Selasa, 11 Februari 2014

Sinopsis : Shitsuren Chocolatier - Ep. 4 part 1



 
Episode sebelumnya: Sota setuju untuk menemani Saeko belanja hadiah pernikahan temannya. Sementara itu Olivier memutuskan untuk menyatakan perasaannya pada Matsuri. Sekiya juga tiba-tiba datang ke toko Choco La Vie untuk mengajak Kaoruko Dinner.

Dari dapur Sota melihat kedatang Sekiya ditokonya. Ia segera keluar dari dapurnya dan menghampiri Sekiya.  Sota bertanya apa kabar Sekiya dan Rikudou? Sekiya menjawab klo mereka sedang sangat sibuk mempersiapkan pembukaan toko baru mereka. Ia memberikan undangan pada Sota dan meminta Sota untuk datang kesana. 

Sekiya terus menatap Kaoruko dan membuat wanita itu jadi gugup diantara Sekiya dan Sota. Merasa suasana jadi canggung Sota menangkap pandangan mata Sekiya yang terus mengarah pada Kaoruko.  Sotapun bertanya tujuan Sekiya ke tokonya. Dengan jujur Sekiya menjawab klo ia mengajak Kaoruko untuk dinner bersamanya.
“apakah kau mau?” Tanya sekiya pada Kaoruko.

Dengan salah tingkah Kaoruko menjawab “ kau mengajaknya terlalu mendadak… aku punya kerjaan banyak..”

“kau harus pergi” sahut sota. Ia lalu berbicara pada sekiya “kau harus membawanya pergi. Orang ini tak punya pacar bertahun tahun, ia tak pernah memikirkan hal lain selain coklat.” 

“hei sota-kun jangan ikut campur. Aku punya pekerjaan banyak” ucap Kaoruko.

“hal penting apa? Tak ada hal yang penting yang akan kau lakukan kan?” sahut Sota

Sekiya memperhatikan keduanya yang sedang berdebat sendiri itu. “aku mengerti.. maaf sudah mengajakmu dan menganggumu. Baiklah aku pamit dulu” ucap Sekiya dengan nada kecewa lalu melangkah meningalkan toko Choco La vie.


“kau harusnya pergi dengannya” ucap Sota pada Kaoruko.
“tidak.. aku tak begitu mengenalnya juga” sahut Kaoruko.

“justru karena kau tak mengenalnya maka kau harus pergi dinner bersamanya dan belajar saling mengenal satu sama lain. Butuh keberanian besar baginya untuk datang kesini dan mengajakmu. Yah aku tak tau klo kau tak tertarik menjalin sebuah hubungan. Tapi saat kau jatuh cinta, kau mendapatkan energy baru dan jadi bersinar. Aku ingin kaoruko-san lebih bersinar lagi.“

“maaf jika aku tak bersinar..” sahut kaoruko agak tersinggung.
“bukan begitu maksudku…” ucap Sota cepat-cepat begitu melihat ekpresi Kaoruko yang kecewa.

“lagipula kau tak tau apa alasan dia mengajakku keluar” ucap kaoruko.
Sota terdiam dan memikirkan maksud Sekiya mengajak Kaoruko keluar apakah karena cinta atau alasan lain.


Saking penasarannya sota mengirimkan pesan pada Rikudou. Isi pesannya:

“omong-omong Sekiya san dari tempat Rikudou-san ini seperti apakah orangnya? Cara bekerjanya, atau kepribadiannya atau hobby. Ahh.. aku bukan bermaksud untuk merebutnya darimu atau lainnya.. jadi jangan kuatir aku hanya tertarik secara individu padanya saja.”

Rikudou terbelalak membaca pesan dari sota itu… “tertarik secara pribadi saja? Tertarik secara pribadi?.. HEIHHHHHH.. SOTA-KUN TERNYATA JUGA SEPERTI ITU???!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” Teriak rikudou. 

Hehhehe telah terjadi kesalah pahaman. Rikudou sepertinya mengira Sota GAY??! WHAT???? Hahahhaha..
 


Sementara itu Sota menunggu balasan dari Rikudou yang tak kunjung diterimanya. Kaoruko meminta sota menghentikan saja. Jangan gara-gara Sota akan pergi kencan maka sota juga ingin semua kencan. Sota membantah itu bukan sebuah kencan, ia hanya membantu saeko berbelanja saja. 

Tapi kemudian Sota kebingungan sendiri apa yang dia akan pakai di kencan itu.. dia juga mulai merasa grogi dan panic sendiri.
Sota teringat perjuangan dari dia masuk SMA sampai saat ini. dan sekarang untuk pertama kalinya Saeko mengajaknya kencan dan itu membuatnya sangat bahagia..

Olivier menemui Matsuri disekolahnya.
“maaf atas apa yang aku katakan sebelumnya.. aku minta maaf juga karena sudah menciummu tanpa ijin… tapi aku tak akan meminta maaf karena sudah jatuh cinta padamu. “ ungkap Olivier.

Matsuri terkejut dengan pernyataan cinta Olivier yang tiba-tiba itu “heih..”
“aku cinta padamu Matsuri-chan”
“tunggu” cegah Matsuri kebingungan.

“aku tau kau menyukai orang lain. Meski dia pacar dari sahabatmu atau siapapun, kau tak bisa mencegah untuk memilih siapa orang yang akan kau cintai jadi aku tak akan menganggumu. Tapi matsuri chan sepertinya tak bahagia. Kau tak pernah tersenyum dank au sepertinya juga tak menikmati hidupmu sendiri. “ kata Olivier.

“memang aku seperti yang kau katakan itu” 

“lalu…?” tanya Olivier berharap Matsuri akan menyadari klo pacar selingkuhannya itu tak baik untuk kehidupannya sendiri.
“tetapi aku tak bisa meninggalkannya dan bersama Olivier maaf” tolak matsuri dan pergi dengan langkah cepat meninggalkan Olivier.



Dirumah Olivier bercerit pada sahabat sekaligus kakak dari orang yang dicintainya klo mature sudah meonolak cintanya.

“aku ditolak” desah Olivier membaringkan tubuhnya dikasur.
“anak bodoh itu!” sungut sota kesal pada adiknya. “bagaimana mungkin orang seperti matsuri menolak Olivier?”

“tapi tak apalah. Ini belum berakhir.” Ucap Olivier

“eihhh? Kau akan terus melanjutkannya? Dengan gadis type seperti itu (matsuri)?”
“Sota tak seharusnya kau berbicara seperti itu kepadaku” kata Olivier. Sota ini aneh kok malah setia kawan bukan setia adik… dia nggak rela sahabatnya dapat cewek seperti adiknya sendiri.. ampyunnn *tepuk jidat…  hihihi

“ahh kau benar”
“jadi kau jangan kuatir tentang itu” lanjut Olivier. 

Ia melihat undangan pembukaan cabang Ricdor diatas meja Sota. Ia mengambil dan membacanya. Sota memberitahunya klo Sekiya tadi datang ke choco la vie. Olivier bertanya apa Sekiya datang untuk mengantar undangan itu? Sota menjawab klo tujuan Sekiya datang adalah untuk mengajak Kaoruko berkencan tapi ternyata ditolak Kaoruko.. Olivier menyesalkan penolakan kaoruko itu.


Sota mengajak Kaoruko pergi mengunjungi cabang Ricdor di sebuah mall. Antrian begitu panjang kira-kira baru 2 jam mereka akan dapat giliran masuk. Tiba-tiba seorang pegawai Ricdor datang dan mempersilahkan Sota langsung masuk saja. 

Sota duduk di sebuah sofa dan diatas meja sudah tersedia sample coklat. Sota dan Kaoruko langsung mengambil dan mencicipinya. Sota dan Kaoruko langsung terpesona dengan rasa yang diciptakan oleh Rikudou. Beberapa tamu yang datang sepertinya juga terkesan rasa coklat yang mereka nikmati.


Rikudou datang menghampiri Sota. Ia menyapa sota dan berterima kasih sota mau datang ke hari pertama pembukaan tokonya. Sota yang melihat rikudou datang langsung bertanya apa Sekiya ada ditoko? Rikudou dan Kaoruko terkejut dengan pertanyaan Sota.

Rikudou menjawab dengan wajah kecewa. Ia berkata klo Sekiya ada ditoko pusat. Sota yang tak memahami ekspresi Rikudou terlihat kecewa juga tak bisa bertemu Sekiya.
Rikudou lalu berbisik untuk mengajak Sota berbicara berdua. Sota mengikuti Rikudou yang berjalan ke tempat yang agak sepi dari pengunjung.

“ada apa?” Tanya Sota
“Sota-kun, menurutmu aku bagaimana?” Tanya Rikudou.
“aku menghormatimu sebagai seorang chocolatier. “ sahut Sota.

“oh bukan seperti itu maksudku.. ah tak apa-apalah.. ” kata Rikudou tersenyum gugup. 

Sota lalu memuji coklat yang dihasilkan oleh Rikudou sebagai coklat yang special bagi setiap orang yang merasakannya. 

Rikudou mengucapkan terima kasih atas pujian Sota. Ia berkata klo memang ia menjual coklat tapi sebenarnya yang ingin ia jual adalah mimpi orang yang merasakan coklatnya. Coklat bisa didapat di supermarket manapun. 

Ia tak peduli orang akan suka atau tak menyukai coklatnya. Baginya jika didunia ada 7 milyar manusia dan ada 6.990 milyar orang yang membenci coklatnya, baginya itu tak masalah selama ada 10 juta manusia yang menyukai coklatnya. 

Ia tak bisa mengharapkan semua orang menyukai coklatnya. Ia tak takut jika orang-orang tak suka coklatnya, yang ia takutkan adalah jika ia kehilangan visinya membuat coklat dan lupa apa yang ingin diciptakannya dalam coklat itu.

Sota terkagum dengan kedewasaan berpikir Rikudou. Ia lalu bertanya berapa umur Rikudou? Rikudou terkejut dan malu. Ia berkata klo ia berumur 37 tahun. Rikudou salah tingkah melihat Sota menatapnya terus. Ia bertanya ada ada? Sota menjawab klo ia merasa Rikudou seperti yang sudah diduganya. (maksudnya umur rikudou lebih tua darinya jadi bisa berbicara begitu dewasa).

Tapi sepertinya rikudou salah persepsi. Ia malah gugup dan malu-malu karena terus ditatap Sota. Ia tak mau mendengar kata-kata sota lagi dan ia ijin masuk ke dalam lagi. Hahha.. 

Sota memikirkan perkataan Rikudou tentang visinya membuat coklat. Ia lalu teringat visinya sendiri yang ingin membuat coklat yang akan membuat Saeko bahagia. Ia teringat keinginan Saeko agar ia membuat “pain au chocolat” dan betapa ia berjuang dan berlatih untuk membuatkannya untuk Saeko.
 

 

Esok harinya di choco la vie, sota memberitahu kaoruko dan Olivier klo ia akan belajar membuat pain au chocolat dari seorang  ahli dari prancis yang kebetulan sedang ke jepang. Sota ingin membuat pain au chocolate terbaik untuk Saeko. Ia juga akan membuat pain au chocolate jadi menu limited karena biasanya orang akan mencari barang-barang yang limited seperti itu.
 


matsuri pulang sekolah dan ke toko ia melihat seorang aktris jepang, Fujimoto Ryoko sedang ke tokonya untuk membeli coklat. Ia senang bisa bertemu Fujimoto Ryoko yang terlihat cantik. Sota mendengar tawa adiknya itu dan pembicaraan keduanya jadi kecewa karena tak bisa bertemu artis itu. 

Olivier juga ikut-ikutan keluar dari dapur. Begitu melihat Olivier ikut keluar, tawa matsuri langsung hilang. Ia lalu menghindar dan pamit untuk berganti baju. wajah olivier berubah murung. Sota hanya melihat sahabatnya itu dengan kasian.



Sota pergi ke rumah Erena. Gadis itu dengan penuh semangat memberitahu Sota klo ia bertemu Kurashina yang sangat dicintainya itu. Kurashina sepertinya juga mengenalinya tapi pembicaraan mereka hanya sebentar bahkan mereka tak sempat bertukar nomer telpon. Erena berkata klo itu karena ia sangat gugup dan nge-blank saat bertemu Kurashina. Tapi ia sudah sangat bahagia saat mereka berdua bisa berbicara.

Erena lalu bertanya dengan kencan Sota besok? Sota menjawab klo ia sangat gugup. Ia sampai bingung memutuskan pakaian apa yang harus ia kenakan. Erena memberinya ide kemeja dengan atasan warna hitam karena Saeko sudah sering melihat Sota memakai seragam dapur putih-putih. Jadi klo memakai warna hitam pasti Sota akan terlihat keren. Sota senang dan berterima kasih atas masukkan erena tadi.


Saeko sedangmengantar suaminya bekerja sampai depan pintu rumahnya. Suaminya berkata klo ia akan pulang larut malam. Suaminya sepertinya kecewa saat melihat Saeko sepertinya senang ia pulang terlambat mala mini.

Setelah suaminya pergi Saeko berdandan dan berganti baju untuk berkencan dengan Sota. Ia juga sepertinya sanngat bersemangat untuk pergi bersama Sota. 
 


Sota sudah menunggu Saeko ditempat janjian mereka. Sota melihat pasangan-pasangan yang berjalan-jalan didepannya. 

Suara Saeko yang memanggilnya membuat Sota menoleh kea rah suara. Ia melihat saeko terlihat sangat kawai dengan penampilannya.

Kata hati sota saling bertentangan saat melihat betapa imutnya Saeko

Bad Sota = ‘wah kawaiiii.. aku bisa lakukan apapun yang aku ingin kan bersama peri ini seharian.’
White sota = ‘jangan.. aku hanya pergi bersamanya untuk berbelanja’
Bad sota = ‘iya aku tau”

Saeko lalu memuji penampilan Sota yang terlihat sangat kakkoi (keren)..

batin sota ‘wah peri ini mengucapkan mantranya.’
White sota = ‘jangan terperangkap’

sota menjaga sikapnya agar ia terlihat wajar. Sota memang didepan saeko sering jaga image walau sebenarnya dalam hatinya ia sangat bersemangat saat bertemu Saeko.


Mereka lalu masuk ke toko kelengkapan rumah tangga. Mereka melihat beberapa gelas dan mangkuk.  Sota melihat sebuah barang yang bagus. Saeko lalu mendekati sota dan berdiri disebelahnya. Posisi berdiri mereka begitu dekat membuat jatung sota berdebar.
Dalam hati Sota = ‘bagaimana ini.. wajahnya sangat dekat seperti ini..’

Sota mengalihkan pikirannya dan berkata pada Saeko klo harga barangnya terlalu murah jika untuk kado. Dalam hati sota ia bertanya-tanya kenapa posisi wajah mereka begitu sangat dekat. Karena ia tau saeko itu pendek. Ia lalu melihat Saeko memakai boot dengan high heel yang sangat tinggi.

Sota teringat ucapan Kaoruko yang mengatakan klo terkadang wanita ingin lebih dekat dengan lelaki jadi mereka harus memakai high heel biar bisa terlihat dekat.
Sota juga jadi tak bisa konsentrasi begitu saeko berbicara. Suara terdengar sangat dekat ditelingannya.


Sota mengalihkan pikirannya dengan berjalan kearah yang lain. Ia melihat cangkir dan gelas dengan motif arab. Saeko melihat apa yang dipegang Sota dan mengaguminya. Ia berlari mendekati  Sota dan merangkul lengan Sota untuk melihat cangkir yang dibawa sota. Otomatis dada Saeko menyentuh lengan Sota.


Sota kehilangan kendalinya setelah menahannya ia menunduk dan mencium bibir Saeko dengan menggebu. Saeko juga tak menolaknya. Saeko malah berkata klo ia malu mereka berciuman didepan umum seperti itu. Sota berkata klo itu karena Saeko yang menggodanya maka ia tak bisa menahannya lagi

Wajah Saeko berubah dingin. “menggoda? Kapan? Siapa dan bagaimana?” ucap Saeko dingin
“eihhh? Itu karena wajahmu begitu dekat.. kau juga merangkul lenganku erat.. liat eratkan?” ucap Sota memperagakan saat Saeko merangkul lengannya.
“hah.. itukan hal yang biasa kau lakukan pada semua orang..”

Sota terkejut “benarkah seperti itu”
“lagian aku tak melihatmu sebagai seorang pria. Jadi aku merasa nyaman aja melakukannya.. bagaimana mungkin kau salah paham dan mengira itu sebuah rayuan? Sora-kun kau benar-benar tak berubah.. seperti biasanya.. tak ada harapan..” ucap Saeko menepuk dengan keras pipi kiri Sota. 

 
Sota membuka matanya… ternyata tadi dia melamun saja. Ia melihat saeko yang masih berdiri disebelahnya sedang serius memperhatikan sebuah cangkir.
‘benar sota.. kau tau pasti.. ini tak berarti apa –apa bagi Saeko-san.. seperti orang bodoh saja jadi gembira karena hal itu. pada akhirnya berapa lamapun waktu berlalu pasti akan sama saja.. ini menjijikan sekali’ kata hati sota. Ia terlihat jadi tak bersemangat.
Saeko melihat Sota yang tiba-tiba jadi bersikap dingin disebelahnya. 


Mereka selesai berbelanja dan berjalan pulang dalam diam. Saeko bertanya apa Sota mau ke rumahnya untuk minum tehh atau anggur? Sota menjawab klo sebenarnya ia juga ingin bertemu Yoshioka-san (suami saeko) tapi sekarang sudah hampir jam 10 malam jadi ia tak enak klo malam-malam bertamu. 

“ia tak ada dirumah” ucap Saeko.

Sota terkejut mendengar jawaban Saeko. Ia tak habis mengerti Saeko mengajaknya ke rumahnya pada jam malam sementara suaminya tak ada dirumah. 

Sota menatap Saeko yang memperhatikannya dengan tatapan penuh maksud tertentu. “dia tak pulang cepat..”

Sota terdiam dan saeko menunggu jawaban Sota. Saeko melihat Sota yang terlihat ragu dan dia menyerah. Saeko berkata klo maksudnya tadi suaminya belum sampai rumah dijam sekarang tapi suaminya akan segera pulang. Saeko menambahkan klo suaminya pasti senang bisa bertemu Sota. Saeko menunduk tak berani menatap sota takut maksud sebenarnya terbaca oleh sota. 

“gomen.. aku ingin pergi tapi aku harus mempersiapkan untuk besok” tolak Sota.
“sekarang?”

“iya..”
“oh begitu.. “ saeko terlihat sedih dan kecewa. Sota mendekati Saeko dan meminta maaf lagi. Saeko menutupinya dengan tersenyum aneh. 

“gomen ne..”
“tak apa-apa aku tak mau menjadi penghalang pekerjaanmu. Aku juga customer sota yang menikmati coklat buatan sota-kun” kata Saeko

Giliran sota yang kecewa karena Saeko menganggap dirinya sendiri sebagai customer tokonya.
“aku begitu menimati hari ini.. terima kasih.. maukah kau kencan denganku lagi?” ajak Saeko tersenyum basa-basi
“ini bukan kencan atau semacamnya” ucap dingin sota
Saeko mendengar nada marah pada ucapan Sota itu “aku tau.. aku hanya becanda” ucapnya “selamat bekerja” lanjut Saeko dengan sikap kikuk..

“iya.. sampai jumpa lagi” sahut Sota.
Mereka lalu berpisah. Setelah berjalan melewati Sota wajah Saeko terlihat sangat kecewa sekali. Sementara itu Sota terus menatap saeko yang pulang lebih dulu. 


 
Sota pergi ke rumah Erena. Begitu erena membuka pintu rumahnya. Sota langsung mencium Erena dengan bernapsu melampiaskan kekesalannya dengan apa yang telah terjadi tadi. Mereka berciuman sampai terjatuh dilantai. 
 
“sota-kun apa yang terjadi?” Tanya Erena terkejut.
“erena maaf.. biarkan aku “melakukannya”” pinta Sota dan ia mencium Erena dengan bernapsu.
 

 
Semetara itu Saeko pulang ke rumahnya dan ia melihat sepatu suaminya sudah ada didalam rumahnya.

“okaeri” sapa suaminya
“kau sudah dirumah” ucap Saeko

“kau pergi bersama siapa?” Tanya suaminya
“miku-chan” sahut Saeko

“kemana kau pergi?”
“pergi mencari perlengkapan rumahtangga untuk hadiah seorang teman” 

“setelah itu” intrograsi suaminya
“mencari makan”

“kemana?”
“sudahlah..” sahut Saeko tak mau menanggapi suaminya. Ia pergi ke kamar mandi dan mencuci wajahnya dengan kekecewaan dan kelelahan.


Di rumahnya erena memperhatikan Sota yang tertidur disebelahnya dengan pulas. Ia mengelus rambut Sota lembut dan berbaring disebelah sota.
 





1 komentar:

  1. Terima kasih ya mba udah nulis sinopsis drama ini. Drama ini bener2 menarik buat saya. Ditunggu ep
    5 nya. Adegan di pinggir pantainya Shouta-Erena bener2 menyentuh hati.

    BalasHapus