Senin, 09 Juni 2014

Fujoshi Kanojo - Part 2


Hinata memutuskan pulang segera. Ia meminta maaf pada Koji karena tak bisa menyelesaikan membuat tugas mereka.  Koji berkata klo ia heran Yoriko bisa mencurigai teman pria pacarnya sendiri. Hinata berkata ia tak bisa menjelaskan lebih detail tentang yoriko.  Kojipun bersedia mengantar Hinata pulang dengan motornya.

Saat hinata bonceng koji, temannya itu berpesan “berpeganglah kuat-kuat” tangan Hinatapun  ditariknya untuk “memeluk” pinggang koji.  Kyaaaaaaaa.. klo diliat yoriko imajinasinya bisa liar niy.. hahahha

“hwaa.. jangan berkata hal seperti itu koji!” indra trauma fujoshi hinata langsung bereaksi mendengar perkataan koji itu.
  


Mereka berdua akhirnya sampai diapartemen Hinata. Tepat saat itu yoriko sedang keluar apartemen. Begitu melihat hinata pulang bersama koji, yoriko buru-buru berbalik untuk kembali kedalam rumah. Tapi hinata yang sudah melihatnya segera memanggil Yoriko.

“yoriko san” panggil Hinata dan melambaikan tangannya.
Yoriko lalu berjalan menghampiri hinata. Sementara koji turun dari motor besarnya.
Hinata menoleh pada koji dan tersenyum “ini yoriko.. dan ini koji” ucapnya memperkenalkan keduanya.

“senang bertemu denganmu” ucap yoriko.
“iya senang bertemu denganmu. Aku sudah melihatmu sebelumnya” balas koji.
“iya.. wah kau lebih cepat dari yang aku kira.. aku kira motor merah….”
“lebih cepat 3 x lipat!” sahut koji.

Yoriko lalu memperhatikan hinata dan koji yang sedang berpamitan.  Saat hinata memuji koji seperti tokoh hero char di komik dengan motor merahnya. Imajinasi yoriko langsung melayang. Ia membayangkan koji memakai kostum super hero. Saat koji pergi yoriko masih dalam dunia khayalnya yang mengantar tokoh char itu pergi. Yorikopun pingsan.
  


 Hinata  membawa yoriko masuk kedalam apartemennya.
“apa kau baik-baik saja?” Tanya hinata saat merebahkan yoriko dalam sofanya. “ahh jadi kau berimajinasi tentang aku dan koji?”
Hinata lalu duduk diujung sofa tempat yoriko dibaringkannya.

“ no comment” sahut yoriko.
Mata hinata menatap layar laptop yang masih menayangkan game porno yoriko “hah.. apa yang kau tonton!?” teriaknya melihat apa yang dilayar itu.

Yoriko takut laptop itu akan dibawa pergi hinata “jangan bawa pergi laptopnya.. aku akan membayarnya”
“aku tak akan menerimanya meski kau membayarku” kata hinata menutup laptopnya. Ia melihat ada komik BL di mejanya. “tapi kau tak akan menyimpan barang-barang seperti ini ditempatku kan?”

“hai sebase.. bacakan komik itu untukku dengan penuh perasaan ya..  dengan memainkan kedua peran itu. “ ucap yoriko tersenyum-senyum masih tidur disofa hinata.
“yang benar saja” gumam hinata sambil membuka komik BL itu.
“apa?” yoriko tak jelas gumaman hinata.
“tak apa” jawab hinata acuh masih membuka komik BL itu.

“sebase, katakan padaku… bagian apa yang kau gilai dari seorang perawat yang bertelinga kucing?” Tanya yoriko.
“jadi aku juga harus mengilai suster dengan telinga kucing?” sahut hinata tersenyum.
“iya kau terlihat sangat menyukainya saat  minggu lalu aku berpakaian seperti itu” kata yoriko.
“hah?” hinata terkejut dan tertawa “yang aku gilai bukan karena pakaian suster bertelinga kucing itu..  itu karena kamu.. atau 3D dari dirimu”
  


 “apa? Itu tak benar.. aku akan mengajarkan 2D padamu!” sahut yoriko marah dan bangun dari sofa. Singkatnya… yoriko akan mengajari tokoh 2D pada hinata agar cowoknya itu lebih mengerti dunianya. Ia menyebutkan beberapa tokoh yang akan diajarinya pada hinata. Sementara itu hinata yang sudah dapat masukkan dari koji dikampus tadi langsung setuju klo ia akan mulai belajar hal-hal yang disukai kekasihnya itu.

hinata sengaja menggoda yoriko dengan bilang klo ia akan belajar 2D, ero game (game porno), BL  sampai akhirnya ia mungkin tak akan merasakan perasaan apa-apa lagi untuk yoriko jika ia sudah terbuai dengan hal-hal itu.

yoriko terpancing dan diam agak lama “tidak.. aku tak suka ide seperti itu” ucap yoriko cemberut.

“itu kan kau yang menyarankanya” goda hinata yang tersenyum dibelakang yoriko.
“diamlah.. sudah ku bilang aku tak menyukai ide itu” ucap yoriko marah
“meski cinta 2D dan 3D?” goda hinata lagi.

“sudah berhenti membahasnya. Pikiran seorang wanita itu sangat rumit.”
“baiklah.. sebagai hadiahnya aku akan mengajarkan “3D” padamu sampai kau terhibur” bisik hinata.
“baiklah” angguk yoriko.

Hinata jadi heran melihat yoriko jadi tiba-tiba diam tak bersuara dan terlihat sedih.
“ada apa?”
“kau tak menganggapku orang yang aneh kan?” ucap yoriko pelan
“kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu?” Tanya hinata. Yoriko terdiam tak menjawab “ bukankah aku sudah berjanji dari awal klo itu tak masalah untukku? Dan tentu saja aku tak membencimu karena hal itu”

“dulu biasanya saat aku berpacaran aku selalu menyembunyikan hal ini darinya. Kami akan tinggal bersama.. tapi saat dia mengetahuinya.. suatu hari ia berkata.. klo aku orang yang aneh. Jadi aku juga berpikir klo suatu hari nanti kau akan tiba-tiba menghilang juga… aku takut.. gomen”

“itulah sebuah pelajaran cinta..” kata hinata tersenyum. Ia menyentuh tangan yoriko yang memakai cincin yang pernah diberikannya pada yoriko. Cincin yang pernah ditunjukkan yoriko pada teman-temannya di butle café.  “aku tak pernah memberikan cincin seperti ini sebelumnya.  Jadi tolonglah percaya kesungguhanku. “


Hinata jadi tak nyaman melihat yoriko masih terlihat sedih. Ia membalikkan tubuh yoriko agar berhadap-hadapan dengannya. Merekapun saling menatap.
“aku akan mengatakannya sekali lagi.  Aku tak peduli meski kau adalah seorang otaku atau fujoshi.  Aku mencintaimu, yoriko.”


Yoriko mencari kesungguhan dimata hinata. Dan ia jadi yakin kekasihnya itu bersungguh-sungguh. Yorikopun memeluk tubuh hinata dan menyandarkan kepalanya dibahu kekasihnya itu. Hinatapun jadi lega dan menepuk punggung yoriko lembut.



Yoriko mengajak hinata pergi ke sebuah tempat lagi. Disana sedang berlangsung pertujukan konser simfoni toko Sebastian. Seperti biasa para wanita sudah histeris menunggu pertunjukkan yang diimajinasikan mereka.

Begitu pembawa acara yang merupakan pemeran dubbing BL anime masuk para wanita langsung histeris. Hinata yang bertugas menjaga anak michi berdiri paling belakang. Ia ingin sekali segera meninggalkan tempat itu.

Dalam hayalan Yorikokeduanya seperti sedang bermesraan didepannya. Seperti biasa klo imajinasinya melayang yoriko akan pingsan.
  


Yoriko mengajak hinata berkencan  pergi ke toko cosplay. Ia pengen mencoba baju semuanya. Ia bahkan meminta hinata juga mencobanya tapi hinata menolak. Yoriko berganti pakaian cosplay dan menunjukkannya pada hinata yang gugup dan menjawab klo yoriko keren.


Mereka merasakan kebahagian saat-saat kebersamaan mereka dimanapun.
Mereka sekarang juga tinggal bersama .koleksi BL yorikopun sudah berpindah ke apartemen hinata. 
  




Lambat laun otak hinata akhirnya terpengaruh juga. Saat ia melihat seseorang memakai pakaian santa dan seseorang lain memakai pakaian rusa kutub, hinata mencoba dubbing memerankan kedua orang itu sebagai pasangan BL.


Saat hinata mencoba suara-suara BL antara santa dan rusa tiba-tiba koji datang. Hinata terkejut dan berkata klo ia keracuan otaku atau minumannya ada racunnya jadi ia seperti itu. koji hanya melihat tingkah temannya itu dengan heran.
  


 Dikantor yoriko, ia mendapat kabar yang sangat mengejutkannya. Ia harus pindah London.  Yoriko pulang dengan lesu.
  


Dirumah hinata sedang memasak saat yoriko datang. Ia memakai apron dan jepit rambut. 
Hinata menunjukkan jas dan rompi yang dibelinya pada yoriko tapi ia merasa yoriko sedang tidak bersemangat jadi tidak merespondnya seperti biasanya.  Bahkan yoriko lupa membeli brokoli untuk makan mereka.
  


Yoriko masuk ke kamar dan membuka tas belanja kostum cosplay yang dibelinya. Yoriko lalu memutuskan mandi dulu. Yoriko berendam ke bathtub dengan membawa sebuah buku sejarah tebal milik hinata.

Yoriko memanggil hinata untuk bertanya cara membaca sebuah kata di buku sejarah itu. Hinata buru-buru masuk ke kamar mandi dan ia langsung terkejut yoriko mandi dengan membawa buku sejarah yang sangat berharga baginya. Ia meminta yoriko jangan membacanya dikamar mandi seperti itu karena akan basah. Kata basah langsung diterjemahkan yoriko ke “basah” yang lain.  #dasar fujoshi

HInata menyanggah bukan itu maksudnya, ia tak  ingin bukunya itu basah. Yoriko tak mengubris hinata dan terus membaca di bathtub. Ia bertanya makna Gyoko dibuku itu. Hinata menjawab gyoko berarti kebahagian yang tak terduga.

Yoriko langsung terdiam mendengar arti itu. yoriko langsung terlihat sedih “hei… kamu itu tinggi, tampan dan pintar dan baik.. dank au kadang memakai kacamata..  kau pasti popular diuniversitas dan lainnya…”

“kenapa tiba-tiba berkata seperti itu? ada apa?”
Yoriko tiba-tiba mencium bau sesuatu “hum.. sepertinya.. bau.. sesuatu.. yang terbakar”
“hah.. kejuku…!” teriak hinata teringat klo ia sedang memasak.  Hinata langsung berlari ke dapur.



Saat hinata sudah menyelesaikan masalahnya, yoriko memanggilnya lagi untuk membawakan minuman.  Hinata buru-buru mengambilkan minuman untuk yoriko dan membawanya ke kamar mandi.

Setelah memberikan minuman itu, hinata keluar dari kamar mandi. Baru saja mentup kamar mandi, yoriko sudah memanggilnya lagi. “sebase…”
Hinata terlihat kecapean meladeni yoriko. Tapi ia dengan patuh masuk ke kamar mandi lagi.
“ya?”
“umm.. aku merasa buku ini buku yang bagus.” Kata yoriko.
“ada apa denganmu? Kau terus memanggil  dan memanggil dan memanggil.. “
“hei.. emang salah? Kau kan pelayan dapur”

“yoriko.. hidup kita tidak bisa jadi mainan sepanjang waktu. Untuk sekarang aku bisa melakukannya tapi aku rasa aku tak bisa melakukan hal ini selamanya” ucap hinata dan menutup pintu kamar mandi dan pergi.



“tunggu sebase.. sebenarnya ada sesuatu yang ingin aku beritahukan padamu” ucap yoriko tanpa sengaja buku hinata yang dipegangnya jatuh ke dalam air..”ahhhhhhhhhhhhh..!!!!!”
Hinata langsung buru-buru membuka pintu kamar mandi “ada apa sekarang?!” katanya kesal.

Wajah hinata langsung kaget melihat buku sejarahnya dipegang yoriko dalam keadaan basah. Mata hinata langsung melotot melirik yoriko seperti berkata “sudah aku bilang kan?”
Yoriko melihat tatapan mata hinata jadi merasa sangat bersalah.
  


 Selesai mandi yoriko memakai cosplay baju maid-sama mengimbangi baju pelayan hinata.
“ah tidakkkkk” gerutu hinata kesal sambil mengerikan buku sejarahnya dengan hairdryer.
“maaf tuan..” ucap yoriko
“berhentilah kau memanggilku tuan.. “
“kenapa?”
“itu membuatku tidak nyaman. “
“pokoknya tuan!. aku benar-benar kedinginan dengan gaun ini.. hangatkan aku tuan” kata yoriko memelas.

Demi menyenangkan kekasihnya, hinata langsung bersikap seperti tuan dengan suara yangdibesar-besarkan “ apakah itu sikap yang benar untuk meminta tolong pada tuanmu?” ucap hinata dan menghentikan hairdryernya.

“aku sangat dingin.. jadi cepatlah tuan.. berhentilah berbicara dan hangatkanlah aku!” rengek yoriko lagi dengan manjanya.

Hinata kalah mendengar pacarnya manja seperti itu “iya.. iya.. iya.. iya..”
“cepatlah.. aku kedinginan “ rengek yoriko.

Hinata masuk kekamar dan mengambilkan selimut. “nyonya sangat manja.. “ ucapnya dan menyelimutkannya ketubuh yoriko.

“aku kedinginan! Dan kau hanya perlu menjawab “iya” sekali saja tuan.”
“kau hanya ingin mengatakan “tuan” terus ya?”
  


Yoriko meraih tangan hinata yang masih dibahunya agar memeluk tubuhnya. Hinata merasa heran dengan sikap yoriko yang tiba-tiba manja seperti ini. ia memeluk yoriko erat.
“apakah kau masih kedinginan?” Tanya hinata

“aku mungkinnn… akan pindah ke London untuk bekerja tuan.” Ucap yoriko tiba-tiba.
“heih?” hinata terkejut

“seorang wanita yang sukses akan mengikuti mimpinya kan tuan?” kata yoriko. Hinata masih bingung dengan pemberitahuan yoriko itu jadi ia hanya terdiam.”cukup menakjubkan ya?”
“ummm.. London?”

“aku bergabung dengan perusahaan  dan berharap mungkin bisa bekerja diinggris suatu hari nanti. “
“ah.. saat kau mengatakan “mungkin” itu.. jika kau pergi, kapan kau perginya?”  Tanya hinata
“bulan depan”
“bulan depan?” hinata terkejut secepat itu.
“lalu kapan kau akan kembali?” Tanya hinata lagi
“aku tak tau… mungkin selamanya.”
“selamanya?selamanya???” Tanya hinata meyakinkan

“aku juga tak tau.. aku mungkin akan kembali 2 atau 3 tahun. Dan lagipula aku juga belom memutuskan apakah aku akan pergi.”
“kenapa kau tidak katakan padaku sebelumnya?”
“sekarang aku sudah bilang padamu.”
“kau tak pernah memberitahuku…  tentang mimpi yang penting ini. kenapa kau tidak memberitahuku tentang hal itu sampai sekarang? Mengapa?”
“aku masih berpikir akan pergi atau tidak.”

“tapi.. kau telah memiliki mimpi ini untuk waktu yang lama kan? Mimpimu ini.. kita bicara tentang hidupmu. Kau tak bisa pasrah begitu saja. ”
“sampai sekarang.. aku masih belum memutuskan akan pergi atau tidak” sahut yoriko
“tapi kau telah bekerja keras untuk mimpi itu..”
“sudah aku bilang aku masih belum memutuskan!” seru yoriko marah karena hinata terus berbicara tentang mimpinya.



“maaf…”
Yoriko berbalik dan menatap hinata “hei.. apakah menurutmu aku harus pergi?”
“apa?”
“jadi menurutmu semakin cepat lebih baik kan? Begitulah tampaknya.. seolah-olah kau jadi lega bila aku pergi.”
“itu tidak benar” bantah hinata

“jauh dilubuk hatimu kau pikir aku orang aneh karena aku seorang fujoshi..”
“aku tak pernah berkata seperti itu…” bantah hinata lagi yang tak mengerti kenapa yoriko jadi salah mengerti maksudnya mendorong yoriko mengejar mimpinya.

“kau ingin pacar yang normal,  bukan seorang fujoshi aneh yang mengganggu!” seru yoriko.
“sebenarnya kau ini kenapa!!?” teriak hinata marah “apa itu yang kau pikirkan tentang aku? Klo aku berpikir seperti yang kau katakan itu?”

Yoriko terdiam lalu ia bangkit berdiri dan melepas bandu pelayannya. Ia masuk ke kamar dan mengambil tas “aku akan pergi” pamitnya sambil berjalan kea rah pintu keluar.
“yoriko-san” panggil hinata. Tapi yoriko tetap pergi.


Bersambung...




Tidak ada komentar:

Posting Komentar