Sabtu, 06 Agustus 2016

Seisei Suruhodo Aishiteru - Ep.3 ~ Part 1



“tolong jadikan aku kekasihmu..” ucap Mia menatap tajam Kairi.
Kairi terkejut Mia begitu berani sekali menyampaikan perasaannya pada dirinya meski Mia tau ia sudah menikah.
“kurihara..”
“aku tahu” sahut Mia cepat
“kau tak tau apapun Kurihara.. maaf klo aku sudah membuatmu memberikan harapan padamu tapi jangan salah paham” ucap Kairi memakai cincin pernikahannya lagi. Ia melihat ke Mia sebentar lalu ia pergi.
Mia terdiam dan tersadar klo cintanya sudah ditolak.



Yota pergi ke kamar yang dikunjungi Kairi saat ia membuka kamar itu ternyata ada seorang wanita yang koma disana.
“apa yang kau lakukan disini..” Tanya wanita ‘istri Kairi’
  


Mia masih berada ditaman depan kantornya. Mia sangat sedih, malu karena sudah menyatakan cintanya dan ditolak Mia duduk  terisak dipinggir kolam. Mia menatap sepatu yang dipakainya pemberian dari Kairi dan jugamemo yang ditinggalkan Kairi saat ia sakit.
  


Mia melampiaskan emosinya di resto milik Naoki. Ia minum minuman alkoholnya dalam sekali teguk dihabiskannya.
‘ya! Aku sudah menghabiskannya.. hmm sangat enak! Tolong 1 gelas lagi!”teriak Mia tertawa-tawa meski sesungguhnya ia sedang sakit hati.
Mia menyodorkan gelasnya pada Naoki yang ada didepannya
“sudah berhenti” kata Naoki
“mengapa?” protes Mia

“’jadikan aku kekasihmu’hahhh!” sindir Chiaki
“Kau begitu berani” ucap Akari
“ya memang!” seru Mia tertawa menoleh pada Akari dan memberi hormat.  

“kau sudah melakukannya” kata chiaki
“kau gagal” kata Akari
“dan k au patah hati” sahut Naoki menyambung kata-kata chiaki dan akari
“iya!” seru Mia tertawa-taw ceria.

“sekarang aku benar-benar sudah mengakhirinya. Akan akan hidup untuk pekerjaanku saja, benarkan Akari?” ucap Mia mengelayut manja di bahu Akari.
“sepertinya begitu” jawab Mia tersenyum
“aku harap kau bisa melupakannya dengan mudah” kata chiaki
“wanita dapat melupakan tapi lukanya akan mendalam” sahut Naoki”
  


Mia berangkat ke kantornya. Ia bertingkah berbeda dari biasanya. Ia kelihatan penuh semangat, berseri-seri dan ceria.
“selamat pagi!” sapa Mia tersenyum dengan ceria didepan teman-temannya. “hari ini aku akan melakukan yang terbaik juga!”

Saeki, Takako dan Yoshihiko melihat Mia yang terlihat ceria itu dengan keheranan.
“aku penasaran apa terjadi sesuatu yang baik.” Bisik Takako pada saeki
“mungkin berhubungan dengan pria” bisik Saeki melirik pada Mia.

Mia membuka laptopnya dengan masih tersenyum-senyum. Mia sedang menyembunyikan perasaan hatinya yang sebenarnya.


Mia meeting bersama manager Mukai dan staff lainnya
“ini daftar produk yang akan kita masukkan ke dalam kampanya kita. Aku sedang bernegosiasi untuk mendapatkan bagian khusus dimajalah dengan target usia akhir remaja dan 20tahunan”

“dengan begini, aku harap orang-orang akan tau klo kita punya produk yang terjangkau bahkan untuk mahasiswa. “ kata saeki menjelaskan gambar-gambar perhiasan yang ada didepan mereka.

“untuk orang yang masih muda kita jangan memberikan informasi yang terlalu sedikit. Kita setidaknya butuh 4 halaman. Untuk foto produk harus diambil lagi yang baru” Kata manager Mukai
“iya” angguk semua yang ada disana.

Pintu terbuka dan Kairi masuk ke ruangan meeting itu. Mata Kairi langsung melihat ke Mia dan gadis itu juga melihat Kairi. Wajah Mia sedikit berubah dan Ia tertunduk.

“kampanya itu barusan sudah ditolak oleh para eksekutif” kata Kairi menginformasikan pada mereka semua. Semua terkejut mendengar informasi itu.
“apa maksudmu?” Tanya manager Mukai.
  


Flash back Kairi meeting dengan para eksekutif.
“kita akan membatalkan promo produk kasual?” Tanya Kairi.
“aku sudah memberitahumu klo penjualan kita terlalu datar. “ kata seorang eksekutif

“tapi perhiasan limited edition terjual sangat baik di toko Shinjuku dan kita sudah mencapai target penjualan.” Kata Kairi
“tapi itu tak menolong sama sekali.. kita masih dibelakang Singapura dan korea. Dibandingkan dengan cabang-cabang lain di dunia, kita sekarang masih belum bagus.” Ucap eks furuzawa.

“demi harga diri Tiffany Jepang, lakukan segala upaya untuk meningkatkan bisnis. “ kata presiden



Kairi menyampaikan apa yang dibahasnya bersama presiden dan para eksekutif lain pada Manager Mukai dan staff PR lainnya.
“tapi aku seudah berbicara dengan para penerbit tentang promo ini.. “ kata Yoshihiko
“ini demi bisnis kita.. lepaskan saja.” Jawab Kairi

Semua tertunduk kecewa karena mereka sudah menghubungi ke beberapa orang penting untuk mensukseskan promo produk kasual itu tapi ternyata gagal.

“Kita harus mendapatkan hasil secepatnya” ucap Kairi
“aku mengerti” sahut manager Mukai ia lalu melihat staf lainnya “ayo kita ubah kampanya kita selanjutnya ke perhiasan high-end (mewah dan mahal).”
“iya..” sahut semua dengan nada suara lemah karena kecewa.

Kairi melirik ke Mia yang sepertinya juga kecewa dengan kejadian itu.

Kairi kembalik ke ruangan kantornya. Dan memikirkan kegagalan proyek mereka itu.
  


“saya paham klo figure sebuah perusahaan  akan menjadi perhatian serius tapi kita sudah bekerja keras bersama-sama sampai saat ini” ucap Takako merapikan kertas yang ada dimeja meeting.

“aku ingin tau apakah hanya kita yang berpikir klo kita ini ada dalam tim yang sama sehingga dengan mudah mengatakan “lepaskan saja”” Kata saeki
“lalu upaya kita selama ini untuk apa?” sahut Yoshihiko
“PR untuk kampanya produk kasual  sia-sia begini sangat sulit terima kan ya?” Kata saeki lagi.
Mia hanya menyimak pembicaraan teman-temannya yang kecewa itu. Mereka memang sudah mempersiapkan segalanya untuk kampanya itu dan sekarang semua sia-sia.


Mia pergi membawa tas-tas besar berisi sample-sample untuk dikembalikan ke toko. Saat ia berjalan ke lift, Mia melihat Kairi sedang berdiri menunggu lift.

Mia langsung gugup melihat Kairi didepannya “aku akan pergi ke toko untuk mengembalikan barang-barang.” Ucap Mia gugup lalu ia masuk ke lift yang sudah terbuka didepan mereka.
Kairi menyusul masuk ke lift itu. Tidak ada orang lain di lift itu, hanya mereka berdua saja.
“aku juga akan pergi ke toko” ucap Kairi.

“oh begitu klo begitu mari kita pergi bersama” sahut Mia mencoba tersenyum normal.
“iya”
“tampaknya hal yang sulit klo berhubungan dengan figure perusahaan.” Ucap Mia lagi
“iya” angguk Kairi.

Mereka terdiam kikuk.
Mia menoleh pada Kairi “emmm tentang hari kemarin… tolong lupakan saja” ucap Mia tertawa “maaf aku  tiba-tiba sudah mengatakan hal-hal yang aneh. Aku sedikit kehilangan pikiran.. entah bagaimana aku malah jadi terpompa (semangatnya)” Mia masih tersenyum-senyum sok tenang.
Kairi sedikit melirik Mia mencari kebenaran kata-kata Mia.
Lift berhenti di lobby gedung. Masih dengan senyum-senyum Mia segera keluar dari lift itu
“baiklah.. ayo lakukan yang terbaik hari ini.” Ucap Mia.
Kairi masih terus memperhatikan sikap Mia yang seolah hal kemarin tidak mempengaruhi Mia.


Mereka lalu pergi bersama ke toko Tiffany.
Saat mereka hampir dekat toko Tiffany mereka melihat seorang pemuda berdiri didepan toko. Pemudaitu seperti ragu-ragu untuk masuk ke dalam toko. Seolah ia minder tidak berani masuk.
Mereka berdua berhenti melangkah melihat pemuda itu. Pemuda itu menoleh dan melihat Mia dan Kairi yang sedang memperhatikannya. Pemuda itu langsung berbalik dan pergi.
Mia segera mengejar pemuda itu.

“ohh.. apakah kau mencari sesuatu?klo kau mau mengapa tidak masuk saja. Tak masalah klo hanya melihat-lihat saja” kata Mia.
Pemuda itu memperhatikan Mia dan melihat kalung yang dipakai Mia.
“oh itu..” pemuda itu menunjuk ke kalung yang dipakai Mia.
“apa?”
“tolong.. aku mau yang seperti itu..” kata pemuda tersenyum.
  


Mereka membawa pemuda itu masuk ke dalam toko dan memperlihatkan kalung yang sama dipakai Mia.
“ini adalah ‘open heart”
“iya.. aku mau yang ini” kata pemuda itu tersenyum bahagia melihat kalung itu.

Mia mengangguk senangmelihat pemuda itu terlihat suka dengan kalung itu.
“apa kau yakin?” Tanya Kairi. “jika kau membayar lebih mahal lagi ada pilihan lainnya.. “

Mia kaget dan langsung mendekati Kairi “permisi wakil presiden.. apa kau harus begitu menaruh pehatian pada penjualanan?” ucap protes Mia
“jangan mengatakan sesuatu yang tidak perlu”
“dia hanya menunjuk pada apa yang kau pakai.. jadi aku hanya memberitahunya klo masih banyak pilihan lainnya.” Jawab Kairi.
Kairi lalu berjalan mendekati pemuda itu “jika kau membayar 10.000yen lagi , yang satu ini sangat istimewa.” Ucap Kairi membawa kalung lainnya didepan pemuda itu.
“dia bilang klo dia suka kalung ‘open heart” kata Mia memprotes bossnya itu. “kau kan suka ini ya?” Tanya Mia pada pemuda itu lagi.

“meski kau juga memilikinya tapi bukan berarti klo itu yang terbaik” sindir Kairi lagi.

Pemuda itu tertawa melihat Mia dan Kairi berdebat didepannya.
“kalian berdua terlihat akrab sekali” kata pemuda itu
“ha? Tidak.. tidak sama sekali” sahut Mia cepat.

“aku harap aku juga bisa seperti itu. Sebenarnya aku akan menyatakan perasaanku dengan kalung ini pada gadis yang aku sukai di ulang tahunnya. “ kata pemuda itu
“ohh begitu… “ gumam Mia

“kau harus menaruh lebih banyak upaya agar bisa lebih lagi” (maksud Kairi agar pemuda itu membeli yan glebih mahal lagi agar ceweknya semakin terkesan)
“wakil presiden!” protes Mia


Pemuda itu akhirnya tetap membelikan kalung open heart itu. Saat pelayan membungkuskan kalung itu, pemuda itu ragu-ragu bertanya pada Mia dan Kairi.
“omong-omong jika semua tidak berjalan dengan baik setelah aku menyatakan perasaanku…”

“apa kau mau mengembalikannya?” serobot Mia “sebenarnya ini tidak bisa dikembalikan.. tapi kau bisa menghubungi..”
“oh aku lega” kata pemuda itu saat ia mendengar Mia mau membantunya
Kairi langsung tidak suka dengan cara Mi a itu.

“kapan ulang tahunnya?klo kau bisa mengembalikannya dalam satu haru, sepertinya aku.. akan--” Tanya Mia
“tidak.. kau tidak bisa” ucap Kairi
“tunggu..”

“jika kau menyatakan perasaanmu dengan perasaan semacam itu, segalanya tidak akan berjalan lancar. Sekali kau membuat keputusan, kau harus mempercayai dirimu sendiri dan melanjutkannya.” Kata Kairi bersikap dewasa memberitahukan pendapatnya pada pemuda itu.

“iya..” angguk pemuda itu.

Kalung sudah dimasukkan ke kotak belanjaan dan Mia menyerahkan pada pemuda itu
“untuk berjaga-jaga klo kau ingin mengembalikannya, kau dapat menghubungiku…” kata Mia menyerahkan kartu namanya.
Kairi mengela nafas kesalnya melihat Mia tetap berkata seperti itu.

“kalung open heart memiliki pesan ‘membuka hatimu’. Aku harap ini akan menyentuh hatinya” kata Mia tersenyum pada pemuda.
“jika kurihara-san tadi tidak memanggilku, aku mungkin sudah menyerah..” ucap pemuda itu “toko ini sangat megah dan para penjualnya juga terlihat anggun jadi aku tidak punya keberanian untuk masuk kedalam. Aku sudah mencari di internet dan akhirnya menemukan apa yang aku cari. Aku akan percaya pada diriku sendiri dan melakukan yang terbaik.” Kata pemuda itu melihat Kairi.
Kairi tersenyum mengangguk pada customer mudanya itu.



Mia dan Kairi lalu pulang ke kantornya lagi. Saat di escalator Mia masih membahas apa yang terjadi di toko tadi.
“kau sudah mengatakan hal yang keren tapi ujung-ujungnya yang menjadi perhatianmu hanya penjualan saja kan?”
“tentu saja..” jawab Kairi acuh.
“kau serakah… pelit” gerutu Mia berbisik lalu berjalan mendahului Kairi.

Kairi terkejut Mia begitu berani mengatainya sampai seperti itu.
“apa kau harus berkata seperti itu?!” seru Kairi kesal segera menyusul langkah Mia.

“jadi nostalgia.. saat  aku masih sekolah, setelah aku mengumpulkan uang dari kerja parttimeku aku menunggu-nunggu saat datang ke Tiffany. Ngomong-ngomong, beberapa hari yang lalu orang-orang dari group PR kita juga mengatakan hal yang serupa.”

“setiap kali aku mengunjungi toko,, jantungku berdebar sangat keras, saat aku mencoba perhiasan yang aku impikan, aku merasa senang karena sudah bekerja keras pada pekerjaan part timeku. Hanya dengan memakai perhiasan yang special seorang wanita bisa tersenyum. Dia jadi percaya diri. Karena aku mempercayai hal ini maka aku menjadi diriku yang sekarang ini. Aku rasa semua orang yang group PR menjadikan promo produk kasual kedalam pribadi mereka sendiri juga. Tiffany selalu special yang dekat dengan kita.” Kata Mia

“aku mengerti” ucap Kairi.
“kau tidak bisa melakukan apapun tentang strategi PR?” Tanya Mia “aku rasa promo produk kasual ini akan sia-sia. Orang yang memimpikan Tiffany saat mereka sekolah akan datang lagi saat mereka mulai bekerja..”

“semua sudah diputuskan” kata Kairi “itu kebiasaan burukmu Kurihara, kau menggunakan emosi dalam pekerjaan” tegur Kairi lalu meninggalkan Mia



Saat bersantai dengan sahabat-sahabatnya Mia teringat Kairi
“dasar pria keras kepala” gerutu Mia
“apakah pemotretan keluar negeri bisa sampai seminggu?” Tanya akari pada chiaki yang sedang mencoba baju yang akan dibawanya keluar negri.
“tidak.. hanya 3malam 2 hari saja.” Jawab Chiaki berdiri didepan cermin yang dipegang akari.
“oh begitu..”

“aku menyerah.. sangat buruk sekali pria seperti itu menjadi seorang wakil presiden” seru Mia
“tenang Mia… kau sepetinya sangat menikmati pekerjaanmu itu” kata chiaki

“tidak lagi menyenangkan gara-gara pria keras kepala itu.. atmosfir di kantor juga jadi buruk.. “ gerutu mi alagi.
“baiklah.. baiklah..” ucap chiaki  mengiyakan saja agar Mia tidak ngomel-ngomel lagi.

Selesai memasukkan barang-barang kebutuhannya selama di luar negri, Chiaki segera pergi.

“Mia kamu harus berbaikan dengan wakil presiden” pesan chiaki..
“tidak akan.. pria itu adalah musuh group PR” sahut Mia



Sementara itu Kairi yang sebenarnya juga keberatan klo promo produk kasual mereka dibatalkan, tetap mencari cara agar ia bisa berubah keputusan itu. Kairi lalu menghadap ke presiden direktur.
“masuk..” ucap presdir saat mendengar pintu ruangannya di ketuk.
“pernisi..” ucap Kairi masuk kedalam ruangan itu
“oh kamu Kairi,… ada apa?”
“aku punya rencana baru yang ingin ku tunjukkan padamu.” Kata Kairi menunjukkan proposl barunya.

Presdir lalu membaca proposal itu dengan seksama.

“oh begini.. aku percayakan negosiasi padamu. Meski tidak mendapatkan  sekelilingku. Aku sudah memilihmu, jangan membuat kehilangan muka. “
“aku rasa aku tau tugasku.” Jawab Kairi.
“hasil yang diperoleh adalah segalanya. Aku punya harapan besar padamu.” Kata presdir mengakhiri percakapan mereka.



Mia dirumahnya mendapat telpon dari nomer yang tidak dikenalnya. Mia membiarkannya saja.
“kau tidak mengangkatnya?” Tanya Akari
“aku tidak mengenal nomer itu” jawab Mia “akhir-akhir ini banyak telpon dari nomer yang tidak ada dikontakku jadi aku sedikit takut. “
“yota-kun kah?”
“aku tidak tau” jawab Mia.

Akari yang penasaran langsung mengambil telpon Mia yang masih bordering itu dan menerima panggilan itu.
“halo!” sapa Akari  galak
“halo..  ini miyazawa.” Sahut sang penelpon dengan ceria dan ramahnya.
Akari menyodorkan telpon itu pada Mia “dari cowok periang degan logat kansainya”

Mia menerimanya.

“apa kau mendengarku dari dalam studio kurihara..” ucap Miyazawa dengan logat kansainya.
“ada apakah Miyazawa-san?” jawab Mia
“oh tidak… kau harus berbicara denganku dengan logat yang sama. “ protes Miyazawa
“tolong jangan paksa aku dengan logat Osaka yang aneh itu..” sahut Mia
“apa yang sedang kau lakukan?” Tanya Miyazawa.
Miyazawa mengundang Mia untuk ke toko Jimmy Choo. Karena sedang tidak ada acara malam itu Mia menyetujuinya.


“selamat datang.. aku sudah menunggumu, ayo masuk” sambut Miyazawa pada Mia. “dalam rangka menunjukkan padamu daya tarik kami, aku rasa kamu harus merasakan atmosfir yang sebenarnya dari kami. “ kata Miyazawa membukakan pintu tokonya.

Saat Mia masuk, mi amelihat semua staff PR dari Jimmy Choo sedang bersulang champagne.
“apakah tak masalah orang dari luar kesini?” Tanya Mia ragu karena mereka sedang merayakan sesuatu.
“jangan terlalu formal.. kau kan sebentar lagi akan menjadi bagian dari keluarga kami.” Jawab Miyazawa menyenggol bahu Mia
“aku rasa aku sudah menolak tawaranmu itu” bantah Mia segera
“kau mulai lagi.. kau sedang bercanda padaku kan”

 Kurihara bergabung dengan group PR dari Jimmy Choo. Ia mendengarkan pengalaman mereka selama menjadi PR di Jimmy Choo.
“sudah berapa lama anda di Tiffany kurihara-san?” Tanya mereka pada Mia.
“berarti sekarang adalah waktu yang tepat untuk menaikkan kariermu.” Kata Miyazawa. “kau perlu membangun kariermu dengan berpindah pekerjaan agar naik jabatan. Jika kau tidak memoles dirimu sendiri maka kau nanti akan tertinggal rekan-rekanmu.” Kata Miyazawa

“ahh aku jauh dari itu” sahut Mia
“jangan merendah.. aku menawarimu karena kau adalah seseorang yang berbakat”

“ahh tidak..” sanggah Mia lagi.

Miyazawa mendekatkan wajahnya pada Mia dan berbisik lirih “sia-sia klo bekerja dibawah pimpinan wakil presiden seperti itu”


Kairi pulang dari kantornya dan terkejut melihat Yota sedang berdiri dihalaman gedung kantornya.
Kairi pelan mendekati Yota.
“apa yang kau lakukan disini?” Tanya Kairi tegas
Yota melirik Kairi dengan tatapan kesal. Lalu ia berjalan pergi.

Kairi tidak mengejarnya, hanya memperhatikan Yota pergi. Kairi teringat pada Mia dan jadi khawatir. Ia segera menghubungi Mia tapi Mia yang sedang bersama Miyazawa tidak mendengarnya.
Kairi jadi tambah khawatir.



Miyazawa mengantar Mia sampai didepan gedung apartementnya.

“bagaimana  menurutmu? Perusahaanku menyenangkan kan?” Tanya Miyazawa penasaran akan pendapat Mia pada perusahaannya.
“iya..” sahut Mia singkat

Miyazawa langsung girang ‘lalu…?”
“tapi aku lebih suka perhiasan.” Jawab Mia lagi

“lagi-lagi… kau seperti itu lagi!” protes Miyazawa dengan kecewa “aku tak pernah berpikir orang yang tak pernah terkalahkan seperti aku akan berjuang keras melawan perhiasan!”

“tentu saja perhiasan selalu membuat wanita lemah.” Ucap Mia tersenyum melihat gaya Miyazawa yang seperti frustasi karena gagal mengajaknya bergabung ke Jimmy Choo.

“ahh aku jadi lemah.. tulangku.. tulangku.. mana tulang belakangku” kata Miyazawa berlagak lunglai tak punya tulang.
Mia tertawa-tawa geli melihat tingkah Miyazawa yang lucu itu.
“ayo katakana sesuatu” kata Miyazawa pada Mia

“apa yang kau lakukan?”Mia masih tertawa geli
“senyum itu..”
“apa?”
“senyummu itu menarik orang-orang.. karena itu aku tidak bisa menyerah” kata Miyazawa menatap Mia dengan tersenyum.
Mia sedikit kikuk mendengar pujian Miyazawa. “kau melebih-lebihkan..” ucap Mia malu



Sebuah mobil merah berhenti didepan mereka. Mia terkejut mengenali mobil merah itu. Kairi keluar dari mobilnya melihat ke Miyazawa dan Mia.

Miyazawa pamit pulang karena suasananya sudah jadi aneh.

Setelah Miyazawa pergi, Mia berjalan mendekati Kairi.
“ada apakah wakil presiden?
“stalker (yota) itu berkeliaran didepan gedung kantor. Hati-hati padanya. Itu saja” Ucap Kairi


“kau datang kesini hanya memberitahuku hal itu?” Tanya Mia heran
“aku sudah menelponmu tapi kau tidak mengangkatnya.” Jawab Kairi sedikit kesal
“wakil presiden…”

“ahh.. aku seharusnya tidak perlu khawatir. Aku rasa pria itu dapat menjagamu” sindir Kairi menoleh ke tempat Miyazawa yang sedang berjalan pulang.
“bukan seperti itu!” bantah Mia

“kau memintaku untuk menjadikanmu kekasihku dan itu tak berhasil lalu kau langsung berpindah pda yang lain. Untuk hal-hal seperti itu, kau dengan cepatnya beralih.” Sindir Kairi dengan tatapan dinginnya.

Mia jadi kesal mendengar sindiran Kairi itu.
“iya benar.. Miyazawa-san adalah orang baik lebih dari yang aku kira. Dia memberikan banyak nasihat padaku jadi---“
“baguslah klo begitu..”ucap Kairi

“..dia juga menawariku pindah ke Jimmy Choo. Gajinya juga bagus. Hari ini dia mengundangku ke pesta review perusahaannya.” Kata Mia sengaja memanas-manasi Kairi.
“baguslah.. lakukan apa yang kau suka” ucap Kairi kesal dan masuk ke dalam mobilnya lalu pergi.
Mia juga tambah kesal, Kairi begitu cuek padanya.
“tentu saja akan aku lakukan.. kau tak perlu memberitahuku” seru Mia dengan emosi.

Dari jauh Miyazawa sebenarnya bersembunyi dan melihat kejadian keduanya itu.
  


Mia masuk ke apartemennya tapi ia sangat terkejut saat melihat ada sepatu pria dirumahnya. Mia jadi takut jangan-jangan Yota yang masuk ke dalam rumahnya.

“selamat datang.” sapa suara pria dari dalam rumahnya.
Mia terkejut melihat Kuno ada didepannya
“oh kuno-san..”
“oh Mia selamat datang..” Akari berlari menyambut Mia. Ia berdiri disebelah kuno.
Mia tersenyum melihat keduanya ternyata sedang berdua.
Mia mendekati akari dan berbisik pelan.
“apa ini.. perkembangan (hubungan) yang tiba-tiba didalam rumah?”
Akari panic “bukan.. bukan seperti itu…”

“aku sengaja datang sendiri ke rumahmu. Aku ingin segera bertemu dengan Masaki-san” ucap Kuno menjelaskan kedatangannya yang tiba-tiba. Hmmmm.. padahal sengaja ngak ada chiaki dia buru-buru melancarkan serangan pada Akari.. huh…

“pada rapat kami diputuskan bahwa novelnya Kuno-san akan dibuat serial. “ ucap akari

“wah hebat..” puji Mia
“thanks” kuno tersenyum “aku mendengarnya dari telpon dan aku sangat senang jadi aku memintanya untuk mengatur jadwal bertemu secepatnya. Dan Masaki  ada dirumah.. jadi.. jadi..”
Mia tersenyum melihat kuno yang kikuk menjelaskan padanya.
“oh begitu… selamat! Silangkah tinggal selama kau mau..” canda Mia “baiklah.. aku pergi dulu..” pamit Mia.
Akari jadi kikuk melihat sahabatnya itu sengaja pergi agar memberi kesempatan padanya bisa berdua dengan Kuno.
“Mia tunggu…” Akari mengejar Mia
“jika kau mau.. aku bisa menginap ditempat lain” kata Mia tersenyum menggoda akari. Mia lalu pergi.



Mia pergi ke tempat karaoke yang biasa ia kunjungi dan ia bernyanyi sepuasnya. Ditempat yang berbeda, Kairi yang juga sedang galau karena tekanan para eksekutif dan permasalahan pribadinya  menyetel music rock dengan keras dan ia bergaya seperti sedang bermain gitar eletriknya.


Esok paginya Kairi menemui Sakagami  seorang manager direkturr dari perusahaan Cyber yang bergerak dalam bidang penjualan lewat internet. Sakagami senang Kairi menemuinya langsung untuk membahas proyek Tiffany. Kairi bertanya tentang kontrak kerjasama kedua perusahaan mereka. Kairi merasa o[ptimis kerjasama mereka akan berlangsung baik.



Saat meeting dengan team PR Tiffany, Kairi menyampaikan ke optimisan kerjasama tiffany dengan perusahaan cyber sale.

“cyber sale?” seru Saeki terkejut
“bukankah itu perusahan penjualan online yang terbesar?” seru yoshihiko
“wah hebat..” seru Takako

“kita akan fokus menjual produk kasual dengan biaya rendah. Aku ingin menguatkan aktifitas PR kita bersama dengan pelayanan kita. Maaf karena semua terus berubah-rubah.” Ucap Kairi

“karena itu, aku ingin kau melanjutkan lagi promo yang dulu kalian pernah promosikan.” Lanjut Kairi

“ahh tidak.. aku sudah terlanjur memberitahu pihak majalah untuk menghentikan menerbitkan iklan.” Ucap yoshihiro khawatir
Saeki juga sedikit berkeberatan karena ia sudah membatalkan semuanya

“karena situasi kita, kami sudah menolak mereka jika kami meminta mereka lagi maka…”

“maafkan aku karena sudah mengatakan ini tapi beginilah bisnis. kita perlu mengedepankan strategi terbaik dengan waktu terbaik. Jika kalian tidak bisa flexible maka kalian tidak bisa menyebut diri kalian sendiri seorang yang professional. Kalian mengerti? ” tegur Kairi
Semua tertunduk.
“segera mulai secepatnya..” ucap manager Mukai.
“ya” sahut semua dengan lemah.



Kairi lalu meninggalkan ruangan meeting itu. Mia segera mengejarnya.
“mengapa kau berbicara seperti itu pada kami? Akhir-akhir ini kau sangat aneh wakil presiden,” Tanya Mia
“untuk mendapatkan hasil yang baik harus dengan cara apapun. Itu saja” Sahut Kairi dan pergi begitu saja.



Kuno san pergi ke tempat bursa saham. Ia menguap beberapa kali dan membuat temannya jadi heran. Ia bertanya apakah Kuno semalam bersama kekasihnya sampai pagi? Kuno mengiyakan memang semalam ia bersama seorang gadis tapi mereka hanya minum-minum dan ngobrol bersama Akari membahas tentang novel dan pengarang sampai pagi.

Akari dikantornya juga kelihatan sangat lelah dan temannya bertanya padanya apakah ia semalam lembur ? Akari mengiyakan tapi ia tersenyum-senyum penuh makna. Akari terlihat bahagia.

Kuno masih di bursa saham dan ia menerima pesan dari Chiaki.



Dikantornya Mia diberitahu klo ada tamu yang ingin menemuinya dan wakil presiden. Ternyata tamu itu adalah pemuda yang dulu membeli kalung open heart.
“apa yang terjadi? Apakah mungkin—“ Mia berpikir negative klo cowok itu ditolak pacarnya dan ingin mengembalikan kalung yang sudah dibelinya maka ia datang menemui Mia dan Kairi.

“semua tidak berjalan baik (ditolak)” jawab pemuda itu tersenyum
“oh begitu,, baiklah aku akan mulai mengatur pengembalian uangnya” ucap Mia

“oh tidak.. tidak usah.. “ sahut pemuda dengan cepat. Ia memperlihatkan kalung yang sudah dibelinya itu “saat aku memilih ini aku sangat bahagia. Aku memikirkannya sendiri, membeli ini berarti banyak untukku. “
“tapi…”

“aku akan terus mempertahankan kalung ini baik-baik. Saat aku melihat ini, aku teringat pada kalian berdua dan aku merasa aku bisa berusaha keras. Suatu hari saat aku bertemu dengan seseorang yang aku sukai lebih dari yan gini, aku akan membeli hadiah dari sini lagi.”

“terima kasih banyak. Kami menunggu saat hari itu” sahut Kairi
“ini karenamu… terima kasih karena dirimu aku bisa mengambil keputusan. Kau wakil presiden dari Tiffany kan?”
“iya.. “ angguk Kairi

“sebenarnya saya mencari tahu tentang anda.. anda sebelumnya seorang arsitek dan harus meneruskan perusahan paman anda. Sebenarnya aku juga disuruh meneruskan perusahaan ayahku, jika aku tidak melakukannya dia bilang dia tidak akan mengakui aku. Aku tidak bisa menerimanya. Jadi aku ingin tahu bagaimana dengan anda ” kata pemuda itu

“pertama tama aku juga merasa “kenapa aku?” tapi sekarang aku melakukan pekerjaan yang sudah menjadi pilihanku.” Jawab Kairi
“pilihanmu?” Tanya pemuda itu

“aku bersyukur dengan bawahanku yang luar biasa. Karena orang-orang ini juga, aku ingin menyenangkan orang sebanyak mungkin. Meski aku harus meninggalkan impianku. Tapi jangan lupa kau bisa memilih masa depan yang kau sukai. Jangan mau teringat dengan nasib. Pilihlah masa depan yang tak membuatmu menyesalinya.” Ucap Kairi memberi nasihat pada pemuda itu


Setelah pemuda itu pergi, Mia dan Kairi kembali ke ruangan mereka.
Mereka masuk ke dalam Lift yang sama dan hanya berdua saja.

“apa yang sudah kau katakana barusan tentang bagaimana menyenangkan orang sebanyak mungkin, urusan dengan cyber sale punya maksud seperti itu kan?” Tanya Mia

“aku harap akan seperti itu.” Jawab Kairi acuh keluar dari liftnya menuju toko perhiasan Tiffany. “special dan dekat dengan kita, tiffany dicap seperti itu oleh semua orang kan?

Mia tersenyum mengangguk. “iya”



Staff PR meeting lagi tentang kampanya produk kasual.
 “sehubungan dengan dilanjutkannya promo produk kasual, aku punya ide untuk meminta kerjasama para penerbit. Bagaimana klo mengadakan pesta khusus untuk para pembacanya>?” kata Mia memberikan idenya.

“tapi bukankah itu akan sulit dilakukan?” Tanya saeki
“ini adalah kesempatan yang sangat bagus untuk menarik generasi muda.”
“memang benar.. tapi..”

“kalian punya pendapat yang sama kan? Kalau kita ingin lebih banyak orang yang tau klo kita terjangkau bahkan oleh orang muda” Tanya Mia

“iya.. kita sudah membuat masalah dengan mereka (penerbit) dengan masalah kita.. jadi mungkin harus melakukan ini.” Kata manager Mukai

“kurihara, siapkan proposal ini untuk presentasi secepatnya. “ pinta manager Mukai
“Mia mengangguk puas idenya bisa diterima manager Mukai.
Kairi juga tersenyum puas.

Saat selesai meeting dan kurihara mengambil kopi, Kairi datang menghampirinya.
“kurihara terima kasih atas segalanya.” Kata Kairi.
“itu untuk menghidupkan promo.. aku akan melakukan yang terbaik.” Jawab Mia
Manager Mukai datang dan memberitahu Kairi kalau presdir mencari dirinya.




Kairi datang ke ruangan Presdir dan disana sudah berkumpul para eksekutif. Kairi diberitahu ada masalah dengan Cyber sale.
“kontrak dengan cyber sale dibatalkan?” Tanya Kairi terkejut.

“aku diberitahu klo mereka akan tanda tangan kontrak dengan ‘D GOLD’. Kata presdir
“kenapa mereka begitu..? padahal kemarin mereka…….” kata Kairi yang masih heran tiba-tiba Cyber sale membatalkan kontrak mereka.

“manager director Sakagami memberitahuku klo kau menawarkan padanya kesepakatan illegal. “ jawab eksekutif Ruruzawa yang memang sudah lama tidak menyukai Kairi
“illegal? Apa yang anda katakan”seru Kairi heran. Ia tidak pernah melakukan hal-hal illegal tapi kenapa ia dituduh melakukan itu.

“kau pasti tau sendiri. Gossip yang beredar kalau kau sudah mencoba menyuapnya” sindir eksekutif lainnya.
Semua eksekutif menatap Kairi dengan tatapan menuduh klo memang Kairi sudah mencoba menyuap.
“tidak mungkin.. aku sama sekali tidak tahu tentang hal itu.” Bantah Kairi
“sudah cukup.. karena keadaan jadi seperti ini maka promo produk kasual tidak bisa dilakukan” kata presdir memutuskan.
“tolong tunggu!” seru Kairi cepat.
Manager Mukai jugakecewa dengan keputusan itu.

“apapun yang terjadi kau telah gagal dalam negosiasi. Tanpa hasil maka semua tidak berarti. Itulah bisnis. “ ucap presdir.



Kairi penasaran dengan apa yang terjadi jadi ia pergi menemui manager direktur Sakagami. Kairi menunggu dipintu keluar cyber sale. Saat Sakagami keluar dari gedung Kairi segera mengejarnya.

“manager direktur” panggil Kairi
“Sakagami menoleh dan melihat Kairi “apa yang kau inginkan dariku?”
“manager direktur Sakagami kita perlu berbicara lagi.”
“menyerah saja karena semua sudah diputuskan.” Sahut sakagami berjalan pergi.
“tolong kita perlu bicara” kata Kairi mengejar sakagami.

“tidak bisa.. tidak bisa.. aku haru cepat-cepat.” Ucap Sakagami masuk ke dalam mobilnya
“tolong manager direktur” pinta Kairi disamping pintu mobil tempat sakagami duduk.
“tolong kau buat janji terlebih dahulu” kata sakagami. Lalu ia minta sopirnya untuk menjalankan mobilnya.
Kairi jadi kecewa melihat mobil itu berlalu.


Chiaki kembali ke jepang. Dibandara tiba-tiba Kuno datang menjemputnya
“kau sudah pulang” sapa Kuno
“ah kuno-san.. kenapa kau—“ chiaki kaget melihat kuno menjemputnya.
“apa maksudmu dengan ‘kenapa? Kau kan yang mengirimkan email nomer pesawatmu padaku” sahut kuno.
Chiaki tersenyum bahagia dan berlari ke dalam pelukannya kuno.



Saat jam pulang kantor Mia masih sibuk dengan pekerjaannya. Ia mempersiapkan proposalnya untuk Kairi. Saat mau ke kantor Kairi ia melihat Kairi di lorong kantornya

“wakil pres—“ Mia menghentikan panggilannya saat ia melihat wanita istri Kairi keluar dari ruangan presiden dan bertemu dengan Kairi dilorong itu. Mia segera bersembunyi.



“haruku apa yang kau lakukan disini?” tanya Kairi pada wanita itu
“aku datang untuk berterima kasih pada presiden karena dia sudah datang berkunjung ke rumah sakit.” Jawab wanita itu lalu berjalan pergi melewati Kairi.
“kau tak perlu jauh-jauh kesini untuk itu” kata Kairi

“ya aku perlu karena kau tidak memberi perhatian yang cukup. Itulah mengapa aku melakukan ini. Akhir-akhir ini meskipun kau datang ke rumah sakit, kau langsung segera pergi begitu saja. Kau pikir dia siapa?” jawab wanita itu ketus pada Kairi.
“aku tak bisa melakukan apa-apa, aku ada pekerjaan yang harus aku lakukan” jawab Kairi.

“ada pekerjaan? Yuka tak punya siapapun kecuali kamu” seru wanita itu
“aku tau.. tapi tak ada orang yang bisa menggantikan tempatku di pekerjaan.” Jawab Kairi

Wanita itu, haruku menertawakan Kairi dengan sinis “tak ada yang bisa menggantikan tempatku.. kau berkata seperti itu? Jangan salah paham.. kau hanya jadi boneka yang tinggal duduk saja dikursi wakil presiden” bisik haruku ketus dan pergi dari sana.


Mia sangat terkejut mendengar pembicaraan keduanya.  setelah beberapa saat Mia keluar dari persembunyiannya tapi ketahuan Kairi
“kurihara” panggil Kairi

Mia langsung keluar dari tempat persembunyiannya dan berpura-pura tidak mendengar pembicaraan kedua
“ohh.. aku sudah selesai dengan proposalnya” kata Mia menyerahkan proposal yang sudah dibuatnya.

“kesepakatan dengan cyber sale tidak menghasilkan apa-apa.” Ucap Kairi dengan nada kecewa “sekali lagi orang-orang akan membenciku.”
“wakil presiden..”
“menyenangkan orang sebanyak mungkin hanya kepuasan diri saja. “ gumam Kairi masih dengan nada sesal dan kecewa.
Mia melihat bosnya itu sedikit tertekan “apa ada yang bisa aku bantu?” tanya Mia
“tidak perlu.. kau pulang saja” jawab Kairi menghela nafas. “aku akan menyimpan proposal ini”

“meski sebagai bawahanmu bisakah aku tetap berada disisimu?” (ucap lirih Mia
Kairi terkejut dan menatap Mia tajam.
“aku tak perlu menjadi kekasihmu.. tapi sebagai bawahanmu aku ingin menolong”
“hentikan” tegur Kairi. “pria itu mungkin sedang menunggumu lagi, hati-hatilah saat kau pulang” kata Kairi mengusir Mia.

Mia segera berbalik dengan kesal dan pergi.




 BERSAMBUNG PART 2


5 komentar:

  1. Makasih dah dilanjut.....ditunggu partt 2 nya

    BalasHapus
  2. Penasaran sama kelanjutannya. Makasih udah dibuat sinopsisnya, Kak.
    Oiyaaa, ini download di mana yaa? soalnya susah banget nyarinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. banyak kok yang sdh upload, search aja di google. indowebster, www.filmku.net dsb.

      Hapus
  3. aku agak repot hari ini jadi updatenya hari rabu ya.. sabar ajah...

    BalasHapus
  4. Seperti cerita dalam hidupku, aku telah mengikatnya tetapi dia malah berpaling ke yang lain, dan yang lain itu dengan berani mengatakan "dosa? saya sendiri yang akan menanggungnya?" bayangkan jika kita berada dalam situasi seperti itu?ketika kita mencintainya begitu dalam ia malah tanpa dosa bersama yang lain dan sepakat mengatakan "dosa? saya sendiri yang akan menanggungnya".

    BalasHapus