Jumat, 12 Agustus 2016

Seisei Suruhodo Aishiteru - Ep. 4 ~ Part 1


Yota membawa Mia ke rumah sakit tempat dimana istri kairi yang sebenarnya. Mia sangat terkejut saat masuk ke ruangan itu. Ia melihat seorang wanita yang sedang dalam kondisi koma dengan semua alat bantu pernafasan untuk menunjang kehidupannya terpasang di tubuh wanita itu.

“ini tak pernah terjadi padaku.. aku di khianati seperti ini”

Yota menarik mia kedalam kamar itu.
“orang ini adalah istri kairi Miyoshi” ucap Yota. Ia melihat ekpresi wajah Mia yang sangat shock mengamati wanita yang terbaring koma didepannya.
“sekarang kau tahu klo dia adalah pria yang paling jahat.” Lanjut Yota
“ini….istrinya?.... tapi istrinya--” Mia masih tak percaya wanita yang koma itu adalah istri kairi. Ia mengira selama ini Haruka adalah istri Kairi.

“halo..” suara haruka dari luar pintu mengejutkan Mia. “dia pacarmu yang kau bicarakan itu?” tanya Haruka pada Yota. Sebenarnya Haruka sudah tau dari awal klo Mia adalah mantan pacar Yota.

Haruka berjalan melewati kedua orang itu dan berjalan ke sisi tempat tidur Yuka.
“kau kurihara-san ya?” tanya haruka
“iya” angguk mia
“dia adalah adik Harika-san” kata yota memberitahu Mia
“adik…” ucap mia terkejut.
“apakah kau kesini untuk melihat Yuka-san?” tanya Haruka berpura-pura ramah.



Ditempat lain kairi sedang berada di ruangan presdir.
“bagaimana dengan yuka-san?” tanya presdir
“terima kasih atas perhatian anda, dia dalam kondisi stabil” jawab kairi
“oh syukurlah.. untuk kebaikannya juga kau harus menunjukkan hasil yang lebih baik dari sekarang. “ kata presdir
Kairi mengangguk kecil.


Haruka dan Mia duduk bersebelahan di samping tempat tidur Yuka. haruka menjelaskan pada Mia kenapa kondisi Yuka bisa seperti itu.

“Itu karena sebuah kecelakaan. Kairi berhasil lolos dengan cedera ringan tapi adikku.. Yuka terjatuh kedalam koma. Ini sudah 1,5 tahun. Aku dan kairi adalah teman sekelas di SMA. Karena itu aku mengetahui dengan baik tentang Yuka dan kairi dari lama. Kairi selalu berkata bahwa hal pertama yang ia berpikir ketika dia bangun di pagi hari adalah yuka”

“apa?” tanya Mia pada kalimat terakhir haruka sepertinya ingin memberitahu Mia klo Kairi sangat mencintai Yuka sampai Kairi bilang seperti itu.
“Rupanya dia sangat peduli pada adikku” jawab Haruka menatap Mia.
Mia terdiam memperhatikan wajah Yuka yang koma itu.



Mia, Chiaki dan Akari pergi ke café milik Naoki. Mia memberitahu sahabatnya tentang apa yang sudah terjadi.
“apa istrinya dalam kondisi koma di rumah sakit?”
“wahhh…”

Semua terkejut mendengar itu.
“apa yang sudah aku lakukan?” ucap mia
“Kairi Miyoshi benar-benar pria yang mengerikan. Istri seperti itu tapi dia punya hubungan gelap dengan Mia. “ kata Chiaki

“iya bagaimanapun juga perselingkungan itu tidak dibenarkan.” Sahut Akari yang seperti biasa langsung emosi klo sudah membahas soal perselingkuhan.
“ini seperti neraka Mia-chan” sahut Naoki sambil menuangkan minuman ke gelas yang kosong.

“ahhh.. aku benar-benar jahat.” Sesal Mia menutup wajahnya.
“mengapa kau harus menyalahkan dirimu sendiri?” gerutu Chiaki “dari sudut pandang manapun dia yang harus disalahkan karena tidak memberitahumu.”

“pokoknya kau sekarang harus meninggalkan Miyoshi-san.” Desak Akari. Mia lalu pergi ke toilet. Chiaki memberitahu akari dan naoki klo ia akan menyelesaikan semuanya dengan caranya.



Kairi masih dikantornya dan saat ia melewati meja mia, kairi menempelkan tulisan “jangan lupa tersenyum” pada layar computer Mia. Kairi tersenyum teringat ucapan Mia yang mengatakan klo memo yang ditinggalkan Kairi saat Mia sakit member kekuatan pada Mia.



Mia dan sahabatnya pulang ke apartemen mereka tapi betapa terkejutnya mereka saat mau menyalakan lampu tapi tidak bisa nyala.

Mia masuk kedalam rumah dan terkejut saat ada air menetes dari atas
“apa ini ada sesuatu yang menetes..” seru Mia..

Akari berjalan ke ruangan living room, ia juga terkejut saat kakinya menyentuh sesuatu yang basah. Akari menyalakan lampu senter

“apa yang terjadi.. basah kuyup seperti ini” seru akari



Mereka memanggil pengelola apartemen untuk datang.
“sepertinya seseorang dari lantai atas meninggalkan kran kamar mandinya menyala saat mereka keluar rumah. Listrik juga jadi terpengaruh.” Kata pengelola selesai memeriksa semuanya.

“berapa lama untuk perbaikannya?” tanya akari.
“aku rasa setidaknya 2 hari. Untuk hari ini kami minta maaf. Kami pergi dulu.maaf” kata pengelola buru-buru mau meninggalkan apartemen itu agar tidak disalah-salahkan ketiga gadis itu.

“apakah maksud anda kami harus mencari hotel? Ini jam 2 pagi!” protes chiaki kesal.
Akari menghalangi Chiaki mengejar pengelola apartemen.
“kita tidur dimana?” tanya Mia pada kedua temannya.
“tak ada pilihan lain, aku akan pergi ke rumah teman priaku.” Jawab chiaki santai.
“aku akan pergi ke kantorku” jawab akari.

“apa yang harus aku lakukan?” ucap mia pelan.  Ia bingung harus tinggal dimana untuk sementara waktu.



Mia akhirnya pergi bermalam di manga café. Dia menyewa satu ruangan untuk tempatnya menginap. Saat mia mengambil air minum ia berpapasan dengan seorang otaku pria yang aneh yang terus memperhatikannya. Mia jadi ketakutan dan buru-buru masuk ke ruangannya lagi.

Kebanyakan yang stay di manga café itu memang para pria yang kecanduan manga. Dia membuka Hpnya dan mau menghubungi Kairi tapi akhirnya dibatalkannya.



Pagi harinya Mia dan team PR meeting bersama Kairi dan manager mukai.
“untuk promo perhiasaan limited edition hari Natal aku rasa masih belum cukup ada hantaman (belum ada semaraknya). Menurut kalian bagaimana?” tanya kairi

Kairi melihat satu persatu anak buahnya, saat pandangan matanya bertemu dengan mia, gadis itu langsung membuang muka dan membuat kairi heran.

“kurihara, bagaimana proposalmu yang berhubungan dengan Hiro?” tanya manager mukai.
Saeki terkejut “Hiro-san penulis best seller itu?” seru Saeki penasaran
Mia tersenyum “iya”

“aku meminta Hiro-san untuk menulis cerita pendek online tentang perhiasan Natal. Hiro-san sangat terkenal bagi para wanita”

“ rencana itu sepertinya akan bagus.” Seru Yoshihiko disambut anggukan dari Takako.
“tapi bukankah Hiro-san itu orangnya eksentrik? Pasti sulit bertemu dengannya kan?” tanya saeki cemas

“iya benar.. aku membuat banyak upaya dan akhirnya bisa janjian untuk bertemu manajernya” sahut Mia

“kurihara, ini adalah proposalmu. Kaulah yang ingin mengunakan Hiro. Jadi kau harus membuatnya setuju dengan cara apapun.” Tegur manager mukai yang kesal melihat Mia sepertinya mulai frustasi menghubungi Hiro.

“iya…” sahut mia sedikit takut melihat wajah manager mukai yang kesal.




Meeting selesai dan mereka kembali ke mejanya masing-masing.
Kairi berjalan mendekati meja Mia lalu duduk di kursi sebelah Mia. “kurihara, hal yang berhubungan dengan Hiro baik-baik saja kan?”

“aku tidak tau.. tapi aku harus melakukan sesuatu” jawab mia berusaha santai dan matanya focus pada proposal yang sedang dipelajarinya

“aku hari ini akan pergi denganmu. Kau akan bertemu dengan managernya kan?”
Mia jadi panic mendengar kairi akan ikut bersamanya “ahh.. tidak.. aku baik-baik saja”
“tidak.. aku akan pergi. Lagian hari ini.. setelah itu—“

Mia tidak mau mendengar kelanjutan kata-kata kairi, ia bangkit berdiri dari kursinya “aku bisa mengaturnya sendiri. Aku akan baik-baik saja.” Kata Mia sedikit keras dan membuat teman-teman dan kairi juga terkejut.
Mia lalu pergi.


Mia pergi menemui manager Hiro.
“aku mohon padamu… aku sangat ingin meminta hal ini pada hiro-san.” Mia memohon
“berapa kalipun kau meminta tak akan merubah apapun. Aku datang menemuimu hari ini adalah untuk menolak penawaranmu secara langsung, karena kau terus menghubungiku.” Ucap manager Hiroketus.

“apa..”
“tolong jangan menghubungi kami lagi. Sekarang aku akan pergi” pamit manager Hiro yang langsung bangkit berdiri dan pergi.

Mia berdiri, terbengong memperhatikan manager dari Hiro itu.



“hey gadis cantik disana” panggil suara pira.
Mia reflex menoleh dan melihat Miyazawa melambai padanya dengan wajah cerianya seperti biasa.
“oh.. miyazawa san..” sapa Mia

“apa? Jadi kau pikir kau cantik?” canda Miyazawa sok kaget karena Mia menyapanya setelah ia memanggil “hey gadis cantik”

“tidak.. tidak begitu.. tapi mengapa kau ada disini?” tanya Mia
Miyazawa berjalan ke tempat Mia berdiri “aku ada meeting di gedung ini. Lalu aku melihat seorang wanita cantik tertunduk dan aku bertanya-tanya apa yang sudah terjadi.”
“oh kau melihatnya” mia tertunduk lagi.

“iya.. omong-omong sebenarnya tidak ada gunanya berbicara dengan orang itu. Pekerjaannya adalah menolak penawaran” ucap Miyazawa duduk dikursi yang tadi diduduki manager dari Hiro.

“menolak penawaran?” tanya Mia ikut duduk.

“pada dasarnya manager menolak semua penawaran. Jika kau ingin meminta, kau harus menemui Hiro-san secara langsung.”

“oh begitu..” Mia mengagguk-angguk. “tapi kau sepertinya benar-benar mengetahui ya?”
“tentu saja karena aku adalah teman baik Hiro-san.” Jawab Miyazawa
“benarkah?” seru Mia tak percaya dan sebenarnya berharap itu benar. Wajah mia langsung berseri-seri dan bersemangat.

Mia memasang muka tersenyum didepan miyazawa “klo begitu maukah kau---“
Miyazawa sudah bisa membaca kalimat yang akan diucapkan Mia “hei.. hei.. hei.. hei.. kau benar-benar perhitungan.” Seru Miyazawa tertawa-tawa. Kemudian setengah mendekatkan wajahnya ke Mia, ia berbisik “tapi untukmu Kurihara-san, aku dapat memperkenalkanmu padanya.”

“benarkah?” wajah Mia semakin ceria
“iya” angguk Miyazawa “oh tapi.. aku punya syarat untuk itu”
Wajah Mia langsung sedikit kecewa “syarat?”
“hari ini setelah ini, ayo kita pergi ke festival summer.” Seru Miyazawa
“festival summer?”

“iya.. kencan di festival summer” seru Miyazawa bersemangat sekali.
“kencan?” tanya Mia disambut anggukkan Miyazawa “ Tunggu.. sebenarnya apa yang sedang kau rencanakan?” tanya Mia curiga.

“aku tidak bisa pergi ke hal seperti itu” tolak Mia
“yahh.. bila kau bisa mendapatkan hiro-san maka proposalmu akan sukses tanpa diragukan lagi” ucap miyazawa memancing mia untuk setuju dengan ajakannya.

“aku  kira itu sangat sulit untuk membuat janji dengan hiro-san. Selain itu kurihara-san, kaulah orang yang memulai proposal ini, kau dalam masalah besar jika kau tidak bisa mewujudkannya.” lanjut Miyazawa mengingatkan Mia betapa susahnya Mia menghubungi hiro, jadi ini adalah kesempatan emas Mia untuk bertemu dengan Hiro.

Mia terdiam dan membenarkan pemikiran Miyazawa itu dan akhirnya ia setuju kencan ke festival summer.



Malam harinya mereka berdua pergi ke festival summer itu. Miyazawa membawa Mia pergi ke sebuah pertemuan dengan seseorang bernama Keita-san. Setelah mengucapkan terima kasih pada Keita, mereka lalu pamit dengan pria itu.

“ini ternyata hanya alasan bisnis untukmu.” Gerutu Mia menarik tangan Miyazawa.
“yah bisa dibilang begitu” jawab Miyazawa santai

“”klo seperti itu kau harusnya memberitahuku dari awal.” Protes Mia
“tapi baguskan dia memberikanmu yukata imut seperti itu” jawab Miyazawa menunjuk yukata yang dipakai Mia.

“hmm…tapi itu—“ ucap Mia melihat yukata yang dipakainya
“sekarang ayo kita pergi” ajak Miyazawa tidak member kesempatan Mia berbicara lagi dan langsung berjalan lebih dulu.
“hei.. apa kau mendengarkanku..? “ protes Mia mengejar miyazawa



Di tempat lain akari dan chiaki sedang menunggu seseorang. Mereka sudah memakai yukatanya juga
“aku penasaran apakah Mia akan marah, kita melakukan hal seperti ini tanpa persetujuannya.” Ucap Akari ragu

“tak apa-apa.. ini demi kebaikan Mia. Aku akan memastikan niat dari kairi Miyoshi ini” jawab chiaki.
Akari mengangguk setuju. Chiaki melihat Kuno dan Kairi sedang berjalan menuju tempatnya menunggu. Kedua pria itu juga datang dengan memakai pakaian Yukata mereka.
“ah kuno-san kau terlihat luar biasa dalam yukata.” Puji chiaki langsung berjalan mendekati Kuno.

“makasih Chiaki-chan.. kau juga terlihat hebat..” puji Kuno
“ahhh.. aku tersanjung” Chiaki senang dipuji kuno dan ia berpose dengan yukatanya.
“oh ya terima kasih traktiranmu waktu itu, aku punya waktu yang menyenangkan.” Lanjut chiaki.
“iya”



Akari mendengarkan pembicaraan kedua orang didepannya itu dan ia curiga keduanya punya hubungan khusus.

Kuno melirik ke Akari yang sedari tadi hanya diam saja.

“masaki-san juga, kau terlihat bagus memakai yukata.” Puji kuno
“berhenti memujiku setengah hati” sahut Akari  ketus.

“ehh?” kuno terkejut mendengar nada ketus Akari itu.

“hmm dimana kurihara?” tanya kairi menghentikan pembicaraan keduanya.
“oh ngomong-ngomong soal  itu, hari ini mia tidak bisa ikut. rupanya dia memiliki bisnis yang penting yang  tidak bisa melewatkan” jawab Chiaki

“oh begitu” ucap Kairi sedikit kecewa.
“kau terlihat kecewa.” Sindir Chiaki

“tidak bukan begitu..” bantah Kairi cepat. Ia tidak tau klo Mia sudah menceritakan segalanya pada kedua sahabatnya itu.
“apakah istrimu juga baik-baik saja?” tanya Chiaki yang sebenarnya sengaja menyindir-nyindir Kairi.

Kairi jadi salah tingkah dan Kuno juga merasa tidak nyaman Chiaki terlalu mencecar kehidupan pribadi Kairi terus-terusan.
“chiaki-chan bagaimana klo kita jalan saja?” ajak Kuno pada Chiaki agar pembahasan itu selesai.
“tentu” jawab chiaki.
Kuno dan chiaki lalu berjalan lebih dulu diikuti akari dan kairi.


Sementara itu Mia dan Miyazawa sedang bermain tembak-tembakan hadiah. Mia bercerita pada Miyazawa klo rumahnya kebanjiran air dari tetangga diatas mereka.
“jangan bercanda! Kamarmu kebanjiran?” seru Miyazawa

“iya.. bahkan karena tiba-tibanya aku tidak bisa menyewa kamar hotel” jawab Mia sambil mengisi amunisi senjata mainannya. “selain itu aku juga tidak tau apa yang sedang dipikirkan wakil presiden.” Gumam mia pelan seolah untuk dirinya sendiri.

“apa?” Suara gumaman Mia tidak begitu terdengar ditelinga Miyazawa karena tepat saat itu Mia sedang menempak dan meleset.

Mia kesal karena tidak berhasil mendapatkan hadiah yang sudah diincarnya “ahh.. apaan ini.. aku berhenti!” gerutu mia cemberut meletakkan senapannya.


Miyazawa mengambil senapan itu “tunggu dulu.. tunggu.. kau menembaknya harus seperti ini.. sekarang ambil ini” Miyazawa meletakkan senapan yang sudah diisi amunisi mainan ke tangan Mia.

Miyazawa lalu melingkarkan lengannya dibelakang Mia untuk mengajari Mia cara memegang senapan itu.

“hei apa yang kau lakukan?” protes Mia tidak suka miyazawa memeganginya dan berusaha melepaskan pegangan Miyazawa. Tapi Pria itu memaksa Mia ke posisinya semula.
“aku akan memberitahumu, kau turunkan sedikit sikumu. Stabilkan lenganmu disini.” Ucap Miyazawa menekan lengan bahu Mia. Tangannya melingkar di bahu Mia dan wajahnya sangat dekat dengan Mia.

“dan lihat lurus ke targetmu.”

Mia melirik Miyazawa yang wajahnya beberapa senti dari wajahnya dan Miyazawa ikut melihat Mia.  Gadis itu langsung tertunduk malu karena posisi mereka yang begitu dekat itu.
“hey.. kau harus lihat targetmu dengan baik.” Tegur Miyazawa.

Mia langsung menatap lurus ke depan. Miyazawa menempelkan tangannya ke ruas penembak diatas tangan Mia

“bidikkan baik-baik. tembak” ucap Miyazawa sambil menekankan tangannya ke tangan Mia agar menembak.

Mia tertawa senang sat melihat tembakan mereka mengenai sasaran.
“yahhh… bagus!” seru miyazawa. Keduanya tertawa senang.


“selamat” ucap pemilik arena itu dan memberikan hadiah yang ditembak Mia itu padanya.
Mia menerimanya dan tertawa memperlihatkan itu pada Miyazawa.
“ini dia.. akhirnya kau tertawa” kata Miyazawa memperhatikan Mia
“ehhh?”

“aku ingin melihat senyum indahmu itu.” jawab Miyazawa.
Senyum Mia langsung hilang mendengar ucapan Miyazawa yang seperti sebuah rayuan itu.
“apa kau mengatakan hal seperti itu kepada semua orang?” tanya Mia
“menurutmu bagaimana?” tanya miyazawa balik.

Mia tersenyum sinis dan berjalan meninggalkan Miyazawa. Pria itu langsung mengejar Mia.
“hey.. tunggu..”


Mereka berjalan beriringan berdua sambil terus berbicara.
“karena kau tidur di café manga apakah kau tidak capek?” tanya Miyazawa.
“tidak..” jawab Mia tertunduk.

“itu berarti kau punya masalah cinta” sindir Miyazawa
“tidak.. aku tidak memiliki itu” bantah Mia menoleh kea rah lain.
“kau pembohong yang buruk” seru Miyazawa

“aku bukan pembohong.” Bantah Mia terus berjalan
“wakil presiden adalah orang yang bersalah.” Ucap Miyazawa tiba-tiba
“heh?” Mia terkejut kenapa Miyazawa menyebut-nyebut wakil presiden.

“apa? Jadi tebakanku benar!” seru Miyazawa melihat ekpresi Mia yang ketakutan rahasianya terbongkar.

“tunggu.. bukan.. tidak seperti itu. jangan mengambil kesimpulan sendiri” bantah Mia panik.
“aku sangat mengkhawatirkanmu Kurihara-san. Ku menggunakan energimu untuk sesuatu tidak masuk akal, kau  mungkin kehilangan kilauan unikmu. Itu sangat sia-sia. Ditambah lagi itu dikarenakan anak nakal yang dipanggil wakil presiden karena koneksi dari pamannya yang seornag presdir.”

“jangan berkata seperti itu” ucap Mia
“tapi itu adalah tanggapan semua orang pada Miyoshi-san. Itu tidak berlebihan sama sekali. Perselingkuhan itu sesuatu yang tidak baik. Kurihara-san, kau ini orang yang menakjubkan jadi… ” Miyazawa menghentikan ucapaannya saat ia tersadar ia sudah terlalu berkata berlebihan sehingga membuat Mia mematung didepannya.
“ahh.. ayo kita pergi” ucap Miyazawa menarik tangan Mia pergi
Mia terkejut ditarik-tarik seperti itu “apa.. ohh tunggu…”


Ditempat 4 orang lainnya.
“miyoshi-san, apa yang dilakukan istrimu sebelumnya?” tanya Chiaki masih mencecar dan menyindir kairi lagi.

“dia dulu adalah seorang desainer” jawab kairi.
“dulu? Apakah ada alasan dia sekarang tidak bekerja?” tanya chiaki “atau sebetulnya, apa hubungan anda dengan Mia?”

Kuno jadi tidak enak hati terus mendengar Chiaki mencecar Kehidupan Kairi seperti itu.
“hei.. hei.. kapan kereta terakhir untuk hari ini?” tanya Kuno mengalihkan pembicaraan.

“kau sangat hebat dalam merubah pembicaraan kuno-san” gerutu Chiaki memukul dada kuno. “lagian kami tidak bisa pulang ke rumah karena rumah kami sedang diperbaiki sehubungan dengan banjir”

“banjir?” tanya kuno dan kairi terkejut
“apa? Kau tidak mendengar apapun dari Mia?” tanya Akari
Kairi menggeleng “tidak”

Pembicaraan mereka berhenti saat mereka mendengar suara Mia dan Miyazawa yang sedang lewat didepan mereka.


“Mia” panggil Chiaki dan akari mengagetkan Mia. Mia mencari arah suara itu dan ia terkejut melihat teman-temannya ada disana. Disana juga ada kairi!

Kairi juga kaget melihat mia sedang berjalan-jalan bersama Miyazawa padahal tadi kata Chiaki katanya sedang ada urusan pekerjaan.

Chiaki dan akari berjalan mendekati Mia dan Miyazawa
“mengapa? Or siapa?” tanya Chiaki begitu melihat wajah tampan Miyazawa.

“oh.. ini Miyazawa-san.. Manager PR dari jimmy Choo.” Jawab Mia memperkenalkan.
“hai aku Miyazawa” sapa Miyazawa tersenyum ramah pada kedua gadis didepannya.
“oh yang sering dibicarakan itu” ucap Chiaki ceplas ceplos

“kalian sering membicarakanku?” tanya Miyazawa sok terkejut dan ke Ge-er-an.


Miyazawa melihat kairi dan kuno berjalan menghampiri mereka.

“oh.. oh.. wakil presiden.. aku tidak menyangka bertemu denganmu disini. Senang bertemu anda lagi.” sapa Miyazawa

“kau juga.. sudah lama tak bertemu..” sapa kairi dengan tatapan sedikit kesal (?)

Kairi lalu melirik Mia dan menatap gadis itu dengan kesal “apa yang kau lakukan?”
“aku sedang bekerja” jawab mia

“dengan memakai yukata?” canda Chiaki.
“chiaki!” Akari kesal dengan ulah Chiaki yang memperburuk situasi yang sudah aneh itu.

“hari inikan kencan” kata Miyazawa menoleh pada Mia. #sengaja biar ada yang panas hatinya.

“ini bukan seperti itu” bantah Mia
“dia mengajakku keluar untuk berbicara tentang rekrutmen.” Ucap mia menjelaskan pada Kairi

“rekrutmen?” tanya kairi.
“tapi aku tidak pernah berkata padamu klo kita akan membahas soal bisnis saat aku mengajakmu pergi kelaur?” bantah Miyazawa yang memang terang-terangan sengaja tidak paham klo mia sengaja berbohong didepan kairi.

“bukan.. tidak seperti itu..” ucap mia mulai gugup
“klo begitu aku tidak akan  membiarkanmu mengambil karyawan berharga kami.” Ucap kairi
“ohh karyawan berharga ya” sindir Miyazawa sinis.

“apa maksudmu itu?” tanya kairi kesal mendengar nada sindiran dalam ucapan Miyazawa itu.
“tidak apa-apa..” bantah Miyazawa tersenyum.


Kairi berjalan mendekati Mia dan membuat gadis itu jadi takut.
“ikut denganku” ucap kairi menarik tangan Mia pergi meninggalkan semuanya.

Kairi terus menarik tangan mia pergi sama jauh dari teman-temannya.

“wakil presiden, kau menyakiti aku”  kata Mia mencoba melepaskan pegangan tangan kairi.
Kairi melepaskan pegangan tangannya dan ia bertanya “apa kau benar menemuinya untuk berbicara tentang rekruitmen saja? Selain itu aku mendengar rumahmu sudah kebanjiran. Apakah semalam kau baik-baik saja?”

“iya aku menginap di café manga” jawab Mia
“mengapa kau tidak memberitahuku? Aku bisa menemukan hotel untukmu” kata kairi khawatir. Mia hanya diam tertunduk “ijinkan aku mencemaskan kekasihku!” lanjut kairi.
“bagaimana kau bisa mengatakan hal seperti itu seolah-olah tidak akan masalah?” jawab Mia
“apa maksudmu?” tanya kairi tidak paham ucapan Mia.

“aku tidak mengerti dirimu wakil presiden.” Ucap Mia sini lalu berjalan melewatii kairi. Pria itu segera menangkap tangkap Mia “tunggu”

Mia berbalik dan Kairi melihat airmata diwajah Mia dan ia membeku. “lepaskan aku!” seru mia terisak lalu berlari pergi.

Ini pertama kalinya Kairi melihat Mia menangis dan tangis itu karena dirinya. Kairi jadi ikut sangat terluka.

Tanpa mereka sadari pembicaraan mereka sebenarnya didengarkan oleh Miyazawa.



BERSAMBUNG EP. 4 Part 2


15 komentar:

  1. g̲̮̲̅͡åк̲̮̲̅͡ sabar nunggu lanjutannya......link nonton/downlodnya ada g̲̮̲̅͡åк̲̮̲̅͡ mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku download di website fansclubnya takki. ga boleh link cek aja di takki.us

      Hapus
  2. Ditunggu kelanjutan nya...salam kenal ya mba...maaf selama ini jd silent reader...

    BalasHapus
  3. Ditunggu kelanjutan nya...salam kenal ya mba...maaf selama ini jd silent reader...

    BalasHapus
  4. Aku sering mampir ke blog ini, tapi baru sekarang ninggalin jejak. Ditunggu kelanjutannya min. Lama-lama sebel sama kairi, kenapa mia ga sama miyazawa aja yaa?? Hehe

    BalasHapus
  5. Euni...lame skali menunggu kelanjutannya huhuhuuu...Smangat ya nulisnya:) Tq

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baru ada diupdate sinopsis kmrn euni...dr kmrn2 ngeliat ngak ada trs, something wrong kyknya

      Hapus
  6. Lama.... Cek bolak balik masih tetep blm ada 😞

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ep 5 kan sdh ada diblog, ep 6 blom ada yg upload videonya.

      Hapus
  7. Min kpn lanjut postingannya?? Uda lama nungguinnya 😭😭

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nyari ep brp? 5 sdh ada diblog kan ... klo ep. 6 mmg blom ada videonya jd blom bs nulis.

      Hapus