Kamis, 01 Januari 2015

Say "I love You" - Sukitte Ii Nayo - Part 3


Upacara penerimaan murid baru.  Mei dkk sekarang sudah kelas 2. Pengumuman pembagian kelas sudah terpasang ternyata asami dan mei berbeda kelas. Aiko datang dan asami langsung menyampaikan kekecewaannya terpisah dari keduanya.

Aiko lalu bergosip soal siswa baru kelas 1 yang menarik karena rambutnya dicat pirang. Saking penasarannya mereka bertiga pergi ke kelas 1 tempat cowok berambut pirang itu berada.


Mereka bertiga memperhatikan dalam kelas dan melihat cowok itu. aiko langsung memuji ketampanan cowok itu. saat sedang memperhatikan kedalam tiba-tiba yamato datang mengejutkan ketiganya.

“kalian sedang apa?” Tanya yamato menatap pacarnya.
“yamato selamat pagi” sapa asami.
“pagi” jawab yamato.

Yamato lalu melihat kedalam untuk tau apa yang sedang dilihat ketiganya. Betapa terkejutnya yamato melihat cowo berambut pirang yang dikenalnya itu. cowok itu juga menoleh dan terkejut melihat yamato.
“yamato?”
“kai?”


Yamato memberitahu mei siapa sebenarnya cowok itu.
“mei, aku pernah cerita tentang orang yang gagal aku lindungi kan? Orang itu adalah kai”
“orang itu?”
Yamato mengangguk.


Yamato bertanya pada Kai kenapa dia masih kelas 1. Kai menjawab klo ia harus mengulang kelas karena kesibukannya melatih tubuhnya agar dia kuat. Yamato bertanya apa kai sudah memaafkannya? Kai justru heran apa salah yamato karena ia tidak pernah merasa yamato bersalah padanya. Yamato lega Kai tidak membencinya karena tidak melindungi kai saat di tindas dulu.

Yamato masih terkejut dengan kedatangan kai ke kota mereka lagi. kai menjawab ia datang karena ada urusan yang ingin diselesaikannya.


da seorang siswi kelas kai yang bertanya pada kai apa kai berteman dengan yamato. Kai bertanya apa gadis itu menyukai yamato?
Gadis itu mengakuinya tapi ia tak bisa berbuat apa-apa karena yamato sudah punya pacar. Kai penasaran dan bertanya siapa pacar yamato. Gadis itu agak lupa nama pacar yamato dan menjawab namanya sepertinya Yui tachibana.



Mei mendengar pintu toko rotinya telah dibuka seseorang, meipun menyapa customernya tapi ia terkejut melihat orang yang datanng itu adalah Kai.
“oh yang tadi pagi, teman yamato. Siapa namamu?” Tanya kai 

"ttachibana...."

tiba-tiba ia langsung menyebut “yui tachibana?”tebaknya.

“mei tachibana.” Sahut mei membetulkan namanya.



Mereka lalu berbicara didepan toko roti. “apa kau pacar yamato?”
Mei mengangguk “ya.”

“aku mendengar dari orang-orang kau pernah jadi korban penindasan. “
“lalu?apa yang ingin kau bicarakan?” Tanya mei

“membalas dendam pada mereka yang menindasmu, hajar sampai babak belur. Kau pasti ingin balas dendam kan? Aku mengerti perasaanmu. Aku juga pernah ditindas. Aku melatih tubuhku untuk membalas mereka. Aku bersumpah untuk menghajar mereka suatu hari dengan berlatih selama 1 tahun. Jadi aku kembali kesini . sekarang aku tak akan kalah oleh mereka.”

“aku tak ingin membalas dendam pada mereka. “ sahut mei. Kai terkejut.
“apa?”

“membalas mereka sama saja melakukan apa yang mereka lakukan. Apa kau bisa dengan bangga memberitahu rencanamu pada orang lain? Apa kau bisa memberitahu yamato?”
Kai terdiam.

“kau memberitahuku karena aku juga pernah jadi korban. “ mei menoleh pada kai dan tersenyum “ waktu istirahatku sudah habis. “
Mei lalu masuk ke dalam toko meninggalkan kai yang merenungkan ucapannya.


Kai pergi ke gym untuk melatih tubuhnya. Tanpa sengaja luka bekas bully temannya terlihat dan kai jadi teringat kejadian yang menyakitkan itu.
Kai pergi menemui mei yang akan menutup toko.
“aku akan membalas mereka.” Ucap kai pada mei.
Mei hanya diam menatap kai yang seperti tak tergoyahkan itu.


Esok harinya kai menunggu didepan sebuah SMA. Ia melihat satu persatu siswa yang keluar dari sekolahan itu untuk mencari sosok yang sudah ditunggunya.
Kai melihat seorang cowok yang dikenalinya. Ia segera berjalan mendeati cowok yang berjalan seorang diri itu.
Kai menghadang didepan cowok itu tapi sepertinya ia lupa dengan wajah kai dan permisi pergi.
Kai terbengong melihat cowok itu pergi.



Disekolah kai bercerita pada mei berdua dihalaman sekolah tentang teman yang pernah membullynya ternyata lupa padanya.
“sebelum bertemu dengannya langsung , aku ingin membuatnya babak belur. “
“kau punya rasa percaya diri yang besar untuk bertemu mereka langsung. Aku iri padamu” puji mei
“benarkah?” Tanya kai menatap mei lekat
Mei mengangguk “ ya”

Pandangan mata kai tak pernah lepas dari wajah mei membuat mei jadi salah tingkah ditatap demikian dekat dan lekat.
Kai jadi tersadar dan menatap ke tempat lain.

“aku akan mengakhiri semuanya. Aku akan melupakan semua kejadian masa lalu.” Ucap kai.
Mei tersenyum lega mendengarnya.


Dari lantai atas ternyata asami memperhatikan keduanya. Yamato yang lewat penasaran melihat apa yang sedang diperhatikan asami.
“kau lihat apa?”
“mei-chan dan kai-un sepertinya akrab. “
“sepertinya” sahut yamato memperhatikan mei dan kai yang sedang tersenyum dihalaman sekolah.


Pulang sekolah mei dkk pulang bersama termasuk kai ikut dalam bis yang sama.
Mereka pergi bersama ke tempat karaoke. Kai heran melihat masashi dan aiko yang selalu bertengkar hal yang sepele. Yamato memberitahunya klo keduanya memang selalu begitu.
Mei terkejut saat tangan yamato terus memegang tangannya didalam ruang karaoke itu.


Setelah beberapa saat mei keluar ruangan. Ia heran melihat kai duduk diluar ruangan. Ia lalu duduk disebelah kai.
“aku tidak suka karaoke” aku kai
“oh kau juga” ucap mei.
“mei juga?”
Mei mengangguk “iya”

“rasanya aku tidak bisa bernafas diruang sempit begitu. Aku juga tidak suka ditatap banyak orang. Aku tidak bisa bermain dengan sekelompok orang. “

“sama seperti aku” kata mei tersenyum.

“aku lebih suka bermain sendiri dengan temanku. Rasanya aneh klo berkelompok. Lebih nyaman kalau hanya dengan 1 orang. “ ucap kai menunduk.
“aku mengerti. “ jawab mei.

“tapi aku merasa bersalah pada yang lainnya. “ kata kai lagi.
Mei menoleh pada kai “itu aku juga mengerti”


“tapi kau berjuang sangat keras. Berpacaran dengan yamato pasti membuatmu dimusuhi banyak orang. Disekolah pun tidak lepas dari tatapan mereka. Kau hebat sekali.”

“tapi aku ingin mengubah diriku.  Pacar yang terkenal.. pasti aneh kalau punya pacar yang tidak manis sepertiku. Aku ingin jadi orang yang pantas untuknya. “ ucap mei pelan.

“mei tidak kedengaran.”  Kata kai yang tidak jelas dengan ucapan mei yang sangat pelan itu.

“memalukan tau” mei menolak mengulang ucapannya.

“ah kau ingin menjadi gadis manis? Bukan begitu?” Tanya kai atas perkataan mei tadi.

Yamato keluar ruangan untuk mencari mei dan kai yang keluar sangat lama. Ia terkejut melihat keduanya terlihat akrab duduk bersisian.  Ia tidak jadi mendekati keduanya dan bersembunyi mendengarkan keduanya.


“pacar yang pantas untuknya a.. hmmm yamato keren sekali bukan?”
Mei mengangguk. Posisi duduk mereka begitu dekat dan yamato bisa melihat kai melihat mei begitu lekat.

“manis itu banyak macamnya” kata kai
“macam?”
“menurutku kau manis dengan caramu sendiri. “ ucap kai
Mei mengangguk “tapi jangan beritahu hal ini pada yamato. Memalukan.”

“kalau aku meskipun pacarku tidak punya daya Tarik sama sekali selama aku menyukai sifatnya aku bisa melakukannya.” Kata kai
“melakukannya? Melakukan apa?” Tanya mei tak paham.

Kai tersenyum dan menepuk bahu mei sebelum bangun. Ia terkejut saat melihat yamato berdiri tidak jauh dari mereka.

“yamato..”
“kami sudah hampir selesai” kata yamato dengan dinginnya. Mei yang mendengarnya lalu masuk kedalam ruangan lagi bersama yamato dan kai.


Pulangnya yamato bertanya pada mei “apa yang kalian bicarakan barusan?”
“bukan apa-apa.. aku terlalu malu mengatakannya. “ jawab mei

“tapi kau bisa memberitahunya pada kai?” sindir yamato dengan dinginnya.
Mei heran yamato marah padanya.
Yamato lalu merangkul mei dan menciumnya dengan posesif. Mei melepaskan diri dari ciuman yamato dan pelukannya.


“mei…” ucap yamato yang kalut. 
Ia lalu memeluk tubuh mei dengan erat.
“kau jangan meninggalkanku..” bisik yamato di telinga mei.
“aku tidak akan meninggalkanmu” sahut mei.
Yamato lalu melepaskan pelukannya dan menarik tangan mei untuk pergi.


Ditempat kerja part timernya mei gelisah dengan apa yang sebenarnya terjadi pada yamato. Ia sampai tak menyadari kai yang berjalan masuk ke toko.
“mei apa yang terjadi?” Tanya kai.
“ah kai-kun”
“kau terus menerus menggosokkan baki sampai tidak sadar aku masuk. “
Mei tersenyum malu.

Teman kerja mei memberitahu kai klo roti kesukaan kai sudah habis. Kai sedikit kecewa. Wanita itu lalu memberitahu mei klo mei boleh pulang .


Mei lalu pulang bersama kai.
“apa setelah ini kau bertemu dengan yamato?” Tanya kai.
Mei menggeleng “tidak. Kami tidak ada janji jadi tidak bisa bertemu begitu saja.”

“kalau aku pasti aku ingin bersama dengan orang yang aku suka sepanjang waktu. “ kata kai
“begitukah?” mei tersenyum.

“untuk itulah aku menemuimu” ungkap kai menghentikan langkah kakinya.
Mei terkejut dan menoleh pada kai “heih?”

“aku menyukaimu mei” ucap kai. Mei kaget mendengar ungkapan perasaan kai yang tiba-tiba itu jadi ia hanya terbengong mematung.


“kau mematung” kata kai mencoba bercanda “maafkan aku tapi aku serius. “
Kai lalu mengambil sesuatu dari saku celananya dan memberikannya pada mei “ini tiket konser akhir bulan ini. aku pikir menontonnya bersamamu pasti menyenangkan. 

Pertimbangkanlah” kai menaruh tiket itu di telapak tangan mei. “aku ke stasiun dulu” pamit kai dan pergi.
“tunggu kai-kun.” Panggil mei. Kai menoleh dan memperhatikan mei.


Nakanishi melihat yamato yang terlihat sangat serius dari biasanya.
“yamato kau terlihat serius” goda nakanishi.
“jangan menggangguku” sahut yamato.

“kau sedang marah ya? akhir akhir ini kau tidak bersama tachibana. Apa terjadi sesuatu?”
“tidak” jawab yamato segera.

“banyak cewek yang mengkhawatirkanmu. Menyenangkan sekali jadi orang yang terkenal.” Celoteh nakanishi.

Yamato tertunduk dan menghela nafasnya ‘sebenarnya aku bingung. Kalau pacarmu membicarakan sesuatu dengan pria lain tapi menyembunyikannya darimu, apa yang akan kau lakukan?”

“tergantung apa yang mereka bicarakan dan dalam kondisi situasi seperti apa.” Jawab nakanishi. 


Tiba-tiba nakanishi tertawa.

“kenapa kau tertawa?
“aku sih tidak peduli tapi karena dia orang yang penting untukku kadang-kadang ada hal-hal yang tidak bisa dia sampaikan. “
“apa maksudnya?”

“misalnya seperti saat cewek-cewek sedang bergosip. Mereka melakukannya karena tidak  peduli pada para cowok.”

“ Tapi mereka tidak membicarakannya dengan cowok lain bukan?” ucap yamato.“ingin melakukan dan benar-benar melakukan adalah 2 hal berbeda. “ lanjutnya dengan serius.

Nakanishi tertawa melihat wajah yamato yang serius itu “kau kaku sekali ya.”

“kalau aku tidak suka ya tidak suka” sahut yamato. “wajahnya yang tersipu, ekspresi dan gesturna yang malu-malu, bagaimana bisa aku membiarkan cowo lain melihatnya?”

“yamato kau benar-benar menyukai tachibana ya?”
Yamato tertunduk sedikit malu

“maaf tapi menurutku.. sediit menjijikkan.” Ucap nakanishi tertawa.
Yamato juga ikut tertawa “aku juga merasa begitu”

“yamato bisa bicara sebentar?” Tanya kai serius. Yamato lalu mengikuti kai.


“kenapa serius sekali?” Tanya kai melihat wajah yamato
“apa yang mau kau bicarakan?” Tanya yamato.
“aku menyukai mei” ungkap kai.

“apa?” yamato terkejut. “aku tak akan mengalah padamu” sahut yamato gelisah.

“kenapa kau gugup begitu?” kata kai melihat tingkah yamato  “aku gagal , dia menolakku.”
Yamato terkejut dan agak lega.

“menyukai seseorang membuatmu berusaha keras mengejar mereka. Dia orang yang hebat. “ ucap kai.

“itu sih aku tau” sahut yamato yang sudah lega mendengar mei sudah menolak kai.
Kai tiba-tiba menendang pantat yamato.

“sakit”
“kalau kau melukainya, aku tidak akan memaafkanmu.” Ancam kai
“aku mengerti”  sahut yamato meninggalkan kai.

Kai teringat kejadian saat ia memberikan tiket konser itu pada mei.
“kai-kun, aku senang mendengarkan perasaanmu tapi aku hanya ingin bersamanya. “ ucap mei

“perasaanku padamu tidak kalah dari yamato. Aku ingin bersamamu kapanpun dimanapun. Sungguh.” Ucap kai serius

“terima kasih… disukai olehmu adalah hal yang sangat membahagiakan tapi aku tidak pantas mendapatkanmu. “ kata mei

“kau sangat menyuai yamato ya?”

“aku tak bisa mengatakan siapa yang lebih aku sukai. Aku juga tak bisa mempertimbangkannya. Bertemu denganmu adalah hal yang sangat penting bagiku. Tapi bertemu yamato membuatkuk menyadari untuk pertama kali rasanya menyukai seseorang. Ada suka dan duka. Masih ada banyak hal yang harus aku hadapi. Termasuk kekalahan. Ini pertama kalinya aku menghadapi hal-hal seperti itu. aku masih berusaha keras untuk menghadapinya. Karena itu aku tak bisa menerimanya. “

Mei mengulurkan tiket itu pada kai lagi dan kai menerimanya.

Kai teringat kejadian itu dan ia lalu menyobek tiketnya.

Bersambung part 4 ending


Tidak ada komentar:

Posting Komentar