1
Oktober.
Selama
kelas olahraga, catatan waktu semua murid ditulis pada lari 100 meter. Untuk
persiapan memilih peserta untuk lomba lari estafet pada festival olahraga. 6
siswa dari kelas kami akan berpatisipasi. Pelari tercepat dikelas adalah kakeru
jadi dia dipilih sebagai jangkar. Tapi pada hari festival selama perlombaan
kakeru yang sedang memimpin kakinya terpelintir dan dia terjatuh. Kakeru merasa
bersalah karena kalah.
“Jangkar?Boleh
juga.” Jawab kakeru saat suwa dan naho bertanya padanya apa dia sudah
menyetujui jadi jangkar di lari estafet itu.
“Yah,
tapi... umm... Lari estafet benar-benar butuh banyak tenaga.Kau tidak perlu
memaksakan diri.” Kata suwa merangkul bahu kakeru.
Naho
mengangguk setuju pendapat suwa.
“Demi Kakeru.. Kami
ingin kau membuatnya mundur dari anggota
lari estafet.”(surat)
“Sudah
ku bilang, itu butuh banyak tenaga!” kata suwa lagi
“Aku
bilang aku akan baik-baik saja.” Jawab kakeru lagi
“kau
akan tertekan… tekanan sangat berat!”
Suwa
dan Naho tidak berhasil membuat kakeru mundur jadi peserta lari estafet di
kelasnya. Dari jauh Azusa, Taka dan Hagita memperhatikan ketiganya dengan heran.
Suwa
dan Naho pergi ke taman sekolah untuk membahas apa yang terjadi.
“
Apa yang harus kita lakukan?Apa tidak apa-apa seperti ini? Sekarang, masa depan
sudah mulai berubah jauh dari kenyataan dalam surat itu, kan?
“Sedikit
demi sedikit... Mungkin saat ini.. disana mungkin sudah menjadi masa depan baru
kan?”
“Masa
depan yang baru?”
“Untuk
kita yang lahir di dunia ini, masa depan yang baru akan menunggu...”
“jika
begitu maka akan sia-sia jika mengikuti surat itu..”
“Bagaimana
ini?”
Naho dan suwa bingung
mengambil tindakan. Disurat ditulis agar mereka tidak boleh membiarkan kakeru
ikut lari estafet tapi kakeru bersikeras tetap ikut.
Hagita,
Azusa dan taka chan datang ke tempat keduanya duduk.
“Apa
yang kalian bicarakan disana?” Tanya azusa curiga.
Naho
segera menyembunyikan surat dari masa depannya.
“Tidak
ada.Kami hanya memikirkan bagaimana caranya mengeluarkan Kakeru dari lari
estafet.” Jawab Suwa.
“Kenapa
kalian tidak membiarkan dia bermain?” Tanya Taka chan
“Kakeru
bilang dia ingin bermain.” Kata hagita
“Aneh
sekali kalian berbicara secara diam-diam dibelakang kami. Apa terjadi sesuatu
pada Kakeru?” Tanya Azusa yang semakin curiga dengan sikap kedua temannya itu.
Suwa
dan naho terdiam kebingungan memberi jawaban kepada sahabatnya.Karena apa yang
terjadi berhubungan dengan persahabatn mereka berenam.
“Naho.Lebih
baik kita beritahu mereka.” Ucap suwa pada Naho dan menghela nafas panjang.
Naho
memberikan suratnya pada teman-temannya itu.
“Apa
ini?”Tanya Azusa menerima surat itu
“Aku
menerima surat ini... dari diriku 10 tahun di masa depan.” Kata Naho
Ketiga
terkejut dan memperhatikan suwa dan naho. Tapi kedua nya terlihat sangat serius
jadi ini tidak mungkin kebohongan.
“Aku
ingin... kita menyelamatkan Kakeru!” ucap naho penuh permohonan pada ketiga
sahabatnya yang baru tau.
Hagita,
Azusa dan Taka berjalan pulang setelah membaca surat dari masa depan itu.
“Surat
itu... bagaimana menurutmu?” Tanya taka-chan.
“Tidak
mungkin dia menerima surat dari dirinya di masa depan.ini bukan manga.” Sahut
hagita.
“Kau
diam saja, Hagita.” Teriak Taka-chan kesal.
“kurasa
... aku agak sedikit terkejut.” Kata
Azusa
“Kau
terlihat sangat terkejut!” protes
Hagita
“berisik!”
seru Taka-chan pada hagita.
“Tapi...Naho
dan Suwa... wajah mereka berdua terlihat serius.” Kata Azusa pelan berpikir.
“Aku
tidak percaya kalau surat dari masa depan bisa sampai kepada kita disini.” Ucap
hagita pelan.
Azusa
dan taka menoleh pada Hagita yang suaranya terdengar serius.
“Tapi...”
"Tapi
apa?” Tanya taka.
“aku
bisa percaya pada suwa dan Takamiya (naho)” lanjut Hagita. Ia melihat kedua
sahabatnya yang terbelalak mendengar jawabannya
“mungkinnn”
katanya lagi berjalan meninggalkan temannya yang masih shok mendengar ucapan
hagita yang tiba-tiba dewasa dan serius .
Didalam
kelas saat pemilihan anggota lari estafet pak guru mulai menyeleksi murid muridnya.
“Kalau
begitu, mari putuskan untuk anggota lari estafet . Yah, kita sudah punya Kakeru
Naruse sebagai anggota pertama kita dalam permainan... Bagaimana dengan yang
lain?” Tanya pak guru
Kelas
mulai ramai karena mereka saling berbicara memilih siapa teman mereka yang akan
bermain.tapi yang dipilih malah menolaknya.
Suwa
berdiri dan mengangkat tangannya. “Saya akan berlari... bersama Kakeru.”
Kakeru
tersenyum senang.
“Suwa
juga termasuk cepat, bukan?” bisik-bisik murid yang lain.
Naho
juga ikut berdiri dan mengangkat tangannya “Saya juga! Saya ingin berlari... bersama
Kakeru!”
Kakeru
dan seisi kelas terkejut mendengar Naho mengajukan dirinya menjadi peserta lari
estafet.
Taka berdiri dan mengangkat tangannya “Sensei!Saya
juga ingin ikut serta!”
“Sensei!Saya
juga!” seru Azusa bangkit berdiri.
“Jarang
sekali kalian mau dengan sukarelawan mengajukan diri...”kata pak guru.
“Ini
festival atletik pertama Kakeru sejak dia pindah kemari... Jadi, aku pikir akan
menyenangkan untuk melakukannya bersama-sama.” Kata azusa.
Taka-chan
melihat pada Hagita dengan melotot agar hagita juga mengajukan diri jadi
peserta lari estafet. Semua menyadari pandangan mata Taka-chan dan menoleh
semua pada Hagita.
“Tidak..
Itu mustahil. Bagi Hagita untuk menjadi
sukarelawan... “ canda teman-teman
sekelas mereka.
“Hagita~~”
Tanya Azusa.
Hagita
berdiri “Saya juga... ingin berlari dengan Kakeru. Walaupun saya tidak percaya
diri.”
Kakeru
terharu dengan apa yang dilakukan kelima sahabatnya untuk dirinya. Ia tersenyum
dan bangkit berdiri.
“Yang
menjadi jangkar adalah Kakeru. Jadi kita akan saling memberikan tongkat sampai
tongkat itu sampai kepadanya.” Kata taka-chan
“berusahalah! " “
Seisi
kelas menyoraki ke enam sahabat itu.
kami memilih jalan
yang berbeda dari yang tertulis pada surat itu.
Naho
dan kelima sahabatnya berjalan bersama menuju lapangan pertandingan,
Kau
ingat janji itu” kata suwa pada Azusa.
“Aku
akan mentraktir dia roti di toko kami untuk setiap orang yang dia lewati...
kan?” jawab Azusa
“Kedengarannya
itu lebih baik!”
“
Apa kalian berpacaran?” Tanya Taka curiga
“
Tidak mungkin!” bantah Hagita dengan cepat. Semua menertawakan Hagita yang
mudah digoda itu.
“
Dia bilang "tidak" padahal Kalian berdua saling cocok” kata suwa tertawa.
Kakeru
melihat ada seorang ibu yang datang dengan membawa makan siang untuk anaknya
yang akan berlomba. Kakeru jadi sedih teringat ibunya lagi.
“Selama festival
olahraga, Kakeru tidak terlihat bersemangat. Kakeru menyembunyikan kebenaran
soal ibunya dan mengatakan pada kami bahwa ibunya sedang bekerja.”
Teman-teman yang sudah membaca surat itu sudah tau kebenarannya tapi mereka tidak mau membongkarnya didepan Kakeru sebelum cowok itu memberitahu kepada mereka sendiri dari mulutnya.
Naho
sedang berjalan disekitar lapangan saat ia melihat Kakeru sedang membasuh
kakinya dengan air kran. Sepertinya kakeru tidak bersemangat . Naho jadi khawatir.
“Kakeru?
Ada apa?” Tanya Naho
Kakeru
menoleh dan melihat wajah Naho yang penuh khawatir itu “ tidak apa-apa” sahut
Kakeru sambil melap kakinya dengan kain.
Naho
jadi lega.
“Bou
Taoshi sangat keren...” kata Naho berjalan mendekati Kakeru.
“
apa kau lihat Suwa disana?”
“
iya.. iya aku melihatnya” Naho tertawa-tawa.
“Takamiya,
Naruse, bisa bantu aku sebentar?” pinta sensei pada keduanya.
“ya”
sahut Kakeru dan Naho.
Keduanya
segera berjalan menyusul sensei.
Dari
Jauh Hagita memperhatikan keduanya.
Sensei
menyuruh keduanya memindahkan matras olahraga yang sangat besar. Keduanya
mengangkatnya. Naho melihat kakeru wajahnya sangat pucat, muram dan terdiam
merenung. Naho jadi khawatir lagi.
“kakeru
Kau baik-baik saja?” Tanya Naho
Kakeru
tersadar dari lamunannya dan menatap wajah Naho sayu.
“Apa
kau baik-baik saja? Kau pucat”
Kakeru
mencoba tersenyum “Tidak kok. Ini cukup berat. Kita Letakkan sebentar.” Ajak
kakeru.
Naho
menganguk dan mau meletakkan matras itu.
Tapi tiba-tiba sahabat-sahabatnya
datang dan mengangkat matras itu
bersama-sama.
“Dasar
bodoh.Beritahu kami kalau kau terluka!” seru suwa
“Terluka?”
gumam Naho.
‘Kakeru...
Apa festival atletiknya... membosankan?” Tanya Taka-chan.
“Kami
semua membicarakan tentang keadaanmu yang Nampak tidak bersemangat.” Kata Azusa
“Ada
apa? Jika kau ada masalah...Ceritakan pada kami. “ kata suwa
“Beritahu
kami tentang masalahmu.” Kata naho.
Kakeru
terdiam melihat ke 5 pasang mata sahabatnya yang menatapnya khawatir.
“Maaf.
Aku... berbohong. Sebenarnya ibuku sudah tidak ada.Dia sudah meninggal. Aku
rasa ibu melihatku dari suatu tempat.Dia mungkin merasa tertekan di tempat
dimana dia berada. Aku hanya merasa tidak bisa tertawa lepas dan bersenang-senang.
Itu sebabnya... Aku tidak bisamemberitahu kalian dengan jujur.” Ucap kakeru
membuka kebohongan tentang ibunya pada teman-temannya.
“Jika
ibumu melihatmu dari suatu tempat...bukankah dia akan lebih suka melihatmu
tersenyum? “ kata Azusa.
“Aku
rasa ibumu ingin melihatmu tersenyum.“ kata
Taka-chan
“pergi
dan obati kakimu dulu. Serahkan sisanya pada kami” ucap Hagita.
“Tapi... “ kakeru wajahnya terlihat seperti
tertekan, depresi dan seperti hampir menangis.
“pergilah…
Jika terlalu berat... kau tidak perlu memaksakan diri untuk memikul semuanya
sendirian. Ada kami disini. Kau akan baik-baik saja. Kami tidak
menganggapmu sebagai beban.” Ucap suwa.
Kakeru
melepaskan pegangannya di matras itu. Wajahnya seperti menahan airmata . “Terima
kasih.” Ucapnya melihat ke wajah sahabatnya satu persatu.
Pertandingan
sudah mau dimulai. Semua sudah berada di lokasi mereka mulai akan berlari.
“
Semoga berhasil! Berjuanglah! Berjuanglah!” teriak azusa dan teman-teman memperhatikan suwa yang
akan berlari pertama.
Naho
memperhatikan wajah Kakeru yang sedang tegang memperhatikan Suwa dipinggir
lapangan.
“Aku berharap
Kakeru... bisa tertawa dari hatinya.”
Suwa
berlari yang paling terdepan dari jauh dari lawan-lawannya. Taka-chan sudah
bersiap-siap dilokasi menunggu Suwa datang memberikan tongkat estafet itu
padanya.
“Suwa! “
teriak Taka pada Suwa.
“sampaikan
pada Kakeru!” teriak suwa memberikannya pada Taka-chan.
Taka
mengangguk menerima tongkat estafet itu dan segera berlari.
Karena
suwa tadi yang paling tercepat jadi taka-chan juga posisinya pertama. Tapi
tiba-tiba seorang gadis berhasil mengejar lari Taka-chan. Taka tidak menyerah
ia dengan sekuat tenaganya berusaha menyusul gadis itu.
Pertandingan
jadi semakin menegangkan karena keduanya saling susul menyusul.
“Taka-chan!
ayo” teriak teman-teman kelasnya memberi semangat.
“
Takano! Berjuanglah Takano!” Kakeru juga ikut berteriak member semangat pada
Taka-chan.
Taka
berhasil melampaui lawannya dan ia memberikan tongkat estafetnya pada Azusa
yang sudah menunggu.
“
sampaikan pada Kakeru!” teriak Taka
Azusa
mengangguk menerima tongkat itu dan segera berlari.
Langkah
lari Azusa kurang cepat dari lari lawannya. Tapi gadis itu tidak mau menyerah
begitu saja. Ia berjuang sekuatnya agar ia tidak tertinggal.
Ia
melihat Hagita yang sudah bersiap menunggunya. Azusa segera memberikan tongkat
itu pada Hagita. “sampaikan pada Kakeru!” teriak Azusa menyerahkannya pada
Hagita.
Hagita
segera menerima dan berlari sekuatnya.
Tapi seperti yang teman-temannya tau, Hagita bukan tipe orang
yang suka olahraga jadi larinya terkejar lawan-lawannya. Hagita juga tidak mau
menyerah begitu saja mengejar lawan-lawannya yang sudah mendahuluinya. Ia tak
mau tertinggal jauh.
Hagita
melihat Naho yang sudah menunggunya dengan tegang. “sampaikan pada kakeru” ucap
Hagita memberikan tongkat estafet itu pada Naho.
Naho
menerima dan segera berlari secepatnya agar bisa menyusul lawan-lawannya.
Kakeru
melihat Naho yang sudah mulai berlari dan ia mulai bersiap-siap dilintasannya.
Naho
berlari sekuat tenaga dan ia berhasil mengejar beberapa lawan-lawannya.
”Terima
kasih... teman-teman! Aku tidak bisa
melakukan semuanya sendiri. Mari kita ubah masa depan!” batin Naho.
“
ayo! Naho..” teriak sahabat-sahabatnya dan teman sekelasnya member semangat
pada Naho yang sudah berhasil melewati lawan-lawannya.
Kakeru
sudah menunggu didepannya dan Naho segera memberikan tongkat itu pada Kakeru
dan menyampaikan pesan-teman temannya.
“Kami
akan memenuhi... janji itu! Kita semua
akan selalu bersama-sama! Bahkan setelah 10 tahun! Bersama dengan semuanya! Kami
akan menunggu!” pesan sahabat-sahabatnya untuk kakeru.
Setelah
menerima tongkat dari Naho Kakeru berlari melesat dengan cepatnya.
“Kakeru!!!”
teriak Naho sekuatnya member semangat pada Kakeru.
Kakeru
berlari dengan sangat cepatnya. Ia teringat ucapan sahabat-saha batnya yang begitu mendukungnya dan itu menjadi
penyemangatnya.
“Kakeru!
Kakeru! Ayo!” teriak Naho dan teman-temannya menunggu di garis finish.
Kakeru
berhasil melampaui lawannya lagi. Sekarang tinggal 1 orang yang belum
terkejarnya. Pada putaran yang terakhir ia berhasil mengejar lawannya itu tapi
lawannya itu dengan sengaja menyenggolnya dan membuat keseimbangan kakeru
limbung.
Kakeru
tidak menyerah dan ia segera merangkat bangkit lagi dan berlari secepatnya.
Semua menatapnya tegang. Tapi saat kakeru berhasil ke garis finish semua
berteriak dan memeluk kakeru yang memenangkan pertandingan itu.
Kakeru
tertawa bahagia dalam pelukan sahabat-sahabatnya. Mereka berhasil memenangkan
pertandingan itu.
Kakeru
menatap Naho yang ada didepannya. Gadis itu tersenyum mengangguk kepadanya.
Kakeru terlihat sangat bahagia bisa bertanding dan menang bersama
sahabat-sahabatnya.
“Masa depan akan... benar-benar
berubah.”
Pertandingan
sudah selesai dan mereka kembali ke ruang ganti. Naho dan kakeru berjalan
bersama dan Naho melihat kakeru tangan kakeru yang luka.
“Kakeru...apa
yang terjadi?”
“oh
ini saat Bou Taoshi...” jawab kakeru memperlihatkan tangannya yang terluka.
“ohh
Aku punya hansaplast.“ ucap Naho mengambil hansaplas yang ada di saku jaket
olahraganya. Ia menunjukkannya pada kakeru dan membuka satu. “Tunggu sebentar.”
Naho menempelkannya dilengan Kakeru dengan
hati-hati.
Kakeru
menatap wajah Naho yang sedang berhati-hati menempel hansaplasnya.
“Apa
terasa sakit?”
“Tidak." jawab kakeru
“Baik...
sudah. “ ucap Naho menatap
Kakeru.
Tiba-tiba
cowok itu menarik tubuh Naho ke balik dinding sekolah dan cowok itu mencium
lembut pipinya. Naho berdebar dan terkejut dengan perbuatan Kakeru.
Kakeru
tersenyum “Aku ambil hadiahku, terima kasih” ucap kakeru tersenyum malu melihat
wajah naho yang masih syok setelah diciumnya.
Setelah
kakeru pergi, Naho perlahan mengusap pipi yang tadi dicium kakeru.
Mereka
lalu pulang bersama sambil berencana untuk membeli es krim setelah ini. Naho
menghentikan langkahnya dan melihat angin yang meniup daun-daun.
“Naho...
“ teriak Kakeru dan sahabat-sahabatnya. “ Ayo pergi”
Naho
mengangguk “ ya”
“Kau
mau ikut dengan kami? Kami akan membeli es krim.”
“Aku
ikut!” jawab Naho.
Mereka
tidak langsung pulang kerumahnya masing-masing. Mereka pergi merayakan
kemenangan mereka dengan membeli makanan di pusat kota.
Mereka
lalu berencana pergi ke kuil pada tahun baru.
”Kemana
kita harus pergi?Kuil Yohashiro?”
“Itu
lumayan jauh”
“jika
sudah waktunya, nanti kita pergi ke Koboyama dan melihat pemandangan bunga
sakura mekar, kakeru. “ Kata suwa.
Kakeru
mengangguk.
“dari
sana pemandangannya luar biasa indah! Kau bisa melihat bunga sakura menutupi
kota. Dan langitnya juga seperti berwarna ORANGE!” ucap naho bersemangat
bercerita pada kakeru dengan mata berbinar-binar
“Aku
ingin melihatnya!” sahut kakeru. Ia bisa membayangkan pemandangan itu saat
melihat Naho begitu bersemangatnya.
“Tapi
kita harus mendaki untuk ke atas.” Kata azusa.
“Ada
juga Taman Jam Bunga dimana kita bisa janjian saling bertemu. Selama 71 tahun
tempat ini mencatatkan banyak peristiwa sejarah. “ hagita mulai ikutan bercerita.
“Matsumoto
adalah tempat kelahiran Kumi Yokoyama” kata taka menyahut pembicaraan Hagita.
“biarkan
aku selesai bicara” gerutu hagita
Mereka
tertawa bersama.
“jangan
ambil hati hagita”
“Kakeru!
Kau juga harus ikut!” kata suwa.
Kakeru
mengangguk setuju.
“Tetap terus seperti
ini... akan lebih baik jika kita membuat
masa depan yang berbeda dari surat itu.”
Malam harinya Naho membaca surat dari mas
depan itu.
31 Desember.
Kami mendengar segala
hal tentang Kakeru dari neneknya.
(Artinya tanggal 31
Desember Kakeru sudah meninggal dunia.)
Sebelumnya.
21 Desember.
Aku bertengkar dengan
Kakeru. Hingga saat terakhir, aku tak bisa mengucapakan permintaan maafku. Dan
kakeru pergi dengan tiba-tiba.
Tanggal
21 Desember, Naho saat berangkat sekolah ia berjanji pada dirinya sendiri klo
hari ini ia akan menahan emosinya agar ia tidak bertengkar dengan Kakeru.
“kau tak boleh bertengkar dengannya” tulisa disurat itu.
Naho
melihat kakeru sedang menerima telpon. Cowok itu berbicara dengan neneknya.
Setelah menutup telponnya, kakeru terlihat melamun sedih bersender di dinding
sekolah. Naho segera menghampiri cowok itu.
“Kakeru?
Ada apa”
“Kesehatan
nenekku memburuk.” Jawab kakeru lirih
“Apa
yang terjadi pada nenekmu?”
“Dia
sakit... dia harus dibawa ke rumah sakit dan perlu menerima pengobatan lebih
lanjut. Jika nenekku meninggal... aku akan sendirian.”
“Aku
yakin dalam surat itu...Kami bisa bertemu neneknya. Berarti dia akan tetap ada
sampai 10 tahun ke depan! “
batin Naho teringat isi suratnya.
“Jangan
khawatir. Aku tahu nenekmu akan baik-baik saja, jadi.. dia tak akan
meninggalkanmu sendirian.
Aku
yakin”
Kakeru
melirik Naho dengan sinis. Ia menganggap Naho menganggap enteng masalah neneknya.
“apa
dasar ucapanmu? “ kata kakeru sinis.
Naho
terkejut mendengar nada sinis kakeru “Kenapa?”
“dia
akan baik-baik saja… dulu Waktu dengan
ibu juga sama... saat upacara masuk
sekolah… aku juga berpikir dia akan
baik-baik saja. Mengatakan bahwa
semuanya akan baik-baik saja… seolah kau tahu segalanya! Jangan berkata seperti
itu dengan mudahnya!” seru kakeru marah.
Saat
melihat wajah naho yang terkejut, kakeru tersadar ia sudah salah berbicara.
“Maaf. “
Kakeru
berjalan meninggalkan naho.
“-
Tunggu!” seru naho
“
Jangan ikuti aku! “ seru kakeru tanpa menoleh ke Naho “Maaf. Tinggalkan aku sendiri.” Kata kakeru
dengan suara pelan.
“Aku tidak bisa
mengubahnya!”
Saat
sampai dirumah Naho mencoba menghubungi Kakeru tapi cowok itu tidak mengangkat
telponnya. Perasaan naho campur aduk antara bersalah, sedih dan khawatir
kondisi kakeru. Ia berharap Kakeru segera mengangkat telponnya agar ke
khawatirannya hilang.
“Kakeru!
“
“Kakeru!”
“Kakeru!”
25 Desember.
Pagi hari, kami
bertemu diloker sepatu. Kami masih belum berbaikan tapi kakeru bersikap sama
seperti biasanya dan mengucapkan “ohayou” padaku.kakeru bilang cuaca sangat
dingin. Aku menimpalinya. Aku menjawab bahwa cuaca terasa dingin.setelah itu…
itu adalah terakhir kalinya aku bicara dengannya..
Naho
bertemu kakeru di loker sepatu.
“ohayou”
sapa Kakeru
“ohayau”
jawab naho
“hari
ini cuaca dingin” kata Kakeru melirik pada Naho yang ada disampingnya
“Iya
hari ini dingin ya” jawab Naho.
Kakeru
lalu pergi begitu saja.
Saat
pergantian ruang kelas biolagi, kakeru terus saja berdiri di depan jendela
sekolah.
“Kakeru!
setelah ini... Selanjutnya pelajaran biologi. Ayo pergi” ajak suwa dan lainnya.
“
Ayo.” Ajak Azusa.
“Maaf. Kalian duluan saja.” Jawab kakeru. Semua
menoleh pada Naho dan kakeru dengan khawatir sesuatu telah terjadi antara
keduanya.
Masa
10 tahun yang akan datang.
Setelah
mendengar penyebab kematian kakeru dari neneknya, mereka lalu pamit dan
meninggalkan rumah nenek Kakaeru dan pulang bersama. Sampai dijembatan yang biasa mereka lewati
tiba-tiba langkah Azusa terhenti. Semua menoleh memperhatikannya Azusa. Wajah
azusa sudah penuh airmata dan ia menangis terisak.
Taka
mendekati Azusa dan memeluk sahabatnya itu.
Semua langsung menangis terisak bersama-sama. Meluapkan tangisan yang mereka
tahan di depan nenek kakeru tadi.
Saat
tiba dirumahnya, Naho membuka buku hariannya saat SMA. Tentang ukuran sepatu
yang kakeru tau tidak cukup untuknya. Tentang ucapan kakeru klo ia
memperhatikan naho. Tentang pesta kembang api yang dilihatnya berdua bersama
Kakeru.
Lutut
naho lemah dan ia terduduk dilantai menangis mengingat itu semua. Suaminya,
Suwa datang dan memeluknya dari belakang.
“hei..
sebuah surat .. kau mau menulisnya?”
Tanya suwa.
Naho
menatap suwa.
“Untuk
diri kita di masa lalu.” Ucap suwa.
Mereka
duduk berdua dan mulai menulis surat itu.
Naho
SMA
Naho
bertemu Kakeru di lorong sekolah. Cowok itu sudah bersiap untuk pulang ke
rumahnya.
Saat
langkah mereka bersisian, kakeru berbisik pelan padanya “Sampai besok.”
Cowok
itu langsung melanjutkan langkahnya.
Naho
melihat punggung kakeru yang semakin menjauh. Ia takut ia tak bisa bertemu
kakeru lagi setelah ini. Naho segera berlari menyusul kakeru.
“Kakeru!”
teriak naho memanggil cowok itu.
Kakeru
menghentikan langkahnya dan melihat naho yang berlari ke arahnya
“
ano…”
“Maaf.
Lain kali saja.” kata kakeru. Ia berbalik dan melanjutkan langkahnya.
Naho
jadi panic dan ia berlari menyusul kakeru dan menarik tangan cowok itu.
“Aku
ingin bicara denganmu sekarang!Aku tidak ingin... menyesalinya lagi!” seru Naho
Mereka
berdua berbicara dihalaman sekolah.
“Soal
waktu itu... Aku ingin minta maaf. Mengatakan
hal tidak bertanggung jawab tentang nenekmu… maafkan aku”
“Tidak.itu
kalimatku…. Aku menyakitimu. Maafkan aku. Aku
tak bermaksud mengucapkan itu padamu. Kondisi itu mengingatkanku pada upacara
semester baru… kita hentikan saja pembicaraan ini. Aku pergi” kakeru berbalik
dan mulai melangkah lagi.
“Tunggu!”
teriak naho. “Aku menyukaimu... aku suka padamu kakeru…” ucap naho terisak.
Saat
naho menoleh memperhatikan kakeru. Cowok itu terlihat kaget dan seperti mau
menangis juga. Kakeru sudah pernah menyatakan perasaan pada Naho tapi gadis itu
tidak menjawabnya dan baru kali ini Naho mengatakan perasaannya disaat kakeru
sedang dalam depresinya.
“supaya
aku bisa membantumu kapanpun.. aku ingin berada disisimu. “ lanjut naho
“jika
aku berada disisimu... aku akan
menyakitimu lagi.” Ucap kakeru menatap Naho
“Walaupun
begitu...aku masih tetap ingin berada disampingmu. “ sahut naho
“Tapi
jika aku menyakitimu... aku tidak akan bisa memaafkan diriku. Aku takut kau
membenciku. “ ucap kakeru lirih.
Naho
berjalan mendekati cowok itu dan memeluknya.
“Aku
tidak akan pernah membencimu kakeru… karena itu...katakan padaku.. semua hal tentangmu Kakeru... hal yang kau
suka... hal yang tidak kau suka, semuanya! “
Kakeru
menangis dipelukan Naho.
“terasa
menyakitkan... Aku kehilangan.. alasan untuk hidup. Saat aku sendirian... pada akhirnya aku menyingkirkan semua orang. Naho..
dan teman-teman lainnya.. Aku tidak bisa
memaafkan dirku yang seperti itu. Aku benci..
diriku yang seperti itu. Aku tidak bisa menghadapi situasi ini. Aku
ingin menjadi kuat... Aku ingin bahagia.”isak kakeru menangis di pelukan naho
“Kau
bisa... bahagia.” Ucap naho lembut “Mari jalani hidup bersama-sama.”
Naho
mempererat pelukannya dan kakerupun mulai melingkarkan tangannya memeluk tubuh
Naho.
Dari
jauh Suwa dan lainnya memperhatikan keduanya dengan terharu yang bercampur
sedih.
Naho
dan suwa 10 tahun yang datang.
Mereka
berdua pergi ke taman dan mengubur 2 surat yang sudah mereka tulis itu.
“Jika
disana adalah dunia parallel... surat
ini akan membantu menyelamatkan Kakeru di dunia yang lain. Smoga surat ini sampai
kepada mereka... “kita” dimasa lalu.” Kata suwa
“Aku
yakin pasti akan sampai. Pasti.” Ucap naho penuh keyakinan.
Naho
lalu berdoa.
31
Desember.
Hari
ini.. kuharap hal yang dikatakan surat itu tidak terjadi.
Naho
dan Suwa SMA bertemu ditaman.
Naho
sedang membaca surat dari masa depannya.
Suara
dering pesan mengagetkannya. Suwa membuka HPnya dan melihat isi pesan yang
masuk.
“
Naho.. pesan dari kakeru.” Suwa menunjukkan HPnya pada Naho
Kakeru: Maaf
tiba-tiba mengirim pesan. Malam ini, ayo bertemu ditaman jam bunga untuk
kunjungan kuil. Sampai ketemu disana!
Kakeru
masuk ke kamar ibunya. Kamar yang tidak pernah ia sentuh setelah ibunya
meninggal. Kakeru lalu membersihkan kamar ibunya. Kakeru menemukan Hp ibunya
dan melihat sebuah pesan yang masih terbuka di HP ibunya. Itu adalah Sms yang
ia kirimkan untuk ibunya waktu ia bersama teman-temannya.
Kakeru: aku akan
tetap disini, ibu sudah tau jalanan disini jadi ibu bisa pergi sendirian. Jangan
ganggu aku.
Itu
hal yang sangat disesali kakeru karena ia tak menemani ibunya.
Kakeru
membuka pesan di Hp ibunya lagi dan ia menemukan sebuah video yang ditujukan
ibunya untuknya tapi belum sempat terkirim.
Kakeru
terkejut dan mulai melihat video itu.
“kakeru
maafkan ibu.. ada banyak hal yang tak bisa ibu katakan padamu. Dulu saat kau
masih sangat kecil. Ibu bercerai dengan
ayahmu. Tanpa penjelasan apapun, maaf ibu memutuskannya sendiri. ayahmu cukup
sering ringan tangan padamu. Ibu tak ingin kau disakiti. Karena itu, ibu
memutuskan bercerai. Dan juga kenyataan kau tidak punya teman saat sekolah di
Tokyo. Ibu sangat khawatir. Di klubmu, kau juga tidak bisa menjalin
hubungandengan teman sekelasmu dan seniormu. Aku
tahu itu. Jika kau pindah sekolah... Aku pikir aku bisa melindungimu. Itu
sebabnya aku memutuskan agar kita pindah ke Matsumoto. Aku tidak ingin
membuatmu mengalami hal-hal buruk lagi...
aku bilang padamu untuk tidak bergabung dengan klub apapun. Aku khawatir
kalau kau tidak mempunyai teman. Tapi bahkan hal itu... lagi-lagi aku memutuskannya sendiri. Aku ingin mengungkapkan kepadamu tentang apa yang aku rasakan... tapi kita sama sekali
tidak bisa saling bicara... Aku sangat menyesali itu. Aku... selalu berpikir
untuk lebih mementingkan perasaanmu .. tapi..
Pada akhirnya... Orang yang paling sering menyakitimu... itu ibu.. Kakeru? Ibu... ingin melihatmu bahagia. Aku berharap dari lubuk hatiku yang
terdalam. Maaf karena sering mengganggumu. Maafkan
ibu ya”
Tangis
kakeru menjadi-jadi saat melihat video itu. Ia jatuh telungkup diatas tempat
tidur ibunya.
Naho
dan sahabatnya sudah menunggu Kakeru di depan kuil tapi kakeru tidak datang
juga. Suwa mencoba menghubunginya tapi tidak diangkat juga. Mereka sangat
khawatir.
“Aku
tidak bisa menghubunginya. Dia tidak mengangkatnya”
Kakeru
sedang menunggu traffic light warna hijau diperempatan jalan raya , ia duduk
diatas sepedanya melamun . Kakeru teringat video ibunya.
Taka-chan
gantian mencoba menghubungi Kakeru di Hpnya tapi kakeru tidak mengangkatnya
juga.
Jantung
mereka semakin berdetak kencang teringat surat dari masa depan itu. Di surat
itu tertulis klo tanggal 31 Desember adalah tanggal kematian Kakeru. Pikiran
buruk langsung terbayang dipikiran mereka.
“Ayo
kita coba ke rumahnya.” Kata suwa khawatir.
“iya”
sahut hagita.
Mereka
berlari meninggalkan kuil dan pergi ke rumah kakeru. Sampai disana mereka
bertemu nenek Kakeru yang bilang klo kakeru setelah mandi langsung pergi.
“Ayo
cari dia!” kata suwa “Terima kasih banyak!” pamit suwa.
Mereka
lalu berlari mencari kakeru disepanjang jalan dari rumah nenek kakeru. Mereka
berpencar mencari kakeru tapi mereka tidak menemukan kakeru.
“Kakeru...”
teriak naho memanggil manggil kakeru.
Ia
bertemu suwa
“Suwa!”
“Apa
kau melihatnya?” Tanya suwa.
“Dia
tidak disini.”
Suwa
menelpon hagita.
“Halo? Hagita? Apa kau menemukannya?”
“Dia
tidak ada di persimpangan sini.” Jawab hagita.
Taka
juga berlari mencari Kakeru tapi tidak bertemu. Ia melihat Azusa yang berlari.
“Azusa! apa kau menemukannya?”
“
Tidak.”
“Dimana
dia?!” gumam mereka khawatir.
Hagita
terus mencari kakeru. Saat ia melihat ada seorang bersepeda. Ia langsung
mengira itu kakeru.
“Kakeru!
Oh Maaf. apa kau melihat siswa SMA naik sepeda lewat sini?” Tanya hagita pada
cowok itu.
Taka
dan azusa mencari kakeru bersama-sama.
“kakeru…
kakeru..” teriak-teriak mereka
Hagita
menghubungi Suwa yang sedang berlari bersama Naho.
“Halo?”
jawab Suwa.
“Aku
bertanya pada orang disini apakah ada yang melihat orang yang seperti Kakeru. kita
harus mencari ke arah depan.”
“
Baik. kita cari kesana.”
Suwa
mengajak Naho pergi ke tempat yang ditunjukkan cowok tadi ke hagita.
Kakeru
mengayuh sepedanya dengan perasaan sedih teringat-ingat ibunya. Airmatanya
turun membasahi wajahnya. Kakeru terus mengayuh sepedanya menuruni jalanan yang
berbelok belok tajam. Ia teringat Naho, wajah dan ucapan gadis itu berkelibat
dikepalanya.
“Kakeru?
Kakeru? Aku memperhatikanmu.. aku memperhatikanmu..”
Kakeru
teringat ucapan Suwa “ jika terlalu berat, kau tidak perlu menanggung semua
beban sendirian.. kami semua ada disini.”
Airmata
semakin deras mengalir diwajah kakeru. Ia tersenyum terharu teringat
sahabat-sahabatnya itu.
Tiba-tiba sebuah sinar yang sangat terang dari lampu
sebuah truk mengagetkan kakeru. Ia mencoba mengerem laju sepedanya yang
menuruni jalanan penuh belokkan itu.
Suwa,
naho, azusa, taka dan hagita juga sudah sampai tempat itu dan melihat laju
sepeda kakeru yangturun dengan cepat dan sebuah mobil yang melaju cepat ke
depan kakeru. Jatung mereka berdetak kencang.
Saat
kakeru melihat sinar lampu mobil itu, semua bayangan teman-teman berkelibat
didepannya. Kakeru membanting arah sepedanya ke kiri sampai ia terjatuh terguling-guling
ke trotoar. mobil itu melaju dengan cepat melewatinya.
Naho
dan sahabat-sahabatnya melihat kakeru yang tergeletak dijalanan. Mereka berlari
panic ke tempat kakeru berada.
“KAKERUUUU!!!”
“kakeru…”
Suwa
yang pertama sampai ke tubuh kakeru yang tergeletak itu. Ia memeluk tubuh
kakeru dan menyenderkan tubuh kakeru ke dadanya.
“Kakeru!”
“
Kau baik-baik saja? Kakeru!”
“
Kakeru Apa yang kau pikirkan?!!!”
Mereka
jongkok didepan tubuh kakeru dengan tangisan penuh kepanikan dan ke khawatiran.
“aku
harus mengucapkan permintaan maaf pada ibu.” Isak kakeru dengan suara bergetar ”
“ini salahku, maafkan aku” tapi.. sesaat aku ketakutan.. Jika aku mati... Kenangan...
yang telah aku lalui bersama kalian...
apakah itu semua akan hilang?”
Tangis
mereka semakin menjadi mendengar ucapan kakeru itu .
“Mulai
sekarang dan seterusnya... aku ingin membuat... lebih banyak kenangan… Jika
memungkinkan .. aku berpikir tidak ingin mati. Dengan kalian semua... Aku ingin
bersama kalian semua...” tangis kakeru
“kami
senang!Aku juga ingin bersamamu kakeru! Aku ingin lebih banyak berbicara
denganmu!” ucap Azusa terisak.
“Beritahu
kami kalau kau ada masalah... Kau
akan baik-baik saja... Aku akan melindungimu!” isak taka-chan.
“Jangan
mati, dasar bodoh!” teriak Hagita dalam tangis. “koleksi Mangaku... aku akan
meminjamkannya sebanyak yang kau mau. Sesuatu yang akan membuatmu tertawa.”
“Dasar
bodoh! Aku tidak bisa membayangkankalau aku tidak bisa bertemu denganmu lagi!Jika
kau mati, aku tidak akan pernah memaafkanmu!”
seru Suwa menangis.
“Maafkan
aku kakeru…” ucap naho.
Kakeru
melihat naho yang menangis terus didepannya.
“Naho...
Ada hal lain yang harus kau katakana selain meminta maaf bukan?” ucap kakeru
sedikit bercanda.
Semua
memperhatikan Naho dengan tersenyum meski mata mereka masih penuh airmata.
“Kakeru...
sukidayo (Aku mencintaimu!)” ucap Azusa menjawab permintaan yang kakeru ingin
dengar dari Naho “ begitu, kan kakeru?
“Aku
juga! Aku mencintaimu kakeru” kata taka-chan.
“Aku
juga!Kakeru.. aku menyukaimu..” ucap suwa menatap kakeru yang rebah dibahunya.
“su..
su… ka… aku menyukaimu kakeru” ucap Hagita terbata-bata.
Semua
langsung tertawa mendengarnya.
“terdengar
menjijikkan hagita” gerutu Azusa
“berisik”
sahut Hagita.
Semua
mata menoleh pada naho yang belum mengucapakannya.
Naho
menatap kakeru yang juga sedang menatapnya.
“Aku
mencintaimu... Aku benar-benar mencintaimu!” ucap Naho
Kakeru
tersenyum “Aku juga. Aku mencintai kalian! Punya sahabat seperti kalian. Aku sangat
bersyukur...” ucap Kakeru menatap wajah sahabat-sahabatnya.
Mereka
langsung melingkar memeluk kakeru.
“terima
kasih kakeru..”
“Terima
kasih~~~”
“Kau
benar-benar membuat kami sangat khawatir, dasar bodoh”
“kakeru..
terima kasih.”
Mereka
sekarang sudah bersama lagi. Dan saat pulang sekolah mereka memutuskan untuk
pergi ke atas bukit koboyama seperti yang selama ini ingin ditunjukkan Suwa dan
teman-teman pada kakeru.
“Sedikit
lagi diatas sini. Kakeru. Teman-teman”
Kata suwa yang jadi pemandu paling depan
dengan berlari-lari diikuti teman-temannya. Mereka tertawa bahagia berlari-lari
di bukit itu.
“Hagita!
Cepat! “
Warna
langit sudah menjadi ORANGE karena sebentar lagi akan sunset. Mereka tertawa
puas, bahagia bisa menghabiskan pemandangan itu bercanda, tertawa bersama
sahabat-sahabatnya.
“Untuk
diriku di masa depan... Diriku 10 tahun dari sekarang... terima kasih. ...
sudah membantu kami menyelamatkan Kakeru… Saat ini.. saat-saat terindah dalam
hidup kami... Dengan kehidupan kita yang saling terhubung... telah mengajari
dan membimbingku... Terima kasih..”
10 tahun yang akan datang
Naho dan sahabat-sahabatnya berdiri bersama menatap langit warna Orange yang sebenarnya ingin mereka nikmati bersama Kakeru. Mereka menatap ke depan ke dunia pararel yang baru terbentuk. Dunia dimana Kakeru masih ada berkumpul bersama sahabat-sahabatnya.
TAMAT
Waaaaaah, akhirnya, sedih banget sampai berlinang air mata bacanya, kereeeen, makasih ya atas sinopnya
BalasHapusAduhh, keren bangett.
BalasHapusAkhirnya finish juga, tiap saat slalu buka blog ini nungguin Orange update.
Meskipun happy ending, bacanya tetep nangis...
Trus di masa depan Naho bakal sama Kakeru dong ya? Hihihi
mungkin bagian yg memperlihatkan naho dan kakeru udh menikah dan berkumpul di bukit bersama semua sahabat nya yg muncul di mimpi naho dan suwa itu adalah mereka yg di dunia paralel π
HapusPada akhirnya kakeru tetep pergi duluan sebelum 10 th didepan,, so sad.
BalasHapusDidunia yg sebelumnya alias dunia naho yg menulis surat, kakeru tetap meninggal.
BalasHapusTapi krn surat itu maka terbentuk dunia baru alias dunia pararel dimana kakeru tetap hidup.
Arigatou sdh setia nunggu postingan blignya ππ
Aku penasaran sama kisah cintanya naho sama suwa.. Gimana ceritanya mereka bisa nikah?
BalasHapusKereeeeennn...jadi surat dr masa depan bisa menyelamatkan Kakeru utk tetap hidup ya. Nangis pas endingnya, bagus bgt friendship mereka
BalasHapusRencana selanjutnya mau nulis sinopsis apa?
BalasHapusSeneng akhirnya tau ending cerita film ini, tadi siang nonton film ini di garuda baru 3/4 cerita udah landing aja. Googling filmnya ga nemu2. Seneng bgd bisa baca sinopsisnya, jadi ga penasaran. Thanks yah kk Euni ��
BalasHapusKakeru. Kakeru sukidayo!
BalasHapusTau film ini karena minggu lalu smpt nonton sbntr di garuda. Hhihihii.. Ceritany seru banget, nyari2 d google ad sinopsisny disini. Makasih ya udh nulis sinopsiny disini. Sukses selalu,
BalasHapusAhhh sedih ceritanya ππππππ banjiiiirrrrrrrrr yaAllah saya gak punya temen kek gini. Yang ada mereka malah ninggalin *eh kok curhaat*
BalasHapusMakasih sudah bikin ringkasan, feeling nya dapet pake banget deh pas baca ini. Nangis nya aja udah banjir hehe.
Terima kasih banyaaakkkk ya sudah bikin ringkasan filmnyaaaa.
Salam buat Kentoπ
thanks buat semua yang sudah meninggalkan komen di blogku.. aishiteruyo!
BalasHapusSiapa yg naro bawang. Pedih ini mata
BalasHapuspersahabatan yg luar biasa.
BalasHapuskayaknya di dunia pararel masa depan akan berubah. dimana kakeru akan menikah dg naho . suwa yg baik hati menemukan wanita cantik sbg pasangannya (*harapan dan hayalan q)
Satu lgi dorama movie jepang yg buat aku mewek habis2an
BalasHapusbtw emang semua pemeran cowok setiap dorama jepang pada kurus ya
ππ Nangis Bombay aku baca sinopsisnya.. Makasih banget udh bikin.. Keren sampai detilnya juga ditulis.. Terus bikin sinopsis kak.. πganbate!! π
BalasHapushuwaa sedih banget ceritanya: '( next plissss. sinopsis film jepang aku suka semua
BalasHapusSampe nangis nggak karuan..
BalasHapusThanks sinopsnya. God bless u..
Kakeru aishiteru..
Akhirnya selese juga baca sinopnya,
BalasHapusArigatou
Bagus ceritanya..makasih ya sinopsisnya
BalasHapusTapi sayang, coba drama seri nya.
Bagus cerita friendship nya.......aq nggak pernah ngalamin jadi pingin balik ke masa lalu........memperbaiki kesalahan
BalasHapusCeritanya koq bingungin y? Mungkin klo yg saya tangkap sich, jln hdpnya berubah, tapi akhir ms depannya, gak berubah, sperti kata gurunya... Jdi kakeru gak meninggal krn bunuh diri. Tpi pd akhirnya tetap meninggal, mknya 10 thn mendatang, kakeru tetap gak ada. Bknnya gitu y endingnya??? Jdi gak hepi ending donk. Cuma gak jg sad ending coz gak ad penyesalan lgi... Gini kh ceritanya? Sori, spertinya pemikiran saya yg beda sendiri... Haha ;-D
BalasHapusSalam kenal^-^
bukan begitu.. jadi dalam filmnya itu diceritakan karena keinginan Naho merubah kehidupan masa remajanya maka terbentuklah 2 dunia yang bercabang, dunia masa lalu dan dunia pararel.
HapusDidunia masa lalu, dunia Naho dewasa yang Kakerunya meninggal ya tetap Kakeru Meninggal.
Tapi didunia pararel yang terbentuk baru ini, kakeru terselamatkan.
Jadi tetap ada 2 dunia.
Klo soal dunia pararel kamu cek di filmnya ada penjelasan dari gurunya tentang dunia yang bercabang ini.
Bagus sekali
BalasHapusTerimakash sdh mnulis...
Bagus sekali
BalasHapusTerimakash sdh mnulis...
Bittersweet bangettttt ceritanyaaaa uuhhh seandainya ada dunia parallel beneran... mmhhhhh "'
BalasHapusMakasih loohhh udah bikin nangis bombayyyy tengah malem gini...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusHola.. nyari" instrumental musik dalam film ini kok susah amat yak!?
BalasHapusAda yang bisa ngasih tau dimana downloadnya?
Tasuketekudasai ..
Arigato ^_^
set dah baca full spoiler nya aja udah baper kaya gini mantap nich tanks ya udah buat sinopsis nya maklum lg demen ma jenis film kaya gini , sip dech pokoknya .......
BalasHapusbgmn analisisnya klo suwa itu suami naho?
BalasHapusjadi di dunia naho dewasa suwa tetap sama naho,
BalasHapusdan di dunia paralel naho sama kakeru
menurut ku sekarang udh ngak ada lagi hubungan antar dunia naho dan dunia baru,mereka akan membuat ceritanya sendiri dan di movie nya kita bisa liat di mimpinya suwa dan naho kalau mereka yg di dunia paralel bahagia
Sorry guys gk kuat nonton guaππ
BalasHapusJadi Itu Semua Hanya Mimpi Mereka Yg D buat oleh naho sama Suwa y
Hapusgitu
BalasHapus