Sekolah
akan mengadakan karya wisata maka tiap kelas dibentuk kelompoknya
masing-masing. Erika ternyata satu kelompok dengan cowok yang terdiam
dikelasnya, Kusakabe-kun.
Erika
di kerumuni oleh 4 orang gadis teman sekelasnya.
“Erika,
kau sial, satu kelompok dengan Kusakabe-kun. Aku prihatin.” Ucap Tezuka
“Tapi
serius, kelompok karya wisata itu membosankan.” Kata Marin
“Bagaimana
denganmu, Erika? Bukankah kau akan kencan dengan pangeran di jam bebas?” tanya
Tezuka
“Ya,
tentu saja.” Jawab Erika setengah malas menjawab. Ia sedang memikirkan
hubungannya dengan Sata jadi ia tak begitu menghiraukan pembicaraan
teman-temannya yang berencana akan bolos.
Saat
istirahat Erika menemui Sata dan mengajak Sata bertemu saat jam bebas di karya
wisata sekolah.
“Jam
bebas?” tanya Sata
“Ya,
untuk karya wisata. Aku pikir aku ingin berkeliling denganmu.” Jawab Erika
“Kau
pasti sudah mengatakan sesuatu yang tidak biasa ya?” ucap Sata curiga sudah
berbohong apalagi pada teman-temannya.
“Tidak
ada maksud tersembunyi kok. Aku hanya ingin jalan-jalan.” Bantah Erika
“Baiklah”
kata sata menyetujuinya.
“Sungguh?”
tanya Erika tak percaya
“
habis berkeliling, aku rasa aku juga mau melakukannya dengan anjingku.” Sahut
Sata
Erika
sangat senang sampai ia yang sedang duduk melompak berdiri dan berteriak “Yatta~~!kau
tahu, aku akan memikirkan kencan yang sempurna nanti!” janji Erika sambil
bersenandung dan berjoget.
“Kau
semakin lama semakin benar-benar suka bertingkah seperti ini.” Ucap Sata pelan
memperhatikan ulah Erika
“Eh,
apa?”
“Bukan
apa-apa” sahut Sata tidak mau mengulang ucapannya.
Pembentukan
pemimpin kelompok karya wisata tiap kelas sudah diilakukan. Erika dan Kusakabe
kun menjadi pemimpin kelompok dikelasnya.
Erika
Nampak sedih saat tau ia jadi panitia sehingga ia harus berkoordinasi dengan
panitia lainnya dan itu membuatnya akan sangat sibuk.
“
Aku akan memimpin kelompok tour nanti. Sepertinya aku tidak bisa pulang bareng
Kyoya-kun untuk sementara.” Ucap Erika berjalan didepan Kusakabe-kun
“Maaf,
Shinohara-san. ini karena aku tidak beruntung.” Ucap Kusakabe-kun
“Tidak
kok. ini sama sekali bukan salahmu? Kau tahu, aku juga tidak beruntung.” Ucap erika
“Itu
tidak benar. Itu karena aku.” Sahut kusakabe tertunduk
Erika
memperhatikan Kusakabe-kun dan ia baru tersadar klo cowok itu tidak memakai
kacamatanya. Erika melihat wajah Kusakabe jadi berbeda.
“Kusakabe-kun,
jadi begitu wajahmu ya? Karena kau selalu pakai kacamata banyak yang tidak
memperhatikan.” Ucap Erika memperhatikan wajah kusakabe.
Cowok
itu baru tersadar klo ia tidak memakai kacamata. Ia jadi malu dan segera
merogok saku celananya untuk mengambil kacamatanya dan memakainya.
“Maaf.”
Ucap Kusakabe-kun
“Kenapa?”
“Aku
terlihat seperti cewek dan itu menjijikkan.” Ucap kusakabe-kun menjelaskan alasannya
memakai kacamata itu.
“Tidak
kok! Kau terlihat ganteng dan aku yakin akan jadi populer.” Ucap Erika jujur.
Wajah Kusakabe memang tampan tapi mungkin dulu banyak yang bilang dia cowok
cantic jadi ia mau dan mengakalinya dengan memakai kacamata.
“Tidak
mungkin bagiku untuk popular” bantah Kusakabe
“Geez!
Jangan menyangkal apapun! Jika seseorang serius mengatakan itu padamu, bukankah
itu kasar? Benar begitu kan? Menyangkal apapun yang orang katakan padamu,
artinya kau tidak mempercayai mereka.” Ucap Erika.
“Aku
pikir juga gitu”
“Itulah
kenapa tidak ada yang berfikir kau menjijikkan okay? Aku rasa kau seharusnya
percaya diri dan lakukan seperti apa yang kau lakukan.” Lanjut Erika
menasehati.
Mereka
terus berjalan kembali ke kelas mereka. Tanpa Erika sadari sebenarnya mereka
melewati kelas Kamiya. kamiya yang saat itu sedang didepan kelasnya dan
berbicara dengan temannya, mendengar seseorang sedang berbicara saat ia melirik
sekilas ia melihat Erika dan Kusakabe. Erika terlihat berbicara dengan akrabnya
dengan Kusakabe.
Kamiya
pergi menemui Sata yang juga akan pulang sekolah.
“Sata-kun!”
panggilnya
Sata
menoleh tapi tidak menghentikan langkahnya. Ia terus berjalan dengan santainya
dan membuat Kamiya mengejarnya.
“Untuk
karya wisata kita... Aku meminta beberapa gadis untuk menemani kita ke karaoke.”
Ucap kamiya berjalan disebelah Sata.
“Aku
pass (tidak ikut). Aku tidak mau ikut rencanamu.” Sahut Sata
“Jangan
bilang kau akan pergi kencan dengan Erika-chan? Apa tidak masalah klo aku
mengatakan yang sebenarnya pada semua orang? Klo Erika-chan berbohongan. “
Sata
menghentikan langkahnya dan memperhatikan kamiya. Lalu ia tersenyum sinis dan
mendengus sebelum ia melanjutkan langkahnya.
“Padahal
kau seperti pangeran... kenapa kau seperti itu. Aku melihat Erika-chan
bersenang-senang dengan cowok lain.” Lanjut Kamiya memanas-manasi Sata tapi
cowok itu tetap berjalan mendahuluinya.
Sata
ternyata tidak langsung pulang. Ia pergi ke ruang latihan basket dan ia bermain
sendiri sepertinya sedang ada yang dipikirkannya.
Sementara
itu Erika dan Kusakabe-kun sedang membahas karya wisata dikelas mereka. Hanya
ada mereka berdua ditempat itu. duduk berhadap-hadapan.
“Shinohara-san...
Apa kau pikir melakukan ini sudah cukup?” tanya Kusakabe menunjukkan gambarnya
“Kusakabe-kun,
kau pandai menggambar.” Puji Erika
“Itu
tidak cocok dengan orang sepertiku”
“Boleh
aku lihat?” tanya Erika
“Silahkan.”
“Boleh
aku ambil ini juga?” tanya Kusakabe mengambil buku wisata yang sedang dilihat
Erika
“ya…”
Erika mengamati hasil lukisan Kusakabe
Kusakabe
melihat lokasi wista yang tadi dilihat Erika “Ini tempat yang indah. Kau akan
kesana dengan Sata-kun?” tanyanya
“eih?”
“Aku
mendengar pembicaraan dari Tezuka-san kalau kau akan kencan dengan Sata-kun selama
jam bebas.”
“oh
Begitu.. Kau juga satu kelompok dengan kami kan?”
“iya
jawab Kusakabe
"Monumen
Gembok Cinta" Jika kau pergi dengan seseorang yang kau suka dan meletakkan
gembok disana, kalian akan bersama selamanya. Ini hebat” ucap Kusakabe membaca
tulisan di wisata itu
“ya'kan?
Tapi aku rasa Kyoya-kun tidak suka ginian.” Ucap Erika
“Kenapa?”
“Aku
rasa dia bahkan bukan tipe yang mau berkencan” jawab Erika
“Bahkan
meski kau bilang mau kesana?”
“itu
tetap Tidak mungkin. Itu terlalu mustahil.” Jawab Erika
“Benarkah?
Jika itu aku, aku akan melakukan apa saja untuk orang yang aku sukai.” Ucap
Kusakabe
“Aku
yakin siapapun yang jadi pacarmu akan sangat bahagia.” Kata Erika tersenyum
saat pandangan mata mereka bertemu.
Erika
lalu menunggu dihalaman sekolah. Ia berdiri sambil browsing gambar gembok yang
lucu-lucu. Erika mendengar suara langkah kaki orang yang berjalan ke arahnya.
“Kusakabe-kun?”
panggil Erika menoleh ke arah orang yang sedang mendatanginya. Erika terkejut
saat melihat klo yang datang adalah Sata.
“Siapa
yang kau panggil "Kusakabe-kun"?” ucap Sata tidak suka.
“Kyoya-kun!
A-apa kau menunggu---“ Erika gugup saat tau klo Sata ternyata menunggunya
pulang. Tepat saat itu Kusakabe kun keluar dari pintu sebelah Erika.
“Tidak!
Ayo pulang.” ucap Sata sedikit kesal dan berjalan mendahului Erika.
Erika
langsung menoleh pada Kusakabe –kun dengan penuh penyesalan. Ia memberikan kode
permintaan maaf dengan tangannya. Erika lalu mengejar Sata.
“Apa
kau membuat janji dengan laki-laki itu?” tanya Sata saat mereka berjalan
berdampingan.
“Oh,
Kusakabe-kun? “ tanya erika
“Ya.”
“oh
Ada sesuatu yang ingin dia belikan untuk ultah temannya jadi aku menyarankannya
toko yang aku tahu. Ah! Tapi bukan untuk hari ini jadi tidak apa-apa kok.”
Jawab Erika
“Omong
kosong. Bukankah orang-orang hanya membelikan hadiah jika mereka menyukainya?”
“eihhh..Jadi
kau tipe cowok yang memberikan hadiah meskipun itu bukan hari ulang tahun ?”
tanya Erika
“Tapi
bukan hobiku memberi hadiah pada cewek.”
“Kau
benar”
“Tapi...
Jika kau mau, aku tidak masalah membelikanmu hadiah.”
“heih?”
Erika langsung bersemangat
“
Misalnya kalung anjing buat jalan-jalan” lanjut Sata
“Benarkah?
Aku senang banget!” seru Erika
“hah
Apa kau bodoh? Apa yang kau katakan?” Sata kegi Erika bahkan mau jika ia membellikan
kalung anjing untuknya.
“Jadi
apapun yang kita dapat dari orang yang kita suka, akan membuat kita senang. Itu
spesial jadi aku sangat senang” ucap Erika
“Bodoh,
aku bercanda doang kenapa kau sampai terpengaruh begitu.” Kata Sata membuyarkan
harapan Erika dapat kado dari sata.
Erika
pergi bermain ke rumah Ayumi. Ia sudah membeli gembook dan Erika menghiasinya
dengan manik-manik berbentuk hati.
“Aku
ingin cepat pergi dengan Kyoya-kun ke Venus Terrace jika memungkinkan” gumam
Erika
“Tidak
ada Venus Terrace di agendanya pangeran tauk” ucap Ayumi
“Karena
itu jika dia kesana dan aku belum datang, dia akan sebel jadi aku bisa mengejutkannya’
“Apa
tidak masalah memasang gembok dengannya padahal kau bukan pacarnya”
“Yah
aku juga tahu itu.. Geeezzz, San-chan! Kau menyebalkan! Padahal aku sedang bersemangat.”
Gerutu Erika menghentikan kegiatannya memasang manik-manik di gembok itu.
“Aku
mencemaskanmu. Jika sesuatu terjadi saat karya wisata itu aku tidak bisa datang
dan membantumu.” Ucap Ayumi khawatir “ Sekarang daripada menyusun rencana
kencan... Bukankah lebih penting untuk memastikan perasaan Kyoya-kun padamu?”
“Lalu...
Bagaimana jika aku mengaku dan ditolak? Aku tidak bisa lagi berkencan
dengannya. Padahal aku sudah bilang pada Marin aku akan kencan.” Ucap Erika
“Ini
karena kau selalu berfikir sempit dan karena itulah kau tidak bisa berhenti
menjadi pacar pura-puranya. Tidak peduli seindah apapun kenanganmu sebagai
pacar pura-puranya, kau bukanlah pacar sungguhannya” kata ayumi
“Aku
tahu” jawab Erika pelan
Erika
kembali ke rumahnya dan melihat
foto-fotonya bersama Sata. Erika membuat agenda wisatanya bersama Satan anti
disaat jam bebas karya wisata. Ia masih
galau untuk menyatakan perasaannya lagi pada Sata. Ia sangat sedih dan takut klo
sata akan menolaknya.
Pulang
sekolah Erika dan Sata pergi ke restaurant Takeru. Begitu melihat keduanya
takeru menitipkan restaurannya sebentar pada keduanya.
Erika
memperlihatkan agenda wisata mereka berdua pada Sata.
“Kau
benar-benar bagus menggambarnya” puji Sata melihat-lihat gambar dan membaca
tulisan Erika.
“Ketika
kau bilang kau suka yakisoba,Kusakabe-kun bilang kalau disana ada warung yang
enak. Hanya orang lokal yang tahu lokasinya” ucap Erika
“ohhhh..
“ gumam sata
“Ada
sesuatu yang mau aku pastikan.” Ucap Erika pelan
“Apa
itu? Soal apa?” tanya Sata. Erika masih terdiam “ tentang apa? Kau bisa bilang
apapun. Jika tidak masalah, aku akan mendengarkanmu ” ucap sata.
Erika
berdiri dan menjauhi Sata.
“Apa
sih. Cepat katakan saja.” Desak Sata penasaran. Ia hanya bisa melihat punggung
Erika karena gadis itu sedang membelakanginya.
“Bagaimana
perasaanmu padaku Kyouya-kun? Aku menyukaimu, Kyoya-kun. Sekarang aku
menyadarinya, aku selalu memikirkanmu sepanjang waktu. Kau memenuhi isi
kepalaku. Tapi, Kyoya-kun... Bagimu, aku... Hanya seseorang untuk menghabiskan
waktu saja? Seekor anjing penurut? Itu
saja.?” tanya Erika tanpa berani melihat Sata.
Sata
terdiam lama “Kau benar-benar masalah besar. Aku mengerti meski kau tidak
mengatakannya, Erika. “ ucap Sata berjalan mendekati Erika. “Tidak peduli
seberapa bergunanya seorang cewek, aku tidak akan tetap dengannya kalau tidak
suka kan?” lanjutnya sambil membungkuk dan mengelus kepala Erika lembut.
Erika
kaget dan hatinya penuh harap Sata menyukainya juga.
“Aku
tidak mengatakannya karena aku malu tapi... Aku juga punya perasaan padamu,
Erika.” Ucap sata
Erika
terbelalak “Benarkah?”
“ya”
sahut Sata tersenyum.
“Lalu
kalau begitu aku mau ke Venus Terrace,”
“Venus
Terrace? Tentu saja, tidak masalah. Aku akan pergi kemanapun kau mau.” Jawab
Sata setuju
“
Benarkah?!”
Erika
langsung bahagia dan bersemangat. Ia mengambil agenda wisata yang sudah
dibuatnya untuk mereka berdua.
“Apa
kau tahu, ada rumor kalau kita pergi kesana dengan seseorang yang spesial dan
mengunci gembok cinta, kita akan bersama selamanya.”
“gezzz…
jadi sampai kapan kau akan bertingkah begini?” ucap Sata yang tiba-tiba tertawa
mengejek.
Erika
terkejut dan menatap Sata kebingungan.
Sata
tertawa-tawa dan berjalan ke kursinya tadi “Kau terlalu mudah ditipu! Itu
bohong! Tidak ada alasan aku akan berkata manis seperti itu! Bagaimana kau bisa
hidup dengan cara ini? Kau akan mudah ditipu co---“ Sata masih tertawa mengejek
dan terus berbicara sampai Erika menyiramkan air putih ke wajah Sata sampai
cowok itu terdiam.
Erika
tertunduk dan hanya terdengar isak kecilnya saja. Erika membuang agenda wisata
dan mengambil tasnya lalu pergi dari restaurant itu.
Erika pulang dengan
menahan airmatanya. Ia menghentikan langkahnya dan berpikir sata mengejarnya
untuk meminta maaf tapi saat ia berbalik tak nampak sata mengejarnya. Erikapun
menangis.
Erika
pergi ke rumah Ayumi. Saat ia menekan bel rumah Ayumi. Gadis itu lalu keluar
rumah. Ia terkejut melihat keadaan Erika yang keliatan sedih.
“Erika?”
“San-chan”
isak Erika
“Ada
apa?” tanya Ayumi khawatir
“San-chan~~~!”
“Apa
yang terjadi?
“Apa
kau tahu? Aku berhenti jadi cewek serigala.” Tangis Erika lalu pecah.
Airmatanya membanjiri wajahnya
“Ya
Kemarilah” ucap ayumi memeluk Erika erat. Erika menangis dalam pelukan Ayumi.
Sata
pulang ke rumahnya dan ia teringat wajah Erika saat kejadian yang terjadi tadi
di restaurant Takeru. Ia merasa sedikit bersalah atas ucapan dan perbuatannya yang keterlaluan saat itu..
Hari-hari
berlalu dan tiba saatnya untuk karya wisata sekolah mereka. Didalam bisa Erika
melihat foto-fotonya bersama Sata.
Sampai
dilokasi, murid-murid diberi acara bebas sebentar. Tezuka, marin dan 2 temannya
mengajak Erika turun dari atas mobil seperti rombongan kelas lainnya.
“Ayo
pergi Sepertinya menyenangkan.”
“Erika,
Cepetan. Ayo.”
Erika
berdiri “Ada yang mau aku katakan pada kalian!” ucapnya.
“
Ada apa? Apa yang terjadi?” tanya ke
empat gadis itu.
“Maafkan
aku. Aku dan Kyoya-kun tidak pacaran.” Kata Erika mengakui keadaan yang
sebenarnya.
“Hah?
Apa maksudmu?” ke empatnya sangat terkejut dengan pengakuan Erika yang tiba-tiba
itu.
“Kami
menipu kalian semua. Ketika aku bilang... Aku dan Kyoya-kun berpacaran, itu
semua bohong” ucap Erika
“Serius?”
“Sungguh?”
“Semua
pengalaman cintaku dan... itu hanya agar aku bisa ngobrol dengan kalian. Aku
meminta Kyoya-kun berpura-pura jadi pacarku. Sebenarnya aku tidak pernah
berkencan dengan siapapun, bahkan belum pernah ciuman sama sekali. Aku rasa
kalian akan menghindariku jika kalian sampai tahu. Aku takut sendirian dikelas.
Maafkan aku” ucap Erika penuh penyesalan.
“Erika.
Kau benar-benar menyakiti kami.” Kata Tezuka
“Itu
pikiran sempit. Ayo teman-teman.” Ucap marin mengajak yang lainnya pergi.
Mereka
lalu meninggalkan Erika sendirian. Sebenarnya saat itu Kusakabe masih ada
didalam bis jadi ia mendengar semuanya.
Kusakabe
berjalan berkeliling sendirian. Tanpa sengaja ia meihat Sata yang sepertinya
sedang menunggu seseorang (Erika?). Ia lalu menghampiri sata.
“Beberapa
waktu lalu, didalam bus... Shinohara-san mengatakan semuanya pada
teman-temannya kalau kalian pura-pura pacaran.” Ucap Kusakabe
“Hah?”
Sata memperhatikan Kusakabe
“Apa
itu beneran hanya bohongan?” tanya kusakabe
“Kenapa
kau tiba-tiba mengatakan hal itu? Tidak ada hubungannya denganmu.” Ucap sata
“Ada.
Aku menyukai Shinohara-san. Aku akan melakukan apa saja agar dia tersenyum.”kata
Kusakabe mengaku pada Sata
“Kenapa
kau tidak jadi pacarnya saja dan kalian bisa hidup bahagia” ucap Sata sok cuek
dan berjalan pergi.
“Tapi
Shinohara-san... padamu,”
“Tidak
ada urusannya denganku. Lakukan apapun yang kau mau.” Sahut Sata berjalan
pergi.
Acara
karya wisata dimulai. Mereka diajak ke sebuah gedung bekas bangunan yang kena
dampak gempa bumi. Seteah selesai mereka lalu meninggalkan gedung. Saat keluar
gedung Sata melihat Erika sedang berdiri sendirian sambil memperhatikan peta.
Sata memperhatikannya dari jauh.
Pak
guru mengumpulkan semuanya dan memberitahukan klo ini adalah jam bebas jadi
mereka bisa pergi kemana saja tapi harus kembali ke lobi hotel tepat waktu yang
sudah ditentukan. Murid-murid langsung senang mendengarkan pengumuman itu dan
mereka membubarkan diri.
Erika
berjalan seorang diri menyusuri kota. Erika kebingungan ia harus pergi kemana.
Erika mencoba menghubungi Reika-san tapi ternyata nomernya sedang tidak aktif.
Erika
lalu meninggalkan pesan suara.
“Hello,
Reika-san. Maaf tiba-tiba menelponmu. Ini Erika. Aku sedang di Kobe sekarang
untuk karya wisata Aku mau.. Maafkan aku.. Bahkan meski kau menyemangatiku. Aku
tidak bisa berusaha yang terbaik. Maafkan aku.” Erika lalu menutup telponnya.
Tiba-tiba
banyak pesan masuk dari teman-temannya.
- Dasar pembohong
- Minta maaflah pada
Kyoya-kun
- Menjijikkan,
apa-apaan ini
- berhenti mengganggu
Kyoya-kun
- Apa kau bodoh?
- Pembohong. Tidak
bisa dipercaya
- Kyoya kasihan
sekali
Erika
sangat sedih dan mematikan Hpnya.
Bersambung Part 4 Ending
Semangat nulisnya ya kk. ��
BalasHapus