Rabu, 29 Oktober 2014

L♥DK - Living Together - Part 2



Aoi menjemur pakaiannya di balkon. Ia melihat ibu kost sedang menyiram bunga dan ia menyapanya.

Ibu kost bertanya pada Aoi bagaimana rasanya tinggal serumah bersama cowok tampan. 

Aoi menjawab banyak masalah. Ibu kost mmengartikan hal lain atas jawaban Aoi itu. ia minta keduanya bisa “menahan diri”. Aoi jadi malu ibu kost menyangka keduanya yang tidak-tidak.

Ibu kost berkata dibalik sikap Shuusei yang buruk itu tapi shuusei kerja part time untuk sewa kostnya sendiri.

Kouta,anak ibu kost datang dan mengajak  Aoi untuk ikut acara barbeque.
“barbeque party?” Tanya Aoi.

“besok minggu kami akan mengadakan welcome party untuk shuusei” kata ibu kost.

Kugayama mendengar percakapan dibalkon itu. ia ke balkon untuk melihatnya.
“kau akan datang kan Shuusei-kun?” Tanya kouta melihat kugayama yang nongol dibalkon itu. Kugayama tersenyum dan memberikan jempolnya pada kouta.


Tiba-tiba mereka mendengar suara barang jatuh. Saat mereka menoleh ke arah suara itu, mereka sangat terkejut melihat moe ada dihalaman memperhatikan Kugayama dan Aoi, berdua diatas balkon.

Aoi melihat wajah Moe yang shock dan ia juga ikut panic. Aoi melihat kugayama hanya berdiri santai melihat Moe.

 “ah.. ahh Moe… kau salah sangka! Tunggu.. ini salah. Um Moe.. ini benar-benar salah.. moe..”


 Di acara barbeque Welcome partynya kugayama.
Karena ibu kost kenal dengan sanjou maka cowok itupun di undang ibu Kost. Sanjou yang ahli masak ikut membuat masakan.

Aoi datang membawa bekal makanan untuk acara itu. ia melihat moe sudah disana membuat makanan. Agak ragu Aoi berjalan mendekati moe. Sanjou memperhatikan Aoi yang terlihat sedang ada masalah sama Moe.

“aku sangat shock saat tau kau dan Shuusei tetanggaan.” Kata Moe.
“itu sungguh kebetulan saja!” sahut Aoi menjelaskan.

“tapi untukku yang barusan patah hati karena dia dan saat tiba-tiba dia tinggal disebelah rumah Aoi , bukankah itu sangat mengejutkan?” 


Moe mulai tersenyum. Aoi jadi ikut tersenyum lega sepertinya moe sudah tak mempermasalahnya. “ah iya..”
Moe melihat kugayama yang sedang bermain lempar bola bersama dengan kouta. Moe tersenyum melihat kugayama terlihat santai.

“sangat menyenangkan bisa melihat senyum Shuusei ya. “ 

moe juga melihat sanjou yang sedang masak di depan mereka. “ kost Aoi penuh dengan cowok tampan ya?”
“sanjou? Dia baik, keren, dewasa dan pintar masak, bukankah dia sempurna?”

“tapi aku lebih memilih pangeran itu?” sahut Moe tersenyum memperhatikan Kugayama.
Aoi melihat tatapan cinta moe pada shuusei, ia jadi sedikit sedih.


“moe?”
“iya..”
“kau tau…” aoi menatap moe ragu.
Moe heran Aoi tidak melanjutkan kalimatnya. “apa?”

Aoi bingung dan asal bicara “moe juga.. ayo kita berteman dengan semuanya..”
“hum?”

Aoi yang kebingungan langsung melihat Kugayama dan Kouta yang sedang bermain “kouta-kun, bisakah Moe ikut bermain juga?”
“ya oke..” sahut kouta.

Aoi lalu menepuk tangan moe. “sudah sana bergabung dengan mereka!”

“iya..” angguk moe bahagia. Ia lalu meninggalkan meja tempat ia mempersiapkan makanan dan pergi ke tempat Kouta dan Kougama bermain. Moe berbalik dan memberikan kode peace/victory (?) pada Aoi sambil tersenyum.


Moe berjalan mendekati Kugayama yang sedang membawa bola.
“aku juga.. bisakah aku yang melempar bola?”
“oh.. (ya)” Kugayama tersenyum lalu memberikan bola yang dipegangnya pada Moe. Gadis itu lalu melemparkan bolanya pada Kouta.
Dari tempatnya berdiri Aoi melihat wajah penuh senyuman Kugayama dan Moe.


“SHUUSEI..!!!” tiba-tiba sebuah suara pria mengagetkan mereka. Kugayama menoleh dan melihat siapa yang datang dengan sedikit terkejut.

Pria itu mendekati kugayama dan langsung memeluknya. “aku kangen padamu!”

Kouta yang melihatnya langsung berteriak tidak suka “pria dan pria tidak boleh saling berpelukan!” (HAHHAHA.. BL indicator.. kecil2 tau begituan..Jepang!)


Pria itu masih memeluk Kugayama dengan erat. Kugayama menoleh dan melihat wajah-wajah penasaran didepannya.
“dia kakakku” ucap kugayama.

(hmmm karena sudah ada kakak adik jadi mending Shuusei Kugayama aku tulis shuusei saja ya. terus kakak shuusei, Soju Kugayama aku panggil Soju.  smoga tidak pada bingung.. hehhee)

“heih?” moe dan aoi sama-sama terkejutnya.
“hai!” sapa Soju pada kedua gadis itu.
“selamat datang!” sapa ibu kost pada Soju
“wahhh.. kazumi-san… “sapa Soju. Ia lalu membongkar container yang dibawanya. “ini ada ikan mentah”
Ryousuke sota yang sudah kenal Soju langung menyapa kakak sahabatnya itu dengan ramah.
Shuusei memperhatikan tingkah kakaknya itu.


 “shuu-channnnnn…” seorang gadis berteriak dan melambaikan tangannya pada shuusei. Cowok itu mengenali suara gadis itu.

“shuu-chan?!” aoi terkejut ada yang memanggil shuusei seperti itu. sepertinya sangat akrab sekali.

Gadis itu lalu berjalan mendekat ke kerumunan itu diikuti pandangan mata penuh penasaran dari moe dan aoi..

“shuu-chan, sudah lama tak jumpa” ucap gadis itu tersenyum dan meraih tangan shuusei dengan akrabnya.

Wajah shuusei penuh keterkejutan melihat kedatangan gadis itu “mengapa tiba-tiba?!”
“aku rasa mungkin Shuu-chan sudah merindukanku. “ ucap gadis itu.

“siapa dia?” Tanya moe pada aoi yang juga sedang penasaran.


“dia teman kecil kami, Satsuki.” Ucap Soju pada semuanya.
“teman seperti apa?” Tanya kouta kritis.
“itu adalah sebuah hubungan akrab dari kami masih kecil, mungkin lebih seperti saudara?” sahut soju menjelaskan.

“ohhhh>” kouta mengangguk-angguk.

“iya.. kami memang hanya teman masa kecil.” Ucap satsuki memperhatikan Shuusei.
“ya.. hanya mantan pacar” sindir ryousuke pelan tapi cukup bisa didengar satsuki yang langsung cemberut.


Ibu kost lalu mengajak semuanya untuk mulai memasak ikannya.
Moe dan AOi terus memperhatikan Satsuki. Mungkin insting mereka sebagai cewek mengatakan klo satsuki saingan mereka kali ya.. hehhe

Satsuki melihat keduanya dan berjalan mendekati dengan angkuhnya“ di kost Shuu-chan sepertinya ada gadisnya”

Aoi tersenyum ramah “ahh aku tetangga sebelahnya, Nishimori Aoi.” Kata Aoi memperkenalkan dirinya.

“aku temannya, shibuya Moe” kata moe ikut memperkenalkan dirinya.
“hai..”sapa satsuki ketus. Ia lalu berbalik dan mendekati shuusei lagi.


“shuu-chan ayo pergi” ucap satsuki sambil menarik tangan  Shuusei untuk mengikutinya.
Shuusei terpaksa mengikuti satsuki. Namun karena jalan terburu-buru satsuki hampir jatuh. Shuusei langsung memegangi tubuh satsuki.

Satsuki menoleh dan tersenyum pada shuusei. “arigatou” ucap satsuki.
Moe kali ini menatap satsuki dengan wajah sengitnya. Sementara Aoi hanya menatapnya  heran dengan hubungan keduanya..

Satsuki melihat kedua gadis itu tidak suka dengan keakrabannya pada shuusei. Ia justru menarik tangan shuusei lagi dan mengajaknya pergi.
“bukankah sikapnya sangat buruk? “ bisik aoi pada moe
“dia sudah dilevel bermasalah” sahut Moe sewot.


Semua makanan sudah siap disajikan. Semua duduk didepan meja yang dibuat memanjang agar semua bisa bersama dalam 1 meja. Sanjou mulai membuka masakan yang dibuatnya. Semua terpana melihat hasil masakan sanjou yang terlihat enak itu.

“woahhh..”
“wahhhhhh..”
“wahhhh! Nampaknya sangat enak!”
“cobalah” ucap sanjou.
“itadakimasu..” ucap semuanya.

Sanjou lalu duduk dikursinya, disebelah Aoi dank outa. Didepan aoi dan sanjaou ada moe dan Ryousuke. Sementara Satsuki, soju , ibu kost dan shuusei duduk disebelah kanan Aoi. Agak jauh darinya. Semua langsung menyantap semua makanan dimeja itu. sementara itu diujung meja shuusei nampak tidak bersemangat.


Setelah selesai makan mereka melanjutkan aktifitas mereka bermain-main didanau. Hanya tinggal satsuki dan Shuusei yang masih ada disana. Satsuki terus mengambil makanan buat Shuusei yang tidak bersemangat menikmati hidangannya.

Aoi yang sedang melanjutkan memasak bersama sanjou,menengok dan memperhatikan keduanya dengan (sedih? Don’t know)
Sanjou memperhatikan tingkah Aoi itu.


“kau jatuh cinta pada cowok itu kan?” tanya sanjou tiba-tiba.
“ehhh?”
“shuusei-kun”
“ahh.. mungkin.. “ sahut aoi.
“mungkin? Jadi kau tidak  benar-benar tertarik?” Tanya sanjou lagi
Aoi mengangguk.  “iya.. itu tak tertulis di hidupku” ucap AOi lesu.

“eiii…”suara shuusei dibelakang mereka membuat Aoi terkejut. Apa shuusei mendengar ucapannya pada sanjou.

Shuuse mendekat pada aoi “santai saja.. aku juga tidak tertarik padamu.”
“jangan ge-er!” sahut Aoi cemberut.


Shuusei melihat ada kepiting yang sudah dimasak.”aku ingin kepiting itu”
Aoi masih sebel sama Shuusei “ambil saja sendiri!”
“tanganku sakit” kata shuusei menunjukkan tangannya.
“kau berbohong lagi?” Tanya aoi sedikit cemas.

Sanjou yang daritadi mendengar percakapan keduanya jadi tidak bisa menahan dirinya.
“sepertinya kalian berdua sangat akrab. “
“TIDAK” sahut Aoi dan Shuusei bersamaan.

Sanjou tertawa  melihat kekompakkan mereka menjawabnya. “indahnya… sepertinya itu bukan sebuah hubungan tetanggaan saja. aku cemburu..”

“jadi, mau bertaruh?” tantang Shuusei menatap sanjou tajam.bertaruh klo hubungan keduanya lebih dari teman.

Aoi yang berdiri ditengah-tengah kedua cowok ganteng itu jadi bingung.
‘’apa yang kau bicarakan?!” Aoi melihat Shuusei tidak suka.


Shuusei berjalan mendekati sanjou, sekarang shuusei yang ada ditengah diatara Sanjou dan Aoi. Ia lalu mengambil makanan yang sedang dibuat Aoi dan memakannya.
“ini enak” ucap Shuusei. Ia lalu berjalan pergi meninggalkan keduanya.
Sanjo memperhatikan shuusei yang pergi.

“maaf ya. dia memang type cowok seperti itu.. orang yang aneh.” ucap aoi.
“tak apa” sahut sanjou dan mulai memasak lagi.
Satsuki yang masih duduk dimeja makan melihat semua itu dan ia jadi tidak suka pada Aoi.


Semua bersiap-siap untuk pulang. Mereka mulai memasukkan barang-barang kedalam mobil. Aoi, moe dan Ryousuke mulai akrab satu sama lain dan bermain-main.
Mata Aoi melihat Shuusei sedang bersama satsuki memasukkan barang-barang kedalam mobil. Mereka berdua sangat akrab.



Satsuki terus memperhatikan Shuusei yang ada didepannya “shuu-chan..”
“hmmm?”
“apa kau masih ingat janji kita kan?” Tanya satsuki..
“bagaimana aku bisa melupakannya” sahut shuusei.

Satsui tersenyum dan tertunduk malu. “syukurlah”
Shuusei melihat satsuki memakai baju tanpa lengan. Ia lalu menyampirkan (jawa ya)jaketnya ke bahu satsuki dengan penuh perhatian.
Satsuki terkejut dengan perhatian mantannya itu.

“jika kau memakai baju seperti itu maka kau akan masuk angin. Ayo kita ke tempat terdekat” kata shuusei.
“aku baik-baik saja. karena akhir-akhir ini udara sangat bagus.aku tidak akan masuk angin” jawab satsuki tersenyum.

Shuusei mengangguk  “aku akan ke toilet” pamitnya. Ia lalu pergi meninggalkan satsuki.
Satsuki melihat sekelingnya. Ia melihat Aoi punggung shuusei yang pergi. Ia sadarsepertinya aoi dari tadi memperhatikannya mereka.


Shuusei yang akan ke toilet saat berpapasan dengan Sanjou tapi tak menyapanya sama sekali.
“ano san…” panggil sanjou.
Shuusei menghentikan langkahnya dan berbalik melihat sanjou.
“bisakah kau berhenti mempermainkan perasaan Aoi-chan?”
“hah?!”

“selama 1 tahun ini, aku kesini hanya untuk Aoi. “ kata sanjou mengutarakan perasaan yang disimpannya selama ini untuk Aoi.

Sanjou melangkah mendekati Shuusei.
“jika sesuatu terjadi padanya, aku tak akan memaafkanmu. “ ancamnya.
“aniki..?” tebak Shuusei. Ia menyangka sanjou ingin melindungi Aoi seperti seorang kakak pada adiknya.

“heih?” sanjou tak mengerti maksud shuusei.
‘kau keren” ucap shuusei dan meninggalkan sanjou yang heran dengan sikap  tidak jelas shuusei itu.

kyaaaaa...yamaken..kakkoiiiiiiiiiiiii,  kiriyama Ren gomen, aku pilih yamaken..:P

Karena Shuusei pergi ke toilet, Aoi akhirnya yang memasukkan barang-barang kedalam mobil, ditunggui satsuki yang hanya berdiri menonton saja.
“dingin ya…”kata satsuki memegang jaket shuusei yang ada dipundaknya.
“tidak begitu dingin juga” sahut aoi.

“dari dulu hubungan kami sangat dekat seperti saudara. “kata satsuki
“oh begitu.. “ aoi menjawab ala kadarnya namun didalam hatinya ia pasti penasaran dengan hubungan keduanya.

“aoi-chan.. juga kan?”
“iya..”

“shuu-chan tidak berpacaran dengan siapapun. ..”
“heih..?”

“meski jika kau menyukainya,itu hanya sia-sia..” ucap satsuki dengan sikap angkuh.

“ah tidak! Aku dengan dia…. Bukan berarti aku punya perasaan padanya” kata Aoi menjelaskan. Tapi saat ia menjelaskan,satsuki malah berjalan pergi darinya dengan seenaknya tanpa pamit.


Malam hari dikost, hujan turun angat deras .  Aoi tidak bisa tidur sama sekali. Ia gelisah membolak-balikkan badannya. 

aoi lalu duduk melirik ke sebelah kanannya, ke tirai yang membatasi tempat tidurnya dan tempat tidur Shuusei.

suara petir membuat Aoi berteriak ketakutan. Aoi sangat takut dengan petir. Aoi menutup telinganya dengan kedua tangannya.

“kenapa? Itu hanya suara bledek saja” kata Shuusei yang mendengar teriakan Aoi tadi.
“bbbe…benar juga” sahut aoi gelisah.Aoi lalu membaringkan tubuhnya lagi ditempat tidurnya.

“AHHHHH” seru Aoi ketakutan lagi saat Gemuruh suara petir yang menyambar terdengar lagi. Aoi meringkuk menutup telinganya. Suara nafas Aoi juga sangat keras menunjukkan rasa takutnya.
“tak ada yang perlu ditakutkan” kata shuusei lagi.
“aku tidak takut.. aku baik-baik saja” bohong aoi.

Suara petir menyambar lagi.. Aoi mencoba untuk tak berteriak keras.



Aoi tidur menghadap ke tirai yang membatasi keduanya. Ia melihat tangan Shuusei keluar dari tirai pembatas itu dan tangan itu melambai seolah ingin Aoi menempelkan tangannya ke tangan shuusei.

Aoi terus melihat tangan itu. dengan ragu Aoi perlahan mengulurkan tangannya ke atas tangan itu. di tirai sebelah ternyata Shuusei membuka matanya melihat tirai yang membatasi keduanya.


Ada suara petir lagi yang cukup kuat. Tangan Aoi sedikit bergetar diatas tangan shuusei.
Cowok itu bisa merasakan klo Aoi ketakutan jadi ia menggenggam tangan Aoi dan mengusap usapnya. Keduanya terdiam. Suara petir yang menyambar membuat tangan aoi gemetar lagi dan tangan shuusei menggenggam erat lagi.


 Ibu kost melihat Aoi yang akan pergi ke sekolah. Ia bilang klo suara petir semalam sangat menakutkan. Aoi juga berkata klo ia sangat ketakutan mendengarnya.

Ibu kost menggoda AOi dan berkata klo Aoi kan bersama dengan Shuusei jadi pasti agak menolong.Aoi mengatasi ketakutannya. Aoi terkejut dan jadi salah tingkah. Ia pun membantahnya. 

Ibu kost tiba-tiba memberikan tiket masuk ke taman bermain pada Aoi untuk digunakannya. Aoi sangat senang dan berkata klo ia akan mengajakmoe kesana.
Tiba-tiba 1 tiket yang ada ditangan Aoi diserobot oleh Shuusei.

“aku akan pergi..” kata shuusei.
“heihh?”aoi terkejut dan bingung ,berarti dia akan pergi bersama shuusei. Aoi tak mempercayainya.
“arigatou” ucapshuusei pada ibu kost. Ia lalu melihat ke aoi “ sampai jumpa jam 4 disana”
“ehh.. tunggu.. mengapa?! Tunggu.. ehh? Kubilang tunggu! Berikan padaku..!” Aoi masih bingung dan berusaha mengambil tiket itu dari shuusei.
Ibu kost tersenyum melihat keduanya.


Sore harinya di tempat bermain Yokohama. Aoi pulang dari sekolah langsung ke tempat itu jadi ia masih memakai seragam sekolahnya. Ia menunggu shuusei yang belum datang juga. 

“dia sangat terlambat” gerutu Aoi mencari sosok Shuusei dikerumunan orang.
Aoi melihat 2 orang gadis yang berpenampilan keren ke tempat itu. Aoi jadi sadar diiri dengan penampilannya. Ia mengambil cermin kecil didalam tasnya. Aoi merapikan rambutnya.

Aoi jadi tersadar dengan tingkahnya sendiri “ahh.. ini kan bukan kencan..”
Aoi lalu memasukkan kaca itu ke dalam tasnya lagi.


Shuusei datang dan menepuk kepala Aoi dan berjalan melewati Aoi begitu saja. Aoi terkejut karena ia masih menunduk saat memasukkan kacanya. Ia menoleh sekelilingnya, mencari tau siapa yang sudah memukul kepalanya.  Aoi melihat shuusei sudah berjalan didepannya.

“ehhh.. tunggu..” Aoi mempercepat jalannya untuk mengejar shuusei.
“ahh iya.. ayo kita anggap ini sebagai latihan saja..”kata shuusei tiba-tiba.
“haahh?” aoi bingung dengan maksud shuusei.

“kencan.” Jawab Shuusei berbalik melihat aoi. “kau tak pernah melakukannya kan?” ejek shuusei.
Aoi membuang muka, malu.


Shuusei tiba-tiba menggenggam tangan aoi dan menatapnya tajam.
Aoi terkejut “apa?”
Shuusei tersenyum manis sambil sedikit membungkuk agar ia bisa melihat Aoi lebih dekat karena ia jauh lebih tinggi dari Aoi.

“siapa tau aku mungkin jatuh cinta padamu” godanya.
Shusei lalu menarik tangan Aoi untuk mengikutinya. Aoi tertunduk malu berjalan dibelakang shuusei. Saat tangan Aoi agak terlepas dari tangannya, shuusei langsung meraihnya dan menggenggamnya erat.
Mereka lalu melanjutkan langkahnya.


Aoi dan  Shuusei naik ontang anting berdua. Aoi berteriak-teriak dengan cerianya. Lalu mereka naik carausel. Aoi tertawa geli melihat Shuusei yang naik kuda-kudaan tapi berlagak seperti naik kuda beneran karena mengerakkan kuda mainannya maju mundur..
“hahhahaha..”
“kenapa?” Shuusei kesal melihat aoi menertawakannya.
“cocok denganmu.. hihihi.. cocok denganmu” Aoi terus tertawa geli.
“diam…” seru Shuusei  cemberut malu.  
Shuusei lalu melihat aoi yang masih tertawa ceria itu dan iapun ikut tersenyum.


Mereka lalu bermain melempar bola. Mereka saling berebut siapa yang melempar duluan. Seperti sebelumnya Aoi terlihat senang dan ia terus tertawa-tawa. Saat bola masuk ia mengajak shuusei untuk tos.

Mereka berjalan lagi melihat permainan selanjutnya. Aoimelihat ada jet coaster.
“ah hey.. heii.. ayo kita naik jet coster!” ajak AOi  menunjuk-nunjuk jet coster itu dengan girang.

“tidak mau”sahut shuusei, melanjutnya langkahnya.
Aoi melihat shuusei sepertinya sangat gugup/grogi/salah tingkah.

Shuusei menunjuk sebuah tempat permainan lainnya. “ayo kesana” ajak shuusei.
Aoi jadi curiga “oiiii.. apa kau takut?” Tanya aoi.

“saat kita naik itu orang akan berteiak “AHHHHH.. AAAAAAAA” sampai akhir. Aku benci itu” bantah Shuusei.

Aoi tau itu bukan alasan sebenarnya. Aoi tertawa menggoda “kau takut kan?”
“tidak”


Aoi akhirnya berhasilmengajak Shuusei naik jet coster. Saat sampai di ketinggian wajah shuusei pucat saking ketakutannya.

“bagaimana? Kau sebenarnya sekarang takut kan?” goda aoi.
“tidak sama sekali” bantah shuusei lagi meski wajahnya terlihat sekali klo ia ketakutan.
“benarkah?” goda aoi lagi.

“diamlah!”
“kau benar ketakutan.”
Jet coster mereka dari ketinggian langsung turun sangat curam. Aoipun berteriak-teriak.  Shuusei yang mengaku tidak takutpun akhirnya ikut berteriak ngeri. “HAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHH”


Shuusei turun dari jet coster dengan lemas dan pucat pasi. Rambutnya sudah acak-acakan tanpa ia sanggup punya tenaga mengerakkan tangannya membetulkan rambutnya itu.
“ahhh.. akhirnya..” gumam shuusei duduk disebuah kursi.

Aoi datang membawa minuman untukmereka berdua. Ia tertawa melihat rambut shuuei yang acak-acakan itu. “hahhahaha.. kepalamu terlihat aneh”

“diamlah!” seru Shuusei. Ia lalu memegang rambutnya dan merapikannya.
“ahh.. apa kau mau naik lagi?” goda aoi dengan sikap serius.
“TIDAK” Tolak shuusei cepat.



Aoi melihat ada banner festival kembang api/tanabata didekat mereka.
“eh apa kau tau festival kembang api tanabata ini. jika kau pergi untuk melihatnya maka mimpimu akan jadi kenyataan” kata aoi memperhatikan banner itu.

“apa ini?” Tanya shuusei tak mengerti festival itu dan ikut memperhatikan banner itu.
“dieven ini ada 7 kembang api yang berbentuk hati. Lalu jika saat itu ada sepasang kekasih yang berciuman maka mereka akan diberkati (langgeng hubungannya).” Kata aoi menjelaskan sambil sedikit mengkhayal.

Shuusei ketawa “apa kau mempercayai hal seperti itu?”
“mengapa tidak.. aku kan punya mimpi (cita-cita) juga.. “ jawab aoi serius.
“hahahha.. mimpi(cita-cita).. “ Shuusei menertawakan Aoi.
“kau tak akan mengerti hal itu” desah aoi.

“mengapa tidak dicoba saja?”
“itu.. mungkin suatu hari aku dan …(pacarku)..” aoi lalu duduk dikursi café lagi.
“suatu hari? Masih tidak pasti kan..?” ejek shuusei
“karena bukan saatnya bagiku saja dan aku belum jatuh cinta pada siapapun juga.”
“jadi apa kau mau pergi denganku saja?”  shuusei menawarkan dirinya.
“heih?!”

“karena kau belum dapat cowok..” sindir shuusei
“mengapa harus denganmu?”

“karena sepertinya akan menyenangkan saja” sahut shuusei. Ia lalu pergi. Aoi melihat wajah Shuusei tersenyum agak mengejek padanya jadi ia ingin memastikannya.
“ahhh.. hei.. aku serius dengan hal ini..” teriak aoi.. tapi shuusei tetap pergi. “ ini bukan bahan candaan. “ gumam aoi.
Ia melihat banner festival itu lagi.
“pergi kesana dengannya.. ..”


Aoi kehilangan jejak shuusei ditaman bermain itu. saat mencari shuusei ia mendengar ada orang yang sedang membicarakan shuusei. Mereka adalah adik kelas mereka. Kedua gadis itu berkata klo ia tadi melihat seorang gadis (aoi) bersama Shuusei tapi mereka tidak jelas mengenali wajah gadis itu. mereka lalu bermaksud menyelidiki gadis itu.

Aoi ketakutan klo ketauan ia pergi bersama shuusei. Aoi segera berlari pergi tapi itu justru membuatnya ketauan oleh adik kelasnya itu.
“ah itu dia..”kedua gadis itupun mengejar AOi.
Aoi terus berlari dari kejaran 2 gadis itu.

Tiba-tiba sebuah tangan menariknya dan  memeluknya. Ternyata itu shuusei yang menutupi tubuh Aoi dengan tubuhnya.
“apa yang kau lakukan?”
“ssstttttt”
Kedua gadis itu berjalan didepan tempat mereka bersembunyi. Mereka berkata klo gadis itu pasti pacarnya shuusei.
Aoi terdiam membisu dalam pelukan Shuusei. Setelah kedua gadis itu pergi, shuusei melepaskan pelukannya.



Shuusei terkejut melihat Aoi terlihat shock setelah dipeluknya. Gadis itu terdiam terus tidak seperti Aoi yang biasanya banyak bicara itu.

“maaf ya.. tapi aku juga merasa terselamatkan berkatmu.’ Ucap shuusei.
Aoi hanya diam menatap mata shuusei. Cowok itu juga menatap mata Aoi terus.
Mereka saling menatap saat perlahan shuusei mendekatkan wajahnya ke wajah Aoi seperti mau mencium Aoi.

Aoi terkejut memperhatikan Shuusei. Ia pun menutup kedua matanya dengan segera saat wajah shuusei sudah mulai dekat.



Shuusei menatap bibir Aoi yang tinggal beberapa centi dari bibirnya namun tiba-tiba shuusei berhenti dan menjaga jarak. Dengan tangannya ia menekan kedua sudut bibir Aoi .
Aoi yang menutup matanya langsung terkejut dan membuka matanya.

“kau terlalu takut.  Jaga dirimu” ucap shuusei tertawa.  Ia lalu pergi.
“ada apa dengannya?” gumam aoi memperhatikan shuusei yang pergi.  Aoi terus memperhatikan punggung Shuusei yang semakin jauh darinya. Ditengah kerumunan orang, matanya tetap fokus pada tubuh shuusei.

Sampai dirumah Aoi menempelkan stiker di tanggal 7 juli untuk festival tanabata dengan penuh harapan.


Pagi harinya Aoi berdiri didepan gerbang sekolah. Teman-teman kelas yang melihatnya jadi curiga. Mereka bertanya apa Aoi sedang menunggu seseorang? Pacar? Mereka ingin tau dari kelas berapa pacar Aoi tapi aoi segera membantahnya.
Aoi masih menunggu digerbang sekolah sampai ia melihat Moe.
“moe..”panggil Aoi
“kenapa?”Tanya moe heran melihat Aoi gelisah. Ia jadi curiga ‘apa kau dapat pacar?” tabak Moe senang.

Mereka lalu berbicara di parkiran sepeda. Aoi lalu bercerita pada sahabatnya itu klo ia kemarin habis pergi ke taman bermain bersama dengan shuusei.
“kau dan shuusei berkencan?” Tanya moe kaget

“tidak mungkin.. kami hanya tinggal bersama saja. dia tidak pernah menganggapku sebagai seorang gadis” bantah Aoi.
“lalu bagaimana dengan perasaan Aoi sendiri?” Tanya moe yang mulai mencurigai sahabatnya.
“awalnya aku membencinya tapi…”
“sekarang kau mulai menyukainya….” tebak moe.

“sepertinya.. begitu..” aku aoi lirih.
“meski dia orang yang aku sukai?” Tanya moe lagi
“maafkan aku!” kata Aoi menyesal.

Moe terdiam, kecewa. “menyebalkan..” gumam moe.
Aoi menatap Moe dengan perasaan bersalah.
“tapi bukankah kita sudah berjanji sejak SMP,klo salah satu dari kita mendapatkan orang yang kita sukai maka orang itu harus meraih kebahagiannya lebih dulu. “
“iya..”
“selama ini aku terus menjaga janji itu…”

“maaf..” aoi terlihat sedih sudah mengkhianati sahabatnya itu. ia sangat down.
Moe melihatnya. “mulai sekarang jangan menyembunyikan apapun dari ku!”
“heih?” aoi mencari tau maksud ucapan moe.
“kau tau kan.. dia itu shuusei! Tanpa strategi cinta yang bagus, kesempatanmu hanya 0 padanya!” ucap moe menyentuh 2 pundak aoi lembut.

“tapi moe juga...”

“memang menyenangkan jika aku bisa mendapatkan shuusei sebagai cowokku, itu yang aku pikirkan tapi sepertinya cintaku tak akan bertambah baik meski aku mencoba segalanya..mungkin aku harus melangkah maju” kata moe menyerah

“benarkah?” Tanya aoi tak percaya moe akan berhenti menyukai shuusei.
“apa aku pernah berbohong padamu?”kata moe

Aoi terharu dan menangis “mooeeeeeee!”” Aoi berlari memeluk sahabatnya erat.
Moepun tersenyum memeluk sahabatnya itu “apa?” tawa moe.
“aku menyayangimu!” kata aoi masih memeluk moe. 
Moe melepaskan pelukana oi dan berlari menjauh. Aoipun mengejarnya. Bel sekolah berbunyi dan keduanya buru-buru berlari ke kelas mereka.


Shuusei dan Aoi pulang bersama. Aoi berhenti didepan sebuah toko perhiasan. Ia melihat sebuah kalung berbentuk bintang terpajang disana. Aoi terlihat sangat menyukainya.
‘”apa kau akan membelinya?”Tanya shuusei.

“tidak mungkin.. tidak mungkin.. aku tak punya uang sebanyak itu.”
“ohh..”



Lalu mereka melanjutkan perjalanan pulangnya.mereka juga mampir ke toko bahan makanan untuk makan malam mereka. Sampai di kost mereka masih berdebat soal bahan makanan yang dibeli aoi.

“satsuki..” ucap shuusei melihat ke depan mereka. Disana satsuki sudah berdiri menunggu.
“kau tinggal bersamanya?” Tanya satsuki.

“iya” sahut shuusei. “ceritanya sangat panjang..  memang harus seperti ini”

“tapi kau kan bisa pulang ke rumah” kata satsuki yang tidak memahami jalan pikiran shuusei sampai memilih tinggal bersama seperti itu.

“tidak mungkin.. lagian dia hanya tinggal bersama denganku. ..”

“aku tak memahaminya..” kata satsuki
“itu bukan hal yang perlu diperdebatkan” lanjut shuusei berjalan membuka pintu kamar aoi.
“tunggu shuu-chan” panggil satsuki yang masih shock dengan semua yang terjadi.



Aoi berjalan melewati satsuki untuk ke kamarnya.
“kau pasti senangkan…? Bisa tinggal bersama seorang cowok SMA” sindir Satsuki.
“ini bukan seperti yang kau pikirkan.. hanya situasinya harus seperti itu..” ucap Aoi.

“kau mengerti kan… meski kau menyukainya, itu hanya sia-sia.. “ satsuki seperti tidak terima Aoi dekat dengan Shuusei.

Aoi sedikit kesal karena satsuki berlagak seperti dia itu masih berhak atas shuusei“ bukankah kau dan dia sudah putus kan?”

Satsuki agak terkejut aoi berani berkata seperti itu.

“shu-chan tidak bercerita padamu tentang apa yang terjadi 2 tahun yang lalu kan?”
‘iya’ angguk aoi.

Satsuki berjalan mendekati aoi. Ia memojokkan aoi didinding
 “hubungan kami tidak bisa dipisahkan. Demi kebahagiaan shuu-chan itulah mengapa aku disini.  dapatkah kau lebih bisa  membaca kondisinya?” kata satsuki ketus. Ia lalu pergi meninggakan kost itu



Aoi masuk kedalam rumah dan melihat shuusei yang sedang merapikanbajunya.
“satsuki sudah pulang” kata aoi.

“ya” sahut shuusei melepaskan baju sekolahnya. Aoi mendekati shuusei. “ano…”
“apa?” Tanya shuusei tanpa menoleh.
“nmmm.. tak apa” aoi membatalkan untuk bertanya pada shuusei.

Aoi lalu mengambil belanjaannya dan menaruhnya ke dalam lemari es mereka. 





BERSAMBUNG PART 3
link download: http://forum.indowebster.com/showthread.php?t=473202&page=8

http://www.ganool.ca/l-dk-2014-bluray-720p-800mb-ganool-ganool



12 komentar:

  1. keren...penasaran dech, arigatou

    BalasHapus
  2. Arigatou, kereeenn, semangat untk part 3 nya mbak

    BalasHapus
  3. Mbk bolehkan saya tahu link nya.. saya mencari2 di youtube susah. Saya ingin ngedowload movie ini. Terima kadih

    BalasHapus
  4. link download sdh pernah aku tulis di part 1 pada koment:

    http://www.ganool.ca/l-dk-2014-bluray-720p-800mb-ganool-ganool

    BalasHapus
  5. Kerenn, seru...ganbatte ;)

    BalasHapus
  6. Ayo dong mbak ditunggu part 3 nya loh dari kmrn bolak balik blok mbak aja kerjaannya, jangan kecewakan daku dong mbak

    BalasHapus
  7. ganbatte artinya apa

    BalasHapus
  8. downloadnya gimana mbak? maaf aku masi bingung soalnya kalau via ganool. terus translate nnya dimmana? Makasih sebelumnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. klo bingung km bisa browsing "cara download film di ganool" yg dibahas blogger lainnya. terjemahan kamu cari di web subscene.com.

      Hapus