuh dengan makanan enak-enak.
Yuki melihat ada 1 makanan yang bentuknya sama sekali
tidak menarik. “apa ini?” tanyanya
“haha.. itu tahu goreng yang aku buat” jawab kotoko
tersenyum. “keliatan jelek tapi enak kok rasanya” lanjutnya.
“aku tak mau memakannya!” ejek yuri. Naoki juga melihat
bentuk makanan kotoko “aku juga tidak mau makan!”
Ibu irie jadi tidak enak” naoki, yuki.. jangan bilang
seperti itu”
“iya benar.. ayo kita makan” sahut bapak irie.
Diluar kin-chan kesal karena melihat makanan kotoko
dihina naoki dan yuri.
Bapak irie yang pertama-tama mengambil tahu yang dibuat
kotoko. Semua menatap bapak irie yang memakannya. “jika aku memakannya kalian berdua juga harus
makan okay?” bapak irie memakan masih dengan tersenyum.
Melihat ayahnya makan, semua menunggu perubahan yang terjaadi pada bapak irie, tapi sepertinya enak-enak saja. yuki
lalu ikut mengambil tahu goreng iitu dengan sumpitnya dan memakannya.
Tak lama setelah tahu goreng masuk ke mulut yuki, wajah
bapak irie berubah.. ia seperti menahan sesuatu. Yuki yang terlanjur makan
langsung komentar “rasanya tidak enak” serunya.
“sudah kuduga”sahut ayah kotoko. “tidak, ini enak” kata
bapak irie berbohong meski ia harus minum air putih banyak untuk mengusir rasa
makanan kotoko.. hihihii
Kotoko tertunduk malu dengan hasil makanannya.
“ah kau tak perlu berbohong seperti itu iri-chan.
Masakannya selalu tidak enak. Aku tak percaya dia anakku. Jika dia seperti ini, dia tidak akan punya keluarga yang bisa
dinikahinya”
“gomenasai” ucap kotoko malu
“jangan kuatir, kotoko akan menikah dengan anggota
keluarga kami” sahut ibu irie tersenyum. Semua langsung menghentikan makannya
dan menatap ibu shock., apalagi naoki dan yuki. Dari luar kin-chan cs juga
terkejut dengan apa yang diucapkan ibu irie.
“maksud perkataanku tadi adalah Naoki akan menikahi
kotoko.” Lanjut ibu irie menjelaskan . kotoko langsung tersenyum-senyum bahagia
dapat restu kartu hijau dari calon mertua langsung.. hehehe
Sementara itu naoki melihat ke expresi kotoko yang tampak senang itu.
“aku menolak! Aku tidak setuju” teriak yuki tidak rela
kakaknya yang cerdas menikah dengan kotoko yang bodoh.
“dia benar. Tolong jangan putuskan tanpa bertanya pada
kami!” kata kotoko
“berhenti bermain-main dengan hidup kami.” Kata naoki.
“benarkah? Aku pikir kotoko adalah typemu Naoki.” Sahut
ibu.
“benarkah itu” Tanya kotoko berbunga-bunga.
“itu tidak benar.” Sanggah naoki “aku tak menginginkanmu”
lanjutnya menatap kotoko.
“aku juga tak menginginkanmu” sahut kotoko
Diluar kin-chan yang mendengar langsung tertawa senang
“bagus kotoko”
Naoki tertawa mendengar ucapan kotoko yang ia tau pasti
itu bohong “benarkah begitu? Tapi kau mengirimkanku sebuah pesan cinta
membara.”ejek naoki tertawa dihadapan semuanya.
Lalu naoki mengulang kata-kata disurat yang pernah dibacanya itu
senang berkenalan denganmu naoki irie
Namaku kotoko aihara
Namaku kotoko aihara
Aku dari kelas F
Kau tak tau aku, tapi aku tau kamu.
Kau tak tau aku, tapi aku tau kamu.
Kotoko terlonjak berdiri dari kursinya, ia terkejut naoki
tau isi suratnya. Noaki tetap menatap wajah kotoko yang kaget itu dan terus
mengucapkan isi surat kotoko.
Sejak kau pidato
di upacara masuk sekolah 2 tahun yang lalu,
aku sudah mengagumi kepandaianmu dan wajah tampanmu.
aku sudah mengagumi kepandaianmu dan wajah tampanmu.
Saking kesalnya kotoko menampar wajah naoki keras. Semua
terkejut melihatnya. Naoki sangat marah ditampar kotoko didepan semuanya
“mengapa kau lakukan itu!” teriak naoki menggebrak meja makan. Mereka sama-sama berdiri, menatap dan wajah
penuh amarah.
“jahat! Kau membaca suratku?” isak kotoko
“itu kan ditulis untukku.” Teriak naoki
“tapi kau tak perlu mengingat semua kata-katanya!’ teriak
balik kotoko.
“aku tak bisa apa-apa! Jika aku baca sekali saja maka aku
akan ingat semuanya!” sahut naoki membela diri.. dasar anak genius baca sekali
saja langsung inget semua… kerenn..
“tapi kau tak perlu mengucapkannya didepan semua orang!”
Suasana kedua makin panas saja, mereka saling berteriak.
Ibu irie langsung menengahi “tunggu.. tunggu.. apa yang kalian maksudkan?
Apakah itu artinya kotoko menyukai Naoki sejak lama?”
“ya..” jawab naoki dan sadar mereka bertengkar dihadapan
keluarga mereka. Naoki kembali duduk dikursinya tapi masih menatap kotoko
kesal.
“katakana pada semuanya kebenarannya.” Paksa naoki.
Kotoko tertunduk dan mengaku” iya aku pernah menulis sebuah
surat cinta.”
“jadi itu benar kotoko?” Tanya ayah.
Kotoko duduk dikursinya dengan tertunduk malu.
“berarti saranku bukan sekedar mimpi.”ucap ibu irie
senang.
“tapi aku menulis surat itu sebelum kami pindah kerumah
ini. Sekarang aku tidak suka padanya” elak kotoko
“jangan berkata seperti itu. Kau harus mulai menyukai
naoki lagi, benar kan sayang? “ Tanya ibu irie pada suaminya.
Bapak irie terkejut dengan pertanyaan istrinya tapi ia
segan sama ayah kotoko klo menolaknya, jadi ia menjawab “baiklah, jika itu
membuat mereka bahagia” jawabnya melirik naoki.
Naoki tertunduk tak menanggapi lagi omongan kedua orangtuanya.
Dari pintu luar kin-chan berteriak “tunggu.. tolong buka
pintu ini”
Semua terkejut melihat siapa yang diluar “siapa anak-anak
itu?” seru bapak irie terkejut.
“kin-chan?” kata kotoko terkejut melihat kin-chan disana.
“kotoko buka ini” teriak kin-chan.
“ah mereka temanku” kata kotoko berlari untuk membuka
pintu. “apa yang kalian lakukan dirumah
orng lain?” Tanya kotoko.
“maaf dia ingin mencari tau apa yang terjadi denganmu.”
Satomi minta maaf.
Kin-chan masuk seenaknya tanpa permisi dan langsung
mendekati naoki. “irie memang genius tapi dia adalah seorang pria, dia bisa
jadi binatang liar setiap waktu. Untuk itulah aku disini”seru kin-chan marah
“aku dengar dia berkata seenaknya”
Naoki masih cool saja tidak melihat ke kin-chan.
“kau ini siapa?” Tanya yuki
“heiii!” teriak kin-chan tapi ia tersadar klo ia penyusup
dirumah orang. Ia menatap orang-orang yang ada disekeliling. Kin-chan lalu
memberi hormat pada para orangtua dan tersenyum “senang bertemu denganmu
keluarga Irie. Saya kin, kinnosuke Ikezawa. Saya teman sekelasnya kotoko”
katanya memperkenalkan diri.
“berarti kau juga bodoh!” teriak yuki. Kin-chan langsung
mngeram marah”hahhh!!” kotoko langsung memegangi tangan kin-chan yang seperti
mau menerkam yuki itu. “yuki jangan bilang seperrti itu” kata ibu
“aku dan kotoko punya hubungan panas dikelas” lanjut
kin-chan
“kin chan, itu tidak benar!” sanggah kotoko
“kotoko kau benar-benar popular ya” puji ibu senang.
“iya dia memang begitu” sahut kin-chan
“maaf atas semua ini”kata kotoko pada semuanya.
Kin-chan menatap naoki yang hanya diam saja itu “tolong
jangan coba melakukan apapun kepadanya, okay? Menikah?? Lupakan saja! Mengerti
irie-kun!”
“aku tak bisa berjanji untuk itu” sahut naoki kalem. Semua menatap naoki tak mengerti.
“apa maksud kata-katamu itu?”Tanya kin-chan.
“orang bisa berubah pemikirannya, kau benci orang saat
ini, tapi besok mungkin kau menyukai orang itu” jawab naoki menoleh pada
kin-chan. Kotoko terkejut.
“apa? Jadi maksudmu kau menyukai kotoko?”Tanya kin-chan
kesal
“aku blom yakin itu tapi jangan lupa klo dia menyukaiku
lebih dari dia menyukaimu.” Jawab naoki dengan pedenya. Ia berdiri dari kursi
makannya dan berdiri didepan kin-chan “aku pergi keatas dulu, nikmati saja
disini” pamit naoki dan segera pergi.
“apa ? itu tadi apa? Apa maksud dia” batin kotoko menatap
punggung naoki yang menjauh “apa itu berarti aku bisa mengharapkan hal yang
baik?” kotoko tersenyum senang.
Summer vacationpun tiba, ini adalah liburan summer
terakhir mereka di SMA. Kotoko menuruni ditangga dengan kedua sahabatnya.
Mereka bertemu dengan naoki dan temannya. Naoki melihat kotoko tapi tanpa
menyapa naoki langsung pergi begitu saja.
“kau beruntung kau
bisa bersama dengan irie selama liburan” bisik jinko
“tidak akan ada yang terjadi” jawab kotoko
“kau tak pernah tau. Hari yang lalu kan dia bilang
perasaannya padamu.”
“dia berkata begitu karena ia ingin melawan kin-chan”
sahut kotoko
“benar.. irie bahkan tidak ingin makan makanan yang
kotoko buat” kata satomi
“itu karena masakanku tidak enak”
“bukan itu alasannya”
"seorang pria pasti ingin makan makanan yang dibuat gadis
yang disukainya, rasa bukan masalah”
“dia benar,
bukankah sangat mudah untukmu memasak untuknya kan kalian tinggal
bersama?” jinko memberi semangat
“iya, setidaknya kau akan ada kenangan seperti itu selama
summer ini” lanjut jinko.
“iya aku akan memasakan untuknya..
Kin-chan gelisah karena nanti selama liburan ini kotoko
dan naoki akan jadi semakin dekat. Apalagi ditambah gin-chan berkata klo
perasaan gadis akan berkembang jika dia dekat dengan pria yang disukainya.
Kin-chan langsung melotot padanya. Dozou bilang klo kin-chan juga harus tetap
mendekati kotoko sebanyak naoki dekat dengan kotoko.
Hari pertama libur summer ternyata kotoko harus ikut
kelas extra karena nilainnya saat midtest. Kotoko malu saat pamit pada keluarga
irie dengan alas an kelas extra tapi karena kin-chan menjemputnya semua jadi
tau klo kotoko ikut kelas extra.
Didalam kelas saat sedang bicara dengan teman-temannya
salah satu temannya berkata klo ia melihat naoki. Jinko berkata klo ia melihat
naoki dilapangan. Mereka melihat naoki sedang bermain tenis.
Saat pelajaran dimulai, kotoko terus menatap kelapangan
sekolahan dan tidak mendengarkan gurunya.
Kin-chanpun sama ia terus menatap kotoko yang sedang melihat naoki.
“dia benar-benar
ganteng.” Batin kotoko menatap naoki dari jauh “aku rasa dia akan kecapean saat
habis latihan. Saat dia pulang ke rumah, dia akan mendapatkan makanan yang aku
buatkan dan jadi pulih”
kotoko melamun dan tersenyum-senyum sendiri sampai ia
tak menyadari klo guru memanggilnya.
Karena tidak konsen dikelas, kotoko mendapat hukuman
berlari dihalaman sekolah.
Kotoko terus berlari memutari lapangan. Dari dalam
lapangan tenis, naoki heran melihat kotoko berlari-lari dilapangan. Saat
memukul bola tenis bolanya melayang jauh dan tepat mengenai dahi kotoko.
Kotoko kesakitan kena bola itu sampai dahinya
memerah. Naoki datang dan meminta maaf
“ahh gomen, aku tak sengaja melakukannya.apakah kelas sudah selesai?” Tanya
naoki .
“pergi sana. Aku hanya ingin berlari-lari saja” jawab
kotoko bohong.
Wali kelasnya datang dan menyuruh kotoko berlari lagi.
Kotoko malu ketauan bohong pada naoki. Ia langsung berlari meninggalkan naoki “ohhhhh… archhhhh”
Naoki tertawa sendiri melihat ulah kotoko itu.. so
cutee..
Naoki, yuki, kotoko dan bapak irie duduk dimeja makan,
sementara ibu irie membuatkan minuman untuk ketiganya. Ia melihat dahi kotoko
sedang dikasih kayak koyo atau mungkin pereda panas kali ya.
Ibu irie melihat kotoko penasaran “kotoko, apa kau
berjemur? Apa kau ikut kelas olahraga?” noaki dan yuki juga melihat wajah
kotoko.
Kotoko bingung dengan perkataan yuki.
Yuki lalu bilang “kau tak tau artinya itu? Apa kau
bodoh?” ejeknya lagi.
“yuki jangan berkata seperti itu.” Sahut ibu.
“ini summer jadi tidak apa-apa klo berjemur kan?” kata
bapak irie menengahi. Bapak irie lalu bercerita klo summer ini dia kan pergi
reuni bersama ayah kotoko dikota Kyushu, kota semasa sma mereka. Ibu tidak bisa
ikut reuni karena harus menjaga anak-anak dirumah.
Saat ibu irie pergi ke dapur dan bapak irie pergi juga.
Naoki dan yuki langsung ikut pergi meninggalkan kotoko sendiri.
Kotoko pergi ke dapur untuk membantu ibu irie.
Ibu irie sedang menyiapkan makanan untuk besok dibawa
kotoko dan naoki. Kotoko tia-tiba punya
ide. “ibu irie.”
“ya?”
“apakah kau bisa mengajariku memasak?”
“bisa.. tapi bukankah ayahmu chef professional”
“iya.. tapi aku ingin belajar masakan rumah, makanan
dengan sentuhan seorang ibu.”
Ibu irie tersenyum “kau ingin belajar “masakan keluarga
irie?”
Kotoko ketawa malu-malu “hahha..”
“kotoko, apa kau masih suka naoki?”
“ohhh.. heheh.. mengapa kauu berpikir begitu?” kotoko
malu
“dari melihatmu aku sudah tau” ibu irie menyentuh kedua
lengan kotoko “kau harus menikah dengan keluarga kami1”
“aku tidak cukup baik untuknya”kata kotoko merendah
“aku berumur 19 tahun saat aku menikahi suamiku. Banyak
yang melamarku, mereka banyak yang ganteng, kaya dan muda. Tapi kau tau sendiri
wajah suamiku ( hahah).. dan dia lebih tua dariku, ditambah dia baru mulai
bisnisnya, jadi dia tak punya uang banyak juga. Orangtuaku tidak menyetujui
hubungan kami. “
“tapi kau memilih bapak irie. Kenapa kau lakukan itu?”
Ibu irie menatap suaminya yang sedang membaca Koran, ibu
irie tersenyum membayangkan masa lalunya “dia jujur, pekerja keras, dan dia
perhatian padaku. Itu bukan pilihanku, uang ataupun usia muda tapi itu karena
aku yang dicintainya. Kau mengingatkanku pada suami dimasa yang dulu.
1 minggu kemudian.
Semua merayakan keberhasilan naoki memenangkan turnamen
tenis. Semua tos minuman, yang tua minum champagne sedang yang muda diberi jus
jeruk sama ibu irie.
Mereka duduk diruang tamu dan menikmati makanan lainnya.
“naoki hebat, tidak saja pintar tapi juga pintar bermain
tenis dan juga kau memenangkannya 3 tahun berturut-turut” puji ayah kotoko
“iya..”jawab naoki
“bahkan kau tak perlu latihan banyak, aku kagum
padamu”lanjut ayah
“itu mudah saja. Aku menemukan kebiasaan lawan secepatnya
lali aku perhitungkan kemana bola akan datang.”
“naoki benar-benar tidak manis ya” sahut ibu irie,
maksudnya irie terlalu menghitung segala sesuatu.
“itu karena dia pintar” kata ayah kotoko “dia tidak mirip
iri-chan tapi kepandaiannya benar-benar mirip dia.”
“ah tidak.. aku tak sepandai dia” jawab bapak irie. Lalu
kedua bapak itu bercerita masa lalu mereka.
Hari terakhir libur summer.
Kotoko, yuki dan ibu mengantar kepergian kedua ayah
dihalaman rumah. Kedua ayah tampaknya sangat ingin segera bertemu dengan teman
lama mereka. Mereka lalu masuk kedalam.
Saat sedang berbicara tiba-tiba ada telp masuk. Ibu irie
tampak kaget dengan berita ditelp itu. Naoki, yuki dan kotoko mendekati ibu
irie “apa yang terjadi?” tanya naoki
“ibuku terluka, tidak serius tapi dia harus tinggal
dirumah sakit malam ini dan aku harus tinggal bersamanya dirumah sakit.” jawab
ibu
“ya sudah temani saja dia” jawab kotoko
“arigatou kotoko” kata ibu terharu “tolong jaga rumah
dengan naoki ya?”
“iya” jawab kotoko. Tapi ia langsung ingat apa artinya
itu “eihhh.. kami berdua???” teriak kotoko
“aku akan membawa yuki. Kalian berdua kan harus sekolah
besok pagi.”
“aku mengerti, tidak apa-apa” jawab naoki menenangkan
ibunya.
Ibu lalu mengajak yuki segera beres-beres untuk pergi
meninggalkan kotoko dan naoki berdua.
“apakah ini berarti hanya kami berdua yang ada didalam
rumah?” batin kotoko. Naoki melihat kotoko yang terlihat sedang memikirkan
sesuatu.
Kotoko melirik naoki “aku sangat gugup tapi mungkin saja aku dapat…” Kotoko membayangkan sesuatu terjadi
padanya dan naoki.
Didapur kotoko membuka buku masakan dengan
tersenyum-senyum “ini adalah kesempatan bagus untuk membuatkann makanan bagi
naoki! Aku akan membuata kenangan terindah summer ini!”
Kotoko menemukan resep sepertinya enak bifteck en
bourgeoise.
Naoki masuk kedapur dan terkejut melihat asap yang banyak
“apa yang terjadi?” Tanya naoki terbatuk-batuk.
Ia mendekati kotoko untuk melihat apa yang sedang
dikerjakan kotoko. Ia melihat dapurnya sangat kacau balau. Kotoko
menaruhmakanan yang dibuatnya kedalam piring. Karena kebanyakan kuah jadi
tumpah kelantai saat kotoko berbalik untuk menghadap naoki. “apa itu ?” Tanya
naoki
“bifteck en bourgeoise” jawab kotoko mengangkat piringnya
biar bisa dilihat naoki, dan kuah tumpah lagi membuat naoki jadi jijik melihatnya..
heheh
Karena ketidakberhasilan kotoko membuat makanan, akhirnya naoki yang gantian memasak. Kotoko hanya
melihat disampinng naoki.
Naoki memotong-motong sayur dan menaruhnya rapi
dikotak-kotak. Kotoko heran karena naoki tidak membuka resep makanan lagi
“kenapa tidak melihat resepnya?”
“jika aku melihat sekalli, aku sudah langsung
mengingatnya” jawab naoki. Kotoko melihat potongan sayur naoki, semua terlihat
sama, seukuran.
Naoki lalu memasak daging.. “hmm baunya enak”kata kotoko
disamping naoki.
Ditempat lain yuki bersama ibunya makan direstaurant,
ternyata ibu irie sengaja berbohong agar naoki dan kotoko hubungannya dekat. Begitu tau ibunya
bohong, yuki sempat mau pulang tapi disuap ibunya dengan es cream yang sangat
besar dan keliatan enak.
Dirumah, masakan sudah selesai dibuat naoki dan terhidang
dimeja makan. Kotoko memandang makanan dimeja dan yang dibuku, bentuknya sama
persis.
“menakjubkan bentuknya sama persis difoto” puji kotoko.
“itadakimasu” ucap naoki untuk memakan makanannya.
“itadakimasu”kata kotoko. ia memotong daging dan
memakannya. Kotoko merasakan makanan buatan naoki itu dan rasanya ternyata enak
juga.
“meski berakhir dengan naoki yang memasak. Tapi aku punya
dinner yang menyenangkan bersama irie. Aku merasa kami seperti pengantin baru.
“ batin kotoko.
“maaf klo kau harus memasak.”kata kotoko menatap naoki didepannya
“baiklah, kalau begitu aku ingin desert (pencuci mulut)
manis darimu.” Sahut naoki menggoda. Kotoko tak mengerti maksud naoki.
Tapi saat naoki bangkit berdiri dari kursinya dan
membungkuk mendekatkan wajahnya pada wajah kotoko. Kotoko segera memejamkan matanya dan
(memonyongkan bibirnya) siap untuk menerima ciuman dari naoki.
“oiyyy..” seru naoki.
Kotoko membuka matanya terkejut, ternyata ciuman naoki
tadi hanya hayalannya saja. Naoki memang
berdiri didepannya, tapi naoki ini berwajah dingin menatapnya.
“kau setidaknya mencuci piring-piring itu dan bersihkan
dapur sampai seperti sediakala.” Perintah naoki
“baiklah..” sahut kotoko. Naoki berbalik untuk pergi dari
situ. “irie-kun apakah kau sudah mengerjakan PRmu? Maukah kau melakukannya
denganku” Tanya kotoko
“PR? Aku sudah menyelesaikannya di hari pertama libur.”
“apa? Hari pertama? Hebat” puji kotoko
“jangan bilang kau belum mengerjakannya?” kotoko ketawa
malu..”haha.. belum. Aku belum mengerjakannya.”
“untukmu itu akan butuh waktu seminggu tanpa tidur untuk
mengerjakannya” ejek naoki.
“eihhh?”
“semoga beruntung”Naoki pergi meninggalkan kotoko
didapur.
Seperti perkiraan naoki, setelah selesai membersihkan
dapur kotoko segera pergi ke kamarnya untuk mengerjakan PR. Tapi setelah
beberapa, ia tidak berhasil mengerjakan PRnya. Kotoko punya ide untuk
menyelesaikan PRnya.
Kotoko keluar kamarnya dengan mengendap-endap. sampai
didepan kamar Naoki, kotoko membuka
pintu diam-diam. Ia melihat naoki tertidur lelap dan kamar gelap gulita hanya
terkena sinar dari jendela . Kotoko berjalan sangat pelan mendekati meja
belajar naoki, sialnya ia menabrak kursi belajar naoki.
Naoki yang tertidur bergerak sebentar tapi kemudian
tertidur lagi. Kotoko berjalan mendekati meja belajar naoki lagi dan mencari
buku naoki. “ini dia” gumam kotoko senang menemukan buku PR naoki. “Aku akan
pinjam buku matematika dan fisika.”
Kotoko segera mengendap-endap keluar kamar Naoki . tapi
sebuah tangan menarik kotoko.
“ahhh…”
“apa yang kau lakukan? Membuat gaduh kamarku ditengah
malam” Tanya naoki yang menariknya.
“tidak ada! Selamat tinggal! Selamat tidur!” kata kotoko
gugup ketakutan.
“itu tak akan terjadi” tangan naoki masih memegangi
pergelangan tangan kotoko.
Kotoko takut melihat naoki berpikiran buruk padanya. Ia
mengambil buku naoki yang terjatuh saat naoki menariknya tadi. “ini..”
“aku tau. Kau kesini untuk bercinta denganku kan? “ Tanya
naoki menatap kotoko tajam. Kotoko
menatap naoki heran dengan prasangka naoki.
“bukan.. bukan seperti itu” jawab kotoko. Naoki tiba-tiba
menarik kotoko ke tempat tidurnya dan naoki langsung mengunci kotoko agar tidak
bisa bergerak dengan tangannya di tangan kotoko.
Mereka sangat dekat dan saling menatap dalam kegelapan.
Naoki jadi seperti penggoda, sementara
kotoko jadi ketakutan. Badan Naoki membungkuk dan menatap kotoko tajam.
“tidak seperti itu? Tidak ada alasan lain untuk datang ke
kamar laki-laki ditengah malam. Jangan kuatir aku tidak akan mempermalukanmu. “
“mempermalukan? Apa maksudmu tentang hal itu?’ Tanya
kotoko takut
“tidak ada orang lain dirumah ini selain kita.”
“ahh.. ahhh..
tapi..” kotoko semakin ketakutan melihat naoki
“temanmu juga pernah berkata. “bahkan orang genius dapat
berubah jadi binatang puas sewaktu-waktu” Naoki membungkuk untuk mencium
kotoko.
Kotoko memalingkan wajahnya “ahhh tung.. tunggu..” teriak
kotoko berpaling tidak meliht wajah naoki. “aku memang mencintaimu irie-kun…
tapi ini terlalu cepat.. aku rasa kita harus memulainya dengan hubungan yang
sehat”
Naoki tertawa keras mendengar kata-kata kotoko.
Kotoko langsung melihat ke naoki. “hubungan yang sehat?”
tawa naoki melihat kotoko. Ia lalu melepaskan tangannya ditubuh kotoko dan
bersadar pada sandaran tempat tidur “oh begitu.. jadi kau masih mencintaiku.”
Godanya
Kotoko melompat bangun dari posisi tidurnya. Ia duduk dan
melihat naoki “jadi kau menyindirku?”
Naoki masihh tersenyum, mengejek “jangan kuatir. Aku tak
ada niat untuk punya hubungan denganmu.” Kotoko mendelik marah mendengarnya. “
aku akan beritahu semua orang klo kau coba menyentuhku! Aku akan bilang pada
semua orang” kata kotoko kesal turun dari tempat tidur naoki.
“katakan saja. Sudah ada rumor juga tentang kita. Aku
yakin orang-orang akan berimajinasi tentang ini. “ maksud naoki, kan sudah
tersebar klo mereka tinggal serumah, sudah pasti teman-teman sekolah sudah
menduga hubungan yang terjadi akan seperti
ini.
“ahh aku kalah” kata kotoko membenarkan ucapan naoki.
Kotoko buru-buru meninggalkan kamar
noaki.
“oiyyy… kau melupakan ini” seru naoki menunjukkan bukunya
yang tadi diambil kotoko. Kotoko mau menjawab ia tidak butuh, tapi mengingat ia
tidak bisa mengerjakan PRnya, kotoko jadi galau. Ia mengulurkan tangannya untuk
meminjam buku PR naoki.
Ternyata naoki
tidak meminjamkan bukunya begitu saja. Ia malah mengajari kotoko
menyelesaikan PRnya padahal itu sudah tengah malam.
“bisakah aku mengcopynya saja” kata kotoko menguap.
“lalu nanti tidak akan ada artinya mengerjakan PR itu.”
Jawab naoki.”cepat selesaikan masalah ini” lanjutnya menyodorkan buku PR
kotoko.
Kotoko terpaksa mengerjakan PRnya dengan malas-malasan,
menyandarkan dagunya ke meja.
“mengerjakan PR adalah satu-satunya kenangan yang aku punya di summer
terakhir SMA. Tidak ada yang terjadi seperti yang aku ingin.”batin kotoko
melirik wajah Naoki. “tapi aku sangat bahagia” batinnya lagi.
Naoki merasa
kotoko menatapnya, ia melirik kotoko dan mata mereka bertemu.
“berhenti bermalas-malasan. Cepat selesaikan.” Perintah
naoki galak.
“iya” jawab kotoko mengerjakan PRnya lagi.
Tanpa terasa mereka mengerjakan PR kotoko sampai pagi
hari. Mereka berdua duduk diruang
keluarga.
“kita berakhir dengan begadang sepanjang malam.” Ucap
kotoko “sebagai permintaan maafku, aku akan membuatkan breakfast untukmu.”
Lanjutnya.
“ahh tolong jangan” tolak naoki yang tau benar keahlian
kotoko dalam hal memasak itu. “aku tak mau jadi sakit perut di hari pertama
semester baru ini.”
Kotoko kesal mendengarnya dan pasang muka cemberutnya.
Naoki melirik wajah kotoko yang kesal padanya itu.
“kopi” kata naoki pelan kayak malu.. :P
“apa?” Tanya kotoko tidak begitu mendengar jelas
perkataan naoki. Dengan gayanya yang masih cool naoki menjawab “bisakah kau
membuatkanku kopi?”
Kotoko agak geli sebenarnya melihat naoki yang sok ga
butuh tapi mau itu. “baiklah” jawabnya setuju.
Kotoko lalu ke dapur untuk membuatkan kopi naoki.
sepertinya Naoki sudah ketagihan kopi buatan kotoko sejak pertama kali
dibuatkan kotoko (ep.2)
Kotoko memang ahli klo membuat kopi kayaknya. Dilihat
dari pintarnya dia memakai alat-alat itu.
Kotoko menghidangkannya didepan naoki dan cowok itu
langsung mengambil cangkirnya dan meminumnya pelan.
Kotoko menatap naoki yang sedang minum kopinya. Ia lega
melihat naoki sepertinya sangat menikmati kopi buatannya itu. sepertinya Naoki sudah suka/ketagihan kopi
buatan Kotoko sebelumnya (ep. 2).
Kotoko mengambil cangkirnya sendiri dan meminumnya. Ia
ingat sesuatu, ia menatap Naoki “irie-kun ohayou (selamat pagi)..” sapanya
tersenyum.
Naoki menatap kotoko dengan herannya “kita kan begadang
sepanjang malam.” Sahutnya santai..
heheh ya iyalah.. ngapain bilang selamat pagi, kyk baru
bertemu pagi itu, padahal mereka kan begadang bersama sepanjang malam.. hehehhe
kotoko hanya tertawa malu menatap naoki yang menikmati
kopinya lagi.
“tidak ada yang special di summer terakhir SMA..
tapi aku tak akan pernah melupakan aroma kopi yang aku nikamti bersama naoki
dipagi itu."
suka pas kotoko ngancem naoki pake foto, hihi si naoki langsung panik
BalasHapuseh suara ketawa naoki so keren gimana gituu
suka ekspresi kotoko,lucu tpi cantik
BalasHapusSuka bangetttt sma ekspresi Naoki malu2 gitu apa lgi pas bilang mau minta kopi sma Kotoko kayak apaaa gituuuu pokoknya Naoki Kotoko the Best lah
BalasHapus