Rabu, 15 Juli 2015

Ao Haru Ride - Part 4 (ending)




Kou pergi menemui Narumi. Ia melihat gadis itu sedang melamun. Narumi menutup matanya dan menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya.
Kou berjalan mendekati gadis itu. Sepertinya Narumi menyadari kehadiran Kou disampingnya dan iapun membuka matanya melihat ke Kou.


”Kau mengingat masa lalu?” Tanya Kou
”Ya. tanpa sebab tiba-tiba ingat semuanya. Ingat hal yang kubenci seperti suara,
“tempat, dan warna.” Jawab Narumi teringat ayahnya dirumah sakit.

”Kalau kau? Apa kau pernah mengalaminya?” Tanya Narumi
Kou hanya menganggukkan kepalanya saja.

”oh.. “ narumi tau keenganan Kou untuk mengingat masa lalu yang menyakitkan itu jadi ia hanya diam.
 

“Apa dia akan merawatmu? Pamanmu di Nagasaki itu?” Tanya kou
“Dia akan merawatku sampai lulus SMA. Jangan mengkhawatirkanku.” Ucap Narumi tersenyum

”Narumi... dengar….” Bisik kou lembut.
Blom sempat kou menyelesaikan apa  yang akan diucapkannya tiba-tiba narumi memeluknya dan menyembunyikan wajahnya ke dada kou.

”kou-chan hanya akulah yang mengerti dirimu..” isak Narumi.
Kou terdiam. ia membiarkan narumi menangis didadanya.


Futaba berangkat sekolah dengan sedikit perasaan tidak nyaman. Ia bingung apa yang akan dilakukannya jika nanti bertemu Kou setelah Kou menolaknya. Ia mencoba bersikap tenang meski hatinya masih sakit.

Ia melihat Murao dan Yuuri sedang diloker . futaba menyapa mereka dengan tersenyum

”Pagi. “ sapa Futaba.
Murao dan Yuuri menoleh dan tersenyum pada Futaba “Pagi.”
Futaba lalu melanjutkan langkahnya lagi.
Tapi kedua gadis itu menyadari ada sesuatu yang aneh dengan sikap Futaba. Mereka sudah mengenal gadis itu lumayan lama. Jadi mereka tau ada sesuatu yang berbeda dengannya.



Futaba berbicara berdua dengan Kikuchi saat ada pertemuan pengurus kelas. Kikuchi juga merasakan ada hal yang berubah dengan Futaba. Gadis yang duduk didepannya itu sedang membuka-buka majalah trend remaja tentang make up, fashion dll

Klo di manga/komiknya Futaba memang berubah. Futaba pakai make up, lipstick gitu.. hehhe.. ada adegan romatis pas Kou cemburu Futaba dandan dan keliatan cantik diliatin teman-teman cowoknya.  Terus Kou hapus lipsticknya futaba pakai tangannya tp di movienya kok gak ada… huaaaa…
*jadi keinget manganya karena itu kejadian yang bikin aku yang baca saja ikutan panas dingin deg-deg gitu..  hahaha.. dasar shoujo otaku banget ya aku hihihihi…

”Auramu belakangan berubah, ya? Atau kau sengaja merubahnya?” Tanya Kikuchi.
”Ya. Aku ingin lulus sekolah dengan kemauanku sendiri. Menurunkan berat badan 1,5 kg, berhenti berjalan dengan langkah lebar, dan berhenti tertawa keras. Aku ingin lebih feminin agar populer.” Sahut  Futaba tersenyum sambil melihat majalah didepannya.

”Untuk lepas dari Mabuchi?” Tanya Kikuchi

”kupikir setelah ditolak mungkin aku bisa terus maju, tapi tidak berhasil, ya?” Futaba mencoba tersenyum “Sebenarnya, aku tidak tahu bagaimana caranya terus maju Atau apa yang haru kulakukan.” Lanjutnya tertunduk sedih



Kikuchi tiba-tiba bangun dari kursinya lalu jongkok disamping kursi Futaba. Gadis itu terkejut dan langsung menoleh pada Kikuchi.

”Akhirnya kau melihatku.” Kata Kikuchi tersenyum.
“eh?” futaba tidak paham maksud Kikuchi

”Mencari tujuan lainnya adalah suatu cara melangkah maju. Itu mudah 'kan? Aku rasa kau tak perlu memaksakan diri. Karena ada seseorang di depanmu yang akan mengatakan padamu klo Yoshioka sudah baik apa adanya dirimu sendiri. “ kata Kikuchi.

Futaba masih bingung dengan ucapan Kikuchi.

Cowok itu tersenyum wajah bingung Futaba.
“Maksudku, aku menyukaimu Yoshika-san”

Futaba terkejut sampai terlonjak dari kursinya ”ehhh?! Tapi…  aku tidak terlalu mengenalmu.”

”Kau bisa mengenalku mulai hari ini. Meski aku sendiri yang mengatakannya, tapi aku merekomendasikan diriku untukmu” kata Kikuchi berdiri dengan penuh percaya diri didepan Futaba.

Gadis itu bingung tak sanggup menjawab pernyataan cinta Kikuchi yang tiba-tiba itu.


Saat kelasnya sedang pelajaran olahraga, Futaba menceritakan pernyataan cinta Kikuchi itu pada kedua sahabatnya.

Futaba membenturkan kepalanya pelan ke punggung tanganya yang menempel dinding loker.

“Kau tidak apa-apa?” Tanya Murao

”ini pertama kalinya aku ditembak.”  Sahut Futaba.

”Jadi? Apa kau bisa mencintainya?” Tanya yuuri

”Entahlah. Tapi, saat bersama Kikuchi-kun, aku merasa ada sedikit kemajuan. Dan... Jika bersama Kikuchi-kun, aku bisa segera menyingkirkan kenangan bersama Kou.” Sahut futaba setengah melamun

”Oh begitu.” Gumam Yuuri

”Aku tidak terlalu yakin juga!” jawab Futaba ragu lagi.

kominato menunggu Kou dihalaman sekolah. Saat melihat kou berjalan keluar, Kominato segera mengejarnya dan berjalan disamping kou.

”Kikuchi sepertinya ingin mengambil Yoshioka darimu.” Kata Kominato
”Tidak masalah. Tak ada hubungan apa-apa antara aku dan Yoshioka" 

“Yang benar?Kau baru saja menggigit gigimu.” Goda kominato sambil menyengkram rahang Kou. “ Jangan mencocokkan dirimu dengan mood narumi.”

“Aku tak mencoba mencocok atau mempunyai perasaan padanya. “ bantah kou

Kominato menatap Kou dengan marah “Lalu apa? Orang yang tak bisa memikirkan kebahagiaannya sendiri, tak seharusnya bangga dengan mendukung orang lain.”

Kominato marah dengan sahabatnya yang begitu peduli pada Narumi dan mengorbankan perasaannya sendiri.

Kou tau, Kominato marah padanya karena kominato peduli padanya. Kou tersenyum  “Kau memang orang yang baik. Bersamamu, aku merasa kembali pada diriku yang lama.“ mata Kou sedikit terlihat sedih

“Lalu ada Narumi yang menyadarkanku, aku tak bisa memaafkan diriku sendiri.  Karena itulah, sampai Narumi bisa berdiri sendiri, aku yang bertanggung jawab atasnya.”

Kou tersenyum. Senyum yang sedih “Terima kasih sudah mengkhawatirkanku.” Ucap Kou sebelum berjalan meninggalkan Kominato.






Kominato sangat sedih melihat kou, ia hanya duduk melamun di halaman sekolah setelah Kou pergi. Murao berjalan menghampirinya. Kominato menoleh dan mencoba tersenyum. Ia tau murao tadi sempat melihatnya berbicara dengan kou.

“sepertinya yang “memanas” itu aku saja” ucapnya bercanda. “Suasana hati kami berbeda, aku tak bisa apa-apa. Aku sangat lemah.”

”Menurutku kau tidak lemah..” sahut Murao

Kominato tersenyum  ”Maksudmu aku ker— (keren)”
”Tidak.” Sahut Murao cepat-cepat memotong pembicaraan kominato.

Kominato tersenyum ”Iya, ya.. “

Keduanya tersenyum geli .

“ Ini membuat frustasi. Seandainya saja kami bertemu lebih awal? Aku pasti akan ada di sisinya (kou) saat hal sulit terjadi padanya. Ahhh.. Aku ingin melakukan sesuatu untuknya.”  Gerutu Kominto frustasi

Murao tersenyum ”Kau masih bisa.” Ia mengambil sebuah kertas dari dalam tasnya  “Ada sesuatu yang bisa kau lakukan, 'kan?”

Kertas itu bertuliskan  ”Rencana Karyawisata Selama di Kyuushuu”




Perwakilan kelas sedang ada pertemuan dengan guru kelasnya.

Tanaka-sensei memimpin rapatnya
”Ini adalah karyawisata yang akan melengkapi tahun ajaran kalian. Untuk mencegah kalian mengatakan "Kyushu itu besar, menyenangkan, dan makanannya lezat, dan banyak waktu longgar, Maka setiap kelas harus mengikuti rencana free timenya masing-masing sesuai dengan yang telah mereka serahkan. Paham?”
“ya…” sahut semua perwakilan kelas

”Sensei!” tiba-tiba kominato mengangkat tangannya tinggi-tinggi.
”Iya?”

”Bolehkah kuganti rencana kelas kami sekarang?” Tanya kominato tersenyum misterius penuh rencana.




Kou sedang makan siang saat Kominato mendekatinya dan menyerahkan sebuah kertas padanya.
Kou mengambil kertas itu dengan heran  ”Nagasaki?”
”Jangan curiga dulu. Ini bukan tentang dirimu. Ini tentang pendapatmu mengenai tempat yang bagus untuk kencan disana. “ kata kominato tersenyum-senyum.

“Hah?”

”Jika kau mau berterima kasih padaku, ayo bantu aku. Agar Shuuko dan aku bisa lebih dekat. Kumohon!”

Kou menghela nafasnya dan kominato melirik Kou dengan wajah ‘licik”.






Kou dan narumi masih sering chat di Hp mereka.

Narumi: “Kelasnya sudah selesai?
Kou: ”apa semua baik-baik saja dengan pamanmu dan semuanya?”
Narumi: “Baik-baik saja.”
Kou: ”Bagaimana sekolah barunya? Sudah punya teman?”

Kou menunggu narumi menjawab chatnya itu tapi sampai lama narumi tidak menjawab. Kou mengambil kesimpulan klo Narumi tidak bisa beradaptasi dengan temannya.

Kou merasa dadanya sesak lagi dan Ia menulis chat lagi.
“ Karyawisata kami nanti ke Nagasaki. Mari kita bertemu.”

Yah Kou jadi khawatir keadaan narumi lagi padahal ditempatnya yang berbeda narumi sedang membaca pesan Kou itu ditangga sekolah, ia enggan menjawabnya atau memang tidak mau menjawabnya agar kou mengkhawatirkannya.

Sekelompak cewek menuruni tangga dan melihat Yui yang sedang memegang Hpnya.
”Yui, ada apa?”
“Pacar baru ya? Baguslah.” Goda mereka

Yui hanya tersenyum  pada mereka.
Ini apakah bisa disebut tidak punya teman? Narumi hanya ingin membuat kou merasa kasihan padanya dan khawatir padanya saja.





Kou masih menunggu jawaban chatnya tapi narumi tidak menjawabnya sampai lama. Kou menghela nafasnya dan berjalan pulang.

Dari halaman sekolah mata Kou menemukan sosok Futaba di dalam perpustakaan. Kou memperhatikannya dari jauh. Tanpa  Kou sadari kakinya melangkah mendekat ke jendela perpustakaan. Langkahnya terhenti beberapa meter dari jendela itu.




Futaba yang didalam perpustakaan merasa ada yang memperhatikannya dari jendela. Saat ia menoleh ia melihat ada Kou diluar sana yang sedang menatapnya.
Futaba bangun dari kursinya dan berjalan mendekat jendela. Ia menempelkan tangannya ke jendela sambil bibirnya mengucapkan kata-kata yang tidak didengar Kou.

Kou mendekat ke jendela itu dengan tatapan terus mengarah pada Futaba. Ada tatapan yang sangat sedih diwajah Kou.

Tangan Kou terulur ke kaca jendela dan meletakkannya tepat tangan Futaba berada. Seandainya kaca itu tidak ada,tangan keduanya pasti saling bersentuhan.





Futaba terbelalak melihat  tangan Kou yang seolah menyentuh tangannya itu. Mereka saling menatap lama. Sampai kikuchi datang dan membuka jendela itu.

”Ada perlu apa?” Tanya Kikuchi.
”Ini.” Kata Kou sambil mengulurkan sebuah kertas pada Futaba.
Kikuchi menyerobot kertas itu dari tangan Kou ”Terima kasih.” Kata kikuchi pada kou.

Ia lalu ia memberikannya pada Futaba. ”Ini.”
Kou terkejut melihat Kikuchi seolah menyatakan klo Futaba sudah jadi pacarnya jadi ia tak mau cowok lain mengganggu ceweknya.
Kou jadi terbengong memperhatikan keduanya.
”Maaf sudah mengganggu.” Katanya gugup meninggalkan keduanya.







Futaba merasa bersalah dan mau memanggil kou, tapi dengan segera Kikuchi menarik lengan Futaba agar gadis itu menatapnya. Lalu dengan cepat Kikuchi menciumnya.

Kikuchi melepaskan futaba yang masih kaget.
”aku tidak seperti dirinya. Aku tidak akan melepaskanmu.”ucap Kikuchi



 
Futaba dan kikuchi berjalan pulang bersama ditengah keramaian orang.

Kikuchi pun berkata pada Futaba.

”Saat aku di kerumunan,  tanpa sadar aku selalu berusaha mencarimu.  Meskipun aku salah orang aku tetap mencarimu. tak peduli seberapa ramainya, entah mengapa aku bisa menemukanmu. Apakah itu artinya jatuh cinta?”


Namun bagi Futaba sosok siapakah yang selalu dapat ditemukan matanya ditengah kerumunan orang itu?  Tentu saja Kou. Seperti pagi hari sebelum keberangkatan karyawisata mereka ke Nagasaki, ditengah keramaian teman sesekolahnya, sosok pertama yang dikenali oleh Mata Futaba adalah Kou.
Dari jauh Futaba melihat Kou berdiri seorang diri, seperti melamun.



Futaba ingin memanggilnya tapi tepukan lembut di bahunya membuatnya berbalik.

“Yoshioka-san, pagi.” Sapa Kikuchi tersenyum ramah
”Kikuchi-kun, pagi.” Sahut Futaba tak kalah cerianya.

Koordinator karyawisata itu adalah ketua kelasnya masing-masing. Jadi dalam bis kelas Futaba, Kominatolah yang mengatur sgala sesuatunya.

Kominato dalam bis juga mengatur tempat duduk teman-temannya.

”ini Hari pertama kita!Mari kita nikmati! Apa kalian sudah pindah tempat duduk? Apa harapanmu terpenuhi? Karyawisata kali ini. kita mengacak tempat duduk! Kau mungkin tidak tahu siapa yang akan ada di sampingmu.” Seru Kominato memakai pengeras suara.

Semua masih heboh dengan pembagian tempat duduk yang barusan terjadi itu. Sementara Kou dan futaba yang duduk bersebelahan jadi kelu,membisu, tak tau harus bersikap apa.

“Bukankah ide ini sepertinya disengaja?” bisik Yuuri pada Murao.
”Dia melakukan yang terbaik yang bisa dilakukannya.” Jawab murai
”Tapi...  Akankah semuanya berjalan baik?” gumam yuuri sambil menoleh ke tempat duduk kou dan Futaba.





Mereka sampai di hotel tempat mereka akan menginap. Kou turun dari bis dan segera masuk ke dalam hotel menyendiri mengikuti rombongan kelas lainnya.
Kominato yang turun dari bis hanya bisa memperhatikan temannya itu.

”Kominato-kun.” Panggil Futaba ”Apa Kou baik-baik saja?”
“hmm?” Kominato tidak paham

”ini Nagasaki…Tolong jaga Kou.” Kata Futaba penuh khawatir karena Kou punya kenangan yang tidak menyenangkan selama dulu tinggal disini.
Futaba lalu masuk ke dalam hotel.

Murao dan Yuuri yang dari jauh sudah memperhatikan keduanya segera berjalan mendekati Kominato.mereka hanya d4iam dalam pikirannya masing-masing. Mereka paham futaba masih peduli,masih mencintai K4ou.

Kominato kesal4 melihat Kou yang mau mencuri waktu pergi menemui narumi.

Ia melemparkan sebuah bantal pada Kou  ”Kau berencana diam-diam menemui Narumi-cchi?! Kau ini kenapa?!!”

“Sakit, tahu.” Sahut Kou melemparkan bantal itu pada kominato

”Aku mengusahakan agar kita bisa ke Nagasaki bukan untuk itu, bodoh! Kau memang bodoh, sangat bodoh.!” Gerutu kominato kesal

”Maksudnya "mengusahakan" apa?” Tanya Kou

Kominato mengambil sebuah brosur rencana wisata dimeja.
”ini Rencana karyawisata. Ini adalah Alasan kenapa aku mengubahnya ke Nagasaki.”



Diruang kamarnya. Futaba diberitahu Murao tentang rencana Kominato untuk Kou.
”Tidak, tidak bisa.”tolak Murao setelah mendengarnya
”Jika kita mau melawan masa lalunya (kou), kaulah orang yang tepat. Hanya kau yang tahu Mabuchi yang lama.” pinta murao.

”Tapi, aku punya rencana dengan Kikuchi-kun. Dan... Kou pasti akan pergi ke tempat itu... ini  takkan berhasil.”tolak Futaba.

”Yang bisa membawanya ke sana adalah dirimu, si pemimpin kelas.  Kau bilang ingin mengembalikan senyumnya Mabuchi, 'kan? Apakah itu bohong? Kami merasa hal yang sama juga” desak Murao.



Ditempat lain Kominato juga diam-diam sedang berjuang mewujudkan renacananya mengembalikan Kou kesosok Kou yang lama.
“ Hei, Kou. Apa Kau sungguh tak bisa memaafkan dirimu sendiri?  Bagaimana klo coba meyakinkannya? Sebelum kau bertemu Narumi-cchi,  setidaknya buang masa lalu dulu. Itulah permintaan kami.”
Kou terlihat mempertimbangkan ucapan kominato itu yang ada benarnya juga.


Kikuchi menunggu Futaba didepan hotel. Hari ini adalah hari bebas untuk berpergian,jadi rencananya ia akan berjalan bersama Futaba menyusuri jalanan Nagasaki.
Kikuchi melirik jam tangannya, Futaba sepertinya sudah terlambat.
Yuuri berlaril ke arahnya.
“Izinkan kami meminjam Futaba-chan untuk hari ini.”
“hum?”

“Jika temanmu mengirimkan sinyal bahaya,kau akan membantunya, juga 'kan?” mohon yuuri pada kikuchi. Cowok itu terlihat sedih mendengar permintaan Yuuri.



Kou naik kereta seorang diri menuju tempat tinggalnya bersama ibunya. Kou menyusuri jalan yang dulu pernah ia lewati. Ia berdiri disebuah jembatan dan ia teringat masa lalunya.
Kou teringat saat ibunya menunggunya pulang sekolah dijembatan itu.lalu Kou kecil dengan bahagianya berlari menuju ibunya.

Dada Kou sesak,sakit  mengingat masa bahagia saat ibunya masih sehat itu. Kou memegangi dadanya yang sakit itu dan berbalik. Rasanya ia tak sanggup melanjutkan langkahnya ke rumah yang dulu pernah ia tinggali.







“Kau terlambat!” teriak sebuah suara yang sangat dikenalinya dari arah belakang punggungnya.

Kou terkejut dan ia baru menyadari klo ini semua ulah Kominato.
“ahh..Kominato...” gerutu Kou “Aku pergi”
Kou berbalik mau meninggalkan Futaba lagi.

“Pengecut.!”teriak Futaba
“hah?”Kou berbalik melihat Futaba dengan tidak suka dikatakan pengecut.

“Kau hanya tumbuh tinggi saja,menyedihkan. Sama sekali beda dengan Tanaka-kun (Kou kecil)” ejek Futaba sok kuat didepan Kou
Kou kesal “Sudah kubilang Tanaka—“

“Selalu mengungkit-ungkit masa lalu...Kau jadi pecundang dirimu sendiri Kou” ejek Futaba sok marah.
“Apa sih yang sebenarnya kau pikirkan?” gerutu Kou hilang kesabaran.

“Luka karena terlalu lama berbaring setiap hari semakin memburuk dan akhirnya muntah. Pada akhirnya, dia tak ingat namamu , apalagi wajahmu.”gumam futaba tentang sakitnya ibu kou.

Kou heran futaba tau penyakit ibunya.




“Setelah mendengar tentang ibumu,  aku mempelajari tentang penyakitnya. Aku tanya banyak hal pada Tanaka-sensei. Setelah semua itu aku masih tak bisa mendekati kesedihanmu. Aku tidak bisa mengerti, aku jadi frustasi. “ futaba seidikit terisak saking frutasinya dengan keadaan Kou.

“Keinginanku untuk mengerti masih belum berubah.”lanjut futaba.

Kou melangkah gontai ke sandaran jembaatan “Sudah kubilang untuk tak perlu mengetahui hal itu, 'kan?” pikiran kou mengenang saat dulu.
“Saat itu suara ibu semakin serak.”gumamnya.




Masa Lalu
”Kou, mau makan bareng?” Tanya ibu memasuki kamar Kou. Dimejanya kou sedang mengerjakan tugas sekolahnya dengan serius tanpa menoleh ke ibunya.

”Tidak, aku ingin menyelesaikan ini.”jawabnya saat itu
“Baiklah, ibu taruh di sini.” Kata ibu
”Jangan memaksakan diri.” ucapibu sambil melihat kou yang masih mengerjakan tugasnya.
”Iya.”

”Aku heran kenapa aku tidak menyadarinya? Dimana kesalahanku?” sesal kou



“Apa semuanya berakhir hanya karena satu kesalahan? Tak ada orang yang selalu benar.”ucap futaba. “ikut denganku.. untuk memastikan kau membuat kesalahan atau tidak. Ayo.” Futaba mengulurkan tangannya pada Kou.

Cowok itu hanya diam,ragu.
Futaba langsung menarik telinga kou dengan.
“Ayolah!”
”Sakit!” teriak kou kesakitan dan menyingkirkan tangan futaba dari tangannya.



Futaba menarik tangan kou lagi “Tak apa! Apa pun yang terjadi, aku akan membantumu. Aku sudah janji, 'kan? Jika ada seseorang yang menyusahkanmu, akan kuhajar dia. Ayo.” Ucap Futaba penuh semangat melindungi.

Kou terkesiap mendengar sumpah Futaba yang gagah berani itu. (gak bisa menggambarkan perasaan Futaba ) . Futaba menarik tangan kou untuk mengikutinya. 





Mereka berjalan menyusuri jalan yang dulu pernah Kou lewati. Langkah kaki kou berhenti di sebuah undakan jalan yang menanjak . ditempat itu mereka bisa melihat kota Nagasaki.

”Ini tempat tinggalku selama 4 tahun.” Kata kou
”Ya.”sahut Futaba ikut melihat kota Nagasaki.

”Saat pertama kali ke sini bersama ibu, aku tidak bicara untuk waktu yang lama. Tapi, ibu tetap mengajakku berbicara.”




Kou berhenti di sebuah tanah kosong tempat dimana dulu rumahnya dibangun disana.ia teringat ibunya yang memasak untuknya dan tersenyum menyambut kedatangannya. Atau ibunya yang sengaja makan dikamarnya saat Kou sedang belajar lalu mereka berdua makan dikamarnya .atau saat ibunya mengodanya dan menebak kou sedang jatuh cinta dengan seorang gadis.
Kou teringat semuanya. Teringat wajah ibunya yang tersenyum padanya.

”Aneh. Entah kenapa, aku hanya mengingat wajah tersenyumnya.”gumam kou dengan suara bergetar.






Mereka lalu pergi ke sebuah gereja.

“ohh.. Mabuchi-san? Kau kembali” sapa seorang pendeta mengenali kou.
Kou menoleh pada Futaba “Beliau pendeta.”
Futaba segera membungkuk memberi hormat pada pendeta itu.

“Ibuku sering ke sini. Berharap agar ia semakin membaik.” Ucap kou pelan.

Pendeta itu mendekati Kou dan berkata “Ibumu kesini tak pernah berdoa untuk dirinya sendiri.”
“eh?”kou heran mendengar pengakuan pak pendeta.

“Setiap hari, ia datang ke sini untuk mendoakanmu.” Lanjut pendeta itu.




Pendeta itu meminjamkan sebuah buku harapan doa yang biasanya ditulis jemaat yang meminta agar di doakan pendetanya.

Kou membuka satu persatu halaman buku itu untuk mencari tulisan nama ibunya dan isi doa ibunya.

“Semoga Kou senang di sekolah barunya.”
Kou mencari nama ibunya lagi.

”Semoga Kou sehat selalu.”
Lembar lainnya

“Semoga Kou tumbuh menjadi orang yang baik.”
Lembar selanjutnya

”Semoga Kou menemukan orang yang dianggapnya penting.”
Lembar lainnya

“Semoga Kou hidup dengan selalu tersenyum.”

Tangan kou bergetar setiap menemukan nama ibunya dan doanya. Tubuh kou ikut bergetar dan ia tak sanggup menahan airmata dan isak tangisnya.

Futaba juga ikut terharu membaca isi doa ibu kou untuk anaknya itu.

“Tak mementingkan dirinya sendiri,itulah seorang ibu.”

Kaki kou lemah dan ia tak sanggup berdiri dan hanya menangis saja. Futaba tak berani berkata-kata,ia hanya bisa menemani kou dan menepuk lembut punggung kou yang masih terus meluapkan emosinya melalui tangisannya.







Narumi menunggu di rungan kelas SMP saat ia sekelas dengan Kou. Saat Kou transfer ke sekolahnya,Narumi terus memperhaikan Kou yang pendiam. Kou yang sepertinya hanyut dalam pikirannya sendiri.
Narumi juga pernah melihat kou mengukir sesuatu dimejanya.

Narumi menunggu dihalaman sekolah sampai malam. Kou datang dengan langkah pelan.
“Maaf.” Ucap Kou yang datang terlambat.
“Tidak apa-apa. Kau akhirnya datang.” Sahut Narumi tersenyum lega melihat kedatangan Kou.





Sementara itu Futaba masih di gereja saat Kikuchi datang kesana. Mungkin Futaba yang  meminta kikuchi datang. Kikuchi mencoba tersenyum pada futaba tapi gadis itu sepertinya terlihat aneh.

Mereka berdua duduk terpisah. Kikuchi merasa tegang menunggu apa yang akan diucapkan Futaba

”Aku memang tak bisa melangkah maju. “ucap Futaba pelan memecah keheningan mereka. “kikuchi pernah bilang “aku yang akan kautemukan pertama kali tak peduli di manapun kita berada, ya?”

“Ya.” Angguk kikuchi.

“Tapi...Selama ini baik dulu maupun sekarang orang yang pertama kali kulihat selalu saja Kou.” Aku futaba pelan.

Kikuchi hanya diam karena ia bisa menyadari perasaannya futaba.

Futaba menghadap tempat duduk kikuchi dan membungkuk “Maafkan aku.” Ucapnya meminta maaf sudah menyakiti perasaan Kikuchi.

Kikuchi menghela nafasnya dan mencoba tersenyum

“Aku sudah tahu. “ kata kikuchi.
“ehh?”

“yoshioka, Aku tahu kau tak bisa lepas dari Mabuchi. Begitulah dirimu, itulah kenapa aku menyukaimu.  aku yang kalah.”ucap kikuchi menyerah pasrah akan perasaannya.

“Kikuchi-kun... Aku...” gumam futaba menunduk,merasa bersalah.
Kikuchi bangkit berdiri dan mengulurkan tangannya.
Futaba mengangkat wajahnya melihat kikuchi yang tersenyum bersahabat padanya. Futaba bangkit berdiri menerima uluran tangan tanda perpisahan sekaligus persahabatan yang baru.







Ditempat lain, Murao, Yuuri dan kominato menunggu distasiun kedatangan kedua sahabatnya. Hari sudah larut malam namun keduannya belum kembali juga.

“Apa mereka baik-baik saja?” gumam yuuri.
“Hei.Kalian…” mereka bertiga terkejut melihat tanaka-sensei ada disana.

“Gawat.” Bisik kominato.

Bunyi chat Line yang masuk ke 3 nomer mereka membuat mereka terkejut dan segera membukanya. Mereka tersenyum lega saat melihat isi pesan itu.
”Ada apa?” Tanya tanaka sensei melihat ketiganya.

Dengan sedikit ragu tapi tak bisa berbuat apa-apa, murao memperlihatkan isi pesan Linenya pada tanaka-sensei.

Guru itu langsung tersenyum “Serahkan sisanya padaku. Kembalilah sebelum sarapan.” Ucap tanaka sensei meninggalkan ketiganya dengan tersenyum menenangkan.
Murao,yuuri dan kominato lega tanaka-sensei mau menutupi keberadaan mereka yang menghilang itu.






Futaba ternyata juga menerima pesan yang sama dibaca ketiga temannya tadi. Pesan itu ternyata dari Kou.
Kou: Aku ingin kalian pergi denganku sekali lagi.
Kou: Aku ingin melihat matahari terbit bersama kalian.
Kou: Kita akan membuat kenangan yang indah bersama-sama!

Futaba tersenyum senang melihat pesan kou yang bersahabat itu. Tiba-tiba ada telpon masuk dan nomer yang tidak dikenalnya. Sedikit ragu futaba menerima panggilan masuk itu.

“Ya, halo?” sapa futaba

“Yoshioka-san?” suara narumi ditelpon itu sungguh mengagetkan Futaba.4




Narumi meminta futaba menemuinya di sekolah SMPnya dulu, tempat tadi ia bersama Kou. Narumi lalu bercerita pada Futaba kejadian 4 tahun yang lalu saat kou tiba-tiba saja harus transfer ke Nagasaki. 
Setelah mendengar cerita narumi, futaba jadi ingin melihat kedalam sekolah Kou.
Futaba langsung menuju kelas Kou dulu.
Futaba teringat ucapan narumi tadi saaat melihat ruangan kelas itu.
“Saat Kou-chan pindah ke sini 4 tahun yang lalu. dia memakai seragam yang berbeda dengan siswa lainnya. Dia juga masih pendek. Selalu sendirian dan tak  pernah bersama siswa lainnya. Sepulang sekolah, ia ke kelas seni, menulis grafiti dimeja sendirian. Menulis banyak hal-hal tentang gadis disana.”


Futaba mencari-cari meja yang dimaksud narumi. Ia akhirnya melihat sebuah meja yang penuh goresan tulisan disana.
Tangan futaba gemetar menyentuh tulisan-tulisan itu.


Taman Sankaku. Pukul 7.
Taman Sankaku.Pukul 7.
Yoshioka Futaba
 

Dihalaman sekolah narumi melihat sekolahnya lagi dan tersenyum. Ia pergi meninggalkan futaba yang masih didalam sekolahnya. Pesannya tadi pada futaba “mulailah jam baru (jam kencan baru)dengannya”

Futaba tersentuh melihat janji kencan mereka terukir dimejanya itu, namanya juga ada disana. Futaba menangis tapi kali ini bukan tangis kesedihan.ini tangis kebahagiaan karena sekarang ia punya bukti perasaan kou padanya. Perasaan yang selalu coba diingkari Kou. Perasaan yang selalu disembunyikan Kou dari dirinya.



Futaba segera berlari meninggalkan sekolah itu. Ia ingat pesan Kou padanya dan ketiga temannya untuk melihat matahari terbit bersama-sama.

“Tak apa meski kita hanya berteman! Tak apa selama Kou tersenyum padaku! Sekali lagi...  Sekali lagi semoga kami  bisa melihat matahari terbit bersama!” Futaba terus berlari menyusuri malam yang hampir berganti pagi dan jalan yang sepi.

Futaba menaiki anak tangga yang sangat tinggi dengan setengah berlari. Ia akhirnya sampai ditempat yang sudah ditulis Kou. Nafasnya terengah-engah dan ia mencoba mengambil nafas dalam melihat sekelilingnya.
Futaba melihat Kou sudah menunggu disana seorang diri(?).
Kou yang mendengar langkah kaki seseorang segera berbalik dan menemukan Futaba yang kelelahan sedang melihatnya. Kou tersenyum lembut.
 
 
Mereka duduk bersebelahan menunggu teman-temannya datang dalam diam.  Fajar pagi sepertinya sebentar lagi  akan muncul namun ketiganya masihjuga blom datang.

“Mereka lama, ya.” Gumam futaba mengerakkan badannya mencoba mengusir diidinginnya pagi.
“Ya.”



Sementara itu ketiga teman yang sudah ditunggu ternyaa memilih tidak datang agar tidak mengganggu ketiganya.
Mereka memilih melihat sunrise di balkon kamar hotel mereka. Murao dan yuuri menutup tubuh mereka dengan sebuah selimut yang sama. Kaminato juga ikut menunggu sunrise bersama mereka berdua.
“benar tak apa Kita tidak ke sana?” Tanya murao pada kaminato
“ya..Ini juga arti dari sebuah persahabatan” jawab Kominato. Ia bersin, mungkin karena udara pagi.
Murao tersenyum dan menyelimutkan selimut yang sama dipakainya dan Yuuri ke tubuh Kominato “Ini.” Kata murao sambil melingkarkan lengannya kepunggung kominato

“Makasih.” Ucap kominato tersenyum sedikit bahagia mendapatkan perhatian dari gadis yang disukainya.

“Perjalanan kesini mungkin sudah membuat perubahan besar, ya.”kata yuuri tersenyum lega dengan yang terjadi pada Kou dan futaba.

“Perubahan ini jugalah yang membuat aoharu (masa remaja) ini.” Sahut kominato.

Murao jadi kesal Kominati mengucapkan  aoharu lagi seperti saat dulu saat mereka berlima melihat matahari terbit bersama-sama.

“Kau memang cerewet.” Gerutu murao bercanda sambil menarik  lengannya dan selimut  ditangannya itu dari tubuh Kominato
“ahh..Dingin sekali!” gerutu kominato protes.
“Tidak, jangan banyak bicara “ gerutu murao.

“Lihat! Lihat…Mulai bersinar!” seru yuuri pada keduanya.mereka bertiga tersenyum melihat sunrise itu.





Ditempat yang berbeda.
Futaba yang pertama melihat matahari terbit itu “Lihat Kou!”
Futaba menoleh pada kou yang diam saja,tertunduk bersandar dipagar.
”Kou? Kau kedinginan? Kau tak apa-apa kan? ” Tanya Futaba panic melihat tak ada jawaban dari kou. Futaba segera mengusap-usap punggung kou agar kou tidak kedinginan.




“Jika begini aku mungkin bisa mati. Tinggalkan aku di sini.” Gumam kou merajuk (manja). Futaba menyadari kou tak apa-apa jadi kesal karena sudah mengerjainya. Futaba memukul kou kesal.

“Aduh!” seru kou. Futaba tidak menghentikan pukulannya. “Aku menyerah!” kata kou menahan tangan Futaba. 
“Maaf.” Ucap kou.

Futaba merengut (manja?)
Mereka berdua kembali melihat matahari terbit.

“Tahun pertama waktu SMP, aku sudah menyukaimu.” Aku Kou
Futaba menoleh kaget mendengar pengakuan itu. “Saat permainan polisi dan pencuri,
“kau langsung menghampiriku untuk membebaskanku.Tapi kau malah terjatuh. Lucu juga mengingat hal itu!..hahaha..” kou bercerita sambil tertawamengingat kejadian saat futaba terjatuh didepannya.
Futaba juga geli tapi juga merengut melihat Kou menertawakannya.







“Seperti katamu, aku memang pecundang karena terkekang oleh kenanganku.” Lanjut kou menoleh pada futaba lagi dengan wajah lebih serius “Aku mencintaimu.”

Futaba terkejut lagi mendengar pengakuan Kou lagi. Ia speakless hanya berdiri menatap kou.

“dulu, maupun sekarang. Aku selalu mencintaimu. “ lanjut kou.

“Kau tidak keberatan denganku?” Tanya Futaba setelah ia bisa mengendalikan dirinya.

Kou menatap wajah futaba lekat “Aku tidak tahu. Aku belum pernah menyukai orang lain selain dirimu, jadi aku tidak tahu.”
(Ahhhhhhhhhhhhhhhhhh…so sweet…meleleh…)

Futaba terharu.




 
”Kau itu... “ kou menatap futaba dengan sedikit geli saat melanjutkan kalimatnya “….my hero (Pahlawan bagiku).”

Futaba semakin tak bisa menahan rasa bahagia dan terharunya mendengar semua ucapan Kou. Futaba tersenyum tapi seperti mau menangis.

Keduanya saling menatap penuh haru. Wajah Kou perlahan mendekat, begitu juga wajah futaba. Kou lalu mencium Futaba lembut disaksikan fajar pagi yang merekah menyapu gelapnya malam.










“Sebentar lagi tiba di bandara. Pastikan tidak ada yang ketinggalan!” ucap Tanaka sensei pada muridnya didalam bis.
”Baik!”seru murid-muridnya.

Pandangan mata tanaka-sensei tertumpu pada muridyang dudukdikursi panjang belakang bis. Tanaka-sensei tersenyum adiknya Kou tertidur bersama teman-temannya.
Kominato bersandar ditubuh kousebelah kanan. Futaba bersandar dipundak kou sebelah kiri dengan kepala keduanya yang saling menempel. Lalu ada murao dan Yuuri yang bersandari pada kominato dan futaba.
Mereka terliha akrab penuh persahabatan.

“Kesalahan itu selalu terjadi di masa remaja, Tapi... Masa remaja ada karena  kesalahan.”



*** TAMAT ***

10 komentar:

  1. Kr ga sabar update'an sinopsis finally nnt movie br semalem..eh ini jg tyt br diposting kmrn jg yah hihi.. Gpp deh.. Tp menurut ak masih seruan manganya ka.. Karakter kikuchinya lbh dikeliatan.. Disini kurang diexplore.. Over all sich ak suka manganya hehe..

    BalasHapus
  2. Bagus ceritanya...biar udah nonton movienya madih nunggu sinopnya....makasih arigatou....

    BalasHapus
  3. Makasih mba......puassss banget deh....

    BalasHapus
  4. Aih...aih...so sweet...romantisx...
    Thx buat sinopsisx mb Eunike Enny 😊

    BalasHapus
  5. Arigatou min sinopsisnya mantavv

    BalasHapus
  6. terimakasih ka, sinopsisnya sangat sangat bagus dan menarik. sanagat membantu saya dalam mengerjakan tugas. hontou ni arigatou gozaimasu..... :)

    BalasHapus
  7. Thankyou kak. Sinopsisnya menarik ada gambarnya pula. Jujur nih gara2 baca sinopsisnya ini jadi pengen nonton filmnya haha.. kebalik sinopsis dulu baru filmnya :33
    Semangat!

    BalasHapus
  8. Makasih kak sinopsisny😉😁

    BalasHapus
  9. Gara-gara baca sinopsis ini jd malas kerja...

    BalasHapus