Selasa, 26 Agustus 2014

Suikyuu Yankee - Ep. 2



STM Kasu masih ramai dengan pengumuman Naoya untuk membuat klub polo air. Di ruang guru wakil kepala sekolah juga ngomel-omel ketidak sukaannya jika terlibat dalam pembentukkan klub polo air. Chiharu pun mengajukan dirinya untuk menjadi penangung jawab Klub Polo Air yang akan dibentuk Naoya itu. Semua terkejut dengan keberanian Chiharu itu.

Wakil kepala sekolah bilang klo itu hal yang mustahil tapi kepala sekolah menyetujui pengajuan Chiharu. Wakil kepala sekolah tidak berani membantah Kepala sekolah yang lebih senior itu. Tapi ia menekankan pada Chiharu klo klub polo air nanti harus meminta persetujuan padanya secara official dalam segala hal. Wakil kepala sekolah juga mengajukan sebuah syarat untuk pembentukkan klub polo air itu.


Suara Naoya bergema di sudut sekolah saat ia mengumumkan lewat ruang siaran (duh apaan sih.. ruangan audio begitu hehheh.. :P). Naoya mengumumkan pembentukan klub bola Air (Naoya masih menyebut mizutama =  bola air). Ia meminta semua siswa yang ingin jadi member dapat berkumpul di kolam renang sekolah setelah usai sekolah. Ia mengajak semuanya bergabung agar STM Kasu tidak jadi ditutup dan mengalahkan Suiran dan menjadi yang teratas di kota itu.

Dikelas Baka Trio dan Ryuji mendengarkan siaran Naoya.
“abaikan saja dia.. itu bukan tempat kita” ucap Tomoki sambal memperhatikan formulir pencarian kerja. “mencari kerja.. aku tak pernah memikirkan ini sebelumnya.” Desahnya.
“aku bahkan tidak bisa mempromosikan diriku dengan backgrounku yang kosong”kata kohei.
“bodoh….. tapi itu benar” sahut tomoki memeluk kohei.
“mengapa kita tak membuatnya sekarang?” kata shinsuke.
Tomoki berjalan ke shinsuke dam memegang kedua lengan shinsuke “bodoh…. Tapi itu benar…” ucapnya bebarengan dengan kohei.



Keluar dari ruang siaran naoya bertemu dengan chiaki dan koki sahabatnya.
“hei kalian.. mengapa kalian tak bergabung dengan klubku?” ajak naoya
“hah? Apa katamu? Tentu saja itu tak akan terjadi.” Tolak Chiaki
“iya benar.. benar” sahut Koki. Keduanya lalu melanjutkan berjalan. Naoya menghalangi langkah keduanya.
“ayo bergabunglah” bujuk Naoya lagi.
“kau tau.. pria sejati memegang perkataannya.. jadi jika kami sudah menolaknya berarti kami tak akan pernah bergabung” tolak Chiaki lagi.
“oh begitu ya..” kata naoya mengangguk-angguk diikuti keduaa orang yang didepannya itu. naoya menepuk bahu chiaki “thanks”. Naoya lalu berjalan meninggalkan keduanya.



Sementara itu di SMU Suiran, Torao teringat ucapan pelatihnya yang sedikit mengejeknya saat melihat Torao mulai panic saat Naoya hampir memasukkan bola ke gawang. Tiba-tiba pintu klub polo air terbuka dengan keras dan naoya masuk dengan sikap menantang. Nagisa dan semua yang masih berlatih jadi terkejut melihat kedatangan Naoya dengan sikap bermusuhan itu.



Beberapa siswa pria langsung menghadang naoya tapi naoya melewati mereka begitu saja.
Torao maju kedepan menghadang naoya dengan sikap bermusuhan juga. Tapi betapa terkejutnya mereka saat tiba-tiba naoya didepan Torao langsung berlutut dan membungkuk memberi hormat dengan resminya.

“aku meminta maaf karena sudah meremehkan mizutama” teriak naoya menyembah.
“apa kau kesini hanya untuk mengatakan itu?” Tanya pelatih perempuan itu.


“seorang pria sejati memegang perkataannya” sahut Naoya mengulang perkataan Chiaki yang tadi didengarnya disekolah.  “dan aku sudah berjanji untuk berlutut disini jika aku kalah.” Naoya mendongak dan melihat Torao “tapi…! Ada 1 hal lagi yang ingin aku katakan…” naoya bangkit berdiri “saat ini.. aku sudah membuat Mizutama (klub bola air) di STM Kasu.”

Semua langsung tersenyum mengejek mendengar ucapan Naoya.
“kami di STM Kasu pasti akan bisa mengalahkan Suiran dan akan jadi yang teratas.. ini adalah ‘sensei fukoku’.” Seru naoya.

Semua langsung tertawa mendengar kata-kata ‘sensei fukoku’. Naoya salah menyebut ‘sensen fukoku’ (deklarasi perang) jadi ‘sensei fukoku’.

Nagisa jadi ikut malu mendengar naoya salah menyebut istilah itu.


“apakah mifune ryuji ikut bergabung?” Tanya pelatih SMA Suira.
“tentu saja!” ucap naoya dengan tegas.
Torao, rei, nagisa dan semua terkejut mendengar jawaban itu. naoya tanpa basa-basi langsung meninggalkan SMA Suira. Riko adik kelas nagisa tersenyum-senyum kagum melihat keberanian Naoya.


Dalam perjalanan meninggalkan ruang latihan klub polo air SMA Suiran, naoya melihat bola polo air yang sangat banyak di lorong sekolahan. Ia lalu tersenyum jahil dan mengambil 1 bola yang ada disana… ehhh.. pencuriiii.!!. hihihihi


 Diruang kolam renang suiran pelatihan bergumam didepan Torao “sekarang polo air Suiran dipandang rendah ya” ucapnya menyindir Torao. “tapi jika dia dan Mifune Ryuji jadi 1 team, ini akan jadi menarik” lanjutnya tersenyum misterius.


Naoya pulang dari SMA Suiran dan bertemu dengan Ryuji dijalan. Ia lalu mendekati Ryuji dan merangkul bahunya
“hei Ryuji.. jika bancho (pemimpin gang/Ryuji) dan aku jadi 1 team maka kita akan dengan mudah mengalahkan Suiran. Benarkan?”
Ryuji hanya cuek memperhatikan naoya.
“ayo sekarang kita ke kolam renang. Para peserta pasti sudah ada disana” Ajak naoya percaya diri.

“aku tak akan bermain polo air (suikyuu)” sahut Ryuji dingin dan berjalan meninggalkan Naoya.
“mengapa? Bukankah sebelumnya kau seorang Ace (pemain andalan) ?” Tanya Naoya. Ryuji tak menjawab dan terus melanjutkan langkahnya.
Alasan kenapa Ryuji berhenti jadi pemain andalan polo air akan ketahuan di episode selanjutnya ya. ditunggu ajah ya.. ~_~.


 Nagisa, sang manager klub polo air Suiran heran saat melihat kotak bolanya ada sebuah kertas dengan tulisan “aku meminjam sebuah bola-Inaba”
“orang bodoh itu!”Ia geregetan dan meremas kertas tulisan naoya itu.
Riko datang dan mendekati nagisa yang langsung menyimpan kertas naoya.
“senpai, bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?” Tanya Riko.
“iya”

“kau sekarang tinggal bersama dengan cinta pertamamu kan…”
Nagisa terkejut dan melihat sekelilingnya. ia takut rahasianya terbongkar.
“tunggu Riko..” nagisa menarik Riko menjauh.
“apa kau masih menyukai cowok itu?” lanjut Riko.
“heih?” nagisa terkejut dengan pertanyaan Riko.”tidak.. tidak.. tidak.. ! itu tak mungkin” bantah nagisa.

“benarkah.? Ah syukurlah” sahut Riko lega dan tersenyum bahagia.
“aku mohon padamu, tolong simpan rahasia itu dari siapapun ya” pinta nagisa memohon.
“tak masalah” sahut Riko
“ah syukurlah” nagisa tersenyum lega.
“tapi aku punya 1 permintaan” sahut Riko misterius.


Naoya pergi ke kolam renang Kasu. Ia langsung shock melihat keadaan kolam renang sekolahannya itu. Kolam renang kasu terlihat sangat kumuh, penuh sampah, sangat kotor sekali.



Chiharu-sensei datang dan mendekati naoya yang masih shock itu.
“kolam renang ini sudah tidak digunakan sejak klub renang dihapuskan 5 tahun lalu.”
“oh begitu..”

“ahh.. tak ada yang datang..”ucap chiharu sensei dengan kecewa “kau tau.. menantang klub polo air Suiran berarti membuat kota ini jadi musuhmu. Apa kau sudah siap dengan itu?”
“tentu saja..” sahut naoya tegas.

“yosh.. “ chiharu sensei mendekati naoya dan membuat naoya bingung. “aku sudah mengambil posisi sebagai penasehat klub polo air.”
“benarkah?!” teriak naoya girang.

Chiharu tersenyum dan mengulurkan tangannya“yoroshiku, Inaba naoya”
Naoya langsung menerima uluran tangan gurunya yang cantik itu “ya, yoroshiku ne”


Dari jauh Chiaki (fans Chiharu) dan koki melihat itu. ia terkejut mendengar Chiharu menjadi penasehat klub polo air. Ia langsung mengkhayal ia ikut klub Polo air dan duduk di kursi yang bersebelahan dipinggir kolam renang. Ia membayangkan chiharu sensei membuka jubbah mandinya dan memperlihatkan baju renang.. khayalan cowok..!:P



“hari ini adalah hari peringatan pertama kali klub polo Air kasu.” Kata Chiharu
“iya”
“aku ingin memperkenalkannya kepada umum tapi… wakil kepala sekolah berkata klo kita harus mengumpulkan 7 orang member dalam 2 minggu.”
“tak masalah buatku” sahut naoya percaya diri.
“ ah 1 hal lagi.. jika kau membuat masalah lagi, pembicaraan untuk membuat klub akan sirna. Mengerti?”
“jangan kuatir” sahut naoya
“yosh.. baiklah” jawab Chiharu tersenyum.

Chiaki dan koki masuk ke area kolam renang dengan berlari “maaf sudah membuatmu menunggu” ucapnya berdiri didepan naoya. “pria ini akan bergabung dengan klub polo airmu”
“aku menolak” sahut noaya cepat.

Koki dan chiaki terkejut naoya menolaknya dengan cepat.
“mengapa?” Tanya chiharu-sensei yang heran dengan penolakan naoya.

“barusan saja, anak ini mengajariku sesuatu yang sangat penting ‘seorang pria harus memegang ucapannya sendiri’” ucap naoya menirukan ucapan Chiaki tadi. “dan dia juga bilang bahwa ia tak akan bergabung.”

“memang..”kata chiaki

“untuk itu aku memahamimu.. sangat paham.. jika kau melihat ku di situasi saat ini, kau pasti berbelas kasian padaku. Tapi tak apa.. perasaanmu sudah meresap didalamku.” Kata naoya menepuk dada chiaki. Ia menduga chiaki kasian padanya jadi mau bergabung dengannya. Padahal Chiaki memang ingin bergabung dengannya karena melihat guru yang dicintainya jadi penasehat klub polo air.

Chiaki mau membantah tapi ada chiharu jadi ia gengsi.. ia hanya tersenyum-senyum tapi langsung kecewa.
“hei lalu apa yang akan kau lakukan untuk mencari member?” Tanya chiharu yang masih heran Naoya tidak menerima chiaki.

“aku akan mendapatkan Ryuji dullu. Dia pemimpin kami dan dia berpengalaman di polo air. Kekuatannya sangat dibutuhkan… tapi tadi dia sudah menolakku”
“ah begitu ya” sahut chiharu kecewa. Tapi ia jadi teringat sesuatu “heihhh..”
Chiaki dan koki yang ada disana langsung mendekat mendengar seruan chiharu.
“aku menemukan ide bagus….” Ucap Chiharu.



Sementara itu trio baka sedang mengumpulkan sampah dijalanan. Maksudnya adalah agar penduduk kota menghargai mereka. Tomoki dan shinsuke lalu meminta Kohei untuk mengambil foto mereka bersama sampah kota yang sudah mereka kumpulkan itu.
Saat kohei mengambil foto kedua temannya, ternyata dibelakang tomoki ada 2 siswi Suiran. Salah satu berkata dengan keras klo trio baka sengaja mencuri foto mereka berdua.
Penduduk langsung bergerombol mengelilingi trio baka. Mereka begitu saja percaya perkataan kedua gadis Suiran itu.



Mereka bertiga duduk disebuah kursi panjang dengan kesal dan kecewa pada penduduk kota yang tidak mau mendengarkan alasan mereka yang sebenarnya. Tiba-tiba mereka mendengar suara Naoya yang sedang berlari menuju arah mereka.

“abaikan dia.. jangan melihat matanya!” bisik tomoki sengit pada kedua temannya. Trio baka langsung mencoba sibuk dengan dirinya sendiri dan tidak melihat pada naoya yang sudah berdiri didepan mereka.

“hai kalian bergabunglah dengan klub bola air (mizutama)” kata naoya
“eihhh?!” seru kohei terkejut. Tomoki langsung memukul kepala kohei yang tidak mendengarkan nasehatnya tadi.

“klub bola air STM kasu benar-benar membutuhkan Ryuji dan aku rasa dia akan bergabung dengan klub jika sahabatnya(trio baka) juga akan ikut klub. Apakah kalian mau mengalahkan Suiran bersamaku?” Kata naoya.

“sangat bodoh.. siapa yang mau melakukan itu?” sahut Shinsuke bangkit berdiri dan berjalan meninggalkan Naoya.

Kohei dan tomoki juga bangkit berdiri mengikuti shinsuke.
“sangat tak mungkin untuk kita menang melawan Suiran” sahut Kohei.
“hey! Apa yang bisa kalian lakukan jika kalian menyerah dari awal?” seru Naoya
“lagian.. Ryuji tak pernah bermain polo air lagi” sahut tomoki. Naoya kecewa denga ketiga temannya itu. Di belakang tubuh naoya. Salah satu murid SMA Suiran memperhatikan ke empatnya.


Rei berjalan pulang bersama Torao.
“apakah Ryuji benar akan bermain polo air?” guma rei
“mengapa kau tertarik pada orang itu.. cowok itu sudah melarikan diri.. jangan membicarakannya lagi. “ kata torao dan berjalan meninggalkan Rei.
Gadis itu mengejarnya dan berjalan disisi Torao lagi “gomen..”



Naoya pulang ke rumah keluarga nagisa. Bibi langsung menyerbunya dan berkata klo sekarang naoya jadi popular.

Naoya heran dengan maksud bibi yang langsung mendorongnya masuk ke kamar nagisa.
Noaya massuk ke kamar nagisa dan tiba-tiba seorang gadis berdiri didepannya.
“naoya-san.. aku Shibata Riko, adik kelas nagisa-san di klub polo air. ” Kata Riko memperkenalkan dirinya. Ia lalu memegang tangan naoya “aku adalah fansmu”

Naoya terkejut melihat Riko yang tiba-tiba menggenggam tangannya itu. “fans?”

“iya.. kau sangat keren saat pertandingan lalu! ” kata Riko tanpa melepaskan pegangan tangannya. “ Kau bisa belajar makiashi secepat itu dan memojokkan Torao senpai dengan cepat. Aku yakin kau punya bakat di polo air!”

“benarkah??” sahut naoya tersenyum-senyum senang. Nagisa yang sedari tadi mendengarkan jadi kesal melihat Noaya yang kegirangan dipuji Riko.

“jika kau dan Ryuji-san jadi team, kau mungkin bisa mengalahkan team cowok kami.” Lanjut Riko menggebu-gebu memuji naoya.

“tunggu Riko-chan!” seru nagisa yang merasa Riko sudah keterlaluan memuji naoya. Tapi Riko dan naoya sepertinya tak mendengarkannya. Mereka berdua masih saling berbicara berdua.
“ahh kau memikirkan itu? Aku juga berpikir seperti itu.” sahut naoya.

“ryuji-san dulu sangat popular di SMP. Pelatih kami telah memandunya tapi dia berhenti dari polo air. Jadi dia menggantinya dengan torao.”

“riko..” panggil Nagisa mengingatkan Riko yang sudah bicara banyak.
“bagaimanapun aku akan mendukung naoya-san
“yoroshiku na” jawab naoya senang.
Nagisa cemberut melihat keduanya terus berbicara.


 diSTM Kasu, Chiharu sensei bertemu kepala sekolah yang sedang menanam bunga. Kepala sekolah berkata klo saat ia melihat naoya, ia jadi ingat STM Kasu yang dulu. Chiharu mengiyakan, ia juga ingin melihat STM Kasu jaya seperti dulu.

Kepala sekolah bertanya tentang anggota yang mendaftar apakah sudah ada. Chiharu menjawab akan sangat sulit. Kepala sekolah memberi semangat dengan berkata “untuk membuat bunga mekar dengan indahnya maka dibutuhkan waktu dan usaha yang sangat banyak dan ini adalah waktu yang terpenting.”


Malam hari dirumah nagisa, ia terkejut saat ia selesai mandi dan menemukan noaya duduk diatas tempat tidurnya. Naoya menyadari kedatangan nagisa dan ia tersenyum “aku kesini untuk meminjam buku bola air” ucapnya memperlihatkan buku nagisa yang sedang dibacanya.

“hah?! Kau sangat rendah! Jangan asal masuk kesini sesukamu.” Teriak nagisa kesal sambil menarik buku yang dipegang naoya.

“eh.. apa salahnya? Barusan tadi aku juga masuk kesini.”
“tentu saja salah! Terserahlah Naoya.. kau benar-benar mengacaukan semuanya.” Kata nagisa emosi.

“yang mana?” Tanya naoya tak mengerti.
Nagisa duduk ditempat tidurnya berhadapan dengan Naoya.


“contoh salah satunya tadi pagi. ‘sensei fukoku’ hah?! Harusnya ‘sensen fukoku’. Lalu dengan Mizutama (bola air)? Harusnya Suikyuu (polo air)!!!” teriak nagisa sambil menuding tulisan di buku yang tadi dibaca naoya.

“tapi bukankah lebih mudah kau membacanya Mizutama?” elak naoya
“tidak bisa!” seru nagisa bangun dan marah.

“jangan mudah marah dengan hal seperti itu” naoya lalu mengambil sesuatu disampingnya “omong-omong, kau ternyata sebelumnya juga bermain polo air” lanjut naoya memperhatikan foto yang ada ditangannya.

Nagisa terkejut melihat naoya mendapatkan foto SMPnya saat ia bermain polo air bersama Ryuji, torao dan lainnya.

Nagisa merebut foto itu “tolong jangan melihat sesukamu”
“tapi foto itu ada di buku itu. siapa yang menduga klo kau berteman dengan Ryuji. Kau juga terlihat sangat bahagia.”
“keluar” usir nagisa pelan. Ia menoleh dan melihat naoya tidak beranjak dari tempat tidurnya. Nagisa menarik tangan naoya turun dari tempat tidurnya “keluar sekarang” nagisa mendorong naoya keluar dengan sekuatnya.

Nagisa menatap foto kenangan klub polo airnya dan ia menatap wajah Ryuji yang tersenyum penuh kemenangan di foto itu. 
Kehidupan masa lalu semuanya masih rahasia diepisode ini.


 Besoknya naoya sudah bersiap-siap membersihkan kolam renang. Ia terkejut melihat kolam renang sudah tidak ada airnya. Didalam kolam renang ada Chiaki dan Koki yang sedang membersihkan sampah-sampah.

“heihhh?” seru naoya terkejut.
“selamat pagi tuan.. serahkan kebersihan ini pada kami” kata keduanya.

“tidak terima kasih. Kalian bukan member..” tolak naoya.

“kau tau… seorang pria tak akan meninggalkan seseorang yang membutuhkan bantuan.” Seru Chiaki dari dalam kolam renang.

“kalian benar-benar….” Kata naoya terkagum.
Chiaki dan koki berbalik memunggungi naoya. Chiaki berbisik pada koki “apapun yang harus kita lakukan, terus katakana ‘kita ingin bergabung dengan klub ini’”
Koki mengangguk “yosha..”

“omong-omong apakah kau bisa mendapatkan 3 orang itu (trio baka)?” Tanya koki pada naoya.

“mereka bilang mereka tidak mau.” Jawab naoya.
Chiaki berjalan mendekati naoya dan mengambil bungkusan dari dalam jaketnya. Ia lalu mengulurkannya pada naoya. “gunakanlah ini”


Trio baka berjalan dilorong sekolah. Kohei bercerita klo ia semalam bermimpi aneh klo mereka tidak bisa mendapatkan pekerjaan dan dibuang di tempat pembuangan sampah kota.
Naoya tiba-tiba muncul dan berlari menuju ke trio baka.

“dia sangat gigih” gumam tomoki. Ketiganya mempercepat langkahnya untuk menghindari naoya.

“aku tau. Aku tau..” naoya menghadang didepan ketiganya. “bagaimana jika kalia mendapatkan hak istimewa untuk masuk klub?” Naoya langsung mengulurkan foto idol Kanna-san beserta kuncir rambut seperti yang dipakai difoto itu. baka trio terkejut, tak percaya dengan hadiah itu.mereka panic dan histeris.

“itu.. itu aadalah ikat rambut Kanna-chan dan tanda tangan asli saat ia ditemukan?!” seru shinsuke.
“bagaimana kau bisa mendapatkannya?” seru Kohei.

“dari pintu belakang” bohong naoya. Kohei dan shinsuke mau mengambil barang itu tapi ditarik naoya. “jadi, apa yang akan kalian lakukan?”

Ketiga terdiam dan saling menatap.


Mereka bertiga akhirnya setuju untuk masuk ke klub polo air untuk mendapatkan ikat rambut idola mereka itu. tapi saat mereka didalam kelas. Mereka ragu lagi untuk masuk ke klub polo air. Mereka juga ragu Ryuji akan bergabung ke klub meski mereka bertiga bergabung.

Wakil kepala sekolah ternyata mengetahui kala trio baka akan ikut klub polo air. Ia lalu memanggil ketiganya. Ia memberi tawaran ketiganya disebuah perusahaan tapi ketiganya tidak boleh ikut klub polo air. Jika ketiganya tidak setuju maka  hidup mereka selamanya akan hidup seperti ditempat pembuangan sampah. Mereka kaget karena barusan bermimpi dibuang ditempat sampah.



Untuk menangkal hal buruk terjadi pada ketiganya, mereka pergi ke kuil ayah nagisa.
“oh kalian” sapa nagisa yang datang bersama ayahnya.

“selamat sore” sapa ayah nagisa. Ketiga tersenyum ramah pada nagisa dan ayahnya.
Ayah Nagisa mellihat naoya datang dan langsung berteriak senang “ah selamat datang dirumah naoya-kun!” serunya.

“eihh? Kau bilang ‘selamat datang dirumah’?” Tanya kohei.
“iya. Naoya-kun tinggal dirumah kami” sahut ayah nagisa.
“eihhhhh!!!!!!” Trio baka langsung terkejut mendengar naoya tinggal dirumah nagisa.



Nagisa hanya memejamkan matanya karena rahasianya kebongkar.  Naoya datang dan langsung berdiri didepan nagisa. Trio baka memperhatkan Nagisa dan naoya.
“maaf atas apa yang terjadi kemarin.. aku sudah melakukan sesuatu yang egois didalam kamarmu.” Kata naoya pada nagisa.

“melakukan sesuatu yang egois didalam kamar?” tomoki berteriak histeris dan tiba-tiba ia pingsan.
“tomoki.. tomoki” kedua temannya langsung mengerumuni tomoki yang pingsan.
“hey jangan bilang sesuatu yang membuat mereka salah paham.. dasar bodoh!” seru nagisa marah sampai hampir menangis, berlari meninggalkan teman temannya.



Malam harinya naoya bercerita pada ayah nagisa klo ia akan membuat klub polo air untuk mengalahkan Suiran. Ayah nagisa berkata memang sangat sulit mengalahkan suiran. Apalagi sekarang suiran sudah menjadi kebanggaan kota karena sudah membuat kota mereka jadi lebih terkenal.

Naoya heran kenapa tidak ada yang merasa terbeban dihina sedemikian bodoh oleh murid suiran. Ayah nagisa berkata pasti ada orang yang frustasi seperti itu, jauh didalam hatinya. Nagisa mendengarkan pembicaraan ayahnya dan naoya.


Esok harinya trio baka sudah mengisi formulir pekerjaan dari wakil kepala sekolah. Tiba-tiba murid suiran menghadang mereka bahkan menyobek formulir itu. Murid suiran mengejek naoya yang akan mendirikan klub polo air untuk mengalahkan mereka itu. Tomoki berkata klo itu bukan urusan ketiganya.. Murid Suiran itu langsung menendang dada tomoki sampai terjatuh ketanah.

Shinsuke berkata klo ia akan melaporkan kekasaran murid SMA Suiran. Murid Suiran menyuruh mereka mencobanya tapi mereka yakin klo warga tidak akan percaya omongan murid kasu.


 Sementara itu kolam renang STM Kasu sudah bersih dari sampah-sampah dan siap diberi air. Chiharu sensei berkata klo ia akan meminta ijin kepala sekolah untuk mengalirkan air ke kolam renang. 

Saat naoya berterima kasih pada Chiaki dan koki tiba-tiba Shinsuke dan Kohei mendatanginya. Mereka bilang klo tomoki disandera murid SMA Suiran gara-gara naoya.



Naoya pergi bersama 2 baka ke pinggir sungai dibawah jembatan. Naoya bertanya pada murid Suiran dimana tomoki. Mereka lalu membebaskan tomoki dan menyuruh tomoki pergi. Tomoki lalu berjalan mendekati shinsuke dan kohei dan mengajak keduanya pergi. Mereka melihat dari atas jalan, mengawasi naoya.

Murid Suiran mengejek Naoya yang mendirikan klub polo air. Naoya tidak suka dan berkata pasti suiran takut dikalahkannya. Murid suiran marah dan mencengkran krah jaket naoya. Ia juga meludahi jaket naoya.

Karena emosi naoya siap memukul murid suiran itu tapi ia teringat ucapan chiharu jika ia membuat keonaran maka klub polo air akan ditiadakan. Melihat Naoya yang tidak jadi melayangkan pukulan, murid naoya langsung memukul naoya yang tidak melawannya.
Trio baka heran melihat naoya yang tidak mengelak dari pukulan dan tendangan SMA Suiran sampai teruka parah.

Naoya meminta ikat rambut yang sudah diambil murid Suiran karena itu hadiahnya untuk trio baka agar bergabung dengan klubnya. Murid Suiran berkata klo trio baka sudah membohongi naoya karena ketiganya tidak akan bergabung dengan klub polo airnya. Naoya berkata klo seorang pria harus memegang ucapannya jadi ia mempercayai baka trio. 

Murid suiran tidak memberikan ikat rambut itu tapi membuangnya ke sungai. Mereka lalu memukul naoya sampai naoya terjatuh lagi lalu meninggalkan naoya. Setelah murid suiran pergi, naoya berjalan menuju sungai untuk mencari ikat rambut yang dibuang murid suiran tadi.

Trio baka hanya melihat semua itu dari atas jalan. Tomoki lalu mengajak kedua temannya pergi dari sana.



Chiharu sensei meminta ijin wakil kepala sekolah untuk mengalirkan air ke kolam renang. Wakil kepala sekolah menolaknya dengan alasan membuang-buang biaya sekolah. Kepala sekolah hanya terdiam mendengarkan saja karena persetujuan klub memang wewenang wakil kepala sekolah. Chiharu keluar dengan kecewa.

Diluar ruang guru ia bertemu chiaki dan koki yang memang mencarinya. Mereka bercerita apa yang sudah terjadi. Chiharu buru-buru pergi bersama keduanya.


 Trio baka pergi ke tempat makan langganan mereka. Nagisa masuk dan menyapa ketiganya tapi tak dibalas. Ia jadi heran dengan ketiga temannya itu. chiharu masuk bersama chiaki dan koki. Ia bertanya keberadaan naoya. Trio baka lalu menunjukkan lokasi naoya.



Mereka pergi kebawah jembatan dan melihat naoya masih disungai mencari ikat rambut itu. naoya terlihat bahagia saat menemukan ikat rambut itu.
Naoya lalu berjalan ke tepi sungai dank arena luka ditubuhnya naoya terjatuh.

“ada apa denganmu naoya” kata nagisa mendekati naoya dengan kuatir.
“oh nagisa..” naoya berusaha bangun dibantu nagisa. Naoya baru menyadari ada guru dan teman-temannya disana “oh sensei ada apa?”

“jadi kau berkelahi lagi dengan murid Suiran?” Tanya chiharu marah. “bukankah aku sudah memberitahumu klo klub polo air akan tidak ada jika kau melakukan itu. katakan apa yang terjadi?”

Naoya masih terdia menahan sakit ditubuhnya dan masih berusaha bangkit berdiri dibantu nagisa.



“dia tidak melakukannya..” ucap kohei membela naoya.
Chiharu berbalik melihat kohei “heih?”
“dia menerima semuanya.” Lanjut kohei

“apa maksud dari semua ini?” Tanya chiharu pada naoya.

“tak ada apa-apa”sahut naoya yang sudah berdiri  dipegangi nagisa. “ selain itu.. anak-anak ini sudah menjadi member klub.” Kata naoya menunjuk pada trio baka. Ia berjalan sempoyongan menuju trio baka.



“kalian akan datang dilatihan besok kan?” tanyanya. Naoya menepuk bahu tomoki dan langsung didorong oleh tomoki.

“hentikan ini.. kenapa dengan ‘ayo kalahkan suiran, jangan menyerah’? berapa kali lagi kami harus katakan agar kau mengerti hah?” tomoki mencengkram krah baju naoya dengan marah “sangat tak mungkin mengalahkan mereka. Ini sangat mengganggu.. dan terlibat denganmu akan mengorbankan pekerjaan kami.berhenti menghalangi kami!”

Naoya terdiam dan menatap tomoki tajam “jadi kau tak masalah dengan semua ini?” naoya menatap kedua baka trio lainnya. “kalian.. kalian frustasi dengan semua ini juga kan?!” seru naoya

“tentu saja itu kami rasakan!” teriak tomoki “tapi.. kita tak bisa melakukan apa-apa dengan semua ini. “jangan menyerah’, ‘ganbatte’ jangan mengatakannya dengan tidak bertanggung jawab! Ada orang-orang yang tidak bisa melakukan itu.. itu termasuk kami!” teriak tomoki marah dengan ke frustasiannya yang tidak bisa berbuat apa-apa itu.

“tomoki” kohei memperhatikan sahabatnya yang terlihat terluka saat berkata-kata itu.
“berhenti mengikuti kami” tomoki berbalik dan meninggalkan semuanya.
Naoya bermaksud mengejar tomoki tapi ia terjatuh. Kedua baka lainnya berjalan menyusul tomoki yang sudah lebih dulu pergi.
Nagisa dan yang lainnya membantu naoya yang terluka itu.



Trio baka pergi ke taman kota. Nagisa juga menyusul ketiganya. Ia mendekati tomoki “kau bilang kau frustasi juga kan? Jika kau merasakannya, kenapa kau tau mau merubahnya?”
Nagisa mengullurkan ikat rambut kanna-chan pada Tomoki. Cowok itu tidak mengambilnya dan nagisapun menarik tangan tomoki dan memaksa tomoki menerima ikat rambut itu.
“aku hanya disuruh naoya menyerahkan ini” nagisa lalu pergi meninnggalkan trio baka.



Trio baka menyerahkan formulir pekerjaan pada wakil kepala sekolah yang langsung senang menerima formulir itu. ketiga berterima kasih pada wakil kepala sekolah sebelum pergi meninggakan ruang guru.


 Sementara itu di kolam renang sekolahan naoya kecewa kolam renang belum terisi air.
“airnya tidak bisa keluar?” Tanya naoya pada chiharu sensei yang langsung merasa bersalah.
“gomen.. kita tak mendapatkan ijin untuk melakukannya”

“oh begitukah. Semua sudah terjadi.. yoshh” naoya memikirkan sesuatu dan pergi meninggalkan chiharu, chiaki dan koki. Ternyata naoya mengambil ember kosong.
“jika kita tak bisa mendapatkan air disini, ayo kita isikan dengan air sungai.”
“heih?”

“akan sangat menyusahkan tapi kita bisa mengatasinya satu demi satu.” Kata naoya.
“kau benar” sahut chiharu tersenyum.


“hei.. bep bep..”teriak chiaki mencoba menarik perhatian naoya dan chiharu.
“tuan ijinkan aku bergabung denganmu jjuga.” Lanjut chiaki membuka jaketnya.
“tidak usah.. aku sudah mendapatkan banyak sekali bantuan dari kalian” sahut naoya
“tunggu.. chiaki dan aku.. terutama hiaki ingin bergabung dengan klub polo air” ucap koki.

Keduanya lalu berlutut didepan naoya. “seorang pria dengan tulus meminta maaf atas kesalahannya.”
“heih?”

“ijinkan kami bergabung dengan klub.. kami mengingnkannya.. tolonglah..” mohon koki dan chiaki
“heih?” naoya masih tak percaya dengan omongan keduanya.

Chiharu sensei mendekati ketiga”bukankah ini saatnya mengjijinkan mereka?”
“apakah kalian benar-benar ingiin bergabung?” Tanya naoya lagi.

Keduanya menatap dengan penuh harapan. Naoya tersenyum “harusnya kalian bilang lebih awal.. kalian sangat diterima disini!”

“benarkah? Benarkah?” chiaki dan koki melompat kegirangan.
“iya… sekarang saatnya mengambil air” ajak naoya.
“siap” seru keduanya.



Tiba-tiba trio baka datang dan sudah membawa ember-ember kosong.
“kami juga akan melakukannya”kata shinsuke.
“kami sudah bosan dengan menyerah!” ucap kohei.
“kita akan naik ke atas bersamamu..” sahut tomoki.
Naoya tersenyum “kalian sudah terlambat.”


Diruanng guru wakil kepala sekolah terkejut saat melihat isi formulir pekerjaan baka trio. Mereka menulis klo mereka akan mengalahkan SMA Suiran dan menjadikan STM Kasu jadi teratas.


“okay sekarang ayo pergi..” ajak Naoya pada teman-temannya
“tunggu.. biarkan aku menjernihkan ini dulu” ucap shinsuke dengan serius.  Trio baka berjalan mendekati naoya dengan bermusuhan. Shinsuke mengambil foto Kanna-chan disakunya.
“ini foto palsu.” Kata shinsuke.

“heih? Palsu?” naoya bingung. Sementara dibelakang naoya chiaki dan koki jadi panic.
“tulisan Kanna chan di tanda tangannya terbalik.. terbalik!” seru shinsuke, tomoki dan kohei penuh emosi.



“hei.. hei” koki menarik perhatian semuanya. Tangan chiaki sudah terangkat keatas.
“tanda tangan Hashimoto kanna itu palsu..  dan ikat rambut itu.. ikat rambut itu. punya ibuku” ucap chiaki. Trio baka langsung membanting foto dan ikat rambut palsu itu dan berjalan menyerbu Chiaki.

Naoya yang bodohpun malah bertanya pertanyaan yang sangat oon  “oh jadi hashimoto Kanna itu ibumu?”
“bukannnnnn!!!!!” teriak trio baka dengan penuh emosi…..hwahahhahahah…



Kepala sekolah pergi ke ruang pompa air. Ia lalu mengerakkan tuas air agar air mengalir ke kolam renang. Pertengkaran baka trio vs chiaki terhenti saat mereka melihat air tiba-tiba mengalir ke kolam renang sekolah.

“air.. air..” teriak mereka kegirangan.
Kolam renang akhirnya penuh dengan air.

“yosha.. ayo kita mulai latihan mizutama!” teriak naoya sambil membawa bola dan langsung terjun kedalam air dengan girang.


“ayo kita terjun juga.” Kata shinsuke. Tomoki dan kohei merangkul bahu shinsuke yang ada ditengah, bertiga mereka tetap berpelukan dan terjun ke dalam kolam renang.
“kami juga ingin menyelam” sahut chiaki dan terjun ke kolam bersama koki.



Chiharu tertawa melihat keceriaan murid-muridnya. Bapak kepala sekolah datang dan ikut tertawa menyaksikan muridnya. “sepertinya bunga yang indah sudah mulai mekar ya”
“iya” angguk chiharu.


Naoya dan kawan-kawan bermain air dengan riangnya. “kami menunggumu Ryuji!!” teriak naoya.


 Diruang guru ada telpon masuk dan diangkat oleh wakil kepala sekolah.
“halo ini STM Kasumino”
“ini Shoji pelatih SMA Suiran.”
Wakil kepala sekolah terkejut ditelpon oleh pelatih Suiran itu. “dari suiran?”

“ada yang ingin aku katakan tentang Mifune Ryuji” kata pelatih SMA Suiran itu.



BERSAMBUNG EPISODE 3



4 komentar:

  1. Seru seru banget... Gak berhenti liat episode ini. Di tunggu kelanjutannya. Ganbate!!!

    BalasHapus
  2. huhuhu...d'eps nie qo gx da yamaken nya pd hal udh ngarep bgt kpengen liat senyum'y yg supeeerrr...manis hehehe *abaikan :D
    semakin seru dorama'y d'tunggu episode" selanjut'y mba enny ganbate....!!! ^^9

    *Nada Silviah*

    BalasHapus
  3. ada apa dengan Ryujii?
    wah keren..cowony bening"
    siap" tisu buat idung. ahhahaa

    BalasHapus