Mendengar Miyuki tidak pulang semalaman Souhei menjadi panik, ia teringat kejadian sebelumnya, saat ia dan Miyuki bertengkar. Ia naik sepedanya dengan cepat menuju sekolah. Ia menuju ruang ganti soccer club dan meminta bantuan Arata dan Takeru utk ikut mencari Miyuki. Mereka bertiga berpencar mengelilingi sekolahan sampai ke lantai atas sekolahan tapi Miyuki tidak ada disana. Dari penjaga sekolahan mereka tau klo Miyuki barusan saja memang ada di sekolahan. Arata bertanya pada Souhei “apakah ada tempat kenangan kalian berdua?” Souhei langsung ingat sebuah tempat. Ia segera berlari dan naik sepedanya lagi.
Miku menelepon Hayato “ aku belom mendapat kabar dari mereka, mungkin mereka belum menemukannya” “oh begitu ya” jawab Hayato pelan
“aku heran dengan apa yang terjadi pada Miyuki-chan. Souhei bilang sebelum kejadian ini ia dan Miyuki bertengkar” lanjut Miku dengan kuatir. Hayato melamun ia teringat bagaimana bahagianya dan akrabnya saat Miku dan Souhei bersama.
Souhei akhirnya sampai di gerbang sebuah kuil dan saat masuk ke pelataran kuil ia menemukan Miyuki disana. “Miyuki..!”teriak Souhei dan berlari memeluk Miyuki.
Souhei memandang wajah Miyuki dan menarik nafas lega“syukurlah.. apa yang kau lakukan ini”tanya kuatirnya.
“aku sudah menunggu Sou-chan. Aku pikir kau tidak akan menemukanku”
“jangan tiba-tiba menghilang tanpa bicara apa2!”seru Souhei
“tapi kau akhirnya menemukanku..”
Miku pergi ke restoran tempat Hayato bekerja dan Hayato menyambutnya. “selamat datang”
“aku dapat telepon dari Takeru dan dia berkata klo mereka sudah menemukan Miyuki-Chan. “ “syukurlah klo begitu. Apa kau ingin minum sesuatu?”
“iya.. “ Hayato mempersilahkan Miku duduk. Dengan tersenyum senang Miku berkata “ Souhei pasti sudah tenang”
Hayato melihat expresi wajah bahagia Miku dengan getir. Miku memandang Hayato yang terdiam dengan pandangan penuh tanda tanya.
“jadi sebenarny orang yang kau kuatirkan adalah Souhei..”ucap Hayato memandang Miku kecewa. Miku kaget “.. tidak begitu”
“Miku... kau... “ Hayato tidak jadi melanjutkan kata-katanya.
“ada apa?”tanya Miku gelisah melihat ekspresi wajah Hayato. Hayato meninggalkan Miku yang tidak mengerti dengan eksperi wajahnya . “Hayato...???”
Souhei dan Miyuki berjalan-jalan di kuil dan teringat bahwa itu tempat pertama kali mereka berkencan. Souhei berkata , ia sangat bahagia saat akhirnya Miyuki mau diajaknya ke kuil tersebut.
Flash Back
Souhei dan Miyuki berdiri bersebelahan dan berdoa di kuil itu. Miyuki yg selesai berdoa lebih dulu memandang wajah Souhei yang masih berdoa.
Saat Souhei selesai berdoa miyuki bertanya “kau menyampaikan doa permohonanmu ya?”
“Itukan permohonan tapi ucapan terima kasih”
“apa karena permohonanmu terkabul?”
‘iya” angguk Souhei
“apakah itu?”tny Miyuki. Souhei tersenyum malu-malu.
“apa itu.. aku ingin tau?”
“saat itu aku berharap Hayato, Miyuki dan aku bisa satu sekolahan dan aku harap agar Miyuki bisa jadi pacarku”
Kembali ke masa sekarang
Seperti saat dulu keduanya berdoa bersebelahan. Kali ini Souhei berdoa lebih cepat. Souhei memperhatikan Miyuki yang berdoa disampingnya.
”apa permintaanmu saat ini?”tny Souhei “...apa kau tidak mau mengatakanya lagi seperti saat dulu?”
“aku berharap agar permohonanku yang dulu dilupakan saja”
“permohonanmu yang dulu itu apa?”
“aku ingin bersama Sou-chan selamanya”gumam lirih Miyuki.
Souhei terkejut mendengarnya “tapi kenapa kau membatalkannya tadi?”
“Sou-chan.......... kita putus saja ya...”kata Miyuki menatap tajam Souhei. Souhei kaget mendengarnya. Miyuki berjalan keluar dari kuil.
“tunggu.. kau jangan memutuskannya sendiri”
“itu sudah keputusanku..”
“kita berdua kan yang menjalaninya.. aku masih ingin tetap bersama Miyuki mulai sekarang. Aku akan berusaha agar Miyuki mencintaiku lagi”
Miyuki menangis mendengarnya dan menghentikan langkahnya.
Miyuki menangis mendengarnya dan menghentikan langkahnya.
“kau tak perlu melakukannya.. aku tidak ingin Sou-chan memaksa dirimu sendiri”
“meski aku harus berusaha kuat aku akan tetap bersama Miyuki..” teriak Souhei meyakinkan Miyuki
“aku tidak menyukainya!” teriak Miyuki
“kenapa bgt?”tny Souhei
“karena itu bukan diri Sou-chan yang sebenarnya!.. apapun yang kau lakukan, Sou-chan harus menjadi dirimu sendiri ”
“Miyuki..”
“kau hanya mencoba untuk menjaga janjimu untuk tetap disisiku selamanya kan?... kau tidak ingin menghiyanatiku, jadi kau berusaha membuang perasaanmu sendiri kan? bahkan perasaanmu yang sebenarnya sudah tidak bersamaku lagi. .....Bodoh..! kau seperti orang yang bodoh... tapi aku suka Sou-chan yang seperti itu"
Souhei terdiam menahan tangis mendengar kata-kata Miyuki. Sepertinya perkataan Miyuki benar, jadi Souhei merasa bersalah pada Miyuki. Miyuki menahan airmatanya yang mulai menetes dan melanjutkan perkataannya.
“........... Aku berpikir tidak akan baik jika itu bukan sou-chan. Aku berpikir aku tidak bisa hidup tanpa Sou-chan. Tapi aku mengerti... sekarang aku akan berdiri dengan kakiku sendiri. Itulah sebabnya.. sekarang aku baik-baik saja. Sou-chan waktu kebersamaan kita selama ini tidak sia-sia kan?”
“iya.. “jawab Souhei lirih “Miyuki........ maafkan aku” Souhei berkata penuh penyesalan. Airmata miyuki semakin deras mengalir.
Souhei mengantar Miyuki sampai disebuah jembatan “ayo kita berpisah dengan senyuman”kata Miyuki sambil memaksakan sebuah senyuman dibibirnya. Meski mencoba tersenyum souhei ttp saja tidak bisa tersenyum “itu tidak mungkin..”kata souhei
“ini saatnya kau memaksakan dirimu sendiri.” Souheipun memaksakan tersenyum “kau benar..”kata Suohei saat berhasil tersenyum.
“selamat tinggal Sou-chan”
“selamat tinggal miyuki” kata keduanya dengan senyum paksaan dibibir mereka. Saat Miyuki akhirnya berbalik dan berjalan menjauh, souhei langsung menangis begitupun Miyuki.
“selamat tinggal Sou-chan”
“selamat tinggal miyuki” kata keduanya dengan senyum paksaan dibibir mereka. Saat Miyuki akhirnya berbalik dan berjalan menjauh, souhei langsung menangis begitupun Miyuki.
Saat Miku pulang kerumah ia melihat Souhei berdiri mematung ditempat parkir sepeda. Souhei terkejut “ehh.. selamat datang” sapanya pada miku
“apakah Miyuki –chan baik-baik saja? Kau sdh menemukannya kan?”
Souhei terkejut menjawabnya “ohhh.. iya .. dia baik-baik saja.. maaf sdh membuatmu kuatir”
“it’s okay..”jwb Miku.
Takki san tiba-tiba keluar dari rumah
“takki san, kau akan kemana?”tny souhei tiba-tiba
“aku akan ke toko”
“yaaa.. aku pikir sejak dari tadi, kaosmu itu keren juga ya.. cocok dengan Takki san”perkataan Souhei yang aneh dan tiba-tiba itu membuat Takki san dan Miku jadi keheranan dengan tingkah souhei yang beda dari biasanya.
Takki menjawab dengan msh heran “aku akan memberikannya padamu klo kau suka.”
Souhei hny tersenyum dan segera masuk ke rumah meninggalkan Takki san dan Miku yang bengong melihatnya.
“apakah Miyuki –chan baik-baik saja? Kau sdh menemukannya kan?”
Souhei terkejut menjawabnya “ohhh.. iya .. dia baik-baik saja.. maaf sdh membuatmu kuatir”
“it’s okay..”jwb Miku.
Takki san tiba-tiba keluar dari rumah
“takki san, kau akan kemana?”tny souhei tiba-tiba
“aku akan ke toko”
“yaaa.. aku pikir sejak dari tadi, kaosmu itu keren juga ya.. cocok dengan Takki san”perkataan Souhei yang aneh dan tiba-tiba itu membuat Takki san dan Miku jadi keheranan dengan tingkah souhei yang beda dari biasanya.
Takki menjawab dengan msh heran “aku akan memberikannya padamu klo kau suka.”
Souhei hny tersenyum dan segera masuk ke rumah meninggalkan Takki san dan Miku yang bengong melihatnya.
Malam harinya karena tidak bisa tidur Souhei duduk diteras rumah melamun. Takki san jg pergi ke teras dan melihat Souhei duduk sendirian langsung duduk disampingnya.
“aku merekomendasikan kaset ini untukmu.” Kata Takki menyapa souhei sambil mengulurkan cd gamenya.
“aku tidak pernah bermain game..”
“jika kau ingin membersihkan pikiranmu kau harus bermain games. Aku tidak punya cd romantis. Souhei kau seperti karakter favoritku, masao. Masao berpura-pura baik-baik saja setelah putus dengan pacarnya seperti souhei sekarang ini”
Souhei terkejut krn Takki tau keadaannya.
“... maaf jika aku salah mengira.. “
Souhei yang terdiam akhirnya berkata seperti mengiyakan perkataan Takki. “bolehkah aku meminjam kasetmu?”
“jika souhei-kun laki-laki dewasa, aku sdh pasti mentraktirmu bir..”
Souhei terdiam menahan kesedihannya. “disaat seperti itu.. maukah kau mendengarkanku sbntr?”
“tentu saja”jawab Takki san
“aku tidak pernah bermain game..”
“jika kau ingin membersihkan pikiranmu kau harus bermain games. Aku tidak punya cd romantis. Souhei kau seperti karakter favoritku, masao. Masao berpura-pura baik-baik saja setelah putus dengan pacarnya seperti souhei sekarang ini”
Souhei terkejut krn Takki tau keadaannya.
“... maaf jika aku salah mengira.. “
Souhei yang terdiam akhirnya berkata seperti mengiyakan perkataan Takki. “bolehkah aku meminjam kasetmu?”
“jika souhei-kun laki-laki dewasa, aku sdh pasti mentraktirmu bir..”
Souhei terdiam menahan kesedihannya. “disaat seperti itu.. maukah kau mendengarkanku sbntr?”
“tentu saja”jawab Takki san
“aku sangat mencintai Miyuki. Dia tidak berkata apa-apa dan hanya berada disisiku saat aku ada masalah berat. Tapi aku tidak melakukan apa-apa ketika akhirnya aku membuatnya merasakan itu. Bahkan aku berjanji pdnya bahwa aku akan bersama Miyuki selamanya. Tapi itu bukan kebohongan, aku pikir aku tidak akan berubah. Meskipun aku sudah memaksakan diriku sendiri, aku ingin tetap memegang janjiku.”
“souhei-kun jika orang tidak berubah, maka mereka tidak akan maju. Saat kita berubah maka kita akan disakiti dan menyakiti orang lain. Kita rasakan sakit itu dan menyembuhkan rasa sakit itu. Itulah perjalanan hidup. Itu yang aku dpt dr rurika (manga idola takki san)”kata takki san menghibur Souhei.
Tangisnya pun pecah “maaf..” kata Souhei yang menangis . Takki merangkut Souhei dan ikut sedih. Miku yang mendengarnya ikut menangis merasakan kesedihan souhei.
“souhei-kun jika orang tidak berubah, maka mereka tidak akan maju. Saat kita berubah maka kita akan disakiti dan menyakiti orang lain. Kita rasakan sakit itu dan menyembuhkan rasa sakit itu. Itulah perjalanan hidup. Itu yang aku dpt dr rurika (manga idola takki san)”kata takki san menghibur Souhei.
Tangisnya pun pecah “maaf..” kata Souhei yang menangis . Takki merangkut Souhei dan ikut sedih. Miku yang mendengarnya ikut menangis merasakan kesedihan souhei.
Pagi harinya Souhei dan Miku sama-sama berdiri didepan balkon kamarnya masing-masing.
“ayo kita pergi bersama.”
“ehh??/”
“kita ajak Takki san dan yang lain jg.”
“kenapa tiba-tiba?”
“maaf.. kemarin tanpa sengaja aku mendengar pembicaraanmu dengan Takki san.”
Souhei grogi dan salah tingkah dan menjawab dengan bercanda “sheeshh,.. kau ini penguping ya?” “apakah ada yang bisa aku bantu?”tanya Miku
“terima kasih.. aku baik-baik saja”jawab Souhei tersenyum.
“ayo kita pergi bersama.”
“ehh??/”
“kita ajak Takki san dan yang lain jg.”
“kenapa tiba-tiba?”
“maaf.. kemarin tanpa sengaja aku mendengar pembicaraanmu dengan Takki san.”
Souhei grogi dan salah tingkah dan menjawab dengan bercanda “sheeshh,.. kau ini penguping ya?” “apakah ada yang bisa aku bantu?”tanya Miku
“terima kasih.. aku baik-baik saja”jawab Souhei tersenyum.
Souhei menerima telpon dari ibunya dan mengangkatnya. Miyuki berjalan masuk ke kamarnya.
“ya ibu.. ya,aku baik-baik saja.. apa? Pulang? Kau ingi aku tidak kost lagi? Seru souhei.
Miku yang masih berjalan terkejut mendengarnya dan berbalik melihat Souhei. Souheipun langsung melihat Miku. “souhei akan pergi.....” kata hati Miku
“ya ibu.. ya,aku baik-baik saja.. apa? Pulang? Kau ingi aku tidak kost lagi? Seru souhei.
Miku yang masih berjalan terkejut mendengarnya dan berbalik melihat Souhei. Souheipun langsung melihat Miku. “souhei akan pergi.....” kata hati Miku
NB : mengenai perpisahan Souhei dan Miyuki ga tau mo bilang apa. Tapi Miyuki benar jg siy, ga mau tersakiti dan menyakiti Souhei lebih dalam. Cinta tidak bisa dipaksa juga. Tapi.... melihat preview selanjutnya... huaaaaa.... (nangis 1 ember....* ember mainan anak-anak!) menyedihkan sekaleee...
Kapan akan dlanjutkan 2 ep lagi?^^ pengen tau ending ny.
BalasHapusthank u
iya soalnya dah ada kata2 embernya tuh...hu...hu...hu....
BalasHapushihihi... itu bahasa lebay krn kasian ma Hayato aja.. :D
BalasHapusMiyuki lebih faham dengan perubahan sikap ya...
BalasHapus