“ini tak pernah
terjadi padaku.. aku di khianati seperti ini”
Yota menarik mia kedalam kamar itu.
“orang
ini adalah istri kairi Miyoshi” ucap Yota. Ia melihat ekpresi wajah Mia yang
sangat shock mengamati wanita yang terbaring koma didepannya.
“sekarang
kau tahu klo dia adalah pria yang paling jahat.” Lanjut Yota
“ini….istrinya?....
tapi istrinya--” Mia masih tak percaya wanita yang koma itu adalah istri kairi.
Ia mengira selama ini Haruka adalah istri Kairi.
“halo..”
suara haruka dari luar pintu mengejutkan Mia. “dia pacarmu yang kau bicarakan
itu?” tanya Haruka pada Yota. Sebenarnya Haruka sudah tau dari awal klo Mia
adalah mantan pacar Yota.
Haruka
berjalan melewati kedua orang itu dan berjalan ke sisi tempat tidur Yuka.
“kau
kurihara-san ya?” tanya haruka
“iya”
angguk mia
“dia
adalah adik Harika-san” kata yota memberitahu Mia
“adik…”
ucap mia terkejut.
Ditempat
lain kairi sedang berada di ruangan presdir.
“bagaimana
dengan yuka-san?” tanya presdir
“terima
kasih atas perhatian anda, dia dalam kondisi stabil” jawab kairi
“oh
syukurlah.. untuk kebaikannya juga kau harus menunjukkan hasil yang lebih baik
dari sekarang. “ kata presdir
Kairi
mengangguk kecil.
Haruka
dan Mia duduk bersebelahan di samping tempat tidur Yuka. haruka menjelaskan
pada Mia kenapa kondisi Yuka bisa seperti itu.
“Itu
karena sebuah kecelakaan. Kairi berhasil lolos dengan cedera ringan tapi
adikku.. Yuka terjatuh kedalam koma. Ini sudah 1,5 tahun. Aku dan kairi adalah
teman sekelas di SMA. Karena itu aku mengetahui dengan baik tentang Yuka dan
kairi dari lama. Kairi selalu berkata bahwa hal pertama yang ia berpikir ketika
dia bangun di pagi hari adalah yuka”
“apa?”
tanya Mia pada kalimat terakhir haruka sepertinya ingin memberitahu Mia klo
Kairi sangat mencintai Yuka sampai Kairi bilang seperti itu.
“Rupanya
dia sangat peduli pada adikku” jawab Haruka menatap Mia.
Mia,
Chiaki dan Akari pergi ke café milik Naoki. Mia memberitahu sahabatnya tentang
apa yang sudah terjadi.
“apa
istrinya dalam kondisi koma di rumah sakit?”
“wahhh…”
Semua
terkejut mendengar itu.
“apa
yang sudah aku lakukan?” ucap mia
“Kairi
Miyoshi benar-benar pria yang mengerikan. Istri seperti itu tapi dia punya
hubungan gelap dengan Mia. “ kata Chiaki
“iya
bagaimanapun juga perselingkungan itu tidak dibenarkan.” Sahut Akari yang
seperti biasa langsung emosi klo sudah membahas soal perselingkuhan.
“ini
seperti neraka Mia-chan” sahut Naoki sambil menuangkan minuman ke gelas yang
kosong.
“ahhh..
aku benar-benar jahat.” Sesal Mia menutup wajahnya.
“mengapa
kau harus menyalahkan dirimu sendiri?” gerutu Chiaki “dari sudut pandang
manapun dia yang harus disalahkan karena tidak memberitahumu.”
“pokoknya
kau sekarang harus meninggalkan Miyoshi-san.” Desak Akari. Mia lalu pergi ke
toilet. Chiaki memberitahu akari dan naoki klo ia akan menyelesaikan semuanya
dengan caranya.
Kairi
masih dikantornya dan saat ia melewati meja mia, kairi menempelkan tulisan
“jangan lupa tersenyum” pada layar computer Mia. Kairi tersenyum teringat
ucapan Mia yang mengatakan klo memo yang ditinggalkan Kairi saat Mia sakit
member kekuatan pada Mia.
Mia
dan sahabatnya pulang ke apartemen mereka tapi betapa terkejutnya mereka saat
mau menyalakan lampu tapi tidak bisa nyala.
Mia
masuk kedalam rumah dan terkejut saat ada air menetes dari atas
“apa
ini ada sesuatu yang menetes..” seru Mia..
Akari
berjalan ke ruangan living room, ia juga terkejut saat kakinya menyentuh sesuatu
yang basah. Akari menyalakan lampu senter
“apa
yang terjadi.. basah kuyup seperti ini” seru akari
Mereka
memanggil pengelola apartemen untuk datang.
“sepertinya
seseorang dari lantai atas meninggalkan kran kamar mandinya menyala saat mereka
keluar rumah. Listrik juga jadi terpengaruh.” Kata pengelola selesai memeriksa
semuanya.
“berapa
lama untuk perbaikannya?” tanya akari.
“aku
rasa setidaknya 2 hari. Untuk hari ini kami minta maaf. Kami pergi dulu.maaf”
kata pengelola buru-buru mau meninggalkan apartemen itu agar tidak
disalah-salahkan ketiga gadis itu.
“apakah
maksud anda kami harus mencari hotel? Ini jam 2 pagi!” protes chiaki kesal.
Akari
menghalangi Chiaki mengejar pengelola apartemen.
“kita
tidur dimana?” tanya Mia pada kedua temannya.
“tak
ada pilihan lain, aku akan pergi ke rumah teman priaku.” Jawab chiaki santai.
“aku
akan pergi ke kantorku” jawab akari.
“apa
yang harus aku lakukan?” ucap mia pelan.
Ia bingung harus tinggal dimana untuk sementara waktu.
Mia
akhirnya pergi bermalam di manga café. Dia menyewa satu ruangan untuk tempatnya
menginap. Saat mia mengambil air minum ia berpapasan dengan seorang otaku pria
yang aneh yang terus memperhatikannya. Mia jadi ketakutan dan buru-buru masuk
ke ruangannya lagi.
Kebanyakan
yang stay di manga café itu memang para pria yang kecanduan manga. Dia membuka
Hpnya dan mau menghubungi Kairi tapi akhirnya dibatalkannya.
Pagi
harinya Mia dan team PR meeting bersama Kairi dan manager mukai.
“untuk
promo perhiasaan limited edition hari Natal aku rasa masih belum cukup ada
hantaman (belum ada semaraknya). Menurut kalian bagaimana?” tanya kairi
Kairi
melihat satu persatu anak buahnya, saat pandangan matanya bertemu dengan mia,
gadis itu langsung membuang muka dan membuat kairi heran.
“kurihara,
bagaimana proposalmu yang berhubungan dengan Hiro?” tanya manager mukai.
Saeki
terkejut “Hiro-san penulis best seller itu?” seru Saeki penasaran
Mia
tersenyum “iya”
“aku
meminta Hiro-san untuk menulis cerita pendek online tentang perhiasan Natal.
Hiro-san sangat terkenal bagi para wanita”
“
rencana itu sepertinya akan bagus.” Seru Yoshihiko disambut anggukan dari
Takako.
“tapi
bukankah Hiro-san itu orangnya eksentrik? Pasti sulit bertemu dengannya kan?”
tanya saeki cemas
“iya
benar.. aku membuat banyak upaya dan akhirnya bisa janjian untuk bertemu
manajernya” sahut Mia
“kurihara,
ini adalah proposalmu. Kaulah yang ingin mengunakan Hiro. Jadi kau harus
membuatnya setuju dengan cara apapun.” Tegur manager mukai yang kesal melihat
Mia sepertinya mulai frustasi menghubungi Hiro.
Meeting
selesai dan mereka kembali ke mejanya masing-masing.
Kairi
berjalan mendekati meja Mia lalu duduk di kursi sebelah Mia. “kurihara, hal
yang berhubungan dengan Hiro baik-baik saja kan?”
“aku
tidak tau.. tapi aku harus melakukan sesuatu” jawab mia berusaha santai dan
matanya focus pada proposal yang sedang dipelajarinya
“aku
hari ini akan pergi denganmu. Kau akan bertemu dengan managernya kan?”
Mia
jadi panic mendengar kairi akan ikut bersamanya “ahh.. tidak.. aku baik-baik
saja”
“tidak..
aku akan pergi. Lagian hari ini.. setelah itu—“
Mia
tidak mau mendengar kelanjutan kata-kata kairi, ia bangkit berdiri dari
kursinya “aku bisa mengaturnya sendiri. Aku akan baik-baik saja.” Kata Mia
sedikit keras dan membuat teman-teman dan kairi juga terkejut.
Mia
lalu pergi.
“aku
mohon padamu… aku sangat ingin meminta hal ini pada hiro-san.” Mia memohon
“berapa
kalipun kau meminta tak akan merubah apapun. Aku datang menemuimu hari ini
adalah untuk menolak penawaranmu secara langsung, karena kau terus
menghubungiku.” Ucap manager Hiroketus.
“apa..”
“tolong
jangan menghubungi kami lagi. Sekarang aku akan pergi” pamit manager Hiro yang
langsung bangkit berdiri dan pergi.
Mia
berdiri, terbengong memperhatikan manager dari Hiro itu.
“hey
gadis cantik disana” panggil suara pira.
Mia
reflex menoleh dan melihat Miyazawa melambai padanya dengan wajah cerianya
seperti biasa.
“oh..
miyazawa san..” sapa Mia
“apa?
Jadi kau pikir kau cantik?” canda Miyazawa sok kaget karena Mia menyapanya
setelah ia memanggil “hey gadis cantik”
“tidak..
tidak begitu.. tapi mengapa kau ada disini?” tanya Mia
Miyazawa
berjalan ke tempat Mia berdiri “aku ada meeting di gedung ini. Lalu aku melihat
seorang wanita cantik tertunduk dan aku bertanya-tanya apa yang sudah terjadi.”
“oh
kau melihatnya” mia tertunduk lagi.
“iya..
omong-omong sebenarnya tidak ada gunanya berbicara dengan orang itu.
Pekerjaannya adalah menolak penawaran” ucap Miyazawa duduk dikursi yang tadi
diduduki manager dari Hiro.
“menolak
penawaran?” tanya Mia ikut duduk.
“pada
dasarnya manager menolak semua penawaran. Jika kau ingin meminta, kau harus
menemui Hiro-san secara langsung.”
“oh
begitu..” Mia mengagguk-angguk. “tapi kau sepertinya benar-benar mengetahui
ya?”
“tentu
saja karena aku adalah teman baik Hiro-san.” Jawab Miyazawa
“benarkah?”
seru Mia tak percaya dan sebenarnya berharap itu benar. Wajah mia langsung
berseri-seri dan bersemangat.
Mia
memasang muka tersenyum didepan miyazawa “klo begitu maukah kau---“
Miyazawa
sudah bisa membaca kalimat yang akan diucapkan Mia “hei.. hei.. hei.. hei.. kau
benar-benar perhitungan.” Seru Miyazawa tertawa-tawa. Kemudian setengah
mendekatkan wajahnya ke Mia, ia berbisik “tapi untukmu Kurihara-san, aku dapat
memperkenalkanmu padanya.”
“benarkah?”
wajah Mia semakin ceria
“iya”
angguk Miyazawa “oh tapi.. aku punya syarat untuk itu”
Wajah
Mia langsung sedikit kecewa “syarat?”
“hari
ini setelah ini, ayo kita pergi ke festival summer.” Seru Miyazawa
“festival
summer?”
“iya..
kencan di festival summer” seru Miyazawa bersemangat sekali.
“kencan?”
tanya Mia disambut anggukkan Miyazawa “ Tunggu.. sebenarnya apa yang sedang kau
rencanakan?” tanya Mia curiga.
“aku
tidak bisa pergi ke hal seperti itu” tolak Mia
“yahh..
bila kau bisa mendapatkan hiro-san maka proposalmu akan sukses tanpa diragukan
lagi” ucap miyazawa memancing mia untuk setuju dengan ajakannya.
“aku
kira itu sangat sulit untuk membuat
janji dengan hiro-san. Selain itu kurihara-san, kaulah orang yang memulai
proposal ini, kau dalam masalah besar jika kau tidak bisa mewujudkannya.”
lanjut Miyazawa mengingatkan Mia betapa susahnya Mia menghubungi hiro, jadi ini
adalah kesempatan emas Mia untuk bertemu dengan Hiro.
Mia
terdiam dan membenarkan pemikiran Miyazawa itu dan akhirnya ia setuju kencan ke
festival summer.
Malam
harinya mereka berdua pergi ke festival summer itu. Miyazawa membawa Mia pergi
ke sebuah pertemuan dengan seseorang bernama Keita-san. Setelah mengucapkan
terima kasih pada Keita, mereka lalu pamit dengan pria itu.
“ini
ternyata hanya alasan bisnis untukmu.” Gerutu Mia menarik tangan Miyazawa.
“yah
bisa dibilang begitu” jawab Miyazawa santai
“”klo
seperti itu kau harusnya memberitahuku dari awal.” Protes Mia
“tapi
baguskan dia memberikanmu yukata imut seperti itu” jawab Miyazawa menunjuk
yukata yang dipakai Mia.
“hmm…tapi
itu—“ ucap Mia melihat yukata yang dipakainya
“sekarang
ayo kita pergi” ajak Miyazawa tidak member kesempatan Mia berbicara lagi dan
langsung berjalan lebih dulu.
Di
tempat lain akari dan chiaki sedang menunggu seseorang. Mereka sudah memakai
yukatanya juga
“aku
penasaran apakah Mia akan marah, kita melakukan hal seperti ini tanpa
persetujuannya.” Ucap Akari ragu
“tak
apa-apa.. ini demi kebaikan Mia. Aku akan memastikan niat dari kairi Miyoshi
ini” jawab chiaki.
Akari
mengangguk setuju. Chiaki melihat Kuno dan Kairi sedang berjalan menuju
tempatnya menunggu. Kedua pria itu juga datang dengan memakai pakaian Yukata
mereka.
“ah
kuno-san kau terlihat luar biasa dalam yukata.” Puji chiaki langsung berjalan
mendekati Kuno.
“makasih
Chiaki-chan.. kau juga terlihat hebat..” puji Kuno
“ahhh..
aku tersanjung” Chiaki senang dipuji kuno dan ia berpose dengan yukatanya.
“oh
ya terima kasih traktiranmu waktu itu, aku punya waktu yang menyenangkan.”
Lanjut chiaki.
“iya”
Akari
mendengarkan pembicaraan kedua orang didepannya itu dan ia curiga keduanya
punya hubungan khusus.
Kuno
melirik ke Akari yang sedari tadi hanya diam saja.
“masaki-san
juga, kau terlihat bagus memakai yukata.” Puji kuno
“berhenti
memujiku setengah hati” sahut Akari
ketus.
“ehh?”
kuno terkejut mendengar nada ketus Akari itu.
“hmm
dimana kurihara?” tanya kairi menghentikan pembicaraan keduanya.
“oh
ngomong-ngomong soal itu, hari ini mia
tidak bisa ikut. rupanya dia memiliki bisnis yang penting yang tidak bisa melewatkan” jawab Chiaki
“oh
begitu” ucap Kairi sedikit kecewa.
“kau
terlihat kecewa.” Sindir Chiaki
“tidak
bukan begitu..” bantah Kairi cepat. Ia tidak tau klo Mia sudah menceritakan
segalanya pada kedua sahabatnya itu.
“apakah
istrimu juga baik-baik saja?” tanya Chiaki yang sebenarnya sengaja menyindir-nyindir
Kairi.
Kairi
jadi salah tingkah dan Kuno juga merasa tidak nyaman Chiaki terlalu mencecar
kehidupan pribadi Kairi terus-terusan.
“chiaki-chan
bagaimana klo kita jalan saja?” ajak Kuno pada Chiaki agar pembahasan itu
selesai.
“tentu”
jawab chiaki.
Sementara
itu Mia dan Miyazawa sedang bermain tembak-tembakan hadiah. Mia bercerita pada
Miyazawa klo rumahnya kebanjiran air dari tetangga diatas mereka.
“jangan
bercanda! Kamarmu kebanjiran?” seru Miyazawa
“iya..
bahkan karena tiba-tibanya aku tidak bisa menyewa kamar hotel” jawab Mia sambil
mengisi amunisi senjata mainannya. “selain itu aku juga tidak tau apa yang
sedang dipikirkan wakil presiden.” Gumam mia pelan seolah untuk dirinya
sendiri.
“apa?”
Suara gumaman Mia tidak begitu terdengar ditelinga Miyazawa karena tepat saat
itu Mia sedang menempak dan meleset.
Mia
kesal karena tidak berhasil mendapatkan hadiah yang sudah diincarnya “ahh..
apaan ini.. aku berhenti!” gerutu mia cemberut meletakkan senapannya.
Miyazawa
mengambil senapan itu “tunggu dulu.. tunggu.. kau menembaknya harus seperti
ini.. sekarang ambil ini” Miyazawa meletakkan senapan yang sudah diisi amunisi
mainan ke tangan Mia.
Miyazawa
lalu melingkarkan lengannya dibelakang Mia untuk mengajari Mia cara memegang
senapan itu.
“hei
apa yang kau lakukan?” protes Mia tidak suka miyazawa memeganginya dan berusaha
melepaskan pegangan Miyazawa. Tapi Pria itu memaksa Mia ke posisinya semula.
“aku
akan memberitahumu, kau turunkan sedikit sikumu. Stabilkan lenganmu disini.”
Ucap Miyazawa menekan lengan bahu Mia. Tangannya melingkar di bahu Mia dan
wajahnya sangat dekat dengan Mia.
“dan
lihat lurus ke targetmu.”
Mia
melirik Miyazawa yang wajahnya beberapa senti dari wajahnya dan Miyazawa ikut
melihat Mia. Gadis itu langsung
tertunduk malu karena posisi mereka yang begitu dekat itu.
“hey..
kau harus lihat targetmu dengan baik.” Tegur Miyazawa.
Mia
langsung menatap lurus ke depan. Miyazawa menempelkan tangannya ke ruas
penembak diatas tangan Mia
“bidikkan
baik-baik. tembak” ucap Miyazawa sambil menekankan tangannya ke tangan Mia agar
menembak.
Mia
tertawa senang sat melihat tembakan mereka mengenai sasaran.
“yahhh…
bagus!” seru miyazawa. Keduanya tertawa senang.
“selamat”
ucap pemilik arena itu dan memberikan hadiah yang ditembak Mia itu padanya.
Mia
menerimanya dan tertawa memperlihatkan itu pada Miyazawa.
“ini
dia.. akhirnya kau tertawa” kata Miyazawa memperhatikan Mia
“ehhh?”
“aku
ingin melihat senyum indahmu itu.” jawab Miyazawa.
Senyum
Mia langsung hilang mendengar ucapan Miyazawa yang seperti sebuah rayuan itu.
“apa
kau mengatakan hal seperti itu kepada semua orang?” tanya Mia
“menurutmu
bagaimana?” tanya miyazawa balik.
Mia
tersenyum sinis dan berjalan meninggalkan Miyazawa. Pria itu langsung mengejar
Mia.
Mereka
berjalan beriringan berdua sambil terus berbicara.
“karena
kau tidur di café manga apakah kau tidak capek?” tanya Miyazawa.
“tidak..”
jawab Mia tertunduk.
“itu
berarti kau punya masalah cinta” sindir Miyazawa
“tidak..
aku tidak memiliki itu” bantah Mia menoleh kea rah lain.
“kau
pembohong yang buruk” seru Miyazawa
“aku
bukan pembohong.” Bantah Mia terus berjalan
“wakil
presiden adalah orang yang bersalah.” Ucap Miyazawa tiba-tiba
“heh?”
Mia terkejut kenapa Miyazawa menyebut-nyebut wakil presiden.
“apa?
Jadi tebakanku benar!” seru Miyazawa melihat ekpresi Mia yang ketakutan
rahasianya terbongkar.
“tunggu..
bukan.. tidak seperti itu. jangan mengambil kesimpulan sendiri” bantah Mia panik.
“aku
sangat mengkhawatirkanmu Kurihara-san. Ku menggunakan energimu untuk sesuatu tidak
masuk akal, kau mungkin kehilangan
kilauan unikmu. Itu sangat sia-sia. Ditambah lagi itu dikarenakan anak nakal
yang dipanggil wakil presiden karena koneksi dari pamannya yang seornag
presdir.”
“jangan
berkata seperti itu” ucap Mia
“tapi
itu adalah tanggapan semua orang pada Miyoshi-san. Itu tidak berlebihan sama
sekali. Perselingkuhan itu sesuatu yang tidak baik. Kurihara-san, kau ini orang
yang menakjubkan jadi… ” Miyazawa menghentikan ucapaannya saat ia tersadar ia
sudah terlalu berkata berlebihan sehingga membuat Mia mematung didepannya.
“ahh..
ayo kita pergi” ucap Miyazawa menarik tangan Mia pergi
Mia
terkejut ditarik-tarik seperti itu “apa.. ohh tunggu…”
“miyoshi-san,
apa yang dilakukan istrimu sebelumnya?” tanya Chiaki masih mencecar dan
menyindir kairi lagi.
“dia
dulu adalah seorang desainer” jawab kairi.
“dulu?
Apakah ada alasan dia sekarang tidak bekerja?” tanya chiaki “atau sebetulnya,
apa hubungan anda dengan Mia?”
Kuno
jadi tidak enak hati terus mendengar Chiaki mencecar Kehidupan Kairi seperti
itu.
“hei..
hei.. kapan kereta terakhir untuk hari ini?” tanya Kuno mengalihkan
pembicaraan.
“kau
sangat hebat dalam merubah pembicaraan kuno-san” gerutu Chiaki memukul dada
kuno. “lagian kami tidak bisa pulang ke rumah karena rumah kami sedang
diperbaiki sehubungan dengan banjir”
“banjir?”
tanya kuno dan kairi terkejut
“apa?
Kau tidak mendengar apapun dari Mia?” tanya Akari
Kairi
menggeleng “tidak”
Pembicaraan mereka berhenti saat mereka mendengar suara Mia dan Miyazawa yang sedang lewat didepan mereka.
“Mia”
panggil Chiaki dan akari mengagetkan Mia. Mia mencari arah suara itu dan ia
terkejut melihat teman-temannya ada disana. Disana juga ada kairi!
Kairi
juga kaget melihat mia sedang berjalan-jalan bersama Miyazawa padahal tadi kata
Chiaki katanya sedang ada urusan pekerjaan.
Chiaki
dan akari berjalan mendekati Mia dan Miyazawa
“mengapa?
Or siapa?” tanya Chiaki begitu melihat wajah tampan Miyazawa.
“oh..
ini Miyazawa-san.. Manager PR dari jimmy Choo.” Jawab Mia memperkenalkan.
“hai
aku Miyazawa” sapa Miyazawa tersenyum ramah pada kedua gadis didepannya.
“oh
yang sering dibicarakan itu” ucap Chiaki ceplas ceplos
“kalian
sering membicarakanku?” tanya Miyazawa sok terkejut dan ke Ge-er-an.
Miyazawa
melihat kairi dan kuno berjalan menghampiri mereka.
“oh..
oh.. wakil presiden.. aku tidak menyangka bertemu denganmu disini. Senang bertemu
anda lagi.” sapa Miyazawa
“kau
juga.. sudah lama tak bertemu..” sapa kairi dengan tatapan sedikit kesal (?)
Kairi
lalu melirik Mia dan menatap gadis itu dengan kesal “apa yang kau lakukan?”
“aku
sedang bekerja” jawab mia
“dengan
memakai yukata?” canda Chiaki.
“chiaki!”
Akari kesal dengan ulah Chiaki yang memperburuk situasi yang sudah aneh itu.
“hari
inikan kencan” kata Miyazawa menoleh pada Mia. #sengaja biar ada yang panas
hatinya.
“ini
bukan seperti itu” bantah Mia
“dia
mengajakku keluar untuk berbicara tentang rekrutmen.” Ucap mia menjelaskan pada
Kairi
“rekrutmen?”
tanya kairi.
“tapi
aku tidak pernah berkata padamu klo kita akan membahas soal bisnis saat aku
mengajakmu pergi kelaur?” bantah Miyazawa yang memang terang-terangan sengaja
tidak paham klo mia sengaja berbohong didepan kairi.
“bukan..
tidak seperti itu..” ucap mia mulai gugup
“klo
begitu aku tidak akan membiarkanmu
mengambil karyawan berharga kami.” Ucap kairi
“ohh
karyawan berharga ya” sindir Miyazawa sinis.
“apa
maksudmu itu?” tanya kairi kesal mendengar nada sindiran dalam ucapan Miyazawa itu.
“tidak
apa-apa..” bantah Miyazawa tersenyum.
Kairi
berjalan mendekati Mia dan membuat gadis itu jadi takut.
“ikut
denganku” ucap kairi menarik tangan Mia pergi meninggalkan semuanya.
Kairi
terus menarik tangan mia pergi sama jauh dari teman-temannya.
“wakil
presiden, kau menyakiti aku” kata Mia
mencoba melepaskan pegangan tangan kairi.
Kairi
melepaskan pegangan tangannya dan ia bertanya “apa kau benar menemuinya untuk
berbicara tentang rekruitmen saja? Selain itu aku mendengar rumahmu sudah
kebanjiran. Apakah semalam kau baik-baik saja?”
“iya
aku menginap di café manga” jawab Mia
“mengapa
kau tidak memberitahuku? Aku bisa menemukan hotel untukmu” kata kairi khawatir.
Mia hanya diam tertunduk “ijinkan aku mencemaskan kekasihku!” lanjut kairi.
“bagaimana
kau bisa mengatakan hal seperti itu seolah-olah tidak akan masalah?” jawab Mia
“apa
maksudmu?” tanya kairi tidak paham ucapan Mia.
“aku
tidak mengerti dirimu wakil presiden.” Ucap Mia sini lalu berjalan melewatii
kairi. Pria itu segera menangkap tangkap Mia “tunggu”
Mia
berbalik dan Kairi melihat airmata diwajah Mia dan ia membeku. “lepaskan aku!” seru mia terisak lalu berlari pergi.
Ini pertama kalinya Kairi melihat Mia menangis dan tangis itu karena dirinya. Kairi jadi ikut sangat terluka.
Ini pertama kalinya Kairi melihat Mia menangis dan tangis itu karena dirinya. Kairi jadi ikut sangat terluka.
Tanpa
mereka sadari pembicaraan mereka sebenarnya didengarkan oleh Miyazawa.
BERSAMBUNG EP. 4 Part 2
tambah seru,.lanjut terus mba
BalasHapusg̲̮̲̅͡åк̲̮̲̅͡ sabar nunggu lanjutannya......link nonton/downlodnya ada g̲̮̲̅͡åк̲̮̲̅͡ mbak?
BalasHapusaku download di website fansclubnya takki. ga boleh link cek aja di takki.us
HapusDitunggu kelanjutan nya...salam kenal ya mba...maaf selama ini jd silent reader...
BalasHapusDitunggu kelanjutan nya...salam kenal ya mba...maaf selama ini jd silent reader...
BalasHapusThanks sdh komen
HapusAku sering mampir ke blog ini, tapi baru sekarang ninggalin jejak. Ditunggu kelanjutannya min. Lama-lama sebel sama kairi, kenapa mia ga sama miyazawa aja yaa?? Hehe
BalasHapusHehe.. Thanks sdh komen
HapusEuni...lame skali menunggu kelanjutannya huhuhuuu...Smangat ya nulisnya:) Tq
BalasHapusEp 5 sdh ada
HapusBaru ada diupdate sinopsis kmrn euni...dr kmrn2 ngeliat ngak ada trs, something wrong kyknya
HapusLama.... Cek bolak balik masih tetep blm ada 😞
BalasHapusEp 5 kan sdh ada diblog, ep 6 blom ada yg upload videonya.
HapusMin kpn lanjut postingannya?? Uda lama nungguinnya 😭😭
BalasHapusNyari ep brp? 5 sdh ada diblog kan ... klo ep. 6 mmg blom ada videonya jd blom bs nulis.
Hapus