Minggu, 26 Oktober 2014

L♥DK - Living Together - Part 1



Aoi berlari lari di lorong sekolah menuju tempat Moe yang sudah bersiap-siap.  Aoi memberi semangat pada Moe untuk berjuang.

Mereka melihat Shuusei Kugayama berjalan ke tengah halaman sekolah.  Ternyata bukan mereka saja yang menunggu kedatangan Kugayama-kun, banyak cewek yang memang sudah stand by menunggu pangeran impian mereka itu lewat. Mereka kegirangan saat melihat Kugayama-kun melewati tempat mereka berdiri.


Aoi dan Moe berjalan menyusul Kugayama-kun. Para cewek memperhatikan tingkah mereka yang agak mencolok itu. Aoi berhenti dan Moe terus berlari sampai beberapa meter dari Kugayama-kun. Aoi menutup matanya dan mendoakan agar Moe berhasil dengan misinya.


Moe membuka mulutnya dan berteriak lantang  “AKU MENYUKAIMU!”
Semua yang ada dihalaman sekolah terkejut dan memperhatikan kejadian itu.  Kugayama-kun berbalik dan menatap moe sinis.

“kau…” kata kugayama
“ya!”

“kau menjengkelkan… merusak pemandangan.. aku tak tertarik”  ucap Kugayama ketus. Ia berbalik dan langsung meninggalkan Moe yang tertolak.

Semua menertawakan kejadian itu. mereka tau hal pasti akan terjadi karena beberapa gadis sudah mencoba melakukannya juga.


2 orang teman kelas Moe berlari mendekati moe yang masih sedih itu.
“ah Moe maafkan kami. Bagaimana kelanjutannya..”
Mereka melihat wajah moe dan atmosfer halaman juga tingkah aoi, mereka jadi tau “ sepertinya semua tidak berjalan baik”

Aoi mengepalkan tangannya erat dan berlari pergi.
“Aoi  kamu mau kemana?!” teriak 2 gadis itu. tapi Aoi tidak menjawabnya dan terus berlari.


 Aoi yang gesitpun pergi ke lantai atas menuju kelas Kugayama. Ia melihat Kugayama-kun sedang berjalan menaiki tangga dibawahnya. Begitu Kugayama-kun sampai ditangga paling atas Aoi langsung melintangkan kakinya ke anak tangga sehingga Kugayama-kun tidak bisa lewat.


Kugayama-kun terkejut melihat seorang gadis tomboy berdiri didepannya dengan sikap menantang, mengangkat kakinya seperti itu tanpa sadar klo ia memakai rok.
Kugayama menatap Aoi santai “kau menghalangi jalan”

Aoi menatap Kugayama garang, kakinya masih terangkat menghalangi Kugayama.

“moe menaruh banyak sekali keberanian untuk menyatakan perasaan padamu. Tapi kau mengucapkan kata-kata seperti itu. aku benar-benar tak percaya. Kau tak berhak hidup didunia ini. “  ucap aoi dengan garangnya.

“kau siapa?” Tanya Kugayama dingin.
“temannya Moe. Nishimori aoi.”

“moe?” kugayama tidak tau siapa moe itu.

Aoi jadi tambah kesal “gadis yang barusan menyatakan perasaannya padamu! Perlu kau tau, perasaan Moe padamu itu sangat serius.”
Kugayama terus memperhatikan Aoi yang masih berapi-api itu. aoi heran melihat Kugayama yang menatapnya terus dengan santai itu.
“apa?”


Kugayama-kun berjalan mendekati Aoi dan memegang kaki aoi yang melintang dijalan dan mendekatkan wajahnya pada wajah/tubuh Aoi yang bersandar dinding.
(*sumpah pas adegan ini bikin jatung berdebar! Sensual buanget! abaikan)

Kugayama-kun menatap mata aoi yang berjarak beberapa centi dari dirinya.
“kau juga.. apa kau akan melakukan hal seperti itu padaku? (menayatakan cinta)” ucap Kugayama

Aoi terkejut dengan ucapan Kugayama, apalagi posisi mereka begitu dekat jadi Aoi bisa begitu lekat menatap wajah tampan Kugayama.


Aoi gugup dan panic “tentu saja tidakkk!” teriak Aoi sambil menendang Kugayama. Saking kerasnya  dan posisi mereka diatas tangga, tubuh Kugayama langsung terjatuh ke anak tangga. Aoi menyadari kelakuannya tadi dan ia jadi histeris melihat Kugayama jatuh ke bawah. Aoi segera berlari menyusuri anak tangga dibawahnya.


Karena kecelakaan jatuh ke anak tangga itu, Kaki Kugayama harus di perban karena ia kesakitan. Aoi yang merasa bersalah terpaksa mengantarnya pulang. Aoi yang tomboy menggendong Kugayama dijalanan kota. Orang yang ada disekeliling mereka jadi tersenyum melihat kelakuan 2 anak muda itu.


Aoi membawa Kugayama menyebrang jalan. tapi karena berat badan Kugayama dan ia kecapean mengendongnya, langkah aoi jadi lambat. Belum sampai disebrang jalan, lampu pejalan kaki sudah mulai berkedip tanda sebentar lagi akan lampu merah untuk pejalan kaki.

“ah sakit.. kakiku sakit” ucap kugayama dipunggung Aoi.
“maafkan aku” sahut aoi.

“ahh lampunya merah” kata kugayama melihat lampu jalan.

Aoi panic “ah tunggu.. tunggu.” Aoi mempercepat langkahnya. Mereka berhasil menyebrang jalan. Aoi langsung terjatuh dipinggir jalan. aoi kecapean.
“ahhh.. capek…” aoi terduduk dengan terengah-engah.

“ahhh.. selanjutnya ke sebelah kiri” ucap Kugayama menunjukkan jalan menuju rumahnya.
Aoi sedikit kesal tapi ia tak bisa berbuat apa-apa. Aoi lalu menopang tubuh kugayama dengan tubuhnya saat mereka berjalan di trotoar. Kugayama berjalan terpincang-pincang dengan tangan merangkul ke bahu gadis tomboy itu.


Beberapa hari sebelumnya.
Moe ingin menunjukkan cowok yang sangat disukainya pada Aoi. Jadi ia mengajak Aoi ke tempat dimana biasanya cowok impiannya itu lewat. Disana sudah banyak cewek-cewek yang sepertinya memang menunggu Kugayama-kun lewat.

“dia disini” seru moe menunjukkan pada Aoi.
Aoi melihat ada 2 orang cowok tampan yang sedang berjalan bersama.

“yang mana? Kiri? Atau kanan?” Tanya Aoi.
“tentu aja bukan.. yang kanan! Kanan!” seru moe.

Semua gadis menatap Kugayama dengan histerisnya. Sementara kugayama hanya melewati mereka dengan dingin, mengacuhkan keributan disekitarnya.



ada gadis yang berdiri disebelah Aoi dan moe terus terkagum-kagum melihat Kugayama dari jauh “kakkoi” ucap para gadis itu.

Aoi baru tau type cowok idaman moe itu ‘kau benar-benar menyukai cowok seperti itu ya”
Moe sedikit tidak terima Kugayama disebut ‘cowok semacam itu’ karena menurutnya Kugayama sudah standard tinggi.

“aoi jangan becanda! Tentu saja dia menarik. Tidak saja karena wajahnya tapi dia bagus dalam olahraga.”
Saat Kugayama mulai berjalan didekat mereka, Aoi tak berhenti menatap Kugayama lekat.


Aoi masih menuntun Kugayama untuk pulang ke rumahnya. Kugayama menunjukkan salah pada Aoi kemana mereka harus pergi. Aoi langsung lemas melihat mereka harus melewati anak tangga yang sangat tinggi didepannya..

“naik kesini.” Ucap Kugayama
“heih.. tidak.. ummm.. “ aoi melepaskan tangan Kugayama yang merangkul tubuhnya untuk bersandar. Kugayama sedikit mengaduh saat Aoi mengerakkan tangannya.

Aoi menatap kugayama yang ada didepannya itu “tunggu.. kau bisa naik..”
“ itu tidak mungkin!” serobot kugayama langsung. Aoi tidak berdaya, Ia tak mungkin meninggalkan Kugayama disana apalagi cowok itu sudah bilang klo ia tak bisa menaiki anak tangga sendiri.


Aoi berdiri didepan Kugayama dan ia membungkukkan badannya. “silahkan” ucapnya pasrah.
Aoi pun menggendong Kugayama lagi menaiki anak tangga yang sangat tinggi itu. (wah luar biasa ya.. wonder woman.. bravo.. hahhaha).


Aoi sangat kelelahan menaiki anak tangga itu. “seharusnya jika kau benar-benar sakit.. kau perlu pergi ke rumah sakit”
“Tidak” jawab Kugayama singkat dan cepat.

“mengapa?” Tanya Aoi. Kaki Aoi gemetar saking capeknya menggendong Kugayama. Kakinyapun terpeleset dan akan jatuh kebelakang (kebawah).
“ahhhh..”
Dengan sekuat tenaga Aoi menguatkan kedua kakinya lagi dan mereka berdua selamat tidak jatuh kebawah.
“oi.. kau bertahanlah..” ucap Kugayama.
“maaf” jawab Aoi. Gadis itu lalu melanjutkan langkah kakinya menaiki anak tangga itu.


Aoi menuntun Kugayama sampai disebuah perumahan.
“itu..” ucap kugayama menunjukkan rumahnya.

“heih? Heih??” aoi terkejut melihat rumah yang ditunjukkan Kugayama padanya. Aoi melepaskan rangkulan lengan Kugayama dan berlari menuju rumah itu .

Kugayama melangkah terpincang mendekati Aoi yang berdiri menatap rumah itu.
“heih.. mengapa disini?” Tanya Aoi.
“ini rumahku” sahut kugayama.
“heih? Ini rumahku” sahut Aoi panic.
“hah?!” kugayama terkejut.
“jangan-jangan??” aoi menebak. “kamar yang mana?”
“kamar baru” sahut kugayama.

Mata Aoi terbelalak kaget. “sebelah kamarku? Sejak kapan?”
“sudah seminggu ini” sahut kugayama.
Aoi masih shock mengetahui kugayama serumah dengannya. Ia terus melihat rumah dan kugayama secara bergantian. “kau berbohong kan?”


Aoi mengantar kugayama sampai dikamar kugayama, kamar no 202. Sampai disana Aoi membantu Kugayama membersihkan rumahnya. Memang dalam beberapa hari kedepan aoi harus membantu Kugayama dalam sgala hal karena ia penyebab kecelakaan yang dialami kugayama.

Kugayama enak-enakkan membaca manga di tempat tidurnya sementara Aoi sibuk membersihkan kamarnya. Kugayama tertawa-tawa membaca manga yang dipegangnya.  Aoi kesal jadi saat ada buku dibawah tempat tidur kugayama ke sedot vakumnya, aoi mengambilnya dengan kasar dan melemparkannya ke dalam dus kosong.
Aoi kesal, capek dan emosi jadinya “mengapa aku harus melakukan semua hal ini” gerutunya lirih


Aoi lalu merapikan baju-baju kugayama yang berserakkan dilantai. Tanpa ia sadari ternyata Aoi memegang boxer milik Kugayama. Aoi langsung berteriak  “AHHHHHHHHHHH!! “ dan melemparkannya tepat mengenai wajah Kugayama..PLAKK
“ ah sakit! Apa yang kau lakukan?” gerutu Kugayama

“karena.. itu….” aoi malu melanjutkan kata-katanya. Ia bahkan tak berani melihat kugayama dibelakangnya.

“apa kau mau melihatnya?” kugayama menyangka Aoi sengaja ingin melihatnya.


Dengan kesal AOi berbalik dan berjalan mendekati Kugayama “kau salah..”kata Aoi menjelaskan.
Kugayama masih cuek dan bertnya “heih bagaimana dengan makanannya?”

Aoi jadi tambah kesal diperintah-perintah padahal ia belum selesai mengerjakan lainnya. “sekarang aku masih bersih-bersih. Lalu aku harus memasak makanan….”

Belum sempat Aoi melanjutkan keberatan dengan pekerjaannya, kugayama mengaduh kesakitan (biar Aoi merasa bersalah). 
“ahh sakit.."kugayama memegang kakinya. 
lalu ia memang perutnya "aku lapar.”


Aoi keluar dari kamar Kugayama deengan emosi..
“cowok yang merepotkan” gerutu aoi
Ia lalu masuk ke kamar 203 dengan santainya. Didepan kamar tertulis nama pemiliknya ‘nishimori’. Ternyata mereka tinggal dirumah yang sama (kost).

Aoi keluar dari kamarnya membawa sayuran untuk dimasak di rumah Kugayama.


Aoi mulai memotong-motong sayuran didapur kugayama. Sementara cowok itu sedang melepas baju seragamnya dibelakangg aoi.

“mengapa kau tinggal disini?” Kugayama heran kenapa Aoi nge-kost.
“aku sudah tinggal sendiri disini selama 1 tahun” jawab Aoi

“lalu mengapa kau tinggal sendirian?”Tanya kugayama lagi.
“tahun lalu ayahku harus pindah ke kota lain karena pekerjaannya. Ibu dan adik cowokku mengikutinya tapi aku tinggal di sini.”

“sekolah mengijinkan itu tapi apakah bisa sampai universitas?”  kugayama berjalan ke dapur memperhatikan sayuran yang dipotong Aoi dan mengambil air minum dikran.

Kugayama menoleh memperhatikan Aoi yang tidak menjawabnya “ah iya.. kau kan bodoh (jadi tidak bisa sampai Universitas).’ Ejeknya

(mereka kayak pasangan nikah muda ya.. hihihihi)


“kau salah… tempatnya sangat jauh dari jepang. Klo tiba-tiba harus pindah sekolah aku tidak mau. Aku tak ingin terpisah dari Moe.”
“moe?” kugayama masih lupa-lupa ingat nama itu. Kugayama membuka packingan dus yang berisi pakaiannya yang blom ditata di lemari.

“gadis yang menyatakan perasaannya padamu itu.”
“ohh” sahutnya santai sambil mengambil sebuah kaos.

Aoi kesal Kugayama kayaknya tidak menganggap keberadaan moe.

“hei, moe itu gadis yang baik. Kau tak mengetahuinya karena kau menganggap dia enteng. Tapi itu yang sebenarnya! Saat kami SMP, aku selalu di bully oleh teman-teman sekelas tapi moe selalu berada disisiku untuk membantuku.” Ucap aoi nerocos.


Tiba-tiba Kugayama berdiri menempel dibelakang tubuhnya untuk melihat Aoi yang sedang menumis masakan. Aoi terkejut dengan kedekatan mereka itu (Nosebleed.. kyaaaaaaa.. iri).
“wah! Sepertinya enak”

“kau mengejutkanku” seru Aoi sedikit menyingkir dari tubuh kugayama. Tapi saat ia menoleh ternyata kugayama bertelanjang dada! 

(me : Oh my goshhhhhhhhh…. nafasku sesak.. jatungku berdetak cepat.. ini kenapa... gubrak *pingsan sedetik!)


Mata Aoi terbelalak kaget memperhatikan tubuh setengah telanjang Kugayama. 

“cepat pakai baju! Pakai baju!” teriak Aoi histeris mendorong tubuh kugayama. ia sendiri berdiri ke pojokan dapur.


Aoi lalu berdiri di depan kompornya lagi, takut masakannya gosong. Aoi mengambil air dimangkok untuk dimasukkan ke wajan tumisan itu. tiba-tiba ‘BUMMMM” api berkobar diatas wajah penggorengan sampai tinggi.

“ahhhhhhhhhhhh!!!” aoi dan kugayama sampai terlonjak kebelakang saking kagetnya.


Karena api berkobar sangat tinggi,  terbaca oleh sinyal alat pemadam kebakaran. Air langsung mengucur dari atap tempat kost kugayama dan mengenai kedua orang itu.

Aoi dan kugayama yang masih kaget dengan kobaran api jadi tambah kaget dengan guyuran dari signal pemadam kebakaran itu. tubuh mereka terguyur basah oleh air.


Aoi menyingkir dari dapur untuk ke ruangan lain. Ternyata air juga keluar dari atap di ruangan lain. Aoi dan kugayama terkejut melihat air membasahi seisi ruangan itu termasuk tempat tidur dan barang-barang kugayama jadi basah semua.
Aoi menoleh dan menatap Kugayama dengan rasa bersalah yang amat sangat.


Pemilik rumah kost datang dan melihat tempat kejadian perkara.
“waahh.. apa ini.. seperti habis hujan kan” ia melihat kamar yang basah semua. Ia cek lampu kamar yang ikut mati.” Kita hanya butuh orang mekanik, tak perlu khawatir” pemilik kost memeriksa tempat tidur kugayama juga.

“maaf kan aku” seru Aoi menyesal.

“hmm.. kira-kira berapa lama ya ini bisa diperbaiki sepenuhnya”  ucap pemilik kost “ sepertinya banyak yang harus diperbaiki. Mungkin butuh waktu lebih dari seminggu.”
“ehh.. sebanyak itu?” ucap aoi bersalah.


Pemilik kost menoleh pada Kugayama-kun yang masih diam saja. “lalu apa yang akan kau lakukan shuusei? Sudah tak ada kamar kosong disini. Tapi dirumahku ada sebuah kamar kosong tapi.. ”
“tak usah… aku akan tinggal dirumah temanku” sahut kugayama.
“apa bisa?”

“iya” angguk kugayama. Ia lalu menoleh pada Aoi “iya kan?”
Aoi kebingungan “ehh? Yang kau maksudkan ‘rumah teman’ adalah….”
Kugayama mendekati Aoi dan menunjuk pada Aoi. “kamarmu..”
Aoi terkejut “EIHHHHH.. SERIUSSSSSSSS??!!”


Didalam kamar Kugayama terpasang tulisan “dalam proses perbaikan. Pindah ke pintu ke kamar sebelah. Hubungi pemilik kost untuk informasi”

Kugayama keluar dengan terpincang-pincang. Dibelakangnya Aoi membawa dus besar barang-barang Kugayama tanpa cowok itu membantunya sedikitpun.
Mereka lalu masuk ke dalam kamar Aoi.

“mengapa bisa sampai begini..” gumam Aoi.


Masuk ke dalam kamar kost Aoi, Kugayama langsung melihat-lihat sekeliling ruangan.
“hei.. ruanganku benar-benar tidak nyaman.” Kata Aoi. 

Kugayama diam dan terus berjalan menuju ke jendela balkon. Mata Aoi yang mengikuti gerakan Kugayama tersadar klo di dekat jendela dia sedang menjemur pakaian dalamnya. 


Aoi langsung berteriak panic dan langsung berlari  namun ia tak melihat dus dibawah kakinya dan ia tersandung dan terjatuh.

“ahh.. sakit!” Aoi meraba hidungnya yang mengenai lantai dan jadi berdarah. 

Aoi bangkit berdiri dan segera mendekati jemuran pakaian dalamnya. Ia lalu menarik sebuah celana dalamnya dengan cepat dan menarik perhatian Kugayama yang ada didepan jemuran itu. 

Kugayama sebenarnya sudah melihatnya tapi melihat ekpresi panic Aoi, timbul rasa isengnya untuk menggoda Aoi.

Kugayama menoleh dan melihat aoi.
“apa kau melihatnya?” Tanya aoi pelan. Kugayama melihat hidung Aoi yang berdarah itu. tapi ia masih cuek.

“aku akan mandi” ucapnya berjalan meninggalkan Aoi. Gadis itu lega dikiranya Kugayama tidak melihat pakaian dalamnya. 

“celana polkadot warna merah” kata Kugayama sambil terus berjalan.
Aoi terkejut dan menyadari ternyata Kugayama sudah melihat celana dalamnya itu.


Kugayama masih dikamar mandi jadi aoi mempersiapkan makan malam untuk mereka.  Aoi melirik pintu kamar mandi yang agak transparan jadi bisa melihat bayangan orang yang ada didalamnya.

“apa yang harus aku lakukan? Aku blom berpacaran dengan siapapun dan juga tidak punya cowok yang aku sukai. “


Aoi mendengar suara pintu kamar mandi yang terbuka dan Kugayama keluar dari sana. 
Aoi meoleh dan terkejut melihat kugayama Cuma memakai celana boxer saja. aoi sampai menghindar beberapa meter dari Kugayama ke tirai jendela balkon dan menyembunyikan wajahnya disana.

( liat Yamaken begitu sakitku kambuh lagi.... nafasku sesak.. 
jatungku berdetak cepat..gubrak *pingsan lagi deh..  hahaha.. episode lebay )


“ahhh!! Tunggu.. kau..cepat pakai baju!” teriak Aoi
“tak apa.. karena ini kan didalam kamar” sahut kugayama santai berjalan ke arah aoi sambil memakai kaos.

“bukannya tak apa-apa.. tapi aku ini seorang gadis.” Seru Aoi dari balik tirai.
Kugayama mengambil celana didalam tas yang diletakkan Aoi dekat jedela. “kau sepertinya terlalu banyak berpikir.”

“kau salah! Ada aturannya. Jika kita tertangkap seperti itu maka itu akan jadi masalah besar. “ Aoi terus berbicara dengan cepat saking histerisnya.


“enak!” tiba-tiba Kugayama berkata hal yang lain.

Aoi menoleh dan melihat ekpresi Kugayama yang menikmati masakannya. Kugayama tersenyum SANGAT manis dan menatap Aoi “serius, ini benar-benar enak!” ucapnya senang.

Baru pertama kali Aoi melihat senyum dibibir Kugayama karena sebelumnya cowok itu terkesan cuek, dingin dan jutek didepan Aoi.

Aoi terpana melihat Kugayama menikmati makanannya dengan penuh senyuman. Aoi berjalan mendekati meja makanan mereka.  “oh begitu..” sahut Aoi atas pujian Kugayama tadi.


Didalam kelasnya, Aoi terus melamun sambil beradar dikaca jendela kelas. (*efek liat cowok ganteng setengah telanjang, tersenyum manis padanya.. delusi berpanjangan.. hahah) Aoi menghela nafas dengan keras.  tanpa ia sadari seisi kelas bahkan guru memperhatikan Aoi yang masih melamun itu.

“nishimori…” panggil sensei.
Aoi terkejut dan melonjak berdiri

“apa pelajaran sensei begitu membosankan (sampai Aoi menghela nafasnya seperti itu)?” tanya senseinya dengan tersenyum sedih melihat muridnya yang lain.
“tidak sama sekali.. maaf” ucap Aoi gugup

Aoi lalu duduk lagi dikursinya. Moe yang duduk dibelakangnya berbisik padal aoi.
“apa kau baik-baik saja?” Tanya moe kuatir.
Aoi mengangguk. 


Aoi melihat dari jedela ke arah halaman sekolah. Ia melihat para cowok dari kelas lain sedang bermain futsal. Kugayama juga disana sedang menendang bolanya.  Aoi berpikir ada yang aneh dengan apa yang dilihatnya dibawah sana . 

tiba-tiba ia berteriak “heihhhhhhhhhhhhh?!” aoi langsung berdiri dan melongok keluar jendela.
Seisi kelas dan pak guru terkejut lagi dengan sikap Aoi.

“mengapa bisa? Bagaimana dengan cederanya?!” teriak Aoi melihat Kugayama yang bisa berlari dan menendang bola tanpa kesakitan itu.

“ahhhh.. ini benar-benar membuat frustasi saja.. aku sudah dibohongi!” teriak Aoi emosi.
Teman-temannya juga melihat keluar jendela, penasaran untuk melihat apa yang terjadi dibawah sana sampai Aoi seperti itu.

Pak guru berdiri mendekati Aoi “nishimori-san….”
Aoi menoleh dan terkejut melihat pak guru ada disebelahnya.
“apanya yang sudah dibohongi?” Tanya sensei.
“maaf.. tak apa-apa” sahut Aoi menyesal.


Saat istirahat siang, Aoi dan Moe seperti biasa makan dimeja yang sama. Saat aoi membuka tempat makannya, Moe terkejut melihat isinya hanya nasi putih dan timun saja.

“apa yang terjadi? Ini bukan seperti dirimu yang biasanya” ucap Moe keheranan.
Aoi meminum susu yang dibelinya, ia teringat kejadian dirumahnya semalam.


Malam hari sebelumnya.
Malam hari pertama Kugayama pindah ke kamar Aoi, mereka terpaksa tidur diruangan yang sama. Aoi sengaja mengatur posisi alas tidur/futon mereka tidak bersebelahan tapi bentuk sudut L.

Keluar dari kamar mandi Aoi terkejut  melihat kugayama pindah posisi alas tidur/futon yang dipakainya bersebalahan dengan futon milik Aoi. Kugayama juga memakai futon Aoi.
“mengapa kau pindah tempat tidur?? Seru Aoi terkejut

“karena menghalangi jalan dan sangat dingin” sahut Kugayama .
“meski dingin tapi ini milikku! Kembalikan padaku!” seru AOi menarik futonnya yang dipakai Kugayama.

Aoi menarik-narik futon yang dipakai kugayama itu tapi  tenaganya kurang kuat untuk menarik futon itu dari Kugayama yang masih asyik menutup matanya. Aoi pun tidak tega mengganggu Kugayama lagi.


Pagi harinya, dering jam waker membangunkan aoi. Saat ia membuka matanya ia terkejut melihat wajah kugayama sangat dekat dengan wajahnya, beberapa centi dari wajah Aoi. Tangan kugayama juga ada dibahu Aoi (seperti merangkul Aoi). Mata aoi terbelalak, sontak aoi berteriak saking terkejutnya.

“AAAAAAAAAAAAAAAHHHH!!!!!!!!!” Aoi mendorong tubuh kugayama menyingkir dari futonnya.


Karena sudah kesiagan, Aoi buru-buru mempersiapkan bekal makan siangnya. Tapi karena jam sudah sangat mepet, AOi hanya memasukkan timun saja ke dalam tempat makannya.
Aoi melihat kugayama masih enak-enakkan tidur.  “ahh sudah tak ada waktu lagi.. kau akan terlambat !” seru Aoi berlutut disebelah kugayama dan menepuk bahunya  agar cowok itu terbangun.
“aku akan melewatkan jam pertama (bolos 1 jam)” sahut Kugayama.

Aoi berlari keluar rumah kost dengan membawa sampah kamarnya juga. Dari atas balkon kamar, Kugayama memperhatikan Aoi yang berlari penuh kepanikkan itu.


Aoi teringat kejadian mengesalkan itu sampai ia mengepalkan tangannya. Moe yang melihat Aoi melamun jadi heran. Ia menatap Aoi dengan penasaran.

Aoi melihat sahabatnya itu mencurigainya “ahhh. Ummm.. ada banyak hal yang terjadi.”
“ahh bahkan hidup sendirian ternyata juga banyak masalah ya” kata Moe maklum.
Aoi  merasa bersalah telah menyimpan rahasia pada sahabatnya itu. ia ingin mengatakan apa yang terjadi pada sahabatnya itu. “ano.. moe…”

Moe menaruh makanannya dan memperhatikan Aoi.
“cowok itu, Kugayama.. “

Moe mendengar nama Kugayama langsung berdiri “aku justru sekarang lebih menyukainya!”

Aoi heran “ehh.. mengapa? Meski kau sudah dikatainya dengan kata-kata mengerikan itu?”
“dia hanya bersikap dingin karena dia seorang pangeran. Aku merasa Yamashiro (istana gunung? Not sure..) sudah datang” moe membela kugayama.

“ahh begitukah..” gumam aoi tak percaya Moe bisa sampai begitunya pada kugayama.


Seorang gadis masuk ke dalam kelas sambil memberitahu semuanya. Ada seorang gadis dari kelas lain dikeluarkan dari sekolah karena ketahuan tinggal serumah dengan pacarnya. 
Aoi sampai tersentak berdiri dari kursinya. Aoi jadi ketakutan. Ia tak percaya sekolah mereka masih berlaku peraturan seperti itu.


 Habis makan siang, Aoi, Moe dan teman lain berjalan-jalan disekolahan. Mereka melihat kugayama sedang bersama seorang cowok lain.
“hei lihat itu shuusei.. aku ingin menyapanya” bisik moe.

“tapi bukankah itu memalukan karena kau sudah ditolaknya..” sahut cewek lainnya.

Aoi kebingungan bersikap. Ia mencoba bersembunyi  dan menatap keluar jendela agar kugayama tidak melihatnya.


“hei lihat shuusei kearah sini!”  kata seorang gadis lainnya. Moe terlihat sangat senang melihat kugayama berjalan ke arah mereka.

Kedua teman Moe langsung mendorong moe sampai didepan Kugayama.

Cowok itu menatap moe biasa. “ano san.. “
“ya?” jawab moe gugup.

“orang yang disana itu” Kugayama menunjuk pada Aoi yang memunggungi Kugayama, sok melihat keluar jendela.


Semua terkejut dan menoleh pada Aoi.

Aoi juga sadar ia yang dimaksud Kugayama dan ia menoleh “aku?”

Kugayama lalu mengangkat tangannya dan menggoyangkan kunci kamar Aoi yang ada ditangannya. Wajah Aoi langsung pucat dan berteriak panic “heihhhh!!”


Aoi berlari dan akan mengambil kunci itu tapi kugayama iseng menaikka kunci ditangannya agar Aoi tidak bisa meraihya.

“tunggu.. tunggu..!” Aoi panic ingin segera meraih kunci itu biar tidak ketauan yang lain. 

Ia juga mendorong Kugayama agar agak menjauh dari yang lain.  Tapi teriakkan Aoi dan ulah Kugayama yang memainkan kunci itu membuat semua yang ada di lorong sekolah jadi penasaran dengan ‘keakraban’ mereka berdua.

Setelah sampai agak jauh dari teman-temannya. Aoi merapat ke lengan kugayama dan berbisik sangat pelan.  “ahh aku benar-benar lupa kuncinya.” Aoi akan mengambilnya tapi Kugayama menaikkan lagi tangannya sehingga Aoi tidak bisa mengambilya.


Aoi kesal  da melotot pada kugayama “hei! Kamu!”
Aoi tersadar ia sudah berteriak sangat keras. 

Ia menoleh dan melihat wajah penasaran pada teman-temannya. Aoi merapat ke lengan kugayama lagi dan berbisik pelan lagi.

“jika sekolah kita tau tentang ‘itu’ (tinggal serumah), maka kita akan keluarkan.”
“kau ingat mengapa kita melakukan hal (pindah kamar) itu?” ucap Kugayama mengingatkan Aoi klo kasus mereka berbeda. Mereka bukan pacaran tapi karena ada kecelakaan di kamar Kugayama makanya mereka sekarang serumah untuk beberapa minggu ini.

“apapun alasannya tolong dengarkan aku, atau kita akan bermasalah dikeluarkan dari sekolah” bisik aoi.
Kugayama tidak mendengarkan AOi, ia mengangkat kuncinya didepan wajah Aoi “kau tidak butuh ini kan?””

“kembalikan padaku” aoi meraihnya tapi lagi-lagi Kugayama menyingkirkan kuncinya lagi. Ke beberapa posisi agar Aoi tidak bisa mengambilnya.

“berikan padaku!” ucap Aoi kesal sambil melompat lompat untuk meraih kunci ditangan kugayama.


Tiba-tiba kugayama meraih pinggang Aoi dan menariknya ke balik dinding yang tak terlihat teman-teman lainnya. Aoi terkejut karena kugayama masih ‘memeluknya’
Jarak wajah mereka sangat dekat (deg.. deg.. deg-an) saling menatap.

“mana ucapan terima kasihnya?” bisik Kugayama

Aoi mendorong tubuh kugayama agar melepaskannya “ tidak.. tunggu.. hentikan!” ucap Aoi gugup.


Kugayama lalu menunjukkan kunci didepan wajah Aoi  lagi. “jika ini rusak maka akan jadi masalah kan?” ancam kugayama.

Aoi menyerah, ia tak bisa berbuat apa-apa selain mengucapkan kalimat yang sudah ditunggu kugayama “arigatou” ucap Aoi pelan.

“aku tak mendengarnya!”
“ARIGATOU!” teriak Aoi.

Kugayama tertawa menatap AOi “nah kau bisa melakukannya kan”

Aoi lalu menyerobot kunci itu tanpa dihalang-halangi lagi. 



Setelah mengambil kunci itu Aoi teringat kembali pada kugayama.
“ahhh! Kakimu!sejak kapan kakimu sembuh?” seru Aoi marah merasa sudah ditipu kugayama.

Kugayama memperhatikan kakinya lalu menatap Aoi lagi “ tidak tau.. “

“aku tak mempercayaimu!!” Aoi menatap kugayama penuh amarah.  Sementara cowok itu menatapnya cuek sekali.



“SHUUSEI!’ seorang cowok memanggil kugayama. Aoi langsung berlari ke tempat yang lain.  Cowok itu lalu memberitahu kugayama soal acara yang akan diadakannya yaitu acara goukon/kontak jodoh. Kedua cowok itu lalu berjalan pergi dari sana.



Moe dan kedua gadis mendekati Aoi “tunggu aoi ! apa maksud dari semua ini? apa kau dan shuusei…” Tanya seorang gadis.

Aoi panic menjawabnya “ kunci.. kunci.. aku menjatuhkan kunci…” katanya berbohong.
“ahhh bukankah shuusei orang yang baik hati” puji Moe.

“iya.. iya..” Aoi terpaksa menyetujui ucapan moe sambil tertawa-tawa. 2 cewek yang lain juga langsung memuji kebaikan Kugayama yang mengembalian kunci Aoi itu.



Suasa kamar Aoi terkini.

Di depan lemari pakaian tergantung tulisan “jangan telanjang”
Di lemari es ada tulisan “ disini bahan makan untuk 1 bulan, jangan dimakan!”
Dikamar mandi “ketuk pintu sebelum masuk toilet! Jangan masuk tanpa permisi!!”

Aoi juga sedang membuat tirai ala kadarnya untuk membatasi tempat tidur mereka jadi Kugayama tidak melanggarnya seperti kejadian semalam.

Aoi sangat sedih harus menyimpan rahasia dari sahabatnya “aku tak ingin berbohong pada moe.” Gumam Aoi.

Setelah selesai memasang tirai pembatas. Aoi langsung tiduran dilantai di posisi tempat tidurnya “selesai..!! ini ruanganku!”



“tadaima..” seru kugayama dari luar pintu kamar.
“akan aku tunjukkan ini padamu!” gumam Aoi pelan. Saat Aoi melangkah menuju pintu, ia mendengar ada suara cowok  lain selain kugayama. Aoi jadi panic lagi.
“heih.. apa yang harus aku lakukan?!”



Kugayama datang bersama seoranng temannya. Saat ia membukakan pintu, temannya itu langsung masuk dan melihat sekelilingnya.
“wahh menyenangkan. Untuk tinggal dikamar seperti ini sendirian. Ini sudah cukup.”

Kugayama masuk dan melihat gantungan tulisan dimana-dimana.
Teman kugayama menemukan kaos warna-warni milik cewek diatas meja.

“woi ini…! pakaian cewek” tanyanya curiga pada kugayama.
Aoi ternyata bersembunyi dibawah futon dan selimut. Ia terkejut dan melihat apa yang dipegang teman kugayama itu.



Aoi bersembunyi dengan was-was ketauan.
“ah.. itu punyanya gadis sebelah kamar.  Dia tiba-tiba datang untuk mencuci. “ sahut Kugayama. Ia berjalan berkeliling dan melihat tirai yang tadi dibuat Aoi.

“seorang gadis? Tanya teman cowok itu “apakah dia komabe (nama seorang gadis)?”
“bisa disebut  gadis celana dalam tomat merah” sahut Kugayama.

“apa? Dia gadis seperti apa?” Tanya coowok itu penasaran.
“biasa”
“dari sekolah kita?””
“iya..”
“siapa? Siapa? Siapa”

Kugayama sangat heran dengan situasi kamarnya. Saat Ia menunduk ia melihat 1 kaki Aoi nongol dari selimut yang dipakai bersembunyi Aoi. Kugayama tersenyum geli melihat aksi bersembunyi Aoi itu.



Kugayama berjalan ditengah ruangan dan dengan sengaja duduk diatas selimut (menduduki tubuh aoi) dengan kerasnya sampai Aoi berteriak mengaduh. Aoi lalu menutupi mulutnya.  Aoi tau kugayama pasti sengaja melakukannya .sadissss



Meski pelan tapi teman kugayama mendengarnya.
“apa kau mendengar suara aneh?” Tanya cowok itu.

“sama sekali tidak” sahut  kugayama.
“pasti enak ya bisa punya teman gadis yang jadi tetangga. “
“biasa saja”
“itu bukan hal yang biasa saja.

“contohnya jika salju turun ‘(bisa buat alasan) “ bisakah aku pinjam payungmu? Atau saat dia tidak bisa masuk ke kamarnya ‘bisakah aku masuk? Aku sudah masak diner apa kau mau datang?” apa taka da hal yang seperti itu?”

Teman kugayama berjalan diatas tempat persembunyian Aoi. Gadis itu mau muntuh saat kaki teman kugayama sangat dekat beberapa centi dari wajahnya.

Aoi menepuk-nepuk  tangan kugayama. Cowok itu menoleh  memperhatikan tangan Aoi yang menepuk tangannya, memberi kode klo ia disana.



Kugayama sangat suka iseng pada Aoi yang sangat ekpresif itu. Ia melihat kaki Aoi masih telihat diluar selimut jadi ia menggelitik kaki Aoi dengan tangan kanannya.

Aoi kegelian di gelitik seperti itu “hentikan!”” ucap aoi agak keras. Teman kugayama mendengarnya dan menoleh. Aoi menutup mulutnya dan bersembunyi didalam selimut lagi.
“aku mendengar suara seorang gadis barusan” kata teman Kugayama.



Kugayama sok tidak tau “mungkin tetangga sebelah sedang mandi” jawabnya asal.
“benarkah? Jadi aku bisa mendengar suara dari kamar mandi?” otak mesum langsung muncul. Ia langsung pergi ke balkon.

Kesempatan itu dimanfaatkan Aoi untuk membuka selimut diwajahnya “permisi!” serunya sambil mendorong tubuh kugayama yang sudah mendudukinya dari tadi.

Aoi lalu bangkit berdiri, menatap Kugayma dengan sengit. Sementara Kugayama melihatnya sambil tersenyum geli.


“apa ? “
“apa yang kau coba lakukan?!” teriak  Aoi sambil melayangkan pukulan ke dada Kugayama.
“ahhh sakit..”
Suara kesakitan Kugayama dan Aoi terdengar oleh teman cowoknya. Ia masuk dan melihat Aoi ada disana.



‘ahh ini gadis yang tinggal disebelah mau mengambil bajunya” kata Kugayama tenang.
Aoi berpura-pura tersenyum “aku tinggal disebelah.. Nishimori Aoi kelas 3B.” ucapnya memperkenalkan diri.

Cowok itu lalu ikut memperkenalkan dirinya “aku sato Ryousuke dari kelas C. aku suda kenal Shuusei dari SMP. Bisa dibilang.. kami teman dekat”

“dia dan aku akan pergi karaoke bersama’ lanjut kugayama.
“oh ya.. nishimoro ayo gabung bersama kami” ajak Sato.
“ah aku tidak…”

Belum selesai Aoi menjawab, kugayama menyerobotnya “kau tidak bisa kan.. ja (bye)..” usir Kugayama.
“ya sampai jumpa lagi” kata Sato ramah.

Aoi sebenarnya mau marah pada Kugayama karena sudah mengusirnya tapi melihat sikap ramah sato ia jadi pura-pura tersenyum “iya..”

Aoi lalu berbalik dan menatap kugayama dengan sebal “permisi…”
Baru beberapa langkah berjalan tiba-tiba kugayama memanggilnya “ahhh.. kau melupakan ini” Kugayama melemparkan kaos yang tadi dipegang sato.

“terima kasih” ucap Aoi. Ia lalu keluar dengan wajah emosi meninggalkan kamarnya sendiri.



Aoi pergi keluar rumah tanpa tujuan. Sialnya hujan turun sangat deras. Tubuh Aoi sedikit basah kena air hujan. Rambutnya juga sedikit basah. Aoi berlari dan berteduh didepan sebuah toko bahan makanan.

“ahh.. sial.. itu rumahku!!” gerutu Aoi. Ia lalu melihat ada tulisan SALE di toko itu. Aoi langsung masuk ke dalam/.
“selamat datang” sapa pelayan wanita pada Aoi.
“ahh hai”
Aoi lalu berjalan melihat-lihat barang yang sedang di sale itu.



“ahhhhh.. ahhhhh.. ini  barang-barang yang bisa dibeli hari ini.. woahhhhh..” aoi terus memperhatikan barang-barang itu.
“apa kau ingin mencoba produk baru kami hari ini?” Tanya sebuah suara cowok padanya.
“ahh Sanjou..” seru Aoi mengenali cowok itu. yang sudah baca manga tau ya siapa sanjou ini.

“selamat datang aoi” sapa sanjou ramah.
“ini oliver(ga tau botol berisi apa itu) yang baru datang hari ini” lanjut sanjou. Ia mengambil sample yang sudah disiapkan untuk para pembeli dan mengulurkannya pada Aoi. “apa kau mau mencobanya?”



“iya!” Aoi segera menikmati makanan itu “woahhhh oishi..” seru Aoi menyukai rasanya.
Sanjou tersenyum “woahh.. berarti ini akan bisa laku terjual”
“heih?” Aoi tidak ngerti maksud sanjou.

“senyum Aoi benar-benar bisa mengatasi masalah’ goda sanjou
“benarkah?” aoi tertawa.
‘hmm.. iya benar”

“ahh ngomong-ngomong kemana orangtua kanama(sanjou) membuat Mari (makanan)?” Tanya Aoi

Tiba-tiba Aoi bersin bersin. Ia menutupinya dengan kaos yang tadi dilemparkan Kugayama padanya. Sanjou tersenyum dan ia melepas jaketnya dan menyelimutkannya dibahu Aoi dengan perhatian,.

“jangan masuk angin. “ ucap sanjou.
Aoi kaget “ah jangan…”

“dimana payungmu?” Tanya sanjou melihat Aoi yang sedikit basah itu.
“aku tak baik-baik saja..”
“tunggu sebentar.” Sanjou lalu pergi meninggalkan Aoi untuk mengambilkan payung miliknya.

2 orang pelayan wanita melihat betapa perhatiannya sanjou pada Aoi dan saling berbisik ada hubungan apa keduanya. Yang seorang berkata klo mungkin keduanya punya hubungan khusus.



Aoi pulang dengan memakai jaket dan payung sanjou. Aoi melihat kamarnya dengan ragu. Ia takut klo sato masih ada didalam kamar. Aoi terus bersih-bersin menuju kamarnya.

Aoi menguping dari pintu kamar tapi sepertinya tidak ada suara orang berbicara. Dengan pelan Aoi membuka pintunya. “aku datang..” bisiknya pelan.



Aoi melihat Kugayama sendirian didalam kamar sedang bersiap-siap pergi. Aoi lega dan langsung masuk  ke dalam kamar.
“hehh.. lain kali jangan bawa teman-temanmu ke rumah ini lagi ya! bahkan cowok yang tadi juga.” Kata Aoi.
“mengapa?”

“kau sudah mendengarnya kan! Jika kita ketauan kita akan dikeluarkan dari sekolah.”
Kugayama memperhatikan Aoi yang memakai jaket sanjou “apa itu?”

“sanjou meminjamkannya padaku...” jawab Aoi. Ia merasa kepalanya sangat berat wajahnya juga sangat merah. Tubuh Aoi sempoyongan mau jatuh. Kugayama langsung meranggul tubuh Aoi agar tidak terjatuh.

Kugayama lalu menaruh tangan satunya ke dahi Aoi dengan lembut.  Aoi grogi.



“kau demam” ucap Kugayama tanpa melepaskan tangannya dari dahi Aoi.
‘ah sepertinya begitu… ” Aoi merasa tidak nyaman dengan posisi mereka seperti itu. ia lalu melepaskan tangan Kugayama dari dahinya dan Aoi sedikit menjauh dari kugayama.
Kugayama sadar sepertinya Aoi masih polos jadi sedikit disentuh olehnya langsung reaksinya selalu panic seperti itu.

“kau belum pernah berpacaran dengan cowok manapun ya?”
“apa maksudmu berkata begitu?”

“atau bahkan belum pernah berkencan?” tebak kugayama.
Aoi tersinggung kugayama bertanya hal pribadi seperti  itu “itu tak ada hubungan denganmu kan?!” serunya kesal.

Kugayama tersenyum sinis, mengejek pada Aoi.

“kenapa dengan ekpresimu itu?! aku bukan orang yang perlu dikasihani seperti itu!!!” teriak aoi. Ia bersin lagi didepan kugayama. “perlu kau tau, meski tanpa kekasih, aku masih bisa hangout bersama teman-temanku. “ seperti biasa Aoi bicara cepat klo sudah panic membela dirinya.

“GANBATTE!” seru Kugayama mendengar Aoi yang bicara terus itu.
Aoi menatap Kugayama dengan garang.


Bel pintu membuat keduanya terkejut dan menyudahi pertengkaran mereka. Kugayama berjalan untuk membukakan pintu tapi Aoi segera menarik tangan cowok itu.

“tunggu.. jangan halangi jalanku!“ Aoi langsung mendorong Kugayama ke samping karena ia yang akan membukakan pintu.

Aoi perlahan –lahan membuka pintu kamarnya. Ia mengintip keluar untuk tau siapa yang datang. Ternayata tamunya adalah Sanjou. Aoi langsung tersenyum ceria.
“sanjou-san!’ teriak Aoi senang.

Sanjou mengulurkan secarik kertas pada Aoi “ ini resep yang kau minta tadi”
“arigatou” aoi senang mendapatkan resep mari itu. Aoi melihat sanjou juga membuat gambar makanan disebelah resep itu “kau lucu banget  sanjou.. kau hanya butuh memakai pita yang lucu. ” puji Aoi

“itu tak mungkin.. tak mungkin” sanjaou tertawa mendengar gurauan Aoi itu.



Kugayama batuk-batuk dari dalam kamar dan terdengar oleh sanjou. Ia melirik kedalam kamar. Sambil masih membaca resep makanan dari sanjou, Aoi pelan menutup pintu kamarnya.

“apa ada orang didalam?” Tanya sanjou.
“tidak.. ! memang…ah! Tetangga! Suara mereka sangat mudah bisa didengar..” aoi gugup menutupi pintu dengan tubuhnya.

“ahh…” sanjou melihat kamar kugayama yang ada didekat kamar Aoi “tetanggamu adalah cowok SMA kan?”

“iya sepertinya begitu” sahut Aoi. Dari arah belakang Aoi merasa gagang pintu sepertinya akan dibuka. Aoi menahan tubuhnya dipintu agar tidak terbuka.

“hati-hati Aoi-chan karena kau seorang gadis” kata Aoi menempelkan telunjuknya didahi Aoi dengan lembut.
“iya.. ah! Payungnya.. aku akan mengembalikannya padamu setelah kering”
“kau tak perlu melakukannya.”

“ah tidak.. biarkan aku melakukannya.. karena  itu tadi sangat menolongku.” Aoi bersikeras,
“baiklah”
“iya.. “
‘baiklah.. oyasumi” pamit Sanjou.
Aoi mengangguk “oyasumi”

Sanjou lalu berjalan pulang.



Setelah merasa aman, aoi masuk kedalam rumah. Ia melihat Kugayama berdiri sudah rapi memakai topi dan membawa tasnya.

“kawaiiiii (lucuuu).. arigatou gozaimasu…” Kugayama menirukan suara Aoi dengan luwes saat berbicara dengan Sanjou diluar tadi. Ia tentu saja mendengar semua pembicaraan diluar tadi.

Aoi sebal “kau tak perlu meniru berkata-kata seperti itu!”



“apa orang itu tinggal disini?” Tanya kugayama menatap aoi dingin.
“ dia bekerja di toko sekitar sini, sanjaou san tinggal dekat sini” jawab Aoi
Kugayama sepertinya tidak suka klo Aoi bicara panjang lebar.

“aku akan pergi kerja part time” katanya mengalihkan pembicaraan.

“ehh..? kerja part time?” ternyata kugayama sudah mulai bekerja part time.
“ja.. sampai jumpa” kata kugayama menepuk dahi Aoi dengan keras saat ia berjalan keluar. Membuat Aoi jadi terdorong kebelakang.

“ahh.. apa yang kau lakukan?!” seru aoi marah. Kugayama keluar dan menutup pintunya dengan keras.



Aoi merasa ada yang aneh didahinya paska di tepuk kugayama tadi. Aoi melihat ke cermin disebelahnya. Aoi terkejut melihat  ‘bye bye fever’ pengompres panas menempel didahinya. 

Ternyata saat kugayama menepuk dahinya dengan keras tadi adalah untuk menempelkan pengompres panas itu kedahi Aoi. 

Kugayama sok cuek tapi sebenarnya ia perhatian Cuma ia bukan tipe cowok yang mudah menunjukkan perasaannya perhatiannya pada orang lain.



11 komentar:

  1. Arigato..
    Dilanjut ya kak

    BalasHapus
  2. minta alamat link untuk download filmnya dong...

    BalasHapus
  3. Minta Link Buat download filmnya donk.... :D

    BalasHapus
  4. http://www.ganool.ca/l-dk-2014-bluray-720p-800mb-ganool-ganool

    Itu linknya tapi untuk terjemahan indonesia aku nggak tau sdh ada apa blom. cek aja indowebster ya.. disana biasanya komplet ada link donload juga.

    BalasHapus
  5. Seru seruuuu... ditunggu kelanjutannya ya Kak ;)

    BalasHapus
  6. kaknonton video nya pake eng sub ato indo sub? soalnya aku mu donlod juga subnya :)

    BalasHapus
  7. akhirnya............
    Seneng banget kakak mau nulis sinopsisnya....
    udah greget banget semenjak shuting,
    makasih ya kak, kalo bisa part2 slanjutnya lebih cepet,,#ngarep banget sich

    BalasHapus
  8. Nyari video full nya kog gk ada y di youtobe...hehe,padahal dulu prnah nemuin...hmm..:)

    BalasHapus