Rabu, 08 Juli 2015

Ao Haru Ride - Part 3



Kou mengantar Futaba pulang sampai di depan kuil dekat rumah Futaba. Mereka berjalan dalam diam.

“Dah...” pamit Kou dan berbalik pergi
“Ya..” sahut Futaba tanpa melihat ke Kou. Mata Futaba melihat sebuah pamphlet festival musim panas terpasang di dinding pagar Kuil.
Futaba langsung menarik lengan Kou.
Kou meghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang. Kou melihat pandangan mata Futaba terus mengarah ke dinding pagar kuil. Kou lalu mengalihkan pandangannya ke sana.

“Pukul 7 di bawah jam Taman Sankaku.” Ucap Futaba tersenyum mengingat janji masa SMP mereka. “Kau cuma bilang begitu... Kupikir  “itu bukan kencan” lalu aku menangis di taman.”

Kou juga mengingat  janjinya itu
“Pukul 7 di bawah jam Taman Sankaku.” Ucap kou pelan.

Futaba tersenyum mendengar Kou mengingat ucapannya sendiri saat SMP itu. “Ya, ya.”

“Tadi... janji baru untukmu.” Kata kou pelan
“eihhh?” futaba tak percaya memperhatikan Kou.

Kou tersenyum “Kali ini mau pergi? Ke festival musim panas?”
Futaba tersenyum malu “ya…”
Mereka berdua melihat ke pamphlet festival musim panas dengan tersenyum penuh harapan.


Festival musim panas.
Futaba berlari-lari kecil menerobos kerumunan anak muda menuju tempat kencannya bersama Kou di taman Sankaku. Futaba sudah berdandan cantik memakai Yukata bunga-bunganya. Futaba terlihat sangat bahagia.


“Aku bisa mengulang apa yang terjadi 4 tahun yang lalu! Aku akan memberitahunya… Kali ini, aku akan bilang pada Kou kalau aku suka padanya.”

Suara dering HPnya membuat Futaba mencari HP dari tas kecilnya. Ia melihat penelponnya adalah Kou.

Futaba mengangkatnya dengan senang  “moshi-moshi Kou? Kau sekarang di mana?” Futaba melihat sekelilingnya dengan bibir penuh senyuman. Siapa tau Kou juga sedang mencarinya juga.
 


“gomen…” kata Kou pelan di ujung telpon sana
“eihh?”

“ terjadi sesuatu dan aku tak bisa meninggalkannya…” lanjut Kou pelan sepertinya ia merasa menyesal sudah mengingkari janjinya lagi.
“oh begitu.. ahhh… kira-kira selesai pukul berapa? Aku akan menunggumu sampai kau selesai.”

“ aku tak mungkin bisa… Sekarang aku di Nagasaki.” Jawab Kou.
“Nagasaki?”

“Kou-chan? Ada apa?” sebuah suara cewek dari telpon Kou membuat Futaba tersentak.

Suara letusan kembang api musim panas juga sangat keras membuat pembicaraan keduanya berhenti.



Libur musim panas sudah berakhir, hari ini hari pertama dimulainya semester kedua.
Futaba berlari menuju kelas dengan was-was. Ia ingin segera mengkofirmasi ke khawatirannya selama liburan ini.

“Sejak saat itu aku tidak bisa menghubungi Kou lagi. Aku hanya berpikir “kapan akan mulai semester kedua? Dan aku takut Kou akan menghilang lagi.”


Sampai didekat kelasnya Futaba menghentikan langkahnya. Ia harus menenangkan dirinya dulu kalau-kalau yang dikwatirkannya terjadi.
Futaba lalu berjalan ke kelasnya dan ia langsung mengarahkan pandangan matanya ke kursi yang biasa dipakai Kou.
Futaba melihat Kou sudah duduk di kursinya. Futaba menarik nafas lega.

 


Futaba lalu mendekati kursi Kou. Cowok itu tidak menyadari kehadiran Futaba, ia sedang menulis pesan/email di HPnya.

“Kou” sapa Futaba pelan.
Kou menghentikan tangannya yang sedang menulis pesan itu. Dengan ragu Kou sekilas melirik ke belakang lalu melihat ke Hpnya lagi.

“Hai.” Sapa Kou

Futaba salah tingkah.. ia tidak tau harus bicara apa. Kou masih bersikap dingin seperti biasanya padanya.

“Anu... soal itu… Kita akan ada pertemuan.” Kata Futaba mencari-cari alas an pembicaraan.

“Aku tidak bisa ikut.” Sahut Kou dingin dan meninggalkannya. Futaba heran sikap dingin Kou menjadi-jadi setelah libur musim panas itu.



Acara festival sekolah akan segera dilaksanakan. Murid-murid tiap kelas mempersiapkan acara yang akan di adakan dikelasnya agar menarik perhatian pengunjung.

Kelas Futaba juga sibuk mempersiapkan kebutuhan kelasnya. Mereka melihat Kou malah duduk sendirian dan sepertinya sedang menulis pesan pada seseorang.




“Mabuchi tampak aneh setelah semester kedua dimulai.” Kata Murao pada Yuuri dan Kominato.

“Dia bahkan sama sekali tidak hadir di setiap pertemuan.  Padahal sudah kuberitahu klo kita perlu mempersiapkan festival sekolah lewat LINE.” Sahut Kominato

“kominato, Apa dia menemui seseorang?” Tanya murao curiga.

“Jika kutanya, dia mengelak. Tapi, sepertinya ada cewek.. dari Nagasaki..” jawab Kominato. Tepat saat itu, Futaba berjalan disamping Kominato jadi ia bisa mendengarnya.
Murao menyadari kehadiran Futaba, ia segera memukul lengan Kominato sambil melirik Futaba.


Kominato menoleh dan melihat Futaba disana. Futaba bersikap seolah tak mendengarnya dan menaruh barang-barang yang dibawanya ke atas meja. Futaba terlihat bersemangat melihat kostum yang akan dipakai kelasnya. Meski begitu ketiga temannya itu tau Futaba berpura-pura ceria saja.
 


Futaba berjalan pulang ke rumahnya. Ia memikirkan pembicaraanya disekolah tadi bersama Yuuri. Sahabatnya itu mengajak Futaba berbicara. Yuuri lalu membuka rahasianya dengan rasa bersalah dan malu.

“Futaba-chan... Sebenarnya aku menembak Mabuchi saat liburan musim panas. Aku ingin mendahuluimu menyatakan perasaan padanya, tapi aku ditolaknya.”
“heih?”

“Saat itu, dia bilang ada seseorang yang tak bisa dia tinggalkan. Aku pikir itu dirimu...”

Saat mendengar itu Futaba merasa bahwa orang yang tidak bisa ditinggalkan Kou bukan dirinya tapi seseorang yang belum dia tau.

 



Futaba melanjutkan langkahnya lagi. Sampai diujung jalan pertigaan tanpa sengaja Futaba melihat Kou sedang tiduran dimeja sebuah café remaja.

 


Futaba masuk ke café itu dan berjalan mendekati Kou yang ada dimeja itu. Kikuchi dan teman-temannya ternyata juga sedang hangout disana. Ia melihat kehadiran Futaba yang berjalan mendekati Kou itu.




Futaba berdiri di sebelah Kou tapi kou tak menyadari kehadirannya. Kou masih tiduran dimejanya. Dengan isengnya telunjuk Futaba bergerak untuk menyentuh pipi Kou.

Dan tiba-tiba saja Kou menangkap tangannya dan bangun dari tidurnya.
Kou masih menyentuh jemari Futaba sambil memperhatikan jemarinya.
“Kukumu kecil sekali.” Gumamnya.
Futaba menarik tangannya dengan cepat.



“Mau duduk?” Tanya Kou
“Ya.”

Hp Kou berdering namun cowok itu hanya memainkan hpnya. Ia sepertinya ragu menerima panggilan itu.
“Kau tidak menjawabnya?” Tanya Futaba

“Banyak hal yang terjadi dengan teman dari Nagasaki. Jadi dia terus menelponku.”

“Oh begitu”
Dering telpon kou berhenti dan ia meletakkan lagi HPnya.




Kou melirik ke Futaba “Untuk menebus saat festival musim panas… apa kau sekarang ingin melakukan sesuatu?” tanyanya ragu. Kou melihat Futaba bengong melihatnya.

“Jika tidak mau tidak apa-apa.” Lanjut Kou
“aku Mau!” sahut Futaba bersemangat.

Telpon Hp kou bordering lagi. Karena letaknya dekat dengan Futaba jadi ia bisa melihat nama penelpon di layar Hp Kou “narumi”

Kou segera mengangkat HPnya “Halo?  Ahhh…Sekarang?”  Kou melirik Futaba. Gadis itu lalu member kode pada Kou untuk melanjutkan telponnya.

“Maaf, barusan teman sekelasku itu” kata Kou usai menerima telponnya.
“Lain kali saja ya?” ucap Kou tiba-tiba sambil bangkit berdiri.

Futaba terkejut Kou tiba-tiba pergi begitu saja setelah tadi bilang mau menebus kejadian festival musim panas.

Futaba langsung lemas ditinggal Kou. Ia merebahkan kepalanya ke mejanya. 

 

 Futaba terkejut saat tiba-tiba Kikuchi berdiri didekatnya

“Kikuichi-kun?”
Kikuichi melihatnya dengan khawatir “Kau tidak apa-apa? Pacarmu barusan pergi, apa kalian bertengkar?”

“Tidak, tidak. Dia bukan pacarku.” Bantah Futaba

Kikuichi terlihat tersenyum lega.  “Oh begitu…”




Kou pergi meninggalkan Futaba di café. Ia berjalan sambil berbicara dengan Narumi di telpon.

“Aku akan tinggal bersama ibuku. Aku mengikuti jejakmu. Kita bisa bertemu lagi” kata narumi
“Oh begitu. Syukurlah.”jawab Kou

“iYa. Oh iya, DVD yang kupinjam dari dirimu—“
“Maaf.” Ucap kou menghentikan pembicaran.

Narumi tadi sudah mengutarakan hal penting padanya tapi sekarang narumi sudah membicarakan yang menurut Kou bukan masalah besar lagi (DVD) jadi ia ingin segera menghentikan pembicaraannya.

“bisakah kita bicarakan itu nanti saja? Aku mau menepati janji pada temanku lebih dulu” ucap Kou.

 


Kou lalu berbalik untuk menemui Futaba lagi. Tapi saat sampai di ujung jalan ia melihat Futaba sudah duduk berdua dengan Kikuichi. Keduanya terlihat sangat akrab. Sesekali futaba juga terlihat tertawa-tawa.

Kou hanya bisa melihatnya dari jauh dan tak berani mendekat lagi.

 


Festival Sekolah sudah dimulai.
Sekolah sudah penuh tamu-tamu yang ingin melihat sekolah mereka. Di festival sekolah kali ini kelas Futaba membuka café maid dan butler. Yang cowok cosplay jadi maid (pelayan perempuan) dan yang cewek cosplay jadi butler  (pelayan cowok).

Kominato dan Kou didepan kelas menyambut orang-orang yang lewat agar mau mampir ke café mereka itu. Mereka berdua memakai baju pelayan wanita. (Hihihi… ampyunnn unyuuu… ). hanya kou yang memakai rangkapan celana panjang..
“Selamat datang, Nyonya! “ sapa kominato dengan suara dibuat imut buanget.
Disebelahnya Kou hanya mengangguk mempersilahkan tamunya masuk

“ayo kau juga!” perintah Kominato pada kou agar mengikutinya.
Kou meliriknya jijik “Kominato, kau harusnya tetap pakai celana. Ini menyeramkan.”

“Aku tidak boleh kalah dari Shuuko.” Sahut kominato melirih murao yang terlihat ganteng memakai seragam pelayan pria.

 


Yuuri memperhatikan murao yang sedang melayani pada tamu. Ia tersenyum kagum dan berjalan mendekati Futaba.
“Shuuko-chan ternyata cocok dengan pakaian cowok!” bisiknya pada futaba.

“iya..” sahut futaba tersenyum “Kita sepertinya berhasil! Ide Kominato dengan mengganti pakaian pelayan hebat juga!”

Murao datang dan berdiri disebelah Futaba dan ikut tersenyum.

 


“Kou-chan!” tiba-tiba sebuah suara cewek memanggil Kou didepan kelasnya
Kou segera mendekati gadis itu. Futaba mencoba melihat wajah gadis itu tapi tubuh Kou yang tinggi menutupi tubuh gadis itu.

“Tidak nyasar, 'kan?” Tanya kou pada gadis itu
“Tidak kok. Kau memakai pakaian apa?” kata gadis itu tertawa.

“Masuklah.” Ajak Kou.
“Baik.” Sahut gadis itu mengikuti Kou.

 


Kou menghampiri Futaba dkk.
“Akan aku perkenalkan. Dia teman SMP-ku dari Nagasaki.” Kata Kou pada Futaba dkk.

“Aku Narumi Yui.” Kata gadis itu lembut

Futaba dkk memperhatikan gadis itu dengan penasaran  “Halo” sapa mereka bertiga.


“kau duduk di sana.” Ajak Kou pada Narumi
“Ya.” Sahut narumi tersenyum mengikuti Kou.

Pandangan mata futaba dkk terus mengikuti kou dan Narumi.

“Kemunculan cewek dari 4 tahun yang lalu…” gumam Murao.




“Nanti aku akan mengajakmu berkeliling. Mau minum?” kou menawarkan menu pada gadis itu
“Pilihkan saja.” Sahut Narumi tersenyum

“Kau suka yang manis, 'kan?”
Kou menoleh ke belakang

“Yoshioka.” Seru Kou pada Futaba.
“ya?”
Mendengar nama yoshioka gadis itu sedikit terkejut dan memperhatikan Futaba

“Dia pesan Kominato Spesial.” Lanjut kou pada futaba.
“Baik. “

Futaba lalu memberikan nampan yang dipegangnya pada Yuuri agar ia bisa mengambil pesanan narumi. “Yuuri, bisa tolong bawakan?”
“eh? Ya” Murao dan Yuuri melihat wajah sedih Futaba tapi mereka tak bisa berbuat apa-apa.

 

Futaba berjalan untuk mengambil pesanan narumi tapi ia bertemu Kikuichi. Futaba terkejut melihat kikuichi didepannya.

Kikuichi memperhatikan futaba dari kepala sampai kakinya dan tersenyum.
“Yoshioka-san, kau kelihatan hebat dengan seragam butler(pelayan pria)!” Puji Kikuichi.

“ahh.. Soalnya aku tidak terlalu feminine (jadi cocok pakai pakaian cowok)” jawab Futaba malu-malu.

“Tapi yoshioka-san, bagaimanapun kau itu cewek.” Lanjut Kikuichi.

Kikuichi lalu mengambil sebuah brosur dan memberikannya pada Futaba “Ini... kalau sudah selesai mampirlah ke panggung.Yah meski kami hanya band biasa.”
“ohh…” Futaba memperhatikan brosur itu.




Dari tadi ternyata Kou memperhatikan Futaba dan Kikuichi itu. Narumi memperhatikan Kou yang terus melihat Futaba.

Kominato mendekati Murao dan Yuuri yang berdiri memperhatikan Futaba.
“Ada apa? Kenapa suasana jadi seperti gambar ini” ucap Kominata memperhatikan Futaba bersama Kikuichi dan Kou yang sedang memperhatikan Futaba.

Mereka bertiga memperhatikan kedua sahabatnya.


Jam tugasnya sebagai pelayan sudah selesai jadi ini kesempatan Futaba untuk berkeliling meilhat kelas lainnya. Futaba teringat ajakan Kikuichi untuk melihat bandnya jadi ia memutuskan ke aula sekolah untuk melihat penampilan Kikuichi.

Sampai di Aula suasa sudah sangat ramai. bandnya kikuichi juga sedang tampil. Di panggul Kikuichi sedang bernyanyi sambil membawa gitar/bas.

Futaba berjalan masuk ke dalam aula dan menerobos kerumunan murid lainnya yang sedang menyaksikan band itu.  

 


Kou yang sedang mengantar narumi berkeliling sekolah melihat Futaba masuk ke aula. Langkah kaki kou berhenti disana. Ia tidak mendengarkan apa yang dikatakan Narumi lagi.
Pandangan matanya focus pada Kikuichi yang diatas dan Futaba yang berjalan mendekat ke depan panggung.
Tanpa Kou sadari kakinya melangkah menuju ke dalam aula.



Narumi terkejut Kou seperti melamun dan berjalan masuk ke dalam aula begitu saja tanpa memperdulikannya.

Saat lagunya sudah selesai Kikuchi memperhatikan sekelilinya dan ia menyadari kehadiran Futaba diantar kerumunan murid lainnya.

“Yoshioka-san!” teriaknya tanpa sadar klo micnya masih menyala sambil melihat pada Futaba. Kikuichi terkejut dengan suaranya yang nyaring itu. Ia tersenyum malu “Aduh, mic-nya masih nyala.”

Futaba tersipu malu saat semua pandangan mata. Suara gemuruh teriakan dan tawa memenuhi ruangan aula.

“Bagus, Kikuchi!” teriak para penonton memberi semangat pada Kikuichi yang sedang kasmaran sampai lupa tempat itu.



Kou yang juga ada disana memperhatikan semua itu. Narumi mendekati kou .
“Kou-chan. Aku harus segera mengejar kereta..” kata Narumi pada Kou.

Kou menoleh padanya. “baiklah..Kita berpisah di sini.” Kata Kou dan langsung berjalan kea rah Futaba.

Narumi terkejut Kou mengacuhkannya seperti itu. Ia hanya bisa memperhatikan Kou yang berjalan ke arah Futaba.




Kou mendekati Futaba dan menyentuh bahu Futaba pelan. Futaba terkejut melihat Kou sudah berdiri disebelahnya. Kou lalu menunduk dan berbicara di dekat telinga Futaba agar suara terdengar ditengah keramaian music.

”Itu—(kou berbisik pada Futaba)” Futaba menatap Kou dengan pandangan tidak paham yang dibicarakan kou.
Dari atas panggung Kikuichi tidak konsen dengan bandnya. Pandangan matanya memperhatikan Kou yang berbisik-bisik ditelinga Futaba begitu dekat.




Karena Futaba tidak jelas dengan apa yang tadi dibisikkannya maka Kou menunduk lagi dan mengulang kata-katanya.

“aku bilang.. aku sudah membatalkan rencana musim panas kedua kita, 'kan? Aku akan menebusnya”

“Kou!  Kou! Kau harus bersih-bersih peralatan! Kou! “ teriak kominato memanggil Kou yang sedang bersama Futaba. Ia berjalan mendekati keduanya.

Tiba-tiba seorang gadis yang ingin mendekat ke depan panggung menyenggol tubuh Kominato dan membuat kominato terdorong ke depan dan menabrak Kou. Kominato terjatuh ke lantai. Sementara tubuh kou yang sedang menunduk didepan Futaba juga terdorong ke Futaba.

Tanpa bisa dihindari bibir keduanya bertemu.. mereka berciuman akibat kejadian itu. Keduanya terkejut dan mematung. Bibir mereka bersentuhan agak lama sampai akhirnya mereka tersadar dan menjaga jarak.
(hmmm.. shock iya.. jantungan iya.. tapi… bukankah itu bencana yang menyenangkan kan? kan?wkwkwkwk)

 


Kominato, Kikuichi dan Narumi melihat kejadian itu. Kikuichi terkejut dan sedih melihat keduanya berciuman. Narumi juga sedih dan langsung memutuskan pergi .



Kou dan futaba saling menatap, bingung, salah tingkah.

Kou mencoba mengalihkan ‘bencana yang menyenangkan itu’ :P dengan memulai pembicaraan yang tadi sempat kepotong karena ciuman itu.

“Sekali lagi mengenai saat itu...” kata Kou berlagak tidak terjadi apa-apa. Futaba malah jadi sangat kesal pada Kou. Itu ciuman pertamanya tapi Kou menganggapnya biasa aja. Futaba berbalik dan berlari pergi.

Kou bingung melihat ekspresi marah wajah Futaba. 

 

Kou pun pergi mencari Futaba.
Kou menemukan Futaba di kelasnya yang masih berantakan.

 “Kenapa kau lari dariku?” Tanya kou pada Futaba yang membelakanginya. Futaba tidak berbalik dan tidak menjawabnya.
“Jangan pikirkan itu. Itu cuma kecelakaan.” Kata Kou bermaksud menenangkan Futaba.

Tapi ucapan Kou justru membuat Futaba jadi marah. Futaba berbalik dan menatap Kou dengan marah. Futaba mengambil barang-barang yang disekitarnya dan melemparkannya pada Kou.


“Apa! Ini apaan?!” teriak Futaba
“Kenapa kau marah?” Tanya Kou yang tidak peka perasaan Futaba.

“Aku tidak marah!” teriak Futaba tapi ia tak bisa menyangkal suaranya yang berteriak menandakan klo ia marah.

“lihat kau marah!” kata Kou

 “aku tidak marah...” ucap Futaba pelan sambil mencoba menenangkan dirinya.
“Itu berarti... semua tidak ada artinya… kita berdua tidak menganggapnya (ciuman)… itu cuma kecelakaan..” ucap Futaba. Ia menatap Kou lagi  “itu berarti tidak pernah terjadi apa-apa”

Kou melihat mata Futaba masih menyimpan kilatan kemarahan jadi ia tahu semua yang dikatakan Futaba tadi menyamarkan perasaan futaba yang sebenarnya.

 



“Kalau begitu... Apa boleh kalau bukan sekedar kecelakaan?” Tanya kou pelan sambil menatap Futaba tajam.

Futaba kaget dan speakless menatap kou yang perlahan mendekatinya. 




Kou berdiri menjulang didepan Futaba. Ia meletakkan tangan kirinya ke bahu Futaba dan menunduk di depan wajah Futaba.
“Jika kau tidak mau. Kau bisa bergerak pergi.” Bisik Kou pelan dengan wajah yang mendekat pada Futaba.

Kou ingin Futaba meresponnya klo Futaba tidak menghindarinya berarti Futaba mau menerima ciumannya

Wajah Kou mendekat dan bibir kou berhenti didepan bibir futaba, memberi waktu Futaba mengambil keputusannya tapi gadis itu hanya diam

Dengan lembut Kou mencium Futaba. Ciuman yang lama dan dalam (tambahan sendiri hahaha..)


Mereka berdua lalu duduk bersebelahan.

“aku minta maaf karena membatalkan janji kedua kita. Malam itu, ayah Narumi baru meninggal”
Futaba terkejut mendengar berita itu. Kou mulai bercerita tentang kejadian saat festival musim panas di Nagasaki.

Kou menghela nafasnya “Orangtuanya juga bercerai dan selama ini ayahnyalah yang telah merawatnya. Kau tahu, mengatakan sesuatu seperti itu padamu rasanya...”

“Apakah Narumi-san orang yang spesial bagimu?” Tanya Futaba

“dia hanya Teman.” Jawab kou
Futaba sedikit lega mendengarnya

 “tapi, aku mengerti perasaannya sekarang lebih dari siapa pun.” Kata Kou

”Ya. Tentu saja. Itu ruang yang seharusnya tak kumasuki, ya?” ucap Futaba pelan.

Tiba-tiba Kominato datang dan mengagetkan keduanya.
“Ruang apanya? Begini ya, sebelum kalian pada cengeng, ayo bantu bersih-bersih dulu! Dasar... ini semua gara-gara cinta segitigamu...” kata kominato


Dering telpon kou mengagetkan ketiganya. Kou melihat penelponnya dan segera menerima panggilan itu

“Halo?” sapa kou
“Kou? Kau tahu Narumi Yui?” Tanya penelpon yang tak lain adalah Tanaka-sensei kakaknya.

“Ya. Narumi teman sekelasku di Nagasaki.” Jawab Kou

“Polisi bertanya tentang dia di sekolah. Sepertinya dia datang ke sini untuk berkunjung tapi ternyata dia kabur dari rumah.” Kata Tanaka-sensei

“Kabur?” kou kaget

“Dia tinggal bersama kerabat setelah ayahnya meninggal, 'kan?” Tanya tanaka-sensei

Kou kaget Narumi tinggal dengan kerabatnya. “eihh.. Tapi dia bilang akan tinggal bersama ibunya.”

Tanaka sensei menceritakan apa yang diketahuinya di kantor polisi
“Tidak. Ibunya bilang tidak mau. ibunya sudah memiliki keluarga baru. Dia sedang ditahan.  karena dia dari festival kita, maka polisi memanggil kami (perwakilan sekolah). Aku mendengarkan ceritanya, dia bilang kau adalah temannya.”

Tanpa banyak bicara Kou pun segera pergi tanpa pamit ke futaba dan kominato. ia pergi ke kantor polisi dengan sepedanya.




Tanaka-sensei dan Narumi baru keluar dari kantor polisi saat Kou datang. Saking khawatirnya kou sampai langsung menjatuhkan sepedanya begitu saja.

Narumi langsung berlari memeluk tubuh kou. Ia pun menangis di dada kou.
 “Jika kubilang ada tujuan tertentu, bagaimana menurutmu, Kou-chan?” isak narumi

“Tidak apa. Aku mengerti.” Jawab kou sambil memeluk Narumi yang masih terisak itu.

 


Futaba ternyata mengejar Kou. Ia melihat Kou dan narumi berpelukan. Kou juga menyadari keberadaan Futaba di sebrang jalan. I amenghindari tatapan mata Futaba.

“Kou!” teriak futaba sambil berlari menyebrang jalan.
Tiba-tiba Kikuichi menarik tubuhnya agar tidak menyebrang “jangan.. Masih merah!”
Dan sebuah sepeda motor berjalan dengan cepat di depannya. Mungkin tadi klo kikuichi tidak menahannya Futaba sudah tertabrak motor itu.

Futaba terkejut dan tersadar klo ia hamper tertabrak.


Tanaka-sensei berniat mengantarkan narumi ke keluarganya sebagai perwakilan sekolah. Narumi sudah masuk ke dalam taxi saat Tanaka-sensei berbicara dengan kou.

“Sampai ada keputusan dari keluarganya tentang tempat tinggalnya, ia akan tinggal bersama ibunya. Aku akan mengantarnya kesana” kata tanaka-sensei

“terima kasih. Silakan.” Jawab kou.
Tanaka-sensei lalu masuk ke dalam taxi dan mobil itu langsung melaju pergi.


Kou menyadari Futaba sudah berdiri dibelakangnya.
Ia menoleh pelan pada Futaba.

 “Kenapa kau menciumku?” Tanya Futaba

“Maaf. Aku terjebak dalam suasana hati.” Jawab kou dingin.
Futaba terdiam dan kecewa. Perlahan ia berjalan mendekati kou dan memukul dada cowok itu pelan.
“pembohong.” Ucap Futaba.
Dari jauh Kikuichi melihat semua itu dengan khawatir dan sedih.

 


Sudah seminggu ini Kou tidak pernah masuk sekolah. Beberapa kali Futaba melirik ke bangku Kou yang terus kosong itu.

 “Mabuchi-kun kenapa? Sudah seminggu ini tidak masuk.” Kata Yuuri saat santai didalam kelas bersama Futaba, murao dan kominato.

“Narumi-cchi mungkin dikasari sama ibunya. Jadi dia merawatnya. Kerabatnya masih berdebat siapa yang akan mengurusnya.” Kominto memberitahu

“Apa yang akan dilakukan Mabuchi-kun jika narumi tidak tempat tinggal?” gumam Yuuri lagi.
“Dia mungkin merasa harus merawat cewek yang lemah itu. Keadaan mereka bahkan sama.” Ucap murao

“Aku… aku ingin mengembalikan senyuman Kou.” Kata Futaba pelan.


Futaba mengajak Narumi bertemu dengannya.
“Tentang Kou-chan, 'kan?” Tanya narumi

“Aku ingin kau membiarkannya pergi. Aku tahu kau sekarang tertimpa masalah, dan ada rasa sakit yang hanya kalian yang mengerti. Tapi... Saat ia bersamamu, waktunya terasa berhenti. Kami juga sudah mulai mengalami kemajuan hubungan (sudah ciuman), jadi—“

“Aku tidak mau.” Bantah narumi “Hanya Kou-chan yang kumiliki. Aku ingin ia bersamaku. Akan kulakukan apa pun untuk itu.”

Naurmi menatap futaba dengan percaya dirinya “Jika kau bersikap sok benar hanya untuk mencoba dan menipu kami, karena perasaanmu menghilang, kaulah yang harusnya menyerah."

 


Narumi tersenyum sinis pada Futaba dan melanjutkan kata-katanya “Yoshioka-san.. Kau datang padaku hanya untuk mengeluh, karena kehilangan Kou-chan itu menyakitkan, 'kan? “Waktunya yang berhenti saat bersamaku”??. itu hanya tipuan dan kebohonganmu saja!”


Sampai dirumahnya Futaba jadi merasa bersalah karena Narumi marah-marah padanya seperti itu. Kedua sahabatnya Yuuri dan Murao datang menemaninya.

“Aku mendatanginya dengan alasan tidak menyerah pada Kou.  Aku keras kepala, ya?” aku Futaba sambil tiduran telungkup di tempat tidurnya.

“Futaba,kau Jangan memikirkan hal yang tidak-tidak.” Kata murao menenangkan Futaba.

 


Pulang sekolah Kou menemukan Futaba sepertinya sudah menunggu di depan sekolah. Futaba langsung melambaikan tangannya dengan salah tingkah didepan kou.  

 

Mereka lalu berjalan ke sebuah taman. Mereka berbicara di sebuah jembatan sambil melihat-lihat pemandangan sekelilinganya.

”Hari ini aku mengantarkan beberapa kertas, dan ada cowok yang melihatku membuka pintu dengan kaki. Beberapa orang menjauh pergi dengan sikapku. Kebiasaan itu susah untuk disingkirkan, ya?”

Futaba melirik Kou yang disampingnya.


”Kou Kancingmu ada yang hilang.” Ucap Futaba.
Kou menunduk melihat kancingnya

”Aku menyukaimu.” Ucap Futaba pelan.

Kou sangat terkejut dan menatap Futaba tak percaya apa yang barusan di dengarnya.




”Kou, aku menyukaimu. Aku datang padamu agar kau bisa menolakku dengan jelas. Agar aku bisa tenang meski patah hati.  Aku ingin kau menolakku dengan jelas.”

Futaba terus menatap kou menunggu jawaban. Kou terdiam agak lama sebelum ia mengambil keputusannya.

 


“Aku, tidak bisa pacaran denganmu.” Jawab Kou pelan.

”sangat Jelas.” Ucap Kou sambil tersenyum menutupi kesedihannya “Terima kasih… Tapi, kita akan tetap berteman kan.”

Futaba tersenyum menatap kou yang hanya berdiri mematung didepannya itu. Futaba lalu berbalik dan pergi. Ia berjalan pelan dan tak berpaling kebelakang sedikitpun.

 

Kou terdiam memperhatikan Futaba yang terlihat semakin jauh. Wajah kou terlihat sangat sedih. Kou mendengar suara dering telpon. Ia mengambil HP dari sakunya dan melihat penelponnya.

Kou jadi ingin membanting telponnya. Ia sedih, kesal, marah dengan apa yang sedang terjadi dalam hidupnya. 

 


Kou juga tidak tau klo Futaba yang berjalan meninggalkannya itu sedang menangis.

Yah futaba sudah ditolak Kou, meski ia sempat berharap kou juga menyukainya setelah ciuman itu. Tapi semua kini sudah jelas, Kou menolaknya. 


Sepanjang perjalanan Futaba terus menangis. Ia tak mau menoleh kebelakang agar Kou tidak melihatnya menangis.





BERSAMBUNG


23 komentar:

  1. Lanjut part 4 dong.. sweet banget kou sama futaba❤
    Gasuka sama narumi...

    BalasHapus
  2. sediiihhh dan ikut nangis liat futaba.....
    ditunggu part 4 nya ya

    BalasHapus
  3. kikuichi cuteeeeeeeeeee bgt #salahfokus
    semangat utk lanjutan sinopsisnya ya :)

    BalasHapus
  4. Lanjut dong....semangat......

    BalasHapus
  5. Bagus critanya
    Terharu... ditunggu part 4 mb.

    BalasHapus
  6. Lanjut dong....semangat......

    BalasHapus
  7. Sedih... hiks.. kasian futaba...
    Lanjut ya sis.. semangattt^^

    BalasHapus
  8. poor futaba ... ... kikuchiny pas ngeband duh sweet bgt ... hehe ...
    lanjut kka ... semNgat ...

    BalasHapus
  9. makasih sudah mampir dan baca blognya.. part 4/ending aku upload nanti malam klo gak minggu ya.. thank atas komennya.. (^_^)

    BalasHapus
  10. Min enny kpn ya diupload ending nya ga sbr nunggu nih..

    BalasHapus
  11. Updateannya plisss ga sabar lg ni.. Nguplek2 blog sana sini cm blog ini aj yg ada

    BalasHapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. aku sabtu dan minggu gak bisa upload part endingnya.. gomen ne
    klo ada waktu aku coba ntr malam ya.. arigatou

    BalasHapus
  14. kasian bgt futaba :(. buat kk semangat terus ya kak. :)

    BalasHapus
  15. yah belom ada part 4 ya.. padahal tiap hari ngecek... kakak fighting ya buat part 4 nya..

    BalasHapus
  16. cpt lh part 4nya cem begu lama kali

    BalasHapus
  17. Part 4 nya bikin ga sabarrrrr . Ditunggguuuuuuuuuuu pake bangetttt

    BalasHapus
  18. Lanjut dongggg
    Plissss

    Tonggal satu part lagi kan????

    BalasHapus