Naho
berdiri dibawah pohon sakura yang sedang berkembang sangat indahnya. Ia melihat
ke kelopak sakura yang terjatuh dijalanan dan hembusan angin yang membuat
kelopak-kelopak itu berterbangan.
Naho
tersenyum bahagia.
Ia
teringat sepucuk surat yang ia terima tadi pagi tapi ia belum sempat membukanya
karena buru-buru kesekolah.
“Musim
semi di umurku yang ke-16 tahun... Aku menerima surat yang ditujukan kepadaku. Pengirim
surat itu adalah... “
Naho
membalik surat itu dan ada namanya disana “…Aku?!”
Naho heran
dengan surat itu tapi saat ia menyadari ia hampir terlambat ke sekolah, Naho
memasukkan surat itu lagi dan berlari ke sekolah.
Saat pak
guru mengabsen satu-satu muridnya, Naho membuka lagi suratnya itu dan
membacanya.
“ Untuk diriku yang masih kelas 2
SMA.Bagaimana kabarmu? Aku menulis surat ini untukmu dari 10 tahun di masa
depan.”
Naho
terkejut membacanya “10 tahun di masa depan?!”
Naho
menutup lagi suratnya saat pak guru selesai mengabsen murid-muridnya.
“Semuanya
sudah disebut kan? Selamat karena kalian semua sudah naik
kelas. Aku akan menjadi wali kelas di
kelas 2-6 ini. Namaku Nakano. Salam kenal.” Kata Pak guru
“Salam
kenal.” Jawab muridnya serempak
“Setelah
ini kalian akan menghadiri upacara pembukaan tahun ajaran baru.”
Naho
membaca lagi surat itu “Mungkin kau
bertanya kenapa aku menulis surat untuk dirimu yang masih kelas 2 SMA? Itu
karena aku punya permintaan dan aku ingin kau mewujudkannya.”
“Tunggu…
Apa ini Lelucon seseorangkah?!” gumam Naho
“ Ada seseorang yang ingin saya perkenalkan. Saya akan memanggilnya dulu.” Kata pak guru dan keluar kelas untuk
menjemput murid baru itu.
Naho
melanjutkan membaca
“dengan begitu kesalahan yang pernah aku lakukan tidak akan terjadi
lagi padamu... aku akan menulis apa yang akan terjadi dan kapan itu akan
terjadi. Sampai saat itu aku ingin kau
memilih langkah yang benar yang kau inginkan agar itu terjadi padamu.”
“Pagi. 6 April Hari pertama masuk
sekolah aku melihat bunga sakura dan aku
pikir aku akan terlambat.”
Naho
berpikir “Kenapa dia bisa tahu?!“
“Di hari itu... akan ada murid pindahan
yang datang dari Tokyo. Namanya adalah... Naruse Kakeru.”
Pak guru
masuk dengan diikuti seorang cowok ganteng. Pandangan mata para murid cewek
langsung tertuju pada cowok itu.
“Ada murid
pindahan dari Tokyo. Dia adalah Naruse Kakeru.” Kata pak guru memperkenalkannya
sambil menulis nama cowok itu ke papan tulis.
Naho
terkejut tepat saat ia membaca nama Naruse Kakeru, pak guru juga memperkenalkan
nama cowok itu. Naho menatap cowok itu bingung.
“ Dia
datang dari Tokyo bulan lalu dan ini
pertama kalinya dia tinggal di Matsumoto. Kalau begitu berikan salam perkenalan.” Kata pak guru pada kakeru.
“Saya
Naruse Kakeru. Senang bertemu dengan
kalian.” Ucap kakeru memperkenalkan diri
“ Salam
kenal.”
“Kalau
begitu kursimu ada di samping Takamiya.“
kata pak guru sambil menunjuk
kursi disebelah Naho yang kosong.
“Baik.”
Sahut kakeru.
Kakeru
berjalan pelan ke kursi disamping Naho diikuti pandangan mata para cewek-cewek
dikelasnya.. Cowok itu lalu duduk dikursinya.
“Aku yakin
ini adalah kebetulan.” Batin Naho. Ia melirik ke kakeru.
Merasa ada
yang memperhatikannya, kakeru menoleh ke sampingnya. Pandangan matanya bertemu
dengan pandangan mata Naho.
Naho
langsung malu dan menunduk “ Ini hanya kebetulan kan?” batin Naho
“Masih jam
segini ya?Kalau begitu gunakan waktu 15 menit yang tersisa. “ kata pak guru sebelum akhirnya ia keluar
kelas.
Saat membereskan buku-bukunya untuk pulang sekolah, Naho kembali melirik ke kakeru. Cowok itu sedang sibuk
memasukkan buku-bukunya ke dalam tas.
“Naho?”
panggil 2 orang gadis sahabatnya Takako Chino dan Azusasa Murasaka.
“ Ayo kita
beli roti. Ayo. Ayolah ikut dengan kami!”
Hiroto
Suwa, salah satu sahabat cowoknya juga ikut bergabung.
“ Kalau
begitu!Aku akan makan sesuatu yang lain.”
“Aku tidak
memberikanmu apa-apa.” Potong Murasaka dengan cepat
“Apa-apaan?
“ protes Suwa pada Hagita
“Kau
terlalu banyak makan.Pilihlah roti yang vitamin” seru Saku Hagita sahabat cowok
Naho lainnya.
“Vitamin?”
ucap Suwa heran. Ia lalu melihat kakeru yang akan keluar kelas.
“Kakeru-kun!
Ikutlah bersama kami!” seru Suwa
Kakeru
menoleh heran ada yang memanggil namanya.
“Oh benar!
Roti kita enak! “ sahut Murasaka gadis yang ayahnya pemilik toko kue dikota
itu.
“Aku ingin
rasa kari!” kata hagita
“Aku tidak
mengajakmu!” canda Murasaka.
Naho
teringat surat yang ada ditasnya.
“Mungkinkah...?Seperti
yang tertulis di surat itu..” batin Naho
“Kalian mengajak Kakeru pulang bersama
namun dia akan mengatakan tidak.”
Kakeru
Nampak bingung menjawab ajakan teman sekelasnya itu.
“Umm hari
ini.Ada sesuatu yang harus aku lakukan...” kata kakeru.
“Ayo!
Tidak apa-apa!Ayo pulang bersama-sama.” Desak Suwa sambil berjalan mendekati
kakeru dan menaruh lengannya dibahu kakeru dengan akrabnya.
“ Oh ya!
Kami akan mengajakmu berkeliling Matsumoto.”
“ Benar!
Karena sangat jarang kita sekolah hanya setengah hari.” Kata Taka-chan
“Dia
benar! Toko roti kita ini sangat lezat!” kata Azusa
Kakeru
melihat teman-teman barunya itu begitu bersemangat mengajaknya pergi bersama
mereka jadi ia tak enak untuk menolak ajakan mereka.
“Kalau
begitu... baiklah Sebentar saja.”
“Baik!
Akhirnya!” seru Suwa senang.
“Aku ingin kalian tidak mengajak
Kakeru pulang bersama hanya pada hari itu. Sama sekali jangan”
Naho
menatap ragu dengan keputusan yang sudah diambil kakeru. “Jika aku melakukannya
aku penasaran... apa yang akan terjadi?” batin Naho.
Mereka
lalu berjalan pulang menuju ke toko kue milik keluarga Murasaka Azusasa.
“Pertama mari
kita mulai dengan perkenalan diri!Dia adalah Azusa.” Kata Suwa memperkenalkan
seorang gadis yang ceria dengan rambut yang diikat.
“Panggil
aku "Azusa!" kata Azusa dengan tersenyum ramah.
Kakeru
tersenyum pada gadis itu.
“Selanjutnya...
Chino Takako.” Kata Suwa menunjuk ke seorang gadis yang berambut panjang.
“Salam
kenal.” Sapa gadis itu
Suwa
menujuk ke cowok dengan kacamata “dia Hagita Saku.”
Suwa
menunjuk pada Naho“dia Takamiya Naho.”
Naho
mengangguk kecil pada Kakeru.
“Dan aku
Suwa Hiroto!Panggil saja aku Suwa.”
“Suwa...”
ucap Kakeru pelan.
Kakeru
lalu melihat pohon-pohon besar yang ia lewati bersama dengan teman-teman
barunya itu.
“Pohon
disini terlihat luar biasa. “
kata kakeru pelan.
“benarkan?
Ini adalah Taman Hutan Agata yang menuju ke lorong waktu!” seru Suwa
menjelaskan pada kakeru sambil memeluk bahu kakeru.
“Pohon
cemara disini sudah berdiri selama 10 tahun dan sebelum perang
Matsumo-“ belum selesai Hagita
si kutu buku menjelaskan pada kakeru, suwa langsung memotongnya.
“Ini tidak
akan hilang dari Matsumoto.” Kata Taka-chan menimpali
“ Benar. Aku
tidak sabar ingin melihat bunga sakura mekar!Itu yang paling ditunggu kan? Ayo
lihat bunga sakura! Kalau bunga sakura kita harus melihat di Koboyama!”
“Sangat
menakjubkan untuk melihat bunga sakura.. sakura.. sakura disepanjang pandangan
matamu!” seru Suwa dengan hebohnya dengan mengerak-ngerakkan tangannya ke bawah seperti
hamparan sakura membuat teman-temannya tertawa melihat
kehebohannya itu.
“Apa
maksudmu?!” tawa teman-temannya melihat gerakan tangan Suwa itu.
“Aku
bilang bunga sakura diseluruh tempat!” ulang suwa dengan gerakan tangan yang
sama.
Mereka
tertawa sambil mengerakkan tangannya persis seperti yang dilakukan Suwa.
“sakura.. sakura... sakura!“
tiru Taka-chan dan Azusa mengerakan tangannya.
“Hei apa
kau "Menari Shige?"” kata hagita melihat gerakan tangan
teman-temannya itu.
“Apa itu?”
“Apa kau
tidak tahu? Seperti ini.“ Hagita
lalu memperagakan gerakan tangannya ke samping tubuhnya.
“Hei aku
tahu yang ini!Bukankah itu tarian yang sudah agak kuno?” tawa Azusa dan yang
lainnya.
Mereka
tertawa semua melihat hagita malu dikatakan kuno. Semua terkejut saat mereka mendengar kakeru tertawa. mereka menoleh
dengan takjub ke kakeru.
“Dia
tertawa... “ batin Naho menatap takjub
“Apa yang
kau tertawakan?”Tanya suwa berlari ke tempat kakeru berdiri karena penasaran
melihat kakeru yang tertawa itu.
“Beritahu
kami!“ kata Azusa yang juga
penasaran
“Sakura...
bukankah biasanya mekar diatas bukan dibawah?” tawa kakeru yang mengingatkan
klo gerakan tangan Suwa di bawah.
“Bagus
Kakeru-kun! Kau benar-benar mendengarkan!Bunga sakura di Kobayama... “ suwa
tertawa dan melanjutkan celotehnya soal bunga sakura di kobayama.
Naho
menjadi lega melihat ke akraban mereka.
“Apa yang aku khawatirkan? Mengajaknya adalah ide bagus.”
Mereka
lalu menunggu disebuah jembatan karena Azusa sedang pergi ke toko kue ayahnya untuk
mengambil kue yang dijanjikannya pada teman-temannya. Azusa datang membawa 2
kantong plastic yang penuh berisi kue.
“Teman-Teman aku membawa roti! 1 orang 2 ya..” kata Azusa membuka kantong belanja.
Suwa
mengambil 1 kantong dan langsung membawanya ke depan kakeru.
“Jadi
Kakeru-kun. Mana yang kau suka?” Tanya Suwa
“Yang
manapun tidak masalah.” Sahut kakeru bingung.
“Tidak tidak. Kau tahu masing-masing sangat lezat.”
Kata Suwa membuka kantong makanan itu agar kakeru memilih.
“Kalau
begitu... Aku pilih ini” kata
kakeru mengambil 1 kue.
“Nozowana?
Nozowana! Itu sangat enak!” kata suwa
lalu ia beralih pada Naho.
“Bagaimana
denganmu Naho?” Tanya suwa
“Apapun
tidak masalah! “ jawab Naho.
“sungguh kau yakin? Tanya suwa.
Kakeru
memperhatikan ekpresi wajah Naho yang sepertinya pasrah saja.
“ Yah
kalau begitu! Untuk Naho aku punya... Kau suka manis jadi aku akan memberimu
rasa melon...dan apel cinamon juga kan? “
kata Azusa memberikan 2 kue pada Naho.
“Terima
kasih” ucap Naho menerima 2 roti itu.
“Kakeru-kun aku akan memberimu rasa kari.”
Kata Azusa dan memberikannya pada kakeru.
“Tapi aku ingin makan itu juga!” kata Hagita
pada Azusa.
“Kau bisa
makan itu kapanpun kau mau. “ sahut Azusa
agar hagita untuk kali ini mengalah pada kakeru.
“ tidak aku tidak mau! “
“Aku akan
memberikan krim ini untukmu!” kata suwa memaksa hagita menerima roti krim dari
tangannya.
Naho
memperhatikan teman-temannya yang berebut roti kari itu “Syukurlah aku tidak
mengatakan apapun. Semuanya suka sekali roti kari”.
Kakeru
dari tadi memperhatikan Naho yang sedang melihat teman-temannya berebut roti
kari. Ia tau sepertinya Naho juga pengen roti kari itu.
“mau tukar
roti kariku… dengan roti melonmu?” Tanya kakeru pada Naho.
Naho
tersenyum senang karena ia mendapatkan roti kari kesukaannya.
“boleh”
sahutnya sambil memberikan roti melonnya pada kakeru.
“ terima
kasih.” Ucap kakeru menerima roti melon itu.
“Hei... Apa kau keberatan jika kami memanggilmu
Kakeru?” Tanya suwa tiba-tiba
“Sama
sekali tidak.” Sahut kakeru tersenyum
“Kakeru...”
ucap Suwa dan teman-teman lainnya
"Kakeru... "
“6 April. Murid
pindahan bernama Kakeru Naruse datang... dan duduk disebelah kursiku.” Tulis Naho
di buku hariannya. Naho teringat surat yang ada ditasnya.
“Surat
ini... apa benar-benar aku yang menulisnya?” Naho lalu mencocokkan tulisan yang
ada disurat itu dengan tulisan tangannya dibuku harian yang baru saja
ditulisnya. Naho kaget karena tulisannya sama.
“Tidak...
Ini membuatku takut...” gumamnya khawatir karena ia telah melanggar pesan yang
tertulis disurat itu agar tidak mengajak kakeru pergi diawal perjumpaan mereka.
Sejak saat itu, kakeru tidak datang ke sekolah lagi. Semua heran karena cowok itu
tidak masuk sudah sangat lama.
Naho dan
sahabatnya juga jadi khawatir
“Apa yang
terjadi pada Kakeru?Sudah berapa lama ya?” Tanya Azusa
“ Kurang
lebih 10 hari.” Jawab suwa
“10 hari kan? kita belum mendengar kabarnya sejak Saat Itu
kan?” kata Azusa
“ Ya sejak
itu.”
“Harusnya
kita aku meminta nomor teleponnya?” sesal Suwa karena ia tidak bisa menghubungi
kakeru untuk bertanya apa yang terjadi dengannya.
“Kita juga
ingin melihat bunga sakura dengannya.”
Mereka
khawatir mereka nggak akan bertemu kakeru lagi.
Langkah
kaki Naho terhenti “Mungkinkah... surat itu mengatakan sesuatu tentang apa yang
terjadi?” batin Naho khawatir.
Sampai
dirumahnya Naho membuka kembali surat itu di halaman selanjutnya
“20 April. Pertandingan besar. 2 minggu setelah bertemu Kakeru. Aku diminta menjadi pemukul pada pertandingan softball. Pada waktu itu aku menyesal karena menolak bermain sebagai penyerang. Pada penghujung hari itu juga... Aku mulai jatuh cinta pada Kakeru.”
Tanggal 20 April disekolah saat Naho, Azusa dan Taka-chan sedang berjalan ke lapangan olahraga, Azusa melihat kakeru sedang bermain sepakbola dengan teman-teman cowok lainnya.
“Itu
Kakeru!” Azusa langsung berlari ke lapangan . Taka-chan juga berlari menyusul Azusa.
Nah juga ikut berlari pelan.
“Kakeru Apa
yang terjadi padamu?Kau menghilang selama 2 minggu!” Tanya Azusa
“Aku
sedang malas.” Jawab kakeru santai
“Malas?” Azusa
tersenyum mendengar jawaban kakeru
“Syukurlah
kau baik-baik saja.” Kata Taka-chan
“Apa yang
kau lakukan selama 2 minggu?” Tanya Azusa
“Yah
banyak.” Jawab kakeru
“Apa
maksudmu "banyak"?” gerutu Azusa
Para cowok
sedang bertanding dilapangan dan para cewek dipinggir menyaksikan pertandingan
itu. Naho melihat kakeru duduk sendirian sambil melihat pertandingan itu.
Naho
berjalan pelan di tempat kakeru duduk.
“Apa kau
istirahat? Apa kau tidak ikut bermain?” Tanya Naho sambil duduk disebelah
kakeru.
“Aku hanya
pemain cadangan.” Jawab kakeru.
“Kenapa?”
Tanya Naho.
“karena
aku lama tidak masuk sekolah.. dan aku tidak ikut latihan” jawab kakeru.
Cowok itu
memperhatikan tangan Naho yang sedikit mengelus kaki kanannya. Meski gerakan
tangan Naho samar tapi kakeru melihatnya.
“Suwa
benar-benar hebat.” Kata kakeru pelan memperhatikan kembali pertandingan
sepakbola itu. Naho bisa membaca ekpresi kakeru yang ingin sekali bermain
sepakbola itu.
Setelah
pertandingan sepakbola para cowok selesai, sekarang gantian pertandingan kasti
para cewek. Kelas Naho nilainya sudah agak tertinggal.
Teman-teman
cewek mendekati Naho yang duduk bersama kedua sahabatnya Azusa dan Taka-chan,.
“Ini
permintaan kami!Ku mohon bermainlah sebagai pemukul untuk kami.” Mohon kedua
teman kelasnya pada Naho.
“Itu
benar-benar terjadi.” Batin Naho teringat surat itu “Aku menyesal karena menolak untuk bermain.”
Suwa,
kakeru dan hagita berjalan mendekati Naho dan lainnya.
“Mereka
kalah.” Kata Suwa memperhatikan nilai kasti grup kelas mereka.
“Setelah
pukulan berikutnya mereka akan menang... ” Kata gadis yang meminta Naho bermain
“Menang?
Kau serius?”
“Itu
mustahil bagiku. Aku mungkin tidak bisa memukulnya… itu sangat cepat.” Kata gadis
itu cemas
“ maaf.. Aku
juga payah.” Tolak Naho
“Ku mohon Naho!
Kau bermain softball saat SMP kan?”
“ benar benar! Naho kau bisa melakukannya!”
“ Ayo kami
mohon! Ayolah!”
“Kakimu...
sakit kan?” Tanya kakeru
“ Naho kau
terluka?” Tanya Azusa khawatir.
“ Kau
baik-baik saja?”
“Dimana?
Dimana? Biar aku lihat.”
“ Sebentar
saja! Biarkan kami melihatnya!”
Teman-temannya
langsung khawatir memperhatikan kaki Naho.
“Tidak aku
sungguh tidak apa-apa!”
Azusa
tiba-tiba berdiri dan mengangkat tangannya “Kalau begitu... Aku akan
memukulnya”
“Di dalam surat
dikatakan, setelah Azusasa bermain menggantikanku kami kalah dalam
pertandingan.” Batin Naho. “Dikatakan bahwa aku menyesal karena menolak untuk
bermain. Apa benar-benar tidak masalah... untuk menolaknya?” Naho berpikir dan
gelisah melihat Azusa mulai bersiap-siap bermain.
“Melarikan
diri dari itu... .adalah kesalahan!”
batin Naho lagi.
“Aku akan
memukulnya!” teriakan Naho membuat semua menoleh padanya. “Aku akan
melakukannya!”
Naho
bersiap-siap di posisinya sebagai pemukul. Karena gugup bola pertama terlewat
padanya. Naho teringat tulisan di suratnya lagi. Naho memfokuskan pandangan
matanya pada bola yang dilempar ke arahnya. Naho memukulnya dengan sekuat tenaga
dan bola itu melayang sangat tinggi. Naho setengah tak percaya ia sudah
melakukannya, ia hanya berdiri mematung di tempatnya.
“Naho Naho!
lari! Lari!” teriakan sahabat dan teman-temannya membuat Naho tersadar dan ia
mulai berlari sekuatnya.
“Aku berhasil!
Untuk pertama kalinya!” gumam Naho tersenyum senang.
Pertandingan
sudah selesai dan Naho berlari ke tempat sahabat-sahabatnya yang sudah
menunggunya.
“Untuk
diriku yang lemah dan pengecut...Aku tidak akan melarikan diri!” batin Naho bahagia.
Wajah Naho
berseri-seri penuh senyuman kemenangan. Kakeru juga tersenyum melihat
kegembiraan diwajah gadis itu.
Naho
berjalan tertatih di halaman sekolah, ia merasakan sakit dikakinya yang sudah
ia tahan dari tadi agar teman-temannya tidak mengkawatirkannya.
“Kau tidak
apa-apa?” Tanya kakeru yang tiba-tiba berdiri dibelakangnya.
“Biar aku
lihat kakimu. Duduklah disana. “
kata kakeru lembut menunjuk sebuah bangku di halaman sekolah.
“Aku
baik-baik saja.” tolak Naho
“sudahlah
cepat kemari” desak kakeru yang ternyata ditangannya ia membawa kotak P3k.
kakeru berjalan ke sebuah bangku dan menunggu Naho
“Cepat.”
Desak kakeru lagi.
Nahopun
menuruti kakeru. Ia duduk di bangku yang ditunjuk kakeru. Cowok itu jongkok didepan
Naho. Ia memegang telapak kaki Naho yang telanjang dan membersihkan luka di
kaki Naho dengan sebuah kapas.
“Sakit.”
Keluh Naho.
“Jika
ukuran sepatumu tidak pas kau harusnya mengatakannya.” Kata kakeru
“Tapi... pertandingan olahraga hanya kali ini saja maka
tidak masalah. Mengatakan itu sekarang juga sudah terlambat. Aku akan
menahannya.”
“Jika kau
selalu menahan sesuatu... maka kau akan melewatkan kesempatan” ucap kakeru
sambil memasang hansaplast dikaki Naho.
“Hal itu
tidak masalah bagiku. Selama itu tidak menyebabkan masalah untuk siapapun... tidak ada yang menyadarinya. “
“Aku memperhatikanmu,
tahu.” Ucap kakeru lembut.
Naho
terkejut dan memperhatikan kakeru yang sedang menatapnya dengan tatapan serius.
“Aku
khawatir.” Lanjut kakeru tersenyum. Ia lalu berdiri “Baik sudah selesai. Sampai
jumpa.”
“Terima
kasih.” Ucap Naho
“kakeru… Kau
juga ! “ teriak Naho tiba-tiba. Kakeru berbalik dan menatap Naho. “Jika kau
ingin bermain sepak bola... kau juga harus mengatakannya. Karena aku juga
melihatmu... Kakeru... Aku juga memperhatikanmu!” teriak Naho
Kakeru
tersenyum senang mendengarnya.
“Pukulan
yang kau lakukan tadi sangat hebat. Aku juga akan bergabungdengan tim sepak
bola tahun depan. Aku akan menunjukkan padamu bahwa aku lebih baik daripada
Suwa. Jadi lihat aku!” teriak kakeru
“Pasti! “ sahut Naho tersenyum.
Mereka
berdua saling tersenyum sebelum akhirnya kakeru pergi.
“Hal-hal
yang tertulis di surat itu... ...benar-benar terjadi padaku. Pada hari
ini...Aku jatuh cinta pada Kakeru. Saat dia bilang "Aku melihatmu." Itu
membuatku senang.” Batin Naho.
Saat mereka pulang bersama sahabat-sahabatnya dan bercanda, beberapa kali mata Naho dan kakeru bertemu pandang dan mereka langsung tersenyum.
“Untuk masa
depanku 10 tahun dari sekarang... Apa
salah satu penyesalanmui... telah hilang?” batin Naho berdiri di jembatan kota
menatap lurus ke langit.
Naho 10
tahun yang akan datang juga berdiri dijembatan yang sama dengan pemandangan
kota yang tidak jauh berbeda dengan Naho kelas 2 SMA.
“Naho.”
Suara suwa mengagetkan Naho.
“Lihat
bunga ini. Cantik ya?”
Naho melihat
pria itu datang dengan mengendong anak kecil dan sebuah rangkaian bunga
ditangannya.
“Untuk apa
ini?” Tanya Naho
“Aku akan
memberikannya untuk Kakeru.” Sahut Suwa
“Kakeru
tidak akan merasa senang dengan itu” protes Naho
“Tidak
masalah. “ sahut Suwa.
Naho
mengambil alih anak perempuan kecil itu dari tangan suwa dan ia mengendongnya
dengan penuh cinta.
“Naho… Suwa…
“ panggil Azusasa yang datang bersama Taka-chan dan hagita.
Suwa dan Naho
menoleh melihat sahabat-sahabatnya yang juga datang
“ Sudah
lama tidak berjumpa!”
“Hagita bagaimana kabarmu?” Tanya suwa
Taka-chan
langsung mengelus anak kecil yang digendong Naho itu.
“kawaiii..
Matanya benar-benar mirip denganmu Naho.” Ucap Taka-chan gemas menyentuh anak Naho
itu.
“Syukurlah
dia tidak seperti Suwa.” Goda Hagita pada Suwa.
“Benar! “ seru Azusa menyetujui
“Diam kau!”
amuk Suwa
Mereka
terdiam semua saat mereka melihat 2 orang murid diSMA yang sama dengan mereka
dulu.
“Baik...
Ayo. Untuk memenuhi janji kita pada Kakeru.” Kata Suwa.
Naho SMA
membuka lagi surat dari dirinya 10 tahun yang akan datang.
“Saat umurku mencapai 26... banyak hal
yang aku sesali. 10 tahun dari saat itu yaitu sekarang. Kakeru sudah tidak lagi
bersama kami… Dia meninggal..”
Bersambung Part 2
mba aku pen download ini movie dimana ya? boleh minta linknya gak mba, tetep semangat ya mbaak..
BalasHapuscb download di sini >>>>
Hapushttp://www.filmku.net/2016/06/orange-live-action-2015.html
Lanjut terus sinopnya mb..
BalasHapusSemoga sehat selalu
Aamiin
lanjut dong mbak,,,dah cek berkali2tp blm update jg....fighting
BalasHapusditunggu kelanjutanya mbak...
BalasHapusAku ninggalib jejak ya mbaaa. Aku komen kok gak silent reader😊 time travel itu selalu seru, tapi ini cerita yg berbeda. Memperbaiki masa lalu.hmm
BalasHapusFilm nya menyentuh banget ya
BalasHapusterimakasih sudah membuat sinopsisnya ¥O¥
Alur ceritanya seru
BalasHapusLebih greget klo nonton yaa 😂 tpi sinopsis lumayan lah.. makasihh dah dbuat..
BalasHapusSemangattt mbakkkk!!!
BalasHapus