Jumat, 24 Juli 2015

Suikyuu Yankee - Ep. 9


Naoya bertemu dengan orang yang sangat berpengaruh dala hidupnya, yaitu Kurosawa san. Yankee yang dulu pernah menolongnya dan yang telah membuatnya masuk ke STM Kasu.

Naoya terkejut melihat kondisi Kurosawa sekarang berbeda dengan dengan Kurosawa san dulu yang preman. Naoya mau bertemu Kurosawa tapi mobil kurosawa sudah pergi lebih dulu.
Chiharu sensei yang melihat itu lalu mencari tau di buku sekolah. ia melihat foto kurosawa di sekolah.





Naoya bercerita pada teman-temannya tentang Kurosawa. ia bercerita dengan menggebu-gebu kejadian dulu.

“nagisa hentikan naoya. Ia sudah berbicara seperti itu berjam-jam” ucap pemilik tempat makan langganan mereka.

Nagisa dan Riko tertawa “ dia sudah seperti itu dari kemarin”

Riko melihat Naoya membawa buku catatan. “itu buku apa?” Tanya Riko
“pertanyaan bagus” sahut naoya bersemangat “tertulis disini adalah hal hal yang dibutuhkan agar bisa jadi laki laki sekuat Kurosawa-san. “

“wah menakjubkan” ucap Riko

Naoya lalu membacakan tulisan yang ada didalam catatan itu “jika  kau tidak menyerah, semuanya tidak akan berakhir. Kau bisa jadi apapun. Kemungkkinan adalah hal yang tak terbatas. Itu adalah hal yang dikatakannya padaku yang cengeng dulu”

“cukup… saatnya makan” seru Nagisa yang capek sendiri mendengar naoya terus berbicara. Riko memperhatikan Nagisa dalam diam.




Naoya lalu bergabung dengan trio baka untuk makan tapi diusir trio baka karena itu biasanya tempat Ryuji dan Menyuruh Naoya ke tempat Chiaki dan koki.

Pintu warung makan terbuka dan Ryuji masuk ke dalam. Nagisa langsung salah tingkat melihat Ryuji. Begitu juga ryuji juga jadi salah tingkah.
Ryuji mendekati nagisa dan berbicara pelan “nagisa, maaf atas kejadian kemarin.”
“tak apa… kau pasti mengkuatirkan Kitajima-kun (torao) dan pergi ke rumah sakit kan? Mau gimana lagi” sahut nagisa.
  
“lain kali aku ingin berbicara dengan sebaiknya denganmu.” Kata Ryuji lagi.
Mereka saling menatap cukup lama. Riko melihat nagisa dan teringat kejadian saat ia diam-diam melihat nagisa dan Naoya berlari melewatii gerbang kuil itu. ia jadi penasaran dengan perasaan Nagisa yang sebenarnya seperti apa.







Riko mengajak nagisa berbicara berdua dihalaman sekolah.
“apa yang ingin kau katakan?” Tanya nagisa.
“siapa yang kau sukai?” Tanya Riko tiba-tiba. “Ryuji san atau….. aku serius menyukai naoya-san. Karena itu aku ingin tau apa yang kau rasakan.”

“aku… “ nagisa ragu. Riko tidak sabar dan ia pergi meninggalkan nagisa.




Chiharu sensei menunggui murid-muridnya yang sedang berlatih polo air. Naoya terlihat lebih kuat sekarang ini. teman setim juga melihat perubahan cara bermain naoya yang semakin bagus itu. chiharu lalu memberikan brosur pertandingan antar SMA pada muridnya. Naoya lalu mengambil selembar brosur untuk diberikan pada kurosawa-san.



Chiaki tiba-tiba bilang pada chiharu klo dia mau minta pendapat Chiharu.
Mereka berdua lalu berbicara di atas atap sekolah tentang masalah Chiaki yang ternyata tentang gadis SMA suiran yang membuatnya terbayang-bayang wajah gadis itu.

“chiaki itu yang disebut dengan cinta” kata Chiharu sensei
“hah? Bukan.. bukan.. bukan..karena kaulah yang aku suka” bantah chiaki pada Chiharu
“tutup matamu” perintah chiharu. Chiaki langsung menutup matanya. “hal apakah yang paling ingin kau lakukan?” Tanya chiharu.

“aku pengen naik perahu bebek” sahut chiaki dengan cepatnya.
Chiharu tersenyum “lalu… sekarang kau ingin naik perahu bebek itu dengan siapa?”
Wajah gadis itu langsung terlintas dipikiran chiaki. Perlahan ia membuka matanya.

 Chiharu tersenyum “dia punya selera yang bagus karena kau sekarang sudah menjadi laki-laki yang lebih baik. Dan itulah alasannya kenapa ia jatuh cinta padamu. Do your best chiaki” chiharu memukul dada chiaki pelan dan pergi.



Torao dan Rei pulang bersama.
Rei memberitahu Torao kabar yang didengarnya
“beberapa hari yang lalu aku mendengar orang dari surat kabar berbicara. Mereka bilang klo pelatih cedera bahunya saat dia di universitas dan harus pension. Dipertengahan pertandingan kejuaraan berturut-turut di tingkat perguruan tinggi, ligament dibahunya cedera dan akhirnya mereka kalah. Sejak saat itu semua yang ia miliki lenyap. Aku pikir pelatih menyadari itu. torao aku berpikir kau hampir berakhir sama seperti pelatih.”

“aku yang sekarang adalah karena pelatih yang membawaku ke Suiran. Itulah alasannya kenapa aku percaya padanya. Aku baik-baik saja.. jangan kuatir.” Sahut torao. Rei tersenyum.




Naoya pergi menemui Kurosawa ditempat kerjanya.
“kurosawa san” sapanya.
Kurosawa hanya melihatnya sekilas lalu pergi memasukkan barang-barang cleaning servis kedalam mobil.

“tunggu.. apa kau ingat aku?” Tanya naoya. “10 tahun yang lalu kau menyelamatkanku. Saat itu kau memberikanku seragam ini.” naoya memperlihatkan seragam yankee yang ada tulisan Kurosawa didalamnya.

“aku selalu mengagumimu. Aku ingin jadi kuat seperti dirimu. Aku ingin menjadi yang teratas sepertimu. Sehingga aku pergi ke STM Kasu sama sepertimu. Aku selalu ingin bertemu denganmu. Sebenarnya STM Kasu akan ditutup. Tapi jangan kuatir jika kami bisa diposisi teratas di propinsi dalam polo air maka sekolah tidak akan ditutup. Aku berjanji akan melindungi STM Kasu. Jadi tolong datanglah ke pertandingan itu” ucap naoya

“sia-sia” sahut Kurosawa.
“hieh?’
“STM kasu yang kau katakan itu tidak berguna.” Kata Kurosawa dan langsung pergi. Naoya terkejut mendengar jawaban mengecewakan seperti itu.




Sejak kejadian itu naoya tidak bersemangat latihan. Ia sering melamun saat sedang latihan.
“apa yang kau lakukan?” seru Tomoki yang melihat Naoya seperti patung di kolam renang itu.
“hari ini kau bertingkah aneh” kata shinsuke.

Naoya tersadar dan ia berenang ke tepi kolam renang.
“kau akan pergi kemana?”
“aku berhenti” jawab Naoya lemah.
“apa maksudmu itu?”
“naoya.”
Teriakan teman-teman gak didengarnya. Semua melihat naoya dengan heran dan sangat cemas.





Naoya jadi menyendiri sejak kejadian itu. Nagisa masuk ke dalam kamar naoya tapi naoya tidak ada disana. Ia melihat buku cattatan yankee dan semua yang berhubungan dengan yanke ada didalam tempat sampah.



Semua berkumpul dirumah Nagisa untuk membahas apa yang telah terjadi.
“naoya masuk STM Kasu karena dia ingin pujaannya Kurosawa san mengenali dirinya. Tapi kenyataannya Kurosawa menyangkalnya. Dia mungkin sedang bertanya-tanya pada dirinya sendiri atas apa yang sudah dikerjakannya selama beberapa tahun ini. jika aku diposisinya, aku mungkin tak sanggup mengatasinya.” Ucap shinsuke pelan.

“naoya dulu anak yang cengeng. Dia akan selalu bersembunyi dibelakangku dan menangis.”kata nagisa. Ryuji memperhatikan nagisa dari samping. “aku ingat saat dia pulang ke rumah setelah menerima seragam ini dari Kurosawa-san.






Nagisa teringat saat itu naoya berkata padanya klo ia tak akan menangis lagi. ia ingin jadi kuat dan menjaga nagisa.

“saat itu tiba-tiba Naoya terlihat sangat keren. Sejak saat itu naoya percaya pada kata-kata Kurosawa-san dan berusaha sekuatnya agar menjadi kuat. Dia ingin menjaga STM Kasu tempat kurosawa-san pernah bersekolah. Karena itulah ia mulai bermain polo air bersama kalian semua kan? Saat ini aku yakin, naoya pasti sendirian. Merasa sedih, kesepian dan tak punya harapan apa yang harus dilakukannya? Kemana dia pergi. Apa yang harus kita lakukan?” Nagisa terisak pelan.
Ryuji dll hanya terdiam. Ayah dan ibunya mendekati Nagisa.
“nagisa kaulah satu-satunya yang dapat menemukannya.” Ucap Ayahnya.





Chiharu sensei pergi menemui kurosawa.
“tolong kau cabut lagi perkataanmu pada Naoya waktu itu”
“ini bukan urusanmu” sahut Kurosawa mau meninggalkan Chiharu.

“ada” seru chiharu membuat kurosawa menghentikan langkahnya. “kau adalah orang yang sudah merubah kehidupanku.”

Kurosawa terkejut dan berbalik melihat Chiharu.

“10 tahun lalu tanpa sengaja aku melihatmu (menyelamatkan naoya). Aku ingin menjadi seorang guru dimana murid-murid seperti Kurosawa-san ditemukan. Itulah alasannya aku menjadi guru di STM Kasu. Naoya dan aku bisa berubah setelah berjumpa denganmu. Bahkan sampai sekarang kau tetap jadi kebanggaan kami.”

Kurosawa meski terkejut dengan ucapan chiharu namun ia berbalik dan pergi.
“kurosawa san!” teriak chiharu.
“tolong.. pulang sajalah” sahut kurosawa sebelum pergi.




Naoya duduk melamun disebuah bangku di pinggir pantai. Nagisa perlahan mendekati naoya dan menyelimutkan seragam yankee naoya.

“sudah kuduga kau disini” seru Nagisa berusaha bercanda.
Noaya menoleh kaget memperhatikan nagisa.

“jangan meremehkan teman kecilmu ini.” kata nagisa sambil duduk disebelah naoya yang memperhatikannya.

Naoya memperhatikan seragam yankee yang tadi diselimutkan nagisa di bahunya itu.

“10 tahun ini, untuck apa aku bekerja keras seperti ini? saat kurosawa-san melihatku, aku ingin dia berkata klo aku sekarang menjadi orang yang kuat. Tapi semuanya sia-sia”

“itu tidak benar” seru nagisa berdiri didepan naoya. “mengapa kau berkata seperti itu? aku senang  karena meski kau dulu anak yang cengeng, kau selalu berusaha sebaiknya dan aku akhirnya aku bertemu dengan naoya yang lebih kuat. Aku sangat bahagia. Karena… aku… menyukai Naoya yang sekarang  ”




Naoya terkejut mendengar kalimat Nagisa itu dan ia memperhatikan nagisa yang melanjutkan ucapannya.
“setelah kita bertemu lagi, aku tersadar klo aku juga bisa berubah. Jika aku tidak menyerah aku bisa jadi lebih kuat, itu yang aku sadari. Karena itu, jangan mengatakan kata-kata tak berguna seperti itu” lanjut nagisa.



“itu bukan nagisa saja…” Seru suara Ryuji dibalik punggung Naoya.
Naoya menoleh dan melihat Ryuji dkk berjalan ke arahnya dengan memakai pakaian, dandanan rambut dan kacamata hitam seperti yankee. (Naoya sangat terkejut tapi aku geli… hihihi.. abaikan..)
Nagisa dan naoya memperhatikan perubahan teman-temannya itu.

Satu persatu membuka kacamatanya  “spirit yankee naoya telah menembus hati kami.”
Mereka teringat perjuangan mereka untuk membuat tim polo air.

“naoya kau mengajarkan kami hal yang sangat penting.” Kata Ryuji. “ dan inilah waktunya giliran kamu yang mengatakannya pada kurosawa-san.”
Ryuji membrikan catatan yankee pada naoya lagi. naoya membuka halaman pertama catatan itu. ia teringat kalimat Kurosawa lagi. “jika kau tidak menyerah, semua tidak akan berakhir . kemungkinan itu tak terbatas.”
Semangat naoya bangkit lagi dan ia satu persatu memperhatikan teman seperjuangannya itu.





Naoya pergi mendatangi Kurosawa dan menunjukkan surat tantangan bertanding pada Kurosawa-san.
Naoya dan Kurosawa pergi ke bawah jembatan yang sepi. Mereka berdiri berhadap-hadapan.

“aku tak akan memaafkan siapapun yang meremehkan, tak peduli siapapun dia” seru Naoya.
“sudah ku bilang itu percuma. Kau akan mengerti jika kau sudah tua. Berhenti menjadikan STM Kasu sebagai kebanggaanmu dan kau hidup lebih layaklah” sahut Kuosawa.

Naoya jadi kesal dan memukul Kurosawa di wajahnya sampai kurosawa terjatuh ke tanah.
“kenapa kau tidak melawan!” seru Naoya kesal sambil menarik kurosawa bangun. 

“sia-sia saja” sahut kurosawa lagi.
Naoya memukul kurosawa yang tak melawannya.

“aku memujamu sampai aku ke STM Kasu dimana kau berasal. Aku menjadikan STM Kasu sebagai kebanggaanku seperti yang kau lakukan. Tapi kau bilang ini sia-sia…… kurosawa-san ada apa denganmu!”

Kurosawa lallu bilang klo sebenarnya ia ingin melupakan STM Kasu karena itu sia-sia saja. Naoya lalu berjanji akan menjadikan STM Kasu jadi yang teratas dan membuat Kurosawa bangga pada STM Kasu lagi.




Naoya lalu membuka jaketnya dan memberikannya pada Kurosawa lagi karena dulu kurosawa pernah berkata padanya untuk mengembalikan jaket itu padanya jika Naoya sudah kuat. 

Noaya lalu berterima kasih dan memberi hormat pada Kurosawa yang sudah mengubah hidupnya menjadi lelaki yang lebih kuat. Naoya lalu pergi.



Naoya pulang ke rumah Nagisa dan ia terkejut melihat nagisa sudah menunggu didepan rumahnya.
“okaeri” sapa nagisa
“tadaima” sahut Naoya. Ia tau nagisa pasti cemas dan memang sudah menunggunya.

Nagisa melihat luka diwajah Naoya dan ia tau klo naoya sudah menemui kurosawa.
‘’kau sudah berterima kasih padanya kan?” Tanya nagisa
“ya.. terima kasih Nagisa” sahut naoya pelan

“wajahmu sangat mengerikan, aku akan membersihkan lukamu.” kata nagisa memperhatikan wajah naoya lalu ia berbalik untuk mengambil obat-obatan.

“ehhh nagisa..” panggil naoya ragu. Nagisa menoleh pada naoya. “…. Kemarin kau bilang klo kau… kau suka aku kan?” kata Naoya terbata-bata
“iya..” jawab nagisa pelan dan serius.

“ohhh..” naoya langsung kaget dan salah tingkah dan tertawa-tawa senang sendiri.




“apa kau sudah salah mengerti sesuatu?” Tanya nagisa tertawa
“eihh..?” naoya ragu lagi

“begini… kau suka jagung kan? “suka” semacam itu” nagisa menjelaskan.
“ahh benarkah?” naoya merasa nagisa bohong padanya.
“ya” sahut nagisa tegas. Nagisa lalu berbalik pergi
“satu hal lagi….” seru naoya. “ kau yang membetulkan buku catatan yankee-ku kan? Aku tidak menemukan halaman terakhirnya. Mmungkin aku meletakannya ditempat lain setelah menyobeknya. Tapi kau tak melihatnya kan?” naoya memperhatikan nagisa dengan penasaran
“tidak” jawab nagisa
“ya sudah klo begitu” naoya tertawa lega(?) lalu ia pergi meninggalkan Nagisa.




Esok harinya naoya sudah melakukan latihan lagi bersama teman-temannya. Tiba-tiba bapak wakil kepala sekolah datang dan berkata klo naoya dan teman-temannya harus menang. Mereka juga diberikan celana renang baru untuk tim polo air STM Kasu.




Torao menemui pelatihnya dan mengucapkan terima kasihnya pada pelatihnya itu karena ia bisa di Suiran berkat pelatihnya itu.

Chiaki pergi menemui gadis pujaannya, cewek suiran itu dan menyatakan cintanya. Gadis itu ternyata mau menerima cinta chiaki.





Selesai latihan Ryuji dan Naoya berbicara bersama. Ryuji berkata jujur pada naoya klo ia mencintai Nagisa dan ia akan menyatakan perasaannya selesai pertandingan.

Ryuji bertanya apakah naoya mencintai nagisa?
Naoya terkejut mendengar pengakuan Ryuji yang tiba tiba itu. Naoya menjawab ia tak mengerti perasaannya tapi ia selalu merasa ingin melindungi Nagisa. Jika itu disebut cinta maka itu artinya klo dirinya menyukai nagisa.

Ryuji tersenyum “ naoya, besok kita harus menang”
“ya” sahut Naoya.




Dirumahnya Nagisa membuka kotak berisi foto kenangannya bersama naoya saat mereka terkejut.ia teringat kenangan masa lalu mereka. Dan ternyata disana ada kertas catatan naoya yang sedang dicari naoya. Disitu tertulis “aku akan melindungi Nagisa”
Nagisa tersenyum senang.




Ryuji dan Naoya pulang bersama. mereka berpamitan sebelum berpisah kearah yang berbeda.. setelah beberapa langkah Ryuji menoleh dan melihat seorang pria membawa tongkat dibelakang naoya. 

Sontak ryuji memanggil naoya untuk memperingatkannya tapi sayangnya orang itu langsung memukul naoya saat naoya berbalik. Saking kerasnya pukulan itu, naoya sampai terjatuh kesakitan. 

Ryuji langsung berlari mendekati Naoya yang terkapar di jalan. Sementara pelakunya sudah menghilang entah kemana.


Naoya kesakitan memegangi lengannya dan membuat Ryuji jadi semakin panic.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar