Selasa, 05 Februari 2013

Sinopsis Osozaki No Himawari - Ep. 1


Jataro kecil bermain kano di sungai yang mengalir deras. Ia berhenti menatap jauh ke ujung sungai yang blom nampak. “aku tak tau apa yang akan menghadang didepan. Tapi ada sebuah tempat yang ingin aku capai. Pemandangan yang ingin aku liat. Dan aku percaya itu”



Jotaro setelah dewasa bekerja sebagai karyawan kontrak. Ia membantu teman-temannya untuk kerja serabutan seperti memfotocopy dokumen ratusan lembar.

Saat Jotaro mengantarkan file, dokument untuk teman-teman kantornya ada seseorang yang berbisik padanya klo ia akan diangkat menjadi karyawan tetap perusahaan itu. Jotaro langsung senang.


Tapi tanpa disangkanya, pimpinan memanggilnya dan memberhentikannya karena krisis diperusahaan itu. Bahkan karyawan tetappun ada juga yang kena impas krisis tersebut dan harus diberhentikan.



Saat makan malam Jotaro menginformasikan hal itu pada kekasihnya.

“lalu apa yang aka kau lakukan? Bahkan kau tak punya tawaran pekerjaan lain? Tanya kekasih Jotaro

“aku tk punya pilihan lain selain menunggu dari agency pekerja memberikan pekerjaan untukku” jawab Jotaro santai.

“bagaimana klo tak ada pekerjaan?”

“jika mereka tak menemukan pekerjaan untukku dalam 1 bulan dari sekarang, maka aku akan melamar sebagai tenaga lepas asuransi. Sudahlah.. ayo kita makan”

Jotaro segera makan makanan yangg ada di mangkoknya. Ceweknya terlihat sangat kecewa dengan perkataan Jotaro. Melihat ceweknya yang hanya menunduk Jotaro meliriknya “kau tidak lapar?”

“kita putus!” ucap cewek itu

“hah?” seru Jotaro tak percaya yang diucapkannya.

“aku ingin putus denganmu, Jotaro.”

Jotaro mengira ceweknya bercanda. “apa yang kau katakan ini..”

“aku serius..”

“kenapa tiba-tiba mengatakan hal ini?” Cewek jotaro berdiri dan mengemasi semua barang yang ada di apartement Jotaro.

“selama 7 tahun kita berpacaran, aku tak pernah melihat kau berusaha dengan sepenuhnya untuk sesuatu Jotari.”

“apa itu alasannya?”

“ini masalah serius! Kau lulus dari SMA 6 tahun yang lalu kau hanya dapat kerja karyawan kontrak dan bahkan sekarang kau tak punya pekerjaan. Kau sudah 28 tahun! Dan sebentar lagi 30 tahun!” cewek itu sudah selesai memberesi barang-barangnya dan berjalan ke pintu.
Jotaro mencegahnya “ tunggu”
“aku sempat berpikir suatu hari aku akan menikah denganmu Jotaro. Bagaimana denganmu? “

“hmm.. “Jotaro ragu dengan kondisinya saat ini “ aku tak punya tabungan dan aku bukan karyawan tetap juga. “’

“aku tak bisa menunggu lagi.. tak bisa..” cewek itu pergi meninggalkan Jotaro yang menatap kepergiannya dengan hampa.



Sedangkan di Tokyo medical Science University, seorang wanita, Kahori Nikaido yang adalah seorang dokter dan ahli lab sedang memeriksa sel sel kanker untuk mencari pengobatan kanker. Professor bertanya padanya kenapa ia tidak bekerja diklinik tapi memilih bekerja di lab. Nikaido menjawab klo dia jadi dokter agar dia dapat belajar Immunotherpy untuk menyembuhkan cancer. Dan itu juga adalah alasannya dia masuk ke universitas Tokyo ini.

“kau berasal dari Shimanto di distrik koichi kan?” tanya profesor.

Iya”

“apa kau tau rumah sakit pusat Shimin di shimnto?”

“iya”. Itu rumah sakit umum yang biasanya dikunjungi penduduk lokal sana.”


“disana terdapat masalah serius. Mereka kekurangan dokter. Aku sudah iba dengan direktur disana dan ingin membantunya.” Professor bangkit dari kursiny. Akan sangat berat harus hidup hanya sebagai peneliti. Jika kau terus bekerja sebagai peneliti maka kau tak akan punya kemampuan yang dibutuhkan saat ku bekerja di klinik suatu hari nanti. Tapi jika kau bekerja di klinik sekarang, kau akan punya kesempatan untuk sukses”

Kahori bangkit dari kursinya “tunggu professor”

“hampir tak mungkin untuk dapat posisi di U.S search sebagai peneliti. Ada banyak kandidat murid dengan kemampuan yang sama sepertimu. Mungkin kau pikir aku kejam tapi ini semua demi kebaikanmu, Nikaido sensei. Kau akan baik-baik saja dan pergi ke Shimanto kan?”


Jotaro akhirnya sampai ke kota kelahirannya.ia disambut ibunya yang merasa heran karena Jotaro biasanya pulang Cuma klo tahun baru saja. Ibunya memberitahukannya klo adiknya, Keitaro skearang tinggal bersamanya dirumah itu dan menempati kamar Jotaro sehingga ia tak punya kamar lagi disini. Ibu bilang Jotaro boleh menempati kamar ayahnya karena ayah sedang dirawat di rumah sakit karena cedera saat bermain baseball. Jotaro bertambah heran lagi mendengarnya karena tidak pernah ada yang memberitahukannya tentang hal itu.


Malam harinya, Keitaro kedatangan koleganya. Jotaro membantu menyiapakan jamuan bersama-sama. Mereka bertanya apa pekejaan Jotaro. Saat ia menjawab klo ia bekerja sebagai karyawan kontrak , teman-teman Keitaro terkejut mendengarnya.

Merasa tidak enak dengan expresi teman-teman Keita, jotaro memilih pergi ke rumah sakit menjenguk ayahnya. Sampai di rumah sakit ia mendengar dari luar pintu kamar klo ayahnya sedang memuji adiknya Keitaro pada teman sekamarnya. Tapi saat menyebutkan tentang dirinya, ayahnya terdengar agak malu. Jotaropun merasa tersisihkan. Jotaro yang minder tak percaya diri memilih kembali ke Tokyo.

Sampai di Tokyo Jotaro mencari apartemen yang murah. Tapi ia malah menemukan iklan lowongan pekerjaan yang membuatnya tertarik, Sukarelawan untuk revitalisasi di Shimanto. Jotaro agar ragu untuk mendaftar tapi saat ia browsing kota Shimanto, jotaro langsung jatuh cinta dengan pemandangan indah di kota itu. Jotaro pun memutuskan mendaftar dan diterima.



Jotaro naik pesawat yang akan menghantarnya ke kota terdekat dekat Shimanto. Didalam pesawat saat bukunya terjatuh kelantai, Jotaro sempat melihat seorang wanita muda (kahori) yang minum bir kalengan disiang bolong. Setelah menghabiskan kaleng minumannya, wanita itu meremas kaleng itu sampai peyok yang membuat Jotaro heran dengan kekuatan minum wanita itu.

Pesawat yang dinaikinya sampai juga di kota Koichi, ia harus naik kereta lagi sekitar 2,5 jam. Didalam kereta ia melihat wanita muda itu lagi (kahori) yang juga sedang minum bir kaleng. Dan wanita itu juga meremas kaleng sampai penyok lagi seperti saat dipesawat.


Kereta sampai juga ditujuan jotaro, ia bergegas menyusul Kahori berjalan keluar stasiun.

“permisi...” panggil jotaro
“ya..?”
“kau dari Tokyo ya?”
“kenapa? “
“kita juga bersama di pesawat” “ahhh “ apa kau masuk ke team revitalisasi?”
“apa?”
“aku kesini untuk ikut team revitalisasi kota”
“ohh.. untuk apakah itu?”
“ohh kau tak tau? Orang-orang dari Tokyo dan Osaka diperbantukan sebagai staff administrasi untuk revitalisasi kota ini”
“ohh bukan.. aku kesini bukan untuk itu” ucap Kohaira dingin dan pergi meninggalkan Jotaro yang merasa dicuekin itu.

Jotaro tapi lalu menyusul Kohaira “lalu apakah kau tourist? Pemandangan disini sangat indah dan kau bisa bermain kano disini. Aku juga mendengar klo makanan disini sangat enak. Apakah kau tau itu? Keripik kentang Kochi dan Bonito...”
“aku bukan tourist” sahut Kahori yang agak kesal karena Jotaro yang mengganggunya itu. Jotaro agak terdiam
“ahh lalu untuk apa kau kesini?”
“ ehh? apa ini kau coba untuk mendekatiku?....lebih baik kau coba ke orang lain saja.” Ucap Kahori galak. Jotaro terbengong mendengarnya “ mendekatimu? “iya mendekati” ejek Kahori lalu beranjak pergi. Jotaro terdiam beberapa saat lalu berteriak “ hey. Itu bukan tujuanku..”


Jotaro lalu beranjak pergi ke pintu keluar statsiun, ia sempat melihat Kahori yang ada didepannya. Tapi ia tak berani mendekati Kahori lagi. Ia hanya melirik sekilas dan pergi. Didepannya seorang pemuda menatap dirinya tajam seperti mengenal dirinya. “ heii apakah kau Kodaira jotaro?” tanya pemuda itu ramah dan tersenyum. “ ohh apa kau Fuji san?” Pemuda itu tertawa.. panggil saja Junichii” jawab pemuda itu dengan tertawa dan memeluk jotaro dengan akrabnya padahal mereka baru bertemu pertama kalinya. “selamat datang di Shimanto. Senang berkenalan denganmu” lanjut Junichi” “iya senang bertemu denganmu juga” jawab Jotaro ramah dan tersenyum.

Kahori berjalan melewati mereka dan tiba-tiba Junichi berteriak memanggilnya ‘” permisi apa kau Nikaido Kahori? Kau adiknya Nikaido Sayori ya? “ “iya” jawab Kahori. “aku banyak mendengar tentang dirimu.. kau bekerja di Tokyo sebagai dokter kan?” “dokter” ucap Jotaro yang tak mengira kohira adalah seorang dokter. “iya dia adalah satu-satunya yang mninggalkan shimanto untuk pergi kuliah kedokteran ke Tokyo .. ahh kau benar-benar harapan kota ini” kata Junichi berapi-api. “klo aku lebih suka tinggal disini. Dan melakukan yang terbaik untuk kota ini. Banyak toko yang tutup tapi aku yakin toko hardware tak akan tutup.”

“ohh kau anak pemilik toko hardware?” “ohh kau ingat ya.. aku juga mengajar kano disini dan juga leader untuk team revitalasi. Berapa lama kau disini?” tanya Junichi. Dari sampai Jotaro hanya mendengarkan percakapan keduanya.

“sementara waktu” “kira-kira berapa lama?” “aku akan bekerja di rumah sakit shimanto. “ohh arigatou kahori kau datang untuk membantu kekurangan dokter disini ya” seri Junichi sambil menyalami tangan kahori yang agak-agak risih dengan sikap Junichi yang begitu blak-blakan itu.

Kahori melirik pada Jotaro yang sudah kayak patung saja mengamati keduanya. “ohh disini ada Jotaro dia salah satu team revitalisasi. “ Junichi menarik tangan jotaro dan tangan Kahori, kemudian ia menempelkan tangan keduanya... hehhehe :P.


Merekapun berpisah. Junichi bercerita pada Jotaro dalam perjalanan pulang klo kohira sebelumnya selalu menjadi bayangan kakaknya. Dan kakaknya itu seperti madonna, cantik,pintar dan setiap orang mencintainya. Jinuchi lalu mengajak jotaro berkeliling kota sebelum ke kantor revitalisasi.

Di kantor revitalisasi, jotaro diberi tugas untuk membantu para orang-orang lanjut usia yang tinggal di dekat pegunungan untuk dapat pergi ke rumah sakit untuk check up kesehatan. Mereka tidak bisa pergi ke rumah sakit karena tidak ada angkutan di desa mereka. Jotaro pun diberi mobil untuk membawa mereka ke rumah sakit. Jotaro juga diberi pesan untuk selalu ramah dengan siapapun yang ditemuinya meski ia tidak kenal mereka. Karena itu akan memberi nilai positif pada program revitalisasi itu.

Junichi lalu mengantar Jotaro ke desa lokasi Jotaro bekerja nanti. Mereka melewati pantai Shimanto yang indah dan Junichi menerangkan tempat-tempat yang indah pada Jotaro.


Mereka sampai di rumah yang disewa Jotaro. Seorang wanita muda yang cantik menyambutnya. “ Jotaro ini pemilik rumahmu.. Imai Haruna” kata Junichi memperkenalkan keduanya. “ hai aku Haruna” sapa wanita itu sambil mengulurkan kartu nama pada Jotaro. “aku Kodaira” kata Jotaro. Haruna lalu mengajak Jotaro berkeliling rumah untuk melihat-lihat.

Haruna sebenarnya mau membantu jotaro membongar dus barang Jotaro. Tapi Jotaro langsung berlari mendekati dus itu untuk tidak dibuka haruna. “jangan.. jangan.. biarkan aku yang melakukannya” seru Jotaro panik. Junichi yang melihat jadi tertawa geli “haruna bagaiman klo kau menemukan koleksi pornonya disana hah? Apa tak memalukan” tawa Junichi menggoda haruna yang langsung malu mendengarnya. “ahh bukan itu maksudku. Ini hanya salah paham” sahut Junichi.

Haruna dan Junichi pun meninggalkan Jotaro untuk melakukan aktivitasnya masing-masing.


Saat jotaro di luar rumah ia melihat ada 3 orang tua yang nampak memperhatikan dirinya dengan penasaran. Ia pun menyapa mereka dengan ramah. “konichiwa..” “apa kau dari Tokyo “ tanya seorang wanita tua. “iya” Jotaro berlari mendekati tetangganya itu dan memperkenalkan diri “aku Kodaira Jotaro. Aku staff extra untuk administrasi kota. Senang berkenalan dengan kalian” mereka lalu memperkenalkan dirinya. Kedua wanita itu bernama ibu Omura, dan ibu Toyota. Sementara bapak tua itu bernama Yamashita.

Mereka lalu terdiam lama. Jotaro bingung mo bicara apa. Ia lalu melihat bunga dihalaman. “ bunga ini sangat cantik” ibu Omura langsung senang bunganya dipuji “benarkah?” Jotaro tersenyum “iya.” “tentu saja. Tanaman akan tumbuh klo kau sirami mereka dengan penuh cinta.bunga-bunga ini seperti anak-anak bagiku” “ahh mereka benar benar cantik. “ puji Jotaro lagi. Ibu Omura lalu menawari Jotaro untuk makan malam bersamanya. Hehhe.. lumayan makan gratis.. :P

Ditempat yang berbeda Kahori usai makan malam bersama keluarga pergi ke kamarnya diikuti sayori. Sayori bercerita klo mantan pacar kahori bekerja di rumah sakit Shimin juga dibagian rehabilitasi. Sayori bertanya apakah kahori sudah punya pacar lagi? Kahori menjawab ia sudah putus dengan pacarnya yang terakhir 2 tahun yang lalu.

Jotaro makan malam dengan ibu Omura yang menjamunya juga dengan sake. Mereka lalu minum sake dari 1 gelas yang sama bergantian karena itu adalah tradisi desa koichi-shimanto itu. Ibu Omura menebak klo Jotaro barusan putus dengan pacarnya makanya mau pergi ke kota kecil shimanto itu. Jotaro lalu minum sampai mabuk dan tertidur dirumah ibu Omura dan baru bangun keesokkan harinya. Ia meminta maaf klo sudah merepotkan ibu Omura.


Pekerjaan Jotaropun dimulai. Ia mengantar para orang tua lanjut usia itu ke rumah sakit. Saat disana tiba-tiba seorang ibu sesak nafas. Jotaro lalu mengetuk pintu ruangan dokter. Seorang suster keluar dan melihat kondisi ibu itu. Dibelakang suster itu Kahori keluar ruangan dan sama –sama terkejut mereka bertemu lagi di rumah sakit.

Suster itu memberi aba-aba ibu Itu agar bernafas pelan. Dan akhirnya nafasnya kembali normal. Jotaro menghela nafasnya lega. Kohari yang mendengar Jotaru menghela nafas mendekatinya “apa kau sakit?” “aku? Tidak..” “iya kau sepertinya demampun tak pernah” ejek Kahori “aku pernah demam juga” sahut Jotaro. “ohh kau ternyata ingin mendekati mereka juga” ejek kahori lagi “hah??” “ke suster maksudku” “tidak mungkin.” “lalu kenapa kau kesini?” “aku kesini untuk membawa merek a pulang pergi. Itu pekerjaanku” “oh iya kau pernah bercerita tentang hal hal itu..” “revitalisasi team namanya” pembicaraannya mereka terhenti saat suster mengajak Jotaru berbicara.

Kahori mulai melakukan pemeriksaan untuk para orang tua itu. Saat memeriksa ibu Omura yang ternyata sakit jantung, suster melihat ada luka dilengan ibu Omura dan harus dijahit lukanya. Kahori bilang klo nanti bagian bedah yang akan melakukannya. Tapi suster menjawab yang harus melakukan itu Kahori langsung karena tenaga dirumah sakit sangat kurang.

Ibu Omura bertanya pada Kahori apa ia pernah menjahit? Kahori menjawab pernah tapi pada daging babi yang sudah mati.. :P

Setelah itu kahori berkeliling memeriksa pasien di bangsal-bangsal. Para orangtua nampak tertarik dengan kehadiran kahori dan banyak bertanya dan bercerita.


Usai memeriksa semuanya, kahori berjalan di lorong rumah sakit. Ia sampai ke sebuah ruangan rehabilitasi. Ia teringat cerita kakaknya tentang mantan pacar smanya yang bekerja dibagian rehabilitasi. Kahori Cuma berhenti sebentar kemudian berjalan pergi.

Saat berpapasan ia bertemu Hiroki mantan pacarnya. “hiroki.” “ohh apa yang kau lakukan disini?” tanya Hiroki terkejut. “ohh aku dengar dari kakakku kau bekerja dibagian rehabilitasi” mereka lalu terdiam “ehhh menurutmu apa yanng aku kerjakan disana? Kau tak mengira kan?” “ahh tapi kau tak pernah berubah Hiroki.” Kata kahori tertawa “benarkah? “ iya tidak sedikitpun. Tapi aku juga tidak berubah. ”

Hiroki melihat pada kahori “kau tak memakainya?” “ ahh apa?” “kacamatamu.” “ahh aku pakai softlense, tapi kau benar dulu aku memakai kacamata” Kahori tersenyum. Tiba-tiba Hp Kahori berbunyi dan ia mengangkatnya. Hiroki terus menatap wajah kahori yang sedang menerima telp itu.

Selesai menerima telp kahori pamit untuk pergi dulu. Ia pun berjalan meninggalkan Hiroki. Saat beberapa langkah ia mendengar Hiroki berkata padanya “aku pikir kau tak akan kembali kesini” “ ahh ini hanya sementara waktu. Aku mungkin akan disuruh kembali ke Tokyo sama profesor” “ohh begitu..” kahori lalu melanjutka langkahnya pergi meninggalkan Hiroki yang masih terus menatap punggung kahori dari jauh.


Malam hari selesai bertugas, jotaro, Junichi dan kepala Revitalisasi makan-makan disebuah rumah makan. Mereka bertanya tentang kehidupan Jotaro di Tokyo. Serombongan orang datang ke rumah makan itu termasuk kahori yang melihat ada jotaro didalam. Suster yang dilihat jotaro dirumah sakit juga menatap jotaro lama membuat cowok itu langsung memperkenalkan dirinya . rombongan dokter dan suster merayakan kedatangan kahori . saat suster menawari sake pada kahori, ia menolaknya dan bilang klo ia tidak minum alkohol.

Jotaro yang duduk agak dekat dengan kelompok dokter itu terkejut karna ia melihat Kahori minum bir didalam pesawat dan kareta. Jadi kahori berbohong klo bilang ia tidak minum alkohol. Jotaro bangkit berdiri dari kursinya “ehh tapi aku melihatmu meminumnya didalam pesawat dan dikereta. Kau meminumnya sampai habis dan meremas kalengnya juga” semua yang ada disana terkejut mendengarnya. Apalagi Kahori yang langsung malu ketahuan langsung kebohongannya.

Melihat semua menatapnya sinis, Kahori lalu mengarang cerita “itu karena hari ini aku tidak enak badan jadi tidak minum alkohol.” “apa kami sudah memaksamu kesini?” tanya yang lain “klo kau tak suka acara seperti ini jangan memaksakan dirimu untuk ikut” ucap suster itu.

Karena merasa tak enak hati, kahori mengambil gelas dari tangan suster dan meminumnya sampai habis. Kemudian dengan alasan badannya sedang tidak enak, kahoripun pamit pulang. Jotaro yang merasa tak enak hati karena sikapnya barusan mengejar kahori.

Karena diluar hujan, jotaro mengejar kahori dengan payung ditangannya dan langsung memayungi kahori.

“hey.. aku harusnya tak mengucapkannya tadi” “tidak apa apa. Berkatmu aku bisa pulang awal. “sahut kahori.

“mengapa kau bilang tak suka alkohal di pesta penyambutanmu sendiri?” kahori kesal, ia menghentikan langkahnya “mengapa kau kesini? Mengapa kau ke kota ini?’ “karena... pemandangan disini...”sahut Jotaro agak lama. “ahh bilang saja kau lelah dengan hubungan orang-orang dikota” “bukan itu” “sayang sekali, padahal disini hubungan dengan orang-orangnya 100 % penuh masalah dan mengganggu” “sudah ku bilang bukan itu.” “atau kau sedang mencari jati dirimu? “”tidak” “saak kau pindah dari kota ke desa. Perubahan pasti akan terjadi yang membuatmu bertemu dengan sisi dirimu yang lain. “ “kau salah!” seru Jotaro tapi kohira tetap bicara tanpa henti. Pertengkaran mereka pu berlanjut terus membuat jotaro kesal dan bilangg klo ia akan kembali ke rumah makan untuk bergabung dengan teman-temannya. Kohira kesal dan melempar payung yang diberikan jotaro padanya “aku jadi dokter bukan untuk bekerja di tempat seperti ini!” teriak ketidak puasanya dan berjalan pergi

Jotaro masih tertidur saat ibu Omura datang dan mengajaknya makan pagi dirumahnya. Ia sudah menyediakan makanan untuk jotaro dimeja makan. Jotaropun memakannya. “maaf sudah merepotkanmu” “ahh tidak apa-apa kau sdh seperti keluarga” “keluarga?””iya menu nanti malam, tempura.” “oh oke..” “tempura dari letucce laut lokal sangat enak. “ “baiklah” sahut jotaro senang.

Dirumah sakit Kohira sedang memeriksa pasien. Saat ia memegang tangan pasiennya, orang itu mengeluh sakit. Ia lalu meminta orang itu periksa x-ray agar tau apa ada yang patah. Suster bilang klo kohira harus menngisi lembar permintaan x-ray. Kohira bilang klo orang itu harus pergi ke bagian bedah bukan bidangnya dia. Suster morishita bilang klo rumah sakit disini beda dengan yang di Tokyo. Dirumah sakit shimanto mereka cm punya ahli internis, bedah dn bedah otak saja. Mereka pernah punya departeen gynecologi dan urology tapi sekarang sudah ditutup padahal mereka masih punya pasien untuk 2 departemen itu. Dan sampai kapan departemen mereka akan bertahan ia tak tau pasti. Apa yang bisa diharapan dari dokter di wilayah seperti ini adalah untuk merawat pasien apapun sakitnya.

Kohira kesal karena ia adalah seorang dokter kenapa harus diajari oleh seorang suster seperti itu. Ia tetap meminta suster morishita mengirim orang itu ke bagian bedah. Suster menerimanya dengan kesal.

Jotaru sudah terkenal diantara para orangtua. Mereka meminta jotaro membantu pekerjaan mereka membuat Jotaro sangat lelah. Saat sampai rumah ia bertemu ibu Omura yang memintanya makan malam bersamanya. Jotaro bilang klo ia sangat lelah dan tak bisa ikut makan malam bersama ibu Omura. Wanita tua itupun kecewa dan pulang ke rumahnya. Di rumah kontrakannya jotaro beristirahat sambil makan mie. Saat di dapur ia melihat tempat juz buah dari ibu Omura. Iapun pergi ke rumah ibu Omura.

Sampai dirumah ibu Omura suasananya sangat sepi. Ia memanggil-manggil tapi tidak dapat jawaban. Jotaro dari luar melihat masakan ibu jotaro di kompor yang sampai meluap. Ia terkejut dan masuk ke dalam untuk mematikan kompornya.

Jotaro bertambah kuatir, ia lalu melihat tubuh ibu Omura tak bergerak tergeletak di sebuah ruangan. Jotaro menelpon rumah sakit dan meminta dikirimkan ambulan. Tapi ternyata ambulan sedang dipakai semua. Jotaro yang panik lalu membawa ibu Omura dengan mobilnya.

Sampai dirumah sakit jotaro lalu berlari dan berteriak memanggil orang. Suster Morishita lalu membawa ke ruang gawat darurat. Kohira pun datang ke ruangan itu. Diluar jotaro menunggu denga gelisah.

Jantung ibu Omura terhenti dan suster Morishita meminta Kohira menggunakan alat kejut jantung tapi kohira bilang ia akan bertanya pada direktur rumah sakit, suster Morishita bilang sdh tak mungkin karena kondisinya sdh tak memungkinkan.

Melihat kondisi ibu Omura yang seperti itu, Kohirapun memberanikan diri menggunakan alat kejut jantung itu. Setelah bebrapa kali dilakukan kejut jantung, ibu omura tetap tak ada respon. Kohira lalu memompa menggunakan tangannya. Kohira terus memompa sampai lama tapi tetap tak ada respon. Suster menahan kohira untuk tidak melakukannya lagi, karenaibu Omura sudah tak mmungkin diselamatkan lagi.

Jotaro terkejut dan sedih saat suster Morishita memberitahunya klo ibu Omura tak bisa diselamatkan. Jotaro masuk ke ruangan itu menyaksikan tubuh ibu Omura dengan tak percaya dengan apa yang telah terjadi. Ibu Omura yang begitu ramah dan baik padanya seperti ibunya sendiri tiba-tiba saja meninggal.

Jotaro melihat kohira yang juga shock tidak bisa menyelamatkan pasiennya.



Diruangannya kohira menyesali apa yang terjadi dengan ibu Omura. Ia sedih tak bisa menyelamatkan wanita itu. Suster Morishita masuk ke ruangan dan pamit pulang lebih dulu. Kohira meminta maaf karena sikapnya yang kasar pada suster Morishita yang ternyata jauh lebih berpengalaman menghadapi situasi kritis dibanding dirinya sendiri yang seorang dokter. Morishita bertanya apa sekarang kohira takut bertanggung jawab dengan nyawa pasien?Morishita bilang klo saatnya orang mati maka mereka tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Ia lalu meninggalkan Kohira.

Morishita pulang ke rumah naik sepeda motornya. Sampai dirumah di tempat tidurnya seorang pria terbangun suara langkah kaki Morishit. Laki-laki itu adalah Hiroki (mantan Kohira.. hmm pantes Morishita dan Kohira hubungannya sanngat tegang buanget). “kau sangat terlambat apa ada masalah?” “ada pasien..” Morishita tak sanggup bercerita lagi. Ia hanya naik ketempat tidurnya dan mencium hiroki.


Acara pemakaman ibu Omura sudah selesai, mereka makan-makan bersama dirumah duka. Cuma Jotaro yang duduk termenung didepan pintu masuk. Junich, manager revitalisasi dan Haruka berjalan mendekatinya. Merekapun menghibur Jotaro yang terlihat depresi itu.

Saat barang-barang ibu omura dibawa pergi, Jotaro meminta sepot bunga sebagai kenang-kenangan. Saat ia melihat sebuah foto ibu Omura dipinggir sungi shimanto, jotaro tiba-tiba ingin melakukan sesuatu.

Jotaro pergi ke rumah Kohira yang juga masih kecewa karena tak bisa menyelamatkan ibu Omura. “maukah pergi denganku sebentar?” pinta Jotaro. Kohira pun menyetujuinya. Jotaro membawanya ke pinggir sungai shimanto untuk bermain kano.

“kenapa kau punya kano?” “sebenarnya aku sudah tak memakainya lama. Tapi saat aku tinggal dengan orangtuaku aku sering memakainya. Jotaro kesusahan merangkai rangka besi kano ke plastik pembungkus kano. Ia meminta bantuan Kohira mempersiapkan kano.

Mereka pun menaiki kano dan mendayungnya menyusuri sungai. Jotaro dan Kahori terlihat menikmati aktivitas mereka itu. Didepan mereka tergantung sangat panjang gambar-gambar ikan warna warni . mereka terpesona melihatnya dan kebahagian terlihat terpancar di wajah mereka.


NB : agak buru-buru buat sinopnya jadi agak kacau mungkin tulisannya... hehhehe