Senin, 24 Maret 2014

Sinopsis : Shitsuren Chocolatier - Ep. 10




Souta terbangun bersama saeko disampingnya. Ia menatap wajah saeko yang masih tertidur pulas.
“aku ingin tau kenapa wanita ini tidur di tempat tidurku, meski ia bahkan tak mencintaiku. Tak boleh.. aku tak boleh berpikir seperti itu.  aku harus percaya klo ia benar mencintaiku. Dia pasti kuatir apa yang akan terjadi selanjutnya. Percaya.....?” batin souta memikirkan hubungannya dengan saeko.
 


Kaoruko masih memikirkan pesan singkat yang dikirimkan Sekiya untuknya. Bahkan sampai pagi harinya saat ia masuk kedalam toko choco la vie.

Ia terkejut saat melihat Saeko sedang membersihkan toko.
“ohayo gozaimasu..” sapa saeko
“ohayo.. ” jawabnya keheranan.”kau tak perlu melakukan itu, saeko-san kan tamu disini.”
“tak apa.. tak apa karena aku menumpang gratis disini, jangan kuatir tentang ini..” sahut saeko tersenyum.

Kaoruko lalu berjalan masuk ke dalam untuk mengganti bajunya dengan baju kerja. Tapi ia teringat ucapan matsuri yang mengatakan klo saeko itu wanita yang banyak pengalaman dalam cinta jadi bisa diandalkan untuk meminta pertimbangan.

Kaoruko melirik saeko yang masih membersihkan kaca. Saeko merasa sedang diperhatikan dan menoleh.
“ummm.. jika ini terjadi pada Saeko, apa yang akan kau jawab untuk sebuah pesan yang hanya terdiri dari 1 kata ?” Tanya kaoruko.
Saeko terkejut kaoruko tiba-tiba bertanya pribadi seperti itu.

Mereka lalu duduk dan berbicara. Kaoruko menunjukkan pesan dari Sekiya pada Saeko.. tulisannya “kuwashiku” *terperinci.
“meski pesanku sudah menggantung selama 2 bulan tapi respondnya dia hanya kata ini.... seperti ini akan membuatmu marah kan?”

Saeko berpikir sebelum menjawabnya “apa dia orang yang sibuk bekerja antara februari sampai maret?”

“heihh?.. ahh.. kurasa begitu..” kaoruko terkejut karena kan memang Sekiya pasti sibuk untuk 2 bulan itu karena toko coklat pasti sedang ramai-ramainya saat valentine dan white day tentunya.

“dia pasti masih muda, type orang yang jarang bicara banyak kan?” analisa saeko.
“iya benar” kaoruko terperangah saeko begitu tau Sekiya.
“bagaimana dia bisa tau? Apa dia psikolog?” batin kaoruko’


“mungin barusan ini pekerjaannya agak mereda jadi dia teringat ‘oh ya (ingat sms kaoruko)’ dan akhirnya ia menjawab pesanmu.” Lanjut saeko menganalisa. “’terperinci’? apa pesan yang kaoruko-san kirimkan kepadanya sebelumnya?”

“eh? Oh itu..” kaoruko bingung menjawab apa karena saat itu ia menulis. “souta kun berkata klo ia akan berhenti dengan wanita yang sudah menikah itu (saeko), dan memulai hubungan yang serius dengan erena kato.”

“hmm?” saeko masih menunggu jawaban kaoruko.
“ahh tentang seseorang yang kami berdua kenal” sahut kaoruko.
“apa kau sudah menjawab pesan ini?” Tanya saeko lagi

“ehh.. kau tau.. ini pesan beberapa waktu yang lalu.. dan lagi pula bukankah wanita harusnya menjawab agak lama atau semacamnya..  benar begitu kan?”sahut kaoruko

“begitukah?”
“eihh..  itu yang tertulis di majalah dan lainnya. Emmm.. seperti teknik agar jadi populer.” Kata kaoruko gugup ia melihat pandangan mata saeko yang menyelidik “ahh aku tak bilang klo aku ingin popular atau semacamnya.” Kaoruko salah tingkah sendiri.

“tapi klo aku ingin menjawab maka akan aku jawab secepatnya. Karena orang akan kecewa klo aku menjawab lama.” Ucap saeko membantah cara yang dibaca kaoruko dari majalah itu.

“ah jika itu saeko, apa yang akan kau jawab atas pesan ini?”

Saeko pun memberi ide jawaban atas sms sekiya itu:
“kita akan membahas lebih ‘terperinci’ kan? Mari kita bicara! Kapan kau ada waktu?”
“itu caraku menjawabnya.”

“itu bukan sebuah pilihan” batin kaoruko

“ah tapi jika itu dari seseorang yang tidak ingin aku temui.’….”

“kau akan mengabaikannya kan?” sahut kaoruko.
saeko akan menjawab : “….kita akan bicara secara “terperinci’ kan ? (diakhiri gambar hati).”

“apa gambar hati diperlukan untuk orang yang tidak ingin ditemui??” batin kaoruko.
“ah.. kau sangat baik pada orag yang kau tak ingin temui juga ya”

“iya karena kau tak akan tau apa orang itu suatu hari nanti jadi orang yang ingin kau temui. Apa kaoruko-san ingin punya hubungan dengan orang itu?”

“hum.. aku ragu…”

“apa kau ingin dicintai orang ini?” Tanya saeko lagi.
“hmm.. kau tau.. aku harus melakukan sesuatu untuk membuat diriku dicintai, karena aku cenderung sebagai orang yang tidak mudah dicintai atau semacamnya.. “

“wow.. pemikiran yang tinggi.. kaoruko-san keren” seru saeko memuji kaoruko.
Perkataan saeko dianggap negative kaoruko, dikiranya saeko mengejeknya.

“yah memang yang terbaik adalah saat orang lain mencintaimu tanpa kau melakukan apapun… tapi itu bukan yang biasanya terjadi.. “lanjut saeko
“eihhh?” 

“… bahkan permen/gula-gula…  memang sudah cukup enak… tapi untuk bisa dijual, harus ada bentuk  dan warna yang lucu.....  aku rasa dibutuhkan banyak usaha untuk dicintai. Disadari atau tidak disadari, orang-orang melakukan banyak usaha untuk menarik orang lain. Aku rasa seperti itulah orang yang dicintai itu.”

Kaoruko mengangguk setuju dengan pendapat saeko. “itu sangat bisa diterima” batin kaoruko.

“kau benar..  tapi tentang apa aku ingin dicintai atau tidak oleh orang ini, aku tak yakin..  tapi sebenarnya ada orang lain yang aku cintai” ucap kaoruko tanpa sadar.

“heih?” saeko terkejut dan membuat kaoruko tersadar klo ia hampir saja keceplosan.
“eih.. oh tidak.. tidak.. hanya perasaan pribadi saja..  seseorang yang tak ada harapan untuk bisa  bersamanya.”

“oh begitu.. tapi lebih baik klo dicintai seseorang kan? Bahkan orang ini.. jika ia menyukai kaoruko-san, maka ia akan menjawab dengan cepat pesanmu, lalu banyak hal akan berubah. Lalu kaoruko-san mungkin akan jatuh cinta pada orang ini juga…”

“oh begitu ya” sahut kaoruko mengangguk “eih…?” kaoruko memikirkan teori Saeko.

Jadi ia harus membuat Sekiya jatuh cinta padanya, lalu jika Sekiya jatuh cinta padanya maka suatu hari nanti ia juga akan jatuh cinta pada sekiya.

“melihatmu jatuh cinta pada orang lain.. mungkin hasilnya nanti semua akan berjalan baik juga termasuk dengan seseorang yang sebenarnya dicintai kaoruko (Souta)”

“hmm?” kaoruko tak paham maksud saeko

“ini seperti menaiki gunung.. untuk bisa menaiki pegunungan yang kau inginkan, kau harus berlatih menaiki gunung yang lain dulu kan? “

Kaoruko membayangkan ia naik gunung dan mengibarkan bendera diatas gunung dengan wajah souta dibendera itu.

“ada apa ini...? baru terlintas klo orang ini (saeko) seperti orang yang pintar. Benar.. permen akan jauh lebih baik jika didekorasi untuk menarik pelanggan. Jika tidak, mereka tidak laku dan tidak akan popular. Eh? Benarkah sama seperti itu? orang = permen? Alasan aku tidak laku adalah karna aku tidak melakukan usaha yang diharapkan??? Jadi aku salah jika aku marah pada pelanggan yang  terlihat tidak tertarik? Eh jadi aku salah? Dan wanita ini benar? Ini tidak benar. Tapi setidaknya yang pasti wanita ini jauh lebih positif dan proaktif dibanding aku.” Batin kaoruko mengamati saeko.

“kaoruko-san berhubung ini adalah kesempatan yang baik. Ayo kita membuat orang ini.. emmm.. Sekiya-san jatuh cinta.”

“aku mengerti” angguk kaoruko setuju 

“kita akan mulai dengan mengirimkan sebuah sms jawaban.”
 Kaorukopun mulai menulis pesan untuk sekiya seperti yang diucapkan saeko ‘mari kita bicara (gambar hati)'


Olivier masuk ke ruang staff dan melihat souta sedang membaca sebuah surat. Ia bertanya darimana asal surat itu? souta menjawab dari Chef Bonheur yang ingin mengajaknya bertemu dan bicara. Olivier berkata klo itu mungkin seperti gossip yang terdengar selama ini. 

Olivier mendengar dari ayahnya klo chef chocolatier akan keluar.. jadi mereka mencari penggantinya dan souta lah kandidat penggantinya. Olivier berkata itu kesempatan yang sangat bagus untuk souta. 


Souta memberitahu saeko klo sepertinya ia akan jadi chef coklat Bonheur. Saeko sangat senang mendengarnya tapi jika itu terjadi maka souta harus ke paris. Souta menngajak saeko untuk ke paris bersamanya. saeko setuju.... namun Itu lamunan souta saja. 

Ia melihat saeko yang tertidur ditempat tidurnya. Ia memutuskan untuk menjadi chef coklat Bonheur dan membawa saeko ke paris bersamanya. 



Kaoruko dan Sekiya akhirnya pergi ke sebuah tempat hangout.
“sepertinya sudah ada perkembangan.. dengan choco la vie-san (souta) sepertinya jadi menarik” ucap sekiya setelah mendengar informasi dari Kaoruko klo souta sudah bersama saeko.

“hahh..?!  menarik ap..…” kaoruko hampir saja mengeluarkan kata-kata negative dari mulutnya tapi ia teringat ucapan saeko agar ia berhati-hati jika mengatakan kata-kata negative secara terus menerus.



“ahh kau benar.. aku rasa itu bisa disebut sebagai hal yang menyenangkan.” Kaoruko merubah kalimat negatifnya.

“jika teman wanitanya rikudou melarikan diri ke toko kami itu.. bahkan masih memikirkannyapun sudah lucu..” kata Sekiya membayangkan rikudou melakukan hal yang sama dengan souta.

“berpikir ini hal yang lucu.. benar-benar pemikiran yang dangkal.” Batin kaoruko.

“bisa punya hubungan meski kau sangat sibuk adalah sesuatu yang mengagumkan.  Untuk koyurugi-san, kreator berbakat, bisa juga memiliki cinta seperti itu… dia bahkan tak lupa untuk mengembangkan sayap hatinya..” ucap Sekiya.

Kaoruko teringat ucapan saeko agar ia membuat Sekiya menikmati dirinya sendiri karena dorongan dan pujian adalah cara yang efektif.

“ahh bukankah Sekiya-kun juga kreator yang berbakat juga kan” puji kaoruko memaksa dirinya.
“ahh.. tapi aku tak tertarik dengan cinta atau lainnya.” Sahut sekiya.
Kaoruko terkejut “eih benarkah?”

“meski dengan cewekku yang dulu aku juga seperti ini. dirumah saat malam… emm.. kau tau.. setelah ‘itu (ml)’ selesai, aku akan.. bermain games handphone diatas tempat tidur dan mereka akan marah padaku.” Ucap Sekiya jujur.

“ya pastilah orang akan marah” kata kaoruko. Dalam hatinya kaoruko berkata “aku tak bisa memujinya.. aku tak bisa mendukungnya.”

“yah koyurugi-san atau Rikudou-san adalah type orang yang seperti itu. apa yang mereka inginkan.. apa yang diperlukan untuk itu.. mereka bisa melihat visi yang jelas dikepala mereka dan melangkah maju untuk apa yang ada dipikirannya.  Aku rasa aku tak bisa seperti itu.” ucap Sekiya.

“ah aku juga seperti itu” sahut kaoruko. “saat kami memulai choco la vie, souta masih bingung memperkirakan semuanya, aku yang akan memberi perintah dan mengatur semuanya, tapi.. sejak itu, souta-kun mulai jadi lebih baik. Dia punya ide yang jelas dan dia cepat dalam mengambil keputusan dan membuat penilaian yang benar. Dia sudah menjadi… bisa dikatakan seperti aku,. Ah itu konyol tapi.. saat aku hanya memperhatikan saja dan tidak berubah, souta-kun sudah membuat kemajuan pesat..”kaoruko tersenyum membayangkan semua yang sudah terjadi sampai ia tak sadar klo ia sudah bicara banyak tentang souta.

“hmmm..?” sekiya bergumam didepannya menyadarkan kaoruko klo ia masih bersama sekiya.

“seperti biasa kau hanya bicara tentang Koyurugi-kun” ucap Sekiya.
“ahh bodoh.. kenapa harus memuji Souta-kun?” batin kaoruko memarahi dirinya sendiri.
 



Mereka lalu pulang bersama. sampai di jalan yang memisahkan arah rumah mereka, kaoruko menghentikan langkahnya.
“oke aku pergi dari sini..”ucap kaoruko.

Ia teringat nasehat saeko agar ia mengucapkan “hari ini sangat menyenangkan..lain kali undang aku lagi ya?”

Kaoruko menghela nafasnya “hari ini sangat menyenangkan” ucapnya tersenyum.
“iya” sahut sekiya.

“lain kali…”kaoruko tak mampu menyelesaikan kalimatnya. Sekiya menunggunya menyelesaikan kata-katanya.

“catnip.. eh aku harus membeli catnip untuk kucingku.. aku tak tau apa disekitar sini apa ada yang jual” ucap kaoruko tertawa mengalihkan kata-katanya. Catnip adalah semak yang membuat kucing fly/mabuk/agresif.

“terima kasih untuk hari ini” ucap sekiya.

“tidak.. aku yang harus berterima kasih padamu.” Sahut kaoruko
Sekiya lalu pamit dan berbalik.
“ah tunggu!” seru kaoruko. Sekiya menghentikan langkahnya. Kaoruko berjalan mendekati Sekiya.

“sekiya-kun.. emmm.. kau sangat sibuk kan?”
“eih? Tidak juga.. lagian white day sudah berlalu..” sahut sekiya.

“ah kau benar.. ah jadi mulai sekarang kita berdua punya banyak waktu luang ya..”ucap kaoruko tertawa gugup menyampaikan maksudnya.

“iya benar” sahut Sekiya pendek.

Kaoruko menatap Sekiya dan berharap sekiya yang mengatakan kalimat itu. sementara itu sekiya juga menatapnya menunggu kalimat selanjutnya dari kaoruko.
Mereka saling menatap lama. 
suasana jadi aneh karena mereka saling menunggu orang didepan mereka berbicara.
“baiklah sampai jumpa lagi” ucap sekiya dan berbalik pergi.
“sampai jumpa lagi..” sahut kaoruko kecewa.


Ia menuruni tangga untuk naik kereta api bawah tanah. “ahh apa yang sudah aku lakukan.. aku seperti orang bodoh saja. ..”
Kaoruko akan naik kereta api tapi karena ia tak menempelkan kartu pass kereta nya ke sensor maka pintunya masih tertutup. 

Ia menempelkan dompet dengan kartu passnya ke sensor dengan emosi. Tapi sampai beberapa kali pintu tidak terbuka. Orang yang dibelakangnya sudah mulai tak sabar. Kaoruko membuka dompet dan mengeluarkan kartu passnya dan pintu langsung terbuka. Kaoruko buru-buru pergi.

Ia menyalahkan saeko yang memberinya nasehat-nasehat itu.



Matsuri mengundang kaoruko untuk datang ke rumahnya. Ia bilang mereka akan pesta kepiting karena teman ayahnya datang dengan membawa kepiting yang sangat banyak. Matsuri juga bilang klo ia mengundang saeko.

Kaoruko, Olivier, Souta dan matsuri pulang ke rumah keluarga souta. Mereka disambut saeko yang ternyata sudah lebih dulu disana untuk membantu ayah souta memasak kepiting itu.

 
Ayah souta terus memuji saeko didepan semuanya membuat kaoruko jadi panas. Mereka akhirnya duduk bersama untuk menikmati kepiting itu.
“ahh kepiting dari hokaido sungguh lain dari yang lainnya… “seru saeko menikmati kepitingnya.

“teman lamaku wakamatsu mengirimnya dari sana saat ia sedang travelling disana.” Sahut ayah souta.

“ah omong-omong.. apakah kalian jadi ke Kyoto?” Tanya souta pada Olivier dan matsuri.
Keduanya terkejut souta mengatakan itu didepan ayah Souta karena beliau belum tau mereka akan pergi bermalam disana.



“eh.. Kyoto apa?” Tanya pak Koyurugi penasaran.
Souta tersadar ia membuat kesalahan.

Olivier duduk merapat pada matsuri dan menghadap ayah souta dengan posisi duduk tegak.
“sebenarnya aku akan pergi bersama matsuri-chan..” ucap Olivier
“kalian berdua?” Tanya ayah souta penuh selidik.

Saeko menyadari suasana yang tegang itu. “coklat di Kyoto sedang berkembangkan? Dan kalian kesana untuk melihatnya langsung kan?” ucap saeko mengarang sebuah alasan keduanya pergi ke Kyoto.

“ah iya… ya.. ” sahut Olivier mengangguk alasannya kepergiannya bersama matsuri.

“iya,, ada toko yang terkenal dan kami tertarik untuk itu..” kata matsuri berbohong.

“bahkan harus pergi ke Kyoto untuk riset.. sungguh anak yang pekerja keras!” ucap saeko bergurau dan membuat ayah souta jadi rileks.
“oh ya benar.. matsuri.. bekerja keraslah dan segera kembali” ucap ayah souta.

“aku akan lakukan yang terbaik” sahut matsuri lega ayahnya tidak curiga.

“tapi kalian berdua meninggalkan toko bersama-sama.. nanti apa yang akan terjadi ditoko?” kata kaoruko tiba-tiba. Ia kuatir dengan toko karena otomatis hanya dia dan souta yang bekerja.

“bagaimana klo aku datang ke toko menggantikan matsuri-chan?” sahut saeko menawarkan bantuan. “jika hari biasa maka tak masalah jika Cuma ada 1 orang yang membantu kan?”
 Semua senang mendengar saeko ingin membantu ditoko saat matsuri dan Olivier pergi tapi tidak semua karena kaoruko jadi kesal.


Ayah souta memuji sako lagi membuat souta jadi tambah terkagum dengan saeko. Ia membayangkan ia dan saeko punya anak dan saeko menyiapkan makanan untuk anak mereka.




Souta dan saeko berjalan pulang ke toko. Saeko disepanjang jalan memuji keluarga souta yang sangat hangat padanya dan ia sangat menyukainya. Souta mengundang saeko lebih sering ke rumahnya karena pasti ayahnya akan senang hati menerimanya. 

Souta ingin memberitahu saeko klo ia akan jadi chef Bonheur namun ia tak berani mengatakannya. Merekapun melanjutkan langkah mereka.


Souta menemui chef Bonheur yang akan keluar.  Chef bertanya apa souta akan menerima pekerjaan itu? souta menjawab ia mau melakukannya. Chef lalu meminta souta menemuinya lagi nanti setelah acaranya dijepang selesai. Ia minta souta juga menunjukkan bakat membuat coklatnya pada dia untuk ia nilai layakkah souta menjadi chef bonheur.


Souta pulang dengan membawa coklat dari chef Bonheur. Saat dijalan ia melihat brosur pertunjukkan erena disebuah kaca toko. Souta teringat perkataannya pada erena saat ia bilang ia akan kembali pada erena saat hubungannya dengan saeko berakhir waktu itu. souta merasa bersalah.
 



Sementara itu erena merayakan bersama rikudou show yang sangat diinginkannya itu. Rikudou memberikan kado  roti tart coklat berbentuk mawar dengan taburan kelopak mawar dari coklat. Erena melihat ada coklat bentuk duri mawar juga dan bertanya maksudnya. Rikudou menjelaskan itu seperti kehidupan erena yang ada masalah.

 Ia tau selama ini erena mencoba menahan masalahnya sendiri. Ia ingin agar nanti erena saat punya masalah terus berjuang dan saat erena menyerah ia ingin erena mengingat coklat mawar yang dibuatnya ini lagi.

Erena berterima kasih pada sahabatnya yang selalu memberinya kekuatan itu.
 




Souta memberikan coklat dari chef Bonheur pada saeko. Wanita itu begitu menikmati coklatnya. Souta melihhat ekpresi saeko yang begitu mengagumi coklat itu. ia bertanya pendapat saeko tentang coklat itu. saeko memuji coklat itu dengan puas dan berseri-seri.
Souta bertanya itu untuk mempersiapkan coklat yang akan ia sajikan didepan chef Bonheur saat mereka nanti bertemu.
Saat souta mulai merancang coklatnya, ia jadi galau memikirkan semuanya.


Olivier datang menjemput matsuri untuk ke Kyoto. Sambil menunggu, Olivier bertanya pada souta perkembangan coklat yang akan dibuat souta untuk chen Bonheur. Souta berkata klo ia akan membuatnya jika sudah mendekati harinya. Olivier bertanya apa souta punya masalah saat membuat coklat itu? souta berkata klo ia selalu menemukan ide saat mau mendekati hari H-nya.

Matsuri datang membawa tas besar berisi pakaiannya. Olivier dan matsuripun pamit untuk berangkat ke Kyoto.




Kaoruko terlihat kesal saat souta berkata agar kaoruko bisa bekerja sama dengan saeko. Ia mengiris-iris coklat batangan agar bisa dilumerkan sambil menahan marahnya karena saeko blom muncul juga.

Saeko masuk ke dapur menyapa souta dan kaoruko.
Kaoruko menoleh memperhatikan saeko, ia terkejut penampilan saeko terlihat kawai meski dengan baju kerja yang sama dipakai dirinya.

Souta memuji penampilan saeko itu. saeko tertawa dan berkata klo ia ingin sekali memakai seragam itu. ia lalu mendekati kaoruko dan meminta kaoruko berfoto dengannya.
 


 
Diluar dugaan kaoruko, saeko ternyata sangat mahir melayani pelanggan. Bahkan saeko bisa menjelaskan pada pelanggan secara detail coklat yang dijual toko mereka.
Saeko memberitahu kaoruko klo ia sangat bahagia bisa bekerja ditoko coklat yang sangat disukainya.



Souta akhirnya berhasil mempersiapkan coklat yang akan ia sajikan untuk chef Bonheur. Ia pamit pada saeko untuk pergi menemui chef itu. sebelum pergi ia memeluk saeko dengan mesra.
Saeko merasa ada yang aneh dengan sikap souta itu.



Sementara itu di Kyoto, Olivier dan Matsuri sama-sama gugup menghadapi malam pertama mereka. Olivier masuk ke dalam kamar dengan memakai kimono. Ia melihat matsuri yang coba mengalihkan kegugupannya dengan minum.

Olivier mendekati matsuri dengan gugup.
“aku ragu apakah saeko-san dan kaoruko-san bisa bekerja sama dengan baik. Aku harap dia menyukai souvenirku.. aku harusnya bertanya pada saeko-san seleranya…” ucap matsuri mencoba membuang kegugupannya dengan mengawali pembicaraan membahas saeko dan kaoruko.


Tiba-tiba Olivier memeluknya erat membuat matsuri terkejut.
“apakah matsuri-chan gugup?” Tanya Olivier

“tidak” elak matsuri pelan.

“tapi aku iya” aku Olivier.
“mengapa” Tanya matsuri memegang tangan Olivier yang memeluknya.
“karena aku mencintaimu..” bisik Olivier.
“aku juga mencintaimu. Tapi…”matsuri melepas pelukan Olivier dan berbalik menatap Olivier.

“…karena cinta itu maka kau tak perlu gugup.. “ lanjut matsuri.
Olivier akhirnya tersenyum mendengar perkataan matsuri.

Mereka saling menatap. Olivier akhirnya mencium matsuri lembut dan akhirnya…….. mereka tidur bersama!....... hufftttttt.. T_T
 



Kaoruko terkejut saat saeko menghubunginya dengan panic karena lampu di toko tiba-tiba mati dan souta tidak ada disana. Saeko menguatirkan coklat yang ada disana akan lumer.

Kaoruko lalu datang ke toko dan membantu saeko menaruh kotak-kotak kantung es ke dalam etalase coklat agar coklat mereka tidak lumer.
Mereka bernafas lega saat selesai menyelamatkan coklat-coklat itu.



Kaoruko duduk diam didekat saeko. Ia tak menyangka aka nada saat seperti ini. saat ia harus bersama saeko.
“ahh ya.. apa yang terjadi dengan sekiya-san setelah kejadian itu? apa kalian pergi makan bersama?” Tanya saeko perkembangan hubungan kaoruko dengan sekiya.


“iya..” sahut kaoruko.
“lalu bagaimana kelanjutnya? Apakah menyenangkan?”

“ahh.. dia lebih banyak bicara dibanding sebelumnya... “
“baguslah.. apakah kalian punya rencana lagi dilain waktu?”

“belum.. dia tak mengatakan apapun juga.” Sahut kaoruko.
“maka lain kali kaoruko-sanlah yang harus mencari waktu yang tepat dan menghubunginya.”

“apa menurut saeko-san, ini tidak diharapkan?”
“apanya?”
“mengundangnya.”
“tapi jika tak ada salah satu yang mengundang maka tak akan ada perkembangan” jawa saeko.

“tapi orang itu  tidak mengatakan hal-hal yang menjurus kesana berarti dia tidak ingin pergi kan?”



Saeko berpikir “tapi kaoruko-san tidak keberatan untuk pergi, jika orang itu mengundangmu kan?”

“iya aku rasa begitu.. tapi menurutku pihak prialah yang harusnya mengundang lebih dulu. Jika pria tak mau melakukannya, maka aku berpikir klo aku tak membutuhkan orang seperti itu dari awal.... tapi dari sudut pandang pria, ini seperti ‘aku juga tak membutuhkanmu juga’. Aku benar-benar orang yang merendahkan orang lainnya ya. bersama sekiya-kun pun aku tetap pasif… aku mengerti klo aku hidup dalam kenyamananku. Ini sudah cukup. ”

Lampu tiba-tiba menyala. Keduanya tersenyum lega. Kaoruko menyesal tadi curhat pada saeko.
 




Pintu toko diketuk dengan keras dan sepertinya penuh amarah. Kaoruko pergi melihat siapa yang datang. Dari kaca ia melihat Yoshioka ada diluar penuh kemarahan.

Kaoruko memberanikan diri membuka pintunya. Yoshioka langsung menyerbu masuk ke dalam toko.


 “saeko disini kan?” cecarnya pada kaoruko
“eihh?”

Yoshioka sudah tau saeko ada disana.
“oi,.. saeko.. ayo kita pulang” teriak yoshioka sambil melangkah ke dalam toko. Kaoruko mencoba mencegah yoshioka masuk lebih dalam lagi tapi tak bisa.
“tunggu..” cegah kaoruko.
“aku tau dia disini..  salah seorang penulis pernah melihat saeko disini sehari ini”

Pintu penghubung dapur coklat dan etalase toko terbuka. Saeko membuka pintu dan melihat yoshioka ada disana.
Suaminya langsung dengan cepat mendekati saeko dan menariknya.


 “tunggu dengarkan aku..” berontak saeko mencoba melepaskan diri dari tarikan suaminya.
“aku akan mendengarkanmu saat sudah dirumah” sahut yoshioka.

“tidak.. aku tak mau kembali kerumah sekarang!” teriak saeko.
“jangan mengatakan hal bodoh. Aku sibuk jadi jangan buat masalah” sahut yoshioka
“tunggu.. lepaskan aku!” teriak saeko masih mencoba melepaskan tarikan tangan yoshioka.

“bersembunyi ditempat seperti ini.. ayo kita pergi..” seru yoshioka marah.

Kaoruko bingung melihat saeko menangis ditarik-tarik suaminya seperti itu.

“aku tidak mau!” teriak saeko sambil menghentakkan tangannya dan tangannya terlepas dari pegangan yoshioka.
“jika aku pulang sekarang  maka tidak akan ada perubahan. Kau pasti akan selalu marah tanpa memberiku kesempatan untuk menjelaskan… kau tak pernah mendengarkan aku. Itulah alasan aku pergi dari rumah.” Isak saeko

“terserah..!” teriak marah yoshioka dan mendekati saeko untuk membawanya pulang lagi. “ayo kita pulang” tariknya.



“hey hentikan.. dia jelas tak ingin pergi.. lepaskan tangannya” seru kaoruko yang dari tadi bingung apa yang harus dilakukannya.
“kau ini siapa? Ini tak ada urusan denganmu!” teriak yoshioka.

“tentu saja ini ada hubungannya denganku! Karena aku… aku.. aku teman saeko-san!” saeko terkejut medengar kaoruko yang selama ini sepertnya memusuhinya tiba-tiba menganggapnya teman seperti itu.

“dia punya alasannya untuk pergi dari rumah.... Tanpa mencoba untuk mendengarkannya... dengan paksa mencoba membawanya kembali ke rumah....  sebagai teman aku tak akan membiarkan ini! lepaskan dia dan secepatnya kau pergi. ”

Yoshioka tak menggubris perkataan kaoruko dan menarik kaoruko lagi.
“hentikan.. jika kau terus melakukan kekerasan, aku akan menghubungi polisi.” Ancam kaoruko.

Yoshioka menatap kaoruko dan saeko dengan marah. Tapi diposisinya sekarang maka tak patut klo ini sampai ke kepolisian. Ia melepaskan saeko dan pergi meninggalkan toko choco la vie.




Saeko terduduk lemah setelah yoshioka pergi.
“apa kau baik-baik saja?” Tanya kaoruko

Saeko menyentuh tangan kaoruko “kaoruko-san.. arigatou” ucap saeko lirih.
Kaoruko mengangguk dan mengelus bahu saeko lembut.




Souta menemui chef Bonheur membawa coklatnya. Setelah menikmati coklat souta, chef Bonheur meminta maaf padanya. Menurutnya saat ia mencicipi coklat itu ia tak bisa merasakan visi souta untuk bonheur. Ia heran bagaimana gairah souta yang diketahuinya dulu bisa menghilang?



Souta pulang dengan langkah gontai, kecewa dan sedih. Ia melihat saeko sudah tertidur ditempat tidur. Souta tidur disebelah saeko dan memeluknya.
“selamat datang” ucap lirih saeko yang masih sedih setelah kejadian dengan yoshioka tadi dan memang sebenarnya blom tidur.

Souta hanya terdiam saja masih memeluknya “souta-kun apa sesuatu telah terjadi?”

“tidak.. aku bertemu chef Bonheur dan kami bicara sedikit”
“oh begitu..”
“bagaimana dengan saeko-san?”
“hmmm.. tadi lampu mati tapi lalu menyala.. itu saja” bisik saeko
“oh begitu..” gumam souta. Ia merasa pintu masa depannya tertutup.


 Saat didapur bersama yang lain, souta terus teringat kegagalan menjadi chef Bonheur..ia tak mendengarkan pembicaraan matsuri, Olivier dan kaoruko yang ada disana.
“tanpa aku sadari, mimpiku dan hayalanku sudah meluas.. inspirasi coklatku juga sudah tidak datang juga.. mengapa.. mengapa aku tak bisa membayangkan masa depanku.?” Batin souta.




Saeko pergi ke rumah sakit bersalin untuk test. Petugas memberitahunya untuk kembali lagi bulan depan. Saeko keluar rumah sakit dengan menyentuh perutnya.






1 komentar: