Jotaro mendapat pesan dari Junichi untuk
datang ke Sanri bar. Jotaro naik sepeda menyusuri pinggir sungai Shimanto dan
melewati jembatan sungai Shimanto yang sangat panjang itu. Dipertigaan jalan ia
bertemu dengan Kohira yang akan pergi ke tempat yang sama. Sepanjang jalan
mereka membicarakan perjalanan kano mereka yang kemarin itu. Kohira bilang klo
tidak biasanya ada banner gambar ikan yang melintang disungai seperti yang
mereka saksikan itu.
Sampai di bar mereka berpisah tempat duduk.
Jotaro bergabung bersama Junichi dan haruka yang sudah menunggunya. Sementara
Kohira duduk sendirian dan kosentrasi dengan buku yang dibacanya. Jotaro
bercerita pada Junichi dan Haruka tentang apa yang ia lihat kemarin disungai.
“apa?! Kau melihatnya??” seru kaget Junichi
“iya..” “benarkah? Kau melihat banner ikan
itu?”
“iya benarkan kita melihatnya?” seru Jotaro sambil melirik lokasi Kohira,
Cewek itu pun mengiyakan. Haruka tiba-tiba bangkit dari kursinya “jadi kemarin
kalian melakukannya berdua?!” seru Haruka. “iya” jawab Jotaro. Harukapun tertunduk
lesu dan kecewa. Junichi bertanya apakah Jotaro setelah melihat itu akan
kembali ke Tokyo? Jotaro menjawab klo dia tak ada rencana seperti itu.
“syukurlah klo begitu” Junichi bernafas lega mendegar jawaban Jotaro itu,
begitu juga dengan Haruka.
“dia(Junichi) mencoba untuk memperlihatkan padamu
keindahan Shimanto sehingga kau tak akan meninggalkan team revitalisasi dan
pulang ke Tokyo. Itu membutuhkan waktu 2 hari. Aku juga membantunya waktu itu.”
ucap Haruka menjelaskan hiasan ikan-ikan yang tergantung disungai adalah
kerjaan Junichi dan Haruka.
“ 2 hari demi aku?” Jotaro keheranan.
“iya”
“aku lega kau akan tetap disini” kata Junichi.
“mengapa kau melakukan itu
untukku?”
“apa itu begitu pengaruh denganmu?” sahut Kahori tiba-tiba dari kursinya.
“hah?”
“mereka akan membawa siapapun kesini untuk menambah jumlah populasi. “
lanjut Kahori.
Jotaro lalu melirik pada Junichi dengan sinis. “pada siapapun ya???”ucap Jotaro sinis.
“kau
salah paham. Jika kau tidak muda maka tak ada artinya kau ada disini.” Jawab
Junichi.
“jadi jika kau muda maka siapapun dipersilahkan datang kesini ya?!”
“iya...” jawab Junichi tapi melihat wajah Jotaro yang sinis padanya, Junichi
lalu merubah jawabnya “.. tidak, itu tidak benar” Junichi melihat expresinya
Jotaro lagi dan dia tau klo Jotaro hanya berpura-pura kesal saja. ia lalu
mengelitik badan Jotaro bersama Haruka. Jotaropun tertawa geli dibuat oleh
keduanya.
“ada masalah apa?tanya Jotaro.
Junichi menjelaskan klo pelatih shimanto sparrow sedang dirawat di rumah sakit
karena sakit punggungnya.
“apa itu shimanto sparrows?”
“itu adalah klub baseball
anak-anak disini. Padahal bakal ada tournamen dibulan depan.” Jotaro lalu
berkata ternyata cuma masalah itu saja. Junichi menjelaskan ini sangat penting
karena turnamen itu untuk menyemarakkan kota shimanto lagi. Blom selesai
Junichi menjelaskan Jotaro ijin pergi dulu. Itu membuat Junichi kesal “Jotaro
apa kau sudah benar-benar mengerti? Aku rasa kau blom mengerti betapa
pentingnya baseball di shimanto ini” seru Junichi kesal.
Jotaro tertawa “iya
iya aku mengerti..
“Jotaro apa yang akan kau lakukan?” tanya Haruka
“ohh aku
akan melihat dvd atau apalah. Apa disini ada rental shop?” tanya Jotaro ke arah Kahori. Haruka langsung
berteriak “aku akan tunjukkan padamu”.
Mereka akhirnya pergi berdua naik mobil
Haruka. Cewek itu lalu mengajak Jotaro mampir ke sebuah pantai. Saat Menikmati
pemandangan pantai itu Haruka bilang klo ia ingin suatu hari naik ke kano
punyanya Jotaro.
Jotaro menjawab “iya nanti bilang saja ke aku klo kau butuh,
aku akan meminjamkannya untukmu” “hahh meminjamkan?” seru Haruka kecewa.
Padahal dia inginnya pergi naik kano berdua dengan Jotaro.
Ternyata Haruka
mengajaknya pergi ke rental DVD yang jaraknya 90 menit. Jotaro langsung kaget
begitu tau jaraknya begitu jauh.
Jotaro pulang ke rumah sudah sangat malam. Ia
bertemu dengan bapak Yamashita dan ibu toyota yang rumahnya dekat dengan
kotrakkan Jotaro. Mereka membawakannya makanan, jotaropun menerimanya dengan
berterima kasih.
Jotaro mengajak Junichi dan leadernya untuk ke
rumahnya. Merekapun minum dan makan makanan yang baru diberikan ibu dan bapak
yg ramah tadi. Ditengah pembicaraan santai mereka, Junichi berkata agar Jotaro
hati-hati dengan wanita asli desa itu. Karna wanita didesa itu adalah aset
penting disana. Jadi jika Jotaro memutuskan kembali ke Tokyo dan membawa gadis
itu, maka para sesepuh desa akan menghajarnya. Jotaro menertawakan Junichi
menyangka itu hanya gurauan Junichi. Leader revitalisasi berkata klo itu yang
sebenarnya karena ia mengalaminya sendiri. Junichi bertanya pada Jotaro apa dia
sudah mempunyai seseorang yang disukai didesa ini?. Jotaro tertawa dan
membantahnya.
Leader menerima telp yang memberitahukan klo
Kinji-san terjatuh dari kamar mandinya dan tidak bisa bergerak untuk beberapa
waktu ini. Leader bilang Jotaro harus bangun pagi sekali untuk ke rumah Kinji
san.
Keesokan harinya Jotaro menjemput Kinji-san
pelatih baseball. Ternyata kakek tua itu meski masih sakit, ia masih terus
pergi ke sawahnya. Leader dan Jotaro membantu kinji-san saat kakek itu hampir
terjatuh disawahnya. Kinji-san berkata klo ia harus memanen padinya yang sudah
menguning itu sebelum angin topan merusak sawahnya. Leader pun meminta Jotaro
untuk membantu panen sawah kakek Sinji. Jotaropun mulai memanen padi itu.
Jotaro bertanya pada leader kenapa orangtua yang ada disini tidak pindah ke
kota biar lebih dekat dengan rumah sakit. Leader bilang klo orang tua disini
lebih menikmati tinggal didesa kelahirannya. Dan juga kebanyakan dari mereka
tidak punya keluarga lainnya.
Selesai panen, Jotaro mengantar para lansia ke
rumah sakit untuk cek kesehatan. Dijalan mereka membicarakan bunga matahari
yang terlambat berbunga di summer ini, tapi mereka yakin bunga matahari pasti
akan mekar juga. Sampai rumah sakit Jotaro disuruh mengantar pelatihan baseball
untuk ke ruang pusat rehabilitasi. Diruang itu ternyata ada matsumoto Hiroki
mantan pacar kohira sedang bertugas. Kakek Kinji mengenali Hiroki sebagai
mantan pemain pitcher no.4 di baseball di kota itu. Ia mengulurkan tangannya
pada Hiroki untuk bersalaman. Tapi Hiroki tidak membalas uluran tangan kakek
Kinji. Saat Kakek Kinji sedang diperiksa dokter, jotaro begitu tau Hiroki
pernah jadi pemain baseball terbaik dikota itu, ia lalu minta Hiroki
menggantikan kakek kinji sebagai pelatih selama ia sakit. Tapi Hiroki
menolaknya.
Selesai pemeriksaan Jotaro mengantar kakek
kinji pulang ke rumah. Jotaro berjanji akan mengantar kakek untuk terapi lagi.
Kakek Kinji bilang ia tak mau meneruskan pengobatan itu karena itu berarti ia
harus menghentikan kegiatan di sawah lagi. Meski Jotaro memaksanya, kakek kinji
tetap menolaknya.
Jotaro akhirnya pulang ke rumahnya saat sudah
malam. Ditengah jalan ia bertemu dengan suster morishita yang motornya bocor.
“selamat
malam, apa yang terjadi?’ tanya Jotaro.
“banku bocor” jawab suster Morishita.
“oh ban bocor”
“sepertinya aku harus meninggalkan motorku disini” ucap suster
Morishita menatap jam ditangannya.
“ohh.. jika kau mau, aku akan memberimu
tumpangan” Jotaro menawarkan. Suster Morishitapun menerima tawaran Jotaro itu.
Saat suster Morishita naik ke dalam mobiil Jotaro, dari jauh Kohira yang naik
sepeda melihat keduanya.
Didalam mobil Jotaro bercerita tentang kakek
Kinji yang tidak mau ikut terapi lagi. Dan juga tentang Hitori yang menolak
jadi pelatih baseball untuk shimanto. Karena dari tadi ia berbicara terus,
Jotaropun minta maaf pada Morishita.
“maaf aku terus berbicara tentang
pelatihan dan yang lainnya yang tidak kau sukai. “
“tidak apa-apa”jawab suster
Morishita.
“ano.. Morishita-san..”
“ayaka!”
“eihhh?”
“namaku ayaka”
tiba-tiba
Jotaro teringat tentang pesan Junichi tentang cewek-cewek lokal desa shimanto,
ia langsung grogi.
“ayaka-san, apa kau asli dari sini?”
“bukan.. aku dari kota
Kochi.” Jotaro langsung bersemangat lagi
“benarkah? Ahhhh oke.. kau bukan dari
sini.. syukurlah...”
Melihat Jotaro yang tiba-tiba semangat itu membuat
Morishita bertanya-tanya, iapun menatap Jotaro.
Cowok itu langsung merasa malu,
“ahh tidak apa-apa. bagaimana perasaanmu saat pertama kali datang ke kota ini?
Dengan kondisi kota yang tidak ada apa-apanya ini. Tidak ada tempat yg bisa
dituju saat libur. Ahh apakah kau tau tempat yang menyenangkan disini? Aku rasa
tidak ada”
“aku akan memberitahumu minggu ini” sahut Morishita yang membuat
jotaro terkejut sekaligus senang. Sebelum turun dari mobil Jotaro, mereka pun
bertukar nomer hp.
“oke.. aku akan menghubungimu Jotaro-kun.”
“iya”
Jotaro
terus menatap kepergian suster Morishita dengan senangnya. Saat bayangan suster
Morishita sudah tidak nampak, jotaro langsung berteriak kegirangan “yes..!
yes.. yes!”
Jotaro mampir ke Sanri Bar lagi, disana sudah
ada Kohira yang sedang duduk menatap berita di notebooknya.
Ia lalu menepuk
bahu Kohira dan duduk disebelah dokter muda itu. “yo..”
tiba-tiba sebuah telp
hp berbunyi, jotari terlonjak dari kursinya “punyaku..” ucapnya sambil mencari
hpnya disaku celana. Tapi ternyata bunyi Hp itu dari Hp milik Kohira.
“punyaku.
Apa kau sedang menunggu telp dari seseorang?” tanya Kohira sambil membaca pesan
dari ibunya yang barusan masuk.
“tidak juga..” jawab Jotaro kecewa.
“ahh..
apakah kau menunggu telp dari seorang wanita?”
“iya”
“orang seperti apa dia?”
selidik Kohira karena tadi ia melihat Jotaro naik mobil berdua dengan
Morishita.
“aku blom begitu mengenalnya.”
“apakah lebih tua darimu?”
“setidaknya ia bertingkah seperti orang dewasa.”
“apakah dia memakai
seragam?”Jotaro berpikir ia dikira berpacaran dengan anak sekolah “aku tidak
suka dengan yang seperti itu”
“ahhh nurse (suster)?”tebak kohira penuh percaya diri.
“ini baru terjadi dan aku tak merencanakannya”
"ahh mencurigakan..”
“apa?”
“apa
dia cantik?”
“sangat cantik..”
“oh begitu.. jika dia cantik.. jangan-jangan dia
sudah punya cowok?” Kohira sebenarnya mau mengingatkan Jotaro untuk jangan
jatuh cinta dulu. Karena Kohira kan tau klo Morishita berpacaran dengan Hikori.
“apa?”
“apa kau mau aku tanyakan pada Morishita langsung”
“eizzzzz... bagaimana
kau tau klo itu dia? “tanya Jotaro kaget ketahuan klo yang dia maksud adalah
Morishita.
“kau terlihat begitu bersemangat”
“tentu saja.. kami akan kencan
sebentar lagi. “
Junichi datang menghentikan
pembicaraan mereka
Junichi : “ahhh
melelahkan, aku tak bisa menemukan pelatih”
Jotaro : aku juga telah meminta seseorang tapi
ditolak.”
Junichi : “Siapa?”
Jotaro :“ pemain
Pitcher no 4 matsumoto Hiroki” Kahori yang sedang minum terkejut mendengar nama
mantannya disebut. Junichi melirik kearah Kahori karena ia tau hubungan
keduanya.
Junichi : “oh
begitu..”
Jotaro mendekati
Kahori “ apa kau mengenal dia? Orang dari pusat rehabilitasi itu.”
Kahori mencoba
menutupi perasaan dengan berkata biasa “ iya, dia dulu teman sekelasku”
Jotaro duduk disebelah kahori “benarkah? Tau begitu
kamu yang aku minta bicara dengannya. Mungkin karena tiba-tiba memintanya jadi
dia menolak tapi dia bertingkah sangat dingin”
Junichi :”ia tak akan
pernah melakukannya.”
“mengapa? Dia kan
sebenarnya pemain yang sudah sampai level bagus”
“dia pergi ke
universias di kota Kochi tapi sejak dia kembali dari kelulusan, dia tidak
begitu bersosialisasi. Aku pernah memintanya datang ke training untuk team
Shimanto Sparrows tapi dia tidak datang.”
“ohhh…”
“baiklah klo kita tak
bisa mendapatkan pelatih maka kita akan tetap berlatih tanpanya.” Lanjut
Junichi mantap. Jotaro kau datang da bantu anak-anak dengan pitching”
“aku???”
“kau tak bisa bermain
baseball?” tanya Junichi
“tentu aku bisa..”
Jawab Jotaro
“baiklah, aku serahkan
padamu untuk besok hari minggu.”
"iya”
“syukurlah” Tiba-tiba
jotaro terlonjak dari kursinya “ahh tidak! Tunggu.. hmm hari minggu aku tak
bisa”
“mengapa?”
“dia ada kencan” seru
Kahori yang dari tadi diam.
“diamlah” bisik Jotaro
pada Kahori
“jotaro… jotaro..untuk
menolong kluub baseball anak-anak adalah hal yang penting dari pekerjaan kita
sebagai team revitalisasi.”
“aku tau.. aku tau
tapi…”
“dia akan tetap
kencan” ucap kahori
“diamlah… tunggu… tunggu.. klo hanya pitching saja kau
bisa melakukannya.”
“aku tak bisa bermain
baseball”
“apa?? Tapi kau pernah
memberitahukanku klo Shikoku adalah kerajaannya Baseball”
“aku tak pernah bilang
begitu..” mereka berduapun saling ribut dengan pendapatnya masing-masing. Jotaro
mendekati Kahori “ayolah kita minta
pitcher no 4 matsumoto hiroki sekali lagi.”
“aku tak mau” tolak
kahori
“jika dia setuju
hubungi aku” lanjut jotaro.
“aku tak punya
nomermu” jawab Kahori dengan santai
“benarkah..” merekapun
saling bertukar nomer telepon hp.
“aku tak akan meminta
dia” tolak kahori
“sepertinya aku juga
perlu nomermu.. sebaiknya kita jg bertukar nomer.” Ucap Junichi berdiri
ditengah kahori dan Jotaro. “aku tak mau..” tolak kahori membuat Junichi jadi
kecewa.
Dirumah sakit saat jam
istirahat, kahori pergi ke kantin dan saat akan duduk disalah satu kursi
ternyata ia 1 meja dengan Hiroki.
“apakah seoran cowok
aneh meminta bantuanmu tentang klub baseball anak-anak ?” tanya kahori membuka
pembicaran mereka.
“iya” jawab Hiroki
singkat
“kau menolaknya?”
“ya”
“mengapa?”
“aku sudah tidak bermain baseball” jawab Hiroki dan pamit
pergi . kahori terkejut dengan penolakan hiroki itu.
Jotaro masih membantu
panen padi karena kakek Kinji masih
sakit. Jotaro sedang melepas lelahnya saat Junichi datang menghampirinya.
Junichi membantu mengangkat potongan batangan padi jadi satu. Ia memberitahu
pada Jotaro klo kakek Kinji sudah tidak mau iikut rehabilitasi. Junichi lalu
pamit untuk pulang, Jotaro menahannya untuk tetap membantunya. Junichi bilang
klo itu pekerjaan Jotaro sebagai team revitalisasi jadi di gaji, sementara ia
hanya tenaga sukarela jadi tidak dapat gaji.
Junichi pergi ke
sebuah supermarket, disana ia bertemu dengan kasir yang cantik (sayori kakak
Kahori) dan sepertinya Junichi menyukainya. Ia berusaha mengajak sayori
berbicara tapi tidak begitu ditanggapi sayori. Seorang laki-laki yang dikenal
Junichi melewati mereka dengan pandangan angkuhnya. sayori memperhatikan
laki-laki itu. Junichi melihatnya dan bertanya siapa laki-laki iu. Sayori berkata klo pria itu adalah suaminya. Junichi
kaget mendengarnya, ia belum pernah bertemu suami sayori. .
Malam harinya Jotaro
memutuskan untuk menelpon Morishita untuk membatalkan acara mereka hari minggu
karena ia akan membantu anak-anak berlatih baseball. Morishita yang ada dirumah bersama Hiroki
bilang kalau ia akan ikut Jotaro melatih anak-anak itu. Jotaro terkejut
sekaligus senang karena acara kencannya tidak jadi batal. Ia berjanji menjemput
Morishita jam 8:50, 10 menit sebelum jam 9 kata jotaro menekankan jam ia
menjemput Morishita.
Setelah menutup telp
dari Jotaro Morishita memberi tahu pada Hiroki klo ia ada acara hari minggu.
Hiroki melirik sekilas dan menjawab
biasa tanpa rasa ingin tau.
Setelah menerima telp,
Jotaro terlihat sangat senang dan berbicara sendiri mengulang kata-kata
Morishita. Kahori yang datang ke Café jadi penasaran apa yang membuat Jotaro
gembira itu.
“apa yang sedang kau
lakukan?” tanya Kahori
“Apa kau ingin tau?”
“ah tidak juga.. “
jawab kahori cueknya sambil duduk disalah satu kursi di café.
“aku akan kencan
dihari minggu. Ayaka san (morishita) bilang klo dia mau pergi denganku di
training baseball. “lanjut Jotaro dengan tersenyum-senyum bahagia.
“apa kau sebut itu
sebuah kencan? Di acara training baseball anak-anak itu?”
“bukan begitu, setelah
selesai latihan kami akan pergi makan siang bersama. Apa kau tau restaurant
itali disini?”
“tidak ada seperi itu
disini.”’
“apa?! Lalu kemana
orang-orang pergi kencan?”
“disekolah atau di
perpustakaan.”
“kitakan bukan
anak-anak sekolahan lagi!” seru Jotaro yang kesal krn Kahori tidak serius
menjawabnya.
“lalu bagiaman klo kau
mengajaknya ke rumahmu?”
“heeeee…? ke tempatku/”
ucap jotaro terseyum-senyum mengartikan sendiri kata-kata Kahori
“jangan berfantasi!”
seru Kahori.
“aku tidak berfantasi”
sanggah Jotaro.
Saat yang ditunggu
jotaro pun tiba. Ia sudah menunggu Morishita didepan apartemen suster itu.
Begitu melihat Morishita turun dari tangga apartemen, Jotaro buru-buru keluar
dari mobilnya dan menyambutnya.
“ohayo gozaimasu”
“ohayo gozaimasu“
Jotaro berusaha
membuka pintu untuk Morishita tapi ternyata terkunci dari dalam jadi pergi kepintu pengemudi dulu dengan malunya.
Dilapangan haruka dan
Junichi sudah mulai mempersiapkan lapangan untuk latihan.
“aku kira kau benci
bangun siang.” Sindir Junichi pada Haruka.
“jika Jotaro san
bangun pagi, maka aku pasti akan bisa bangun pagi juga.”ucap Haruka.
“kenapa bisa begitu. “
blom sempat haruka menjawab dari jauh Jotaro sudah berteriak-teriak menyapa
mereka semua
“oiyyyyy!!!”
“ahhh itu Jotaro san…!” teriak haruka kegirangan tapi
begiu melihat seseorang disisi jotaro ia langsung kecewa..
“siapa itu?”
tanyanya pada Junichi “oh dia suster di rumah sakit Kahori.”
“tidak adil dia bisa
jadi suster!” “tidak adil bagaimana?” tanya Junichi sambil lalu. Haruka tidak
menggubris Junichi, ia melambaikan tangannyaa pada Jotaro lagi. “jotaro
sannn..”
Jotaro memperkenalkan
dirinya pada anak-anak team baseball. Begitu tau klo jotaro dari kota besar
Tokyo, semua langsung bertanya banyak hal padanya. Mereka penasaran dengan
kehidupan di Tokyo. Jotaro tertawa mendengar pertanyaan anak-anak itu. Mereka
pemanasan dengan berlari memutari lapangan. Haruka dengan sepedanya terus
berteriak-teriak memberi semangat pada Jotaro (saja).
Hiroki yang baru
pulang berbelanja terkejut melihat lapangan yang dilewatinya ada banyak
anak-anak yang sedang berlatih. Ia juga melihat Jotaro dan Morishita disana,
itu semakin membuatnya bertambah terkejut.
Dari jauh ia melihat latihan itu sampai suatu saat ada 2 orang anak yang
berlari untuk menangkap bola (kasti itu) bersamaan. Sebagai bekas pitcher Ia
sudah bisa menduga mereka akan bertabrakan dan terjadilah tabrakan itu. Salah satu anak tampak tak sanggup berdiri
mereka semua langsung berlari ke anak itu.
“jangan angkat dia!” seri Hiroki sambil berlari mendekat saat Jotaro dan
Junichi akan mengangkat anak itu.
“suamiku tidak ingin
aku bekerja disupermarket. Menurutnya hidup kami cukup dengan penghasilan dia.
Jadi dia malu dengan apa yang orang katakan.”
“apa kita harus
membicarakan ini sekarang? Aku sedang bekerja” ucap Kahori malas mendengar
masalah kakaknya.
“maaf sudah
mengganggumu dengan masalahku.” Kata Sayori kecewa. Mendengar nada suara
kakaknya yang kecewa Kahori tersadar dengan perkataannya yg menyinggung Sayori.
“maaf.. ini karena…
aku sedang ada masalah dengan dunia kedokteran. “kata Kahori menyesal.
“iya, dan aku hanya
paham dunia paruh waktu ibu rumah tangga”
“bukan begitu
maksudku”
“apa maksudmu?” tanya
Sayori
“ahh tidak apa-apa”
jawab Kahori. Tiba-tiba telp kahori berbunyi, itu adalah telp dari Jotaro yang
meminta bantuannya.
Hiroki yang melihat
masalah sudah teratasi ia segera beranjak dari lapangan tapi tiba-tiba Jotaro
memanggilnya.
“tunggu.. maukah kau
melihat latihan ini?” pinta Jotara.
“anak-anak, di SMA
dulu dia adalah seorang pitcher no 5 handal membawa propinsi shimanto ke
final.”seru Jotaro memperkenalkan diri Hiroki. A
nak-anak langsung menyerbu
Hiroki dengan kagumnya “wah hebat..!” seru anak-anak itu. “aku juga seorang pitcher tolong ajari aku”
pinta salah satu anak dan diikuti anak-anak yang lain minta diajari
olehnya.
“maaf aku tak bisa!” seru
Hiroki dan pergi meninggalkan lapangan. Jotaro mengejarnya, Morishita dan
Kahori yang blom pergi melihat semua kejadian itu.
“tolonglah kau melihat
mereka latihan sebentar saja” pinta Jotaro belum menyerah pada Hiroki. “aku tak
bisa mengajari mereka dengan setengah hati dan apa yang aku ajarkan jika berbeda
dengan apa yang dikatakan pelatihnya nanti akan jadi masalah “ Hiroki memberi
alasan.
“aku tau tapi
anak-anak pasti akan sangat senang. Cara berpikir anak-anak sangat sedrhana
jadi jika ada seorang Hero (pahlawan)mengajari mereka, mereka akan penuh impian
dan akan bekerja keras dan juga akan lebih mencintai Baseball.”
“ini tidak mungkin!”
seru hiroki kesal karena Jotaro terus memaksanya. Ia pun pergi meninggalkan
lapangan.
Jotaro juga kesal dengan Hiroki “emang kenapa dengan itu”gumamnya
“mengapa kau tidak melatih saja? Kau kan tidak akan rugi apa-apa.” Seru Jotaro
lagi.
Hiroki tersinggung dengan seruan Jotaro, ia menoleh menatap jotaro marah
“ kenapa aku harus kau ajari hal seperti ini? Jika anak-anak menginginkan
latihan, ya latih saja mereka.” Kata Hiroki.
Junichi yang melihat kondisi
memanas segera menengahi ‘Jotaro, sudahlah..”
Hiroki melangkah pergi lagi
“oiyyy.. mari kita tanding!’ seru Jotaro. Hiroki menoleh “ayo tanding denganku.”
“hah??” seru Junichi kaget. Jotaro mengambil sebuah bola baseball (kasti) dan
melemparkannya pada Hiroki. Hiroki
menangkap bola itu dan menatap Jotaro heran “lempar bola itu. Jika aku berhasil
memukul bola itu, maka kau jadi pelatih mereka.’”
Semua menatap heran dengan
tingkah Jotaro itu. Jotaro siap-siap untuk memukul bola dari Hiroki yang masih
berdiri ditempatnya. Hiroki menatap bola kasti itu penuh berbagai hal yang
dipikirkannya. Ia melangkah menuju ke anak-anak yang melihat semua itu. Ia
mengulurkan bola pada seorang anak “gomen na” maaf… “ganbatte yo” semangat ya”
katanya dan pergi meningalkan lapangan. “heyy tunggu.. tunggu.. “ panggil
Jotaro, tapi kali ini Hiroki terus melangkah meninggalkan lapangan.
Malam harinya Jotaro,
haruka dan Junichi berkumpul di café biasanya. Morishita kemudian datang ke
café “Ayaka-san bagaimana keadaannya?” Tanya Junichi
“tidak ada tulang yang
patah, dia baik-baik saja” jawab Morishita.
“syukurlah. Terima
kasih banyak” ucap semuanya lega.
“maaf sudah menyebabkan masalah seperti ini”
kata Jotaro membungkuk. Morishita tersenyum “anak-anak sangat hebat” katanya.
“kau suka mereka?” Tanya Jotaro
“aku juga suka anak-anak!” seru haruka
menngajungkan jarinya disampinng Jotaro tapi cowok itu tak memperdulikannya, ia
tetap menatap Morishita.
“iya, sell
tubuh mereka sangat sehat”
“sell??? “gumam jotaro tak mengerti jawaban
morishita tapi ia berpura-pura mengerti
“ahhh iya…” haruka yang kesal karena
dicuekin Jotaro berjalan ke Junichi dan menarik tangan junichi menjauh. “ada
apa ini…?” bisik Junichi terkejut. “apa yang cowok Tokyo ini suka dari tante itu?”
Tanya Haruka kesal.
“apa maksudmu cowok
Tokyo ini?” Tanya Junichi. Sementara disebelah mereka Jotaro dan Morishita
sedang memesan makanan dengan santainya.
Keesokan harinya saat
Morishita dan Kahori seruangan, Morishita terlihat tersenyum sendiri. Kahori
memperhatikannya. “Jotaro orang yang menarik ya?” ucap Morishita member tau
kahori apa yg membuatnya tersenyum-senyum sendiri tadi. “ahh kamu..? ahh tidak
apa-apa..” kaa Kahori yang ingin menanyakan sesuatu tapi tidak jadi. Morishita
pun jadi penasaran “ada apa?” “sebenarnya apa niat Morishita-san?” “hummm??”
“kau kan sudah tinggal bersama dengan seseorang kan (Hiroki)?” “iya.”
“menurutku jika kau sudah punya pacar, kau harusnnya memberitahukan pada Jotaro
kun. Jika terlihat sangat menyukaimu” “laki-laki itu (hiroki) bukan kareshi
(pacarku)” “eihhh?” kahori terkejut mendengarnya. klo tinggal serumah dan sdh berhubungan intim
seperti itu masih dianggap bukan pacar terus apa dong ya??? Hmmmmm… anehhh..
“itu terjadi saat
suatu hari dia ada disuatu tempat dan terlihat seperti Puppy (anak anjing) yang tersesat. “jawab
Morishita santai.
“kau bias hidup
bersama dengan seseorang yang kau tak cintai?” Tanya Kahori heran.
“aku suka dia.. aku
suka dengan cowok berbadan bagus dan cowok yang kuat. “ucap Morishita
Kahori bengong
“mengapa seperti itu?” “bukankah sudah terlihat jelas?”jawab Morishia pergi
meninggalkan Kahori yg masih memikirkan itu semua.
Jotaro melanjutkan
pekerjaannya membantu kakek Kinji panen padi di ladangnya. Dari jauh kakek
kagum dengan semangat cowok dari Tokyo itu.
Kahori menemui Hiroki
diatap gedung rumah sakit saat cowok itu sedang menjemur seprei. “mengapa kemarin kau tak mau melatih
mereka sebentar?” tanyanya “kau kan masih bermain baseball saat kuliah kan?”
lanjutnya.
“hanya 2 tahun saja?”
jawab hiroki
“mengapa kau
berhenti?”
“aku hanya sebagai
pemain cadangan, aku tak punya bakat”
“apa? Bukankah kau
pernah sampai ke final? untuk sekolah yang selalu kalah dalam sebuah
pertandingan kau membuatnya maju sampai final?”
“kahori.”
“ya?”
“saat kau bertemu
denganku setelah sekian lama ini, bagaimana kesanmu?”Tanya Hiroki tanpa menatap
kahori.
“kesanku?”
“apa kau kecewa, Saat
kau bandingkan aku dengan diriku saat berumur 18 tahun itu?” Tanya menatap
Kahori tajam. (wah apakah Cinta Lama Bersemi Kembali..??? :P)
“tidak juga” jawabnya
pada hiroki setelah sekian lama jeda dan salinng berpandangan. Hiroki menatap
sinis dengan jawaban kahori itu dan berjalan pergi. “hiroki..” panggil kahori.
Pulang kerja seperti
biasa kahori mampir ke sanri bar/café. Ia melihat jotaro yang sedang berusaha
menaruh koyo pada punggungnya yang capek habis membungkuk saat panen padi tadi.
Jotaro melihat kahori yang datang “ohhh.. thanks ya atas kemarin.”
“apa yang kau
lakukan?”
“ototku sakit semua”
“karena baseball?”
“tidak tu bisa karena
baseball atau karena panen padi” jawab jotaro yang kesusahan menempelkan koyo
pada punggungnya. Ia mengulurkan koyo baru pada kahori untuk ditempelkan
dipunggungnya. Kahoripun membantunya.
“oh ya, apa Ayaka-san berkata sesuatu
padamu?”Tanya jotaro.
“tentang apa?”
“tentang kemarin… bisa tentang kemarin dan
juga tentang aku”
“jangan tertipu”
“hah? Oleh siapa?”
“tidak apa-apa. Hanya kau
terlihat sangat suka padanya. “
“ahhh apa maksudmu ayaka-san? Apa yang kau
katakan ini?” Tanya Jotaro bigung menatap kahori yang melamun (kahori ragu mau
bilang klo Morishita sudah tinggal bersama Hiroki)
Melihat kahori yang
diam melamun itu Jotaro jadi menebak-nebak kata-kata kahori tadi “ahhh..
jangan-jangan.. kau tidak mengkhayal tentang aku kan?”tebak jotaro kepedean
mengira kahori menyukainya juga. Kahori langsung melotot memukul kepalanya
dengan tangannya melihat kenarsisan jotaro itu.
“hasssss.. apa kau ini baka
(idiot) atau apa?! “
"apa?!”
“kau ini benar-benar tidak berpikir… aku hanya
mencoba berbaik hati padamu..! aku menyerah.. terserahlah lakukan yang kau
inginkan"
Jotaro duduk disebelah
Kahori “tapi aku heran kenapa dia menolakku” “siapa?” “pitcher no Matsumoto hiroki. Maksudku, bukankah dia
sangat hebat. Apa dia slalu begitu? Pemurung dan dingin?” “tidak..” “lalu
kenapa bisa seperti ini..” kahori memikirkannya dan teringat dngan kejadian
tadi saat bersama Hiroki“mungki dia tidak puas dengan hidupnya sekarang ini”
Jotaro pergi ke rumah
kakek kinji untuk mengantarnya ke rumah sakit untuk rehab. Ternyata kakek tidak
mau. Kakek berkata klo kali ini ia akan berhenti melatih dan bertani mengingat
kondisi badannya ini. Kakek bercerita klo dulu ia sempat mau pensiun melatih
baseball tapi setelah melihat permainan Hiroki sang pitcher itu iapun
membatalkan pensiunnya.
Jotaro pergi ke rumah
sakit untuk menginfokan pada dokter klo kakek kinji batal rehab tapi ternyata
dokter tidak ada. Jotaro kemudian bertemu Hiroki dan berbicara . Jotaro
menyampaikan permintaan maafnya karena ia memaksa Hiroki untuk melatih
anak-anak hari minggu yang lalu. Jotaro berkata klo sebagian penduduk kota
melihat penampilan Hiroki saat itu. Hiroki menolak untuk membahasnya.
“aku iri
padamu” kata Jotaro. Hiroki melihat Jotaro. “dalam hidupku aku tak pernah melakukan
sesuatu yang terbaik untuk bakat yang aku punyai. Jadi aku berpikir apa yang
kau lakukan adalah pekerjaan yang menakjubkan. “
“itu adalah masa lalu” serobot
Hiroki yang pergi tak mau membahasnya.
“jangan berkata seperti itu.”seru
Jotaro. “sampai sekarang aku tak pernah membuat bunga dalam hidupku mekar
penuh.”
Hiroki berbalik “sampai sekarang?”
“iya sampai sekarang”
“jadi kau akan
membuatnya mekar? Tidak mungkin”
“iya akan aku lakukan”
“kau bermimpi!”
“aku serius.”
“aku serius.”
“emang berapa umurmu?!”
“umur bukan masalah! Biar ku katakan ini.
sebelumnya Kinji san pernah mencoba untuk berhenti bertani 10 tahun yang lalu. Istrinya
meninggal dan ia sendirian. Tapi kemudian ia melihat perjuangan kerasmu,
sebagai pitcher no.4 Matsumoto Hiroki. Lalu ia memutuskan untuk mencoba dan
bertani sendirian. Ayolah bersamaku
karena aku tak bisa melakukannya sendirian.” Hiroki menghela nafasnya mendengar
itu semua.
Kakek kinji menatap
hamparan sawahnya dan termenung.
Tiba-tiba Jotaro menyapanya “ kinji san.”
“
tak peduli berapa kali kau datang itu tak akan berubah.”ucap kakek
“aku tak
sendirian, kau tau siapa yang datang bersamaku?”
“aku tak tau..” jawab kakek
kinji ogah-ogahan. Hiroki muncul didepan kakek kinji.
“ohhh.. pitcher no 4
Matsumoto hiroki ”seru kakek kinji gembira dan mengulurkan tangannya untuk
menyalami hiroki tapi ia teringat uluran tangannya pernah ditolak hiroki. Hiroki menatap tangan kakek yang terulur,
kemudian ia menggenggam tangan itu erat dan seperti mau menangis
“rehabmu itu..
ayo kita lakukan.” Kata Hiroki menunduk. Ia lalu menatap kakek kinji “ayo kita
lakukan ini sekali lagi. “
“jika pitcher no 4 matsumoto hiroki yang memintaku,
aku rasa aku harus melakukannya. Aku akan coba dan akan rehab lagi.” Ucap kakek
kinji. Hiroki tersentuh dengan ucapan kakek kinji.
“jika kita tidak menghadapi
masa lalu kita, maka kita tidak akan bisa melangkah maju” (suara Jotaro)
Dirumah sakit suster
Morishita nampak bersedih mengantar jenasah yang dibawa keluarga pulang.
Haruka menerima pesan
sms “ aku ingin bertemu denganmu.. takut cinta berarti takut hidup”.
Ditempat yang lain
Junichi sedang menolak menutup toko hasil kerjasamanya dengan temannya Takehiro.
Tapi Takehiro tetap menutupnya.
Ditempat kerjanya
sayuri sembunyi-sembunyi merokok di kamar mandi.
Diruang kerjanya pula,
kahori melihat emailnya untuk mengecek
apa profesor sudah memperbolehkannya kembali ke tokyo lagi.
Jotaro dan Hiroki
pulang dari rumah kakek kinji. Semua terdiam dengan pemikirannya
sendiri-sendiri. Mobil mereka melewati pinggiran sungai shimanto. Tiba-tiba
Jotaro menghentikan mobilnya dan berlari keluar. Hiroki terkejut melihatnya “ada
apa?!” tanyanya. Jotaro tak menjawabnya ia berlari ke pinggir sungai dan ia
menemukan "sebatang" pohon bunga matahari (atau "sekuntum" ya klo bunga matahari..
hehhee.. embohhh ahh.. :P) . Jotaro
menatap bunga itu dengan penuh kebahagian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar