Jumat, 24 Oktober 2014

Kiyoku Yawaku ( Beyond The Memories ) - Part. 3


Karena terlalu minum banyak jadi kanna sedikit mabuk dan ia terjatuh di kamar mandi. Dalam keadaan pingsan, pikiran Kanna melayang ke masa SMA. Masa yang sangat sulit baginya karena ia kehilangan Haruta. Kanna yang tegar mencoba menutupi kesedihannya didepan semua teman2 nya.

(klo di manga diceritakan bagaimana Tomomi sangat membenci Kanna. Dan sering mengatakan pada kanna klo ialah penyebab kematian Haruta. Tomomi juga menjaga jarak dengan kanna sehingga Kanna yang saat itu butuh dihibur temannya malah jadi semakin menderita)

“aku tau bagaimana perasaanku. Meskipun aku tau tapi aku mendengar suara orang lain yang jadi lebih jelas padaku.”


Semua teman memang merasa Seto terliat lebih pendiam sejak kecelakaan haruta itu.  mereka membicarakan Kanna yang tidak menangis sama sekali saat pemakaman Haruta. Teman-teman menganggapnya orang yang dingin.

Seorang teman memanggil kanna untuk membantunya. Saat kanna berjalan mendekati temannya itu tiba-tiba seseorang menabraknya. Gadis itu membawa cat berwarna merah darah. Cat merah  itu menumpahi tubuh kanna.


tubuh kanna mematung, ia melihat tangannya yang penuh dengan warna merah itu. 
“ini.. ini darah siapa?” kata kanna gemetar ketakutan.

“heih? Apa maksudmu?” Tanya teman yg membawa cat itu.
Mata kanna berkaca-kaca “haruta… ini darah haruta.. aku membunuhnya… aku membunuhnya” tangis kanna yang selama ini dipendam setelah kematian haruta terluapkan. 

Semua menatap kanna penuh iba termasuk Mayama dan Tomomi. Kanna menangis tersedu-sedu di depan mereka semua.


Kanna tersadar dari pingsannya. Ia menatap ruangan tempat tidur yang asing  baginya. Ia melihat Roku tertidur disamping tempat tidurnya.

“mengapa dia tau perasaanku?” batin kanna.

Roku terbangun dari tidurnya. Ia melihat kanna yang juga sudah tersadar “kau sudah bangun’ sapanya.


Kiyomasa juga masuk dan melihat kanna “kau sudah bangun” sapanya.

Kanna terkejut dan duduk dari tempat tidurnya, menatap saudara haruta itu “kiyomasa?”

“iya benar, ini aku.. sudah lama ya Kanna” sapa Kiyomasa tersenyum ramah.


“kiyomasa juniorku saat dikampus, kebetulan sekali kan. “ kata Roku.

Kanna seperti masih belum penuh tersadar. “ano…”

“apa kau baik saja? apa ada yang sakit? Aku kuatir karena kau tiba-tiba pingsan. Bos bartender  juga mengkuatirkanmu” Tanya Roku kuatir melihat ekpresi wajah kanna itu.

“ano..” wajah kanna gelisah menatap 2 pria yang ada disampingnya itu.
“ada pa?” Tanya roku lagi.
“telingaku.. aku tidak bisa mendengar apa-apa.” kanna panik.



Dokterpun datang untuk memeriksa kanna. Sementara itu Roku dan Kiyomasa pergi ke atap rumah sakit untuk bicara.

“terakhir aku bertemu dengannya saat kelas 3.  Dia menghubungiku tiba-tiba, lalu memperlihatkan foto haruta. Sepertinya dia membuang semua fotonya setelah kejadian itu. meskipun dia butuh waktu lama untuk melihat foto-foto itu. dia tak mengambil satupun foto. “ kiyomasapun membuka tabir masa lalu kanna dan haruta.



‘hmmmm..” gumam roku setelah mendengar cerita itu.
“kenapa kau begitu peduli pada kanna-chan?” Tanya kiyomasa penasaran pada roku.
“apa dulu kau mencintainya?” Roku balik bertanya pada Kiyomasa.

“roku san…” kiyomasa agak kesal Roku balik bertanya padanya “jujur saja kau peduli padanya kan?”

“aku peduli padanya” sahut roku cepat.
“apa kau yakin tidak ada hambatan?”
“tidak ada” sahut roku cepat.
“benarkah?” Tanya kiyomasa sangsi.
“tidak ya tidak” sahut roku lagi.

Kiyomasa sedikit tersenyum membuat roku jadi heran “kenapa?”
“haruta juga.. saat malam itu………”

Kiyomasa lalu menceritakan tentang pengakuan Haruta pada Kiyomasa saat beberapa jam sebelum kecelakaan itu.

Roku agak sedih mendengar kisah itu “apa yang telah terjadi memang benar-benar kejam.” Desah Roku sedih.
“apa kau pernah memberitahu  hal ini pada Kanna?” Tanya Roku
“belumm” sahut Kiyomasa.

“jangan beritahu hal ini padanya.. “ ucap Roku serius pada Kiyomasa
“baiklah” jawab kiyomasa setuju. Roku menghela nafasnya perlahan dan teringat sesuatu.
  


Roku teringat masa SMAnya. Roku pergi ke rumah keluara Nozomi untuk mengembalikan buku harian Nozomi yang dipinjamkan Manami (kakak Nozomi) padanya. Namun ia tidak mau menyerahkannya langsung tapi di dimasukkan ke kotak surat. Tiba-tiba Manami yang pulang melihatnya. Ia meminta Roku untuk masuk ke dalam rumah.

Roku dengan berat hati masuk kedalam rumah keluarga Nozomi. Ia juga berdoa didepan meja sembayangan nozomi. Kedua orangtua Nozomi terus memperhatikan Roku. Meski mereka terlihat menyambut kedatangannya, dalam hati roku ia merasa orangtua Nozomi sepertinya tak mengharapkannya ada disana.


Roku mengembalikan buku harian nozomi pada Manami. Ia bilang klo ia belum membaca buku harian nozomi. Roku lalu pulan. Manami mencegahnya untuk pulang. Roku bertanya apa alasan Manami terus menghubunginya? Apa manami mau agar roku seumur hidupnya teringat pada (kesalahannya) pada Nozomi?

Manami membantahnya. Ia bilang klo Roku memang perlu membaca buku harian nozomi jadi roku tidak beranggapan seperti itu pada dirinya, ia ingin Roku setelah membaca buku harian itu bisa pergi ke danau tazawa.


Roku  membawa pulang buku harian yang dipinjamkan Manami padanya. Di dalam bis menuju rumahnya. Rokupun mulai membaca buku harian yang ditulis gadis kecil Nozomi itu.

8 April, 
didalam kelas. Aku menemukan orang yang aku pedulikan, namanya Roku. Dia punya nama yang sama dengan anjingku.

Roku membuka halaman selanjutnya.

9 april, 
aku pertama kalinya berbicara dengan Roku. Kubilang padanya klo namanya sama dengan nama anjingku.tapi ia tak bilang apa-apa.

Roku membuka lembar selanjutnya.

3 Juli, kelas menggambar. Aku meminjamkan cat biruku pada Roku. Tapi dia tidak menggunakannya. Kenapa begitu? Roku mewarnai awan dengan warna hitam..


Festival tanabata. Roku-chan memotong rambutnya.


3 agustus , aku tidak melihat Roku –chan sepanjang hari. Itu tak masalah karena aku tak melakukan apa-apa saat musim panas.

1 oktober. Ketika mengendarai sepeda, roku-chan melaju dengan cepat sekali. Akhirnya ia jauh sekali.

2 oktober. Kuharap besok kita bisa mendaki. Kita akan ke danau Tazawa. Roku-chan juga sangat menantikannya.

Roku membuka halaman selanjutnya… kosong.. ia membuka halaman selanjutnya juga kosong.. dengan cepat Roku membuka buka halaman selanjutnya yang tetap kosong.
“aku takk tertarik, bahkan aku tidak ingat itu. “ ingkarnya pada perasaannya sendiri.


Roku datang menjenguk kanna dirumah sakit. Ia melihat kanna masih tiduran menatap luar jendela. Kana mendengar langkah kaki Roku dan ia menoleh. Kanna berusaha duduk dari tempat tidurnya

“tak apa. Kau brbaring saja. menurut dokter pendengaranmu akan sembuh minggu ini. dia bilang kau harus tetap istirahat.” Roku lalu membuka tas yang berisi komik didalamnya. Ia memberikannya pada kanna.

“ini komik yang digambar oleh cewek yang kemarin kusebutkan. Ini menarik loh”
Kanna terus menatap Roku “maaf.. pendengaranku masih belum pulih. “ ucap kanna yang daritadi hanya memperhatikan Roku yang terus berbicara didepannya.

Roku tersenyum dan mengulurkan komik itu lagi.

Kanna menerima dan melihat gambar sampul depan manga itu “lucu..” gumamnya


Kanna lalu mulai membuka halaman demi halaman komik itu. ia melupakan Roku yang masih duduk disamping tempat tidurnya memperhatikanya terus.
“pendengaranmu lumpuh karena kau stress. Apa gara-gara aku?” Tanya Roku menatap kanna yang masih asik membaca. Mungkin Roku ngetest pendengaran kanna (?)
Kanna terlihat cuek dan asyik membaca. Roku mulai test lagi.

“diepisode 7 pemuda berambut merah akan mati…” roku memperhatikan kanna masih terdiam membaca.
Roku baru yakin klo kanna memang tidak bisa mendengarnyya . Roku menatap kanna tulus “tenang saja.. itu bukan salahmu.. istirahatlah..”


 Manami pulang dari menjemput anaknya di sekolah. Manami menggenggam tangan anaknya erat.
“mutsumi-chan, kamu ingin makan malam apa? Hamburger?”
Gadis kecil itu hanya diam tidak menjawab ibunya.
“omurice?” Tanya manami lagi. Gadis itu masih diam
“kari?” Tanya manami lagi.

Gadis itu menoleh pada ibunya dan mengangguk-angguk. Manami tersenyum dan sedikit gemas dengan anaknya yang hanya mengagngguk itu. ia berjongkok didepan mutsumi-chan.


“sakuraba Mutsumi..” panggilnya seperti sedang absen. Mutsumi langsung mengangkat tangannya tanpa suara.
“mutsumi-chan, aku siapa?” Tanya manami berharap anaknya bersuara. Mutsumi masih tidak menjawab tapi langsung memeluk ibunya erat.

Manami membalas pelukan anaknya itu dan tersenyum sedih “baiklah mari masak kari” ajaknya  pada Mutsumi untuk segera pulang.


Kanna sudah mulai bekerja di kantornya. Pendengarnya juga sudah pulih. Ia membantu menyiapkan berkas untuk meeting bosnya. Yanagihara memintanya untuk tidak terlalu capek karena ia masih dalam tahap pemulihan. Yanagihara sangat peduli pada kanna.
Kanna kembali  ke meja kerjanya dan ia mengirim email untuk Roku.

“tuan Akazawa, aku sudah keluar dari rumah sakit. Maaf merepotkanmu. Aku janji akan mentraktirmu…”kanna ragu dan menghapus kalimat “Maaf merepotkanmu. Aku janji akan mentraktirmu” dan menggantinya dengan “maaf sudah membuat banyak masalah padamu. “
Kanna lalu mengirimkan email itu.


Ditempat lain Roku sedang berjalan  melewati taman kota sambil menerima telpon dari penulis komiknya. SekarangRoku sudah tidak menjadi editor bagi penulis komik itu tapi wanita itu menangis sedih. Ia berkata klo ia bisa bekerja jika ada Roku saja. Roku tetap bilang klo sekarang ia tak bisa membantu wanita itu lagi. Lebih baik wanita itu membiasakan diri dengan editornya yang baru. Wanita itu menangis dan berkata meski Roku bukan lagi editornya tapi Roku masih temannya yang akan memberikan kritik atas gambarnya kan?

Roku menjawab itu tak mungkin dillakukannya juga. 


Roku melihat serombongan anak Tk sedang berjalan ke arahnya. Roku terus memperhatikan rombongan anak-anak itu. ia melihat seorang gadis yang sangat mirip Nozomi disana. Ia teru memperhatikan gadis kecil itu sampai rombongan itu melewatinya.


Sebelum pulang kerja kanna membuka emailnya dan melihat tidak ada email jawaban dari roku. Kanna me refresh emailnya lagi tapi tetap saja masih kosong.  Kanna lalu memutuskan pulang.


Dalam perjalanan pulang kanna memutuskan pergi ke bar langganannya lagi.  Bartender senior menyapanya dengan ramah dan bertanya kondisinya. Kanna menjawab klo ia sudah membaik. Ditempat itu ternyata ada Roku juga yang lterkejut melihat kedatangan kanna.

Saat kanna hampir menyapa roku tiba-tiba seorang wanita menengok dari bahu Roku padanya. Kanna terdiam dan mengenali wanita itu adalah penulis komik yang pernah dilihatnya bersama roku.


“dia siapa?” Tanya penulis komik itu pada roku.
“dia orang yang bekerja sama denganku, seto-san”jawab Roku.
Kanna lalu mendekati keduanya .

“ini komikus, Nohara” roku memperkenalkan.
“salam kenal, aku Seto pegawai melon works.” Sapa kanna mendekati nohata.
“oh seto-san ya.. aku nohara” sahut wanita itu.

“aku sudah membaca komikmu, menarik sekali.” Puji kanna
“arigatou” sahut nohara sambil membelakagi kanna. Roku juga duduk dikursinya lagi membelakangi kanna.



Kanna lalu pesan bir pada barmaster. “tolong segelas bir” kanna lalu duduk disebelah kanan roku.
‘apa tak apa-apa?” Tanya bar master tua padanya.
“iya tak apa” sahut kanna.

Roku menoleh pada kanna yang ada disampingnya “kau baru saja sembuh, itu tidak baik untukmu” katanya menasehati.

“ahh benarkah (kau baru sakit)? Kau seharusnya langsung pulang” sahut nohara sok peduli tapi mungkin dalam hatinya ia merasa terganggu dengan kedatangan kanna di sebelah roku.

“aku baik saja dan aku juga sudah mulai bekerja” jawab kanna tersenyum.
“aku mengkhawatirkanmu, setidaknya beritahu aku dulu. “ kata roku perhatian.  Nohara melirik roku yang masih memperhatikan kanna.


“aku sudah mengirimimu pesan ke email kantor. “ kanna menjawab sinis.
‘kenapa tidak ke email pribadi saja?”

Bir pesanannya datang dan kanna langsung meminumnya. Roku terus memperhatikan wajah kanna khawatir.

Ada panggilan masuk di HP Roku jadi ia ijin pada Nohara untuk menerima telpon itu diluar.
Setelah Roku pergi suasana jadi sunyi diantara 2 wanita itu. 


kanna lalu memulai percakapan ‘kau ke sini untu mendiskusikan tentang pekerjaan?” Tanya kanna pada nohara.
“tidak… ini pribadi kok” jawab nohara.
“oh begitu ya” sahut kanna sedikit (cemburu?)

“akazawa sangat ramah pada semua orang. Oleh karena itu banyak orang yang salah paham padanya” sindir nohara pada kanna.
“benarkah.. tapi sepertinya aku tidak salah paham. “ sahut kanna sedikit atos (bahasa jawa).


Roku tiba-tiba masuk dan mengambilkan jaket Nohara dikursi “nohara, saatnya pulang.” Ucapnya pada Nohara.
“heihh.. kenapa cepat-cepat”  nohara sedikit merajuk.
Kanna jadi sebal mendengarnya.
“bukankah besok kau harus bekerja?” kata Roku.
“klo begitu kau harus antar aku pulang’ sahut nohara memaksa.
Kanna meminum birnya dengan cepat. Ia sudah tidak betah mendengar percakapan roku dan nohara.


“maaf aku pulang dulu” ucap kanna pada bar master.
“sekarang? Padahal baru saja kita mau merayakan kesembuhanmu.” Sahut bar master senior itu.
“arigatou..” kanna lalu menoleh pada Roku dan nohara “aku pulang dulu” pammit Kanna dan sedikit terburu-buru ia mengambil jaketnya untuk segera pergi dari bar itu.
Tiba-tiba ia sedikit kesleo dan terjatuh. Roku dan nohara yang masih memperhatikan kepergian kanna jadi terkejut.
“apa kau baik-baik saja?” Tanya nohara
Kanna dengan gugup, bangun berdiri dan permisi lagi. Kanna buru-buru pergi dari bar itu.
Roku heran melihat kanna yang bersikap aneh itu. ia jadi khawatir.



Kanna mempercepat langkahnya menyusuri jalananan. Kanna terlihat sedang menahan emosinya.
“seto-san” panggil Roku mengejar kanna.
Kanna mempercepat langkah kakinya menaiki anak tangga. Roku berlari dan  meraih tangan kanna untuk menghentikan kanna menghindarinya.

“kau ini kenapa?” Tanya roku.
“kau seharusnya tidak meninggalkannya sendirian. “ kata kanna ketus.
“hah?” roku bingung. roku menggumam “ahh.. merepotkan saja”

“aku pulang dulu” ucap kanna pamit dan meninggalkan Roku.
Roku sedikit kesal dengan sikap kanna yang aneh itu. ia segera menyusul kanna lagi “aku tak bisa meninggalkanmu sendirian.” Ucapnya.

Roku lalu memegang tangan kanna dan mengajaknya pergi
Tu… tunggu..” kanna gugup.
Roku lalu menghentikan sebuah taxi yang lewat. Tangannya masih memegangi tangan kanna erat.

“kita mau kemana?” Tanya kanna.
“mengantarmu pulang” sahut roku.


Didalam taxi roku masih tak mau melepaskan tangan kanna. Ia memegangi  tangan kanna erat.
“aku tak mengijinkan kau ke rumahku” kata kanna.
“aku juga tak akan ke sana” ucap roku cuek.
Kanna gelisah. “ano.. kau masih memegangi tanganku”

Roku baru tersadar, ia terlihat malu namun masih sok cuek “biar kamu tidak terjatuh” sahutnya.
“aku kan sudah duduk.” Sahut kanna lagi. Roku membalik pegangan tangannya tapi tak melepaskannya.
Keduanya masih bingung dengan perasaan mereka.


Taxi yang merek naiki sudah sampai didepan apartemen kanna. Roku keluar untuk megantar kanna
‘terima kasih”ucap kanna
“ya..”
Kanna menatap roku dan bingung apa yang akan dibicarakan lagi.  Roku juga sedang menatap Kanna. Mereka saling menatap lama dan salah tingkah. Roku tersenyum dan mengelus kepala kanna lembut.

“selamat tidur” ucap Roku. Lalu ia masuk ke dalam taxi lagi dan meminta sopir untuk pergi. Kanna memperhatikan taxi yang ditumpangi Roku berlalu dari hadapannya.


Roku pergi bersama manami ke bukit tempat kecelakaan yang mengakibatkan adiknya meninggal itu.  mereka tetap pergi ke sana meski sedang hujan. Manami menaruh bunga dilokasi tempat meninggalnya Nozomi. Ia berterima kasih pada Roku yang mau mengantarnya ke tempat itu. Roku menjawab klo ia tak keberatan karena ia juga sedang tidak ada kegiatan apapun.


Mereka lalu berjalan menuju ke danau tazawa. Danau yang menurut buku harian Nozomi sangat ingin dikunjunginya bersama Roku.

“sejak kejadian itu keluargaku jadi murung, seperti kehilangan sinarnya.” Manami bercerita.
‘sinar?”

“iya…  nozomi adalah sinar dikeluarga kami. Setelah kepergiannya, orangtuaku jadi agak marah. Aku ingin menghibur mereka jadi aku pura-pura ceria. ‘kenapa kau senyum-senyum?’ ‘apa kau tak sedih atas meninggalnya adikmu?’ itu semua membuatku takut. Aku sepertinya tak bisa menggantikan Nozomi ya. keluargaku masih dihantui kematian nozomi. Mereka harus pindah.. iya mereka harus pindah.. lalu kudengar kau kembali. Rasanya seolah-olah nozomi ingin hal itu terjadi. “
“heih?”

“ah sudahlah... aku sudah lapar. Aku membawa onigiri, kau mau?” ucap manami mengakhiri ceritanya.

Mereka berdua lalu berteduh disebuah gazebo dan makan onigiri besar yang sudah dibuat manami. Saat sedang makan Manami melihat ada seekor anjing yang nampak tersesat. Manami bangun dan berjalan mendekati anjing itu. Roku masu menyusulnya tapi dicegah manami. Roku pun melanjutkan makan onigirinya.


Setelah beberapa saat terdengar suara gaduh dari tempat manami pergi. Roku memanggil-manggil tapi tak ada jawaban. Roku bergegas pergi  ke lokasi tempat terakhir ia melihat manami. Setelah sampai disana ternyata tanahnya menurun. Roku pelihat manami tergeletak dibawah sana, dipinggir danau tazawa.

Roku panic melihat manami yang tidak bergerak. Roku berjalan menuruni tebing itu. tapi karena masih hujan jadi tanahnya sangat licin. Roku terjatuh berguling dekat tubuh manami yang tergeletak.


Roku bangun dan mendekati manami.  Roku mengoncangkan tubuh manami tapi wanita itu masih tak sadar. Roku lalu mengangkat dan membalikkan tubuh manami agar roku bisa melihat wajah manami.

Namun betapa shocknya roku saat melihat wajah manami berubah menjadi Nozomi kecil ddipelukannya.


Roku terus menatap wajah Nozomi shoch “kakinouchi..” gumam roku pelan.
Gadis kecil itu tak merespon panggilnya. Roku terus menatap wajah gadis itu. badan roku gemetar, suara  Roku bergetar  terus memanggil-manggil nama nozomi “kakinouchi… kakinouchi..”

Roku memeluk tubuh gadis itu didadanya. Roku terisak “kakinouchi..


Airmata mengenang dipelupuk mata roku “gomen…” isaknya. ‘kakinouchi… kakinouchi.. gomen” tangis Roku. Airmata sudah membasahi wajah roku.

Roku merasa tubuh yang ada dipelukannya bergerak. Roku melonggarkan pelukannya dan melihat wajah orang yang dipeluknya adalah Manami, kakak Nozomi,

Manami terbangun dan terkejut melihat wajah Roku yang penuh dengan airmata.
Manami bergerak pelan namun ia merasakan sakit ditubuhnya “aduh….”
Roku bahagia melihat manami selamat dan sudah sadar. Ia memeluk tubuh manami lebih erat lagi. Isak pelan masih terdengar dari mulut Roku. Airmata juga masih menetes dari mata Roku.


Manami menyadari Roku teringat akan kejadian masa lalu. Ia menepuk bahu roku yang masih merangkulnya dengan lembut.
‘roku… aku… apakah masih bisa hidup?” Tanya manami.
“apa maksudmu…? Aku.. aku tak ingin membunuh kakaknya juga”
“itu bukan salahmu..” manami mengelus kepala roku lembut “dasar bodoh.”
Tangis roku semakin keras dan ia memeluk manami dengan penuh kasih seperti kakaknya sendiri.


Awan gelap perlahan menyingkir dari atas langit danau tazawa. Sinar matahari masuk disela-sela hutan dan terpantulkan oleh air danau tazawa. Mereka berdua memperhatikan sinar yag lembut masuk ke dalam hutan itu.

“hujan nampaknya reda..”
Roku menatap arah sinar itu “sudah reda” roku tersenyum.
Manami lepaskan pelukan roku dan berusaha bangun. Roku pun membantunya berdiri.
“apa yang kita lakukan disini..” ucap manami tersenyum sambil membersihkan pakaiannya dari kotoran-kotoran

“aku juga tidak mengerti.. makan onigiri lalu disini.. apa yang kita pikirkan?” kata roku.
Manami tertawa dan membuatnya kesakitan karena badanya terjatuh dari atas tebing “aduh sakit.. jangan membuatku tertawa.. “


Mereka menghibur udara segar itu dengan rakusnya. Roku menatap sinar matahari yang lembut menerpa wajahnya
“kita belum pernah ke sini sebelumnya.” Ucap roku
“iya.. aku merasa seperti melihat nozomi” kata manami. Roku tau manami pasti hidupnya juga sulit setelah adiknya meninggal itu. ia memperhatikan Manami.
“apa ada yang bisa aku bantu.?” Tanya roku lembut
Manami menatap roku dan tersenyum “iya..  ada… Roku-chan, kau harus melanjutkan hidupmu.”


Roku mengangguk dan kembali menatap sinar matahari yang masuk lembut disela-sela pepohonan.



BERSAMBUNG PART 4




2 komentar:

  1. lanjutkan kaka..
    semangt..jangan bosan nulis simopsis..aku selalu menunggunya.

    BalasHapus
  2. Penasaran ama anjingnya....arigatao

    BalasHapus