Episode 5 : Siapakah yang akan mendapatkan ciuman pertama?
“Maret adalah bulan untuk perpisahan bagi setiap orang. Meski hubungan antara aku dan Irie belum ada perkembangan. Hari terakhirku selama 3 tahun di SMA Tonan.iya, Hari kelulusan semakin dekat”
Kelas F terlihat lesu tak punya tenaga karena sebentar lagi hari kelulusan, mereka akan berpisah dan memilih kampusnya sendiri-sendiri.
Sementara itu ditempat lain watanabe dan naoki berbicara dikelasnya. Watanabe bertanya pada naoki apa ia tidak menyesal memilih Tonan University bukan Tokyo. Naoki menjawab klo ia nanti tidak betah di Tonan University, ia bisa ikut di tahun depan.
3 gadis dikelas Naoki membicarakan keputusan pemilihan kampus naoki itu semua gara-gara ulah kotoko.
“ahh sebentar lagi kita lulus”kata kotoko gembira saat berjalan bersama 2 sahabatnya.
“kau harus membuat kenangan indah bersama Irie” kata Jinko
“tapi kan kami akan ke universitas yang sama.” Tolak kotoko
Mendengar perkataan kotoko, satomi jd kesal dan menepuk punggung kotoko keras “mengapa berkata seperti itu? Ini akhir masa SMA kita! Ini kesempatan terbaik untuk dekat dengan irie-kun”
Mereka terus membicarakan kelulusan mereka sambil terus berjalan.
“untuk kenangan upacara kelulusan kau harus mendapatkan ciuman pertamamu.”goda jinko dan satomi membuat kotoko terkejut
“hentikan.. aku tak bisa melakukannya!” seru kotoko.
“apa kau tau legenda sekolah?” Tanya satomi “dikatakan klo ada pasangan yang berciuman di hari kelulusan akan bersama selamanya!”
“benarkah?” Tanya kotoko
“iya aku pernah mendengarnya” sahut jinko
“sepertinya kita terlalu berharap muluk pada kotoko” jawab satomi
“aku pikir juga begitu” jawab jinko. Kotoko langsung tertawa-tawa membayangkan sebuah ciuman “kissu.. kissu.. kau hanya akan mendapatkannya sekalu di sepanjang hidupmu.. ciuman pertamamu..”
Pada saat itu “my first kiss” seperti sebuah mimpi. Aku tak pernah mengira apa yang terjadi kemudian.
Kotoko mendapat informasi dari wali kelas mereka klo Kin-chan sepertinya tidak mau ikut acara perpisahan kelulusan karena tidak diterima di universitas Tonan. Pulang sekolah kotoko mampir ke café yang biasa didatangi Kin-chan, café Max.
“kin-chan ayo ikut upacara kelulusan bersama” ajak kotoko saat duduk berhadap-hadapan dengan kin-chan. “gintaro dan Dozo-kun mengkuatirkan dirimu juga.”
“mereka memberitahumu klo aku tidak diterima di Universitas Tonan ya. “
“iya.. tapi ada teman lain yang juga tidak diterima di Universitas Tonan. Bukankah Gintaro-kun dan Dozo-kun ke sekolah teknik?”
Kin-chan menerawang “aku datang dari Osaka ke Tokyo untuk melakukan hal besarr.”
“apa hal besar itu?”Tanya kotoko
“aku blom tau. Tapi aku hanya punya satu kesempatan hidup. Seorang pria harus lakukan hal besar dan menikah dengan wanita yang terbaik dan memiliki keluarga yang hebat. Untuk mencapainya, aku pikir aku harus pindah ke kota terbesar di jepang. Karena itu aku ke Tokyo seorang diri. Tapi.. aku bahkan tidak bisa tunjukkan wajahku pada si brengsek irie itu”
“irie-kun?”
“benarkan.. aku bilang padanya ‘aku mencintai kotoko lebih dari siapapun di dunia ini. Tapi aku malah tidak bisa masuk ke sekolah manapun. Irie melepaskan universitas Tokyo untuk kuliah di universitas yang sama denganmu.”
“sebenarnya bukan itu yang terjadi…”
“aku sudah kalah darinya.. menyedihkan sekali” ucap kin-chan lesu. Kotoko berdiri dan duduk disebelah kin-chan
“kuliah itu bukan jalan untuk semuanya..”gumam kotoko. Kin-chan menoleh pada kotoko. “hey, kurasa aku pernah bicara ini sebelumnya.. ayahku dan ayah irie bersahabat tapi ayah irie lulusan universitas Tokyo, dia memulai usaha dan dia membuat perusahaannya besar dalam 1 generasi. Disisi lain, ayahku bahkan tidak lulus SMA. Dia menjadi koki magang tepat setelah ia lulus SMP. Kau sudah tau juga kan? Tapi mereka berdua tetap akrab. Mereka saling menghargai dan menghormati pekerjaan masing-masing”
“jika tidak begitu, dia tidak akan membiarkan kau dan ayahmu tinggal dirumahnya.”
“benarkan? Yang ingin ku katakan.. kau dan aku tidak beitu baik soal pelajaran. Tapi kita harus temukan yang kita bisa kuasai.’
“sesuatuu yang kukuasai?”
Benar. Hal besar yang hanya bisa kau lakukan.”
Kin-chan merenungkan perkataan kotoko itu, ia menatap kotoko tajam “hey jika aku temukan sesuatu dan jadi orang hebat, apa kau mau mencintaiku?”
“ahh kau membahas itu lagi..”kotoko malu kin-chan mengungkapkan perasaannya lagi padanya.
Kinc-han tersenyum “tapi irie juga pernah bilang ‘kau tidak akan tau yang akan terjadi.. kau membenci seseorang hari ini, tapi besok kau mungkin menyukainya.’”
“ahh.. aku tak membencimu kin-chan. Tapi aku tak bisa menganggapmu lebhi dari teman.”
“sekarang aku sudah tidak apa-apa. Aku pasti akan temukan hal yang aku kuasai. Menghasilkan uang dari situ dan jadi orang hebat.. tunggu saja kotoko..” kata kin-chan mengusap rambut kotoko
“bagaiman dengan acara kelulusannya?” Tanya kotoko
“aku akan ikut.. tingkatan di sekolah bukan satu-satunya yang menentukan nilai manusia. Aku janji aku akan lebih hebat dari irie.”
Kotoko tersenyum “ayo kita buat pesta yang meriah!’
“iya.. kita buat kenangan yang indah..” jawab kin-chan
“iya..”
Esok harinya kotoko dan kin-chan berangkat bersama.
“kotoko..” panggil kin-chan
“ya?” sahut kotoko menoleh pada kin-chan yang tiba-tiba saja langsung merangkulnya.
“ohhh.. ada apa?” Kotoko terkejut tapi membiarkan dirinya dirangkul kin-chan.
Tanpa kotoko sadari dilantai atas, naoki melihat kejadian itu dengan tidak suka, cemburu kali ya.. :D
Dikelas kin-chan yang masuk sekolah lagi disambut teman-temannya bahkan Kin-chan berjanji ia yang akan mengatur acara perpisahan mereka.
Hari kelulusan.
Kotoko dirumah keluarga irie sedang di foto ibu Irie untuk kenangan terakhir memakai seragam SMA.
“hmm.. kau cantik kotoko chan.. ayo senyum lagi!” puji ibu irie memfoto kotoko “ayo kau menengadah sedikit..” lanjut ibu irie mengarahkan gaya kotoko yang terlihat smakin imut dengan gaya fotonya. “anggap saja naoki yang memotretmu.”
Semua menyaksikan pemotretan itu di ruang tamu kecuali naoki yang blom turun dari kamarnya.
“kau bisa ke belakang kursi?” ibu irie mengarahkan kotoko lagi. “sudah siap? Katakana cheese…! Ah manisnya.. sekarang kau duduk disini dan berssandar. “ahh manisnya! Sudut yang sangat indah!” puji ibu irie bersemangat mengambil foto kotoko terus-terusan.
“hari ini hari terakhir kita melihat kotoko pakai seragam sekolahnya. “ kata ayah kotoko menangis terharu
“jangan seperti itu ayah..” sahut kotoko.
“ayo kita berfoto diluar” ajak ibu irie lagi.
Naoki muncul dan membuat ibu smakin semangat “ hey… hei.. karena ini hari kelulusan bagaimana klo kau berfoto dengan Naoki!”
Kotoko tersenyum melirik pada naoki untuk minta persetujuan tapi wajah naoki sepertinya sedang bad mood jadi kotoko tak berani meminta naoki berfoto. Tanpa banyak bicara naoki lalu pergi kea rah pintu .
“kurasa irie kun tidak mau.” Kata kotoko tersenyum malu. Naoki sampai didepan pintu berpaling kebelakang “bukankah kau mau berfoto denganku?”
Kotoko terkejut “heihhh?”
“kotoko chan ini kesempatanmu!” seri ibu irie gembira.
Kotoko langsung berlari kegirangan menyususl naoki ke halaman rumah.
Dihalaman rumah ibu langsung mengarahkan gaya keduanya “siap…. “ tapi ia melihat jarak keduanya terlalu jauh “ayo kalian mendekat..” katanya mengarahkan. Kotoko melangkah pelan ke samping naoki lebih dekat lagi.
“ahh lebih dekat lagi..” perintah ibu irie
Kotoko melangkah ragu-ragu mendekat ke samping naoki. Tanpa diduga naoki tiba-tiba merangkul bahu kotoko membuat keduanya berdekatan. Kotoko benar-benar terkejut…
“ahh bagus sekali..” seru ibu irie melihat keduanya seperti itu. Tapi saat akan memotret , naoki berbisik pada kotoko “ada remah remah roti dipipimu..” kotoko langsung terkejut menghindar dari naoki tepat saat foto diambil ibu irie. Membuat hasil fotonya jadi jelek.
Kotoko dan Naoki berangkat kesekolah bersama-saama, seperti biasanya kotoko berjalan dibelakang naoki. Dengan mengendap-endap kotoko berjalan agar bisa sejajar dengan Naoki.
“karena ini hari terakhir bisa kita jalan bersama?” pinta kotoko setelah berjalan disamping naoki.
Naoki hanya melirik sekilas pada kotoko lalu melihat kedepan lagi. “lagipula waktu cepat berlalu ya..”kotoko melirik naoki yang tak ada komentar padanya.
“SMA kita berakhir hari ini.. tapi, aku lebih menikmati tahun ini dari tahun lainnya.”
“aku menderita tahun ini dari delapan belas tahun yang telah terlewati.” Jawab naoki. Kotoko merasa naoki menyindirnya sampai ia tak berani berjalan disamping naokii lagi
Kin-chan dan kedua sahabatnya melihat kebersamaan keduanya. Kin-chan lalu merencakan ciuman setelah upacara perpisahan. Ia akan mempersiapkan kejutan diacara perpisahan itu.
Semua terharu saat menerima ijazah kelulusan, keluarga-keluarga mereka juga terharu. Saat menyanyi lagu sekolah, kotoko cs dan kin-chan cs menyanyi sambil menangis.
Ibu irie menunggu kotoko setelah acara itu selesai.
“ibu irie terima kasih sudah datang kesini”
“ayahmu dan suamiku juga kesini tapi mreka harus berangkat kerja”
“lebih baik begitu daripada nanti dia menangis lagi” jawab kotoko “klo aku melihatnya menangis aku juga mulai menangis.”
“ini acara perpisahan anak satu-satunya tentu saja dia menangis. Aku juga ikut menangis..”
Kotoko, ibu irie, satomi dan jinko langsung menangis terharu.
“kotoko kau benar-benar seperti anggota keluarga irie sungguhan.” Ujar satomi.
“tentu saja.. aku masih membayangkan kotoko-chan akan menikah dengan anggota keluarga kita. “ sahut ibu irie.
“eh liat itu..” seru jinko melihat pasangan teman sekolah mereka berciuman di sudut-sudut sekolah. Semua langsung heboh melihatnya termasuk ibu irie yang langsung mengambil foto mereka.
“seperti itulah hari kelulusan yang seharusnya.” Seru ibu irie.
“ibu irie kau juga tau hal seperti itu.” Seru jinko heran
“kisah cintamu pasti hebat” kata satomi.
Kotoko melihat disudut lain, ada seorang cowok yang memberikan kancing keduanya pada seorang cewek. Pemberian kancing kedua di jepang itu sudah jadi tradisi seperti pernyataan cinta pada cewek yang disukainya.
“meski seragam kita hanya punya 2 kancing saja” kata jinko
“satu-satunya waktu yang bahagia mendapatkan kancing baju orang lain adalah saat upacara kelulusa,”sambung Satomi
“pasti manis sekali, aku jadi iri. Aku selalu merindukannya” gumam kotoko pelan
“hey kotoko-chan bukan waktunya berkata begitu. Kau juga sudah lulus, kau harus minta pada naoki juga!” seru ibu irie
“iya benar, kau sudah punya ijin dari ibunya irie. Kau sudah punya dukungan besar!” seru jinko bersemangat.
“ya benar..” kata kotoko tidak yakin
“bicara soal setan.. sepertinya disana cukup gila, naokimu” kata satomi melihat jauh kedepan Kekerumunan gadis-gadis yang mencoba mendapatkan kancing kedua naoki.
“irie, bisakah aku mendapatkan kancing keduamu?” pinta seorang cewek
“tidak” jawab Naoki yang dikawal sahabat setianya, watanabe.
“irie, maukah kau berfoto denganku?” Tanya cewek lainnya.
“tidak” tolak irie sambil terus berjalan. Karena didepan mereka banyak gadis yang menghalangi langkah naoki, watanabe lalu menyingkirkan gadis-gadis itu kesamping.
“aku tak tau irie kun punya banyak fans” kata kotoko yang melihat dari jauh.
Jinko : “tidak sepertimu kotoko. Mereka tau siapa mereka jadi mereka tidak pernah menyatakan perasaannya pada dia.”
Satomi : “hari ini hari terakhir, hati mereka meledak!
Ibu Irie tiba-tiba berkata : “sudah kuduga..”
“apa” kata kotoko cs berbarengan.
“aku merasa naoki punya perasaan untukmu, kotoko-chan. Karena itu dia menyimpan kancing keduanya untukmu!” kata ibu irie yakin.
“itu tidak mungkin ibu irie..”
“aku ini ibunya jadi aku tau yang ia pikirkan..”
“kotoko… ayo!” seru jinko memberi semangat pada kotoko. “hari ini adalah hari terakhir!”
“benar. Kenangan terakhir!” sambung satomi memberi semangat.”maju..”
“maju..” sahut yang lainnya. Satomi mendorong kotoko maju menemui Naoki.
Apa daya kotokopun melangkah maju mendekati naoki.
“kalau irie-kun memberiku kancing keduanya…..”
kotoko berhadap-hadapan dengan naoki.
“ummm.. irie kun.. selamat atas kelulusanmu. Umm.. kalau boleh.. kancing keduamu…”kotoko grogi untuk meminta kancing naoki.
Naoki tersenyum “baiklah..”jawab Naoki
“heihhh??” Kotoko terkejut naoki setuju memberikan kancing itu padanya.
Naoki melepas kancing keduanya dan memberikan pada kotoko yang masih tidak percaya dibuatnya. Kotoko terus memegang kancing ditangannya dengan erat.
“ini… apakah artinya.. aku orang spesialnya?” mereka saling menatap lama. Tiba-tiba tangan naoki menyentuh wajahnya.. kotoko gelisah menunggu.. ia memejamkan matanya menanti ciuman Naoki.
Namun tiba-tiba kotoko membentur sesuatu. Ia membuka matanya dan melihat klo ia tidak berciuman dengan naoki tapi ia justru menabrak punggung naoki.
Ternyata tadi ia Cuma mengkhayal naoki memberikan kancing keduanya padanya.
“irie-kunnn…” kotoko melihat kancing ditangannya yang sudah tidak ada. “kancingnya.. kancingnya hilang..” kotoko sadar itu hanya ada dilamunannya. Ia tersenyum pada Naoki “ irie-kun bisakah kau memberikan kancing keduamu padaku?” tanyanya malu-malu
“tidak..” jawab naoki pergi meninggalkan kotoko.
“gomen ne kotoko.. gomen ne..” watanabe justru yang minta maaf pada kotoko lalu menyusul naoki pergi bersama gadis-gadis itu.
Ibu irie, Satomi dan jinko menghampiri kotoko. “dia lulus SMA tapi dia masih tidak suka gadis” gumam heran satomi
“sepertinya cintamu akan tambah berat.” Sahut jinko.
Kotoko menangis kecewa.
Kin-chan cs sedang mempersiapkan ruangan dan makanan yang akan dipakai untuk perpisahan.
Mereka mendapatkan ruangan besar yang nanti akan berbagi dengan kelompok lain karena ruangan sudah penuh semua. Ia juga merencakan menyanyi didepan kotoko nanti dan ia juga berencana untuk mencium kotoko setelah acara selesai.
Kin-chan berlatih menyanyi lagu yang akan dibawakannya.
“aku akan menyanyikan lagu cinta untuk kotoko dengan sepenuh hatiku. Dan kotoko akan jatuh cinta padaku.”
Kin-chan membayangkan kotoko didepannya dan terharu melihat pada dirinya.
“kin-chan… maaf atas apa yang aku lakukan padamu. Aku tidak sadar pada cintamu. Aku tak percaya aku mencintai si brengsek itu. Aku bodoh..”
Kin-chan mendekatii kotoko “jangan menangis..” ia menyentuh wajah kotoko dan akan menciumnya”
Dibelakangnya gintaro dan dozo heran dengan tingkah kin-chan yang seperti mencium seseorang padahal tidak ada orang lain didepannya.
“kin-channnn… maaf sudah menganggu” lamunan kinc-han buyar oleh teriakan kotoko yang datang bersama semua teman kelas F.
Kin-chan kecewa karena mimpinya yang indah hilang disaat adegan yang bagus itu,.
Mereka histeris melihat mie yakisoba yang dibuat kin-chan. Mereka langsung memakan makanan yang sudah disiapkan kin-chan.
Kotoko makan mie dengan mulut yang berlepotan. Kin-chan datang dan melihat itu.
“yakisobanya kin-chan itu enak!” seru kotoko
“benarkah?” Tanya kin-chan tersenyum “kotoko, ada rumput laut diwajahmu.” Kin-chan langsung mengusap makanan disudut bibir kotoko.
Naoki datang dan melihat adegan itu dengan tidak suka. Mungkin merasa ada yang memperhatikan, kotoko berpaling ke pintu keluar dan ia terkejut melihat naoki disana. “irie-kunnn” seru terkejutnya. Kin-chan ikut menoleh melihat ke naoki.
Ternyata kelompok yang berbagi ruangan dengan mereka adalah kelasnya naoki.
Kin-chan saat berpidato memberi sambutan dari arah luar pelayan datang membawakan pesanan makanan kelas Naoki dan makanannya enak-enak membuat kelas F jadi iri melihatnya.
Kotoko merasa tidak enak sendiri dengan kin-chan jadi ia berbalik dan memuji makanan yang dibuat kin-chan dan mencoba semua makanan yang sudah disiapkan. Teman-teman yang lain jadi tersadar dan ikut makan makanan itu semua.
Suasa kembali memanas saat pidato guru kelas A dan kelas F terjadi bersamaan. Karena satu ruangan hanya ada penyekat lipat, otomatis semua pembicaraan bisa saling terdengar. Guru kelas A menghina kelas F yang bodoh.
Kin-chan kesal dan jadi emosi saat salah satu siswi kelas A menyindir mereka.
“ya ampun, orang-orang dari kelas bawah selalu ketakutan.” Seru siswo itu
“apa yang kau katakana hah?” teriak kin-chan marah
“dan selalu melakukan kekerasan.” Lanjut siswi itu
“apa?? Aku tidak lakukan apa-apa.” Seru kin-chan
“mengunakan kekerasan lisan bisa kena sanksi pidana” seru gadis itu lagi.
“lagupula, satu-satunya cara orang-orang dari kelas F bisa melawan kita adalah dengan otot” naoki yang ada disebelah gadis itu tiba-tiba menimpali.
Kin-chan dan kotoko kesal mendengar kata-kata naoki tadi. Kin-chan hanya menahan emosinya. Ia segera keluar ruangan. Kotoko yang melihat kin-chan pergi jadi kuatir. Ia segera menyusul kin-chan keluar ruangan. Naoki melihatnya jadi kesal, cemburu.
Kin-chan menemui pengurus gedung dan meminta pindah ruangan tapi karna tidaka ada ruangan lain jadi ditolak.
Kotoko datang dan menenangkan kin-chan dan meminta tetap memakai ruangan itu. Kotoko menyeret kin-chan kembali keruangan. Mereka berjalan dilorong gedung, gintaro dan dozo yang berniat menyusul melihat keduanya jadi tidak berani mendekat, takut mengganggu keduanya.
Mereka berhenti ditengah lorong. Kin-chan masih kesal dengan apa yang terjadi dan kotoko menemaninya disana.
“kita sudah berjanji. Kita akan temukan sesuatu yang kita kuasai. Kita tidak peduli apapun dari kelas A bicara soal kita kan?”
Kin-chan menghela nafasnya mencoba menahan emosinya. “benar.. aku tadi marah sekali. Terima kasih kau sudah merubah sikapku tadi, kotoko” kin-chan menatap wajah kotoko yang ada disebelahnya dan tertawa “ada rumput laut lagi diwajahmu” kin-chan lalu membersihkan rumput laut dibibir kotoko yang diam saja diperlakukan kin-chan seperti itu.
Dozo dan Gintaro yang posisinya ada dibelakang kin-chan mengira kin-chan seperti mencium kotoko.
“akhirnya..” kata keduanya berbisik-bisik.
Naoki keluar ruangan acara dan berjalan dilorong. Mungkin menyusul kotoko dan kin-chan kale ya.. hehhee
Dari posisinya berjalan, naoki melihatnya juga sama seperti yang dilihat dozo dan gintaro, kin-chan seperti mencium kotoko. Naoki berdiri menatap keduanya. Dozo dan gintaro melihat naoki yang ada disana jadi terkejut
“naoki irie..!”teriak keduanya.
Kotoko dan kin-chan langsung menoleh dan melihat naoki. Karena tidak mau bicara dengan naoki, kotoko langsung pergi meninggalkan kin-chan.
“aku masuk dulu kin-chan” kotoko berlari masuk ke ruangannya.
Kin-chan dan naoki tinggal berdua dilorong itu. Kin-chan tertawa. “kenapa kau kesini, jenius? Apa kau kesini untuk mencari tau apa yang terjadi antara kotoko dan aku?”
Naoki tidak menjawabnya dan berjalan melewati kin-chan
“apa kau cemburu?” lanjut kin-chan. Naoki tetap diam tak menjawab “hey, kenapa kau tidak bicara? Tunggu dulu..”kin-chan menyusul naoki dan menyentuh pundak naoki.
Naoki menoleh pada kin-chan “sementara kau disekolah malas-malasan, aku akan jadi orang hebat dengan lakukan yang tidak kau bisa. Aku sudah janji dengan kotoko”
Naoki tertawa sinis “banyak orang bilang, hebat bila seseorang bisa kuliah. Tapi jika seseorang yang tidak diterima disana, itu seperti anggur asam.”
“bukan itu saja janjiku dengan kotoko. Malam ini aku dan kotoko akan ciu… ciuman” lanjut kin-chan
“harusnya kau bermimpi saat tidur” naoki meremehkan kata-kata kin-chan
“aku tidak tau.. kotoko sendiri yang memintaku untuk membuat acara kelulusan yang meriah. Diakhir SMA akhirnya dia sadar siapa yang paling peduli dengannya. Sudah terlambat untuk cemburu, jenius kin-chan pergi meninggalkan naoki yang sepertinya mulai mengkhawatirkan ucapan kin-chan itu.
Kotoko masuk ke ruang acara lagi dengan ceria.
“hai.. hai.. hai.. kelas A.. kelas F, kita bersenang-senang! Ini malam terakhir SMA kita.” Seru kotoko mengajak kedua kelas bergabung
“benar, ayo kita makan sama-sama” Watanabe menyetujui usul kotoko.
“itu ide bagus.. ayo..!” seru kotoko sambil pergi ke penyekat ruangan. Teman-teman cowok langsung menyingkirkan penyekat ruangan itu. Kotoko mengambil makanan dari kelas A dan langsung memakannya. Semuanya terlihat gembira tanpa masalah.
“kau pasti senang semua berjalan sesuai keinginanmu” kata siswi yang tadi bertengkar dengan kin-chan.
“karenamu, Irie-kun tidak ke universitas Tokyo.” Kata siswi lain.
“karena kau bodoh kau mengganggu hidup orang cerdas. Benar-benar jahat” Kata siswi 3 sekawan ini yang fans naoki. Kotoko terdiam tak sanggup mengelak.
“bukan salahnya” sahut Naoki yang masuk ke ruangan lagi. Naoki datang mendekati kotoko “dia bukan alasan aku tidak ke universitas Tokyo. “kata Naoki
KOtoko dkk senang naoki membelanya “irie kun…”
“ternyata kau bisa baik juga.” Kata satomi yang senang naoki membela sahabatnya
“aku terkesan” ucap jinko
“kenapa juga aku harus tidak ke universitas Tokyo hanya untuk parasit ini?” lanjut naoki kembali sinis
Kotoko langsung jadi emosi mendengar naoki menyebutnya sebagai parasit. “parasitttttt…” kotoko langsung menahan emosinya sampai terjatuh mau pingsan. Satomi dan jinko membantunya berdiri tegak lagi. Guru kelas A maju kedepan naoki. “benar juga. Orang yang cerdas seperti Irie, tidak akan terkecoh ‘Cuma’ karena 1 siswi dan merusak hidupnya.
“Cuma???” gerutu kesal kotoko
“sekarang aku sadar, tidak mungkin Irie-kun suka dengan gadis malang itu. “kata siswi fans naoki “sia-sia saja kita percaya dengan gossip itu.”
“gadis malang..??” kotoko menjadi semakin emosi mendengarnya. “tunggu dulu!” kata Kotoko dengan percaya diri menyentuh rambutnya dengan tangannya. “aku sudah dengar semuanya. parasite? Bodoh? Mengganggu? Malang? Kurasa kalian terlalu kejam. Memang benar.. benar aku mendapat bantuan dari irie. Aku mungkin membuatnya sedikit masalah”
“sedikit??” sindir naoki. Kotoko langsung memikirkan kata-katanya lagi “ hmm maksudku ‘banyak’ tapi dari caramu mengatakannya, kau cowok berdarah dingin!”
“tapi kau suka dengan cowok berdarah dingin ini, kan?” ejek naoki lagi. Mendengar itu semua teman langsung menyoraki keduanya membuat kotoko tertunduk malu.
“berhenti mesra-mesraan.” Kata watanabe menengahi “ini semua kekuatan cinta kotoko. Irie dan kotoko ditakdirkan untuk bersama.
“konyol sekali” sanggah naoki dengan angkuhnya.
“tapi jimat yang kau punya diujian seleksi..”lanjut watanabe
“ada apa??” Tanya siswa-siswi yang lain yang belum tau kisah ujian itu.
“kita bisa tertawakan itu, tapi berkat jimat buatan kotoko, irie jatuh dari tangga dan terluka.”
“soal itu.. aku jadi ingat kau pernah memakai tongkat.” Kata sisi fans naoki.
“dia ketinggalan kereta, semua pensilnya patah dan juga dia tidak makan bekal makan siangnya. Benar-benar sial.”
“itu bukan jimat, itu kutukan” kata siswa kelas A
“tidak, itu kekuatan cinta… kebalikan kekuatan cinta..” lanjut watanabe
“kalau dipikir-pikir, sehari setelah dia memberi Irie surat cinta.. rumahnya hancur.. ditambah lagi dia ditolak”kata cewek fans naoki.
“hebat ada gadis pembawa badai” seru cowok kelas A
Semua kelas A menertawakan kotoko.
“ngomong-ngomong, dia memberimu coklat di hari valentine?” Tanya seorang cewek
“coklatnya tidak enak” jawab Naoki “juga setelah tahun baru dia memberiku pijat kepala aneh.” Lanjut naoki membuka semua apa yang kotoko lakukan untuknya. Kasian banget kotoko di tindas begitu.
“lucu sekali..”
“selera yang aneh.”
“ini seperti kuis buka rahasia” kata watanabe “rahasia siapa lagi yang mau dibuka?” tanyanya
Kotoko emosi dan tertawa-tawa aneh. Satomi dan Jinko tau tawa kotoko itu menggambarkan kesedihan kotoko, mereka sudah hapal tingkah kotoko itu.
“kotoko kau tidak apa-apa?” Tanya satomi dan jinko.
“lucu kan, kontes buka rahasia itu menyenangkan” kata kotoko. Naoki terus melihat kotoko yang seperti kesurupan itu. Kotoko menatap naoki menantang “jika kau sejauh itu, sebaiknya kau bersiap-siap..”
“apa?” kata naoki
“kau kira kau tak punya rahasia?”
“aku tidak pernah lakukan apapun yang memalukan dalam hidupku.”sahut naoki.
Kotoko tertawa-tawa mengejek.
Kotoko tertawa-tawa menggoda naoki “orang jenius juga punya kelemahan tau?!”
Otak naoki langsung bisa menebak apa yang akan dilakukan kotoko, tapi ia ragu karena fotonya sudah diambil dia. “apakah kau…”
Dari saku bajunya kotoko menunjukkan foto naoki yang berpakaian cewek. Lalu menariknya ke atas dan menunjukkan pada naoki. Jinko langsung mngambil foto dari tangan kotoko. Semua langsung kaget melihat naoki berpakaian cewek seperti itu. Mereka berebut melihat foto itu. Kotoko tertawa-tawa senang bisa membalas naoki.
“darimana kau mendapatkannya?” Tanya naoki
“ibumu memberiku 1 lagi. Aku menyimpannya ditempat tiket keretaku. Foto masa kecil orang yang kusukai. Tapi sekarang aku berubah pikiran karena ini terlihat perempuan sekali” ejek kotoko
Semua teman kelas A dan F langsung menertawakan naoki semua, membuat naoki semakin marah. “sekarang kau tau rasanya ditertawakan orang-orang. Ini.. ini” kata kotoko mengibar-kibarkan foto naoki didepan cowok itu. Foto itu coba direbut naoki tapi terjatuh ke lantai. Satomi mengambilnya dan membandingkan wajah naoki dengan foto cewek naoki kecil itu.
Kotoko terus tertawa-tawa mengejek naoki.
“ikut aku.!”seru naoki menarik tangan kotoko.
“aku mencintaimu.. aku mencintaimu.. la..la..la” kin-chan terus bernyanyi sambil mencari-cari kotoko diantara teman-temannya.
Naoki menarik kotoko sambil di tangga gedung lantai atas.
“ada apa?” Tanya kotoko setelah naoki melepaskan pegangan tangannya
“kau buat keributan!” kata naoki marah
“aku tidak takut padamu!” jawab kotoko memberanikan diri padahal sebenarnya ia takut melihat wajah marah naoki. “kau juga mempermainkan perasaanku padamu. Aku berhenti..” isak kotoko. Naoki melirik kotoko.
“aku.. akan berhenti mencintaimu” ucap kotoko dengan sedihnya.
Naoki terus menatap wajah kotoko dengan dingin “ohh begitu.. jadi kau akan melupakanku?”
“iya. Sekarang aku tau seperti apa dirimu itu. Aku akan melupakanmu dan cari cowok lebih tampan dikampus. “teriak kotoko.
Mendengarnya naoki jadi kesal. Ia mendekat dan mencengkram bahu kotoko “coba saja lupakan aku” kata Naoki dan tiba-tiba saja ia mencium kotoko. Membuat kotoko terbelalak terkejut.
Naoki menatap kotoko yang barusan diciumnya “kau puaskan..” kata naoki dan pergi meninggalkan kotoko yang masih shock akibat ciuman pertamanya itu.
Diruang perpisahan kin-chan berteriak-teriak memanggil kotoko. “kotoko kau tak menginginkanku? Kotoko saat aku menginginkan sesuatu akan kulakukan. “
Masih ditempatnya berdiri, tubuh kotoko melemah setelah ciuman yang mengejutkannya itu.
“ciuman? Ciuman pertamaku. Pertama kalinya dalam hidupku.. sekali seumur hidup.. ciuman istimewa. Aku dan irie-kun ciuman? ”