Minggu, 23 Maret 2014

Sinopsis : Shitsuren Chocolatier - Ep. 9




Souta di tempat tidur lantai 2 toko Choco La Vie bersama Saeko. Terbayang diingatannya masa-masa indahnya bersama erena waktu itu. 
 
“bermimpi bagaimana sangat menyenangkannya klo aku bisa seperti itu bersama saeko-san suatu hari nanti. Aku masih merasa seperti sedang bermimpi saat mimpimu menjadi kenyataan. Aku  tak bisa mengerti... tapi itu sepertinya tak mungkin jadi kenyataan“ batin souta sambil mengusap lembut bahu saeko yang tiduran di pangkuannya.

“coklat yang diberikan souta padaku seri eclairnya sungguh sangat enak. “ puji saeko.
“aku senang kau menyukainya.” Souta tersenyum senang.

“emm apa kau akan menjual itu ditoko sebagai suatu product baru?” Tanya saeko ingin tau.
“aku tak tau.. karena itu membutuhkan banyak pekerjaan dan biaya juga. “ jawab souta

“oh begitu. Tapi aku mau itu menjadi product baru, tapi juga tak menginginkan itu.” kata saeko bimbang.
“eih?”
“aku tak ingin orang lain memakannya.” Sahut saeko
“oh begitukah?”
“terkadang aku berpikir seperti itu.”ucp saeko tersenyum.

Souta ikut tersenyum dan mencium saeko. Mereka saling menatap dan souta mencium saeko lagi. Ia teringat ciuman yang pernah dilakukannya pada erena. “saat masa-masa itu… apa yang sebenarnya kami pikirkan?” pikir souta. 



Erena melakukan sesi pemotretan bersama 2 model lainnya. Selesai itu ia pergi ke Ricdor. Rikudou bertanya perkembangan Erena bersama teman seks (souta) itu?
“setelah kejadian itu tak ada yang terjadi?” (kejadian white day saat souta tidak jadi berkunjung ke rumah erena, justru menghabiskan malamnya bersama saeko.)
Erena menggeleng “tidak”

“eihhhh! Lelaki macam apa itu? bagaimana bisa ia meninggalkanmu begitu saja?” Rikudou marah erena diperlakukan begitu dengan lelaki itu (souta).

“aku tidak berada dalam posisi untuk bisa marah. Aku bukan ceweknya atau siapanya. Aku hanya berpikir klo itulah arti diriku baginya.  Arti diriku baginya hanya bisa ditentukan olehnya. Aku tak punya hak untuk marah. “ ucap erena pasrah

“tapi kalian selama ini berhubungan baik kan? Kalian berdua juga merasa kalian cocok saat bersama kan?” Tanya rikudou

“kami berhubungan baik karena aku mencoba untuk berhubungan baik dengannya.” Sahut erena

“apa itu sangat sulit bagimu?”

“tidak” geleng elena
“jadi kalian cocok satu sama lain. Setiap pasangan yang bisa berhubungan baik maka akan mencoba untuk tidak melukai satu sama lainnya. Itu berlangsung karena dia adalah pasangan yang bisa kau lakukan bersamanya.” Kata rikudou. Ia melihat erena mengangguk lemah.

“arghh laki-laki itu.. sangat menyebalkan sampai aku ingin membunuhnya!” lanjut rikudou kesal melihat sahabatnya terlihat depresi.

“mungkin semua akan berjalan baik jika kami berpacaran. Tapi kami tak benar-benar berpacaran. Kami belum memulai apapun. “ kata erena
“ada apa dengan lelaki itu? dia pikir erenanya itu siapa?!”
“teman kan?” gumamnya erena lirih.
 
Sekiya datang membawakan coklat dan minuman.
“apa kau tau coklat sebenarnya adalah obat. Sebagai obat aneh yang akan memberikan energi bagi tentara-tentara yang kelelahan dalam perang. Itu sudah tersebar diseluruh dunia. Aku harap itu juga akan menyebutkan erena yang sekarang juga.”

Erena tersenyum “arigatou” ia lalu mengambil coklat itu dan menikmatinya. Setelah mengigitnya erena terdiam.
“pahit” ucap erena
“tapi enak kan?”
Erena mengangguk .

Rikudou melihat undangan fashion show erena. Ia menasehati erena untuk memberikan undangan itu pdaa pria itu. ia bilang klo sampai pria itu tak datang ia akan mengutuk pria itu. rikudou lupa pulau yang punya dukun sakti itu. ia bertanya pada sekiya tapi sekiya sepertinya juga tidak tau. Rikudou bercerita tentang perdukunan pada erena membuat gadis itu tertawa karena rikudou masih mempercayai hal itu.



Kaoruko sedang menyapu depan toko mereka saat ia melihar erena datang. Erena bertanya apa souta sudah ada didalam? Kaoruko berkata souta sudah datang. Erena lalu melewati kaoruko untuk masuk ke dalam. 

Kaoruko mungkin takut erena terkejut melihat souta dan saeko. Maka dengan jujur kaoruko memberitahu  erena klo sekarang souta sudah bersama saeko dan mereka tinggal bersama. 

Kaoruko melihat wajah Erena yang terkejut dan kecewa.
“meski kau adalah teman tapi ia tak memberitahumu dengan semestinya, bukankah itu hal yang mengerikan?” kata kaoruko

“aku mengerti klo hal itu sulit untuk diucapkan. Dia mungkin pikir aku akan mengertinya meski dia tak mengucapkannya. jika dia salah menyampaikannya aku mungkin akan terluka. Mungkin dia memikirkan banyak hal..”  kata erena membela souta. 

“apa kau bodoh! Jika kau terus melanjutka acting gadis baik seperti itu, pada akhirnya kau hanya akan kalah dari wanita itu. itu tak bagus. Wanita tak tau malu itu akan menang pada akhirnya. “ kaoruko berkata dengan emosionalnya.

“mungkin juga. “ sahut erena. Ia menunduk memberi hormat “terima kasih sudah memberitahuku tentang saouta-kun. Bagian yang tersuit adalah tak tau apa yang sebenarnya terjadi. Jadi aku sangat bahagia aku akhirnya menemukan kebenarnya. “
Erena lalu pamit untuk pulang ke rumahnya. 


“dalam kisah cinderela aku ingin tau apa yang dipikirkan pelayan pangern itu. pangeran bodoh berkeliling negeri untuk mencari gadis yang temui 1 malam. Bukankah harusnya ia berhenti? Pergi dengan menghadapi banyak masalah dan membuat orang lain terlibat, mencari dengan putus asa seorang wanita yang bahkan wajahnyapun ia tak ingat. melakukan banyak hal meski dia belum begitu mencintai wanita itukan?klo aku sudah akan memecahkan sepatu kaca itu. aku akan melakukan untuk yang benar.” Kata kaoruko menyampaikan perasaannya pada Olivier.
 
“untuk pelayan yang sudah memecahkan sepatu kaca itu, menurutmu apa yang akan dirasakannya? Jika dia pikir dia melakukan hal yang benar, aku rasa tak apa meski itu hal yang salah, karena perbuatan itu pasti dilakukannya setelah ia memikirkannya” sahut Olivier menyampaikan pendapatnya.


Dirumahnya yoshiokaa, suami saeko terlihat serius memikirkan apa yang terjadi di rumah tangganya. Ia melihat foto pernikahannya dengan saeko dan teringat kecurigaannya pada saeko saat saeko pergi keluar rumah. 
 


Sementara itu dilantai 2 Choco La Vie, Saeko meminta souta membuatkannya coklat yang bisa ia makan dengan rakus saat ia sedang sedih, bahagia dalam good mood atau sebaliknya. Souta menyetujuinya.


“I love you saeko-san” ucap souta ditempat tidur mereka.

“ahh tak apa yang aku katakan barusan. Aku tak perlu berpura-pura tak tertarik pada saeko-san. Aku tak perlu berakting cuek lg. Aku dapat mengatakan padanya klo aku mencintainya sebanyak mungkin. Aku tak tau apa ini cinta yang benar atau salah. Tapi jika cinta ini sebuah dosa, saeko-san dan aku sudah jadi komplotannya.” kata hati souta.

Souta mencium saeko denga membara di tempat tidur itu.


Didapur souta memberitahu yang lainnya klo ia akan membuat coklat seperti permintaan saeko. Coklat yang bisa membuat saeko rakus memakannya. Kaoruko menyindir dengan kesal klo itu pasti permintaan dari tuan putrinya. Olivier berkata bagaimana ko souta mencari masukkan dari seorang wanita yang stress karena biasanya orang yang makan dengan rakus adalah orang yang sedang stress berat. Olivier berkata sambil melirik kaoruko. 

Souta lalu menemukan ide untuk membuat chocobar,  coklat dengan bahan isian kacang, dan buah-buahan kering seperti yang dijual dipasaran. Olivierpun menyetujuinya. 

Kaoruko menyetujuinya namun dalam hatinya ia mengerutu “aku juga ingin mengunyah-nguyahnya sekarang ini. membawa istri orang lain ke dalam toko dan lalu tersenyum bahagia seperti itu, aku tak mengerti bagaimana orang bisa seperti itu.”


Kaoruko makan makanannya dengan penuh emosi. Ia melirik disebelahnya saeko yang sedang membersihkan dinding dan meja. 

Batin kaoruko “dengan wajah tenang, berjalan-jalan di tempat kerja orang, aku juga tak mengerti orang ini.”
Tatapan saeko jadi teralih ke kaoruko. Ia melihat tatapan tak suka disana. Ia meminta maaf karena sudah mengganggu kaoruko. 


Matsuri datang diantara mereka, saeko lalu pergi naik ke lantai 2. Kaoruko meminta matsuri duduk disebelahnya. Ia lalu bertanya pendapat matsuri dengan suasana toko sekarang ini. matsuri berkata memang suasana agak aneh saat ini. 

kaoruko senang matsuri sepaham dengannya. Ia berandai-andai klo yoshioka datang untuk mencari saeko, apa yang akan terjadi disana nanti? Matsuri menjawab pasti jadi area perang. 

Kaoruko membayangkan saat yoshioka datang dan melihat souta dan saeko  sedang ditempat tidur. Lalu toko mereka akan tutup. 

Souta akan menjadi host sebuah klub malam untuk menyambut para tamu-tamunya. Lalu kaoruko datang menemui souta dan berkata klo ia tak akan membiarkan souta sendirian. Meski chocho la vie sudah tutup tapi souta punya bakal nanti pasti akan berhasil lagi. 

Souta lalu mendekati kaoruko dan memeluknya. Itu lamunan kaoruko.

Kaoruko tersadar dari lamunannya. Ia meminta matsuri untuk bekerjasama dengannya dan membuat saeko keluar dari toko. Matsuri mengangguk menyetujuinya.
 





Saeko turun dan membawa apron yang sudah dicuci dan disetrikanya. Kaoruko menerimanya dengan berterima kasih dan berbasa-basi. Tapi setelah saeko pergi ia terkagum bagaimana apron itu sudah disetrika dengan sempurna. Ia memuji pekerjaan saeko tanpa disadarinya. Saat ia menoleh ia melihat wajah keheranan matsuri padanya. Karena mereka berdua sudah bersekongkol membuat saeko keluar dari toko itu.




Souta melihat HP saeko berdering dan yang menghubunginya ternyata Yoshioka. Souta jadi penasaran apa yang dirasakan saeko tentang dirinya.
 



Matsuri datang ke toko. Olivier menyambutnya dan mengajaknya untuk liburan spring ini.
“apa kau ingin pergi ke sebuah tempat bersama?” Tanya Olivier

“sepertnya asyik, kemana kita akan pergi?” Tanya matsuri
“bagaimana klo Okinawa? (terletak diujung selatan Jepang)” kata Olivier menunjukkan sebuah brosur wisata

Matsuri terkejut namun memaksakan senyuman “sepertinya bagus.”
“atau disebaliknya, Hokaido? (ujung utara)”
 “iya” sahut matsuri 

Olivier membuka brosur lainnya “atau makan udon di kagawa (ujung barat Jepang)”
“iya”

Olivier membuka brosur lainnya “Kyoto juga bagus saat spring.” Katanya bersemangat
“semua memanng bagus.” Sahut matsuri

“apakah ada tempat lain yang ingin matsuri-chan datangi?” Tanya Olivier.
“klo untukku, Sea paradise, atau kamakura, Disneyland atau Disney sea juga bagus. (semua lokasi dekat Tokyo jadi tak perlu menginap).”

Olivier terdiam sepertinya mereka sedang berdebat lokasi liburan untuk menginap atau Cuma perjalan sehari.  Olivier terus menatap matsuri yang juga menatapnya. Olivier akhirnya mengalah “baiklah kamakura juga bagus”

“ya”jawab matsuri dengan cepat.
“jadi kamakura saja”
“ya!” sahut matsuri cepat seperti memotong pembicaraan Olivier
Olivier terus tersenyum didepan matsuri tapi saat ia bebralik meninggalkan matsuri, wajahnya langsung terlihat murung.

 

Begitu Olivier pergi saeko langsunng turun.
“kau akan pergi ke Kamakura, sepertinya menyenangkan ya” ucap Saeko turun tangga “ahh maaf aku tak bermaksud untuk mengupingnya.”
“tak apa” sahut matsuri

“matsuri-chan sekarang iniberpacaran dengan Olivier-kun kan? Kalian berdua sangat serasi” ucap saeko.

“ah benarkah..” sahut matsuri malu.

“kalian berdua sangat pas satu sama lain. Bukankah seperti itu pasangan yang berjalan baik?”
Matsuri termenung dan saeko melihatnya.

“apakah tak berjalan baik?” Tanya saeko.. matsuri hanya diam saja “apa itu karena matsuri-chan?’ lanjutnya.

Matsuri mengangguk. Saeko mendekati matsuri dan berkata penuh pengertian “apa kau mau membicarakannya?” 

Matsuri bingung mau curhat atau tidak namun akhirnya ia cerita pada saeko.
 


Matsuri bercerita klo ia pacar kedua dari cowoknya. Ia begitu percaya cowoknya itu mau memutuskan cewek yang satunya lagi tapi sepertinya ia salah mempercayai pria itu.

“aku benar-benar bodoh karena mempercayainya. Jadi aku memutuskan untuk tak mempercayai orang lain seperti yang aku lakukan sebelumnya. Tentu saja aku tau klo Olivier bukan seperti cowok itu. meskipun Olivier mencoba agar hubunga kami berjalan lebih dekat, membuat semuanya nampak baik, tapi aku merasa bersalah atas semuanya” kata matsuri.

“matsuri-chan, benar-benar-benar susah ya. Pasti sangat menyakitkan tapi…  matsuri chan salah.”ucap saeko.
“eih?” Matsuri tak mengerti 

“kegagalan cinta matsuri-chan sebelumnya adalah bukan  karena kau percaya pada pria itu. tapi itu karena orang yang kau percayai itu bukan orang yang tepat.” Kata saeko menasehati. 

“hanya karena kau menderita seperti itu jika kau memutuskan untuk mundur maka kau tak akan menemukan kebahagiaan.  Bukankah aneh klo matsuri-chan harus kehilangan kebahagiaan karena pria seperti itu? jika matsuri-chan ingin percaya pada Olivier-kun, bukankah lebih baik kau mempercayainya dan menyerahkan semuanya padanya? Jika kau tak percaya pada pasanganmu maka tak akan ada yang berlangsung baik. Terus lanjutkan saja. Jika kau tidak melangkah maju kau tak akan tau apa itu salah atau benar. “

Matsuri mendengarkan dengan sungguh nasehat saeko yang ada didepannya.

“mumpung kamu masih muda, tak ada salahnya kau melakukan banyak kesalahan dan membangun pengalaman untuk masa depan.” Lanjut saeko.
Matsuri sepertinya mengerti dan terbuka pikirannya tentang apa yang akan dia lakukan untuk hubunganya bersama Olivier.



Ditempat lain Olivier cerita pada Souta.
“sejujurnya aku sangat kuatir apakah matsuri chan serius mencintaiku atau tidak.” Ucap Olivier lesu.

“jangan depresi hanya karena rencana trip bermalammu ditolak. Apalagi pasanganmu Cuma masturi. Kau bisa memiliki gadis seperti itu dalam genggaman tanganmu.” Sahut souta meremehkan adiknya sendiri.

“apa souta tidak kuatir?”
“eih?”

“tentang saeko-san?” Tanya Olivier.
Wajah souta terlihat gantian yang stress.

“maaf.. apa kau menguatirkannya”

“tidak.. aku bahagia.. ini seperti mimpi karena bisa bersama saeko-san setiap hari. Tapi terkadang aku ragu, mengapa orang ini ada disini.  ia benar mencintaiku makanya dia tinggal bersamaku, aku terkadang berpikir seperti itu. namun terkadang aku merasa dia hanya tak ingin pulang ke rumah dan dia mencari kenyamanan untuk tinggal. Aku ragu, alasan yang mana dari keduanya.” Souta menghela nafasnya sebelum melanjutkan curhatannya pada Olivier.

“aku tak tau apa yang dipikirkan saeko-san. Meski saat aku memeluknya, aku merasa tidak sedang memeluknya. Aku jadi merasa lebih kesepian dibanding saat aku sendiri. Aku tak pernah merasa seperti itu saat aku bersama erena. “ souta teringat kenangannya bersama erena.

“aku merasa aku dan erena memiliki perasaan yang sama. Itulah yang membuatku berpikir untuk berpacaran dengan serius. Namun pada akhirnya, aku yang membuat semuanya tak jelas bersama erena, tak pantas untuk mengatakan ini semua. Karena aku menyakiti erena.” Ucap souta pelan masih terbayang erena. 


Tiba-tiba dari HP Olivier ada nada pesan masuuk. Olivier membukanya, terkejut namun ia bahagia.

“gomen souta.. aku tak sendirian” ucap Olivier tersenyum.
“heih?”
Olivier menunjukkan HPnya pada souta. 

Disitu tertulis pesan dari matsuri.
“ayo pergi ke Kyoto! Ayo melihat sakura! ‘matsuri’” isi pesan matsuri.
“pesan yang sangat simple” gumam souta
“simple is best” sahut Olivier tersenyum dan menghela nafas lega.
 



Souta pulang ke lantai 2. Ia melihat saeko sudah tertidur. “terkadang aku merasa dia sangat jauh lebih dari sebelumnya”

 Yoshioka memikirkan saeko lagi. Ia melihat kotak coklat yang diberikan souta pada saeko. Ia memikirkan hubungan keduanya sampai souta membuatkan coklat khusus seperti itu.


Kaoruko terkejut saat datang ke kantor dan melihat matsuri begitu akrab berbicara dengan saeko. Setelah saeko pergi , kaoruko bertanya pada matsuri apa matsuri sudah berubah pikiran masuk ke perangkap saeko.
 
Matsuri membantah klo setelah dia sharing dengan seorang senior dalam cinta itu, sekarang ia menjadi lebih tenang. 

Matsuri lalu meninggalkan kaoruko. “koyurugi DNA benar-benar tak berguna” gumam kaoruko kesal.


 
Kaoruko terkejut saat menerima pesan dari sekiya singkat.
Ia mengerutu setelah ia mengirimkan pesan beberapa minggu yang lalu baru sekarang sekiya menjawab tapi dengan jawab singkat 1 kata seperti itu.


Semua terkejut saat Yoshioka tiba-tiba muncul ditoko. Dengan tenang souta memberanikan diri menemui pria itu. ternyata yoshioka sepertinya masih tak tau klo saeko tinggal disana.

Setelah berbicara banyak hal, yoshioka memberanikan diri bertanya kapan souta terakhir bertemu dengan saeko. Souta berbohong dan menjawab klo ia bertemu saeko saat valentine waktu itu saja. 

Souta bertanya apa yang terjadi dengan yoshioka dan saeko? Yoshioka menjawab klo keduanya terlibat pertengkaran dan saeko pergi pada keluarganya. Sejak itu ia tak bisa menghubungi istrinya. Teman Saeko yang ia tau hanya souta maka ia bertanya pada souta.
 


Saat yoshioka akan pulang ia bertanya pada souta apa souta pernah memukul seorang wanita? Souta menjawab tidak pernah. Ia baru tau klo saeko pernah dipukul yoshioka. Suami saekopun melangkah pergi meninggalkan souta. 

Namun souta tiba-tiba memanggilnya lagi. Souta mengaku ia telah berbohong pada yoshioka. Souta berkata klo ia pernah memukul adik perempuannya dengan bola saat mereka kecil dan ayahnya langsung memarahinya karena melakukan hal itu. yoshioka pun lalu pamit pulang.



Souta masuk kedalam dapur choco la vie dengan 3 pasang mata yang memperhatikan gerak geriknya. Olivier, matsuri dan kaoruko mengkuatirkannya.
Setelah kejadian itu souta terus berpikiran klo saeko memanfaatkannya. Mungkin saeko mencari kenyamanan karena suaminya bertindak kasar padanya.

Saeko baru pulang ke toko saat sudah malam. Semua sudah pulang hanya tinggal souta didapur. 

Souta memberitahu saeko klo yoshioka tadi ke toko mereka tapi ia tak memberitahu yoshioka klo saeko disini. Saeko terkejut, merenung sebelum mengucapkan kata terima kasih padanya. Saeko lalu meminta maaf sudah melibatkan souta dalam hubunganya.saeko lalu naik kelantai 2.


Souta berpikir kenapa saeko meminta maaf padanya karena sudah membuatnya terlibat? Ia heran kenapa saeko tak menganggapnya sebagai komplotan nya. Jadi klo ia komplotan yang melakukan kesalahan maka tak semestnya saeko meminta maaf seperti itu.
Souta menyusul saeko naik ke lantai 2. 

“saeko-san! Aku tak mengatakan ini hanya karena yoshioka-san datang, tapi apakah tak sebaiknya kau pulang kerumah? Aku tak tau apa yang terjadi tapi bukankah saeko-san ingin pulang kerumah? Kau pasti menguatirkan semuanya juga”

“kuatir? Tentang apa?”
“tentang yoshioka-san..”

“aku tak kuatir apalagi tentang orang itu.”
“ah mungkin orang tuamu menguatirkanmu juga.”
“mereka mungkin tak tau” sahut saeko
“eih?”

“meski mereka tau, mereka tak akan kuatir tentangku. Mereka hanya akan memintaku untuk pulang ke rumah karena itu akan menjelekkan suamimu. “ ucap saeko tak berani melihat souta dan hanya memunggunginya.
“ah begitukah..”
“itulah karakter orang seperti ibuku”

“aku tak tau.. aku tak pernah bertanya tentang keluarga saeko-san. “
“dengan souta-kun, kita tak punya hubungan dimana kita bisa membicarakan hal seperti ini sebelumnya.” Ucap saeko sedih. “besok aku akan pulang ke rumah . terima kasih untuk semuanya” lanjut saeko tanpa berani menatap souta. 

Mungkin ia merasa klo ia sudah tidak diharapkan souta untuk tinggal disana, jadi ia memutuskan kembali ke rumahnya.



Souta terkejut dengan keputusan saeko itu.

“jangan membuangku!” seru souta tiba-tiba. Saeko berbalik melirik pada souta. 

“tinggallah disini lebih lama..”ucap souta. 

Ia mendekati saeko dan memeluknya saeko “suki da yo.. ore wa anata o suki da yo “ *aku mencintaimu.” Bisik souta penuh kesedihan. 

Saeko melepas pelukan souta dan berbalik menatap souta yang sedih didepannya. Ia mengusap wajah souta dan balas memeluk souta.

“seperti menghadapi orang asing. Aku sepertinya tak mengerti apapun tentang saeko-san. Tidak.. aku tak akan mengerti.. mungkin selamanya.. semua yang sudah kau lakukan, apa yang kau rasakan dihatmu, aku tak tau apapun. Jadi aku tak peduli apapun lagi. Siapa yang kau nikahi, pekerjaan apa yang aku lakukan, apa cinta ini benar atau salah, aku tak peduli lagi.. aku hanya.. ahh inilah cinta.. taka da yang benar dan salah.. inilah.. cinta…”
 








1 komentar:

  1. Aaaaih .. kurang 2 epi Lg .. Smangaat Lanjut y Mb^ .. Makasiih ^^ =]

    BalasHapus