Jumat, 19 Agustus 2016

Seisei Suruhodo Aishiteru - Ep. 4 ~ part 2


Setelah Kairi dan Mia pergi berdua, Chiaki, Akari dan Kuno pergi ke tempat makan bertiga.
“smoga mia baik-baik saja” gumam Chiaki
“hah..” gumam Akari dengan nada kesal
“itu bukan salahku kan?”
“aku tak yakin” gerutu Akari  melirik Chiaki dengan kesal.
“oh tunggu.. cara dia mengatakannya sangat mengerikan kan?” Chiaki mengadu pada Kuno
“chiaki apa kau berpacaran dengan Kuno-san?” tanya Akari memberanikan diri bertanya meski ia agak takut akan jawaban yang mungkin tidak ingin didengarnya.
“hmm siapa yang tau…”jawab Chiaki dengan nada yang sama diucapkan Akari sebelumnya.
Kuno terlihat kebingungan diantara kedua gadis yang diam-diam sepertinya saling menyerang itu.


Mia duduk seorang diri ditengah lalu lalang orang-orang yang melihat festival summer. Airmatanya mengalir saat ia teringat istri Kuno.

Tiba-tiba seseorang mengulurkan sapu tangan padanya. Mia menengadah melihat orang yang mengulurkan sapu tangan itu yang tak lain adalah Miyazawa.
“aku tak membutuhkannya” ucap Mia

“yak au butuh” sahut Miyazawa tetap mengulurkan sapu tangan itu.
Miapun menerima sapu tangan itu “terima kasih”
Muka mia tertunduk didepan Miyazawa.
Miyazawa lalu duduk disebelah Mia “sudah kuduga kau ada hubungan dengan wakil presiden.”
Mia melirik Miyazawa dengan tatapan kesal.

“itu karena kalian bertengkar disana” ucap Miyazawa
“jadi sekarang kurihara-san, bermalamlah dirumahku” kata miyazawa tiba-tiba

Mia terkejut disuruh bermalam di rumah Miyazawa. “mengapa? Mengapa aku harus melakukannya?” seru Mia

“aku tidak pernah mengatakan hanya 1 syarat saja sebelum aku memperkenalkanmu dengan Hiro-san.” Jawab Miyazawa
“meski begitu aku tidak mau melakukan hal seperti itu.” tolak Mia
“ohhh.. apa kau membayangkan Sesuatu yang aneh?” tanya Miyazawa “jangan salah sangka klo semua orang ingin tidur bersama denganmu.  Itu karena Kau hanya berakhir di café manga saja”

“iya.. itu—“
“bukankah kau ingin aku memperkenalkanmu dengan Hiro-san?” desak Miyazawa
“kau benar-benar jahat” gerutu Mia pada Miyazawa yang memaksanya tidur dirumah pria itu.
Miyazawa tertawa “pertanyaan pilihan ganda. 1 berkeliaran sepanjang malam untuk mencari Hotel, 2 tidak cukup tidur karena menginap di café manga. 3 menghabiskan waktu santai di sebuah hotel mewah secara gratis (becanda maksudnya rumah Miyazawa).”

Miyazawa melirik mia yang masih diam. Ia berpura-pura mendengar jawaban Mia
“kamar no 3? Bagus” goda Miyazawa
“aku belum menjawabnya” gerutu Mia cemberut

Miyazawa langsung mengambil tas koper Mia dan membawanya pergi “hei,… tunggu” Mia mengejar Miyazawa.
“gadis cantik ini sangat beruntung” canda Miyazawa berlari menghindari kejaran Mia.



Mia akhirnya pergi ke tempat tinggal Miyazawa. Mia duduk dengan salah tingkah melihat Miyazawa yang sibuk menyiapkan minuman untuk gadis itu.

“dia memaksa dan aku berakhir ditempat ini” batin Mia menatap sekeliling ruangan Miyazawa. Mia melihat ada perlengkapan baseball diruangan itu dan ia jadi memikirkan kairi “apakah wakil presiden tertarik dengan baseball?”

Mia melihat ada tongkat golf tersimpan “apakah wakil presiden bermain golf?”
Mia teringat posisinya yang berdua bersama dengan Miyazawa. “ohh.. jika dia berbuat sesuatu padaku aku akan memukulnya dengan itu”

Miyazawa mengagetkannya saat pria itu duduk disebelahnya dan meletakkan cangkir didepan mia “apa kau gugup?” tanya
“tidak.. tidak juga” jawab mia gugup

“atau kau jangan-jangan memikirkan pria lain?” tanya Miyazawa. 
Suara telpon di Hp mia membuat keduanya terdiam. Mia mengambil HP dari dalam tasnya dan melihat ada telpon dari Kairi.

Miyazawa yang disebelah Mia langsung bisa melihat penelponnya adalah kairi.
“itu Miyoshi-san, apa kau akan menjawabnya?” tanya Miyazawa.

Mia hanya diam terus menatap telponnya yang masih bordering itu. miyazawa kehilangan kesabaran dan mengesekkan jarinya ke tombil terima di Hp yang dipegang Mia. Mia terkejut dan buru-buru berdiri untuk berbicara. Miyazawa juga berdiri dan berjalan ke tempat lain.

“oh halo” sapa mia

“sekarang kau dimana?” tanya Kairi yang rupanya masih ada di festival summer.
“dirumah temanku” jawab mia berbisik.
“aku ingin bisa berbicara baik-baik denganmu sekali lagi” kata Kairi
Mia hanya terdiam, sedih.

“kurihara?” tanya kairi yang tidak mendapatkan jawaban dari Mia.
“kurihara-san bisakah kau melemparkan T-shirt disana padaku?” seru Miyazawa ditempatnya berdiri dengan telanjang dada saja.

Mia terkejut karena ia takut suara Miyazawa akan terdengar Kairi dan ia juga terkejut karena tau-tau Miyazawa telanjang dada didepannya.

Mia jadi panic, mengambilkan T-shirt Miyazawa dan melemparkannya pada pria itu.
“ada apa?” tanya kairi diujung telpon sana.

“ahhh.. maaf… ak.. aku.. sibuk sekarang.. maaf” Jawab Mia gugup dan mematikan telponnya. kairi tertegun, Mia mematikan telponnya begitu saja.



Mia duduk disofanya lagi dan Miyazawa yang sudah ganti pakaian menyusul duduk disebelahnya
“apa yang kau lakukan?”
“tinggalkan pria itu.. dia tidak berharga buatmu kurihara-san. “ Miyazawa menatap Mia dengan tatapan tajam “jika itu aku, aku tak akan pernah membuatmu menderita Kurihara-san.”

Mia melihat tatapan serius diwajah Miyazawa dan ia tertunduk.
Miyazawa yang melihat Mia gugup disebelahnya lalu tersenyum “yah.. aku pergi sekarang… “
“apa?” tanya mia bingung maksud ucapan miyazawa.

“temanku tinggal didekat sini. Dari awal ini adalah niatku” kata Miyazawa
“oh jadi begitu..” ucap Mia lega karena ia sempat negative thinking klo Miyazawa akan berbuat macam-macam padanya.

“tentu saja.. jika aku tidak melakukan hal ini maka kau sudah pergi ke café manga itu. ya sudah.. anggap ini rumahmu..” ucap miyazawa setelah ia mengambil dompet dan Hpnya. Ia melirik mia yang sepertinya sudah santai “oh kau sudah melakukannya… ya sudah sampai jumpa” Miyazawa lalu keluar kamarnya.

Setelah keluar gedungnya ternyata Miyazawa kebingungan mengapa ia berbuat sampai seperti itu buat Mia.“apa yang sudah aku lakukan? “ gumamnya lesu.



Ditempat lain Kairi dan Kuno pulang bersama dan mereka berhenti disebuah taman.
“tidak disangaka klo Kurihara-san bersama dengan pria lain.” Kata kuno
“kurihara menghindariku”ucap kairi
“hah? Mengapa begitu?” tanya Kuno

“aku tidak tahu. “ ucap Kairi sambil meminum beer kaleng yang ada ditangannya. Kuno melihat kairi sepertinya sangat terpengaruh dengan sikap Mia itu.

“senpai, kau yang sudah menemukan seseorang yang berharga tapi tak bisa memilikinya… atau diriku yang tak bisa menemukan seseorang yang berharga.. jadi siapa diantara kita ini yang tidak beruntung?” ucap Kuno ikut meminum beernya.
Kairi diam, menghela nafasnya.



Mia tertidur disofa ruangan Miyazawa. Dering telpon masuk membuatnya bangun untuk mengecek siapa yang menghubungi tengah malam begini.
Mia melihat nama yang muncul di layar Hpnya, Kairi. Dalam pikirannya Mia ingat ucapan kairi yang memintanya untuk mempercayainya tapi sekelebat bayangan Yuta membuatnya sedih lagi.


Mia terbangun oleh sinar matahari yang menyinari wajahnya dan suara sedikit gaduh di ruangan itu. Mia membuka matanya dan melihar ke dapur. Mia kaget melihat Miyazawa sudah ada disana.

Pria itu sepertinya menyadari klo Mia terbangun.
“hai selamat pagi, apakah kau tidur nyenyak?” ucap Miyazawa ramah. 
Oh God ini sudah kayak pasangan suami-istri..hehe

Mia terkejut Miyazawa sudah mempersiapkan makan pagi untuknya. Mia langsung melahap makanan didepannya dengan rakusnya. Dia tak peduli dengan tatapan mata Miyazawa yang menatap kelakuannya itu.

“hmmm.. rasanya enak! Ini makanan apa?” tanya Mia menoleh pada Miyazawa yang terus menatapnya dari samping.

Miyazawa tersenyum puas, Mia menyukai makanannya. “benarkan? Ohh aku rasa aku  ini  sebenarnya seorang yang jenius.” Ucap Miyazawa menyombongkan dirinya sendiri.
Mia tertawa dan menikmati makanannya lagi “enak!”

“oh.. ngomong-ngomong, ada sedikit rumput laut digigimu.” Ucap Miyazawa yang langsung membuat Mia berhenti tersenyum dan kepanikan.

Miyazawa langsung tertawa melihat wajah Mia yang malu dan panik menutup mulutnya. “haha.. becanda.. tidak.. tidak.. aku tidak memakai rumput laut.. aku hanya becanda”

Mia kesal  dan mendorong bahu Miyazawa sampai tubuh pria itu jatuh bersadar ke sofanya“kau seperti anak kecil” gerutu Mia

Dengan  gaya lebaynya, Miyazawa berlagak kesakitan “aduh… duh.. tidak.. bahuku patah… seseorang tolong panggil ambulan!” seru Miyazawa

Mia tertawa ngakak melihat kelakuan lebay Miyazawa itu. entah kenapa Mia selalu tertawa saat ia bersama Miyazawa.
Miyazawa duduk dan menatap Mia yang sedang terbahak-bahak “ahh senyum itu menakjubkan”

Mia melirik Miyazawa dan tersipu. Mia tertunduk meminum tehnya.
“baiklah.. ayo makan” ucap Miyazawa.
Mereka melanjutkan menikmati sarapannya.


Mia bercerita pada Chiaki dan naoki klo semalam ia menginap di apartemen Miyazawa.
Chiaki langsung penasaran “apa? kau bilang kau menginap dirumah Miyazawa?” tanya Chiaki

“itu demi pekerjaan* jadi mau gimana lagi” (*syarat agar Mia bisa bertemu Hiro-san)
“mia-san baguslah klo begitu!” ucap naoki tersenyum menggoda

“aku beritahu kalian klo tiidak terjadi apa-apa” seru Mia menanggapi sikap kedua temannya yang curiga sesuatu telah terjadi antara dia dan Miyazawa.

“sebaliknya kalian sudah melakukan sesuatu yang tidak perlu. Jadi ini sebenarnya karena kesalahanmu Chiaki.” Ucap Mia

“bukan.. bukan.. orang yang bersalah tetaplah Miyoshi kairi kan?” ucap Chiaki pada naoki.
“semua orang bersalah” jawab Naoki

“hei, bagaimana dengan Miyazawa-san?” tanya Chiaki yang masih penasaran hubungan Mia dan Miyazawa.

“miyazawa-san tidak melihat sebagai seorang wanita.” Jawab Mia santai
“tidak.. dari caranya dia menatapmu, itu adalah tatapan seorang pria. Sekarang jika kau melupakan Miyoshi kairi maka kau akan lebih refresh” Ucap Chiaki

“cinta barulah yang akan membuat orang melupakan cinta yang meyakitkan.” Ucap naoki
Mia terdiam, berpikir.




Mia dan Chiaki kembali ke apartemen mereka untuk melihat kondisi terbaru. Mia menyalakan lampunya dan langsung menyala.
“ah menyala..”ucap Mia senang
Mereka masuk ke ruang living room dan menyalakan lampunya lagi.
“sempurna!” seru mereka karena lampu menyala dengan baik.
“ahh ya Tuhan senang sekali.. rumah adalah yang paling terbaik” ucap Chiaki duduk disofa living room

“oh mia selamat datang..” tiba-tiba Akari keluar dari kamarnya. Mia dan Chiaki kaget melihat Akari ada didalam rumah.
“oh kau disini” ucap Mia duduk dimeja dapur.
Akari berjalan ke ruangan dapur untuk mengambil air minum.
“akari , tolong berikan aku segelas air” pinta Chiaki.
“ambil sendiri” jawab Akari ketus

“apa?? Apa kau masih marah karena yang kemarin terjadi itu?” tanya Chiaki
“tidak juga. Kau bisa mendapatkan Kuno-san untuk dirimu sendiri, tapi jangan mencampuri tulisannya (novelnya), mengerti?” jawab Akari sangat ketus.
“kenapa aku harus diberitahu hal itu olehmu akari? Ini adalah kehidupan pribadi aku” gerutu Chiaki kesal.

Mia menghela nafasnya, ia tambah pusing memikirkan pertengkaran sahabatnya. Ia masuk kamar dan melihat di Hpnya terdapat banyak misscalled dari Kairi.



Miyazawa saat dikamar mandinya menemukan anting-anting Mia yang tertinggal diatas meja. Ia lalu menyimpannya.




Ditempat lain Haruka saudara ipar kairi yang sempat dikira istri kairi sedang menghubungi Yota.
“bagaimana gadis itu ?” tanya haruka pada Yota
“dia sudah kembali ke rumahnya” jawab yota
“oh begitu.. bagaimana dengan hari ini?” tanya Haruka lagi

“hari ini dia (mia) tidak bertemu dengannya (kairi)” jawab Yota.
“tolong ka uterus melindungi kurihara-san” kata haruka berlagak perhatian padahal sebenarnya maksud dia adalah agar Yota menjauhkan Mia dan kairi.

“iya” jawab yota tersenyum.
Mereka lalu menutup telpon mereka.




Esok harinya Mia ada pertemuan dengan hiro-san bersama dengan Miyazawa.
“terima kasih sudah datang bersama denganku” ucap Mia saat mereka berdua berjalan menuju gedung tempat Hiro-san.

“tak masalah.. kita sudah menghabiskan waktu bersama dalam satu atap” canda Miyazawa
Mia langsung kesal mendengar ucapan Miyazawa yang seolah ada apa-apa diantara mereka.

“itu bukan kata yang tepat untuk mengatakannya.” Gerutu Mia.

Mereka lalu naik escalator gedung itu. tapi betapa terkejutnya mia saat ia melihat dari atas lantai 2 kairi sedang ada dieskalator yang turun ke lantai satu. Jadi posisi mereka berhadapan. 

Kairi juga sangat terkejut melihat Mia sedang bersama Miyazawa. Dan lagi-lagi mereka kepergok sedang berdua.

Mia yang kaget langsung membuang muka. Sedang kan kairi terus memperhatikan Mia dengan marah.



Mia akhirnya bertemu dengan Hiro-san
“jadi apa yang sebenarnya kau inginkan?” tanya hiro san dengan tatapan tajam pada mia
“saya ingin anda menulis sebuah cerita tentang perhiasan natal online Hiro-san”jawab mia
“hmmm” gumam  sinis hiro-san

“aku adalah penggemar berat anda hiro-san, saya membaca semua karya anda” ucap mia penuh semangat.
“berapa bayarannya?” tanya Hiro-san terus terang

 “eih?” Mia kaget  dan kebingungan karena ia belum tau harus menjawab apa “hmm..“kita akan membicarakannya lain kali”
“oh begitu..” Hiro langsung terkesan bertambah tidak suka dengan Mia.
Miyazawa melirik Mia yang ada disebelahnya, gadis itu terlihat panic.




“oh iya” mia tiba-tiba teringat sesuatu dan ia membuka tasnya. Mia mengeluarkan sebuah novel dari dalam tasnya.

“aku sangat suka novel “Christmas lovers” ini, jadi jika kau bisa menulis episode seperti—“
Belum selesai mia berbicara, hiro sudah menyerobot ucapannya “aku mengerti.. baiklah aku akan memikirkannya”

Mia hanya sanggup mengangguk tapi ia bisa merasakan klo hiro tidak suka dengan apa yang mia tawarkan.
Miyazawa yang paham karakter hiro langsung bangkit berdiri.

“hiro-san kau akan menerbitkan buku di tahun depan kan?”
“iya” angguk hiro-san

“maka ini akan menjadi bahan pembicaraan orang-ornag sebelum bukumu itu keluar. Kau bisa mengumumkan buku barumu di event punyanya Tiffany. Tak bisa diragukan itu akan mempengaruhi penjualanmu lebih baik. Ya kan?” Miyazawa begitu meyakinkan saat menyampaikan pendapatnya. Ia melirik ke Mia untuk melanjutkan kata-kata yang tadi sudah dibukanya.

Mia jadi ikut bersemangat setelah mendengar Miyazawa membantunya menyakinkan Hiro.
“iya” angguk Mia
“oh begitu…” hiro terlihat mulai tertarik
“lagian jika kau membuat cerita online dari sequel Christmas lovers, aku pikir itu akan terjual sangat baik” lanjut Miyazawa meyakinkan hiro

“kau benar” jawab hiro yang tadinya terlihat angkuh sudah mulai tersenyum.
Miyazawa melihat Hiro yang sudah tertarik itu dan ia punya senjata yang lebih ampuh lagi. Miyazawa mengeluarkan DVD dari dalam tasnya ‘dan ini..”

“sabu-chan” teriak hiro-san histeris melihat cover dari dvd itu. Wanita itu langsung berlari penuh semangat ke tempat Miyazawa berdiri.

“wow ada tanda tangannya juga!” teriak hiro-san sangat senang. Ia mengambil dvd dari tangan Miyazawa. Ia membaca tulisan di dvd itu  “”festival”.. ini sangat langka. Wow aku sangat senang!”

Mia tersenyum lega melihat hiro yang tadi angkuh sudah mulai berubah.
“tapi bukankah kalian tidak bekerja dalam perusahaan yang sama kan?” tanya hiro san keheranan melihat miyazawa begitu membantu Mia.

“iya benar” jawab miyazawa melirik Mia.
Hiro langsung menduga ada hubungan special diantara keduanya. ‘oh begitu.. aku paham..” sindirnya sambil tersenyum menggoda pada keduanya.

Mia langsung tau klo hiro salah paham tentang mereka berdua. Ia akan menjelaskan yang sebenarnya tapi ia terhenti saat miyazawa berbicara lagi.

“karena itu maukah kau menerima tawaran itu?” tanya Miyazawa
“aku tidak punya pilihan lain” ucap Hiro-san pada miyazawa
Wajah mia dan miyazawa langsung terlihat senang.“benarkan?” tanya mia
“iya..”
“terima kasih banyak.”




Mia dan Miyazawa keluar dari gedung itu.
“aku benar-benar berterima kasih padamu.” Ucap Mia
“tak masalah.. tak masalah” ucap Miyazawa tersenyum “wanita itu tidak menyukai kata-kata “aku penggemar beratmu. Dia orangnya cenderung realistic”

“oh begitu. Oh kau juga memberikan padanya yang ada tanda tangannya.”
“benar.. itu senjata rahasia yang sebenarnya ingin ku gunakan untuk diriku sendiri. Itu adalah hal paling istimewa  diantara yang semua yang istimewa.” Ucap Miyazawa mulai bicara berlebihan untuk menggoda Mia.

“maafkan aku.. aku tak tau lagi bagiamana aku harus berterimakasih padamu” ucap mia merasa bersalah.

“biar ku beritahu.. selama aku bisa melihat senyummu semua tak masalah buatku” goda Miyazawa bernada merayu pada Mia.
“hah.. ini sepertinya mengerikan..” ucap Mia yang sudah biasa mendengar gombalan miyazawa.

“apanya yang mengerikan?” tanya Miyazawa
“yah.. karena itu kau, Miyazawa-san, aku pikir kau mungkin akan meminta balasan yang tidak masuk akal” jawab Mia

“memangnya aku  setan?’ gerutu Miyazawa
“kau bisa menyebut dirimu seperti itu.” canda Mia tertawa
Miyazawa memukul mia pelan saking kesalnya dan tiba-tiba mia”

“aduh.. aduh.. ini patah… ini patah” seru Mia memegangi bahu yang dipukul miyazawa dengan pelan itu. ia mengcopy apa yang diperbuat Miyazawa dulu.

Miyazawa kaget lalu sebentar kemudian ia sadar mia mengcopy apa yang dilakukannya dulu dan ia tertawa.
“mengapa.. itu tak mungkin patah hanya karena seperti itu..”
Mia menoleh terawa pada Miyazawa

“memang kau terlihat sangat cantik saat kau tersenyum kurihara-san” ucap Miyazawa tersenyum memperhatikan mia yang sedang tertawa-tawa didepannya.

“ah kau mulai lagi” ucap mia salah tingkah didepan Miyazawa
“kurihara-san kau harus bekerja bersama dengan kami.” Ucap Miyazawa mulai meminta mia bekerja di Jimmy Choo lagi..
“aku rasa aku sudah menolaknya” jawabm Mia

“jika kau terus di Tiffany, kau tidak akan bisa melupakan Miyoshi-san dan akan merasa sedih terus.” Ucap Miyazawa serius tapi saat ia melihat wajah mia yang tadi tertawa jadi terlihat sedih ia langsung merasa bersalah dan ia tersenyum “yah aku tidak terburu-buru mendengar jawabanmu. Aku akan pergi ke arah sini”

“terima kasih banyak” jawab Mia memperhatikan Miyazawa yang berlalu. “aku benar-benar berterimakasih” seru Mia lagi.
Miyazawa hanya melambaikan tangannya tanpa menoleh kebelakang lagi.




Pagi harinya saat Kairi akan masuk ke gedung kantornya, ia dihadang oleh Miyazawa.
“senang bertemu dengan anda lagi.” Sapa Miyazawa. “ada sesuatu yang ingin kuberitahukan pada anda lagi. “

Kairi terdiam menunggu apa yang akan dibicarakan miyazawa sampai pagi-pagi sudah ada didepan kantornya.

“aku akan menarik Kurihara-san ke tempat kami. Aku tahu tentang kau dan Kurihara-san, Miyoshi san. “ ucap Miyazawa berlagak bercanda didepan kairi.
“apa yang kau bicarakan” ucap kairi sok cuek dan menyangkal apa yang diucapkan Miyazawa.

“tidak.. tidak.. jangan khawatir. Aku tidak akan menggosi[p atau mengancam kurihara-san dengan hal itu. tapi aku memberitahunya klo dia masih tinggal di tiffany dia akan menderita karena tidak bisa melupakanmu. Tapi jika dia bekerja bersama dengan kami  dia akan merasa tenang.dia akan memilih aku  dibanding dengan anda yang tidak bisa bergerak sama sekali karena posisimu sebagai wakil presiden dan pernikahanmu. Lagian dalam pekerjaannya aku sudah berkonstribusi besar padanya.”

Kairi menatap Miyazawa dengan marah “apa maksudmu?”
“aku sudah membuat hiro-san menandatangani kontrak itu.” jawab Miyazawa.
Kairi terkejut menatap tak percaya Miyazawa.

Pria itu lalu merogoh sesuatu dari sakunya “dan juga, tolong berikan ini padanya? Anting-anting kurihara-san” ucap miyazawa memberikan anting-anting mia pada kairi.

Kairi mengambil anting-anting itu dengan keheranan kenapa bisa ada ditangan Miyazawa.
“dia meninggalkan anting-anting itu dikamar mandiku.” Ucap Miyazawa dengan sengaja membuat kairi cemburu padanya.

Kairi menatap pria itu dengan kesal. Miyazawa berbisik sinis didepan kairi “ maaf sudah menyusahkanmu yang sibuk ini. Sekarang saya mau permisi. Wakil presiden”
Miyazawa lalu pergi.




Kairi terus melihat anting-anting mia yang ada ditangannya.

Dengan langkah kesal kairi segera masuk ke gedung kantornya dan menuju meja Mia.
“ikut denganku sekarang” ucap kairi dingin.

Mia menoleh dan melihat wajah kairi yang sedang menatapnya penuh kemarahan.
Mia mengikuti kairi ke ruangan wakil presiden itu. setelah pintu ruangan itu tertutup kairi langsung bertanya pada Mia

“apa kau bermalam di rumah Miyazawa?” tanya kairi dengan nada emosi.
Mia terkejut kairi mengetahuinya.

“apa yang kau bicarakan?” ucap mia mencoba menyangkalnya.
Kairi merogoh saku celananya dan memberikan anting Mia padanya.
“aku mendengarnya dari Miyazawa”jawab kairi.

Mia hanya diam karena ia sudah tidak bisa menyangkalnya.
Kairi melihat mia bertambah marah karena gadis itu diam tak menyanggahnya atau memberikan alasan.

“apa yang kau pikirkan?” ucap kairi marah berjalan menuju ke kursinya tapi mia hanya diam.”! Tolong jawab  aku.”
“wakil presiden ini tidak ada hubungannya denganmu lagi.” Jawab mia
“apa maksudnya itu? aku tak akan mengerti kecuali kau menjelaskan padaku.” Ucap kairi kesal.

“dia koma kan?” ucap mia pelan tapi cukup membuat kairi seperti tersambar petir.
“istrimu… istrimu dalam kondisi koma karena kecelakaan kan? “ ucap mia
“bagaimana kau tahu….” Kairi melihat mata mia sudah berkaca-kaca.

“bagaimana kau bisa acuh tak acuh? Aku merasa seperti aku menjadi hancur karena merasa bersalah. Aku tak mengerti apa yang kau pikirkan wakil presiden.” Suara mia bergetar saat ia berbicara dan airmata jatuh membasahi wajahnya.

“ini menyakitkan..” isak Mia “ …untuk bekerja di tiffany tempat yang aku puja. Dan jatuh cinta padamu wakil presiden.. aku sebelumnya tak peduli siapa istrimu.. tapi… aku tidak bisa bersaing dengannya.” Mia menangis dan berlari keluar ruangan kairi.

Kairi tertunduk lemas di meja kerjanya.



Kairii bertemu dengan kuno san di bar dan ia menceritakan semuanya pada pria itu.
“kurihara-san tau tentang Yuka-san?” tanya Kuno
“iya..” jawab kairi lemah. “aku tak berbuat apa-apa untuknya tapi membuatnya menderita saja.”
“kau tidak memberitahu kurihara-san karena kau peduli padanya.”ucap Kuno mencoba menenangkan seniornya itu.
“tapi karena itu.. sekarang kurihara-san tersakiti” ucap kairi tertunduk.

Kuno memperhatikan kairi yang penuh penyesalan disampingnya itu.
“aku  tidak tahu bagaimana peduli terhadap seseorang itu.” ucap Kuno sedikit melamun.
Kairi terdiam dan meneguk minumannya dengan sekali teguh.


Mia masih dikantornya sampai malam. Ia membuka Hpnya dan menerima pesan dari Miyazawa. “apakah sekarang kau mau makan malam atau lainnya?”

Mia meletakkan Hpnya tanpa menjawab pesan itu. Saat ia akan pergi meninggalkan mejanya ia melihat memo yang ditempel kairi di samping layar komputernya “semangat… tetap tersenyum”

Mia menghela nafasnya “bagaimana aku bisa melupakannya?” ucap Mia pelan pada dirinya sendiri.ia teringat semua yang pernah ia lakukan bersama kairi.

Mia tidak langsung pulang ke rumahnya. Ia pergi ke tempat karaoke seperti biasa bernyanyi sekeras-kerasnya.

Mia terkejut saat ada sebuah panggilan masuk ke HPnya. Mia melihat penelponnya, dari kuno-san  dan segera mengangkatnya.
“halo?” sapa Mia
“kurihara-san?”
“ada apakah?” tanya Mia
“”ini keadaan darurat.. bisakah kau datang kesini secepatnya?” pinta kuno-san




Mia pergi ke bar yang diberitahukan kuno padanya. Saat ia sampai disana ia mencari kuno.
“kurihara-san” panggil kuno yang duduk didepan bartender. Mia menoleh dan berjalan mendekati Kuno

“kuno-san, apakah yang terjadi?” tanyanya khawatir
Mia kaget saat melihat kairi yang tertidur dimeja bartender disamping kuno. Mia menatap kuno dengan heran.

“aku belum pernah melihatnya seperti ini” ucap Kuno
“apakah kau menghubungiku karena hal ini?” tanya mia
“ini terjadi karena mu kurihara-san.”
“heih?”

Kuno lalu menceritakan semua yang ia bicarakan pada Mia. Dan mia juga menceritakan kenapa ia menginap dirumah miyazawa.
“jadi karena itu mengapa pergi ke rumah Miyazawa”
“iya” angguk mia
“apakah kau menyukai Miyazawa-san itu?” tanya kuno
“tidak.. bukan seperti itu,..”bantah Mia
“lalu apakah kau sudah tidak menyukai senpai lagi?”
Mia terdiam.

“kenyataannya…  senpai rupanya meminta orang sekitar untuk memperkenalkan Hiro-san padanya tapi dia tak menemukan satu orangpun yang kenal hiro-san. Jadi dia mengujungi kantor Hiro-san langsung.”

Mia teringat pertemuannya di escalator waktu itu. “oh itu sebabnya dia…”
“karena itu dia sepertinya tidak tidur sama sekali. Senpai mungkin tidak lihai tapi dia memikirkan banyak hal  dalam caranya sendiri untuk bisa sedekat mungkin denganmua Kurihara-san. Aku iri padanya… punya seseorang yang sangat ia pedulikan.” Ucap Miyazawa menatap seniornya itu.


Mereka berdua lalu membawa kairi ke rumah pria itu. Kuno menjatuhkan tubuh kairi disofa besar.
“bisakah  selanjutnya aku serahkan padamu? Aku besok  ada pekerjaan yang sangat pagi ” tanya Kuno pamit pada Mia.
‘heih?”

“tolong rawat dia” ucap Kuno
“tidak.. aku tidak bisa” tolak Mia

“bukankah lebih baik kau tinggal disini daripada kembali ke tempat miyazawakan…?” ucap Kuno tersenyum dan meninggalkan Mia yang masih bengong.

Mia sekarang hanya berdua dengan kairi. Ia menunggu disamping sofa kairi. Lama kelamaan Mia tertidur dengan pulasnya sampai ia tak menyadari kairi sudah terbangun.
“kurihara-san” panggil kairi saat ia terbangun ddan terkejut melihat Mia tertidur disampingnya.

Mia terbangun dengan sangat terkejut melihat kairi duduk dikursi depannya.
“wakil presiden..”

“kurihara apa yang kau lakukan disini?”tanya kairi kebingungan Mia ada di apartemennya.
“ohh.. aku dipanggil kuno-san karena kau kelelahan dan tertidur di bar.” Jawab Mia
“oh begitu.. maaf sudah menyusahkanmu.” Ucap kairi

“tidak.. maafkan aku yang sudah datang tanpa permisi.” Ucap Mia
Kairi menatap Mia tajam. Mia gugup dipandang kairi seperti itu. mia segera bangkit berdiri “aku akan pulang sekarang” ucapnya gugup berjalan pergi.

Kairi segera menarik tangan Mia agar tidak bisa melanjutnya langkahnya “jangan pergi”
Mia terdiam tak mampu bergerak dan hanya bisa menatap kairi.

“kurihara.. aku tidak ingin orang lain memilikimu…” ucap kairi posesif “aku tau aku tak berhak mengatakan ini. Tapi saat aku berpikir ada pria lain yang ada disampingmu, aku menjadi kecewa dan tanpa alasan yang jelas aku jadi marah. Saat aku melihatmu menangis, hatiku terasa sakit sekali. Maaf karena aku terus bungkam tentang Yuka.”

Mia melihat sepertinya kairi benar-benar tulus mengucapkan penyesalannya dan  sepertinya kairi sedang rapuh.

“tolong ceritakan padaku semua tentang kau dan Yuka-san.” Ucap Mia duduk disebelah kairi “aku akan mendengarkanmu baik-baik”



Kairi lalu bercerita pada Mia tentang kehidupannya bersama Yuka. Setelah mereka menikah mereka tinggal di Amerika. Kehidupan mereka sangat bahagia sampai kairi sibuk dengan pekerjaannya. Kairi segera meninggalkan Yuta dan mereka jarang bertemu dan membuat Yuka sangat kesepian.

Sampai suatu hari setelah kairi pergi dari luar kota dan I apulang ke rumahnya, ia mendapati Yuka sedang tidur bersama dengan pria bule di tempat tidur mereka berdua. Kairi dan Yuka lalu berbicara berdua dan akhirnya mereka memutuskan untuk bercerai. Lalu mereka pergi ke rumah kedua orangtua nya untuk memberitahu tentang keputusan mereka itu.

Yuka meminta kunci mobil kairi karena ia pikir Kairi pasti capek sehabis pulang dari luar kota. Kairi tidak membantahnya dan memberikan kunci itu pada Yuka. Saking capeknya kairi, ia tertidur dimobil.



“saat aku terbangun, aku sudah dirumah sakit.Yuka sudah--” Ucap kairi sedih mengakhiri ceritanya.
“oh kau membunuh istrimu.. maksudnya adalah ini..” gumam Mia teringat ucapan presdir padanya.

“aku tidak bisa memberitahumu Kurihara. Karena ketabahan hatiku belum cukup kuat. Aku sangat takut. Karena sudah membuatmu merasa tidak tenang dan melukaimu aku meminta maaf. Aku pria yang menyedihkan.. tapi jika kau bisa menerima diriku apa adanya… “

Wajah kairi terlihat sangat letih, rapuh saat ia menatap Mia “maukah kau tetap berada disamping aku?” ucap kairi

Mia terdiam menatap wajah pria yang dicintainya itu
“aku mencintaimu Kurihara” ucap kairi meyakinkan mia lagi. Mia terdiam mengamati wajah kairi yang tulus saat mengucapkan kalimat itu.

Mia perlahan mengeser duduknya ke lebih dekat dengan kairi. Ia lalu menaruh tangannya ke kedua telinga kairi dan menutup telinga kairi.
“sekali lagi, tolong kau ucapkan kalimat itu lagi” pinta Mia lembut

Kairi menutup matanya sebentar lalu kembali membuka matanya dan menatap Mia “lebih dari siapapun juga.. aku mencintaimu Kurihara” ucap kairi sungguh-sungguh.

Mia terharu dan airmata menetes dari kelopak matanya “ perasaan yang aku rasa keluar dari dirimu dimalam yang aku habiskan bersamamu saat itu.. aku bahagia aku tidak salah memahaminya” bisik Mia pelan dan tersenyum pada kairi

“ada suatu hal yang ingin kutanyakan kepadamu” ucap Mia
Kairi memperhatikan Mia dengan  penasaran.

“tak masalah bagiku jika istrimu yang kau pikirkan partama kali  saat  kau bangun tidur dipagi hari. Tapi.. tolong pikirkan diriku sebelum kau tertidur dimalam hari. “ ucap Mia.
Kairi langsung memeluk Mia erat kedalam pelukannya.

“Dari saat aku bangun di pagi hari sampai saat aku  tertidur di malam hari, aku  akan selalu memikirkanmu Kurihara.” Bisik kairi
Mia tersenyum bahagia dan memeluk bahu Kairi lebih erat..


Pagi harinya saat Mia memberitahu manager mukai tentang kontrak bersama dengan hiro-san, Manager mukai langsung senang menerima kabar itu. ia tiba-tiba menasehati pada Mia agar mia tidak mencampur adukkan pekerjaan dan kehidupan pribadinya. Mia sedikit terkejut mendengar manager mukai tiba-tiba berbicara seperti itu.



Mia keluar dari ruangan manager Mukai saat ia mendengar ada pesan masuk di HPnya. Ternyata dari kairi yang menginformasikan klo ia sudah pesan tempat untuk mereka berdua dan meminta Mia untuk pergi lebih dulu.
Mia menjawab “okay” pada pesan kairi itu dengan tersenyum bahagia.

Mia lalu pergi menuju ke tempat yang sudah dipesan kairi. Ditengah jalan kairi menghubunginya dan mia langsung mengangkat telpon itu.

“halo..”sapa Mia ceria
“maaf aku terlambat.. aku akan kesana sekarang” ucap kairi yang berjalan keluar dari ruang kerjanya.
“tidak masalah.. aku akan masuk lebih dulu” sahut Mia sambil berjalan menuju tangga turun di stasiun bawah.

“thanks.. sampai jumpa lagi” ucap kairi.
“ya..” sahut Mia mau menutup telponnya saat tiba-tiba sebuah tangan yang kuat mendorong tubuh mia dari atas tangga itu.

Mia berteriak karena terkejut dan  tidak bisa menghindar. Tubuhnya terguling-guling menuruni anak tangga itu.

Kairi yang masih belum menutup telponnya mendengar teriakan Mia dari telponnya. kairi terkejut dan sangat khawatir sesuatu terjadi pada Mia. Tapi telpon ternyata sudah putus.

Kairi akan menghubungi Mia lagi saat sebuah telpon masuk. Kairi mengangkatnya dan ia terkejut saat diberitahu kondisi istrinya sedang kritis... kairi bingung siapa yang harus ia datangi lebih dulu. Istrinya yang kritis atau Mia??



My POV:
Episode 5 lebih seru lagi, bikin nangis dan ada kejutan yang memutar balikkan kisah cinta Mia dan kairi dan Miyazawa. 
hmm.. siapa nih yang team kairi dan siapa yang team Miyazawa???


BERSAMBUNG EPISODE 5


4 komentar:

  1. Istri kairi sadar dr koma dan amnesia#cumadugaanbukanspoiler

    Ika

    BalasHapus
  2. Jng lama2 d lanjut y hehehe,,,
    Semangat,,,

    BalasHapus
  3. Ah.....jadi penasaran.kapan dilanjut?

    BalasHapus
  4. aku team miyazawa hard shipper wkwk.. dia ganteng dan humoris, mia selalu ketawa klo sama dia, wkwk...
    min btw bisa nonton drama ini dimana ya? mau dong huhu... T.T

    BalasHapus